Lencana Facebook

banner image

Tuesday 22 October 2013

PTK pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair



BAB I

PENDAHULUAN



A.       Latar Belakang Masalah
Secara  umum  proses  belajar  dan  pembelajaran  di  sekolah  dasar merupakan  kegiatan  yang  pertama  dan  utama,  hal  ini  berarti  keberhasilan target  pencapaian  tujuan  pendidikan  banyak  bergantung  pada  bagaimana proses belajar dan pembelajaran dapat berlangsung secara efesien, efektif, dan kompetitif,  peran  guru  dalam  proses  pembelajaran  tidak  hanya  memberikan penjelasan  menyampaikan  materi,  akan  tetapi  pendidik  harus  lebih  berperan sebagai  fasilitator,  motivator,  dan  memberikan  bimbingan  yang  memberikan kesempatan  pada  peserta  didik  untuk  menemukan  sendiri  dalam  kerja kelompok  maupun  individual  melalui  proses  pembelajaran  dan mengembangkan pola berfikir dalam belajar dan pembelajaran siswa.
Pengalaman,  pengetahuan  dan  pemahaman  dapat  diperoleh melalui  pembelajaran  formal  maupun  non  formal.  Salah  satu pembelajaran  pada  pendidikan  formal  yaitu  pembelajaran  IPA dikarenakan  IPA  merupakan  konsep  pembelajaran  alam  dan mempunyai  hubungan  yang  sangat  luas  terkait  dengan  kehidupan manusia.  Pembelajaran  IPA  sangat  berperan  dalam  proses  pendidikan dan  perkembangan  teknologi,  karena  IPA  memiliki  upaya  dalam membangkitkan  minat  manusia  serta  kemampuan  dalam mengembangkan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  serta  pemahaman tentang  alam  semesta  yang  mempunyai  banyak  fakta  yang  belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi  ilmu  pengetahuan  yang  baru  dan  dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam  pembelajaran  IPA  di  sekolah  kurikulum  yang  dipakai adalah KTSP 2006, namun hal itu tidak sesuai dengan kenyataan karena belum  seluruhnya  dapat  dilaksanakan  itu  terbukti  saat  pembelajaran  di kelas  belum  sesuai  dengan  tuntutan  kurikulum,  karakteriktik  dan kebutuhan  siswa.  Dalam  kurikulum  2006  IPA  sangat  penting  sebagai ilmu  pengetahuan  dan  untuk  pengembangan  teknologi.  Namun  pada  kenyataannya  di  kelas  peneliti  menemukan  bahwa  pembelajaran  IPA  masih  didominasi  oleh  penggunaan  metode  ceramah  dan  kegiatannya lebih  berpusat  pada  guru,  aktifitas  siswa  dapat  dikatakan  hanya mendengarkan  penjelasan  guru  dan  mencatat  hal-hal  yang  dianggap penting.  Guru  menjelaskan  IPA  hanya  sebatas  produk  dan  sedikit proses,  salah  satu  penyebabnya  adalah  padatnya  materi  yang  dibahas dan  diselesaikan  berdasarkan  kurikulum  yang  berlaku.  Padahal  dalam membahas  IPA  tidak  cukup  hanya  menekankan  pada  produk  tetapi yang  lebih  penting  proses  membuktikan  atau  mendapatkan  suatu  teori atau hukum
Dari hasil test pada studi awal menunjukkan  hanya lima siswa  (33,33%) dari 15 siswa di kelas IV SD Negeri ........ 04 Kecamatan ........ yang mencapai tingkat penguasaan materi di atas 85% atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70, sementara 10 orang siswa (66,67%) tingkat penguasaan materi  masih di bawah  85%  dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 59,33 dan partisipasi belajar sebesar 46,67% atau sebanyak 7 orang siswa dari jumlah siswa 15 orang yang mengikuti kegiatan pembelajaran.
Sadar akan hal tersebut agar tidak berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar selanjutnya, dengan refleksi diri dan mendiskusikan dengan teman sejawat peneliti terpartisipasi untuk melakukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan penerapan  pendekatan  pembelajaran  kooperatif  tipe STAD pada mata pelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair pada siswa kelas IV SD Negeri ........ 04 Kecamatan ........ Kabupaten Cilacap.

B.       Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti melakukan konsultasi kepada kepala sekolah dan teman sejawat, untuk mengidentifikasi kelemahan atau kekurangan yang telah menyebabkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang memenuhi tuntutan yang diharapkan. Sehingga, dampaknya pada hasil belajar siswa tidak memenuhi target pembelajaran. Melalui hasil diskusi, diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut.
1.         Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
2.         Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
3.         Tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar pembelajaran  IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
4.         Partisipasi  siswa dalam pelaksanaan proses pembelajaran kurang sesuai dengan harapan.
Untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, peneliti melakukan anlisis masalah dan menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan supervisor dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
1.         Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
2.         Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung.
3.         Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
4.         Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga hasil dan partisipasi belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan penerapan  pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Dengan mempertimbangkan faktor penyebab di atas, maka dapat dirumuskan masalahnya untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah Bagaimana upaya meningkatkan partisipasi dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair melalui penerapan  pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD  di kelas IV SD Negeri ........ 04 Kecamatan ........ Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran .........

C.      Pembatasan Masalah
Agar penelitian berjalan dengan efektif dan terfokus pada masalah pokok, maka dalam  pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini permasalahan yang dibahas dibatasi pada upaya peningkatan partisipasi dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair dengan penerapan  pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SD Negeri ........ 04 Kecamatan ........ Kabupaten Cilacap Tahun Pelajaran .........

D.      Rumusan Masalah
Dari setiap permasalahan pada hakekatnya rumit, maka dari itu masalah perlu dibatasi agar lebih jelas dan mudah dalam  pelaksanaannya.  Rumusan masalah ini akan ditindaklanjut dengan pertanyaan sebagai berikut:
1.  Bagaimanakah  penerapan  pendekatan  pembelajaran  kooperatif  tipe STAD dalam rangka meningkatkan  partisipasi siswa pada pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ........ 04 Kecamatan ........ Kabupaten Cilacap pada  pembelaharan IPA  kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair dengan   penerapan  pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD?
E.     Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut
1.    Untuk mengetahui dampak penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan partisipasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair.
2.    Untuk mengetahui dampak penggunaan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap peningkatan  hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair.

F.       Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1.  Bagi Siswa
Untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam proses belajar dan pembelajaran  akan  meningkatkan  mutu  kualitas  hasil  belajar  siswa  lebih optimal  dan  bermakna,  yaitu  dapat  mengembangkan  kreatif,  efektif,  dan melatih  keterampilan  siswa  melalui  eksperimen,  pengamatan, menggolongkan,  menerapkan,  mengkomunikasikan,  dan    generalisasi  dalam memecahkan masalah.
2. Bagi Guru
Dapat  membiasakan  mengadakan  penelitian,  untuk  berinovasi  yang berguna  dalam  meningkatkan  mutu  kualitas  hasil  belajar  siswa,  dan  dapat memperbaiki  kinerja  guru  secara  profesionalisme  dalam  merancang  suatu strategi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Bagi Sekolah
Sebagai  bahan  motivasi  dan  inovasi  untuk  upaya  meningkatkan  mutu kualitas  belajar  dan  pembelajaran  siswa  melalui  perbaikan  pendekatan pembelajaran  kooperatif  baik  secara  umum  mata  pelajaran  lain,  pada pengembangan  kurikulum  di tingkat  satuan  pendidikan  secara  khusus  mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
4. Bagi Peneliti
Dapat  memberikan  gambaran  yang  nyata  dan  jelas  bagaimana  upaya tentang  peningkatan  mutu  kualitas  hasil  belajar  siswa,  melalui  pendekatan kooperatif pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi dasar mengidentifikasi wujud benda cair.


Bab 2 - 3- 4- 5-lampiran
menyusul.
atau klik pojok kanan atas "CARA MENDAPATKAN FILE" atau klik pojok kanan atas "DOWNLOAD".
pengin cepet.... hub. 081327121707 (sms only)