BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Lembaga pendidikan anak usia dini merupakan
salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang terdapat di jalur pendidikan
sekolah (PP No. 27 Tahun 1990). Sebagai lembaga pendidikan pra-sekolah, tugas
utamanya adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan,
sikap perilaku, keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi
dengan kegiatan belajar yang sesungguhnya di Sekolah Dasar.
PendidikanTaman Kanak-Kanak merupakan salah
satu bentuk Pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai
dengan enam tahun. Pendidikan TK memiliki peran yang sangat penting untuk
mengembangkan kepribadian anak serta mempersiapkan mereka untuk memasuki
jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan kata lain, Pendidikan usia dini
Khususnya TK sangat mengutamakan pendidikan yang berpusat pada anak atau “child centre”. Dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional (2003) pada pasal 1 ayat
(14) menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan agar anak memasuki pendidikan lebih
lanjut. Tugas utama TK adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai
pengetahuan, sikap/perilaku, keterampilan dan
intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang
sesungguhnya di sekolah dasar.
Keterampilan baca-tulis merupakan modal utama bagi murid. Dengan bekal
kemampuan baca tulis, murid dapat mempelajari ilmu lain; dapat
mengkomunikasikan gagasannya; dan dapat
mengekspresikan dirinya. Kegagalan dalam penguasaan keterampilan ini akan
mengakibatkan masalah yang fatal, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi, maupun untuk menjalani kehidupan sosial kemasyarakatan.
Namun, modal utama yang penting ini, masih belum merata dimiliki para murid.
Banyak murid yang masih belum dapat membaca dan menulis.
Pembelajaran membaca dan menulis permulaan akan lebih mengena apabila
dimulai dari masa kanak-kanak, dengan demikian pengenalan huruf Arab (Hijaiyah)
bagi orang Islam merupakan suatu kewajiban., Logikanya mustahil seseorang menguasai
ilmu agam Islam kalau dia tidak menguasai huruf hijaiyah baik membaca maupun
menulisnya. Sementara itu dalam kenyatan di sekolah sering terjadi keteledoran
dalam penguasaan kemampuan menulis huruf hijaiyah ini.
Berdasarkan kondisi awal di Kelompok B2 TK ........... ........... yang
bersumber dari hasil observasi pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran membaca
dan menulis permulaan huruf hijaiyah, minat belajar anak dalam kegiatan membaca
dan menulis permulaan huruf hijaiyah masih rendah. Anak baru memasuki
pengenalan huruf hijaiyah, beberapa anak belum
bisa mengenal perbedaan huruf-huruf hijaiyah. Kegiatan yang selama ini
dilakukan untuk meningkatkan minat belajar anak dalam kegiatan menulis
permulaan huruf hijaiyah di Kelompok B2 TK ........... adalah melalui pemberian tugas seperti
kegiatan mewarnai huruf abjad dan membuat huruf mengikuti garis titik (dotline). Dalam mengerjakan tugas yang
diberikan anak duduk diam di kursi dengan sangat tertib. Guru memberikan tugas
mewarnai huruf dan membuat huruf mengikuti garis
titik, anak terkesan hanya mengerjakan tugas dari guru tanpa mengenal bentuk
huruf yang diwarnainya. Kegiatan membaca dini belum terlihat pencapaian yang
maksimal karena para guru belum menemukan cara yang terbaik untuk meningkatkan minat
membaca yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak, agar anak tidak tertekan dalam kegiatan membaca, sehingga
anak dapat menyenangi kegiatan membaca.
Berdasarkan kondisi tersebut untuk membuat anak menyenangi kegiatan
membaca dan menulis permulaan huruf hijaiyah tanpa membuat anak tertekan maka
disepakati bersama untuk meningkatkan minat belajar anak dalam kegiatan membaca
dan menulis permulaan huruf hijaiyah di Kelompok B2 TK ........... akan dilaksanakan
kegiatan melalui kolase.
Pemilihan kolese sebagai upaya
meningkatkan belajar anak dalam kegiatan membaca dan menulis permulaan huruf
hijaiyah karena anak dapat menuangkan
ide dan gagasannya
secara bebas dan
dari itu akan muncul
kreativitas yang pada
dasarnya merupakan suatu
kemampuan individu dalam melahirkan
gagasan untuk mencipta
atau menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Metode kolase
tepat untuk latihan
keterampilan motorik halus,
terutama persiapan membaca dan
menulis permulaan bagi
anak taman kanak-kanak. Kenyataan di lapangan keterampilan kolase
belum banyak digunakan untuk latihan
motorik halus bagi
anak anak taman kanak-kanak, maka
sangat tepat apabila kolase dipergunakan sebagai metode membaca dan menulis bagi
anak taman kanak-kanak
Berdasarkan paparan di
atas dan hasil
refleksi diketahui bahwa
proses pembelajaran yang dilakukan
guru selama ini
masih berfokus pada
guru, maka untuk memperbaiki
proses pembelajaran membaca
permulaan diterapkan model pembelajaran inovatif
yang dapat melibatkan
siswa aktif belajar,
baik secara mental, intelektual,
fisik maupun sosial,
dengan harapan minat belajar anak didik dapat meningkat. Hal
inilah yang menarik
untuk diadakan penelitian
dengan judul ”Meningkatkan Minat Belajar Membaca dan
Menulis Huruf Hijaiyah melalui Kolase di kelompok B2 TK ........... ...........
Tahun Pelajaran ........... ”.
B.
Identifikasi
Masalah
Melalui hasil diskusi, diperoleh beberapa masalah yang menjadi penyebab rendahnya minat
belajar membaca dan menulis huruf
hijaiyah yaitu :
- Ketidaktepatan penggunaan metode, model dan teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru.
- Guru belum mampu mengelola kelas dengan baik sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik.
- Rendahnya minat belajar dalam pelaksanaan proses pembelajaran
- Kondisi ruangan kelas yang kurang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran
C.
Pembatasan
Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul sangatlah
kompleks sehingga perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan agar
pembahasan masalah tidak terlalu luas. Penulis membatasi permasalahan yang akan
menjadi bahan penelitian yaitu
1.
Teknik pembelajaran yang digunakan adalah kolase.
2.
Fokus penelitian adalah peningkatan minat belajar
membaca dan menulis permulaan huruf hijaiyah.
3. Subjek penelitian adalah anak didik Kelompok B2 TK ........... ........... Tahun
Pelajaran ........... sebanyak 12 siswa.
D.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas dapat ditentukan
rumusan masalah :
1.
Bagaimana penerapan
kolase dapat meningkatkan minat belajar membaca dan menulis permulaan
huruf hijaiyah anak didik Kelompok B2
TK ........... ...........?
2.
Seberapa besar peningkatan minat belajar membaca dan
menulis permulaan huruf hijaiyah anak
didik Kelompok B2 TK ........... ........... setelah pembelajaran menerapkan kolase?
E.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka
tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
1.
Tujuan Umum
Tujuan umum dari
penelitian ini adalah
untuk membuktikan keefektifan penggunaan kolase dalam upaya meningkatkan minat belajar
huruf hijaiyah pada anak didik Kelompok
B2 TK ........... ............
2.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai
berikut :
a. Mendeskripsikan
upaya meningkatkan minat belajar membaca dan menulis huruf hijaiyah anak didik Kelompok B2 TK ........... ............
b. Mendeskripsikan
seberapa besar peningkatan minat belajar membaca dan menulis huruf hijaiyah anak didik Kelompok B2 TK ........... ............
F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah khazanah
keilmuan mengenai penerapan
kolase sebagai upaya meningkatkan minat belajar membaca dan menulis
permulaan huruf hijaiyah anak didik
Kelompok B2 TK ........... ............
2. Manfaat
Praktis
Diharapkan penelitian ini
juga dapat memberikan manfaat antara lain bagi :
a. Siswa
1) Memperbaiki minat belajar siswa
2) Meningkatkan prestasi belajar siswa
3) Menjadi model bagi siswa untuk menyikapi
kinerjanya
4) Dapat
mengembangkan kreatifitas siswa
5) Dapat memberikan
pengalaman praktis yang
dapat membentuk ingatan yang kuat
dan keterampilan berbuat.
6) Membantu
siswa untuk memahami konsep pembelajaran
b. Guru
1) Guru dapat berkembang secara profesional
karena dapat menunjukkan bahwa guru mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran
yang dikelolanya
2) Guru mendapat kesempatan untuk berperan
aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri
3) Guru akan
lebih mudah menggali
potensi yang dimiliki
peserta didiknya
c. Sekolah
1) Hasil
penelitian dapat memberikan kontribusi positif pada sekolah dalam rangka
perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran
2) Dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki perilaku inovatif dan
kreatifitas tinggi.
3) Dapat menghasilkan peserta didik
yang mampu mengaplikasikan pengalamannya dalam kehidupan.
Bab 2 - 3- 4- 5-lampiran
menyusul.
Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih