Lencana Facebook

banner image

Thursday 24 October 2013

PTK IPA SMT 1 : Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa kelas IV SD Negeri ............... Kecamatan ..................Kabupaten ........... Tahun Pelajaran .............. dalam pembelajaran IPA materi Struktur dan Fungsi Akar



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Selama ini masih banyak siswa  yang beranggapan bahwa pelajaran IPA itu merupakan sesuatu yang sulit. Padahal anggapan tersebut tidak seluruhnya benar, hanya  pembelajaran  IPA  memang  membutuhkan  pendekatan  praktis  karena sesungguhnya  materi  pembelajaran  IPA  itu  sangat  erat  hubungannya  dengan kehidupan  sehari-hari.  Standar  isi  KTSP  menjelaskan bahwa IPA itu merupakan ilmu hasil dari kegiatan manusia baik berupa gagasan, pengetahuan  ataupun  pengalaman,  hal  tersebut  secara  sistematis  melalui pembuktian dari fakta dan pengujian sehingga akhirnya menjadi konsep, teori atau juga hukum-hukum tentang alam ini.
Melalui  pembelajaran  IPA,  peserta  didik  dapat  memperoleh  pengalaman langsung, sehingga menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep  yang  dipelajarinya.  Dengan  demikian,  pesrta  didik  terlatih  untuk  dapat menemukan  sendiri  berbagai  konsep  yang  telah  dipelajari  menyeluruh    (holistic), bermakna, otentik dan aktif. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat  berpengaruh  terhadap  kebermaknaan  pengalaman  bagi  para  peserta  didik. Pengalaman  belajar  yang  lebih  menunjukkan  kaitan  unsur-unsur  konseptual  akan menjadikan  proses  belajar  lebih  efektif.  Kaitan  konseptual  yang  dipelajari  dengan sisi bidang  kajian  Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)  yang  relevan  akan  membentuk  skema kognitif, sehingga anak memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Dalam penerapan  Pembelajaran IPA di kelas  yang  penulis  teliti, pembelajaran  masih  didominasi oleh penggunaan metode ceramah  dan  tanya jawab,  kegiatannya  lebih  berpusat  pada  guru, tidak  dilengkapi  dengan  alat peraga, serta metode  yang  digunakan  oleh  guru  tidak  bervariasi.  Guru  menjelaskan  IPA  hanya  sebatas  produk  dan  sedikit  proses.  Padahal,  dalam  membahas  IPA tidak  cukup  hanya  menekankan  pada  produk,  tetapi  yang  lebih  penting  adalah proses  untuk  membuktikan    atau  mendapatkan  suatu  fakta,  konsep,  prinsip,  teori atau hukum dari alam yang dipelajarinya.
Pada studi awal yang dilaksanakan, hasil dari tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Ini dapat ditunjukkan hanya dua siswa (11,76%) dari 17 siswa yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 85% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70, sehingga masih terdapat 15 siswa (88,24%) yang belum tuntas belajarnya, dengan perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 57,06.
Untuk  mengatasi  permasalahan  di atas,  peneliti  mencoba  menerapkan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran IPA, karena mata pelajaran  IPA bukan  hanya  sekedar  memberikan  pengalaman  langsung  agar  siswa  dengan mudah  memahami  suatu  konsep  dengan  konsep-konsep  yang  telah  ada  dalam struktur  kogninif  siswa  itulah    yang  relevan  dalam  model  pembelajaran konstruktivisme.    Pembelajaran  yang  mengacu  pada  pandangan  konstruktivisme lebih memfokuskan  pada kesuksesan siswa dalam mengorganiasikan pengalaman mereka,  dengan  kata  lain  siswa  lebih  berpengalaman  untuk  mengkonstruksikan sendiri pengetahuan mereka melalui percobaan dan diskusi kelas.  Konstuktivisme menghasilkan  peserta  didik  yang  memiliki  kemampuan  berfikir  untuk menyelesaikan  setiap  masalah  yang  dihadapi.  
1.      Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
a.       Rendahnya keaktifan belajar siswa pada pembelajaran IPA materi materi struktur dan fungsi akar
b.      Rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi materi struktur dan fungsi akar

2.      Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan rendahnya keaktifan dan hasil belajar  siswa  adalah :
a.       Model pembelajaran yang diambil tidak tepat
b.      Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang keterampilan proses, efektif dan kreatif.
c.       Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
d.      Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Melihat kondisi tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang ada sehingga keaktifan dan hasil belajar siswa dapat meningkat dengan melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang  berjudul  penerapan  pendekatan  konstruktivisme  untuk peningkatan  keaktifan dan hasil  belajar  siswa kelas IV SD Negeri ............ 01 Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran ............ dalam  pembelajaran  IPA  materi struktur dan fungsi akar.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas  maka rumusan masalah penelitian ini  adalah :
1.      Bagaimanakah penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA struktur dan fungsi akar di kelas IV SD Negeri ............ 01?
2.      Bagaimanakah penerapan pendekatan konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA struktur dan fungsi akar di kelas IV SD Negeri ............ 01?

C.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, dan agar memiliki arah yang jelas, maka ditetapkan tujuan dari penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
  1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri ............ 01 dengan penerapan  pendekatan  konstruktivisme pada pembelajaran IPA materi  struktur dan fungsi akar.
  2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri ............ 01 dengan penerapan  pendekatan  konstruktivisme pada pembelajaran IPA materi  struktur dan fungsi akar.

D.    Manfaat Penelitian
Diharapkan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis  :
  1. Manfaat Teoritis
a.    Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai penerapan  pendekatan  konstruktivisme pada pembelajaran IPA.
b.    Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai pembelajaran penerapan pendekatan konstruktivisme pada pembelajaran IPA.
c.    Sebagai bahan kajian penelitian lebih lanjut.
  1. Manfaat Praktis
a.       Bagi Siswa
1)      Meningkatkan hasil belajar IPA pada materi  struktur dan fungsi akar.
2)      Mengembangkan  kreativitas  dan  keterampilan  berpikir  siswa dalam  menemukan  dan  membangun  sendiri  konsep  yang dipelajarinya.
b.      Bagi Guru
1)      Memotivasi guru untuk memilih dan menggunakan alternatif pembelajaran  yang  tepat  dalam  menyampaikan  materi  IPA. Sehingga  dapat  memperbaiki  proses  pembelajaran  dan mengembangkan profesionalisme keguruannya.
2)      Mendorong  guru  agar  lebih  kreatif  dalam  mengelola  proses pembelajaran IPA. 
c.       Bagi Sekolah
1)      Memberikan  kontribusi  yang  positif  bagi  peningkatan  kualitas pembelajaran IPA di sekolah
2)      Menumbuhkan  suasana  akademis  yang  kondusif  bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah.





Bab 2 - 3- 4- 5-lampiran menyusul.
atau klik pojok kanan atas "CARA MENDAPATKAN FILE" atau klik pojok kanan atas "DOWNLOAD".
pengin cepet.... hub. 081327121707 (sms only)