Lencana Facebook

banner image

Thursday 24 October 2013

PTK IPA SEMESTER 1 : Penerapan Model Sains Teknologi Masyarakat (Science Technology Society) untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa pada Pembelajaran IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan



BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam   mempunyai potensi besar untuk memainkan  peran  strategis  dalam  menyiapkan  sumber  daya  manusia  untuk menghadapi  era  industrialisasi  dan  globalisasi.  Potensi  ini  dapat  terwujud  jika pendidikan  IPA  mampu  melahirkan  siswa  yang  cakap  dalam  IPA  dan  berhasil menumbuhkan  kemampuan  berpikir  logis,  bersifat  kritis,  kreatif,  inisiatif  dan   adaptif  terhadap  perubahan  dan  perkembangan.  Kualitas  sumber  daya  manusia seperti  ini  menjamin  keberhasilan  upaya  penguasaan  teknologi  untuk pembangunan di Indonesia. Namun  pada  kenyataannya  pelajaran  IPA  masih  dianggap  menjadi suatu mata pelajaran yang sulit,  Ketidaktahuan peserta didik mengenai kegunaan IPA  dalam  praktik  sehari-hari  menjadi  penyebab  mereka  lekas  bosan  dan  tidak tertarik  pada  pelajaran  IPA,  di samping  pengajar  IPA  yang  mengajar  secara monoton dan hanya berpegang teguh pada diktat-diktat atau buku-buku paket saja.
Faktor  lain  yang  menentukan  keberhasilan  dalam  pembelajaran  adalah kemampuan  guru  dalam  menterjemahkan  nilai-nilai  yang  terdapat    dalam kurikulum  melalui  pembelajaran   untuk   siswa  secara  optimal. Guru dituntut memiliki wawasan  yang berhubungan  dengan  mata  pelajaran    yang  diajarkan dan  wawasan  yang  berhubungan  dengan    kependidikan      untuk     menyampaikan  isi    pelajaran    kepada  siswa  Kedua  wawasan  tersebut  sesungguhnya  merupakan suatu kesatuan wawasan propesional guru                                                                              
Mengingat    guru    merupakan    ujung    tombak  ,  maka    diharapkan    guru mampu    meningkatkan    kemampuannya    melalui    pengembangan    diri    secara  professional.    Guru    tidak    hanya    menyajikan    materi    secara    tepat    melainkan  juga  di  tuntut  menilai  sekaligus  memperbaiki  praktek  pembelajaran  yang di  rasakan  kurang  berhasil  melalui  refleksi. Dari pelaksanaan studi pendahuluan menemukan hasil bahwa  prestasi hasil belajar siswa pada pembelajaran  IPA di kelas  V  SDN  ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ hanya mendapat nilai rata-rata 58,11  atau  di  bawah  KKM.  Adapun  nilai  KKM  di  sekolah  tersebut  untuk  mata pelajaran  IPA  yaitu  70. 
Hal  ini,  ternyata  selain  yang  diutarakan  di  atas penyebanya yaitu cara guru dalam penyampaian materi pelajaran kurang menarik akibatnya  siswa  menjadi  cepat  merasa  bosan  dan  kurang  memperhatikan penjelasan  guru.  Ini  dapat  dikatakan  bahwa  kondisi  buruk  yang  terjadi  dalam kegiatan  pembelajaran  tersebut  disebabkan  kurang  atau  bahkan  tidak  nampaknya bentuk  penggunaan  metode  yang  tepat  oleh  guru.Dengan  kata  lain  permasalahan tersebut  mengidentifikasikan  bahwa  proses  pembelajaran  IPA  di  SD  masih memerlukan  inovasi  dan  pengembangan  model  atau  metode  pembelajaran  yang dapat  mengaktifkan  siswa  dalam  kegiatan  ilmiah  dan  memudahkan  guru  dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Untuk  mengatasi  permasalahan  yang  terjadi,  diperlukan  suatu  upaya untuk  memperbaiki  kualitas  pembelajaran  agar  dapat  meningkatkann   pembelajaran  yang  lebih  menitikberatkan  pada  model  pembelajaran  yang  dapat memberikan  kesempatan  kepada  siswa  untuk  mengembangkan  dan mengeksplorasikan  pengetahuannya  serta  mengambil  kesimpulan  sendiri  tentang konsep  materi  yang  telah  diterimanya  (student  centered)  bahkan  diharapkan mampu  memberikan  solusi  dari  berbagai  permasalahan  alam  yang  terjadi didaerahnya. 
Salah  satu  upaya  yang  diharapkan  dapat  memperbaiki  kualitas pembelajaran  IPA  di  kelas  V  SDN  ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ adalah  pembelajaran  dengan  menggunakan  Model  Sains  Teknologi  Masyarakat. Alasan  digunakannya  model  ini  sebagai  upaya  memperbaiki  pembelajaran  IPA adalah  karena  model  ini  memberikan  pengalaman  yang  lebih  banyak  kepada siswa,  karena  siswa  sendiri  yang  mengkonstruksi  konsep  IPA  berdasarkan interaksinya dengan berbagai sumber yang ada. Selain itu model ini memberikan kesempatan  pada  siswa  untuk  dapat  berbuat  sesuatu  untuk  alam  sekitar  melalui pengajuan  solusi  dan    tindakan  yang  nyata.  sehingga  pembelajaran  IPA  melalui model Sains Teknologi Masyarakat akan menjadi lebih berarti dan bermakna bagi siswa.  Dengan  lebih  berarti  dan  bermakna  nya  pembelajaran  IPA,  diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA Oleh sebab itu Model Sains Teknologi Mayarakat akan menjadi salah satu  model  pembelajaran    yang  bisa  dipertimbangkan,  dimana  dengan  model Sains  Teknologi  Masyarakat.  siswa  dituntut  untuk:  1)  Aktif  mencari  informasi untuk  menemukan  jawaban  permasalahan  2)  mengajukan  solusi,  dan    3) Mengambil tindakan
Sehubungan  dengan  kondisi  di atas,  penulis  bermaksud  mengadakan penelitian dengan judul : “Penerapan    Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society)  untuk  meningkatkan  pemahaman dan hasil  belajar  siswa  pada Pembelajaran  IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan”
  1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan data di atas peneliti melakukan konsultasi kepada supervisor dan teman sejawat, untuk mengidentifikasi kelemahan dan atau kekurangan yang telah menyebabkan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran yang telah dilaksanakan kurang memenuhi tuntutan yang diharapkan. Sehingga, dampaknya pada hasil belajar siswa tidak memenuhi target pembelajaran. Melalui hasil diskusi, diperoleh identifikasi masalah sebagai berikut :
a.       Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran
b.      Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
c.       Tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar pembelajaran  IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
d.      Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran kurang sesuai dengan harapan.

  1. Identifikasi Masalah
Untuk mengetahui masalah yang sedang terjadi, peneliti melakukan anlisis masalah dan menempuh refleksi terhadap kinerja yang telah dilakukan, mengkaji literatur, serta diskusi dengan kepala sekolah dan teman sejawat. Hasil analisis masalah yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kemungkinan yang menjadi faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa dan aktivitas pembelajaran kurang kondusif adalah sebagai berikut.
a.       Model pembelajaran yang diambil tidak tepat dan penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
b.      Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif yang mengakibatkan kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung.
c.       Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
d.      Guru harus lebih teliti melihat siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran berlangsung.
Beberapa permasalahan yang telah dipaparkan di atas dapat diambil permasalahan utama yang akan diteliti adalah tingkat pemahaman dan hasil  belajar siswa IPA masih rendah. Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik sehingga ketuntasan belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society).


B.      Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.       Apakah peningkatan  pemahaman siswa  pada pembelajaran IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan  setelah  melalui  Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society) ?
2.       Apakah hasil belajar siswa dapat meningkat setelah diterapkan Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society) pada pembelajaran IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan?

C.      Tujuan Penelitian
Untuk  menghindari  kesimpangsiuran  penelitian  ini,  maka  perlu  adanya tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh  peneliti.  Sejalan  dengan  masalah  yang  peneliti kemukakan  pada  rumusan  masalah.  Maka  tujuan  yang  hendak  dicapai  oleh peneliti dalam penelitian ini adalah :
1.       Mengetahui  peningkatan pemahaman  konsep  siswa  pada pembelajaran IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan  setelah  melalui  Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society) di  kelas V  SDN  ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............; dan
2.       Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan  setelah diterapkan Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society) di  kelas  V  SDN  ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten .............

D.      Manfaat Penelitian
Dari  hasil  penelitian  ini,  penulis  berharap  dapat  memberikan  manfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dijadikan  sebagai  pedoman  pemilihan  metode  pembelajaran  IPA khususnya materi alat pernafasan manusia dan hewan serta pada pembelajaran-pembelajaran lainnya. Secara  praktis  hasil  penelitian  ini  diharapkan  dapat  memberikan sumbangan bagi :  
1.       Siswa
a.     Dapat  meningkatkan  penguasan  konsep  dalam  pembelajaran  IPA khususnya  pada  pembelajaran  IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan.
b.     Dapat  meningkatkan  keterampilan  proses  siswa  dalam  melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society).
c.     Dapat  meningkatkan  terjadinya  interaksi,  aktivitas,  dan  kerjasama  antar siswa  dalam  pembelajaran  IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan. 
2.       Guru 
a.     Dapat  memberikan  wawasan  dan  pengalaman  dalam  menyusun  model pembelajaran IPA dengan Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society).
b.     Dapat  memperoleh  masukan  dari  hasil  penelitian  tindakan  kelas  sebagai pemecahan masalah dalam pembelajaran IPA di mana penulis bertugas.
c.     Dapat meningkatkan upaya guru dalam mata pelajaran IPA dengan Model  Sains  Teknologi  Masyarakat  (Science Technology  Society) khususnya  dalam  pembelajaran  IPA materi alat pernafasan manusia dan hewan.
d.     Dapat meningkatkan kinerja dan profesional guru dalam mengajar.
3.       Lembaga (Sekolah) 
a.     Dapat  dijadikan  sebagai  masukan  dalam  penyediaan  dan  pengolahan sumber belajar di sekolah.
b.     Dapat  memberikan  kontribusi  untuk  meningkatkan  kualitas  sekolah khususnya pada mata pelajaran IPA.


Bab 2 - 3- 4- 5-lampiran menyusul.
atau klik pojok kanan atas "CARA MENDAPATKAN FILE" atau klik pojok kanan atas "DOWNLOAD".
pengin cepet.... hub. 081327121707 (sms only)