Lencana Facebook

banner image

Tuesday 22 October 2013

PTK IIPA kompetensi dasar mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (sains) merupakan hasil kegiatan manusia berupa Pengetahuan,  gagasan  dan  konsep  yang  terorganisir,  tentang  alam  sekitar  yang diperoleh  dari  pengalaman  melalui  serangkaian  proses  ilmiah, sehingga  siswa dapat  belajar  mandiri  untuk  mencapai  hasil  yang  optimal.  Kemampuan  siswa dalam  menggunakan  metode  ilmiah  perlu  dikembangkan  untuk  memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan nyata.
Tujuan  pembelajaran  dapat  tercapai  jika  terjadi  interaksi  antara guru  dengan  siswa  selama  proses  belajar  mengajar  berlangsung, namun dewasa ini  interaksi inilah yang masih kurang terjadi di dalam kelas, hal ini karena  ada  dua  faktor  yang  mempengaruhinya  yaitu  faktor  internal  berupa kesehatan  fisik,  inteligensi,  perhatian,  minat,  bakat,  aktivitas,  kesiapan  dan kelelahan;  sedangkan  faktor  eksternal  :  lingkungan  keluarga  berupa  cara orang  tua  mendidik,  relasi  antar  keluarga,  latar  belakang  budaya  yang  ada, lingkungan  sekolah;  metode,  kurikulum,  kedekatan  guru  dengan  siswa, kedekatan siswa dengan siswa, sarana dan prasarana serta kondisi lingkungan sekolah.
Selain beberapa faktor di atas berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh  faktor  lain  di  antaranya  adalah  faktor  guru  dalam  melaksanakan  proses belajar  mengajar,  karena  guru  secara  langsung  dapat  mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa.  Seluruh  faktor  tersebut  berpengaruh  terhadap  hasil  belajar  siswa  sehingga  perlu  diupayakan  agar  dapat  mengarah  pada  peningkatan  hasil belajar.  Selain  itu  dewasa  ini  pada  pembelajaran  IPA  di  kelas,  guru  sering menggunakan  metode  ceramah,  di  mana  siswa    hanya  duduk,  mendengar, mencatat,  dan  menghapal  teori  dan  rumus  tanpa  melakukan  aktivitas pembelajaran,  sehingga  siswa  merasa  bosan,  jenuh  dan  kurang  bersemangat dalam  mengikuti  pembelajaran.  Hal  ini  berakibat  pada  kurangnya  kemauan siswa  untuk  mengetahui,  menemukan,  memecahkan  masalahnya  sendiri  dan siswa  kurang  mempunyai  kesempatan  untuk  lebih  memahami  konsep  yang diberikan dan menjelaskan hasil yang diperolehnya.
Hasil tes formatif pada studi awal mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia ternyata hanya 20,83% atau 5 siswa dari 24 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 85% ke atas atau mendapat nilai di atas KKM sebesar 70. Untuk itulah guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah metode mengajar yang tepat yang sesuai dengan tingkat  perkembangan  anak.
Untuk  menciptakan  suasana  belajar  yang  dapat  menarik,  seorang  guru  membutuhkan  suatu  pendekatan  yaitu  pendekatan  discovery  dalam  proses pembelajaran.  Dengan  pendekatan  discovery  dapat  membantu  kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan  baik.  Pembelajaran  dengan  menggunakan  pendekatan  discovery  ini  selalu mengusahakan  agar  siswa  menemukan  sendiri  konsep-konsep  materi  yang  sedang dipelajari. Siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun secara fisik. Materi  yang  disajikan  guru,  bukan  begitu  saja  diberitahukan  dan  diterima  oleh siswa. Siswa dikondisikan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka “menemukan sendiri” konsep-konsep yang direncanakan oleh  guru  dan  dibantu  dengan  sedikit  bimbingan  dari  guru.  Dengan  demikian mereka akan memperoleh serta menyimpan konsep tersebut dengan lebih baik.
Untuk  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  siswa,  guru  harus  dapat menciptakan  suasana  pembelajaran  yang  menarik.  Salah  satunya  adalah  dengan menggunakan  pendekatan  discovery  yang  dapat  memberikan  siswa  suasana  baru dalam  proses  pembelajaran.  Kegiatan  siswa  dalam  pembelajaran  dengan menggunakan  pendekatan  discovery  diantaranya  siswa  menyelesaikan  tugas-tugas dalam  kelompok,  berusaha  menemukan  konsep  materi  yang  dipelajari  secara kelompok, dan siswa mengemukakan apa yang diperoleh dalam kegiatan tersebut. 
Dari  uraian  tersebut  diatas  tentang  latar  belakang  masalah  maka  penulis melakukan  penelitian  dengan  judul “penerapan pendekatan discovery untuk meningkatkan  aktivitas dan hasil  belajar  siswa  dalam  pembelajaran  IPA  pada kompetensi dasar mengidentifikasi gangguan pada organ peredaran darah manusia siswa kelas V SD Negeri ........ 01 Kecamatan ........ Kabupaten ........ Tahun Pelajaran ........”. 

B.     Identifikasi Masalah
Melalui pengamatan dan diskusi  terindentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi pembelajaran antara lain :
1.      Keterbatasan kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.
2.      Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.
3.      Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
4.      Ketidakberanian siswa dalam menanyakan materi pelajaran yang belum jelas atau belum dikuasai.
5.      Situasi pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan sehingga terkesan kaku.
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran maka dapat disimpulkan permasalahan penyebab rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa antara lain :
  1. Ketidakmampuan  guru  memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
  2. Guru belum melibatkan siswa  secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
  3. Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang dipahami siswa.
  4. Guru kurang mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep nyata yang ada dalam keseharian siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan yang peneliti lakukan pada IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia  siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ........ 01 Kecamatan ........ Kabupaten ........ Tahun Pelajaran ........ dengan  penerapan metode discovery.

C.    Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran hanya difoluskan pada  :
  1. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery pada pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia.
  2. Upaya perbaikan yang dilaksanakan ditujukan pada peningkatan aktivitas dan  hasil belajar siswa.
  3. Objek yang diteliti adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ........ 01 Kecamatan ........ Kabupaten ........ Tahun Pelajaran ........ pada  pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia.

D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah fokus perbaikan adalah :
1.      Bagaimana upaya peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ........ 01 Kecamatan ........ Kabupaten ........ pada pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia dengan penerapan metode discovery?
2.      Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri ........ 01 Kecamatan ........ Kabupaten ........ pada pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia dengan penerapan metode discovery?

E.     Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, ditentukan tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1.      Untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia melalui penerapan metode discovery.
2.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia melalui penerapan metode discovery.


F.     Manfaat Penelitian
Diharapkan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga dapat memberikan manfaat  baik secara teroris maupun praktis, yaitu :
  1. Manfaat Teoris
a.   Secara  teoritis  penelitian  ini  diharapkaan  dapat  berguna  sebagai referensi  untuk  penelitian  selanjutnya,  yaitu  penelitian  yang berhubungan dengan metode discovery.
b.   Sebagai  bahan  kajian  untuk  meningkatkan  pemahaman  konsep dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia melalui metode discovery.
  1. Manfaat Praktis
a.  Bagi Siswa
1)   Peserta didik dapat membiasakan diri berpikir logis mengenai  hubungan  sebab  akibat  serta  dapat  meningkatkan  kualitas  hasil pembelajaran pada kompetensi dasar mengidentifikasi  gangguan pada organ peredaran darah manusia.
2)   Peserta  didik  dapat  lebih  mudah  dan  semangat  dalam  memahami  mata  pelajaran.  Dengan  cara  pembelajaran  yang  menarik, dan tidak membosankan.
3)   Peserta  didik  akan  lebih  aktif  belajar  dan  mereka  bisa  lebih  mudah dalam memahami pelajaran.
4)   Peserta  didik  dapat  menyimak  pelajaran  dengan  semangat  sehingga peserta dididik akan memperoleh hasil yang baik.
b.   Bagi Guru
1)   Meningkatkan kinerja guru karena dengan metode discovery  dapat mengefektifkan waktu pembelajaran.
2)   Menciptakan  pembelajaran  yang  inovatif  dan  menyenangkan  sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3)   Guru  dapat  mengetahui  permasalahan-permasalahan  peserta  didik,  sehingga  dapat  mempermudah  guru  untuk  mengatasi  masalah-masalah apa yang timbul dalam pembelajaran.
c.   Bagi Sekolah
1)   Dengan  penelitian  ini  diharapkan  sekolah  dapat  lebih  meningkatkan pemberdayaan metode discovery agar hasil  belajar  siswa  lebih  baik  dan  perlu  dicoba  untuk diterapkan  pada pembelajaran lain.
2)   Dengan  penelitian  ini  diharapkan  sekolah  dapat memperoleh  alat peraga di sekolah.



Bab 2 - 3- 4- 5-lampiran
menyusul.
Untuk mendapatkan file silahkan klik : Download