UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL ANAK
MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B
TK ………………… KABUPATEN ………………
TAHUN AJARAN ……………….
ABSTRAK
Penlitian ini
dilatar belakangi oleh
kurang berkembangnya kemampuan interpersonal anak,
kurang beragamnya permainanmetode yang
mampu mengembangkan
kemampuan interpersonal anak
dan masih adanya
sifat egosentrisme pada anak
usia dini sehingga
belum adanya pembiasaan
dalam bermain secara berkelompok,
bekerjasama, berempati, berinteraksi, dan tanggung jawab anak.
Permasalahan yang
diungkap dalam penelitian
ini adalah bagaimana pengaruh Metode karya wisata terhadap perkembangan kecerdasan
interpersonalanak. Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan yang
terjadi pada kecerdasan
interpersonal anak melalui
metodekaryawisata kelompok B
……………. Kab ……….
Tahun Ajaran …………..
Berdasarkan hasil analisis data penelitian setelah
mendapatkan perlakuan menggunakan
Metode karyawisata, menunjukkan
adanya pengaruh positif
dan signifikan
darikecerdasan interpersonal anak
melalui metode karyawisata kelompok B
……………. Kab ……….
Tahun Ajaran …………... Peningkatan
rata-rata kecerdasan interpersonal anak
melalui metode karyawisata
kelompok B …………….
Kab ………. Tahun
Ajaran …………... Dari sebelum treatment
adalah sebesar 9,10
%, dan sesudah
dilakukan treatment siklus 1,
meningkat menjadi 45,45 %, dan dilakukan lagi treatment siklus yang
kedua, maka dihasilkan peningkatan
kemampuan kecerdaan interpersonal
anak menjadi 86,37%. oleh
karena itu, dapat
disimpulkan bahwa “menggunakan metode karyawisata
dapat meningkatkan kecerdasan interepersonal kelompok
B ……………. Kab
………. Tahun Ajaran …………...
Saran yang dapat peneliti sampaikan, hendaknya Guru
Diharapkan dapat mengembangkan
kecerdasan interpersonal anak
melalui metode-metode
pembelajaran yang lebih bermakna seperti
pemberian tugas, karyawisata, bercakap-cakap dan
lain-lain serta menerapkan
berbagai inovasi pembelajaran yang lebih
menarik sebagai upaya
untuk melatih komunikasi
anak, tanggungjawab, interaksi anak, serta bekerjasama dalam kelompok
kecil maupun besar.
Kata Kunci : Kemampuan
Interpersonal, MetodeKaryawisata
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia
Dini ( PAUD
) merupakan pendidikan
yang diselenggarakan untuk mengembangkan
pribadi, pengetahuan, dan
ketrampilan yang melandasi pendidikan
dasar serta mengembangkan
diri secara utuh
sesuai dengan asas pendidikan
sedini mungkin dan
seumur hidup. Dalam
UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 Bab 1, Pasal 1, Butir 14 yang menyatakan
bahwa “ Pendidikan Anak
Usia Dini adalah
suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak
lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Oleh
karena itu, pendidik
dituntut mampu atau
mau memberikan berbagai rangsangan
sesuai potensi kecerdasan
anak.Rangsangan didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anak memiliki berbagai
kecerdasan yang perkembangannya mensyaratkan stimulasi atau rangsangan yang
sesuai. Pendapat bahwa semua anak cerdas dan bahwa anak memiliki cara yang
tidak selalu sama untuk menjadi cerdas adalah dasar teori multiple
intelligence dan diterjemahkan sebagai kecerdasan majemuk atau kecerdasan
jamak.
Multiple intelligences atau biasa disebut dengan kecerdasan jamak adalah berbagai keterampilan
dan bakat yang
dimiliki siswa untuk
menyelesaikan berbagai
persoalan dalam pembelajaran.
Delapan macam kecerdasan
jamak, yakni kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, visual-spasial, berirama-musik, jasmaniah-kinestetik, interpersonal, intrapersonal, dan
naturalistik. Kecerdasan
majemuk anak diidentifikasi melalui
observasi terhadap perilaku, tindakan, kecenderungan bertindak,
kepekaan anak terhadap sesuatu, kemampuan yang menonjol, reaksi spontan, sikap,
dan kesenangan.
Salah satu kecerdasan
majemuk adalah kecerdasan
interpersonal, kecerdasan
interpersonal adalah kecerdasan
yang melibatkan kemampuan mencerna dan
merespons secara tepat
suasana hati, temperamen,
motivasi, dan keinginan orang
lain. Seseorang yang
optimal dalam kecerdasan
ini cenderung menyukai dan
efektif dalam hal
mengasuh dan mendidik
orang lain, berkomunikasi, berinteraksi,
berempati dan bersimpati,
memimpin dan
mengorganisasikan kelompok, berteman,
menyelesaikan dan menjadi mediator konflik, menghormati
pendapat dan hak orang lain, melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang, sensitive atau peka
pada minat dan motif orang lain, dan handal bekerja sama
dalam tim. Anak
dengan kecerdasan ini
akan tampak sebagai individu yang
manis, baik hati,
dan suka perdamaian,
oleh karena itu mereka disukai banyak orang.
Kecerdasan interpersonal dimulai
sejak dini pada
masa kanak-kanak dengan munculnya
senyuman sosial yang
ditunjukkan kepada orang
dewasa, kemudian kepada bayi lain dan anak-anak. Pada masa anak- anak awal yaitu usia 2-3 tahun
belum banyak menunjukkan
perkembangan yang baik
dalam kecerdasan interpersonal. Walaupun terlihat lincah dan dapat
menjalin hubungan dengan teman sebaya, anak usia 2-3 tahun masih pada tahap
memberi perhatian, bermain bersama, dan berbicara dengan sebayanya. Sementara
itu, anak usia 4 -6 tahun sudah berani mengkomunikasikan masalahnya kepada
orang lain, memilikikemampuan
menggunakan isyarat interpersonal, seperti
sentuhan dan kontak mata, mengajari teman sebaya,
menikmati kegiatan social, terdorong memimpin, berani bersosialisasi dengan
orang baru.
Berdasarkan observasi yang
dilakukan peneliti di TK
Akhlaqul Karimah kelompok B Kab.
Jepara, kecerdasan interpersonal dikelompok B sangat rendah, semua itu terlihat
dari kurang terbangunnya sikap positif
terhadap lingkungan dan kurang
tertanam kerjasama anak
secara kelompok ketika
bermain balok dengan teman sebaya,
hal ini menjadikan
dampak kurang berkembangnya
kecerdasan interpersonal anak. Meskipun
guru telah menerapkan
berbagai metode seperti pemberian tugas
dan bercakap-cakap sebagai
alat untuk meningkatkan interpersonal anak,
tetapi metode tersebut
hanya sebatas mengukur
kemampuan anak dalam berkomunikasi saja.
Dari uraian diatas
maka peneliti berkeinginan
untuk menerapkan suatu cara
yang tepat dalam
proses pembelajaran tersebut,
yaitu upaya meningkatkan kecerdasan interpersonal
anak melalui metode
karyawisata di kelompok
B. Tujuannya yaitu Agar
anak mendapatkan pengalaman
belajar secara langsung tentang suatu
hal yang belum
mereka ketahui secara
nyata dan anak
memilik keberanian dalam bersosialisasi terhadap
orang yang baru
dikenal serta lingkungan yang baru. Semuanya ini untuk mempertinggi kualitas proses belajar
dalam pengajaran yang
pada nantinya diharapkan
dapat mempertinggi hasil belajar
yang akan dicapai.Salah
satu cara yang
digunakan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal anak
yaitu dengan menggunakan metode karyawisata.
Metode karyawisata adalah
suatu metode dalam
kegiatan pembelajaran dengan cara
mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung,meliputi manusia,
hewan, tumbuh-tumbuhan, dan
benda-benda lainnya.
Mengamati pengamatan secara
langsung anak memperoleh
kesan yang sesuai pengamatannya. Pengamatan ini diproleh
melalui panca indra, yaitu penglihatan,
pendegaran, pengecap, pembau,
dan perabaan. Melalui
metode karyawisata, pendidik mengajak
anak ke suatu tempat (objek) tertentu untuk mempelajarinya lebih jauh.Berbeda
dengan wisata biasa,
di mana anak
sekadar pergi ke
suatu tempat untuk rekreasi.Metode karyawisata
berguna bagi anak
untuk membantu mereka memahami
kehidupan riil dalam lingkungan
beserta segala masalahnya.
Misalnya, anak diajak
kemuseum, kantor, percetakan,
bank, pengadilan, kebun binatang, atau
kesuatu tempat yang
mengandung nilai sejarah/kebudayaantertentu.
Dengan latar belakang
permasalahan tersebut maka
perlu diadakannya penelitian tindakan
kelas dengan judul
“Upaya meningkatkan kecerdasan interpersonal anak
melalui metode karyawisata
kelompok B TK
Akhlaqul Karimah Kabupaten Jepara Tahun Ajaran 2012/2013”.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang
tersebut, beberapa permasalahan
yang berkenaan dengan kurangnya
kecerdasan interpersonal anak
di TK Akhlaqul Karimah kabupaten jepara dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurang pekanya
sikap positif anak
terhadap lingkungan sekitar
dan masyarakat
2. Kurang
bermaknanya pengalaman belajar yang
diperoleh anak ketika di kelas pada kelompok B TK Akhlaqul Karimah Kabupaten
jepara.
3. Kurangnya
kerjasama anak secara kelompok ketika bersosialisasi dengan teman sebaya pada
kelompok B TK Akhlaqul Karimah Kabupaten jepara
4. Kurangnya antusias
anak dalam bersosialisasi terhadap
lingkugan yang baru bagi anak
pada kelompok B TK Akhlaqul Karimah Kabupaten jepara
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi
masalah diatas maka
peneliti hanya membatasi pada upaya
meningkatan kecerdasan interpersonal
anak melalui metode karyawisata. Hal
ini dimaksudkan agar
permasalahan yang hendak
diteliti lebih terfokus pada
peningkatan kecerdasan interpersonal
anak yang dilaksanakan di kelompok B TK Akhlaqul Karimah kab.
Jepara.
D. Rumusan
Masalah
Apakah melalui metode
karyawisata dapat meningkatkan
kecerdasan interpersonal anakdi Kelompok B TK Akhlaqul Karimah kab.
Jepara.
E. Tujuan
Penelitian
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui
peningkatan kecerdasan interpersonal
anak dikelompok B TK Akhlaqul
Karimah kab. Jepara
Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui
peningkatan kecerdasan interpersonal
anak melalui metode karyawisata
di kelompok B
TK Akhlaqul Karimah
kab. Jepara Tahun Pelajaran
2012/2013.
F. Maanfaat
Penelitian
Peneliti memberikan dua manfaat,
yaitu manfaat yang berupa sumbangan teoritis dan manfaat yang berupa sumbangan
praktis.
1. Manfaat
Teoritis
Hasil penelitian
ini diharapkan dapat
bermanfaat secara teoretis
sebagai pengembangan kecerdasan interpersonal anak melalui metode karyawisata dan sebagai referensi
yang berhubungan dengan
peningkatan kecerdasan
interpersonal pada anak serta menjadi bahan kajian lebih lanjut.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak
Anak didik
sebagai subyak penelitian,
diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung
mengenai pembelajaran secara
aktif, kreatif dan menyenangkan melalui
metode karyawisata. Agar
anak didik dapat bersosialisasi dengan
masyarakat dan lingkungannya
sesuai dengan perkembangan
berfikirnya.
b. Bagi guru
Dapat menambah
pengetahuan dan sumbangan
pemikiran tentang cara meningkatkan kecerdasan
interpersonal pada anak
khususnya dengan metode
karyawisata.
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan
pertimbangan dalam menyusun program pembelajaran serta menentukan metode
dan media pembelajaran
yang lebih tepat
untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak usia dini.
file secara lengkap
silahkan kirim SMS ke 081327121707
semoga bermanfaat.