Lencana Facebook

banner image

Monday 2 June 2014

PTK TK : MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA INGAT ANAK MELALUI KEGIATAN PLAY BOARD PADA KELOMPOK A TK ……………. TAHUN ……/…….



MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAYA INGAT ANAK MELALUI KEGIATAN PLAY BOARD PADA KELOMPOK A
TK …………….  TAHUN ……/…….

Abstrak

Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 03 Boja, karena peneliti menemukan beberapa permasalahan pada anak, terutama pada daya ingat anak  masih  rendah,  dan  minat  anak  mengikuti  pelajaran  masih  kurang,  hal  ini dikarenakan  pembelajaran  dan  media  yang  disajikan  kurang  menarik,  misalnya pembelajaran  masih  menggunakan  media  lembar  kerja.  Tujuan  dari  penelitian adalah meningkatkan daya ingat anak agar memiliki ingatan yang tajam dan lebih semangat saat mengikuti pelajaran, salah satu pembelajaran yang diberikan adalah melalui  permainan  Play  Board.  Penelitian  ini  dilatarbelakangi  pentingnya meningkatkan  daya  ingat  bagi  anak,  agar  anak  dapat  mengingat  dengan  baik dalam  jangka  waktu  yang  lama.  Kurangnya  daya  ingat  anak  berdampak  pada lemahnya  cara  berfikir  anak  sehingga  ingatan  anak  tidak  berkembang  secara optimal.
Penelitian  yang  digunakan  adalah  penelitian  tindakan  kelas  (PTK)  yaitu penelitian  yang  terdiri  dari  dua  siklus  yaitu  tindakan  yang  dilakukan  untuk perencanaan, pelaksanaan tindakan, Observasi, Reflexsi. Subyek dalam penelitian ini adalah anak kelompok A TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………... Metode yang digunakan  adalah  metode  pemberian  tugas,  observasi,  alat  untuk pengumpulan data berupa lembar observasi.
Berdasarkan hasil analisa data penelitian setelah melakukan kegiatan play board,  menunjukkan  adanya  peningkatan  kemampuan  daya  ingat  anak  TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………... Metode pengumpulan data  mengunakan  teknik  analisis  deskriptif  kualitatif  pada  tiap -tiap  siklus. Peningkatan rata-rata kemampuan daya ingat anak TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten ………….. dari sebelum pelaksanaan  siklus adalah sebesar mencapai  20%,  dan  sesudah  dilakukan  percobaan  siklus  I  meningkat menjadi 70%, dan  dilakukan  lagi  percobaan  siklus  II  maka  hasil  peningkatan daya  ingat anak  menjadi  90%.  Oleh  karena  itu,  dapat  disimpulkan  bahwa  “menggunakan bermain  play  board  dapat  meningkatkan   daya  ingat  anak  kelompok  A  TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………..”.

Kata  Kunci  :    daya  ingat,  Play  Board,  media  potongan  flanel


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Undang-undang  Nomor  20  Tahun  2003  tentang  Sistem Pendidikan  Nasional  Pasal  1  angka  14  menyatakan  bahwa  Pendidikan Anak  Usia  Dini  (PAUD)  adalah  suatu  upaya  pembinaan  yang  ditujukan kepada  anak  sejak  lahir  sampai  dengan  usia  6  (enam)  tahun  yang dilakukan  melalui  pemberian  rangsangan  pendidikan  untuk  membantu pertumbuhan  dan  perkembangan  jasmani  dan  rohani  agar  anak  memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pemendiknas Nomor 58 Tahun 2009 tentang standar pendidikan Anak  Usia  Dini,  yang  didalamnya  mengatur  standar  tingkat  pencapaian perkembangan  berisi  kaidah  pertumbuhan  dan  perkembangan  anak  usia dini  sejak  lahir  sampai  dengan  usia  enam  tahun.  Tingkat  perkembangan yang  dicapai  merupakan  aktualisasi  potensi  semua  aspek  perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada setiap tahap perkembangannya . Standar  isi,  proses  dan  penilaian  meliputi  perencanaan,  pelaksanaan  dan penilaian  program  yang  dilaksanakan  secara  terintegrasi/terpadu  sesuai dengan kebutuhan anak.
Oleh  karena  itu,  pembelajaran  di  taman  Kanak-Kanak  berbeda dengan  pembelajaran  ditingkat  pendidikan  yang  lebih  tinggi,  terutama dalam  bidang media  pembelajaran  atau  alat  peraga.  Usia  Taman  Kanak-Kanak  merupakan  usia  yang  produktif  untuk  mengembangkan  berbagai potensi  karena  usia  tersebut  merupakan  periode  keemasan  (golden  age) dalam proses perkembangan  anak.  Di  usia  ini  anak  mengalami  lompatan kemajuan  yang  luar  biasa,  baik  dalam  fisik,  kognitif,  sosial,  dan emosional,  sehingga  anak  sangat  berpotensi  untuk  belajar  apa  saja termasuk dalam bidang kognitif anak.
Pertumbuhan  fisik  memang  mempengaruhi  perkembangan psikologis. Pertambahan fungsi-fungsi otak misalnya memungkinkan anak tersenyum,  berjalan,  bercakap-cakap,  Sedangkan  kemampuan  berfungsi dalam  tingkat  yang  lebih  tinggi  diantaranya  sebagai  hasil  pertumbuhan yang biasa disebut kematangan. Perkembangan juga berhubungan dengan proses  belajar  terutama  mengenai  isinya,  yaitu  mengenai  apa  yang  akan berkembang  dan  berkaitan  dengan  tingkah  laku  belajar.  Di  samping  itu anak harus mengetahui bagaimana sesuatu itu dipelajari, misalnya apakah melalui memorisasi (menghafalkan) atau meniru dengan cara menangkap hubungan-hubungan,  hal  ini  semua  ikut  menentukan  proses perkembangan.
Tujuan  tersebut  antara  lain  memacu  pertumbuhan  dan perkembangan  jasmani,  mengembangkan  kemampuan  fungsi  indra  dan fungsi  motorik,  yang  menonjol  untuk  membangun  kekuatan  dan kelenturan  tubuh,  tangan  serta  menanamkan  nilai  sportivitas  dalam pelaksanaan  kegiatan,  hal  ini  bisa  disebut  pengembangan  fisik  dan motorik.    Maka  guru  perlu  memperhatikan  langkah-langkah  seperti  pada pedoman, yang kaya akan gerakan, kreativitas dan bervariasi.Dalam pendidikan anak usia dini adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan juga  berbagai alat permainan. TK yang memiliki berbagai  sarana  dan  prasarana  untuk  mendukung  terlaksanannya  proses pembelajaran  dengan  baik  dan  berkualitas  akan  lebih  menarik  perhatian orang  tua  dan  anak  dibandingkan  dengan  TK  yang  hanya  mengandalkan media  pembelajaran  dengan  lembar  kerja,  hal  tersebut  diangap  TK  yang memiliki sarana dan prasarana  lengkap akan  lebih mendukung  kreatifitas dan  semangat  anak  saat  pelajaran  berlangsung.  Alat  peraga  ini  bisa didapatkan  dengan  cara  membelinya  dari  produsen  alat-alat  permainan anak  atau  juga  bisa  dengan  membuatnya  sendiri  sesuai  kreativitas  yang dimilikinya.
Pada umumnya para penyelenggara pendidikan TK dan juga para guru  TK  masih  banyak  yang  membeli  alat-alat  permainan  untuk  sumber belajar anak, hal ini tentu saja akan  menumbuhkan budaya konsumtif dan akan  melemahkan  daya  kreativitas  serta  inovasi  para  guru  TK.  Secara umum  banyak  para  guru  TK  yang  berpendapat  bahwa  memperoleh  Alat Pendidikan  Edukatif  dengan  cara  membeli  akan  lebih  mudah  dan ekonomis,  namun  jika  para  guru  mau  berkreasi  untuk  menciptakan  Alat Peraga dari barang-barang bekas, maka tentu saja akan lebih ekonomis lagi dibandingkan harus membeli.
Namun  pada  kenyataanya  menunjukkan  bahwa  masih  banyak guru yang belum membuat sendiri alat peraga dalam  pembelajaran, dalam pengembangan  dibidang  kognitif.  Guru  cenderung  sering  menggunakan media  pembelajaran  berupa  lembar  kerja  yang  digandakan,  akibatnya pembelajaran  yang  terjadi  terkesan  monoton  dan  kurang  menarik, akibatnya anak kurang tertarik, merasa jenuh, bosan dan kurang bergairah dalam melakukan kegiatan belajar.
Pendidik  yang  terdapat  di  TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten ………….. tersebut hanya memiliki 2 pendidik. Pendidik ini memiliki latar belakang pendidikan  yang  berbeda,  namun  keduanya  bukan  dari  latar  belakang pendidikan  dari  pendidikan  anak  usia  dini.  Jadi  dalam  pembelajarannya belum  menekan  pada  “Bermain  sambil  Belajar”,  namun  masih  berbasis yang  bersifat  seperti  lembar  kerja,  menulis,  dan  mewarnai,  sedangkan untuk meningkatkan daya ingat anak kurang diperhatikan. Pada  TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………..peneliti  menemukan banyak  anak  yang  belum  mampu  menyerap  pelajaran  dengan  baik. Misalnya  anak  belum  mampu  mengingat  pelajaran  yang  sudah  diberikan sebelumnya,  atau  guru  harus  mengulang  pembelajaran  yang  sudah diberikan sebelumnya agar anak mampu mengingatnya.
Pembelajaran  untuk  menunjang  ingatan  anak  sudah  ada  tetapi cara  penyampaian  guru diangap  anak  kurang  menarik,  seperti  pemberian media  atau  alat  peraga  saat  pembelajaran  hanya  mengandalkan  lembar saatmengikuti pelajaran yang diberikan.
Ingatan yang lemah dapat menjadi masalah jika hal ini dibiarkan terlalu lama, yaitu dapat menyebabkan potensi anak menjadi terkubur dan anak  tidak  dapat  berkembang  secara  optimal  sesuai  dengan  potensinya, media  untuk  menunjang  ingatan  juga  kurang  bervariasi  sehingga  anak kurang  antusias  saat  mengikuti  pelajaran.  setelah  peneliti  melihat permasalahan  tersebut  peneliti  tertarik  untuk  melakukan  penelitian  yaitu meningkatkan  daya  ingat  anak  melalui  media  baru  yaitu  TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………...

B.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan  latar  belakang  masalah  yang  sudah  disampaikan  di atas, maka dapat di identifikasi permasalahan sebagai berikut :
1.  Anak belum mampu menyerap pelajaran dengan baik
2.   Para siswa sering merasa  jenuh dan bosan  ketika pembelajara  yang diajarkan kurang menarik.
3.  Anak sering tidak memperhatikan saat pelajaran berlangsung.
4.   Anak  masih  membutuhkan  waktu  lebih  untuk  mengingat  kembali kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.
5.  Kurangnya kemampuan anak dalam menerima pembelajaran.
6.  Anak  kurang  tertarik  dengan  pembelajaran  yang  dilakukan sebelumnya.

C.  Pembatasan Masalah
Dari   beberapa  identifikasi  masalah  di  atas  maka  penelitian tindakan  kelas  ini  dibatasi  pada  meningkatkan  kemampuan  daya  ingat anak.  Penulis  menggunakan  media  play  board  dari  kain  flanel  untuk meningkatkan kemampuan daya ingat anak.

D.  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai  berikut  :  “Bagaimana  Play  Board  dapat  Meningkatkan Kemampuan Daya Ingat Anak Kelompok A TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………..”.

E.  Tujuan Penelitian
1.  Tujuan Umum
Tujuan  umum  yang  hendak  dicapai  pada  penelitian  ini adalah meningkatkan  kemampuan daya ingat anak melalui kegiatan Play Board.
2.  Tujuan Khusus
Tujuan  khusus  yang  hendak  dicapai  pada  penelitian  ini adalah  meningkatkan  kemampuan  daya ingat anak melalui  kegiatanplay  board  pada  kelompok  A  di  TK  ……………… Kecamatan ………...  Kabupaten …………..

F.  Manfaat Penelitian
1.  Secara teoritis
a.   Penelitian  ini  diharapkan  dapat  menambah  pengetahuan, wawasan  dan  dapat  mengembangkan  ilmu  di  bidang  kegiatan bermain  play  board  dan  di  bidang  perkembangan   daya  ingat anak.
b.   Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan bagi peneliti yang terkait dengan bermain play board sebagai wahana bermain untuk meningkatkan kemampuan daya ingat anak.
2.    Secara Praktis
a.  Bagi peneliti
1)  Sebagai upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan  daya ingat melalui bermain play board dalam pembelajaran.
2)    Sebagai upaya untuk meningkatkan daya ingat anak.
3)  Sebagai  sarana  menciptakan  suasana  belajar  yang menyenangkan.
b.  Bagi Siswa
1)  Dapat  meningkatkan  kemampuan  daya  ingat  anak  dalam bermain play board  maupun aktivitas belajar.
2)  Memiliki  pengalaman  belajar  yang  menyenangkan, bermakna dan meningkatkan kemampuan daya ingat anak.
3) Mengalami  variasi  belajar  yang  menyenangkan  dan  akan membekas  diingatan  melalui  bermain  play  board  untuk anak.
c.  Bagi Sekolah
1) Agar  dapat  memberikan  sumbangan  dalam  rangka peningkatan  mutu  kegiatan  pembelajaran  serta  kegiatan bermain yang kreatif dan inovatif di TK.
2) Menjadi  motivasi  sekolah  untuk  menciptakan  suasana belajar yang tidak menbosankan dan terkesan monoton.
3)    Meningkatkan mutu pembelajaran di Taman Kanak-kanak.