PENINGKATAN KETERAMPILAN DAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR
BAGI SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR NEGERI
ABSTRAK
Rendahnya
keterampilan dan prestasi belajar siswa dalam
menulis permulaan dibuktikan dengan rata-rata nilai hasil belajar sebesar 56,84 sedangkan KKM minimum yaitu 70. Oleh karena
itu, peneliti menggunakan media gambar untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Penelitian ini bertujuan
meningkatkan keterampilan dan prestasi siswa dalam menulis permulaan. Subyek
penelitian siswa kelas I SDN 3 Kuala Kurun berjumlah 19 siswa. Bentuk
penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Prosedur penelitian meliputi
tahap: identifikasi masalah, persiapan, penyusunan rencana tindakan,
implementasi tindakan, pengamatan, dan penyusunan rencana. Proses penelitian
ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan,
tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan keterampilan dan prestasi dalam menulis permulaan.
Penerapan media gambar seri terbukti dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis permulaan. Hal ini dibuktikan
dengan peningkatan keterampilan menulis
permulaan dari 5 siswa atau
26,32% menjadi 13 siswa atau 68,42% pada siklus pertama dan siklus terakhir
sebesar 97,74% atau 18 siswa, dan nilai prestasi belajar yang terus meningkat pada studi awal rata-rata 56,84 pada studi awal, 63,16 pada
siklus pertama dan 72,63 pada siklus terakhir serta ketuntasan
belajar siswa pada keadaan awal
sebanyak 3 siswa (15,76%), setelah dilaksanakan perbaikan dengan menggunakan
media gambar seri pada siklus I meningkat menjadi 8 siswa atau 42,11% dan pada
siklus II meningkat kembali menjadi 17 siswa atau 89,47%.
Kata Kunci: keterampilan, prestasi, gambar, menulis permulaan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan
berbahasa merupakan salah
satu kemampuan yang
sangat vital dalam melakukan
interaksi sosial dengan
individu lainnya. Melalui
kemampuan berbahasa individu dapat
memahami hidup dan
kehidupan. Kemampuan berbahasa tersebut meliputi
mendengar, berbicara, membaca
dan menulis. Melalui
bahasa memungkinkan individu dapat
berhubungan dengan individu
lainnya untuk saling menyatakan perasaan,
pikiran atau maksud
mereka masing-masing. Hal
ini dapat dipahami karena bahasa
adalah sistem bunyi. Lambang atau
isyarat yang dipakai orang untuk
melahirkan pikiran dan perasaannya.
Pembelajaran
bahasa Indonesia terintegrasi
dalam empat keterampilan berbahasa. Keempat keterampilan
berbahasa tersebut yaitu, menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu
keterampilan berbahasa yang cukup kompleks adalah menulis.
Keterampilan menulis diajarkan
dengan tujuan agar
siswa mempunyai keterampilan dalam
menuangkan ide, gagasan,
pikiran, pengalaman dan
pendapatnya dengan benar.
Keterampilan membaca dan menulis dalam pembelajaran
bahasa Indonesia meliputi 4 jenis ketrampilan yakni menyimak, berbicara,
membaca dan menulis. Berdasarkan aktivitas penggunaannya ketrampilan membaca
dan menulis yang bersifat reseptif, letak perbedaannya, sarana bunyi dan
tulisan. Ketrampilan berbicara dan
menulis termasuk ketrampilan yang bersifat produktif. Letak perbedaannya
adalah terdapat pada sarana yang dipergunakan, baik secara lisan, maupun secara
tulisan. Pada dasarnya, setiap pengajaran bahasa bertujuan agar para siswa
mempunyai ketrampilan berbahasa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak,
terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis.
Menulis
tampaknya sederhana, namun
menjadikan makna yang
sangat mendasar, maksudnya menulis sangat diperlukan untuk membangun keterampilan siswa dalam
berkomunikasi dan mengeluarkan
pendapat. Berdasarkan
pengalaman sehari-hari dan
temuan yang peneliti
alami dalam kegiatan pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia.
Begitu
pentingnya menulis, sehingga
keterampilannya dituntut harus dimiliki oleh
siswa. Pembelajaran menulis
dimulai sejak di
kelas rendah dengan menulis permulaan diawali dari melatih
siswa memegang alat tulis dengan benar, menarik
garis, menulis huruf,
suku kata, kata
dan kalimat sederhana
dan seterusnya (Hartati, 2006a
: 188). Dilanjutkan
dengan di kelas
tinggi dengan menulis lanjut.
Keterampilan menulis harus
disajikan secara terpadu
dengan keterampilan yang lainnya.
Keterampilan menulis tidak
akan datang secara otomatis melainkan
harus melalui latihan
dan praktek yang
banyak dan teratur (Tarigan, 1994 : 4).
Berdasarkan
hal itu, maka guru
hendaklah memilih dan
menggunakan berbagai pendekatan dan metode serta media yang banyak
melibatkan siswa aktif dalam
belajar baik secara
mental, fisik maupun
sosial yang sesuai
dengan tahap perkembangan siswa
sekolah dasar sehingga
siswa ketika belajar
di dalam kelas diharapkan akan
menyenangkan. Ketepatan guru
dalam menetapkan pendekatan dan metode
serta media akan
memberikan kemudahan bagi
siswa untuk memahami materi yang
disampaikan.
Peneliti menemukan masalah mengenai pembelajaran
menulis permulaan karena masih
banyak siswa yang
kesulitan menulis kalimat
dengan benar, rapi dan bersih.
Masalah tersebut bisa disebabkan karena cara guru dalam mengajar, penggunaan
metode dan penggunaan
media serta pendekatan
yang digunakan masih kurang
maksimal. Selain hal
tersebut masalah ini
juga bisa disebabkan karena
latar belakang dan
karakteristik siswa di
kelas yang berbeda-beda
sehingga keterampilan dan
hasil belajar siswapun
berbeda, ada siswa
yang berprestasi baik, cukup dan
kurang.
Pembelajaran menulis di sekolah dasar dibedakan
menjadi dua tahap yakni pembelajaran menulis permulaan dan pembelajaran menulis
lanjut. Pembelajaran menulis permulaan dilaksanakan di kelas rendah. Menulis
permulaan di pada siswa kelas I SD Negeri 3 Kuala Kurun mengalami kesulitan.
Hal ini terlihat dari pencapaian hasil menulis yang rata-rata di bawah Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini, merupakan latar belakang mengapa penelitian
ini dilaksanakan.
Pengumpulan data dilakukan melalui pelaksanaan tes
formatif studi awal. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas
I SD Negeri 3 Kuala Kurun yang berjumlah 19 terdiri dari 10 siswa laki-laki dan
9 orang siswa perempuan. Dari siswa kelas I yang berjumlah 19 anak, hanya 3 siswa (15,79%)
yang mencapai kategori tuntas. Artinya sebagian besar siswa belum
mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas atau mendapat nilai sama dengan
KKM sebesar 70
Berdasarkan uraian sebagaimana latar belakang masalah
di atas, peneliti meminta bantuan teman sejawat dan kepala sekolah untuk
membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari
hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu
:
- Rendahnya keterampilan siswa dalam menyerap materi pembelajaran
- Rendahnya prestasi belajar siswa
- Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran yang berdampak prestasi belajar rendah.
- Kondisi ruangan kelas yang kurang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran
- Pelaksanaan pembelajaran yang bersifat monoton dan tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi
dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa
faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran, dan rendahnya motivasi serta minat belajar siswa adalah :
- Penggunaan media pembelajaran yang kurang relevan dengan materi pembelajaran yang disampaikan.
- Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
- Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
- Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Berdasarkan
uraian di atas, peneliti
bermaksud mengadakan penelitian
di kelas II SD Negeri 3 Kuala Kurun Kecamatan Mendo Barat. Peneliti
ingin mengetahui sekaligus membuktikan
apakah dengan media
gambar seri, dapat memotivasi siswa
dalam belajar dan
meningkatkan keterampilan
siswa dalam menulis permulaan. Penelitian
ini dilakukan melalui
metode penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research)
dengan judul Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Keterampilan dan
Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis
Permulaan Siswa Kelas I SD Negeri 3
Kuala Kurun.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uaraian latar belakang
masalah di atas,
rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Apakah penggunaan
media gambar dapat
meningkatkan keterampilan siswa
dalam proses pembelajaran menulis permulaan siswa kelas I SD Negeri 3
Kuala Kurun?
2. Apakah
penggunaan media gambar dapat meningkatkan prestasi hasil belajar pada pembelajaran menulis permulaan
siswa kelas I SD Negeri 3 Kuala Kurun?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar dalam
mata pelajaran bahasa
Indonesia di kelas I SDN 3 Kuala Kurun. Adapun secara khusus
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui
peningkatan keterampilan siswa dalam
proses pembelajaran menulis permulaan siswa kelas I SD Negeri 3 Kuala Kurun melalui penggunaan penggunaan media
gambar.
2.
Untuk mengetahui
peningkatan prestasi belajar siswa dalam
proses pembelajaran menulis permulaan siswa kelas I SD Negeri 3 Kuala Kurun melalui penggunaan penggunaan media
gambar.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian
yang dilaksanakan di kelas
I SD Negeri 3 Kuala Kurun ini menurut
peneliti memiliki beberapa manfaat, yaitu :
1.
Manfaat Teoritis
a.
Untuk
mengetahui secara nyata
tentang peningkatan keterampilan
menulis karangan sederhana menggunakan media gambar.
b.
Sebagai acuan pembelajaran yang inovatif.
c.
Sebagai fakta pembelajaran menulis yang menerapkan media
gambar
2.
Manfaat Praktis
1)
Bagi Siswa
a)
Dengan
diterapkan media gambar
, pembelajaran menulis
siswa SD akan lebih bermakna dan
lebih optimal.
b)
Dengan diterapkan media gambar pada pembelajaran
menulis, siswa SD akan dilatih
dan dibiasakan berpikir
logis mengenai hubungan
sebab-akibat.
2)
Bagi Guru
a)
Meningkatkan
kinerja guru karena
dengan media gambar
dapat mengefektifkan waktu pembelajaran.
b)
Media
gambar sebagai sarana
bagi guru untuk
memotivasi siswa untuk lebih
aktif dalam kegiatan pembelajaran menulis.
c)
Menciptakan
pembelajaran yang inovatif
dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3)
Bagi Sekolah
a)
Mendorong guru lain untuk aktif melaksanakan
pembelajaran yang inovatif.
b)
Sebagai inovasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian
1.
Kondisi Awal
Data awal diperoleh
dari proses belajar
mengajar sehari-hari di
kelas melalui hasil tes formatif pada studi
pendahuluan. Peneliti mengetahui
bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kompetensi
menulis dirasa sulit bagi siswa. Hal
ini menyebabkan keterampilan
siswa dalam pembelajaran
menulis masih belum
mencapai KKM. Sehingga
keterampilan siswa dalam
kompetensi menulis permulaan
masih rendah. . Kesulitan tersebut salah
satunya dikarenakan guru jarang
menggunakan media dan
metode pembelajaran yang
variatif. Selain itu,
kesalahan juga banyak
terjadi pada penulisan
ejaan, tanda baca,
dan aturan tata
bahasa lainnya. Siswa
belum memahami penggunaan
ejaan dan tanda
baca, padahal dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia
di kelas I
tentang penggunaan ejaan dan tanda baca sudah dipelajari.
Selain
itu, guru jarang
menggunakan media dan
metode pembelajaran yang memotivasi siswa
untuk mampu menulis.
Metode yang digunakan
biasanya hanya ceramah dan
tanya jawab, kurang
bervariasi dan menarik
keterampilan siswa untuk
menulis. Rendahnya keterampilan
siswa menulis menyebabkan
peneliti membuat rencana tindakan.
Rencana tindakan yang
akan peneliti lakukan
adalah dengan penggunaan
media gambar seri.
Penelitian
ini berlangsung selama dua
siklus. Pada setiap
siklus, penulis melaksanakan beberapa tahap
penelitian, yaitu membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran
berdasarkan hasil observasi awal
yang telah dilaksanakan
sebelumnya, menyiapkan materi
serta media pembelajaran yang
akan digunakan seperti gambar seri, lalu melaksanakan penelitian.
Pada saat penelitian berlangsung, dilaksanakan pula observasi terhadap
aktivitas siswa dan guru. Observasi terhadap
guru dilakukan oleh teman sejawat untuk
melihat keterampilan guru
pada saat pembelajaran berlangsung. Selain
itu, peneliti mengadakan
wawancara dengan beberapa
siswa yang kurang untuk mengetahui hambatan-hambatan
siswa dalam menulis permulaan serta bersama-sama teman sejawat mengadakan diskusi untuk
mencari solusi atau upaya-upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut. Pembelajaran yang dilakukan di kelas I SDN 09
Zed Kecamatan Mendo Barat pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis
permulaan pada kondisi awal menunjukkan hasil sebagaimana dijelaskan di bawah
ini :
Tabel 4.1 Rekapitulasi
Nilai Ulangan Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan pada Kondisi
Awal
No
|
Nama
|
Nilai
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
1
|
Dawuda Pauza Hadi
|
50
|
-
|
√
|
2
|
Ajeng Pilania
|
60
|
-
|
√
|
3
|
Alya Ramadhini
|
50
|
-
|
√
|
4
|
Florencia Sintia Putri
|
60
|
-
|
√
|
5
|
Meiraldi Nursandy
|
50
|
-
|
√
|
6
|
Ahmaddus Syefa
|
40
|
-
|
√
|
7
|
Nadira
|
60
|
-
|
√
|
8
|
Pauzi
|
60
|
-
|
√
|
9
|
Rahmadina
|
70
|
√
|
-
|
10
|
Rizki Nur Ifansyah
|
60
|
-
|
√
|
11
|
Ronald Januarta S.D
|
70
|
√
|
-
|
12
|
Tirza Lorenza
|
50
|
-
|
√
|
13
|
Betrand Pernando
|
60
|
-
|
√
|
14
|
Jesalyngrecya RT
|
60
|
-
|
√
|
15
|
Kartika Dewi L
|
70
|
√
|
-
|
16
|
M. Adriansyah
|
50
|
-
|
√
|
17
|
Musdalifah
|
60
|
-
|
√
|
18
|
Reno Bagas Akbar
|
50
|
-
|
√
|
19
|
Dodi Fran Nandi
|
50
|
-
|
√
|
Jumlah
|
1080
|
3
|
16
|
|
Nilai Rata-Rata
|
56,84
|
15,79
|
84,21
|
Berdasarkan hasil
pengamatan kondisi awal
siswa terhadap pembelajaran bahasa Indonesia serta
berbagai hambatan-hambatan yang muncul,
maka peneliti bersama
guru kelas yang
diteliti, melakukan kolaborasi
untuk mengatasi hambatan
dan kesulitan yang
ditemukan, peneliti bersama
guru kelas yang
bertindak sebagai obsever, menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan guna mengatasi hambatan-hambatan
tersebut, yang diakhiri pada sebuah
kegiatan analisis atau refleksi.
Tabel 4.2 Rekapitulasi
Peningkatan Keterampilan Menulis Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis
Permulaan pada Kondisi Awal
No
|
Nama
|
Kriteria Observasi
|
Jml Skor
|
Kriteria Ketuntasan
|
|||||
a
|
b
|
c
|
d
|
||||||
T
|
B
|
||||||||
1
|
Dawuda
Pauza Hadi
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
2
|
Ajeng
Pilania
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
3
|
Alya
Ramadhini
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
4
|
Florencia
Sintia Putri
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
5
|
Meiraldi
Nursandy
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
6
|
Ahmaddus
Syefa
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
7
|
Nadira
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
8
|
Pauzi
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
9
|
Rahmadina
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
10
|
Rizki
Nur Ifansyah
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
11
|
Ronald
Januarta S.D
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
12
|
Tirza
Lorenza
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
13
|
Betrand
Pernando
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
14
|
Jesalyngrecya
RT
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
15
|
Kartika
Dewi L
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
16
|
M.
Adriansyah
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
17
|
Musdalifah
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
18
|
Reno
Bagas Akbar
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
19
|
Dodi
Fran Nandi
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
Jumlah
|
43
|
5
|
14
|
||||||
Persentase
|
26,32
|
73,68
|
Keterangan
:
Siswa dinyatakan tuntas bila jumlah indikator
yang muncul lebih dari 2 atau mendapat skor ≥ 3
a : memegang
alat tulis dengan
benar
b : menarik garis
c : menulis huruf, suku kata, kata
d : menulis kalimat sederhana dengan benar
Pelaksanaan tindakan kelas
disesuaikan dengan rencana pembelajaran
yang telah dirumuskan sebelumnya.
Pelaksanaan tindakan penelitian
kelas ini menekankan
pada penggunaan diskusi. untuk
meningkatkan motivasi dan
prestasi belajar siswa yang diupayakan
dan dikondisikan berdasarkan tahapan-tahapan yang
telah dipersiapkan sebelumnya
dalam tahap perencanaan
dengan mengimplementasikan rencana
tersebut yang telah
dirumuskan oleh peneliti.
2.
Siklus I
Setelah dilaksanakan
perbaikan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga gambar seri hasil yang
diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal tersebut sebagaimana diuraikan
pada penjelasan di bawah ini :
a.
Data Hasil Perencanaan
Pada tahap
perencanaan, data yang diperoleh berupa: rencana pelaksanaan perbaikan
pembelajaran (RPPP) yang di dalamnya tercakup komponen skenario pembelajaran
yang akan diimplementasikan; seperangkat instrumen yang akan digunakan untuk
pengumpulan data; dan data pendukung pembelajaran berupa lembar kerja siswa
(LKS).
b.
Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran
bahasa Indonesia dengan menerapkan penggunaan media gambar seri pada siklus pertama sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Tabel 4.3 Rekapitulasi
Nilai Ulangan Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan pada
Siklus I
No
|
Nama
|
Nilai
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
1
|
Dawuda Pauza Hadi
|
60
|
-
|
√
|
2
|
Ajeng Pilania
|
70
|
√
|
-
|
3
|
Alya Ramadhini
|
60
|
-
|
√
|
4
|
Florencia Sintia Putri
|
70
|
√
|
-
|
No
|
Nama
|
Nilai
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
5
|
Meiraldi Nursandy
|
60
|
-
|
√
|
6
|
Ahmaddus Syefa
|
50
|
-
|
√
|
7
|
Nadira
|
60
|
-
|
√
|
8
|
Pauzi
|
60
|
-
|
√
|
9
|
Rahmadina
|
80
|
√
|
-
|
10
|
Rizki Nur Ifansyah
|
70
|
√
|
-
|
11
|
Ronald Januarta S.D
|
60
|
-
|
√
|
12
|
Tirza Lorenza
|
50
|
-
|
√
|
13
|
Betrand Pernando
|
70
|
√
|
-
|
14
|
Jesalyngrecya RT
|
70
|
√
|
-
|
15
|
Kartika Dewi L
|
70
|
√
|
-
|
16
|
M. Adriansyah
|
60
|
-
|
√
|
17
|
Musdalifah
|
60
|
-
|
√
|
18
|
Reno Bagas Akbar
|
60
|
-
|
√
|
19
|
Dodi Fran Nandi
|
60
|
-
|
√
|
Jumlah
|
1200
|
8
|
11
|
|
Nilai Rata-rata Siklus I
|
63,16
|
42,11
|
57,89
|
Keterangan
:
B : BelumTuntas
T : Tuntas
KKM : 70
Dari tabel
di atas tentang Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis
Permulaan pada Siklus I sebagaimana dijelaskan di atas
dapat diterangkan sebagai berikut:
a)
Nilai rata-rata prestasi belajar pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama sebesar 63,16
b)
Jumlah siswa yang tuntas belajarnya
sebanyak 8 siswa atau sebesar 42,11%
c) Jumlah siswa yang belum tuntas belajarnya sebanyak
11 siswa atau sebesar 57,89%
Dari penjelasan sebagaimana tersebut di atas
dapat disimpulkan bahwa hasil nilai tes formatif mengalami peningkatan dari kondisi awal, karena
pada sebelum perbaikan siswa
tuntas 3 siswa (15,76%) meningkat menjadi 8 siswa (42,11%)
atau meningkat sebanyak 5 siswa (26,3,%). Berdasarkan data-data sebagaimana disebutkan di atas, maka peneliti
bersama-sama dengan teman sejawat sepakat untuk melaksanakan perbaikan
pembelajaran pada siklus II, karena nilai rata-rata prestasi belajar baru
mencapai angka 63,16 yang
berarti masih berada di bawah KKM sebesar 70,00 sesuai dengan kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan dan tingkat ketuntasan belajar baru 42,11%. Hal ini menunjukkan ketuntasan
belajar belum mencapai 85% dari jumlah seluruh siswa sesuai dengan indikator
dan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.
3) Data
Hasil Pengamatan
Pada tahap
pengamatan mengenai keterampilan menulis siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis permulaan pada pelaksanaan kegiatan
pembelajaran pada siklus pertama dengan menggunakan lembar observasi siswa, dapat
diterangkan sebagai berikut:
Tabel 4.2 Rekapitulasi
Peningkatan Keterampilan Menulis Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan
pada Siklus I
No
|
Nama
|
Kriteria Observasi
|
Jml Skor
|
Kriteria Ketuntasan
|
|||||
a
|
b
|
c
|
d
|
||||||
T
|
B
|
||||||||
1
|
Dawuda
Pauza Hadi
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
2
|
Ajeng
Pilania
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
3
|
Alya
Ramadhini
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
4
|
Florencia
Sintia Putri
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
5
|
Meiraldi
Nursandy
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
6
|
Ahmaddus
Syefa
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
7
|
Nadira
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
8
|
Pauzi
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
9
|
Rahmadina
|
0
|
-
|
B
|
|||||
10
|
Rizki
Nur Ifansyah
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
11
|
Ronald
Januarta S.D
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
12
|
Tirza
Lorenza
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
13
|
Betrand
Pernando
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
14
|
Jesalyngrecya
RT
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
15
|
Kartika
Dewi L
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
16
|
M.
Adriansyah
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
17
|
Musdalifah
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
No
|
Nama
|
Kriteria Observasi
|
Jml Skor
|
Kriteria Ketuntasan
|
|||||
a
|
b
|
c
|
d
|
||||||
T
|
B
|
||||||||
18
|
Reno
Bagas Akbar
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
19
|
Dodi
Fran Nandi
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
Jumlah
|
49
|
13
|
6
|
||||||
Persentase
|
68,42
|
31,58
|
Keterangan
:
Siswa dinyatakan tuntas bila jumlah indikator
yang muncul lebih dari 2 atau mendapat skor ≥ 3
a : memegang
alat tulis dengan
benar
b : menarik
garis
c : menulis huruf, suku kata, kata
d : menulis
kalimat sederhana dengan benar
Dari tabel
di atas dapat disimpulkan bahwa dari 19 siswa terdapat 13 orang
yang tuntas belajarnya (68,42%) dilihat dari keterampilan belajarnya, sedangkan 6 siswa (31,58%) belum tuntas dilihat dari keterampilan
belajarnya. Melihat hasil di atas maka peneliti bersama-sama dengan teman
sejawat sepakat untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan
harapan pada siklus II keterampilan belajar siswa dapat mencapai perolehan di
atas 85% sesuai dengan indikator dan kriteria keberhasilan yang telah
ditetapkan.
4) Data
Hasil Refleksi
Pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis permulaan
berdasarkan media gambar tentang ciri-ciri hewan pada siklus pertama dinyatakan belum berhasil karena belum semua indikator dan kriteria kerberhasilan pembelajaran tercapai. Dari
hasil diskusi, dapat disimpulkan bahwa kelemahan-kelemahan pada siklus pertama
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya :
1) Penjelasan yang diberikan masih bersifat
abstrak sehingga siswa masih kesulitan memahami penjelasan yang diberikan guru
tentang materi pembelajaran menulis permulaan berdasarkan alat peraga gambar.
2) Sebagian besar siswa masih kurang memahami
sepenuhnya terhadap materi pembelajaran yang diberikan, terutama pada saat
penyajian alat peraga gambar.
3) Pemahaman siswa terhadap penyajian gambar
masih kurang, hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang menulis
permulaan tidak sesuai dengan gambar yang disajikan.
4) Kegiatan tanya jawab yang berlangsung
antara siswa dan guru mengenai penyajian gambar sebagai kegiatan menulis
permulaan masih kurang berjalan dengan baik.
Berdasarkan
hasil observasi dua kali pertemuan pada siklus pertama oleh teman sejawat dan
penilaian hasil tes formatif siklus pertama, dinyatakan bahwa pelaksanaan
perbaikan pembelajaran pada siklus pertama dinyatakan belum berhasil karena ketuntasan
mencapai 15,76% atau 3 siswa dengan perolehan nilai rata-rata
tes formatif sebesar 56,84,
dengan peningkatan keterampilan menulis permulaan sebesar 42,11% atau sebanyak 8 orang siswa. Setelah peneliti dengan teman sejawat
mendiskusikan hasil observasi dan wawancara yang dikaitkan dengan hasil tes
formatif, maka pada siklus kedua perlu ditanggulangi dengan menggali persepsi
dan pemahaman siswa tentang materi yang akan dipelajari sebelum proses
pembelajaran berlangsung dengan lebih mengintensifkan penggunaan media
gambar secara intensif dan variatif pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran sehingga diharapkan dapat
meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis permulaan dengan menggunakan
media gambar..
3.
Siklus II
Setelah mempertimbangkan hasil
refleksi pada siklus pertama, maka pada siklus kedua peneliti mencoba
menyempurnakan pelaksanaan perbaikan pembelajaran. Setelah dilaksanakan
perbaikan pembelajaran berdasarkan
refleksi siklus I, guru kembali menggunakan alat peraga untuk menjelaskan
materi pembelajaran, siswa diberikan LKS dan pelaksanaan diskusi kelas untuk
membahas kesimpulan akhir. Hasil yang diharapkan dapat tercapai secara
maksimal. Hal tersebut sebagaimana diuraikan pada penjelasan di bawah ini :
a.
Data Hasil Perencanaan
Pada tahap
perencanaan, data yang diperoleh berupa: rencana pelaksanaan perbaikan
pembelajaran (RPPP) yang di dalamnya tercakup komponen skenario pembelajaran
yang akan diimplementasikan; seperangkat instrumen yang akan digunakan untuk
pengumpulan data; dan data pendukung pembelajaran berupa lembar kerja siswa
(LKS) dengan penambahan inovasi-inovasi baru seputar pelaksanaan pembelajaran.
b.
Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran
bahasa Indonesia dengan menerapkan penggunaan media gambar seri pada siklus kedua
sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Ulangan
Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan pada Siklus II
No
|
Nama
|
Nilai
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
1
|
Dawuda Pauza Hadi
|
80
|
√
|
-
|
2
|
Ajeng Pilania
|
70
|
√
|
-
|
3
|
Alya Ramadhini
|
80
|
√
|
-
|
4
|
Florencia Sintia Putri
|
70
|
√
|
-
|
5
|
Meiraldi Nursandy
|
70
|
√
|
-
|
6
|
Ahmaddus Syefa
|
60
|
-
|
√
|
7
|
Nadira
|
70
|
√
|
-
|
8
|
Pauzi
|
70
|
√
|
-
|
9
|
Rahmadina
|
80
|
√
|
-
|
10
|
Rizki Nur Ifansyah
|
70
|
√
|
-
|
11
|
Ronald Januarta S.D
|
80
|
√
|
-
|
12
|
Tirza Lorenza
|
60
|
-
|
√
|
13
|
Betrand Pernando
|
80
|
√
|
-
|
14
|
Jesalyngrecya RT
|
80
|
√
|
-
|
15
|
Kartika Dewi L
|
80
|
√
|
-
|
16
|
M. Adriansyah
|
70
|
√
|
-
|
17
|
Musdalifah
|
70
|
√
|
-
|
18
|
Reno Bagas Akbar
|
70
|
√
|
-
|
No
|
Nama
|
Nilai
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
19
|
Dodi Fran Nandi
|
70
|
√
|
-
|
Jumlah
|
1380
|
17
|
2
|
|
Nilai Rata-rata
Siklus II
|
72,63
|
89,47
|
10,53
|
Keterangan
:
B : BelumTuntas
T : Tuntas
KKM : 70
Dari tabel di
atas tentang Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan pada Siklus II di atas dapat
diterangkan sebagai berikut:
1)
Nilai rata-rata prestasi belajar pada
pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua
sebesar 72,63.
2)
Jumlah siswa yang tuntas belajarnya
sebanyak 17 siswa atau sebesar 89,47%
3) Siswa
yang belum tuntas belajarnya sebanyak 2 orang sebesar 10,53%
Dari penjelasan
sebagaimana tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hasil nilai tes formatif
mengalami peningkatan dari siklus I, karena pada siklus I siswa tuntas 8 siswa (42,11%) meningkat menjadi 17 siswa (89,47%) atau meningkat sebanyak 9
siswa (47,37%). Melihat
hasil-hasil proses pembelajaran tersebut, maka peneliti bersama-sama dengan teman
sejawat menyimpulkan bahwa hasil tes prestasi belajar menunjukkan hasil 72,63, yang berarti sudah melebihi KKM minimal 70,
dengan jumlah siswa yang telah tuntas belajarnya sebanyak 17 siswa atau 89,47%. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar
juga telah mencapai kriteria keberhasilan sebesar 85% sehingga proses perbaikan
pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada pelaksanaan siklus II.
c.
Data Hasil Pengamatan
Pada tahap
pengamatan mengenai keterampilan menulis permulaan siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis
permulaan di atas dapat diterangkan sebagai berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi
Peningkatan Keterampilan Menulis Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan
pada Siklus II
No
|
Nama
|
Kriteria Observasi
|
Jml Skor
|
Kriteria Ketuntasan
|
|||||
a
|
b
|
c
|
d
|
||||||
T
|
B
|
||||||||
1
|
Dawuda
Pauza Hadi
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
2
|
Ajeng
Pilania
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
3
|
Alya
Ramadhini
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
4
|
Florencia
Sintia Putri
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
5
|
Meiraldi
Nursandy
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
6
|
Ahmaddus
Syefa
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
7
|
Nadira
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
8
|
Pauzi
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
9
|
Rahmadina
|
√
|
√
|
2
|
-
|
B
|
|||
10
|
Rizki
Nur Ifansyah
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
11
|
Ronald
Januarta S.D
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
12
|
Tirza
Lorenza
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
13
|
Betrand
Pernando
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
14
|
Jesalyngrecya
RT
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
15
|
Kartika
Dewi L
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
16
|
M.
Adriansyah
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
17
|
Musdalifah
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
18
|
Reno
Bagas Akbar
|
√
|
√
|
√
|
√
|
4
|
T
|
-
|
|
19
|
Dodi
Fran Nandi
|
√
|
√
|
√
|
3
|
T
|
-
|
||
Jumlah
|
66
|
18
|
1
|
||||||
Persentase
|
94,74
|
5,26
|
Keterangan
:
Siswa dinyatakan tuntas bila jumlah indikator
yang muncul lebih dari 2 atau mendapat skor ≥ 3
a : memegang
alat tulis dengan
benar
b : menarik garis
c : menulis huruf, suku kata, kata
d :
menulis
kalimat sederhana dengan benar
Dari tabel di
atas dapat disimpulkan bahwa dari 19 siswa terdapat 18 orang
yang tuntas belajarnya (97,74%) dilihat dari keterampilan belajarnya. Melihat hasil di atas maka
peneliti bersama-sama dengan teman sejawat menyimpulkan bahwa hasil pengamatan
terhadap peningkatan keterampilan belajar sudah mencapai angka di atas 85%,
sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada
siklus II.
d.
Data Hasil Refleksi
Pada
pertemuan pertama dan kedua siklus kedua, dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran
dinyatakan berhasil karena pada siklus kedua mencapai ketuntasannya 89,47% atau 17 siswa dari 19 siswa dengan nilai rata-rata tes formatif sebesar
72,63. Adapun penjelasan mengenai peningkatan keterampilan menulis mencapai angka 97,74%. Setelah peneliti dengan supervisor dan teman
sejawat mendiskusikan tentang hasil observasi yang dikaitkan dengan hasil tes
formatif, maka pembelajaran dapat dilanjutkan pada materi selanjutnya.
Setelah dilakukan analisa terhadap data yang diperoleh, maka hasil
penelitian dapat dirangkum sebagai berikut :
a.
Prestasi belajar
Setelah melakukan analisa terhadap data yang
peroleh dari dua siklus yang dilaksanakan maka dapat dapat disimpulkan bahwa
penggunaan media gambar pada
pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis permulaan menunjukkan peningkatan
yang signifikan terhadap hasil proses pembelajaran. Secara rinci dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.5 Rekapitulasi Prestasi
belajar Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Permulaan pada
Studi Awal, Siklus I dan Siklus II
No
|
Uraian
|
Siswa Belum Tuntas
|
Siswa Tuntas
|
||
Frekuensi
|
%
|
Frekuensi
|
%
|
||
1
|
Awal
|
3
|
15,79
|
16
|
84,21
|
2
|
Siklus I
|
8
|
42,11
|
11
|
57,89
|
3
|
Siklus II
|
17
|
89,47
|
2
|
10,53
|
Dari tabel di atas dapat dijelaskan peningkatan nilai hasil dan ketuntasan
belajar siswa pada siklus I dan II
secara terperinci sebagai berikut :
a.
Siswa Tuntas Belajar
a. Pada temuan
awal siswa yang tuntas sebanyak 3 siswa atau 15,76% dari 19 siswa.
b. Pada siklus
I siswa yang tuntas sebanyak 8 siswa
atau 42,11% dari 19 siswa
c. Pada siklus
II siswa yang tuntas sebanyak 19 siswa
atau 89,47% dari 19 siswa
b.
Siswa Belum Tuntas Belajar
a. Pada temuan
awal siswa yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau 84,21% dari 19 siswa.
b. Pada siklus
I siswa yang belum tuntas sebanyak 13
siswa atau 57,89% dari 19 siswa
c. Pada siklus
II siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa atau 10,53% dari 19
siswa
Sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam perbaikan
pembelajaran bahwa siswa yang dinyatakan tuntas belajar jika mendapat nilai tes
formatif sebesar 70 ke atas dan jika 70% dari siswa telah tuntas belajarnya.
Untuk memperjelas kenaikan ketuntasan belajar siswa dan penurunan
ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini :
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan dan Penurunan Ketuntasan
Belajar Siswa Siklus I dan II
Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa sebelum dilaksanakan
perbaikan pembelajaran melalui penggunaan pembelajaran kolaburatif. pada
pembelajaran bahasa Indonesia, jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada keadaan
awal sebanyak 3 siswa (15,76%), setelah dilaksanakan perbaikan pada siklus I
meningkat menjadi 8 siswa atau 42,11% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 17
siswa atau 89,47%.
Adapun penjelasan mengenai penurunan siswa yang belum tuntas belajarnya pada
keadaan awal sebanyak 18 siswa atau 84,21%, setelah dilaksanakan perbaikan dengan penggunaan diskusi.
pada siklus I menurun menjadi 13 siswa atau 57,89% dan pada siklus II menurun menjadi 2 siswa atau 10,53%.
Penjelasan mengenai peningkatan nilai rata-rata prestasi
belajar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tema globalisasi dengan
menggunakan metode diskusi menunjukkan
peningkatan yang cukup signifikan di mana pada kondisi awal sebesar 56,84 meningkat menjadi 63,16 pada siklus I dan pada akhir
siklus II meningkat menjadi 72,63. Peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar
siswa dalam bentuk grafik sebagaimana gambar di bawah ini :
Gambar 4.4 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Belajar
Siswa Pada Siklus I dan II
Keberhasilan proses perbaikan pembelajaran tidak hanya
dilihat dari peningkatan prestasi belajar atau nilai tes formatif saja. Keterampilan
berbahasa siswa selama proses pembelajaran juga merupakan indikator
keberhasilan dalam proses pembelajaran. Data keterampilan siswa diperoleh dari
lembar observasi yang telah diisi oleh observer selama perbaikan pembelajaran
berlangsung. Fokus observasi difokuskan pada aspek-aspek bisa menjawab, mau
bertanya dan aktif dalam kegiatan diskusi. Hasil observasi pada pelaksanaan
kegiatan perbaikan
b. Keterampilan
Menulis
Dari
hasil analisis peningkatan keterampilan menulis permulaan siswa pada setiap
siklus perbaikan pembelajaran, secara rinci dapat dilihat pada di bawah ini :
Tabel 4.6 Rekapitulasi
Peningkatan Keterampilan Menulis Permulaan Siswa pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Materi Menulis Permulaan pada Studi Awal, Siklus I dan Siklus II
No
|
Nama
|
Kriteria Ketuntasan
|
|||||
Awal
|
Siklus I
|
Siklus II
|
|||||
T
|
B
|
T
|
B
|
T
|
B
|
||
1
|
Dawuda
PH
|
-
|
B
|
-
|
B
|
T
|
-
|
2
|
Ajeng
Pilania
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
3
|
Alya
Ramadhini
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
4
|
Florencia
SP
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
5
|
Meiraldi
N
|
T
|
-
|
T
|
-
|
T
|
-
|
6
|
Ahmaddus
Syefa
|
-
|
B
|
-
|
B
|
T
|
-
|
7
|
Nadira
|
T
|
-
|
T
|
-
|
T
|
-
|
8
|
Pauzi
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
9
|
Rahmadina
|
-
|
B
|
-
|
B
|
-
|
B
|
10
|
Rizki
Nur I
|
T
|
-
|
T
|
-
|
T
|
-
|
11
|
Ronald
J.S.D
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
12
|
Tirza
Lorenza
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
13
|
Betrand
P
|
-
|
B
|
-
|
B
|
T
|
-
|
14
|
Jesalyngrecya
|
-
|
B
|
-
|
B
|
T
|
-
|
15
|
Kartika
Dewi L
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
16
|
M.
Adriansyah
|
-
|
B
|
-
|
B
|
T
|
-
|
17
|
Musdalifah
|
T
|
-
|
T
|
-
|
T
|
-
|
18
|
Reno
Bagas A
|
-
|
B
|
T
|
-
|
T
|
-
|
19
|
Dodi
Fran Nandi
|
T
|
-
|
T
|
-
|
T
|
-
|
Jumlah
|
5
|
14
|
13
|
6
|
18
|
1
|
|
Prosentase
|
26,32
|
73,68
|
68,42
|
31,58
|
94,74
|
5,26
|
Keterangan
:
B : BelumTuntas
T : Tuntas
KKM : 85%
Dari data
pada tabel di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut
a. Siswa tuntas dilihat dari keterampilan
berbahasa
1. Pada temuan awal, siswa tuntas dilihat dari keterampilan berbahasa
sebanyak 5 siswa
atau 26,32%
dari 19 siswa.
2. Pada siklus I, siswa tuntas dilihat dari keterampilan berbahasa
sebanyak 13
siswa atau 68,42% dari 19 siswa.
3. Pada siklus II, siswa tuntas dilihat dari keterampilan berbahasa
sebanyak 18 siswa
atau 97,74% dari 19 siswa.
b. Siswa yang belum tuntas dilihat dari keterampilan
berbahasa
1. Pada temuan awal, siswa belum tuntas dilihat dari keterampilan
berbahasa sebanyak 14 siswa atau 73,68% dari 19 siswa.
2. Pada siklus I, siswa belum tuntas dilihat dari keterampilan
berbahasa sebanyak 6 siswa atau 31,58% dari 19 siswa.
3. Pada siklus II, siswa belum tuntas dilihat dari keterampilan
berbahasa sebanyak 1 siswa atau 5,26% dari 19 siswa
Secara jelas peningkatan keterampilan berbahasa
siswa selama proses perbaikan pembelajaran sebagaimana dijelaskan pada gambar
di bawah ini :
Gambar 4.5 Grafik Ketuntasan Siswa Berdasarkan Tingkat Keterampilan
Berbahasa Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I dan II
Dari hasil observasi mengenai keterampilan
berbahasa siswa tersebut berdasarkan kriteria keberhasilan perbaikan
pembelajaran dapat disimpulkan bahwa proses perbaikan pembelajaran dinyatakan
berhasil karena peningkatan keterampilan berbahasa siswa mencapai angka 97,74%
dari 85%
batasan minimal yang telah ditentukan pada kriteria keberhasilan proses
perbaikan pembelajaran.
Atas dasar pertimbangan sebagaimana diurakan di atas,
maka peneliti dan observer sepakat memutuskan bahwa kegiatan perbaikan
pembelajaran diakhiri pada siklus II.
B. Pembahasan
Hasil Penelitian
1. Siklus I
Pada sebelum
perbaikan dimana peneliti menggunakan metode pembelajaran klasikal, ternyata
hasil ketuntasan belajar sangat mengecewakan, yaitu 3 siswa atau sebesar 15,76% yang tuntas belajar dari 19 orang siswa yang mengikuti tes formatif. Pada siklus I peneliti
menggunakan metode ceramah disertai penggunaan alat peraga gambar, karena
penjelasan yang diberikan masih bersifat abstrak sehingga siswa masih kesulitan
memahami penjelasan yang diberikan guru tentang materi pembelajaran menulis
permulaan berdasarkan alat peraga gambar
seerta kegiatan tanya jawab yang berlangsung antara siswa dan guru mengenai
penyajian gambar sebagai dasar kegiatan menulis permulaan kurang berjalan
dengan baik, sebagaimana penjelasan pada uraian di bawah ini :
a. Keterampilan Menulis
Setelah melakukan kegiatan sebagaimana diuraikan
di atas, keterampilan menulis permulaan meningkat dari studi awal, yaitu
sebesar 68,42% atau 13 orang siswa dari 26,32% atau 5 orang siswa pada studi awal. Hal ini menunjukkan
bawah keterampilan menulis permulaan
meningkat sebesar 42,11% atau
8 orang siswa dari studi
awal.
b. Prestasi belajar
Dari hasil pelaksanaan tes formatif
pada siklus pertama, didapatkan data
nilai rata-rata kelas naik menjadi 63,16 pada siklus I dari perolehan pada studi awal sebesar 56,84. Penjelasan mengenai ketuntasan belajar
mencapai angka 8 orang siswa
atau 42,11%, sedangkan siswa
belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 57,89%.
Penjelasan secara rinci mengenai peningkatan keterampilan,
prestasi dan ketuntasan belajar pada siklus I, sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.7 Rekapitulasi
Peningkatan Keterampilan, Prestasi dan Ketuntasan Belajar Siswa
pada Kondisi Awal dan Siklus I
No
|
Pembelajaran
|
Keterampilan
|
Hasil Belajar
|
|||
Ketuntasan
|
%
|
Nilai
|
Ketuntasan
|
%
|
||
1
|
Kondisi
Awal
|
5
|
26,32
|
56,84
|
3
|
15,76
|
2
|
Siklus
I
|
13
|
68,42
|
63,16
|
8
|
42,11
|
Dalam bentuk diagram, peningkatan keterampilan,
prestasi dan ketuntasan belajar dan ketuntasan belajar pada siklus I
sebagaimana gambar di bawah ini :
Gambar 4.3 Diagram
Batang Peningkatan Keterampilan, Prestasi dan Ketuntasan Belajar Siswa pada
Kondisi Awal dan Siklus I
Sebagai
langkah tindaklanjut dari temuan dan setelah melakukan refleksi dan diskusi
bersama teman sejawat, maka akan dilakukan kembali perbaikan pembelajaran
siklus kedua dengan mengintensifkan kegiatan diskusi kelas. Dari kenyataan
temuan pada saat pelaksanaan siklus pertama, maka peneliti bersama-sama dengan teman
sejawat memutuskan untuk mengadakan perbaikan pada siklus kedua dengan
memberikan penjelasan secara klasikal kepada yang siswa masih kesulitan
memahami materi pembelajaran menulis permulaan berdasarkan alat peraga gambar secara intensif, memberikan
contoh teknik menulis permulaan bagi siswa saat penyajian alat peraga gambar
dan mengintensifkan kegiatan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap penyajian gambar serta memberikan penjelasan dan contoh cara dan
teknik menulis permulaan dengan baik dan benar.
2. Siklus II
Pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II, berdasarkan refleksi siklus I,
guru kembali menggunakan alat peraga untuk menjelaskan materi pembelajaran,
siswa diberikan LKS dan pelaksanaan diskusi kelas untuk membahas kesimpulan
akhir, ternyata pembelajaran berlangsung sangat kondusif dan interaktif. Siswa
tampak senang belajar. Hal ini tampak dari kesungguhan siswa dalam melaksanakan
tugas yang diberikan guru. Jumlah siswa yang tuntas sudah jauh melampuai
kriteria yang ditetapkan bahkan mencapai angka baik yakni 97,74% pada aspek keterampilan siswa dan 89,47%
pada ketuntasan hasil belajar, sebagaimana penjelasan di bawah ini :
a. Keterampilan Siswa
Keterampilan menulis permulaan meningkat cukup
baik dari siklus kedua, yaitu sebesar 97,74% atau 18 siswa mengalami peningkatan keterampilan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran, dari peningkatan keterampilan menulis permukaan pada siklus pertama
menunjukkan angka 68,42% atau 13 siswa yang dinyatakan meningkat
keterampilan menulis permulaannya.
b. Prestasi belajar
Dari hasil tes formatif pada akhir siklus kedua,
nilai rata-rata kelas naik menjadi 72,63 pada siklus kedua, dari perolehan nilai
rata-rata pada siklus pertama sebesar 63,16. Adapun tingkat ketuntasan belajar
mencapai angka 89,47% atau 17 siswa dari 19 siswa yang mengikuti proses perbaikan
pembelajaran, dari 9 siswa
atau 47,37% pada siklus
pertama.
Penjelasan secara rinci mengenai peningkatan
keterampilan, prestasi dan ketuntasan belajar pada siklus II, sebagaimana tabel
di bawah ini :
Tabel 4.8 Rekapitulasi
Peningkatan Keterampilan, Prestasi dan Ketuntasan Belajar Siswa pada Siklus I
dan Siklus II
No
|
Pembelajaran
|
Keterampilan
|
Hasil Belajar
|
|||
Ketuntasan
|
%
|
Nilai
|
Ketuntasan
|
%
|
||
1
|
Siklus
I
|
13
|
68,42
|
63,16
|
8
|
42,11
|
2
|
Siklus
II
|
18
|
94,74
|
72,63
|
17
|
89,47
|
Dalam bentuk diagram, peningkatan keterampilan,
prestasi dan ketuntasan belajar pada siklus II sebagaimana gambar di bawah ini
:
Gambar 4.4 Diagram
Batang Peningkatan Keterampilan, Prestasi dan Ketuntasan Belajar Siswa pada
Siklus I dan Siklus II
Peningkatan ketuntasan belajar dan rata-rata nilai
formatif pembelajaran menulis permulaan pada siklus kedua ini berdampak positif
bagi semua pihak, yaitu siswa dan guru. Keterampilan siswa dalam mengkomunikasikan
kesan-kesan tidak banyak mengalami kesulitan. Aktivitas guru dalam pembelajaran
tidak memerlukan tenaga dan biaya terlalu besar karena peran guru hanya sebagai
fasilitator dan motivator. Peningkatan ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara
lain :
a. Pembelajaran berlangsung sangat kondusif dan
interaktif. Siswa tampak senang belajar. Hal ini tampak dari kesungguhan siswa
dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru.
b. Jumlah siswa yang tuntas sudah jauh melampuai
kriteria yang ditetapkan bahkan mencapai angka baik yakni 89,47%.
c. Sesuai dengan indikator yang ditentukan siswa
yang benar-benar meningkat keterampilan menulis permulaannya berjumlah 18 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa
menunjukkan peningkatan keterampilan menulis permulaannya, hasil belajar dan
ketuntasan sesuai dengan harapan.
Dari hasil diskusi dengan supervisor dan teman
sejawat maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dalam dua siklus
perbaikan dinyatakan tuntas, dan dapat dilanjutkan pada materi selanjutnya,
sedangkan kepada satu orang siswa yang tidak tuntas akan diadakan bimbingan
individu dengan pelaksanaan program remidial, maka proses perbaikan
pembelajaran dinyatakan tuntas, karena telah memenuhi kriteria ketuntasan yang
ditentukan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah siswa yang tuntas
belajarnya pada keadaan awal sebanyak 3 siswa (15,76%), setelah dilaksanakan
perbaikan dengan menggunakan media gambar seri pada siklus I meningkat menjadi
8 siswa atau 42,11% dan pada siklus II meningkat kembali menjadi 17 siswa atau 89,47%,
didukung oleh peningkatan prestasi hasil belajar dari rata-rata 56,84 pada
studi awal, menjadi 63,16 pada siklus pertama dan 72,63 pada siklus terakhir,
serta peningkatan ketuntasan berdasarkan peningkatan keterampilan siswa dalam
menulis permulaan dari 5 siswa atau 26,32% menjadi 13 siswa atau 68,42% pada
siklus pertama dan siklus terakhir sebesar 97,74% atau 18 siswa.
Bab 2, 3, 5 dan lampiran2 bila berminat silahkan klik DOWNLOAD
terima kasih.