Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Wednesday, 28 May 2014

PTS : PEMBINAAN BERKELANJUTAN AKAN DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS ….. DALAM MENYUSUN RPP


PEMBINAAN BERKELANJUTAN AKAN DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS ….. DALAM MENYUSUN RPP 


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Agar pendidikan bisa berfungsi dan mencapai tujuan seperti dirumuskan dalam undang-undang tersebut, maka pendidikan harus ”diadministrasikan”, atau dikelola dengan mengikuti ilmu administrasi. Yang paling sederhana, administrasi menurut Henry Fayol diartikan sebagai fungsi dalam organisasi yang unsur-unsurnya adalah perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pemberian perintah (commanding), pengkoordinasian (coordinating), dan pengawasan (controlling) (Sagala, 2006 : 23).
Peraturan Pemerintah Nomor 19  Tahun 2005 tentang 8 Standar Nasional Pendidikan menyatakan   standar  proses merupakan salah satu SNP untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup: 1) Perencanaan proses pembelajaran, 2) Pelaksanaan proses pembelajaran, 3) Penilaian hasil pembelajaran, 4) dan pengawasan proses pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Masalah yang terjadi di lapangan masih ditemukan adanya guru  yang tidak bisa memperlihatkan  RPP yang dibuat dengan alasan ketinggalan di rumah dan bagi guru yang sudah  membuat RPP masih ditemukan adanya guru yang belum melengkapi komponen tujuan pembelajaran dan penilaian (soal, skor dan kunci jawaban), serta langkah-langkah kegiatan pembelajarannya masih dangkal. Soal, skor, dan kunci jawaban merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.  Pada  komponen  penilaian ( penskoran dan kunci jawaban) sebagian besar guru tidak lengkap membuatnya dengan alasan sudah tahu dan ada di kepala. Sedangkan pada komponen tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan sumber belajar sebagian besar guru sudah  membuatnya. Beberapa guru mengadopsi RPP orang lain apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, sebagian besar guru hanya mengandalkan “copas” atau copy paste.
Hal ini  peneliti ketahui pada saat  mengadakan supervisi akademik (supervisi kunjungan kelas) ke sekolah binaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan pembelajaran. Tanpa Rencana Pelaksanaan   Pembelajaran, biasanya pembelajaran menjadi tidak terarah. Oleh karena itu, guru harus mampu menyusun RPP dengan lengkap berdasarkan silabus yang disusunnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat penting bagi seorang guru  karena merupakan acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran.
Permasalahan tersebut berpengaruh besar terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan keadaan demikian, peneliti sebagai pembina sekolah  berusaha untuk memberi bimbingan berkelanjutan pada guru dalam menyusun RPP secara lengkap sesuai dengan tuntutan pada standar proses dan standar penilaian yang merupakan bagian dari standar nasional pendidikan. Hal itu juga sesuai dengan Tupoksi peneliti sebagai pengawas sekolah  berdasarkan Permendiknas No. 12  Tahun  2007  tentang Enam Standar Kompetensi Pengawas Sekolah yang salah satunya adalah supervisi akademik yaitu membina guru.

B.  Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasikan sebagai berikut.      
  1. Ketidakmampuan guru dalam menyusun RPP dengan baik dan benar
  2. Ketidaklengkapan RPP yang disusun oleh para guru
  3. Ketidakmauan guru dalam menyusun RPP


C.  Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian tindakan sekolah ini tidak meluas dan melebar sehingga tidak fokus pada pokok permasalahan yang diteliti, maka penelitian ini dibatasi hanya pada :
  1. Subjek Penelitian adalah ketidakmampuan guru dalam menyusun RPP dengan baik dan benar.
  2. Objek Penelitian adalah  guru kelas ……. Di Gugus Binaan …………. Sejumlah 18 orang guru
  3. Metode yang digunakan adalah bimbingan  berkelanjutan.

D.  Perumusan Masalah
Berdasarkan  latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, diajukan   rumusan masalah sebagai berikut apakah  dengan  PEMBINAAN BERKELANJUTAN AKAN DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS ….. DALAM MENYUSUN RPP ?

F.  Tujuan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang dilakukan di Gugus Binaan ……………. ini bertujuan untuk :
1.    Memberikan masukan kepada guru kelas …… dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui bimbingan berkelanjutan di Gugus Binaan ………….
2.    Meningkatkan kompetensi guru kelas ….. dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui bimbingan berkelanjutan di Gugus Binaan ………….

G.  Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.      Manfaat bagi peneliti
a.  Meningkatkan kemampuan profesionalisme peneliti untuk melakukan penelitian tindakan sekolah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi di sekolah binaan peneliti.
b.      Meningkatkan kemampuan peneliti  dalam menyusun serta menulis   laporan dan artikel ilmiah.
c.       Sebagai motivasi bagi peneliti  dalam  membuat  karya  tulis  ilmiah.
d.      Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti  sebagai syarat untuk kenaikan  golongan dari …….. ke ……..
e.       Dengan adanya pengalaman menulis, dapat memberikan bimbingan kepada teman-teman pengawas  dan guru yang akan menulis.
f.       Hasil penelitian ini digunakan peneliti sebagai evaluasi terhadap guru dalam menyusun RPP yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pembinaan kepada guru di sekolah binaan.
2.      Manfaat bagi sekolah
 a. Akan berdampak adanya peningkatan administrasi guru pada KBM yang lebih lengkap.
     b.   Dapat meningkatkan  kualitas   pendidikan  karena Standar  Kompetensi  dan  Kompetensi  Dasar   sudah tersampaikan.
3.       Manfaat bagi guru
                a. Dapat meningkatkan kompetensi dalam membuat RPP dengan lengkap  serta menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan tugasnya.
                b.  Sebagai panduan dan arahan dalam mengajar  sehingga apa yang diinginkan dalam standar isi dapat tersampaikan.
4.      Manfaat bagi siswa
   a.  Adanya kesiapan belajar,  keseriusan , keingintahuan,  dan  semangaat belajar tinggi terhadap pelajaran.
   b. Siswa lebih percaya diri dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga   tercapai target kompetensinya.