PEMBINAAN BERKELANJUTAN AKAN DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI
GURU KELAS ….. DALAM MENYUSUN RPP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Agar pendidikan bisa berfungsi dan mencapai tujuan seperti dirumuskan
dalam undang-undang tersebut, maka pendidikan harus ”diadministrasikan”, atau
dikelola dengan mengikuti ilmu administrasi. Yang paling sederhana,
administrasi menurut Henry Fayol diartikan sebagai fungsi dalam organisasi yang
unsur-unsurnya adalah perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing),
pemberian perintah (commanding),
pengkoordinasian (coordinating), dan
pengawasan (controlling) (Sagala,
2006 : 23).
Peraturan
Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang 8 Standar Nasional Pendidikan menyatakan standar
proses merupakan salah satu SNP untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah yang mencakup: 1) Perencanaan proses pembelajaran, 2) Pelaksanaan
proses pembelajaran, 3) Penilaian hasil pembelajaran, 4) dan pengawasan proses
pembelajaran. Perencanaan pembelajaran meliputi Silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP).
Masalah
yang terjadi di lapangan masih ditemukan adanya guru yang tidak bisa memperlihatkan RPP yang dibuat dengan alasan ketinggalan di
rumah dan bagi guru yang sudah membuat
RPP masih ditemukan adanya guru yang belum melengkapi komponen tujuan
pembelajaran dan penilaian (soal, skor dan kunci jawaban), serta
langkah-langkah kegiatan pembelajarannya masih dangkal. Soal, skor, dan kunci jawaban merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Pada komponen penilaian ( penskoran dan kunci jawaban)
sebagian besar guru tidak lengkap membuatnya dengan alasan sudah tahu dan ada
di kepala. Sedangkan
pada komponen tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan sumber
belajar sebagian besar guru sudah
membuatnya. Beberapa guru mengadopsi RPP orang lain apalagi dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, sebagian besar
guru hanya mengandalkan “copas” atau copy paste.
Hal
ini peneliti ketahui pada saat mengadakan supervisi akademik (supervisi
kunjungan kelas) ke sekolah binaan. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus
dibuat agar kegiatan pembelajaran berjalan sistematis dan mencapai tujuan
pembelajaran. Tanpa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, biasanya pembelajaran menjadi tidak terarah. Oleh karena
itu, guru harus mampu menyusun RPP dengan lengkap berdasarkan silabus yang
disusunnya. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sangat penting bagi seorang
guru karena merupakan acuan dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
Permasalahan
tersebut berpengaruh besar terhadap pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan
keadaan demikian, peneliti sebagai pembina sekolah berusaha untuk memberi bimbingan
berkelanjutan pada guru dalam menyusun RPP secara lengkap sesuai dengan
tuntutan pada standar proses dan standar penilaian yang merupakan bagian dari
standar nasional pendidikan. Hal itu juga sesuai dengan Tupoksi peneliti
sebagai pengawas sekolah berdasarkan
Permendiknas No. 12
Tahun 2007 tentang Enam Standar Kompetensi Pengawas Sekolah yang
salah satunya adalah supervisi akademik yaitu membina guru.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah-masalah yang muncul
dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
- Ketidakmampuan guru dalam menyusun RPP dengan baik dan benar
- Ketidaklengkapan RPP yang disusun oleh para guru
- Ketidakmauan guru dalam menyusun RPP
C. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan dalam penelitian tindakan sekolah
ini tidak meluas dan melebar sehingga tidak fokus pada pokok permasalahan yang diteliti, maka
penelitian ini dibatasi hanya pada :
- Subjek Penelitian adalah ketidakmampuan guru dalam menyusun RPP dengan baik dan benar.
- Objek Penelitian adalah guru kelas ……. Di Gugus Binaan …………. Sejumlah 18 orang guru
- Metode yang digunakan adalah bimbingan berkelanjutan.
D. Perumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas,
diajukan rumusan masalah sebagai
berikut apakah dengan
PEMBINAAN BERKELANJUTAN AKAN
DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KELAS ….. DALAM MENYUSUN RPP ?
F. Tujuan
Penelitian
Pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS) yang dilakukan
di Gugus Binaan ……………. ini bertujuan untuk :
1.
Memberikan
masukan kepada guru kelas …… dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran melalui
bimbingan berkelanjutan di Gugus Binaan ………….
2.
Meningkatkan
kompetensi guru
kelas ….. dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
melalui bimbingan berkelanjutan di Gugus Binaan ………….
G. Manfaat
Penelitian
Penelitian Tindakan
Sekolah (PTS) ini diharapkan dapat memberikan manfaat
1.
Manfaat
bagi peneliti
a. Meningkatkan kemampuan profesionalisme
peneliti untuk melakukan penelitian tindakan sekolah sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi di sekolah binaan peneliti.
b.
Meningkatkan
kemampuan peneliti dalam menyusun serta menulis laporan dan artikel ilmiah.
c.
Sebagai
motivasi bagi peneliti dalam membuat
karya tulis ilmiah.
d.
Hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti
sebagai syarat untuk kenaikan
golongan dari …….. ke ……..
e.
Dengan
adanya pengalaman menulis, dapat memberikan bimbingan kepada teman-teman
pengawas dan guru yang akan menulis.
f.
Hasil
penelitian ini digunakan peneliti sebagai evaluasi terhadap guru dalam menyusun
RPP yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan pembinaan kepada guru di
sekolah binaan.
2.
Manfaat
bagi sekolah
a. Akan berdampak adanya
peningkatan administrasi guru pada KBM yang lebih lengkap.
b. Dapat meningkatkan kualitas
pendidikan karena Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar
sudah tersampaikan.
3. Manfaat bagi guru
a. Dapat meningkatkan kompetensi
dalam membuat RPP dengan lengkap serta
menciptakan kesadaran guru tentang tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan
tugasnya.
b. Sebagai panduan dan arahan
dalam mengajar sehingga apa yang diinginkan
dalam standar isi dapat tersampaikan.
4.
Manfaat
bagi siswa
a. Adanya kesiapan belajar, keseriusan , keingintahuan, dan
semangaat belajar tinggi terhadap pelajaran.
b. Siswa lebih percaya diri
dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga
tercapai target kompetensinya.