Loggo
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) MELALUI SUPERVISI KUNJUNGAN KELAS DI TK NEGERI PEMBINA ...................... SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Diajukan pada
Penilaian Angka Kredit Unsur Pengembangan Profesi Guru
untuk Kenaikan Pangkat dari Golongan …… ke …….
Oleh
......................
NIP. ………………………….
TK NEGERI PEMBINA ......................
Jl. …………………………., Kecamatan ...................... Tengah,
Kabupaten ……………, Provinsi ……………..
2020
HALAMAN PENGESAHAN
1. a. Judul Penelitian : Peningkatan Kemampuan Guru Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) melalui Supervisi Kunjungan Kelas di TK Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020
b. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Sekolah
2. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : ......................
b. NIP : ………………………………….
c. Pangkat / Golongan : ………………………………….
d. Jabatan : Kepala TK
e. Instansi : TK Negeri Pembina ......................
3. Lama Penelitian : 3 bulan (Bulan Januari 2020 sampai dengan Bulan Maret 2020)
4. Sumber Biaya : Swadaya
Mengetahui ...................... Tengah, 31 Maret 2020
Kepala TK Pembina Peneliti
...................... ......................
NIP. …………………. NIP. …………………..
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
………………………….
NIP. ………………………….
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian tindakna kelas ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE) melalui kegiatan kunjungan kelas. Penelitian ini adalah penelitian tindakan sekolah dengan empat langkah pokok, yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleks. Subjek penelitian adalah guru TK Negeri Pembina ...................... yang terdiri dari 10 guru. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Validasi data dengan teknik triangulasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam perencanaan pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif (APE) pada kondisi awal hanya mencapai angka rerata sebesar 57,62 dengan kriteria kurang dan siklus pertama meningkat menjadi 68,33 dalam kriteria cukup dan pada siklus terakhir menjadi 80,43 dalam kriteria sangat baik, dan secara individual per guru pada kondisi awal belum ada guru yang dinyatakan tuntas, meningkat menjadi 5 guru atau 50% dan pada siklus terakhir menjadi 10 orang guru atau 100% dan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan alat permainan edukatif (APE) pada kondisi awal hanya mencapai angka rerata sebesar 59,17 dengan kriteria kurang dan siklus pertama meningkat menjadi 69,44 dalam kriteria cukup dan pada siklus terakhir menjadi 83,75 dalam kriteria sangat baik, dan secara individual per guru pada kondisi awal belum ada guru yang dinyatakan tuntas, meningkat menjadi 3 guru atau 30% dan pada siklus terakhir menjadi 10 orang guru atau 100%. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi dengan teknik kunjungan kelas terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru-guru di TK Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE).
Kata Kunci : kemampuan, alat permainan edukatif, kunjungan kelas
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan penulisan laporan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) ini tepat pada waktunya. Masalah yang kami angkat berjudul “Peningkatan Kemampuan Guru Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) melalui Supervisi Kunjungan Kelas di TK Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 “
Dalam penyusunan PTS ini tentu saja tidak terlepas dari kerjasama peneliti dan bantuan serta kerjasama semua guru yang ada di lingkungan TK Negeri Pembina ....................... Kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian PTS ini kami sangat menghargai dan kami ucapkan terimakasih. Kami menyadari PTS yang kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya sangat kami harapkan kritik dan koreksi dari para pembaca maupun pihak yang terkait untuk perbaikan penyusunan PTS di masa mendatang.
Sebagai akhir kata, kami berharap dengan penyusunan PTS ini bisa bermanfaat untuk mengevaluasi masalah yang kami hadapi dan mencari jalan penyelesaian yang terbaik dan terprogram, yang pada gilirannya bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan di TK Negeri Pembina ......................
.
......................, Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori................................................................................. 7
B. Kerangka Pikir Penelitian............................................................ 20
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................... 23
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 23
C. Subjek Penelitian.......................................................................... 24
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 25
E. Validasi Data............................................................................... 25
F. Analisis Data................................................................................ 26
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 30
H. Indikator dan Kriteria Keberhasilan ........................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 35
B. Hasil Penelitian............................................................................ 52
C. Pembahasan................................................................................. 54
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 56
B. Saran ........................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 3.1 Lembar Observasi Perencanaan Kunjungan kelas....................... 27
Tabel 3.2 Lembar Observasi Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pembelajaran 28
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Pengamatan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Menggunaan Alat Peraga Pembelajaran................................................................................ 30
Tabel 3.1 Lembar Observasi Perencanaan Kunjungan kelas....................... 35
Tabel 3.2 Lembar Observasi Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pembelajaran 36
Tabel 3.3 Kriteria Hasil Pengamatan Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran Menggunaan Alat Peraga Pembelajaran................................................................................ 36
Tabel 4.4 Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Kondisi Awal ....................... 27
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Siklus Pertama..................... 41
Tabel 4.6 Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Siklus Pertama ..................... 41
Tabel 4.7 Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Proses Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus Pertama ........... 42
Tabel 4.8 Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Siklus Pertama ................... 42
Tabel 4.9 Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Menggunakan alat permainan edukatif (APE) pada Siklus Kedua........................ 49
Tabel 4.10 Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) Berdasarkan Kriteria Nilai pada Siklus Kedua 49
Tabel 4.11 Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Penggunaan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Proses Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus Kedua .............. 50
Tabel 4.12 Rekapitulasi Penilaian Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Siklus Kedua ...................... 50
Tabel 4.13 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Guru dalam Perencanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) Berdasarkan Rata-rata Capain Nilai pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Kedua.......................................................... 52
Tabel 4.14 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Kedua 53
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir............................................................... 21
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Sekolah...................................................................................... 23
Gambar 4.1 Peningkatan Kemampuan Guru dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE) Berdasarkan Rata-rara Capain Nilai pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Kedua .................................................................................................. 52
Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran Menggunakan alat permainan edukatif (APE) pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Kedua 53
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Surat Ijin Penelitian
2. Jurnal Kegiatan Penelitian
3. Instrumen Pengumpulan Data
4. Instrumen Penilaian Perencanaan Penggunaan Alat permainan edukatif (APE) Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
5. Instrumen Penilaian Penggunaan Alat Peraga Dalam Proses Pembelajaran Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
6. Daftar Hadir Pelaksanaan Kunjungan Kelas
7. Dokumentasi Pelaksanaan Kunjungan Kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, bagi pendidik pada semua jenjang pendidikan lebih-lebih pada perguruan tinggi. Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kemampuan dan ketrampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Agar peningkatan mutu pendidikan dapat berhasil, sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (1999:104) peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutama mutu gurunya.
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional maka perlu diadakan pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan, dan menjadikan guru sebagai tenaga kerja perlu diperhatikan, dihargai, dan diakui keprofesionalannya. Untuk membuat mereka menjadi professional tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi, namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain, seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak dengan keprofesionalnya sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam bekerja sebagai pendidik.
Taman Kanak-kanak merupakan salah satu lembaga pendidikan yang berfungsi untuk membantu orang tua dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak usia dini. Sekolah memberikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada anak didiknya secara lengkap sesuai dengan apa yang mereka butuhkan. Semua fungsi sekolah tersebut tidak akan efektif apabila komponen dari sistem sekolah tidak berjalan dengan baik, karena kelemahan dari salah satu komponen akan berpengaruh pada komponen yang lain yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada jalannya sistem itu sendiri. Salah satu dari bagian komponen sekolah adalah guru. Guru harus mampu berperan sebagai desainer (perencana), implementor (pelaksana), dan evaluator (penilai) kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor yang paling dominan karena di tangan gurulah keberhasilan pembelajaran dapat dicapai. Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran pada umumnya. Seorang guru dikatakan profesional apabila (1) serius melaksanakan tugas profesinya, (2) bangga dengan tugas profesinya, (3) selalu menjaga dan berupaya meningkatkan kompetensinya, (4) bekerja dengan sungguh tanpa harus diawasi, (5) menjaga nama baik profesinya, (6) bersyukur atas imbalan yang diperoleh dari profesinya.
Dunia pendidikan tingkat Taman Kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. TK merupakan sebuah tempat belajar dan juga bermain anak-anak yang memiliki berbagai sarana dan pra sarana untuk mendukung terlaksanannya proses pembelajaran dengan baik dan berkualitas. Salah satu sarana yang juga menjadi sumber belajar bagi anak di TK adalah alat pendidikan edukatif. Alat ini bisa didapatkan dengan cara membelinya dari produsen alat-alat permainan anak atau juga bisa dengan membuatnya sendiri. Pada umumnya para penyelenggara pendidikan TK dan juga para guru TK masih banyak yang membeli alat-alat permainan untuk sumber belajar anak. Hal ini tentu saja akan menumbuhkan budaya konsumtif dan akan melemahkan daya kreativitas dan inovasi para guru TK dalam menyelenggarakan proses belajar yang berkualitas bagi anak.
Secara umum banyak para penyelenggara pendidikan TK dan guru TK yang berpendapat bahwa memperoleh alat peraga dengan cara membeli adalah lebih mudah dan ekonomis. Namun jika para guru mau berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan alat peraga dari barang-barang bekas maka tentu saja akan lebih ekonomis lagi. Banyak mainan sekarang ini yang semakin kreatif, mahal, dan beraneka macam. Tentunya hal ini akan banyak membuat orang tua bingung. Banyak mainan yang dibuat oleh pabrik yang sebetulnya kurang berfaedah bagi anak-anak karena sebenarnya alat bermain hanyalah alat bantu saja bagi seorang anak dan bukan merupakan indikator mutlak untuk anak berkembang lebih baik. Jadi mahal dan murahnya alat mainan bukanlah merupakan indikator. Anak akan dapat bermain dengan manfaat yang besar apabila orang tua dapat mengetahui sisi kegunaannya mainan tersebut.
Hasil pengamatan peneliti terhadap penggunaan alat permainan edukatif (APE) di TK Negeri Pembina ...................... menyimpulkan belum semua guru menggunaan alat peraga/media pembelajaran pada proses belajar mengajar dengan baik. Mereka lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan kapur dan papan tulis untuk mencatat materi pelajaran. Guru beranggapan bahwa penggunaan alat peraga sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang cukup banyak. Mereka merasa kesulitan menggunaan alat permainan edukatif (APE), hal ini mengakibatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik kurang memuaskan, komunikasi serta interaksi antara guru dan peserta didik tidak berjalan secara maksimal, sehingga proses pembelajaran menjadi kurang bermakna. Mengatasi masalah tersebut, upaya peningkatan kemampuan guru khususnya pada penggunaan alat permainan edukatif (APE) pada hakikatnya dapat dilakukan oleh kepala TK dengan berbagai jenis kegiatan ataupun dengan berbagai metode dan strategi, salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan kunjungan kelas.
Data awal yang diperoleh peneliti menunjukkan bahwa dari 10 guru di TK Negeri Pembina ...................... belum ada guru yang mendapat kriteria penilaian baik dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE). Dari 11 guru hanya 3 guru yang mendapat kriteria penilaian cukup, dan 7 guru mendapat penilaian kurang. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang harus secepatnya mendapatkan penanganan serius.
Teknik kunjungan kelas merupakan salah satu dari sekian banyak teknik supervisi pendidikan. Teknik ini dapat dikategorikan sebagai teknik supervisi yang bersifat indiviual, karena secara praktis, dilaksanakan oleh supervisor secara perorangan dalam upaya membina dan mengembangkan kemampuan guru dikelas. Istilah “membina” dimaksudkan sebagai bentuk bantuan yang diberikan supervisor kepada guru yang dianggap mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Sedangkan istilah “mengembangkan” dimaksudkan sebagai bentuk bantuan terhadap guru dalam menjalankan tugasnya terutama berhubungan dengan adanya suatu program baru dalam konteks pembelajaran.
Kunjungan kelas juga dapat berarti kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala TK, penilik atau pengawas) untuk melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan keterampilan guru dalam mengajar. Dengan data dan informasi tersebut, diantara guru dengan supervisor akan terjadi perbincangan tentang kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru untuk kemudian mencari alternatif pemecahannya dengan baik, sehingga situasi belajar mengajar dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
Dalam teknis pelaksanaan kunjungan kelas tersebut dapat dibedakan antara lain kunjungan lengkap dengan kunjungan spesifik. Kunjungan lengkap adalah kunjungan yang dilakukan untuk mengobservasi seluruh aspek belajar-mengajar, misalnya persiapan guru, sarana atau alat pelajaran, keterlibatan siswa, tujuan yang dicapai, materi, metode dan sebagainya. Sedangkan kunjungan spesifik ialah kunjungan yang dilakukan untuk mengobservasi satu aspek tertentu. Misalnya mengobservasi penggunaan metode pengajaran saja, atau penilaian guru terhadap hasil belajar siswa saja dan seterusnya, dan pada penelitian tindakan sekolah ini dikhususkan pada penggunaan alat permainan edukatif (APE).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang muncul sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan guru-guru dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE).
2. Guru-guru lebih cenderung menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan kapur dan papan tulis untuk mencatat materi pelajaran.
3. Guru beranggapan bahwa penggunaan alat peraga sangat merepotkan dan membutuhkan waktu yang cukup banyak dan merasa kesulitan menggunaan alat permainan edukatif (APE)
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, pokok masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan seperti tertuang pada pertanyaan berikut :
1. Bagaimana proses pelaksanaan kunjungan kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru-guru di TK Negeri Pembina ...................... dalam menggunakan alat permainan edukatif (APE) pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan guru-guru di TK Negeri Pembina ...................... dalam menggunakan alat permainan edukatif (APE) dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE) setelah dilaksanakan supervisi kunjungan kelas ) pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020?
D. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah adalah :
1. Memberikan penjelasan tentang proses pelaksanaan kunjungan kelas sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru-guru di TK Negeri Pembina ...................... dalam menggunakan alat permainan edukatif (APE) pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020.
2. Meningkatkan kemampuan guru-guru di TK Negeri Pembina ...................... dalam menggunakan alat permainan edukatif (APE) dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE) setelah dilaksanakan supervisi kunjungan kelas pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini, dilakukan dengan harapan memberikan manfaat bagi guru, kepala TK dan dinas terkait, yaitu :
1. Manfaat bagi Guru
a. Meningkatkan kemampuan guru-guru dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE) sebagai salah satu penunjang keberhasilan proses pembelajaran di kelasnya masing-masing.
b. Memberikan pengalaman baru kepada guru-guru tentang variasi penggunaan alat peraga dalam pembelajaran.
2. Manfaat Kepala TK
a. Penelitian Tindakan Sekolah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kepala TK dalam memecahkan masalah guru terutama meningkatkan kemampuan guru dalam penggunaan alat permainan edukatif (APE) sehingga guru menjadi lebih profesional, meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja dan mutu sekolah secara keseluruhan.
b. Penerapan kegiatan kunjungan kelas dapat menjadi referensi bagi tindakan serupa untuk kasus yang sama bagi kepala TK yang lain di Kecamatan ...................... Tengah pada khususnya.
c. Manfaat Dinas terkait
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan di bidang pendidikan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu Sungai Utara untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembinaan kepala TK dan meningkatkan kompetensi guru.
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan :
klik DOWNLOAD
atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih