Loggo
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE MACTH PADA MATERI PENDEKATAN DAN STRATEGI PERGERAKAN NASIONAL KELAS XI IPS DI SMAN 1 ....................
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2021/2022
Disusun dan Diajukan sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat Golongan dari ............ ke .......
Oleh
……………………
NIP. ..................
SMA NEGERI 1 ....................
Alamat : Jl. ……………………………………………………….,
Kecamatan .................... Kabupaten ...................., Provinsi ....................
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. a. Judul Penelitian : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sejarah melalui Model Pembelajaran Kooperatif Make Macth Pada Materi Pendekatan dan Strategi Pergerakan Nasional Kelas XI IPS di SMAN 1 .................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022
b. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas
2. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : ……………………….
b. NIP : ........................................
c. Pangkat / Golongan : ………………………….
d. Jabatan : Guru Sejarah
e. Instansi : SMAN 1 ....................
f. Tempat Penelitian : SMAN 1 ....................
3. Lama Penelitian : 3 bulan (Bulan Januari 2022 sampai dengan Bulan Maret 2022)
4. Sumber Biaya : Swadaya
Mengetahui ...................., 10 Maret 2022
Kepala Sekolah Peneliti
………………….. ……………………..
NIP. …………………. NIP. ..................
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
………………………..
NIP. …………………….
ABSTRAK
Latar belakang masalah penelitian ini adalah proses pembelajaran sejarah peminatan yang kurang variatif dan tidak ada inovasi pembelajaran sehingga berujung pada rendahnya aktivitas dan hasil belajar Sejarah siswa kelas XI IPS SMAN 1 ..................... Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk meningkatan aktivitas dan hasil belajar Sejarah peminatan dengan menggunakan model pembelajaran make a match. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus dengan model penelitian mengacu pada model spiral dari S. Kemmis dan McTaggart. Setiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan observasi, serta refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPS SMAN 1 .................... dengan jumlah siswa 27 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes, observasi dan dokumentasi. validasi data dilakukan dengan teknik triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis ketuntasan dan analisis komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan aktivitas dan hasil dan ketuntasan belajar siswa. Terbukti dari penilaian aktivitas belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 .................... pada kondisi awal hanya 13 siswa atau 48,15%, siklus I ada 18 siswa atau 66,67%, dan pada siklus II ada 24 siswa atau 92,59%, hasil ini sesuai dengan indikator yang ditentukan yakni mencapai 85%, dan peningkatan ketuntasan dan hasil belajar siswa yang awalnya pada pembelajaran pra siklus siswa yang tuntas ada 9 siswa atau 33,33%, pada siklus I mengalami kenaikan yaitu ada 17 siswa atau 92,96%, dan pada siklus II ada 24 siswa atau 88,89%, hasil ini sesuai dengan indikator yang ditentukan yakni nilai dengan KKM 75 di atas 85%. Adapun peningkatan nilai rata-rata hasil belajar meningkat dari 58,52 pada kondisi awal menjadi 68,52 pada siklus pertama dan 75,93 pada siklus kedua sehingga telah memenuhi KKM=≥75,00. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran make a match pada pembelajaran Sejarah materi Pendekatan dan strategi pergerakan nasional dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMAN 1 .................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022.
Kata Kunci : make a match, aktivitas, hasil belajar
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNyalah seluruh proses penelitian sampai penulisan laporan penelitian tindakan kelas berjudul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Sejarah melalui Model Pembelajaran Kooperatif Make Macth Pada Materi Pendekatan dan Strategi Pergerakan Nasional Kelas XI IPS di SMAN 1 .................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022” dapat terselesaikan. Laporan penelitian tindakan kelas ini dibuat untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat dan golongan dari ….. ke ………. Peneliti mengakui, dengan terselesaikannya penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini, tentunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Penelitipun menyadari bahwa penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini masih banyak kekurangannya. Untuk itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, akan peneliti terima dengan senang hati. Akhirnya peneliti berharap semoga penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
...................., Maret 2022
Peneliti
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................. 5
C. Pembatasan Masalah ............................................................. 5
D. Rumusan Masalah ................................................................. 5
E. Tujuan Penelitian.................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ........................................................................... 8
B. Kerangka Berpikir ................................................................. 24
C. Hipotesis Tindakan ................................................................ 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian................................................................... 27
B. Metode dan Rancangan Penelitian ........................................ 27
C. Subjek Penelitian.................................................................... 29
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 30
E. Validasi Data.......................................................................... 31
F. Analisis Data.......................................................................... 32
G. Prosedur Penelitian ................................................................ 33
H. Indikator dan Kriteria Keberhasilan ...................................... 39
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ....................................................................... 40
B. Hasil Penelitian ...................................................................... 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian.................................................. 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................ 70
B. Saran....................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Formatif pada Kondisi Awal ...... 41
Tabel 4.2 Data Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal.................... 42
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Formatif pada Siklus I ................ 50
Tabel 4.4 Rekapitulasi Data Aktivitas belajar Siswa Pada Siklus Pertama 51
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Formatif pada Siklus II ............... 59
Tabel 4.6 Data Aktivitas belajar Siswa Pada Siklus Kedua..................... 60
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II... 62
Tabel 4.8 Peningkatan Aktivitas belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 63
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas........................... 25
Gambar 3.1 Daur PTK (dimodifikasi dari Arikunto, 2006 : 46).................. 28
Gambar 4.1 Peningkatan Nilai, dan Ketuntasan Belajar Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II................................................................ 62
Gambar 4.2 Peningkatan Aktivitas belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 63
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 : Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 4 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran 5 : Instrumen Pengumpulan Data
(LKS dan Lembar Tes Formatif Siklus I dan II)
Lampiran 6 : Analisis Data Hasil Penelitian
(Daftar Nilai dan Lembar Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan II)
Lampiran 7 : Daftar Hadir Siswa
Lampiran 8 : Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 9 : Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 10 : Berkas Pelaksanaan Seminar PTK
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SMAN 1 .................... yang beralamat di ………………., Kecamatan .................... Kabupaten …………., Provinsi …………….
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 selama 3 bulan yaitu dari tanggal Januari 2022 sampai Maret 2022.
3. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2009:130-131) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja di munculkan, dan terjadi dalam sebuah kelas. Proses ini didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan ini terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah, yaitu : perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observasi), refleksi (reflecting)
B. Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini merupakan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika. Tindakan yang dilakukan adalah menerapkan penggunaan alat peraga garis bilangan yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah terkumpul lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif (Arikunto, 2006:17), sehingga dalam penelitian ini diperlukan dulu data kuantitatif yang berbentuk angka, setelah itu baru diperjelas dengan kata-kata.
PTK merupakan kegiatan perbaikan pembelajaran yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan berdaur atau siklus dengan empat langkah utama yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tahapan PTK di sini sebenarnya merupakan reflektif guru pada permasalahan yang dihadapi dalam kelasnya. Dari sinilah penelitian tindakan kelas akan dilakukan. Penjelasan secara rinci mengenai daur siklus PTK sebagaimana gambar 3.1 di bawah ini
Gambar 3.1 Daur PTK (dimodifikasi dari Arikunto, 2006 : 46)
Prosedur sebagaimana dijelaskan pada daur PTK di atas, selanjutkan ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan :
1. Perencanaan
Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan Subjektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan. Setelah pertimbangan itu dilakukan, maka selanjutnya disusun gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang dirinci. Kemudian gagasan-gagasan itu diperhalus, hal-hal yang tidak penting dihilangkan, pusatkan perhatian pada hal yang paling penting dan bermanfaat bagi upaya perbaikan yang dipikirkan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Jika perencanan yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan perencanaan yang cukup matang, maka proses tindakan semata-mata merupakan pelaksanaan perencanaan itu. Namun, kenyataan dalam praktik tidak sesederhana yang dipikirkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. Tetapi jangan sampai modifikasi yang dilakukan terlalu jauh menyimpang. Jika perencanaan yang telah dirumuskan tidak dilaksanakan, maka Guru hendaknya merumuskan perencanaan kembali sesuai dengan fakta baru yang diperoleh.
3. Pengamatan
Hal yang tidak bisa dilupakan, bahwa sambil melakukan tindakan hendaknya juga dilakukan pemantauan secara cermat tentang apa yang terjadi. Dalam pemantauan itu, lakukan pencatatan-pencatatan sesuai dengan form yang telah disiapkan. Catat pula gagasan-gagasan dan kesan-kesan yang muncul, dan segala sesuatu yang benar-benar terjadi dalam proses pembelajaran. Secara teknis operasional, kegiatan pemantauan dapat dilakukan oleh Guru lain. Di sinilah letak kerja kolaborasi antar profesi. Namun, jika petugas pemantau itu bukan rekanan peneliti, sebaiknya diadakan sosialisasi materi pemantauan untuk menjaga agar data yang dikumpulkan tidak terpengaruh minat pribadinya agar memperoleh data yang lebih objektif,
4. Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan.
C. Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 1 .................... semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022, dipilihnya kelas ini karena memang tugas mengajar Guru (peneliti) di kelas XI IPS SMAN 1 ..................... semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022 dengan jumlah siswanya 27 orang, …. laki-laki dan … perempuan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik sebagai berikut :
1. Observasi
Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dengan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya, 2009: 86). Observasi harus dilakukan pada saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Tahap ini menilai interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa, dan hal-hal lain yang terkait dengan penelitian. Observasi dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran make a match. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun, kemudian dilakukan checklist (√) untuk mengamati setiap perubahan perilaku siswa menggunakan 10 indikator, yaitu saling membantu sesama anggota dalam kelompok (mau menjelaskan kepada anggota kelompok yang belum jelas), setiap anggota ikut memecahkan masalah dalam kelompok sehingga mencapai kesepakatan, menghargai kontribusi setiap anggota kelompok, setiap anggota kelompok mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung, meneruskan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok, menyelesaikan tugas tepat waktu, menghormati perbedaan individu, membentuk kekompakan dan keakraban.
2. Test
Tes adalah instrument pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran (Sanjaya, 2009: 99). Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakan tes tertulis pada pertemuan pertama pada siklus I dan II. Tes pilihan ganda pada pertemuan kedua siklus I dan II. Data yang diperoleh dari tes ini digunakan untuk mengetahui prestasi siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran sejarah peminatan dengan menggunakan model pembelajaran make a match serta tes tertulis yang diberikan pada akhir pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I dan II.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi dipergunakan untuk mencatat secara keseluruhan kejadian-kejadian selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa serta foto rekaman proses tindakan penelitian.
E. Validasi Data
Suatu instrumen dinyatakan telah memiliki validitas (kesahihan atau ketepatan) yang baik “jika instrumen tersebut benar-benar mengukur apa yang seharusnya hendak diukur” (Nunnally, 1978:86). Validitas instrumen lebih tepat diartikan sebagai derajat kedekatan hasil pengukuran dengan keadaan yang sebenarnya (kebenaran), bukan masalah sama sekali benar atau seluruhnya salah. Jadi validitas suatu instrumen selalu bergantung pada situasi dan tujuan penggunaan instrumen tersebut. Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin tidak valid untuk situasi yang lain. Tujuan penggunaan tes merupakan faktor utama penentu validitas, perbedaan tujuan tes memerlukan validitas yang berbeda pula. Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Triangulasi data yaitu mengecek keabsahan (validasi) data dengan mengkonfirmasikan data yang sama dari sumber yang berbeda untuk memastikan keabsahan (derajat kepercayaan). Dari guru dilakukan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran make a match setelah pelaksanaan tindakan dan dengan data yang dijaring melalui lembar observasi teman guru/sejawat. Sedangkan dari siswa dilakukan melalui tes formatif yang dilaksanakan pada prasiklus, akhir siklus pertama dan akhir siklus kedua.
F. Teknik Analisis Data
Setelah data diperoleh melalui pemberian tes pada akhir siklus pembelajaran. Maka langkah-langkah yang dilakukan selanjutnya untuk menganalisa hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:
1. Data Kualitatif
a. Menghitung jumlah chek list pada lembar observasi berdasarkan indikator yang telah di tentukan
b. Melakukan cheklis untuk semua indikator yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa
c. Indikator aktivitas menggunakan 10 indikator, yaitu saling membantu sesama anggota dalam kelompok (mau menjelaskan kepada anggota kelompok yang belum jelas), setiap anggota ikut memecahkan masalah dalam kelompok sehingga mencapai kesepakatan, menghargai kontribusi setiap anggota kelompok, setiap anggota kelompok mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok kerja saat kegiatan berlangsung, meneruskan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, mendorong siswa lain untuk berpartisipasi dalam tugas kelompok, menyelesaikan tugas tepat waktu, menghormati perbedaan individu, membentuk kekompakan dan keakraban.
d. Menghitung jumlah keseluruhan cheklist yang dilakukan siswa. Jika rata jumlah akhir chek list menunjukan persentase sebesar 85 % maka siswa dinyatkan memiliki aktivitas belajar yang baik. Krena memenuhi kriteria yang di tentukan.
2. Data Kuantitatif
a. Penilaian hasil belajar
Hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitaif. Menurut Arikunto (2009:45) analisis data dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Perolehan nilai setiap siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar secara tertulis menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 10 soal kemudian diolah dengan rumus :
1) Ketuntasan Belajar Klasikal
Keterangan :
A = Ketuntasan
B = Jumlah Siswa Tuntas
C = Jumlah Seluruh Siswa
2) Nilai rata-rata
Keterangan :
X = Nilai Rata-rata
∑Y= Jumlah Nilai Seluruh Siswa
n = Jumlah Seluruh Siswa
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan dengan mengikuti prosedur penelitian berdasarkan pada prinsip Kemmis dan Taggart (1988) yang mencakup kegiatan perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), refleksi (reflection) atau evaluasi. Keempat kegiatan ini berlangsung secara berulang dalam bentuk siklus
Pada tahap ini peneliti menyusun rencana Penelitian Tindakan Kelas yang hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran sejarah peminatan yang terdiri dari 2 (dua) siklus yaitu siklus I dan siklus II Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran sejarah peminatan adalah sebagai berikut :
1. Siklus Pertama
a. Tahap Perencanaan
1) Menetapakan materi pelajaran, yaitu materi pembelajaran sejarah peminatan kelas XI IPS sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini di SMAN 1 ...................., dengan materi pendekatan dan strategi pergerakan nasional.
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP).
3) Menyiapkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran (kartu soal/ jawaban).
4) Menyusun alat tes, yaitu tes formatif untuk setiap siklus.
5) Menyusun alat observasi aktivitas siswa.
6) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yang sesuai dengan respon terhadap tindakan yang dilakukan, baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
7) Menetapkan cara refleksi yang dilakukan oleh tim peneliti, yaitu peneliti, dan wali kelas XI IPS sebagai observer secara bersama-sama, dan dilakukan setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan terutama skenario pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
1) Kegiatan Awal
a) Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan.
b) Melalui apersepsi guru melakukan tanya jawab kepada siswa dengan tujuan untuk membawa siswa dalam kondisi siap belajar untuk menerima materi yang akan diajarkan.
c) Guru melakukan tes awal (pre test) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban.
b) Guru memberikan informasi tentang aturan permainan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu mencari pasangan dengan permainan kartu (kartu soal/ kartu jawaban) dan batas waktu dalam setiap babaknya, kemudian memberi nomor ( tanda) pada kartu jawaban berupa angka 1, 2, 3 dan seterusnya jika ada soal yang mempunyai jawaban lebih dari satu.
c) Guru memperlihatkan kartu yang berisi kartu soal dan kartu jawaban kemudian meletakkan diatas meja guru.
d) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan hal- hal yang belum dimengerti.
e) Setiap siswa diberikan sebuah kartu yang bertuliskan soal/ jawaban.
f) Guru memberi batas waktu 5 menit dalam satu babaknya.
g) Setiap siswa memikirkan jawaban/ soal dari kartu yang dipegang.
h) Setiap siswa mencari pasangan yang cocok dengan kartunya. Misalnya: memegang kartu yang bertuliskan Budi Utomo akan berpasangan dengan organisasi moderat, dan lainnya.
i) Siswa juga bisa bergabung dengan 2 atau 3 siswa lainnya yang memegang kartu yang cocok.
j) Siswa melakukan diskusi setelah menemukan pasangan kartu yang cocok dapat menunjukkan kepada guru.
k) Setiap kelompok yang dapat mencocokan kartunya sebelum batas waktu dengan benar diberi poin.
l) Guru memberi hukuman kepada siswa yang tidak dapat mencocokan kartunya dengan kartu temannya (tidak dapat menemukan kartu soal atau kartu jawaban).
m) Setelah satu babak selesai, guru meminta siswa untuk mengumpulkan kembali kartu supaya tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, untuk memulai permainan babak kedua dengan aturan yang sama dengan babak pertama begitu juga seterusnya.
n) Setelah semua babak selesai dilaksanakan, guru bersama siswa mencocokan kartu jawaban/ kartu soal dengan benar sesuai pasangan yang cocok dari masing- masing kartu. Dengan panduan guru, masing- masing kelompok maju untuk membacakan pasangan kartu dan menunjukkan bukti pada buku mata pelajaran. Diawali dari yang memegang kartu soal kemudian yang memegang kartu jawaban mengikutinya dan perwakilan kelompok diminta untuk membacakan bukti pada buku mata pelajaran supaya dapat dipahami semua siswa.
o) Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang dapat poin tertinggi yaitu dapat mencocokkan kartunya dengan benar dan cepat pada setiap babak, dan diambil 1 kelompok dalam setiap babaknya untuk mendapatkan penghargaan.
3) Kegiatan Akhir
Guru bersama- sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, sekaligus menindaklanjuti dengan membagi lembar soal pilihan ganda untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Tahap Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek aspek yang diamati adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model cooperative
learning type make a match dalam pembelajaran sejarah peminatan kelas XI
IPS.
2) Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi selama penelitian dalam proses pembelajaran sejarah peminatan.
d. Tahap Refleksi
1) Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas kelemahan atau kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran sejarah peminatan berlangsung.
2) Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi.
3) Menganalisis keberhasilan dan kekurangan menggunakan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran sejarah peminatan.
4) Melakukan refleksi terhadap kesesuaian model pembelajaran make a match yang digunakan dalam proses pembelajaran.
5) Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar.
2. Siklus II
Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan siklus II ini meliputi:
a. Tahap Perencanaan
1) Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I.
2) Menetapkan materi pelajaran, yaitu materi kelas XI IPS sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini di SMAN 1 ...................., dengan materi pendekatan dan strategi pergerakan nasional.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP).
4) Menyiapkan media yang akan digunakan dlam proses pembelajaran ( kartu soal/ jawaban).
5) Menyusun alat tes, yaitu tes formatif untuk setiap siklus
6) Menyusun alat observasi aktivitas siswa.
7) Menetapkan jenis data yang dikumpulkan yang sesuai dengan respon terhadap tindakan yang dilakukan, baik data kualitatif maupun data kuantitatif
8) Menetapkan cara refleksi yang dilakukan oleh tim peneliti, yaitu guru dan observer secara bersama-sama, dan dilakukan setiap akhir tindakan pada setiap siklusnya.
b. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari perencanaan terutama skenario pembelajaran yang telah dibuat pada tahap perencanaan.
1) Kegiatan Awal
a) Guru menyampaikan apersepsi dan menginformasikan tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan yang akan dilaksanakan
b) Melalui apersepsi guru melakukan tanya jawab kepada siswa dengan tujuan untuk membawa siswa dalam kondisi siap belajar untuk menerima materi yang akan diajarkan.
c) Guru melakukan tes awal (pre test) untuk mengetahui tentang pengetahuan awal siswa sebelum materi diberikan.
2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti langkah- langkah pembelajarannya sama pada siklus Pertama.
3) Kegiatan Akhir
Guru bersamama- sama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari, sekaligus menindak lanjuti dengan membagi lembar soal pilihan ganda untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa terhadap materi pelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Tahap Observasi
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Aspek- aspek yang diamati adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pengamatan terhadap penggunaan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran sejarah peminatan kelas XI IPS
2) Mencatat pada lembar observasi setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi selama penelitian dalam proses pembelajaran sejarah peminatan
d. Tahap Refleksi
1) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas kelemahan atau kekurangan yang terjadi selama proses pembelajarn sejarah peminatan berlangsung
2) Menganalisis temuan yang didapatkan pada saat melakukan tahap observasi
3) Menganalisis keberhasilan dan kekurangan menggunakan model pembelajaran make a match dalam pembelajaran sejarah peminatan
4) Melakukan refleksi terhadap kesesuaian model pembelajaran make a match yang digunakan dalam proses pembelajaran
5) Melakukan refleksi terhadap tes hasil belajar.
H. Indikator keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari adanya peningkatan kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk mata pelajaran sejarah peminatan siswa kelas XI IPS SMAN 1 .................... Tahun Pelajaran 2021/2022. Siswa dapat dikatakan tuntas secara individual dalam belajar jika sudah memenuhi standar nilai KKM yang ditentukan. Jika standar KKM yang ditentukan adalah 70 dan siswa tersebut melebihi nilai tersebut. Maka bisa dipastikan bahwa siswa tersebut tuntas, dan secara klasikal 85% dari jumlah dinyatakan tuntas belajarnya baik dari penilaian hasil maupun aktivitas belajarnya.
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih