Loggo
LAPORAN HASIL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN APLIKASI QUIZIZ SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DARING MELALUI KEGIATAN PENDAMPINGAN BERBASIS GOOGLE MEETING DI SDN 2 ......................... SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Diajukan sebagai
Persyaratan Kenaikan Pangkat dari Golongan …… ke ………
Unsur Pengembangan Profesi Kepala Sekolah
Oleh
.........................
NIP. .........................
SDN 2 .........................
Desa ......................... Kecamatan ………….. Kabupaten ……………
Provinsi …………………………….
2021
LEMBAR PENGESAHAN
1. |
Judul Penelitian |
Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring melalui Kegiatan Pendampingan Berbasis Google Meeeting di SDN 2 ......................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 |
2. |
Identitas Peneliti a. Nama Lengkap b. NIP c. Pangkat. Golongan d. Tempat Tugas e. Kecamatan f. Kabupaten/Kota g. Provinsi |
......................... ......................... ......................... SDN 2 ......................... ......................... ......................... ......................... |
3. |
Lama Penelitian |
3 (tiga) bulan dari bulan September 2020 s.d November 2020 |
4. |
Sumber Dana |
Swadaya |
Mengetahui ........................., 16 November 2020
Kepala Sekolah, Peneliti
......................... .........................
NIP. ......................... NIP. .........................
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
…………………….
NIP. ……………..
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MENGGUNAKAN APLIKASI QUIZIZ SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN DARING MELALUI KEGIATAN PENDAMPINGAN BERBASIS GOOGLE MEETING DI SDN 2 ......................... SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
.........................
NIP. .........................
ABSTRAK
Penelitian tindakan sekolah ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring melalui pelaksanaan kegiatan pendampingan. Subjek penelitian adalah 8 guru di SDN 2 .......................... Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dalam tiap siklusnya. Teknik pengumpulan data dengan teknik observasi dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif komparatif. Hasil penilaian observasi kegiatan diskusi menunjukkan bahwa pada kondisi awal perolehan nilai menunjukkan angka 47,08 dalam kriteria KURANG, meningkat menjadi 69,58 dalam kriteria CUKUP pada siklus pertama dan 90,83 dalam kriteria SANGAT BAIK pada akhir siklus kedua. Penjelasan mengenai peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Quiziz pada pembelajaran daring pada kondisi awal sebesar 45,31 dan hanya masuk dalam kualifikasi KURANG, dan pada pelaksanaan siklus pertama menunjukkan hasil angka nilai rata-rata 69,38 dalam kualifikasi C atau CUKUP dan pada akhir siklus kedua meningkat menjadi 91,25 dalam kualifikasi nilai SANGAT BAIK. Dari segi peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Quiziz pada pembelajaran daring secara individual menunjukkan peningkatan, karena pada siklus pertama ada 4 guru 50,00% yang memenuhi kriteria keberhasilan yaitu masuk dalam kategori BAIK, pada siklus kedua semua guru dinyatakan meningkat keterampilannya dalam menggunakan aplikasi Quiziz pada pembelajaran daring, karena dari 8 guru terdapat 5 guru atau 62,50% yang memenuhi kriteria keberhasilan yaitu masuk dalam kategori SANGAT BAIK dan 3 guru atau 37,50% dalam kriteria nilai BAIK. Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa pendampingan yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap 8 guru di SDN 2 ......................... dinyatakan BERHASIL meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi Quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
Kata Kunci : kemampuan, pembelajaran daring, quiziz, google meeting
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan laporan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) ini. Masalah yang kami angkat berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring melalui Kegiatan Pendampingan Berbasis Google Meeeting di SDN 2 ......................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021” Penyusunan Laporan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah) ini sebagai salah satu syarat untuk kenaikan tingkat dari golongan IV/b ke IV/c.
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari sempurna, ini disebabkan keterbatasan pengetahuan peneliti. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca yang budiman sangat peneliti harapkan, hingga nantinya dapat peneliti gunakan sebagai bahan perbaikan dalam menyusun laporan penelitian yang akan datang.
........................., November 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori................................................................................. 6
B. Kerangka Berpikir........................................................................ 21
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ........................................................................ 25
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 25
C. Subjek dan Objek Penelitian........................................................ 28
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 28
E. Validasi Data............................................................................... 29
F. Analisis Data................................................................................ 30
G. Prosedur Penelitian...................................................................... 31
H. Indikator Keberhasilan................................................................ 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 36
B. Hasil Penelitian............................................................................ 48
C. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 56
B. Saran ........................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Penilaian Kemunculan Indikator .............................................. 30
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring................................................ 31
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Kondisi Awal................................. 37
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Pertama .............................. 41
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Kedua ................................. 46
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Kondisi Awal dan Siklus Pertama 48
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz pada Model Pembelajaran pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua. 49
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua.................................................................................................. 50
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir............................................................... 23
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Sekolah............................... 26
Gambar 4.1 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Kondisi Awal................................. 38
Gambar 4.2 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Pertama .............................. 42
Gambar 4.3 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Kedua.................................. 47
Gambar 4.4 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz Alternatif Pembelajaran Daring pada Kondisi Awal dan Siklus Pertama. 49
Gambar 4.5 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua 50
Gambar 4.6 Peningkatan Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua .................................................................................................. 51
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah
Lampiran 3 Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 4 Analisis Data Hasil Penelitian
Lampiran 5 Contoh Hasil Kerja Penggunaan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring
Lampiran 6 Daftar Hadir Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan
Lampiran 7 Foto Dokumentasi Kegiatan Kegiatan Pendampingan
Lampiran 8 Berkas Pelaksanaan Seminar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olah hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global Peningkatan mutu pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.
Pandemi COVID-19 yang mendera hampir seluruh negara di dunia membawa pengaruh yang besar terhadap kehidupan manusia. Terpukulnya perekonomian, melambatnya pergerakan politik, berubahnya interaksi sosial dan budaya, serta semua bidang lain sebagai lingkup penyertanya seperti pendidikan. Diberlakukannya Social Distancing sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit ini menyebabkan pembelajaran secara konvensional dihentikan. Pembelajaran pun beralih menjadi Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan Belajar Dari Rumah (BDR) dengan berbagai model yang menyesuaikan kondisi siswa dalam satuan pendidikannya. Baik itu dalam jaringan (daring/online), luar jaringan (luring/offline), atau kombinasi keduanya yang dikenal dengan Blended Learning.
Pembelajaran daring dapat dilakukan dari tempat masing-masing tanpa harus bertemu tatap muka secara langsung. Pembelajaran daring diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi selama masa pandemi terlebih dalam bidang pendidikan. Dengan memanfaatkan perangkat gawai, jaringan internet dan suatu platform diharap dapat menjadi jalan keluar yang bisa dimaksimalkan. Tenaga pendidik dan siswa harus membiasakan diri untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dari tempat masing-masing.
Dalam pembuatan soal khususnya di masa pandemi Covid 19 tidak hanya sekedar membuat soal tetapi harus memperhatikan kaidah penulisan soal yang telah dimodifikasi. Hal ini harus diperhatikan agar soal yang dibuat sesuai dengan tujuan pembuatannya yaitu sebagai alat untuk mengevaluasi keberhasilan pembelajaran dan mengembangkan daya pikir kritis siswa selama mengikuti proses pembelajaran dari rumah (BDR). Tidak semua guru mengerti dan memahami bagaimana seharusnya membuat soal yang baik dan benar. Seringkali guru hanya mengambil dari sumber lain yang belum tentu sesuai dengan tujuan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini menjadi permasalahan yang penting karena soal sebagai alat evaluasi belum bisa mengukur keterampilan siswa dan belum bisa mengembangkan daya pikir kritis siswa. Guru seringkali menyepelekan pembuatan soal evaluasi yang sebenarnya sangat berpengaruh untuk mengukur tingkat pencapaian siswa dan keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pelajaran pada kondisi pandemi Covid 19 di mana proses pembelajaran menggunakan sistem daring.
Dari hasil observasi awal diketahui bahwa dari 8 guru di SDN 2 ......................... yang menjadi subjek penelitian terdapat 2 guru atau 25,00% dalam kriteria cukup dan 6 guru lainnya atau 75% dalam kriteria kurang, dan belum ada satupun guru yang berada dalam kriteria minimal baik dalam pembuatan soal evaluasi daring dengan perolehan nilai rata-rata sebesar 45,31 dalam kriteria KURANG.
Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa masih banyak pendidik yang menganggap bahwa evaluasi merupakan kegiatan rutin dilaksanakan. Perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis dan tindak lanjut pembelajaran diyakini sebagai tugas pokoknya tetapi belum dilakukan sesuai prosedur yang baik, sehingga terkesan kurang berkesinambungan apalagi di masa pandemi Covid 19 di mana keterbatasan aktivitas menjadi kendala utama bagi para guru dalam pembuatan soal daring.
Salah satu jenis e-learning yang ada di Indonesia adalah Quizizz. Quizizz ini merupakan sebuah aplikasi kuis multiplayer Quizizz dapat diakses melalui website serta digunakan siswa di kelas untuk dimainkan bersama, ataupun digunakan untuk penugasan siswa di rumah. Hasil dari penugasan tersebut dapat digunakan untuk penilaian yang diambil oleh guru. Di aplikasi ini sudah terdapat koleksi kuis, siswa juga dapat dengan mudah mengaksesnya. Quizizz ini sangat cocok digunakan dalam membangun pembelajaran yang interaktif karena siswa dapat mengerjakan kuis secara bersamaan dengan teman sehingga dapat diketahui ranking yang didapat dalam menjawab kuis tersebut. Penggunaan Quizizz sebagai media pembelajaran yang berbasis e learning terutama sebagai alternatif pembelajaran daring, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran.
Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat suatu permainan quis interaktif yang dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas ataupun di luar kelas dalam bentuk pekerjaan rumah (homework). Pada kuis interaktif yang dibuat, ada 4 pilihan jawaban termasuk jawaban yang benar, pada latar belakang pertanyaan dapat ditambahkan gambar. Apabila pembuatan quis ini telah selesai, siswa dapat login ke quis tersebut dengan kode yang kita bagikan, atau login melalui link yang kita bagi. Quizizz ini sangat menarik karena dapat langsung diakses melalui browser, juga dapat diunduh melalui playstore. Dalam Quizizz ini, guru dapat menentukan waktu pengerjaan ditiap item soal, dapat mengetahui jumlah siswa yang sudah login, mengetahui hasil siswa, menyimpan, mencetak, serta mengirimkan hasil tugas siswa kepada orangtua dalam bentuk file Excel
Dari penjelasan di atas, maka peneliti sebagai kepala sekolah di SDN 2 ......................... merasa bertanggung jawab untuk memperbaiki kendala-kendala yang terdapat di lapangan khususnya yang berkaitan dengan masalah rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19. Perwujudan tindakan yang peneliti lakukan adalah dengan melaksanakan kegiatan penelitian tindakan sekolah dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring melalui Kegiatan Pendampingan Berbasis Google Meeeting di SDN 2 ......................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021”.
B. Identifikasi Masalah
Dari penjelasan pada latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang ada, diantaranya :
1. Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz disebabkan oleh kurang optimalnya pemanfaatan TIK sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
2. Rendahnya kemauan guru dan minimnya informasi menjadi alasan kurangnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran khususnya dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
3. Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan penggunaan teknologi dalam pembelajaran khususnya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
C. Rumusan Masalah
Dari analisis masalah sebagaimana dijelaskan di atas, maka rumusan masalah dalam kegiatan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan kegiatan pendampingan berbasis google meeeting sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di SDN 2 ......................... semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Bagaimana peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring melalui kegiatan pendampingan berbasis google meeeting di SDN 2 ......................... semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan penelitian manajerial pada adalah untuk :
1. Mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan pendampingan berbasis google meeeting sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di SDN 2 ......................... semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
2. Mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring melalui kegiatan pendampingan berbasis google meeeting di SDN 2 ......................... semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
E. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
- Manfaat Teoritis
Untuk memberikan
sumbangan pemikiran dalam pengembangan
ilmu manajemen sistem pendidikan, khususnya mengenai manajemen
pengelolaan sekolah dalam meningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran
daring melalui pendampingan berbasis google
meeeting di SDN 2 ......................... semester
1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
- Manfaat Praktis
a. Bagi guru,
1) Dapat memberikan pengalaman belajar bagi guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sesuai dengan mata pelajarannya.
2) Guru memiliki keterampilan dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sehingga proses belajar mengajar lebih baik.
b. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan pengembangan dalam rangka pelaksanaan proses penilaian di sekolah di masa pandemi Covid 19.
c. Dinas terkait, memberi masukan kepada dinas terkait sebagai bahan pertimbangan atau bahan evaluasi tentang penerapan pendampingan, kendala-kendala dan solusi yang diterapkannya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Kemampuan
Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan berarti kesanggupan, kecakapan, kekuatan (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1989: 552-553). Kemampuan (ability) berarti kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. (Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge, 2009: 57).
Spencer and Spencer dalam Hamzah Uno (2010: 62) mendefinisikan kemampuan sebagai “Karakteristik yang menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan superior dalam suatu pekerjaan atau situasi”. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan serta kekuatan seorang individu dalam melakukan pekerjaan dimana dalam pekerjaan itu membutuhkan mental berfikir guna dapat memecahkan masalah (Lendi : 2016).
Mampu adalah cakap dalam menjalankan tugas, mampu dan cekatan. Kata kemampuan sama artinya dengan kecekatan. Mampu atau kecekatan adalah kepandaian melakukan sesuatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Seseorang yang dapat melakukan dengan cepat tetapi salah tidak dapat dikatakan mampu. Spencer and Spencer dalam Hamzah Uno (2010: 62) mendefinisikan kemampuan sebagai “Karakteristik yang menonjol dari seseorang individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan/superior dalam suatu pekerjaan atau situasi”. Poerwadarminta (2007: 742) mempunyai pendapat lain tentang kemampuan yaitu mampu artinya kuasa (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Pendapat lain dikemukakan juga oleh Nurhasnah (2007: 552) bahwa mampu artinya (bisa, sanggup) melakukan sesuatu, sedangkan kemampuan artinya kesanggupan, kecakapan. Sehubungan dengan hal tersebut Tuminto (2007: 423) menyatakan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan atau kekuatan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kemampuan (ability) adalah kecakapan atau potensi atau perubahan energi seseorang individu untuk menguasai keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu pekerjaan atau suatu penilaian atas tindakan seseorang didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Lebih lanjut, Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge (2009: 57-61) menyatakan bahwa kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu :
a. Kemampuan Intelektual (Intelectual Ability), merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental (berfikir, menalar dan memecahkan masalah).
b. Kemampuan Fisik (Physical Ability), merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.
2. Guru
a. Pengertian Guru
Guru disebut juga pendidik dan pengajar, tetapi kita tahu tidak semua pendidik adalah guru, sebab guru adalah suatu jabatan professional yang pada hakekatnya memerlukan persyaratan keterampilan tekhnis dan sikap kepribadian tertentu yang semuanya itu dapat diperoleh melalui proses belajar mengajar dan latihan, Roestiyah N.K. (2011:175 ) mengatakan bahwa: “Seorang pendidik professional adalah seorang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap professional yang mampu dan setia mengembangkan profesinya, menjadi anggota organisasi professional pendidikan memegang teguh kode etik profesinya, ikut serta didalam mengomunikasikan usaha pengembangan profesi bekerja sama dengan profesi yang lain”. Guru adalah suatu profesi yang bertanggung jawab terhadap pendidikan siswa. Hal ini dapat dipahami dari beberapa pengertian dibawah ini:
1) Guru merupakan jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
2) Guru adalah seorang yang mampu melaksanakan tindakan pendidikan dalam suatu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan atau seorang dewasa jujur, sehat jasmani dan rohani, susila, ahli, terampil, terbuka adil dan kasih sayang.
3) Guru adalah salah satu komponen manusia dalam proses bellajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan (Usman, 2012:1).
Pekerjaan guru dapat dipandang suatu profesi yang secara keseluruhan harus memiliki kepribadian yang baik dan mental yang tangguh, karena mereka dapat menjadi contoh bagi siswnya dan masyarakat sekitarnya. Zakiyah Darajat (2015:10) mengemukakan tentang kepribadian guru sebagai berikut “setiap guru hendaknya mempunyai kepribadian yang akan di contoh dan diteladani oleh anak didiknya, baik secara sengaja maupun tidak”.
Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas, dapat dipahami bahwa pengertian guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan anak didiknya, baik secara klasikal maupun individual.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Guru
Tugas mendidik guru berkaitan dengan transformasi nilai dan pembentukan pribadi, sedangkan tugas mengajar berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik. Menurut Suciati (2001: 39), aspek prestasi sebagai suatu hasil dari kegiatan mendidik dan mengajar meliputi aspek kognitif/ berfikir, aspek afektif/ perasaan atau emosi, serta aspek psikomotor. Didalam undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pasal 20, maka tugas guru adalah:
1) Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
2) Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
3) Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, peserta didik dalam pembelajaran. Dalam hal ini, perhatian diberikan secara adil tanpa adanya perbedaan. Perhatian disini bukan suatu fungsi, melainkan yaitu pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, dan pikiran. Jadi, fungsi memberi kemungkinan dan perwujudan aktifitas. Wasty Soemanto (2003: 34)
4) Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai nilai agama dan etika.
5) Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Guru mempunyai tanggung jawab, yang dimana tanggung jawabnya tidak hanya menyampaikan ide-ide, akan tetapi guru juga menjadi suatu wakil dari suatu cara hidup yang kreatif, suatu simbol kedamaian dan ketenangan dalam suatu dunia yang dicemaskan dan aniaya. Oleh karena itu, guru merupakan penjaga peradaban dan pelindung kemajuan (Dwi Siswoyo, 2007:133). Guru pada hakekatnya ditantang untuk mengemban tanggung jawab moral dan tanggung jawab ilmiah. Dalam tanggung jawab moral, guru dapat memberikan nilai yang dijunjung tinggi masyarakat, bangsa dan Negara dalam diri pribadi. Sedangkan tanggung jawab ilmiah, berkaitan dengan transformasi pengetahuan dan keterampilan sesuai perkembangan yang mutakhir.
3. Pembelajaran Daring
Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan internet dalam proses pembelajaran diharapkan peserta didik leluasa waktu belajar, dapat belajar kapanpun dan dimanapun, Pembelajaran ini merupakan inovasi pendidikan untuk menjawab tantangan akan ketersediaan sumber belajar yang variatif (Isman, 2017:87). Pembelajaran daring dalam dunia pendidikan dikenal dengan istilah pembelajaran dalam jaringan. Pembelajaran daring merupakan pembelajaran dalam jaringan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik yang pembelajarannya tidak dilakukan secara bertatap muka secara langsung. Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan dengan tidak bertatap muka secara langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat membantu proses belajar-mengajar yang dilakukan secara jarak jauh. Tujuan dari adanya pembelajaran daring adalah memberikan layanan pembelajaran bermutu dalam jaringan yang bersifat masif dan terbuka untuk menjangkau peminat ruang belajar agar lebih banyak dan luas (Sofyan & Abdul, 2019:82).
Pembelajaran daring merupakan
salah satu cara menanggulangi masalah pendidikan tentang penyelenggaraan
pembelajaran. Definisi pembelajaran daring adalah metode belajar yang
menggunakan model interaktif yang berbasis Internet dan Learning Manajemen
System
(LMS). Seperti menggunakan Zoom, Whatsapp, Google Meet, Google
Drive, dan lain sebagainya. Adapun kegiatan daring diantaranya adalah
webinar, kelas online seluruh kegiatan yang dilakukan menggunakan jaringan
internet dan komputer. (Hasibuan, dkk, Jurnal, 2019:67-76).
Menurut Meidawati (2019) pembelajaran daring sebagai pendidikan formal yang diselenggarakan oleh sekolah di mana peserta didik dan pendidik berada di lokasi terpisah sehingga memerlukan sistem telekomunikasi interaktif untuk menghubungkan keduanya dan berbagai sumber daya yang diperlukan didalamnya.
Pada tataran pelaksanaannya pembelajaran daring memerlukan dukungan perangkat mobile seperti smartphone atau telepon, laptop, komputer, tablet, dan iphone yang digunakan untuk mengakses informasi kapan saja dan di mana saja (Gikas & Grant, 2013:18-26). Berbagai media juga dapat digunakan dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran secara daring. Misalnya kelas-kelas virtual menggunakan layanan Google Classroom, Edmodo, dan Schoology dan aplikasi instan seperti Whatsapp.
Pembelajaran daring dapat mendorong peserta didik tertantang dengan hal-hal baru yang diperoleh selama proses belajar, baik interaksi dalam pembelajaran maupun penggunaan media pembelajaran yang beraneka ragam. Adapaun manfaat pembelajaran daring menurut Meidawati, dkk (dalam Efendi, 2020:7) adalah sebagai berikut.
a. Dapat membangun komunikasi dan diskusi secara efisien antara pendidik dengan peserta didik.
b. Peserta didik saling berinteraksi antara peserta didik satu dengan yang lain tanpa melalui pendidik.
c. Dapat memudahkan interaksi antara pendidik, peserta didik dan orang tua.
d. Sarana yang tepat untuk untuk ujian maupun kuis
e. Pendidik dapat dengan mudah memberikan materi kepada peserta didik berupa gambar dan video, selain itu peserta didik juga dapat mengunduh bahan ajar tersebut
f. Dapat memudahkan pendidik membuat soal di mana saja dan kapan saja tanpa batasan waktu.
4. Aplikasi Quiziz
a. Cara Mengakses Quizizz
1)
Cara Membuat akun di Quizizz
Cara Membuat akun di Quizizz.com
a) Masuk ke situs https://Quizizz.com/
b) Klik sign up (Kita bisa sign up dengan menggunakanakun google, ataudengan memasukkan email kita)
c) Setelah berhasil sign up, silakan klik a teacher Perhatikan gambar berikut ini!
Gambar 2.1 Login Aplikasi Quizizz
d) Pilih Negara, Masukkan kode pos, Masukkan nama sekolah secara manual dengan cara klik can’t find your organization, Klik add organization dan Klik continue.
Gambar 2.2 Langkah Login Aplikasi Quizizz
e) Sampai di sini, kita telah sukses membuat akun di Quizizz.com.
2) Cara Membuat soal di Quizizz.com
Setelah selesai membuat akun, langkah selanjutnya adalah membuat soal di Quizizz.com. Untuk itu, ikuti langkah di bawah ini!
1) Klik open quiz creator
2) Perhatikan gambar berikut!
Gambar 2.3 Langkah 1 Membuat Soal di Quizizz.com
Keterangan :
1. Masukkan nama kuis yang akan dibuat. Misalkan “Kuis Gatra Guru”
2. Pilih bahasa yang digunakan dalam kuis.
3. Masukkan gambar untuk kuis. Gambar ini boleh diisi, boleh tidak.
4. Setelah selesai, klik save.
3) Klik create new question untuk mulai membuat soal.
Gambar 2.4 Langkah 2 Membuat Soal di Quizizz.com
4) Kita akan dibawa ke halaman seperti di bawah ini. Silakan isikan sesuai dengan keterangan dibawah!
Gambar 2.5 Membuat Jawaban di Quizizz.com
Keterangan : Single answer adalah soal dengan satu jawaban benar. Multy select, adalah soal dengan jawaban benar lebih dari satu.
1. Untuk membuat soal
2. Untuk pilihan 1
3. Untuk pilihan 2
4. Untuk pilihan 3
5. Untuk pilihan 4
6. Untuk menghapus pilihan tinggal menekan ikon tong sampah. Untuk jawaban yang benar, silakan klik tanda centang di sebelah kiri sampai berwarna hijau.
7. Untuk menambah option jawaban
8. Untuk mengatur waktu menjawab bisa dipilih 5, 10, 15, 20, dst (waktu dalam detik)
9. Jika semua sudah selesai, klik save. Tampilan layar disebelah kanan adalah tampilan soal yang akan muncul di HANDPHONE siswa.
5) Silahkan buat soal sebanyak yang diinginkan. Jika sudah, silahkan klik finish quiz kemudian isi grade dan choose relevance subject. Grade : Untuk siswa kelas berapa Choose relevance subject : silahkan pilih kuis kita tentang apa.
b. Cara memberikan soal Quizizz.com kepada siswa.
Setelah kuis selesai dibuat, langkah kita selanjutnya adalah memberikan kuis tersebut kepada siswa. Berikut langkah yang harus dilakukan agar kita bisa memberikan kuis tersebut kepada siswa.
a. Klik live game
Gambar 2.6 Membagikan Soal di Quizizz.com
b. Silakan melakukan pengaturan seperti di bawah ini!
Gambar 2.7 Pengaturan Pembagian Soal di Quizizz.com
Keterangan
1. Jika berwarna hijau, pertanyaan akan diacak. (buat berwarna hijau)
2. Jika berwarna hijau, jawaban akan diacak. (buat berwarna hijau)
3. Jika berwarna hijau, setelah selesai siswa akan diperlihatkan jawaban yang benar. (buat berwarna hijau)
c. Kalau sudah selesai silakan tekan proceed, maka kuis sudah siap diberikan kepada siswa. Mintalah siswa untuk mengetik join.Quizizz.com di browser HANDPHONEnya.
Gambar 2.8 Pengaturan Join di Quizizz.com
4. Cara join di kuis online Quizizz.com
Masuk ke join.Quizizz.com, kemudia klik ikon join. Perhatikan gambar di bawah ini!
Gambar 2.9 Login Join di Quizizz.com
Minta siswa memasukkan game code, kemudian memasukkan nama mereka.Siswa yang telah bergabung akan terlihat di layar laptop guru. Kuis bisa dimulai setelah seluruh siswa bergabung di dalam kuis. Guru hanya tinggal klik start.
5. Quizizz sebagai Media Pembelajaran
Quizizz merupakan sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif yang digunakan dalam pembelajaran dikelas. Menurut Purba (2019:5) “Quizizz adalah aplikasi pendidikan berbasis game, yang membawa aktivitas multi pemain ke ruang kelas dan membuatnya di kelas latihan interaktif dan menyenangkan”. Sejalan dengan itu menurut Amornchewin (2018:87) memaparkan bahwa “Quizizz adalah alat atau media pembelajaran yang dipercaya dapat memberikan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan fitur-fitur menarik”. Quizizz merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat kuis interaktif multiplayer dengan yang dapat diakses melalui perangkat apapun seperti komputer, smartphone, atau tablet untuk menyelesaikan kuis tersebut.
Quizizz merupakan salah satu media pembelajaran berbasis digital dan online (dapat digunakan jika ada dukungan internet yang memadai) yang terdiri dari fitur kuis, survey, game, kuis, maupun diskusi. Aplikasi Quizizz sendiri dideskripsikan sebagai sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif yang dapat dijalankan menggunakan gawai dan dapat diakses melalui website www.Quizizz.com. Quizizz telah ada sejak tahun 2015 dan merupakan sebuah permainan kuis multiplayer yang dapat digunakan peserta didik di dalam maupun di luar kelas.
Amornchewin (2018:87) memaparkan bahwa Quizizz adalah alat atau media pembelajaran yang dipercaya dapat memberikan aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan fitur-fitur menarik. Quizizz merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat kuis interaktif multiplayer dengan yang dapat diakses melalui perangkat apapun seperti komputer, smartphone, atau tablet untuk menyelesaikan kuis tersebut. When the entire class finally was able to access Quizizz, there were 10 questions that asked students to identify the example of the essential question from the three nonexamples. As before, the students were excited and motivated to use the new technology, as exemplified by hand claps, facial expressions, and excited chatter. (Boulden et al, 2017:7)
Di aplikasi ini sudah terdapat koleksi kuis, peserta didik juga dapat dengan mudah mengaksesnya. Selain itu aplikasi ini memiliki pilihan untuk sign up yaitu sebagai guru atau sebagai murid. Jika sign up sebagai guru, maka dapat dengan mudah untuk mengunggah soal yang dapat diakses oleh muridnya. Aplikasi Quizizz memungkinkan pendidik untuk membuat suatu penilaian formatif yang dikemas secara menarik bagi peserta didik. Dalam aplikasi ini juga menampilkan hasil dari setiap soal yang sudah dikerjakan oleh peserta didik melalui tampilan peringkat berdasarkan jumlah jawaban yang benar selain itu melalui aplikasi ini pendidik dimudahkan karena ulasan jawaban dari peserta didik dapat diketahui dan diunduh dengan format excel.
6. Google Meeting
Kegiatan rapat/pertemuan secara daring saat ini menjadi kewajiban dan diperkirakan akan berlangsung cukup lama, seiring perubahan cara belajar saat pandemi COVID 19 ini, kita bisa menggunakan aplikasi pendukung konferensi video untuk melakukanrapat/pertemuan salah satunya adalah Google Meet. Google Meet atau Google Hangouts Meet adalah aplikasi video conference atau online meeting versi bisnis yang dirancang khusus untuk organisasi atau perusahaan dalam berbagai ukuran. Beberapa fitur yang bisa digunakan di dalam Google Meet adalah dukungan maksimal peserta video conference hingga 100 orang, dapat digunakan di semua platform, berbagai dokumen atau presentasi, dan akses mudah hanya lewat tautan yang dibagikan. Pengguna bisa memulai video conference melalui browser Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, atau Safari. Atau, bisa juga melalui ponsel dengan mengunduh aplikasi Meet di PlayStore maupun AppStore. Sebelum memulai rapat/belajar, kamera dan mikrofon di desktop atau ponsel perlu dipastikan dalam keadaan aktif. Kualitas video juga bisa diatur, apakah ingin menggunakan resolusi tinggi atau standar.
Menurut Niko (2020:16) Cara menggunakan Google Meet untuk rapat/pertemuan adalah sebagai berikut:
a. Untuk memulai video conference, klik "start meeting".
b.
Pengguna juga bisa
menambah peserta rapat. Caranya, bisa dengan
mengirimkan tautan melalui e-mail atau mengundang dengan nomor ponsel
jika ada.
c.
Panitia rapat juga
bisa menambahkan undangan rapat online melalui
Google Calendar.
d.
Apabila dia mengundang
orang dalam rapat, maka Google Calendar
akan membuat catatan di kalender orang yang diundang secara otomatis, lengkap
dengan tautan undangan belajar online yang bisa langsung diakses.
e.
Peserta rapat yang
diundang, tidak memerlukan akun G Suite untuk
bergabung.
f.
Mereka cukup mengklik
tautan telekonferensi yang dibagikan melalui e
mail atau memasukan ID rapat/belajar.
g. Orang lain yang tidak diundang atau pengguna yang tidak memiliki akun G Suite, harus mendapatkan persetujuan dari peserta lain jika ingin bergabung.
h.
Selama telekonferensi,
peserta juga bisa chating untuk mengirimkan
informasi atau materi lebih lengkap.
i. Tab chat dapat ditemukan di pojok kanan atas. Rekaman kegiatan rapat melaluiMeet juga bisa disimpan di Google Drive. Hal ini memudahkan apabila ada pembahasan yang ingin dibicarakan kembali dirapat selanjutnya
7. Pendampingan
Makna umum kata “pendampingan” mudah diterka: “kegiatan mendampingi” atau “kegiatan menyertai” sesuatu atau seseorang. Dalam pengertiannya yang umum seperti ini, kata pendampingan tidak istimewa. Dia biasa-biasa saja. Akan tetapi, sebagai konsep, kata “pendampingan” belum lama hadir dan dipergunakan dalam diskursus Bahasa Indonesia. Konsep kata ini menjadi istimewa karena ia mewadahi nuansa-nuansa khusus yang baru, utamanya yang bertalian dengan teori belajar dan teori perkembangan budaya ((Depdiknas, 2008 :291).
Esei pendek ini hendak memosisikan kata “pendampingan” sebagai kata-sakti dalam kegiatan pendidikan dan pengembangan. Pertama akan didiskusikan berbagai (lapis) makna yang terkandung di dalam kata “pendampingan” dengan cara menggelarnya dalam kaitannya dengan prinsip-prinsip pendidikan. Ketika membicarakan prinsip-prinsip kependidikan yang lahir dari konsep “pendampingan” ini, berbagai atribut yang melekat pada konsep ini tersibak dan tampak menonjol. Berbagai petunjuk praktis untuk melaksanakan kegiatan pendampingan yang produktif akan diajukan supaya kegiatan ini membuahkan manfaat optimal (Juni Thamrin (2016: 89).
Yang perlu segera digarisbawahi adalah bahwa “pendampingan” bukanlah konsep statis seperti yang dimaknakan secara umum seperti disiratkan pada paragraf pembuka, melainkan konsep dinamis. Dalam praktik, kosep pendampingan statis mungkin mewujud dalam serentetan instruksi yang diberikan seorang manajer untuk dilaksanakan secara “membuta” oleh staf bawahannya. Proses komunikasi satu arah semacam ini bukanlah “pendampingan” yang kita inginkan, karena relasi yang semacam ini tak memberi ruang bagi perkembangan staf yang diposisikan sebagai pelaksana perintah belaka.
Konsep “pendampingan” yang dinamis yang diinginkan adalah kegiatan pendewasaan yang dilandasi niat membimbing dan mengembangkan, dan –-oleh karena itu—proses pelaksanaannya juga diwarnai komunikasi dua-arah. Dalam praktiknya, pendampingan yang dinamis dan berbasis kemaslahatan yang dibimbingnya, yang pertama dilakukan adalah dialog yang sengaja dibanguan antara pihak yang lebih tahu dan mampu (sebut saja mentor) dengan yang pihak yang sedang belajar (mentee) yang dibimbingnya. Dari dialog yang dibangun—yang fungsi utamanya antara lain adalah menjajagi kemampuan awal dan kesiapan mentee untuk menjangkau tahapan kinerja yang lebih tinggi—mentor mendesainkan “rambatan struktural” (atau scaffolds, dalam nomenklatur social constructivism) yang dapat membantu dan memfasilitasi mentee untuk mencapai tahapan kinerja lanjut yang diinginkannya. Dengan demikian, projek kegiatan yang dilakukan berada dalam jangkauan-belajar dan cakupan perkembangan mentee, dan pencapaiannya merupakan sesuatu yang diinginkan yang bersangkutan.
Rambatan struktural yang dimaksud di sini adalah upaya untuk memfasilitasi perkembangan kemampuan dan peningkatan kinerja mentee. Bentuknya dapat bermacam-macam termasuk demonstrasi, penjelasan, contoh-contoh, tugas-tugas, dan pertanyaan-pertanyaan yang diberikan mentor ; dan semua bentuk scaffolds ini tidak dapat diberikan secara acak dan mana-suka. Tiga syarat perlu dipenuhi agar dukungan yang diberikan mentor memfasilitasi mentee dalam belajar dan berkembang. Pertama, interaksi antara mentor dengan yang dibimbingnya haruslah bersifat kolaboratif dalam arti segala sesuatunya disepakati bersama. Kedua, pelajaran atau tugas yang diberikan mentor haruslah berada dalam zona perkembangan yang dibimbingnya—yakni pada rentang kemampuan yang sedikit saja berada di atas kemampuan awal yang dimiliki mentee. Ketiga, bantuan “rambatan struktural” yang diberikan benar-benar membantu mentee dalam menjalankan apa yang tengah dipelajarinya, dan bantuan fasilitasi ini secara berangsur-angsur ditarik kembali ketika mentee mulai terlihat dapat melakukannya secara mandiri (Suharto, 2005,93).
Dengan demikian, fasilitasi yang efektif harus memenuhi empat hal berikut: (a) tugas yang diberikan kepada mentee harus benar-benar diperlukan dan dipergunakannya untuk memungkinkan yang bersangkutan meningkatkan keterampilan dan kinerjanya —oleh karena itu, tugas itu harus menarik dan mengasyikkan bagi mentee yang bersangkutan; (b) agar dapat dengan baik memandu perkembangan yang dibimbingnya, seorang mentor harus mampu mengantisipasi kesulitan dan jenis kesalahan yang mungkin dibuat mentee yang dibimbingnya; (c) selama rentang jalannya pembimbingan, berbagai jenis fasilitasi yang diberikan kepada mentee harus benar-benar diatur dan diperhitungkan urut-urutannya sehingga benar-benar efektif— yakni, tahapan yang satu menjadi rambatan bagi pencapaian tahapan lainnya yang lebih tinggi; dan (d) pembimbingan didasarkan pada “manajemen rasa dan semangat” sehingga fluktuasi rasa ingin tahu di suatu sisi dan rasa bosan atau bahkan frustrasi (bila ada) di sisi lain dapat diatur keseimbangannya sehingga rasa ingin meningkatkan diri pada diri mentee dapat secara terus-menerus dipertahankan (Rokhman (2012:14).
Untuk kepentingan praktis, konsisten dengan yang disuarakan sejumlah literatur otoritatif, dapatlah dirumuskan prinsip-prinsip yang dapat dijadikan pegangan untuk pelaksanaan pendampingan yang memberdayakan pihak yang terlibat di dalamnya seperti yang dipaparkan berikut.
a. Prinsip pertama: pendampingan (atau bantuan dukungan pengembangan dan peningkatan kinerja) haruslah berfungsi membantu mentee menginternalisasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menunaikan tugas pokok tertentu.
b. Prinsip kedua: pendampingan tidak boleh mencandukan; tidak boleh melenakan; dan tidak boleh menimbulkan ketergantungan. Pendampingan yang baik bersifat sementara dan memampukan yang dibinanya.
c. Prinsip ketiga: pendampingan membebaskan dan memberdayakan. Seusai mengikuti kegiatan pendampingan mentee seyogianya merasa lebih berdaya, lebih lincah, dan lebih kreatif (Rokhman (2012: 12).
Prinsip ke-empat: dalam niat dan proses pelaksanaannya, pendampingan harus mengutamakan kemaslahatan mentee yang dibinanya. Oleh karena itu, penampingan berpusat pada kepentingan perkembangan dan peningkatan kinerja mentee
B. Kerangka Berpikir
Dengan adanya wabah virus corona (COVID 19) yang melanda Indonesia, pemerintah mengatur rencana dengan menerapkan Physical Distancing atau jaga jarak aman antar individu, oleh karena itu hal-hal yang membuat massa berkumpul sebaiknya tidak dilakukan terlebih dahulu termasuk aktivitas pembelajaran di sekolah yang terpaksa diliburkan dengan memindahkannya menjadi belajar di rumah. Pembelajaran yang dilakukan di rumah dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang sudah canggih di masa sekarang ini atau dalam artian lain pembelajaran dilaksanakan secara daring atau berbasis online (e-learning).
Salah satu jenis e-learning yang ada di Indonesia adalah Quizizz. Quizizz ini merupakan sebuah aplikasi kuis multiplayer Quizizz dapat diakses melalui website serta digunakan siswa di kelas untuk dimainkan bersama, ataupun digunakan untuk penugasan siswa di rumah. Hasil dari penugasan tersebut dapat digunakan untuk penilaian yang diambil oleh guru. Di aplikasi ini sudah terdapat koleksi kuis, siswa juga dapat dengan mudah mengaksesnya. Quizizz ini sangat cocok digunakan dalam membangun pembelajaran yang interaktif karena siswa dapat mengerjakan kuis secara bersamaan dengan teman sehingga dapat diketahui ranking yang didapat dalam menjawab kuis tersebut. Penggunaan Quizizz sebagai media pembelajaran yang berbasis e learning terutama sebagai alternatif pembelajaran daring, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam suatu proses pembelajaran.
Kegiatan pembinaan dilaksanakan dengan menggunakan aplikasi google meeting. Google Meet atau Google Hangouts Meet adalah aplikasi video conference atau online meeting versi bisnis yang dirancang khusus untuk organisasi atau perusahaan dalam berbagai ukuran. Beberapa fitur yang bisa digunakan di dalam google meeting adalah dukungan maksimal peserta video conference hingga 100 orang, dapat digunakan di semua platform, berbagai dokumen atau presentasi, dan akses mudah hanya lewat tautan yang dibagikan. Pengguna bisa memulai video conference melalui browser Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, atau Safari. Atau, bisa juga melalui ponsel dengan mengunduh aplikasi Meet di PlayStore maupun AppStore. Rendahnya kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 disebabkan oleh kurangnya pemahaman guru tentang apa dan bagaimana menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring tersebut maka diperlukan adanya upaya pembinaan dan pemberian bantuan terhadap guru-guru tersebut. Salah satunya adalah dengan melaksanakan kegiatan pendampingan berbasis google meeting.
Berdasarkan penjelasan di atas maka kerangka berpikir dalam penelitian tindakan sekolah ini dapat dijelaskan dalam bagan sebagai berikut :
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Tindakan
Dari penjelasan pada kajian teori dan kerangka berpikir sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, maka hipotesis tindakan dapat dirumuskan sebagai berikut : diduga pelaksanaan kegiatan pendampingan oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di SDN 2 ......................... semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN 2 ......................... beralamat Desa ......................... Kecamatan ………… Kabupaten …………….Provinsi …………. Kode Pos …………...
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan yaitu dari bulan September 2020 s.d. November 2020. Penjelasan secara rinci mengenai waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada bagian lampiran 2 Penelitian Tindakan Sekolah ini.
3. Jenis Penelitian
Peneltian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan.
B. Metode dan Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Sekolah ini merupakan tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Tindakan yang dilakukan adalah melaksanakan pelaksanaan kegiatan pendampingan yang dilaksanakan dalam 2 siklus tindakan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah pendekatan deskriptif. Apabila datanya telah terkumpul lalu diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif (Arikunto, 2006:84). Sehingga dalam penelitian ini diperlukan dulu data kuantitatif yang berbentuk angka, setelah itu baru diperjelas dengan kata-kata.
Siklus dalam penelitian ini terdiri dari beberapa langkah dengan ketentuan sebagai berikut :
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Sekolah
Dari gambar di atas dapat dijelaskan langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian tindakan sekolah sebagai berikut :
1. Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini, sebutkan semua yang menjadi perencanaan dalam kegiatan penelitian, seperti:
a. Menentukan sekolah atau subyek penelitian (setting dan karakteristik subjek penelitian)
b. Menetapkan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan diamati,
c. Menetapkan jenis data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif dan cara pengumpulannya serta perencanaaan metode dan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat data dan tujuan penelitian
d. Menentukan pelaku observasi (observer), alat bantu untuk mengamati dan merekam atau mendokumentasikan semua informasi tentang pelaksanaan tindakan beserta dampaknya, pedoman observasi, dan pelaksanaan observasi,
e. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi dan pelaku refleksi,
f. Menetapkan kriteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah atau penentuan bukti yang akan dijadikan indikator untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah sebagai akibat dilakukannya tindakan.
g. Perencanaan tindakan-tindakan lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak ke arah perbaikan program.
2. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini deskripsikan tindakan yang akan dilakukan, meliputi pelaksanaan rencana tindakan yang telah disiapkan, termasuk didalamnya langkah-langkah pelaksanaan atau praktik pendidikan di sekolah dalam setiap siklus. Deskripsikan pula yang mungkin dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan program kegiatan di sekolah sebagai bentuk nyata pelaksanaan tindakan dalam penelitian.
3. Tahap observasi
Pada tahap ini deskripsikan tentang pelaksanaan observasi, meliputi siapa yang melakukan observasi, cara pelaksanaan observasi, alat bantu observasi, dan data yang hendak dikumpulkan, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan observasi seperti yang telah disiapkan pada saat membuat perencanaan tindakan sebelumnya. Pada tahap ini data yang diperoleh diusahakan sampai jenuh, disertai triangulasi.
4. Tahap Refleksi
Pada tahap ini, deskripsikan prosedur analisis data yang dilakukan, misalnya semua data yang terkumpul diolah melalui tahapan:
a. Reduksi data, jika terdapat data yang tidak diperlukan
b. Penyederhanaan data
c. Tabulasi data
d. Penyimpulan data.
Selanjutnya hasil analisis data akan digunakan sebagai bahan refleksi. Deskripsikan bagaimana refleksi dilakukan, kapan, dan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan refleksi, serta jelaskan mengapa refleksi dilakukan.
C. Subjek dan Objek Penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah 8 guru di SDN 2 ......................... pada semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021, sedangkan yang menjadi objek penelitian adalah meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dan dokumentasi
a. Observasi dipergunakan untuk mengumpulkan data dan mengetahui kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan lengkap.
b. Dokumentasi, dipergunakan mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang berkaitan dengan kegiatan penelitian (Arikunto, 2006 : 206).
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data dalam PTS ini sebagai berikut.
a. Observasi menggunakan lembar observasi untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. (secara lengkap dapat dilihat pada bagian lampiran-lampiran tentang instrumen pengumpulan data menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring)
b. Dokumentasi, dipergunakan mencari data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya (Arikunto, 2006 : 206).
E. Validasi Data
Menurut Arikunto (2010:211), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkatan kevalidan atau kesahihan sebuah instrumen. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiyono (2013:63), validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Suatu data dikatakan valid apabila tidak ada perbedaan antar data yang dilaporkan peneliti dengan data yang sesungguhnya.
Ada dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, sedangkan validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility (validitas interbal), transferbility (validitas eksternal), dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektivitas). Dalam penelitian ini, peneliti ini menggunakan uji kredibilitas triangulasi.
Menurut Sugiyono (2013:64), triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Secara keseluruhan terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu. Dari ketiga bentuk triangulasi tersebut, dalam penelitian ini, peneliti menerapkan bentuk triangulasi teknik pengumpulan data. Triangulasi teknik pengumpulan data ini untuk menguji kredibilitas data dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, yaitu melalui observasi dan dokumentasi. Apabila dengan dua teknik tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data bersangkutan guna memastikan kebenarannya atau mungkin semua dianggap benar karena sudut pandangnya berbeda-beda
F. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif, yaitu mengklasifikasikan data menjadi dua kelompok yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata-kata atau simbol sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka (Arikunto 2006). Data kualitatif di dapat dengan cara reduksi data yaitu proses penyerdehanaan yang dilakukan melalui seleksi data, pemfokusan dan pengabstrakan data mentah menjadi informasi yang bermakna. Paparan data adalah proses pengambilan intisari dari sajian data yang terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat formula yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas.
Dalam melakukan analisis data, semua catatan dijadikan landasan berpijak. Isi catatan diperoleh dari hasil observasi. serta hasil pengamatan menggambarkan peningkatan kemampuan dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan.
Penentuan kualifikasi peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Penilaian Kemunculan Indikator
No |
Kemunculan |
Nilai |
Ket |
1 |
Tidak ada dokumen |
1 |
|
2 |
Ada dokumen tidak lengkap, tidak dikerjakan |
2 |
|
3 |
Ada dokumen tidak lengkap, dikerjakan tidak lengkap |
3 |
|
4 |
Ada dokumen lengkap, dikerjakan, tidak lengkap |
4 |
|
4 |
Ada dokumen lengkap, dikerjakan, lengkap |
5 |
Berdasarkan pendapat di atas agar diperoleh hasil analisis kualitatif maka dari perhitungan persentase kemudian dimasukkan ke dalam empat kategori predikat. Di adaptasi dari Suharsimi Arikunto (2010:269) empat kategori predikat tersebut yaitu seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring
No |
Rentang Skor |
Kriteria Penilaian |
Keterangan |
1 |
>=90 |
Sangat Baik |
Tuntas |
2 |
70-89 |
Baik |
Tuntas |
3 |
50-69 |
Cukup |
Belum Tuntas |
4 |
<50 |
Kurang |
Belum Tuntas |
Adapun analisis data secara deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah memaknai data dengan cara membandingkan hasil dari sebelum dilakukan tindakan dan sesuadah tindakan. Analisis data ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus selanjutnya
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah dengan empat langkah pokok yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan kegiatan pendampingan sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 di SDN 2 ......................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat dijelaskan di bawah ini.
1. Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
1) Menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pendampingan
2) Menyusun review penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
3) Menyiapkan perangkat kegiatan pendampingan berupa, modul, bahan diskusi, laptop/PC dan koneksi internet
4) Mempersiapkan perangkat evaluasi pelaksanaan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
2. Pelaksanan Tindakan
Menerapkan pelaksanan tindakan sesuai dengan rencana-rencana tindakan:
1) Setiap peserta menerima bimbingan teori penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 yang dituliskan dalam bentuk modul.
2) Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting
3) Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting
4) Setelah semua guru hadir, kepala sekolah membuka kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi Google Meeting
5) Guru diberi tugas untuk mencari contoh studi kasus sebagai dasar perencanaan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 sesuai dengan modul yang telah diberikan.
6) Guru mengadakan diskusi mengenai hasil studi kasus perencanaan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19
7) Kepala sekolah menanggapi hasil diskusi dan bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan
8) Kepala sekolah menutup kegiatan pendampingan.
3. Pengamatan (observasi)
1) Melakukan pengamatan pelaksanaan pendampingan
2) Meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
4. Refleksi
1) Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus kedua
2) Kesan guru-guru yang mengikuti kegiatan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
3) Tanggapan-tanggapan pada pelaksanaan egiatan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
4) Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada tahap berikutnya.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan
1) Menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pendampingan dari hasil refleksi siklus pertama
2) Menyusun review penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
3) Menyiapkan perangkat kegiatan pendampingan berupa, modul, bahan diskusi, laptop/PC dan koneksi internet
4) Mempersiapkan modul latihan berupa pemodelan dan bahan diskusi sesuai revisi pelaksanaan siklus pertama tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
5) Mempersiapkan perangkat evaluasi pelaksanaan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 sesuai revisi pelaksanaan siklus pertama.
b. Pelaksanan Tindakan
Menerapkan pelaksanan tindakan sesuai dengan rencana-rencana tindakan:
1) Pada awal pertemuan siklus 2 ini peneliti menyampaikan tujuan dilaksanakannya penelitian tindakan sekolah di masa pandemi Covid 19 berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus pertama.
2) Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting
3) Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting
4) Membuka kegiatan pendampingan
5) Meminta salah satu guru membuka aplikasi quiziz, guru lain menyimak
6) Meminta guru lain untuk memberikan komentar dari kegiatan tersebut.
7) Guru mengadakan diskusi mengenai hasil studi kasus penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19
8) Kepala sekolah menanggapi hasil diskusi dan bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan
9) Kepala sekolah menutup kegiatan pendampingan.
c. Pengamatan (observasi)
1) Melakukan pengamatan pelaksanaan kegiatan pendampingan.
2) Meng-close up kejadian-kejadian khusus selama pelaksanaan pendampingan
d. Refleksi
1) Pertemuan refleksi segera dilakukan secepatnya setelah kegiatan pelaksanaan pembelajaran, untuk memperoleh masukan tentang keseluruhan proses serta saran sebagai peningkatan kemampuan guru dalam pembuatan video pembelajaran.
2) Mengevaluasi tindakan yang telah dilakukan dan mendiskusikan tindakan
3) Kesan penyaji materi bimbingan cara-cara penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
4) Tanggapan-tanggapan yang difokuskan pada bimbingan cara cara penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
5) Kesimpulan dan saran untuk perbaikan pada tahap berikutnya.
H. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah ini didasarkan pada hasil observasi yang dilakukan terhadap instrumen menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Kemampuan guru baik secara individual maupuan klasikal dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dinyatakan tuntas apabila minimal memperoleh nilai dalam rentang 70-89 atau pada kualifikasi minimal BAIK
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Covid-19 membuat setiap kegiatan menjadi terhambat, salah satunya kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah. Seluruh jenjang pendidikan dipaksa bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online). Ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Problematika dunia pendidikan yaitu belum seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan. Sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Kegiatan pembelajaran yang awalnya berlangsung secara tatap muka kini sebagian besar di lakukan dengan belajar online atau daring. Perubahan cara belajar dari yang tadinya tatap muka kini menjadi daring atau online ini dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menekan jumlah terdampak dan untuk mengurangi penyebaran wabah tersebut. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online) salah satunya adalah menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
Permasalahan dalam penelitian tindakan sekolah ini difokuskan pada peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di SDN 2 ......................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021. Kegiatan yang dilakukan dalam 2 siklus ini selama 3 bulan dengan menitikberatkan pada unsur-unsur dan langkah-langkah penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 dengan kegiatan pendampingan berbasis google meeting berbasis google meeting oleh kepala sekolah.
1. Kondisi Awal
Dari dari awal yang diperoleh pada kegiatan penelitian, terlihat bahwa 100% guru di SDN 2 ......................... masih memiliki kesulitan dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Dari uraian tentang kondisi awal tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sebagaimana di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa semua guru binaan peneliti di SDN 2 ......................... belum mampu menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik dan sesuai dengan kemanfaatannya. Melihat hal tersebut di atas, maka peneliti bermaksud mengadakan kegiatan perbaikan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sesuai dengan urgensi dan kebutuhan di masa pandemi Covid 19.
Upaya perbaikan yang dilakukan oleh peneliti adalah melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan melaksanakan kegiatan pendampingan berbasis google meeting penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring bagi guru-guru binaan di SDN 2 .......................... Data awal yang didapat oleh peneliti tentang kemampuan menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada Kondisi Awal
No |
Nama Guru |
Nilai |
Kriteria Nilai |
Ketuntasan |
Ket |
|
BT |
T |
|||||
1 |
Guru 1 |
45,00 |
K |
BT |
- |
|
2 |
Guru 2 |
37,50 |
K |
BT |
- |
|
3 |
Guru 3 |
57,50 |
C |
BT |
- |
|
4 |
Guru 4 |
41,25 |
K |
BT |
- |
|
5 |
Guru 5 |
47,50 |
K |
BT |
- |
|
6 |
Guru 6 |
42,50 |
K |
BT |
- |
|
7 |
Guru 7 |
51,25 |
C |
BT |
- |
|
8 |
Guru 8 |
40,00 |
K |
BT |
- |
|
Jumlah |
362,50 |
8 |
8 |
0 |
||
Rata-Rata |
45,31 |
K |
|
|
||
Persentase |
|
|
100 |
0,00 |
Dalam bentuk grafik sebagaimana dijelaskan gambar di bawah ini.
Gambar 4.1 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada Kondisi Awal
Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan guru masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil penilaian yang dilakukan peneliti di awal kegiatan penelitian di mana hasil menujukkan kisaran nilai dalam kriteria kurang sehingga perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan kegiatan pendampingan berbasis google meeting oleh kepala sekolah
2. Siklus I
a. Perencanaan
Agar tujuan tindakan dapat tercapai yaitu peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring melalui pendampingan berbasis google meeting maka perlu dipersiapkan semua aspek yang berkaitan dengan hal tersebut. Untuk mengukur kemampuan guru perlu dipersiapkan lembar observasi dengan 20 indikator, yaitu keruntunan konsep, kejelasan petunjuk penggunaan, kejelasan tampilan nilai yang didapat, sajian soal menarik, dapat digunakan secara individu ataupun kelompok, tampilan kunci jawaban, komposisi warna, variasi isi kuis, kualitas foto atau gambar, kesesuaian karakter atau huruf, kreatif dan dinamis, penampilan unsur tata letak, pewarnaan tidak mengacaukan tampilan layar, website menggunakan karakter atau huruf yang sesuai, tampilan aplikasi menarik, memberikan motivasi belajar, kemudahan mengakses aplikasi, keefektifan penggunaan, kepraktisan penggunaan alat evaluasi, menu dan fasilitas (tombol) kuis mudah dimengerti. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan pemaparan tentang instrumen-instrumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dalam bentuk power point, dengan tujuan agar guru dapat melihat secara langsung bagaimana teknik dan cara-cara penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring secara lebih jelas.
b. Tindakan
Kegiatan pelaksanaan penelitian dalam siklus pertama adalah melaksanakan observasi penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan penjelasan sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama
Setiap peserta menerima bimbingan teori penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 yang dituliskan dalam bentuk modul. Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting. Setelah semua guru hadir, kepala sekolah membuka kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi Google Meeting. Pada awal kegiatan pendampingan berbasis google meeting berbasis google meeting, pertama-tama peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Pada tahap tindakan, setelah melaksanakan kegiatan awal penelitian, dan guna meningkatkan pemahaman guru-guru tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, peneliti bersama-sama guru-guru melaksanakan diskusi tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan penugasan kepada para guru mempersiapkan dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang sudah peneliti siapkan dan dikumpulkan sebelum pertemuan kedua. Adapun waktu yang diberikan untuk mengumpulkan mempersiapkan mempersiapkan dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring adalah tiga hari dan dikumpulkan tiga hari sebelum pertemuan kedua.
2) Pertemuan Kedua
Seperti pertemuan sebelumnya, sebelum pelaksanaan kegiatan pendampingan, peneliti meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting. Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting. Setelah semua guru hadir, kepala sekolah membuka kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi Google Meeting. Langkah selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Setelah dirasa cukup, peneliti melanjutkan penjelasan tentang menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Setelah selesai kegiatan tanya jawab dan diskusi, peneliti meminta kesediaan para guru untuk mengumpulkan dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringuntuk dilakukan penilaian, dan peneliti menutup kegiatan pendampingan berbasis google meeting.
c. Observasi
Secara umum pelaksanaan kegiatan siklus pertama berjalan lancar, walaupun menyita waktu yang agak lama, serta dari hasil diskusi ada yang merasa belum siap untuk menyiapkan instrumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring tetapi setelah diberikan penjelasan mereka dapat mengikuti dan memahami. Penilaian terhadap instrumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dilakukan oleh kepala sekolah setelah semua guru mengumpulkan instrumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang mereka susun. Penilaian berpedoman kepada lembar penilaian yang disediakan dan dinilai secara riil sesuai dengan kenyataan yang ada dikandung maksud agar hasil pendampingan berbasis google meeting yang dilakukan benar-benar valid dan diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang benar dan tepat sesuai masa pandemi Covid 19.
Hasil penilaian terhadap instrumen pengumpulan data tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang telah disusun oleh masing-masing guru sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Pertama
No |
Nama Guru |
Nilai |
Kriteria Nilai |
Ketuntasan |
Ket |
|
BT |
T |
|||||
1 |
Guru 1 |
71,25 |
B |
- |
T |
|
2 |
Guru 2 |
60,00 |
C |
BT |
- |
|
3 |
Guru 3 |
80,00 |
B |
- |
T |
|
4 |
Guru 4 |
67,50 |
C |
BT |
- |
|
5 |
Guru 5 |
72,50 |
B |
- |
T |
|
6 |
Guru 6 |
66,25 |
C |
BT |
- |
|
7 |
Guru 7 |
72,50 |
B |
- |
T |
|
8 |
Guru 8 |
65,00 |
C |
BT |
- |
|
Jumlah |
555,00 |
8 |
4 |
4 |
||
Rata-Rata |
69,38 |
C |
- |
|
- |
|
Persentase |
- |
- |
50,00 |
50,00 |
- |
Dalam bentuk grafik, Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada siklus pertama sebagaimana dijelaskan grafik di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada Siklus Pertama
Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa kemampuan guru sudah mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil penilaian yang dilakukan peneliti pada siklus pertama semuanya mengalami peningkatan. Dari analisis data sebagaimana disebutkan di atas, 4 guru dinyatakan belum tuntas karena memperoleh nilai di bawah kriteria keberhasilan, yaitu nilai dalam rentang 71-90 atau pada kualifikasi minimal BAIK dan 4 orang kepala sekolah dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai dalam rentang 71-90 dan masuk dalam kriteria BAIK. Melihat hal di atas maka peneliti merasa perlu untuk melanjutkan kegiatan PTKp dengan pelaksanaan pendampingan berbasis google meeting untuk meningkatkan kemampuan guru khususnya dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring .
d. Refleksi
Setelah memperhatikan seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. Belum semua guru dapat menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik. Sebagai langkah perbaikan, guru-guru perlu dibekali pengetahuan dan penguasaan aplikasi Whatsapp untuk menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang benar agar tujuan penelitian dapat tercapai, yaitu meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring .
2. Ketidaksempurnaan guru dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dapat diatasi dengan memberikan penjelasan dan unjuk kerja tentang cara penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sesuai agenda pendampingan berbasis google meeting yang dilakukan oleh kepala sekolah.
3. Siklus II
a. Perencanaan
Untuk mengukur kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring perlu dipersiapkan lembar observasi dengan 20 indikator, yaitu keruntunan konsep, kejelasan petunjuk penggunaan, kejelasan tampilan nilai yang didapat, sajian soal menarik, dapat digunakan secara individu ataupun kelompok, tampilan kunci jawaban, komposisi warna, variasi isi kuis, kualitas foto atau gambar, kesesuaian karakter atau huruf, kreatif dan dinamis, penampilan unsur tata letak, pewarnaan tidak mengacaukan tampilan layar, website menggunakan karakter atau huruf yang sesuai, tampilan aplikasi menarik, memberikan motivasi belajar, kemudahan mengakses aplikasi, keefektifan penggunaan, kepraktisan penggunaan alat evaluasi, menu dan fasilitas (tombol) kuis mudah dimengerti. Selain itu, peneliti juga mempersiapkan pemaparan tentang instrumen-instrumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dalam bentuk power point, dengan tujuan agar guru dapat melihat secara langsung bagaimana teknik dan cara-cara penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring secara lebih jelas.
b. Tindakan
1) Pertemuan Pertama
Menyiapkan perangkat kegiatan pendampingan berupa, modul, bahan diskusi, laptop/PC dan koneksi internet. Mempersiapkan perangkat evaluasi pelaksanaan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19. Setiap peserta menerima bimbingan teori penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 yang dituliskan dalam bentuk modul. Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting. Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting. Setelah semua guru hadir, kepala sekolah membuka kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi Google Meeting.
Kegiatan selanjutnya peneliti menginformasikan kepada guru-guru tentang hasil pelaksanaan pendampingan berbasis google meeting pada siklus I menggunakan aplikasi Whatsapp Group SDN 2 ......................... dilanjutkan dengan penyampaian materi pendampingan berbasis google meeting menggunakan aplikasi Whatsapp Group SDN 2 ......................... menggunakan media powerpoint. Para guru minta menyimak penjelasan dan mempelajari materi powerpoint yang telah diberikan. Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan penugasan kepada para guru mempersiapkan dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang sudah peneliti siapkan dan dikumpulkan sebelum pertemuan kedua. Adapun waktu yang diberikan untuk mengumpulkan mempersiapkan mempersiapkan dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring adalah tiga hari dan dikumpulkan tiga hari sebelum pertemuan kedua.
2) Pertemuan Kedua
Seperti pertemuan sebelumnya, peneliti menyusun review penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 berdasarkan hasil refleksi siklus pertama. Menyiapkan perangkat kegiatan pendampingan berupa, modul, bahan diskusi, laptop/PC dan koneksi internet. Mempersiapkan modul latihan berupa pemodelan dan bahan diskusi sesuai revisi pelaksanaan siklus pertama tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19. Mempersiapkan perangkat evaluasi pelaksanaan pendampingan penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 sesuai revisi pelaksanaan siklus pertama.
Pada awal pertemuan siklus 2 ini peneliti menyampaikan tujuan dilaksanakannya penelitian tindakan sekolah di masa pandemi Covid 19 berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus pertama. Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting. Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting . Langkah selanjutnya peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Setelah dirasa cukup, peneliti melanjutkan penjelasan tentang menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, dilanjutkan dengan kegiatan tanya jawab dan diskusi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Setelah selesai kegiatan tanya jawab dan diskusi, setelah kegiatan selesai guru-guru diminta untuk mengumpulkan dokumen menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang telah dibuat untuk diberikan penilaian dan dilanjutkan dengan penutupan kegiatan pendampingan berbasis google meeting oleh peneliti.
c. Observasi
Berdasarkan pengamatan peneliti, pada saat pelaksanaan pertemuan siklus kedua, nampak semua guru di SDN 2 ......................... sudah memahami dengan baik tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik. Hal tersebut nampak dari kesiapan para guru untuk mempersiapkan dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang sudah dipersiapkan peneliti pada pertemuan pertama yang harus dikumpulkan untuk diberikan penilaian oleh peneliti pada pertemuan kedua.
Hasil penilaian terhadap format isian penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang telah dipersiapkan oleh guru-guru peneliti menunjukkan hasil sebagaimana dijelaskan tabel pada di bawah ini.
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada Siklus Kedua
No |
Nama Guru |
Nilai |
Kriteria Nilai |
Ketuntasan |
Ket |
|
BT |
T |
|||||
1 |
Guru 1 |
95,00 |
SB |
- |
T |
|
2 |
Guru 2 |
85,00 |
B |
- |
T |
|
3 |
Guru 3 |
92,50 |
SB |
- |
T |
|
4 |
Guru 4 |
91,25 |
SB |
- |
T |
|
5 |
Guru 5 |
93,75 |
SB |
- |
T |
|
6 |
Guru 6 |
90,00 |
B |
- |
T |
|
7 |
Guru 7 |
92,50 |
SB |
- |
T |
|
8 |
Guru 8 |
90,00 |
B |
- |
T |
|
|
Jumlah |
730 |
8 |
0 |
8 |
|
|
Rata-Rata |
91,25 |
|
|
|
- |
|
Persentase |
|
|
0,00 |
100 |
|
Dalam bentuk grafik, Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada siklus kedua sebagaimana dijelaskan grafik di bawah ini.
Gambar 4.3 Grafik Hasil Penilaian Kemampuan Penggunaan Aplikasi Quiziz Sebagai Alternatif Pembelajaran Daring pada Siklus Kedua
Dari penjelasan tabel di atas, dapat simpulkan bahwa pada dasarnya kemampuan guru dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring telah memenuhi kriteria keberhasilan. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai secara individual dengan kriteria SANGAT BAIK dan BAIK, dengan rata-rata dalam rentang 71-90 atau pada kualifikasi minimal BAIK sesuai dengan batasan minimal keberhasilan proses penelitian.
d. Refleksi
Setelah memperhatikan seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 2, dapat disimpulkan bahwa :
1. Semua guru di SDN 2 ......................... sudah mampu menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik dilihat dari kemampuan indivual guru-guru telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu memperoleh nilai minimal dalam rentang 71-90 atau pada kualifikasi minimal BAIK sesuai dengan batasan minimal keberhasilan proses penelitian.
2. Semua dokumen wajib maupun pendukung telah dibuat oleh guru-guru dengan baik walaupun masih ada beberapa kekurangan tetapi secara keseluruhan kemampuan guru binaan dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring telah mengalami meningkat dengan baik.
B. Hasil Penelitian
Dari data-data yang diperoleh peneliti pada pelaksanaan penelitian tindakan sekolah dengan kegiatan pendampingan berbasis google meeting terhadap peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring diperoleh rekapitulasi data-data yang berkaitan dengan peningkatan rata-rata nilai kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring pada kondisi awal, siklus I dan siklus II sebagaimana dijelaskan secara rinci dan jelas pada tabel di bawah ini :
1. Siklus Pertama
Penelitian Tindakan Sekolah dilaksanakan di SDN 2 ......................... yang diikuti oleh 8 guru dan dilaksanakan dalam dua siklus. Ke-8 orang guru tersebut menunjukkan peningkatan kemampuan menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Hal ini peneliti ketahui dari hasil analisis data hasil penelitian yang dilakukan. Dari pelaksanaan kegiatan pada siklus I diperoleh hasil-hasil sebagai berikut.
Tabel 4.4 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringpada Kondisi Awal dan Siklus Pertama
No |
Siklus |
Rata-2 Nilai |
Kualifikasi Nilai |
Ketuntasan |
|||
T |
% |
BT |
% |
||||
1 |
Awal |
45,31 |
K |
0 |
0,00 |
8 |
100 |
2 |
Pertama |
69,38 |
C |
4 |
50,00 |
4 |
50,00 |
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pelaksanaan kegiatan siklus I, dari ke-20 indikator yang diberikan penilaian menunjukkan hasil yang cukup baik. Walaupun secara keseluruhan telah menunjukkan peningkatan dari kondisi awal tetapi belum memenuhi kriteria dan indikator keberhasilan karena secara klasikal sebesar 45,31 dan memperoleh kualifikasi nilai KURANG. Pada siklus pertama mengalami peningkatan menjadi rata-rata 69,38 dan masuk dalam kriteria CUKUP. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil penelitian belum memenuhi kriteria keberhasilan karena belum memenuhi batasan minimal keberhasilan penelitian memperoleh kualifikasi nilai BAIK. Untuk memperjelas dalam bentuk diagram batang sebagaimana dijelaskan pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.4 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringpada Kondisi Awal dan Siklus Pertama
2. Siklus Kedua
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, maka pelaksanaan penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pelaksanaan kegiatan pada siklus II secara umum berjalan dengan baik. Hal ini peneliti ketahui dari hasil pengamatan dengan menggunakan lembar observasi pada saat kegiatan penelitian. Dari pelaksanaan kegiatan pada siklus II diperoleh hasil-hasil sebagai berikut.
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringpada Siklus Pertama dan Siklus Kedua
No |
Siklus |
Rata-2 Nilai |
Kualifikasi Nilai |
Ketuntasan |
|||
T |
% |
BT |
% |
||||
1 |
Pertama |
69,38 |
C |
4 |
50,00 |
4 |
50,00 |
2 |
Kedua |
91,25 |
SB |
8 |
100 |
0 |
0,00 |
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pelaksanaan kegiatan siklus II, dari ke-10 aspek yang diberikan penilaian menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pada pelaksanaan siklus kedua berdasarkan perolehan hasil nilai rata-rata mencapai angka 91,25 dan berada dalam kriteria nilai BAIK. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pelaksanaan perbaikan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringtelah memenuhi kriteria keberhasilan minimal pada kualifikasi nilai SANGAT BAIK, sehingga dapat dinyatakan selesai dan tuntas pada siklus kedua. Untuk memperjelas dalam bentuk diagram batang sebagaimana dijelaskan pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.5 Peningkatan Nilai Rata-Rata Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringpada Siklus Pertama dan Siklus Kedua
3. Antar Siklus
Dari dua siklus penelitian yang sudah dilaksanakan, hasil penelitian dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringpada pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua
No |
Siklus |
Rata-2 Nilai |
Kualifikasi Nilai |
Ketuntasan |
|||
T |
% |
BT |
% |
||||
1 |
Awal |
45,31 |
K |
0 |
0,00 |
8 |
100 |
2 |
Pertama |
69,38 |
C |
4 |
50,00 |
4 |
50,00 |
3 |
Kedua |
91,25 |
SB |
8 |
100 |
0 |
0,00 |
Secara jelas dan rinci peningkatan prosentase penilaian pada setiap aspek supervisi akademik yang telah dilaksanakan pada siklus pertama dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.6 Peningkatan Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daringpada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua
Dari penjelasan gambar di atas maka dapat dijelaskan bahwa pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan di SDN 2 ......................... terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan nilai rata-rata hasil supervisi akademik pada kondisi awal, siklus pertama dan siklus kedua dari sebesar 45,31 menjadi 69,38 dan 91,25 pada siklus terakhir dengan penjelasan kriteria nilai dari KURANG, meningkat menjadi CUKUP dan SANGAT BAIK pada siklus terakhir.
Dari pelaksanaan perbaikan kemampuan guru dalam standar penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan kegiatan pendampingan berbasis google meeting dapat disimpulkan bahwa kegiatan pendampingan berbasis google meeting terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru-guru di SDN 2 ......................... dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil observasi peneliti terhadap semuan instrumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang dibuat guru-guru di SDN 2 ......................... (pada kondisi awal), diperoleh informasi/data bahwa sebagian besar kemampuan guru binaan peneliti dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring kelas masih rendah. Hasil analisis data pada kondisi awal dapat dijelaskan bahwa kemampuan guru di SDN 2 ......................... masih rendah, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil penilaian yang dilakukan peneliti di awal kegiatan penelitian di mana hasil menujukkan kisaran nilai dalam kriteria kurang sehingga perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan kemampuan guru dengan menerapkan pendampingan berbasis google meeting.
Pada pelaksanaan siklus pertama, upaya yang dilakukan peneliti adalah menerapkan kegiatan pendampingan berbasis google meeting sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru di SDN 2 ......................... penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Pada tahap tindakan, setelah melaksanakan kegiatan awal penelitian, dan guna meningkatkan pemahaman guru-guru di SDN 2 ......................... dalam standar penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, peneliti bersama-sama dengan guru-guru melaksanakan diskusi tentang pelaksanaan standar penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang ideal sesuai dengan kondisi pandemi Covid 19. Dalam pelaksanaan diskusi tersebut dibahas tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang harus dikuasai oleh para guru-guru di SDN 2 ......................... dalam menunjang keterlaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid 19.
Setelah memberikan penjelasan, para guru di SDN 2 ......................... diminta berdiskusi tentang dokumen-dokumen yang harus ada dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Guru-guru diminta membuat beberapa contoh tentang dokumen-dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang terdiri dari 20 indikator yaitu yaitu kesesuaian penyampaian media dengan karakteristik siswa, media pembelajaran mempunyai kualitas suara (audio) baik, konten sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, mudah dimengerti, konten mengandung pesan yang ingin disampaikan, konten bersesuaian dengan tugas / aktivitas belajar yang diberikan pada siswa, media audio mempunyai bentuk alternatif lain dalam bentuk printout (bahan cetak), mendorong kemampuan siswa berpikir kritis dan memecahkan masalah, komponen audio dikemas menarik beserta instrumen, media pembelajaran audio dapat diakses dengan bantuan teknologi TIK, media pembelajaran aman digunakan oleh siswa. Kegiatan ini dimaksudkan agar guru-guru yang semakin mengerti dan paham tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sesuai dengan situasi dan kondisi di masa pandemi Covid 19.
Hasil analisis data hasil penelitian siklus pertama menunjukkan bahwa dapat kemampuan guru SDN 2 ......................... sudah mengalami peningkatan, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan hasil penilaian yang dilakukan peneliti pada siklus pertama semuanya mengalami peningkatan. Dari analisis data sebagaimana disebutkan di atas, yang menunjukkan 1 orang guru dinyatakan belum tuntas karena memperoleh nilai di bawah kriteria keberhasilan, yaitu minimal memperoleh nilai dalam rentang rentang 71-90 atau pada kualifikasi minimal BAIK dan 1 guru dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai dalam rentang rentang 71-90 dan masuk dalam kriteria BAIK. Melihat hal di atas maka peneliti merasa perlu untuk melanjutkan kegiatan penelitian tindakan sekolah dengan pelaksanaan pendampingan berbasis google meeting untuk meningkatkan kemampuan guru khususnya dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Setelah memperhatikan seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 1, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, antara lain:
1. Belum semua guru dapat menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik. Sebagai langkah perbaikan, guru-guru perlu dibekali dasar-dasar dan teknis penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang benar agar tujuan penelitian dapat tercapai, yaitu meningkatnya kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
2. Ketidaksempurnaan guru dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dapat diatasi dengan memberikan penjelasan dan unjuk kerja tentang cara penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sesuai agenda pendampingan berbasis google meeting yang dilakukan oleh kepala sekolah.
Kegiatan penelitian pada siklus II, peneliti melaksanakan kegiatan diskusi membahas tentang standar baku penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, di mana sebelumnya peneliti telah menjelaskan tentang dasar-dasar dan teknis penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan menggunakan power point melalui media LCD. Setelah cukup memberikan penjelasan dengan menggunakan presentasi powerpoint, para guru diminta berdiskusi tentang dokumen-dokumen yang harus ada dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Guru-guru diminta membuat beberapa dokumen-dokumen penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring . Kegiatan ini dimaksudkan agar guru yang semakin mengerti dan paham tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring , serta mencari tahu secara mandiri kekurangan-kekurangan apa yang dimiliki oleh masing-masing guru dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19.
Berdasarkan analisi data hasil penelitian pada siklus kedua semua guru di SDN 2 ......................... sudah memahami dengan baik tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik. Hal tersebut nampak dari kesiapan para guru untuk mempersiapkan dokumen tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring . Dari hasil siklus kedua dapat simpulkan bahwa pada dasarnya kemampuan guru dalam penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring telah memenuhi kriteria keberhasilan. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan nilai masing-masing kepala sekolah yang memperoleh nilai dengan kriteria AMAT BAIK dan BAIK, dengan rata-rata minimal dalam rentang 71-90 atau pada kualifikasi minimal BAIK sesuai dengan batasan minimal keberhasilan proses penelitian. Setelah memperhatikan seluruh rangkaian pelaksanaan tindakan pada siklus 2, dapat disimpulkan bahwa :
1. Semua guru di SDN 2 ......................... sudah mampu menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik dilihat dari kemampuan indivual guru-guru telah memenuhi indikator keberhasilan yaitu memperoleh nilai minimal dalam rentang 71-90 atau pada kualifikasi minimal BAIK sesuai dengan batasan minimal keberhasilan proses penelitian.
2. Semua dokumen wajib maupun pendukung telah dibuat oleh guru-guru dengan baik walaupun masih ada beberapa kekurangan tetapi secara keseluruhan kemampuan guru binaan dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring telah mengalami meningkat dengan baik
Dari penjelasan di atas yang dilakukan berdasarkan hasil kegiatan penelitian dari kondisi awal, siklus pertama dan siklus kedua dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pendampingan berbasis google meeting yang dilaksanakan di SDN 2 ......................... terbukti mampu meningkat kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring dengan baik. Hasil akhir dari pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan sekolah ini diharapkan dapat menjadi acuan khususnya bagi peneliti untuk menerapkan teknik dan kegiatan pendampingan berbasis google meeting untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran lainnya di masa yang akan datang.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari data hasil analisis sebagaimana dijelaskan pada bab sebelumnya, mengenai pelaksanaan kegiatan penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang dilakukan di SDN 2 ......................... Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
1. Pelaksanaan kegiatan pendampingan berbasis google meeting oleh kepala sekolah terbukti mampu meningkatkan kemampuan guru-guru di SDN 2 ......................... dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring. Kemampuan guru-guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil penilaian pada setiap siklusnya. Kesimpulan akhir dari pelaksanaan kegiatan pendampingan berbasis google meeting terhadap peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring membuktikan bahwa perlunya inovasi-inovasi baru yang menunjang proses pembelajaran di masa pandemi Covid 19 dengan memanfaatkan teknologi khususnya internet agar pelaksanaan proses pembelajaran tetap dapat berjalan secara optimal walaupun dalam situasi pandemi Covid 19
2. Pada kondisi awal menunjukkan bahwa hasil penilaian terhadap kemampuan guru-guru menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring menunjukkan hasil yang kurang baik, hal tersebut ditunjukkan dengan rendahnya kemampuan guru yang hanya memperoleh angka nilai rata-rata 45,31 dan hanya masuk dalam kualifikasi kurang. Pada pelaksanaan siklus pertama, melalui penerapan tindakan pendampingan berbasis google meeting menunjukkan hasil yang meningkat dari keadaan pada kondisi awal. Hasil penilaian terhadap kemampuan guru-guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring menunjukkan hasil angka nilai rata-rata 69,38 dan hanya masuk dalam kualifikasi C atau cukup. Pada pelaksanaan siklus kedua, melalui penerapan tindakan pendampingan berbasis google meeting menunjukkan hasil yang meningkat dari keadaan pada siklus pertama. Hasil penilaian terhadap kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring menunjukkan hasil angka nilai rata-rata 91,25 dan hanya masuk dalam kualifikasi SB atau sangat baik.
Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan Penelitian Tindakan Kepengawasan ini, dapat disimpulkan bahwa pendampingan berbasis google meeting yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru-guru di SDN 2 ......................... dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, dinyatakan berhasil meningkatkan meningkatkan kemampuan guru-guru dalam aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sebagai media pembelajaran jarak secara signifikan
B. Saran
1. Guru
a. Di tengah situasi pandemi Covid 19 yang belum jelas kapan berakhir, diharapkan guru-guru hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang dimilikinya terutama dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh.
b. Guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki kualitas mengajarnya. Serta guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menerapkan metode yang sesuai dengan kondisi pandemi Covid 19 dengan tetap mempertimbangkan tingkat kemampuan siswa supaya pembelajaran lebih bervariasi dan tidak monoton menggunakan paradigma lama sehingga anak tidak bosan.
2. Kepala Sekolah
a. Kegiatan pendampingan oleh kepala sekolah terbukti sangat baik dilakukan untuk membina guru-guru meningkatkan kemampuannya. Sebaiknya kegiatan ini dilaksanakan secara terencana dan berkesinambungan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan lainnya.
b. Hasil pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat dijadikan acuan tidak hanya untuk penulis secara pribadi tetapi juga bagi kepala sekolah yang lain lain sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan guru-guru dalam mengajar khususnya di sekolahnya masing-masing di masa pandemi Covid 19.
3. Pengawas Sekolah
Pengawas Sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan hendaknya lebih mengoptimalkan kegiatan-kegiatan kepengawasannya terutama berkenaan dengan pembinaan sumber daya personal tenaga pendidikan baik terhadap kepala sekolah maupun para guru-guru yang ada di wilayah binaanya
4. Dinas Pendidikan
Dalam rangka meningkatkan kemampuan guru-guru diharapkan Dinas Pendidikan dapat menyelenggarakan kegiatan bimbingan dan latihan misal dengan pelaksanaan WEBINAR, penyediaan modul dan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran di masa pandemi Covid 19.
DAFTAR PUSTAKA
Amornchewin, Ratchadaporn. 2018. “The Development of SQL Language Skil in Data Definition and Data Manipulation Languages Using Exercises with Quizizz for Students’ Learning Engagement”. Indonesian Journal of Informatics Education. Vol.2, Issue 2, pp 85-90
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. : Rineka Cipta
Boulden, D. C., Hurt, J. W., & Richardson, M. K. 2017. Implementing digital tools to support student questioning abilities: A Collaborative Action Research Report. i.e.: inquiry in education, 91. Retrieved from https://files.eric.ed.gov/fulltext/EJ1171738.pdf
Danim, Sudarwan. 2011. Pengantar Pendidikan. Bandung : ALFABETA
Depdiknas. 2003. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas. Undang-Undang Republik Indonesia,. Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Depdiknas RI : Jakarta
Dwi Siswoyo, dkk, 2007, Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press
Dwiyogo, Wasis D. 2018. Pembelajaran Berbasis Blended Learning. Depok: Raja. Grafindo.
Hamzah B. Uno, M. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi. Aksara
Hasibuan, Malayu S.P. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi. Revisi. Jakarta: Penerbit PT Bumi Aksara
Husamah. 2014. Pembelajaran Bauran Blended Learning. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya
Isman, M. 2017. Pembelajaran Moda dalam Jaringan Moda
Daring. The
Progressive and Fun Education Seminar, 586–588.
John Wiley & Sons. Neumeier, Marty. 2005. The Dictionary of Brand. USA: Almaden Press.
Juni Thamrin, 2016. Pola Bimbingan. Yogyakarta: CV.Gre Publishing.
Nurhasanah dan Didik Tuminto. 2007. Kamus Besar Bergambar Bahasa. Indonesia. Jakarta PT. Bina Sarana Pustaka
Poerwadarminta, W.J.S. 2007. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pohan, Albert Effendi. 2020. Konsep Pembelajaran Daring
Berbasis
Pendekatan Ilmiah. Purwodadi-Grobogan: CV Sarnu Untung.
Purba, L. S. 2019. Peningkatan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Evaluasi Pembelajaran Quizizz Pada Mata Kuliah Kimia Fisika I. JDP. 121 : 29
Robbins, S.P., and Judge, T.A. 2009. Perilaku Organisasi, Edisi Kedua belas, Jakarta: Salemba Empat.
Roestiyah NK, 2011. Masalah-Masalah
Ilmu Keguruan (Jakarta: Bina Aksara, Cet k IV.
Muhammad Uzer Usman, 2012. Menjadi Guru Professional (Bandung: Remaja
Rosdakarya
Rokhman 2012, Pola Pelatihan dan Bimbingan. Jakarta: Penanda Media Group
Sobron A. N, Bayu, Rani & Meidawati S. 2019. Pengaruh Daring Learning Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Entrepreneurship VI Tahun 2019, Semalam 1-5.
Soemanto, Wasty. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
Sofyana & Abdul. 2019. Pembelajaran Daring Kombinasi Berbasis Whatsapp Pada Kelas Karyawan Prodi Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika. Volume 8 Nomor 1, Halm. 81 -86.
Suciati dan Prasetya Irawan, 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: PAU PPAI Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,. Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Bandung:Refika. Aditama
Suparlan, 2008, Menjadi Guru Efektif, Jakarta: Hikayat Publishing.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Tuminto, Didik. 2007. Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Rajawali Pres
Undang-Undang Republik Indonesia,. Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Depdiknas RI : Jakarta.
Zakiyah Darajat, 2015. Kepribadian Guru (Jakarta: Bulan Bintang Edisi VI
Lampiran 3a.
Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah
Siklus I
Sasaran : Guru SDN 2 .........................
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tempat : Ruang Perpustakaan
Hari/Tgl. Pelaksanaan : Sabtu dan Sabtu, 26 September 2020 dan 3 Oktober 2020
A. Kegiatan : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai Alternatif Pembelajaran Daring
B. Metode : Pembimbingan Berbasis Google Meeting
C. Langkah – langkah Kegiatan
1. Kegiatan awal (Pra Observasi)
a. Sosialiasi tujuan dan ruang lingkup penelitian kepada guru-guru melalui aplikasi Whatsapp Group Guru SDN 2 .........................
b. Menyusun materi penjelasan fokus penelitian tentang pelaksanaan kegiatan pembimbingan berbasis Google Meeting
c. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan pembimbingan laptop, modul, jaringan internet, dan lain-lainnya.
d. Sosialiasi tujuan dan ruang lingkup penelitian kepada masing-masing guru yang dilakukan sehari sebelum pelaksanaan pembimbingan
e. Mempersiapkan tagihan-tagihan yang diperlukan, misal lembar penilaian menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, daftar hadir, dan lain-lainnya
2. Kegiatan Inti
a. Pada pertemuan awal, peneliti berkoodinasi dengan masing-masing guru untuk memulai pelaksanaan kegiatan pembimbingan berbasis google meeting.
b. Setiap peserta menerima bimbingan teori penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring di masa pandemi Covid 19 yang dituliskan dalam bentuk modul.
c. Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting
d. Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting
e. Setelah semua guru hadir, kepala sekolah membuka kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi Google Meeting
f. Langkah awal peneliti, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
g. Penjelasan tentang cara menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring difokuskan pada perbaikan masing-masing indikator penilaian yang telah disusun sebelumnya tentang cara menggunakan menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
h. Meminta pada guru untuk mengisi daftar isian per komponen menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sebagaimana tertera pada lembar observasi.
i. Tanya jawab tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu cara menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
j. Setelah selesai kegiatan tanya jawab, peneliti meminta kesediaan masing-masing guru untuk mempersiapkan dokumen menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang telah diberikan.
k. Menutup kegiatan dengan mengucapkan salam dan mengakhir kegiatan pembimbingan
3. Kegiatan akhir (Pasca observasi / Pertemuan balikan)
a. Kepala sekolah menanyakan bagaimana pendapat masing-masing guru tentang kegiatan pembimbingan yang sudah dilaksanakan.
b. Kepala sekolah mendiskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek-aspek tentang penggunaan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang telah disepakati.
c. Kepala sekolah memberikan dorongan moral bahwa masing-masing guru mampu memperbaiki kekurangannya.
d. Kepala sekolah melakukan penilaian menggunakan lembar observasi yang telah disediakan berdasarkan hasil kerja guru tentang cara menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring
e. Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta hasil penilaian terhadap peningkatan kemampuan menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring masing-masing guru
Mengetahui ........................., 26 September 2020
Kepala Sekolah, Peneliti
......................... .........................
NIP. ......................... NIP. .........................
Lampiran 3b.
Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah
Siklus II
Sasaran : Guru SDN 2 .........................
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Tempat : Ruang Perpustakaan
Hari/Tgl. Pelaksanaan : Sabtu dan Sabtu, 17 dan 24 Oktober 2020
A. Kegiatan : Peningkatan Kemampuan Guru dalam Menggunakan Aplikasi Quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring
B. Metode : Pembimbingan Berbasis Google Meeting
C. Langkah – langkah Kegiatan
1. Kegiatan awal (Pra Observasi)
a. Sosialiasi tujuan dan ruang lingkup penelitian kepada guru-guru melalui aplikasi Whatsapp Group Guru SDN 2 .........................
b. Menyusun materi penjelasan fokus penelitian tentang pelaksanaan kegiatan pembimbingan berbasis Google Meeting
c. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan pembimbingan laptop, modul, jaringan internet, dan lain-lainnya.
d. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk kegiatan pembimbingan laptop, modul, jaringan internet, dan lain-lainnya.
e. Sosialiasi tujuan dan ruang lingkup penelitian kepada masing-masing guru yang dilakukan sehari sebelum pelaksanaan pembimbingan
f. Mempersiapkan tagihan-tagihan yang diperlukan, misal lembar penilaian menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring, daftar hadir, dan lain-lainnya
2. Kegiatan Inti
a. Menginformasikan kepada masing-masing guru tentang hasil pelaksanaan pembimbingan pada siklus I
b. Pada pertemuan awal, peneliti berkoodinasi dengan masing-masing guru untuk memulai pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan pembimbingan.
c. Meminta guru-guru mempersiapkan aplikasi Google Meeting
d. Mengecek kehadiran masing-masing guru pada aplikasi Google Meeting
e. Setelah semua guru hadir, kepala sekolah membuka kegiatan pendampingan menggunakan aplikasi Google Meeting
f. Langkah awal peneliti, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian tindakan sekolah sebagai upaya peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
g. Penjelasan tentang cara menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring difokuskan pada perbaikan masing-masing indikator penilaian yang telah disusun sebelumnya tentang cara menggunakan menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
h. Meminta pada guru untuk mengisi daftar isian per komponen menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring sebagaimana tertera pada lembar observasi.
i. Tanya jawab tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan fokus penelitian yaitu cara menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring.
j. Setelah selesai kegiatan tanya jawab, peneliti meminta kesediaan masing-masing guru untuk mempersiapkan dokumen menggunakan aplikasi quiziz sebagai alternatif pembelajaran daring yang telah diberikan.
k. Menutup kegiatan dengan mengucapkan salam dan mengakhir kegiatan pembimbingan
3. Kegiatan akhir (Pasca observasi / Pertemuan balikan)
a. Kepala sekolah menanyakan bagaimana pendapat masing-masing guru tentang kegiatan workshop yang sudah dilaksanakan.
b. Kepala sekolah mendiskusikan secara terbuka hasil observasi, terutama pada aspek yang telah disepakati.
c. Kepala sekolah memberikan dorongan moral bahwa masing-masing guru mampu memperbaiki kekurangannya.
d. Kepala sekolah melakukan penilaian menggunakan lembar observasi yang telah disediakan.
e. Berdasarkan hasil observasi diperoleh beberapa catatan serta hasil penilaian terhadap peningkatan kemampuan masing-masing guru
Mengetahui ........................., 17 Oktober 2020
Kepala Sekolah, Peneliti
......................... .........................
NIP. ......................... NIP. .........................
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan :
klik DOWNLOAD
atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih