UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR DI KELOMPOK B KB ...............
...............
SKRIPSI
........................
NIM ........................
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ........................
2024
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR DI KELOMPOK B KB ...............
...............
Disusun Oleh
........................
NIM ........................
Diperiksa dan disetujuai oleh
..............., Maret 2024
Ketua Prodi PGPAUD Dosen Pembimbing I
Dr. Labib Sajawandi, M.Pd Dr. Desti Pujiati, M.Pd
NIK. 2160644 NIK. 2160544
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR DI KELOMPOK B KB ...............
...............
........................
Universitas ........................
ABSTRAK
Penelitian ini didasari oleh rendahnya kemampuan bahasa pada anak kelompok B KB ......................... Penyebabnya adalah pendekatan pembelajaran kurang menarik, pemilihan metode pembelajaran bahasa yang kurang tepat, serta penyampaiannya yang kurang variatif. Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Action Classroom Research). Subjek penelitian sebanyak 11 anak. Setelah peneliti melakukan penelitian, dan analisis data, peneliti mendapatkan data bahwa kemampuan berbahasa anak pada kondisi awal hanya 1 siswa atau 9,09% siswa berada dalam kriteria BSH dan 10 siswa atau 90,91% dalam kriteria BB dan MB. Pada siklus pertama sebanyak 7 anak atau 63,64% dinyatakan tuntas karena dalam kriteria BSH dan pada akhir siklus kedua 11 siswa atau 100% anak dinyatakan meningkat kemampuan berbahasanya dengan penjelasan 8 siswa dalam kriteria BSB atau 72,73%, dan 3 siswa atau 27,27% dalam kriteria BSH. Dari penjelasan di tersebut disimpulkan bahwa melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini di kelompok B KB .........................
Kata Kunci : kemampuan bahasa, bernyanyi, kartu bergambar
EFFORTS TO IMPROVE EARLY CHILDREN'S LANGUAGE ABILITIES THROUGH SINGING METHOD USING PICTURE CARDS IN GROUP B KB ........................
........................
………………… University ...............
ABSTRACT
This research is based on the low language skills of group B children of KB ......................... The causes are the learning approach is less interesting, the choice of language learning methods is not appropriate, and the delivery is less varied. The aim of this research is to improve language skills through the singing method using picture cards as media. This research is classroom action research (Action Classroom Research). The research subjects were 11 children. After the researcher conducted research and analyzed the data, the researcher obtained data that in the initial condition only 1 student or 9.09% of children's language skills were in the BSH criteria and 10 students or 90.91% were in the BB and MB criteria. In the first cycle, 7 children or 63.64% were declared complete according to the BSH criteria and at the end of the second cycle 11 students or 100% of the children were declared to have improved their language skills with the explanation of 8 students in the BSB criteria or 72.73%, and 3 students or 27 .27% in BSH criteria. From the explanation above, it can be concluded that the singing method using picture card media can improve the language skills of young children in group B of KB ........................ .
Keywords: language skills, singing, picture cards
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Kurnia-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan Kartu Bergambar di Kelompok B KB ............... ...............”. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas .........................
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak mendapatkan bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. ……………………….. ............... yang telah memberikan izin melakukan penelitian.
2. ……………………….. ............... selaku ketua prodi PG PAUD yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini.
3. ……………………….. ............... selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing, mengarahkan, memberi semangat, memberi masukan dan sangat sabar dalam membimbing penulisan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen dan Pendidik yang telah mengajarkan ilmunya kepada Penulis selama mengikuti perkuliahan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas .........................
5. Kedua orang tua, suami dan anak tercinta yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang.
6. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah menjadi motivasi saya dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari keterbatasan pemikiran serta minimnya ilmu pengetahuan yang penulis miliki menyebabkan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhirnya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala penulis berserah diri dan mohon Ridho-Nya semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
..............., Maret 2024
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. ii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iii
ABSTRAK.......................................................................................................... iv
ABSTRACT........................................................................................................ v
DAFTAR
ISI ...................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah.................................................................... 5
D. Rumusan Masalah........................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian.......................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian....................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini........................................... 8
B. Metode Bernyanyi....................................................................... 18
C. Media Kartu Bergambar.............................................................. 23
D. Metode Bernyanyi Menggunakan Media Kartu Bergambar........ 30
E. Penelitian yang Relevan............................................................... 32
F. Kerangka Pikir............................................................................. 35
G. Hipotesis...................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 38
C. Subyek Penelitian......................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 39
E. Analisa Data................................................................................. 40
F. Prosedur Penelitian...................................................................... 41
G. Indikator Keberhasilan................................................................. 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................. 49
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 67
C. Pembahasan ................................................................................. 74
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan .................................................................................... 79
B. Saran .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir.......................................................................... 36
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas.................................................. 38
Gambar 4.1 Kemampuan Berbahasa Anak Pada Kondisi Awal........................ 52
Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus 1............ 58
Gambar 4.3 Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus II.......... 66
Gambar 4.4 Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II .................................................................................................. 74
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 3.1 Pedoman Penilaian Hasil Observasi.................................................... 46
Tabel 3.2 Rubrik Penilaian.................................................................................. 47
Tabel 3.3 Kriteria Deskriptif Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan Kartu Bergambar ........................................................ 48
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa pada Kondisi Awal 51
Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Berbahasa pada Kondisi Awal....... 51
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa pada Siklus Pertama 57
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Kemampuan berbahasa Anak Pada Siklus I......... 57
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa pada Siklus Kedua 65
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus II...... 66
Tabel 4.7 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Berbahasa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ....................................................................................................... 73
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Anak pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Nama Anak Kelompok A KB ........................ .............................. 84
Lampiran 2 Pedoman Penilaian Hasil Observasi............................................... 85
Lampiran 3 Rubrik Penilaian............................................................................. 86
Lampiran 4 Lembar Hasil Penilaian Kemampuan Berbahasa............................ 88
Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)..................... 91
Lampiran 6 Judul dan Lirik Lagu..................................................................... 98
Lampiran 7 Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian........................................ 100
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bermain merupakan kegiatan yang wajib bagi anak usia dini, sehingga anak diusia tersebut masih membutuhkan stimulus yang tepat. Anak usia dini harus diberikan stimulus yang baik. Selain itu, anak juga diberi kesempatan untuk bermain. Sebab, dunia anak adalah dunia bermain. Agar anak lebih terarah dan terbimbing dalam kegiatannya perlu adanya pengawasan orang tua ataupun guru untuk mengarahkan mereka. (https://edukasi.kompas.com/read/2 020/11/10/090328871/berikut-tujuan-dan-manfaat-bermain-bagi-anak-usia d i ni, diakses pada tanggal 07 Maret 2024 pukul 05.30 WIB).
Arti penting mendidik anak sejak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa kanak-kanak adalah masa keemasan (the golden age), karena dalam rentang usia dari 0 sampai 5 tahun, perkembangan fisik, motorik dan berbahasa atau linguistik seorang anak akan tumbuh dengan pesat. Selain itu anak pada usia 2 sampai 6 tahun dipenuhi dengan senang bermain. Konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain pada anak usia dini merupakan pondasi yang mengarahkan anak pada pengembangan kemampuan yang lebih beragam, sehingga dikemudian hari anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang berkualitas. Kehadiran kelompok bermain (KB) sebagai wadah dari pendidikan untuk anak usia dini sangat berperan untuk mewujudkan pendidikan yang terarah.
Kelompok Bermain merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 sampai dengan 6 tahun dengan prioritas usia 3 dan 4 tahun, yang bertujuan untuk membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh anak pada usia dini secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya (Anisa, dkk, 2022). Kelompok bermain (KB) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletak dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosial emosional (sikap perilaku dan agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.
Potensi kemampuan anak usia dini yang harus dikembangkan meliputi beberapa aspek, yaitu aspek motorik, bahasa, kognitif, sosial emosional, dan moral. Aspek bahasa memegang peranan penting dan utama karena dengan bahasa anak dapat melakukan komunikasi dengan orang lain. Bahasa untuk anau usia dini sudah dikenalkan sejak mereka lahir, bahasa yang digunakan anak yaitu isyarat dengan cara menangis, namun dengan seiring bertambahnya usia anak, anak akan semakin banyak menggunakan bahasa yang mereka dapati dari sekeliling atau lingkungannya (Tajiah dan Asri, 2022). Kemampuan berbahasa merupakan salah satu perkembangan anak usia dini yang melibatkan kemampuan otak anak, kemampuan tersebut harus dirangsang dengan berbagai kegiatan yang dapat membantu anak mengekspresikan dirinya.
Kemampuan bahasa anak di KB ........................ pada saat peneliti melaksanakan pengamatan awal belum sepenuhnya baik. Terlihat dari beberapa anak masih belum bisa untuk merangkai beberapa kata menjadi kalimat. Anak hanya menjawab pertanyaan dari guru dengan menjawab iya dan tidak atau bahkan hanya anggukan saja. Kelompok A dengan jumlah 11 anak hanya ada 2 anak yang mampu menggunakan bahasa dengan baik. sedangkan yang 9 anak belum bisa menjawab pertanyaan guru, hanya menjawab dengan gelengan kepala. Tentu hal ini menjadikan pekerjaan yang tidak mudah untuk guru. Selain permasalahan tersebut peneliti juga menemukan permasalahan lain di dalam kelas saat pembelajaran. Banyak anak yang hanya mendengarkan penjelasan guru dengan diam, tetapi juga ada beberapa anak yang berlarian di dalam kelas. Guru hanya membacakan cerita dalam buku untuk dapat merangsang kemampuan bahasa anak. Kelas kadang tenang tetapi sebentar lagi gaduh dan banyak yang berlarian. Anak tidak antusias mengikuti pelajaran dari guru. Mengatasi permasalahan tersebut peneliti mencoba untuk memperbaiki pembelajaran dengan menggunakan metode dan media yang dapat menarik anak sesuai dengan perkembanggannya.
Metode pembelajaran yang banyak disukai oleh anak usia 4-5 tahun yaitu dengan bernyanyi. Metode bernyanyi sangat disukai oleh anak karena dengan bernyanyi mereka dapat mengekspresikan dirinya, lalu juga dengan bernyanyi mereka dapat melatih peningkatan kosakata dan meningkatkan memori otak anak. Karena bernyanyi terdapat dari kata dan kalimat yang harus diucapkan, tentu saja ini akan memudahkan anak untuk mengembangkan bahasanya melalui bernyanyi. Metode bernyanyi mampu membantu anak untuk mengembangkan, memperbanyak kesiapan serta penguasaan keterampilan dalam proses berpikirnya. Mengoptimalkan upaya meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bernyanyi pada anak usia 4-5 tahun, penyampaian metode tersebut dibantu dengan media tambahan yaitu menggunakan kartu bergambar. Kartu bergambar merupakan kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar. Kartu bergambar berfungsi sebagai stimulasi atau rangsangan munculnya ide, pikiran, maupun gagasan baru sehingga apa yang disampaikan memiliki kualitas yang baik, memiliki tujuan yang relevan, sederhana, dan menarik
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dea, Setyawan dan Asmiati
(2020) tentang upaya meningkatkan
kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun
melalui metode bernyanyi menggunakan
media kartu bergambar menyatakan bahwa kemampuan bahasa dapat meningkat
melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar pada anak usia 4-5
tahun di Raudlatul Athfal Al-Furqon Totokaton Punggur. Penelitian lain dari
Angraini, Risnita dan Fridiyanto (2023) tentang
melalui kegiatan bermain dan
bernyanyi dapat mengembangkan
bahasa untuk anak 5-6 tahun. Menyatakan bahwa melalui penelitian tindakan kelas
yang telah dilakukan kemampuan bahasa anak dapat meningkat melalui kegiatan
bermain dan bernyanyi.
Berdasarkan beberapa permasalahan yang ditemui oleh peneliti pada saat pengamatan awal dan beberapa penelitian terdahulu, maka peneliti tertarik untuk dapat meneliti lebih mendalam dan mencoba memberikan solusi untuk perbaikan pembelajaran melalui penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan Media Kartu Bergambar di Kelompok B KB ......................... Besar harapan dengan keberhasilan penelitian dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak menjadi lebih baik lagi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah :
1. Pembelajaran di kelompok B KB ............... ............... belum maksimal dilaksanakan.
2. Pembelajaran hanya satu arah, yaitu hanya guru yang aktif dalam pembelajaran.
3. Pemilihan metode dan media yang digunakan oleh guru kurang sesuai.
4. Kemampuan bahasa anak di kelompok B KB ............... ............... masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Mengatasi perluasan dan untuk efektifitas penelitian sehingga tidak semua permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran akan dibahas tetapi dalam penelitian hanya akan dibatasi dalam permasalahan peningkatan kemampuan bahasa anak usia dini melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar di kelompok B KB .........................
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah apakah dengan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak di kelompok B KB ........................ ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan peningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar di kelompok B KB .........................
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran untuk memperkaya wawasan ilmu dan wawasan dalam bidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak melalui metode bernyanyi dan penggunaan media kartu bergambar.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru tentang peningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar.
b. Bagi Peneliti
Bagi Peneliti selanjutnya peneliti ini sebagai acuan penelitian lain untuk meneliti hal yang sama dan yang belum terungkap dalam penelitian ini
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini
1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini
Berbahasa adalah kemampuan untuk mengekspresikan apa yang dialami dan dipikirkan oleh anak dan kemampuan untuk menangkap pesan dari lawan bicara, dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan anak lainnya. Bahasa juga dapat dikembangkan kemampuan kreativitas melalui kegiatan mendongeng, menceritakan kembali kisah yang telah didengarkan, berbagai pengalaman, sosiodrama atau mengarang cerita dan puisi (Mulyasa, 2014:116). Membaca dan menulis merupakan bagian dari belajar bahasa, untuk bisa membaca dan menulis, anak perlu mengenal beberapa kata dan beranjak memahami kalimat.
Kegiatan membaca pada anak juga semakin banyak menambah kosa kata. Anak dapat belajar melalui membaca buku cerita dengan nyaring. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan anak untuk bunyi bahasa. Bahasa perlu ditekankan bahwa semua anak sejak lahir memiliki potensi yang luar biasa besar. Bahasa bertujuan untuk membaca dan menganalisis kecenderungan bahasa anak (Fakhruddin, 2018:57). Perkembangan bahasa berhubungan dengan perkembangan kognitif. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan bahasa anak usia dini. Berdasarkan fase perkembangan kognitif, anak tersebut berada dalam fase properasional.
Fungsi simbolis untuk berkembang pesat. Fungsi simbolis berkaiatan dengan kemampuan anak untuk membayangkan tentang suatu benda atau objek lainnya. Bahasa adalah salah satu aspek perkembangan yang harus dikembangkan pada anak usia dini 4-5 tahun karena bahasa merupakan media komunikasi anak agar dapat menjadi bagian dari kelompok sosialnya. Bahasa dapat berbentuk gambar, lisan, tulisan, isyarat. Kemampuan berbahasa meliputi kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Perkembangan kemampuan berbahasa anak nantinya juga akan mempermudah kita dalam mengenali emosi anak itu sendiri. Jika kita sudah mengenali emosi anak maka kita dengan mudah menanggapi emosi tersebut.
Bahasa merupakan sesuatu yang menakjubkan. Bahasa merupakan adalah salah satu prestasi tertinggi yang dicapai manusia. Meskipun beberapa hewan memiliki semacam sistem komunikasi, namun hanya manusia yang mengembangkan dalam bentuk verbal atau lisan, atau ucapan lisan (Dhieni,dkk. 2014:12). Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, sebagai alat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan, yang dimyatakan dalam bentuk lambing atau simbol. Simbol dalam bahasa digunakan untuk menggungkapkan suatu pengertian seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, syarat, bilangan, lukisan, dan mimic muka (Sriyanti, 2014:40).
Kemampuan bahasa penting untuk kompetensi sosial anak karena anak-anak harus memahami orang lain dan berkomunikasi secara efektif untuk menunjukan ketrampilan sosial mereka. Kemampuan bahasa anak penting dikembangkan, dengan bahasa anak dapat berkomunikasi dengan teman temannya atau orang dewasa disekitarnya. Kemampuan berkomunikasi yang memadai seorang anak dapat mengikuti pelajaran dengan baik, anak akan menjadi pembicara yang baik (saat menjawab pertanyaan) dan juga akan menjadi pendengar yang baik (saat mendengarkan penjelasan guru). Pengembangan bahasa memungkinkan anak belajar memahami dan mengontrol diri sendiri. Ketika anak belajar berbicara, secara tidak sengaja mereka mengembangkan pengetahuan tentang sistem fonologi, sintaksis, sematik dan pragmatik (Otto, 2015:343).
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa merupakan kesanggupan, kecakapan, kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan yang baik.
2. Tahapan Perkembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini
Perkembangan bahasa pada anak telah dimulai ketika ia lahir, sejak anak mengeluarkan suara pertamanya berupa tangisan atau ocehan-ocehan. Adapun tahap perkembangan bahasa menurut Tarigan (2019:58) sebagai berikut:
a. Tahap 1 pralinguistik.
Tahap ini terdiri dari: (1) merabam tahap I (pralinguistik pertama): tahap ini dimulai bulan pertama sampai bulan keenam, dimana anak akan mulai menangis, tertawa dan menjerat, (2) tahap merambam II (pralinguistik kedua): tahap ini pada dasarnya merupakan tahap kata tanpa makna, mulai dari bulan keenam sampai 1 tahun.
b. Tahap 2 (linguistik).
Tahap ini terdiri dari tahap I dan II, yaitu: (1) tahap I: holistik (1 tahun), ketika anak-anak mulai menyatakan keseluruhan fase atau kalimat dalam satu kata, tahap ini juga ditandai dengan perbendaharaan kata anak sampai dengan lebih dari 50 kosa kata, (2) tahap II: fase (1 -2 tahun) pada tahun ini akan sudah mulai mengucapkan dua kata. Tahap ini juga ditandai dengan perbendaharaan kata anak sampai dengan rentang 50 sampai 100 kata.
c. Tahap 3 (perkembangan tata bahasa, yaitu prasekolah 3-5 tahun).
Pada tahap ini, perkembangan anak sudah luar biasa. Anak didik sudah mampu membuat kalimat dengan menggunakan beberapa kata sesuai S-P-O-K.
d. Tahap 4 ( tahap bahasa menjelang dewasa, yaitu 6-8 tahun).
Tahap ini ditandai dengan kemampuan yang mampu menggabungkan kalimat sederhana dan kompleks. Pada tahap ini anak mengalami kesulitan bagaimana memetakan ide ke dalam bahasa. Anak mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pikirannya ke dalam kata-kata yang bermakna. Anak memiliki keterbatasan-keterbatasan seperti pengusaan struktur bahasa, kosa kata dan imbuhan.
Menurut Normalita de Lima (2023:205) tahap-tahap kemampuan bahasa anak usia dini terdiri dari empat tahap, yaitu: a) Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan. b) Tahap membaca bergambar. c) Tahap pengenalan bacaan. d) Tahap membaca lancar. Pada tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan anak mulai belajar menggunakan buku dan menyadari bahwa buku itu penting, melihat dan membolak balik buku dan kadang-kadang ia membawa buku kesukaannya. Pada tahap ini orang tua atau guru perlu memberikan contoh tentang perlunya membaca atau membacakan sesuatu pada anak dan membicarakan buku pada anak. Kemudian pada tahap membaca gambar anak usia dini dapat memandang dirinya sebagai pembaca, pura-pura membaca buku, memberi makna pada gambar walaupun tidak cocok dengan tulisannya.
Pada tahap yang ketiga yaitu tahap pengenalan bacaan, pada tahap ini anak usia dini pada Taman Kanak-Kanak telah dapat menggunakan 3 sistem bahasa seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata), dan sintaktik (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama. Anak yang sudah tertarik pada bahan bacaan mulai mengingat kembali cetakan hurufnya dan konteknya. Anak mulai mengenal tanda-tanda yang ada pada benda benda di lingkungannya. Selanjutnya pada tahap membaca lancar berbagai jenis buku yang berbeda dan bahan-bahan langsung berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Dari pendapat di atas dijelaskan bahwa keterampilan membaca untuk membaca awal yang meliputi bagaimana kemampuan anak dalam membedakan kata yang didengar, kata yang sama dan suara atau bunyi dari huruf. Membaca permulaan yang ditujukan sebagai persiapan/kesiapan anak membaca mengandung arti bahwa secara mental anak sudah siap untuk belajar membaca. Pada saat ini anak mulai menyadari bahwa kata merupakan ungkapan dari simbol-simbol Gambar yang mengandung arti. Selanjutnya ia mulai memusatkan perhatiannya pada satu atau dua aspek dari suatu kata, seperti huruf pertama yang ada dalam satu kata dan gambarnya. Diketahui bahwa guru hendaknya menjadi fasilitator atau memberi fasilitas serta kemudahan kepada anak agar kemampuan berbahasa anak lebih meningkat.
3. Karakteristik Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini
Perkembangan bahasa anak usia dini memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun adalah:
a. Terjadi perkembangan yang cepat dalam kemampuan bahasa anak. Ia telah dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar.
b. Telah menguasai 90% dari fonem dan sintaksis bahasa yang di gunakannya.
c. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut (Nasrun, 2017: 42-43)
Karakteristik perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun:
a. Memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan.
b. Mengekspresikan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan; dan
c. Keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita (Aghnaita, 2017:231).
Karakteristik perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut:
a. Menggunakan 1000 sampai 2500 kata.
b. Mulai bisa bercerita.
c. Menyalin huruf-huruf.
d. Menulis namanya sendiri.
e. Merangkai kata-kata.
f. Terjadi perkembangan yang begitu cepat dalam kemampuan bahasa anak. Anak telah dapat menggunakan kalimat dengan baik dan benar.
g. Menguasai 90% dari fonem dan tata bahasa yang digunakan.
h. Mampu berpastisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengar dengan baik saat orang lain berbicara dan dapat menanggapi pembicaraan tersebut (Ardi Wiyani, 2014:105).
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka perkembangan kemampuan bahasa anak usia 4-5 tahun di atas penulis menyimpulkan bahwa perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun adalah sebagai berikut:
a. Berpartisipasi dalam percakapan.
b. Membacakan gambar
c. Mengenal dan mengucapkan simbol-simbol.
d. Menyimak perkataan orang lain.
e. Menjawab pertanyaan.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Bahasa Anak Usia Dini
Kemampuan bahasa akan berbeda-beda pada setiap anak dan berkembang sesuai dengan stimulus yang diberikan. Susanto (2017:165-167) menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan bahasa pada anak adalah sebagai berikut
a. Kesehatan, kondisi kesehatan yang baik membuat anak mengalami keterlambatan perkembangan bahasa. Asupan gizi mempengaruhi daya kerja otak dan daya kerja otak mempengaruhi kemampuan memproses informasi. Selain itu kesehatan yang buruk membuat iteraksi anak dengan lingkungan menjadi terbatas sehingga perbendaharaan kata anak menjadi terbatas.
b. Intelegensi, tingkatan intelektual mempengaruhi perkembangan bahasa. Anak dengan keterbelakangan mental yang paling rendah sangat miskin dalam berbahasa. Anak anak dengan kategori intelegensi normal pada dasarnya akan memiliki kemampuan berbahasa secara baik. Anak dengan kecerdasan tinggi mampu membaca dan memahami pembicaraan pada usia yang sangat muda.
c. Status sosial ekonomi, Status sosial ekonomi, anak keluarga miskin mengalami hambatan dalam berbahasa karena akses untuk literasy yaitu mengenal huruf sebagai lambang dan bunyi terbatas. Selain itu kesempatan belajar serta asupan gizi yang diperoleh juga terbatas. Anak-anak miskin cenderung menjadi ilaterasy atau buta huruf atau buta aksara baik latin maupun arab.
d. Jenis kelamin, vokalisasi anak perempuan lebih cepat sejak usia dua tahun. Interaksi yang lebih intens antara anak perempuan dengan orang tua dan teman sebaya juga membuat perbendaharaan kata makin meningkat. Interaksi di sekolah antara anak tanpa membedakan jenis kelamin di sekolah membuat perkembangan bahasa anak perempuan maupun laki laki berkembang dengan optimal.
e. Hubungan keluarga, pola asuh keluarga yang demokratis dan autoritatif yang memandang dan menempatkan anak sebagai bagian dari keluarga membuat anak belajar dan memperoleh contoh bagaimana berkomunikasi dengan baik dan memiliki kebebasan untuk menyatakan dan mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan melalui beragam bahasa.
f. Akses informasi, Akses komunikasi, keterbukaan dan dukungan untuk bergaul dengan lingkungan sekitar baik keluarga inti, kelaurga besar, masyarakat, institusi atau lembaga pendidikan maupun media komunikasi mendorong kemampuan berbahasa anak berkembang dengan optimal.
Selanjutnya Yamin, dkk (2014) berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak usia dini yaitu:
a. Anak berada didalam lingkungan yang bebas dari tekanan
b. Menunjukkan sikap dan minat yang tulus pada anak.
c. Menyampaikan pesan verbal diikuti dengan pesan nonverbal.
d. Dalam bercakap-cakap dengan anak, orang dewasa perlu menunjukkan ekspresi yang sesuai dengan ucapannya.
e. Melibatkan anak dalam berkomunikasi.
Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa, dalam upaya pengembangan bahasa anak, mengaacu pada factor internal dan factor eksternal, dimana kegiatan pembelajaran dilakukan dengan melibatkan sentuhan komunikasi yang menyenangkan. Menggunakan permainan yang merangsang pertumbuhan anak agar anak tidak merasa bosan. Jika permainan yang diberikan tidak membosankan maka anak akan merasa senang, saat anak merasa senang anak akan menangkap setiap permainan yang diberikan guru, permainan-permainan yang diberikan adalah permainan yang dapat mengasah dan dapat mengembangkan perkembangan bahasa anak.
5. Indikator Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun
Indikator pencapaian perkembangan bahasa anak usia 4-5 tahun yang bersumber dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 137 Tahun 2014 terdiri dari 3 (tiga) lingkup perkembangan yaitu memahami bahasa, mengungkapkan bahasa, dan keaksaran. Indikator memahami bahasa reseptif, mencakup kemampuan memahami cerita, perintah, aturan, menyenangi dan menghargai bacaan. Indikator mengungkapkan bahasa, mencakup kemampuan bertanya, menjawab pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali yang diketahui, belajar bahasa pragmatik, mengekspresikan perasaan, ide, dan keinginan dalam bentuk coretan. Indikator keaksaraan, mencakup pemahaman terhadap hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.
Indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan bahasa anak yaitu memahami bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan.
B. Metode Bernyanyi
1. Definisi Metode Bernyanyi
Menurut Fadlillah (2015:175) menyatakan metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang di lagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan oleh pendidik. Selanjutnya menurut Azizah dan Sri (2021:9) metode bernyanyi yaitu suatu Teknik pemahaman materi dengan menggunakan nyanyian dan bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menghafal rumus dan memahami materi yang diajarkan. Kemudian menurut Utami (2023) metode bernyanyi merupakan metode yang bisa membuat anak lebih aktif dalam berbicara. Karena metode-metode tersebut akan bisa membuat siswa selain aktif dalam berbicara mereka juga akan punya rasa keberanian diri untuk bisa mengeluarkan idenya atau pertanyaan yang mereka ingin tanyakan kepada gurunya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa metode bernyanyi merupakan sebuah metode yang mengadaptasikan sebuah lagu dengan materi pelajaran yang akan disampaikan, dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam mengingat dan memahami materi yang diajarkan. Penerapan metode bernyanyi pada saat pembelajaran tentu juga mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa berpartisipasi lebih aktif saat pembelajaran berlangsung.
2. Manfaat Metode Bernyanyi
Adapun manfaat metode bernyanyi menurut Ferdinni (2020:68), yaitu:
a. Membuat mata pelajaran yang tidak menarik menjadi lebih menarik
b. Peserta didik lebih mudah menyerap pembelajaran karena lirik dan lagu yang digunakan dapat menyesuaikan dengan pembelajaran
c. Dapat membantu mempertajam daya ingat peserta didik
d. Kosakata peserta didik dapat bertambah
e. Dapat meningkatkan percaya diri peserta didik.
Menurut Fadlillah (2015:162) manfaat dari metode bernyanyi sangatlah penting untuk anak-anak, antara lain:
a. Sebagai sarana untuk menciptakan rasa rileks dan menetralkan denyut jantung dan frekuensi gelombang otak
b. Sebagai sarana untuk menumbuhkan minat dan memperkuat daya tarik pembelajaran
c. Sebagai sarana untuk menciptakan suasana pembelajaran yang lebih humanis dan menyenangkan
d. Sebagai sarana yang menjembatani peserta didik untuk mengingat materi pembelajaran
e. Sebagai sarana untuk membanun retensi dan menyentuh emosi dan rasa etika peserta didik
f. Sebagai sarana dalam proses internalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran.
g. Sebagai sarana yang mendorong motivasi belajar siswa
Banyak sekali manfaat yang di dapat dengan pembelajaran menggunakan metode bernyanyi, salah satunya yaitu siswa dapat dengan mudah menyerap pembelajaran karena lirik yang digunakan menyesuaikan dengan materi pembelajaran. Sebagaimana yang kita ketahui, siswa lebih mudah menghafal dengan cara mendengarkan, maka dari itu metode bernyanyi sangat dibutuhkan dalam pembelajaran untuk membuat anak dapat menyerap pembelajaran dengan baik.
3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Bernyanyi
Menurut Utami (2023) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam langkah-langkah metode menyanyi, yaitu sebagai berikut:
a. Guru mengetahui dengan jelas isi pokok materi yang akan diajarkan.
b. Merumuskan dengan benar informasi/konsep/fakta materi baru apa saja yang harus dikuasai/dihafalkan oleh peserta didik.
c. Memilih nada lagu yang familiar di kalangan peserta didik.
d. Menyusun informasi/konsep/fakta materi yang kita inginkan untuk dikuasai peserta didik dalam bentuk lirik lagu yang disesuaikan dengan nada lagu yang dipilih.
e. Guru harus mempraktikkan terlebih dahulu menyanyikannya.
f. Mendemonstrasikannya bersama-sama secara berulang-ulang.
g. Usahakan untuk diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai.
h. Mengajukan pertanyaan seputar materi tersebut untuk mengukur apakah siswa sudah dapat menghafal dan menguasainya melalui lagu yang dinyanyikan tersebut.
Pada penerapan metode bernyanyi hal-hal yang harus diperhatikan adalah pemilihan lagu atau nada yang mudah untuk dipahami oleh siswa. Nada yang dipilih harus sederhana dan tidak rumit sehingga siswa lebih mudah dalam mengingat atau menghafal lagu tersebut. Selanjutnya kandungan pada lagu tersebut harus mampu menyampaikan isi pada materi yang disampaikan, agar hakikat pembelajaran tetap tersalurkan pada siswa. Pada saat kegiatan pembelajaran guru memiliki andil yang besar dalam mengarahkan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar sehingga proses pembelajaran menjadi lebih aktif. Setelah melakukan demonstrasi pembelajaran dengan kegiatan bernyanyi, guru mengajukan pertanyaan untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan metode bernyanyi. Langkah-langkah untuk menerapakan metode bernyanyi pada intinya adalah mengadaptasikan sebuah lagu dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan, dengan tujuan menciptakan pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa dan memudahkan siswa dalam memahami konsep dari sebuah materi.
4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bernyanyi
Adapun kelebihan metode bernyanyi menurut Nisa dkk (2020: 52–53), yaitu:
a. Memperkaya atau menambah sumber belajar bagi guru dan anak usia dini.
b. Memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam mengoptimalkan lingkungan sekitar untuk dijadikan sebagai media pembelajaran.
c. Meningkatkan kreativitas guru dalam menciptakan metode pembelajaran yang menarik dan menyenangkan untuk anak usia dini.
d. Materi pembelajaran akan menjadi lebih menarik dan konkret.
e. Diharapkan anak didik dapat dirangsang kemampuan penalarannya, penciptaan, perkembangan daya pikir, perkembangan bahasa, berimajinasi dan kretivitas.
f. Membantu anak untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan baru yang didasarkan pada hal-hal yang telah anak ketahui dan yang ingin diketahui anak.
g. Bernyanyi harus menyediakan konsep yang dapat diselidiki oleh setiap anak melalui pengalaman praktik langsung tentang objek-objek yang nyata bagi anak untuk menilai dan memanipulasinya.
h. Bernyanyi dapat disesuaikan dengan tema, materi dan kegiatan yang berlangsung.
i. Anak menjadi aktif terlibat di dalam kegiatan, sehingga anak akan menggunakan semua pemikirannya.
j. Hasil yang dicapai dari penerapan metode bernyanyi secara tidak langsung menghasilkan produk kreativitas.
Menurut Ni’mah (2017:183) kekurangan metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya, maka tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya mengembangkan kecerdasan musik saja. Sulit digunakan pada kelas besar, hasilnya akan kurang efektif pada anak pendiam atau tidak suka bernyanyi, suasana kelas yang ramai, bisa mengganggu kelas yang lain.
Berdasarkan uraian tersebut tentu bisa disimpulkan penerapan metode bernyanyi bisa sangat membantu kegiatan pembelajaran karena mampu memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa dan memudahkan pula bagi siswa untuk mengingat suatu materi ajar. Namun tidak dapat dipungkiri pembelajaran dengan metode bernyanyi pula akan menjadi tidak efektif apabila seorang guru terlalu fokus pada bernyanyi dan menyampingkan isi materi pada pembelajaran itu sendiri, sehingga ketika penerapan metode bernyanyi di kelas antara bernyanyi dan belajar harus seimbang.
C. Media Kartu Bergambar
1. Pengertian Media
Media pada hakikatnya merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harifah berarti “tengah”, “perantara” atau “ pengantar”. Media dalam bahasa Arab adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima. Jadi media adalah alat yang menyampaiakan atau mengantarkan pesan pesan pengajaran. Media adalah suatu alat bantu yang sangat bermanfaat bagi para siswa dan gurudalam suatu proses belajar mengajar (Nurrita, 2018:173). Media pembelajaran merupakan suatu alat bantu mengajar yang mempengaruhi belajar siswa, kondisi belajar, serta lingkungan belajar yang dikondisikan dan dikembangkan oleh guru (Trisiana, 2020:3).
Media pembelajaran sebagai sarana agar peserta didik tidak jenuh dalam mengikuti pelajaran serta yang terbesar diharapkan peserta didik dapat termotivasi dan mempermudah dalam menerima materi pelajaran. Media merupakan semua bentuk perantara yang dipakai orang untuk menyebarkan gagasan sehingga gagasan tersebut sampai kepada penerima. Secara umum media merupakan suatu alat proses belajar mengajar.
Segala sesuatu yang dapat dipergunkan guna merangsang pikiran, perasaan, perhaian, dan kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar (Kuswanto, dkk. 2018:16). Media pembelajaran merupakan sebuah alat, metodik, dan teknik yang dipergunakan sebagai perantara komunikasi antara guru dan siswanya guna mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan pengajaran di sekolah (Salmiati, 2018:122).
Berdasarkan beberapa definisi ahli di atas, konsep dasar media pembelajaran bahasa adalah (1) instrumen fisik, (2) berfungsi sebagai perantara pesan-pesan atau materi pembelajaran bahasa, (3) adanya peran pengajar dalam merancang sebuah strategi berinteraksi dengan pembelajar dalam proses pembelajaran, (4) adanya sumber belajar, serta (5) adanya hubungan antara pengajar, pembelajar, materi pembelajaran bahasa, dengan tujuan pembelajaran. Jadi, konsep dasar media pembelajaran bahasa adalah suatu instrumen fisik, baik hardware maupun software yang diambil dari suatu sumber belajar untuk kemudian dengan suatu strategi pembelajaran dimanfaatkan pengajar untuk menyampaikan pesan-pesan, informasi, atau materi kepada pembelajar agar terjadi interaksi yang multiarah sehingga tujuan pembelajaran bahasa tercapai. Terbangunnya interaksi multiarah dalam pembelajaran bahasa pada akhirnya akan mempertinggi efektivitas pembelajaran dan meningkatkan motivasi pembelajar.
2. Kartu Bergambar
Menurut kamus besar bahasa indonesia kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang. Gambar merupakan media yang paling umum dipakai. Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Kartu bergambar adalah gambar yang ditun pada selembar karton yang berbentuk cukup besar. Kartu-kartu tersebut memuat yang ditulis biasanya disertai dengan gambar. Kartu bergambar adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang, bujur sr, yang berisi tanda atau lambing sebagai ganti bilangan (Junanto, 2020:20) Kartu bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan anak kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar. Kartu kata bergambar biasanya berukuran 8x12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi.
Kartu bergambar merupakan salah satu alat bantu pembelajaran yang termasuk dalam kategori flash card. Arsyad (2014:119) menyatakan bahwa kartu bergambar yaitu kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Kartu bergambar biasannya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Susanto (2017:132) menyatakan bahwa kartu bergambar adalah media pembelajaran dalam bentuk gambar yang berukuran tertentu seperti berbentuk persegi atau persegi panjang. Wibawa & Mukti (2014:22) menyatakan bahwa kartu bergambar adalah media pembelajaran visual yang berisi kata-kata, gambar, atau kombinasinya. Kartu yang berisikan gambar-gambar (benda, binatang, dan sebagainya).
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan media kartu bergambar merupakan suatu alat, suatu perantara berupa potongan kertas yang berisi berbagai macam hal. Mulai dari gambar, tulisan berupa pertanyaan, jawaban dan lainnya untuk memudahkan siswa dalam belajar. Media kartu bergambar tidak hanya menjadi media saja, melainkan juga menjadi bagian dari materi pembelajaran karena di dalamnya memuat informasi dan pesan dari materi pelajaran tersebut.
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Kartu Bergambar
Masing-masing media mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan media yang digunakan dalam pembelajaran berbahasa. Sadiman (2018: 29) mengemukakan kelebihan media kartu bergambar sebagai berikut:
a. Sifatnya kongkrit, lebih realistik dibandingkan dengan media verbal semata.
b. Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu.
c. Tidak semua benda, obyek, atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu anak-anak dapat diajak ke luar untuk melihat obyek langsung.
d. Mampu memperjelas suatu masalah dalam berbagai bidang, berbagai tingkat usia, sehingga dapat memecah kesalah pahaman.
e. Harga terjangkau dan lebih mudah didapat.
Disamping kelebihan, media kartu kata bergambar juga memiliki kelemahan seperti yang dikemukakan oleh Sadiman (2018:31), yaitu gambar hanya menekankan persepsi indramata, gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran, dan ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar dan anak hanya dapat mengetahui dan memahami kata dan gambar yang ada pada media kartu bergambar, dengan kata lain pengetahuan anak terbatas pada kartu bergambar yang disajikan.
4. Penggunaan Media Kartu bergambar
Penggunaan media kartu bergambar dalam pembelajaran merupakan suatu proses, cara menggunakan kartu belajar yang efektif berisi gambar, teks, atau tanda simbol untuk membantu mengingatkan atau mengarahkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar, teks, atau tanda simbol yang ada pada kartu, serta merangsang pikiran dan minat siswa dalam meningkatkan kecakapan pengenalan simbol bahan tulis dan kegiatan menurunkan simbol tersebut sampai kepada kegiatan siswa memahami arti/makna yang terkandung dalam bahan tulis.
Adapun langkah-langkah penggunaan media kartu bergambar menurut Indriana (2015: 138) sebagai berikut: 1) Kartu-kartu yang telah disusun dipegang setinggi dada dan menghadap ke siswa. 2) Cabut kartu satu per satu setelah guru selesai menerangkan. 3) Berikan kartu-kartu yang telah diterangkan tersebut kepada siswa yang dekat dengan guru. Mintalah siswa untuk mengamati kartu tersebut, selanjutnya diteruskan kepada siswa lain hingga semua siswa mengamati. 4) Jika sajian menggunakan cara permainan: (a) letakkan kartu-kartu secara acak pada sebuah kotak yang berada jauh dari siswa, (b) siapkan siswa yang akan berlomba, (c) guru memerintahkan siswa untuk mencari kartu yang berisi gambar, teks, atau lambang sesuai perintah, (d) setelah mendapatkan kartu tersebut siswa kembali ke tempat semula/start, (e) siswa menjelaskan isi kartu tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas tentang langkah – langkah dalam media kartu bergambar, Media kartu kata ini terbuat dari karton yang terdapat gambar benda serta nama benda tersebut. Media ini memiliki keunggulan berupa menarik perhatian anak dikarenakan gambar yang terdapat pada kartu dengan berbagai macam gambar dan warna. Selain itu, media itu terbuat dari kertas karton berukuran 8x12cm yang tidak membahayakan pada anak.
5. Manfaat Media Kartu Bergambar
Kartu bergambar dapat berupa kardus yang
berlapisi kertas yang
terdiri dari sebuah kata, kalimat, atau gambar diatasnya. Kedua sisi ini
harus digunakan dalam pembelajaran bahasa anak. Disatu sisi berupa
gambar dan di isi sampingnya berupa kata. Kartu bergambar ini bisa
dibuat sendiri oleh peserta didik. Manfaat penggunaan kartu bergambar dapat
meningkatkan kemampuan membaca anak menurut maimunah hasan adalah yaitu dapat
membaca dengan mudah, membantu anak dalam mengenal huruf, kosakata dan gambar,
mengembangkan daya ingat otak kanan, dan memperbanyak perbendaharaan kata pada
anak.
Junanto (2019:20) menyebutkan kartu bergambar antara lain sebagai berikut :
a. Menimbulkan daya Tarik bagi siswa. Gambar dengan berbagai warna akan lebih menarik dan membangkitkan minat serta perhatian siswa.
b. Mempermudah pengertian siswa. Suatu penjelasan yang sifatnya
abstrak dapat dibantu dengan gambar sehingga siswa lebih mudah
memahami yang dimaksud.
c. Memperjelas bagian-bagian yang penting. Melalui gambar, dapat diperbesar bagian-bagian yang penting sehingga dapat diamati lebih jelas.
d. Menyingkat suatu uraian panjang.
D. Metode Bernyanyi Menggunakan Media Kartu Bergambar
Kegiatan yang sangat disukai oleh Anak Usia Dini adalah bernyanyi. Dengan bernyanyi, Anak Usia Dini bebas mengekspresikan diri, dan secara tidak langsung, juga dapat melatih olah vokal serta artikulasi bahasa. Selain dari pada itu, bernyanyi juga dapat digunakan untuk menambah pembendaharaan kata, dikarenakan saat anak bernyanyi, anak dapat mendengar dan menghafal kosa kata baru sehingga akan terangsang untuk mengungkapkanya. Bernyanyi juga dapat diartikan sebagai ekspresi bahasa. Sesuai pendapat Lilis (2016) bahwa dengan bernyanyi, anak dapat bergaya sesuka hati, dan mengucapkan kata-kata yang disenanginya dalam lagu yang dinyanyikan. Anak juga dapat berpikir kritis ketika memahami makna yang tertadap di dalam lagu sesuai dengan kehidupan nyata. Anak dapat menggunakan bahasa serta mengucapkannya dengan memahami maksud dari kata yang diucapkannya melalui contoh yang didengar dan dilihat dari lingkungan sekitarnya.
Penerapan metode bernyanyi berarti menciptakan serta mengelola pembelajaran dengan menggunakan syair-syair yang dilagukan. Syair tersebut dapat disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan kepada anak. Manfaat penerapan metode bernyanyi adalah sarana relaksasi dengan menetralisasi denyut jantung dan gelombang otak, menumbuhkan minat dan memperkuat daya tarik pembelajaran, menciptakan proses pembelajaran lebih humanis dan menyenangkan, sebagai jembatan dalam mengingat materi pembelajaran, membangun retensi dan menyentuh emosi dan rasa estetika siswa, proses interrnalisasi nilai yang terdapat pada materi pembelajaran, dan mendorong motifasi anak (Fadlillah, 2016) .
Untuk mengoptimalkan upaya meningkatkan kemampuan bahasa melalui metode bernyanyi pada anak usia 4-5 tahun, penyampaian metode tersebut dibantu dengan metode tambahan yaitu menggunakan kartu bergambar. Kartu bergambar merupakan kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar. Kartu bergambar berfungsi sebagai stimulasi atau rangsangan munculnya ide, pikiran, maupun gagasan baru sehingga apa yang disampaikan memiliki kualitas yang baik, memiliki tujuan yang relevan, sederhana, dan menarik. Lilis (2016), menjelaskan manfaat kartu bergambar bagi anak adalah sebagai alat untuk mengungkapkan (mengekspresikan) isi hati, pendapat, serta gagasan. Kartu bergambar juga bermanfaat sebagai media bermain fantasi, imajinasi, dan sublimasi anak, memstimulasi bentuk ketika lupa atau untuk menambahkan gagasan baru. Kartu bergambar juga dapat digunakan sebagai alat untuk menjelaskan bentuk serta situasi .
Penjelasan mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak usia dini melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar di KB ............... Desa Kutabima yaitu,
1. Guru mengetahui dengan jelas isi pokok materi yang akan diajarkan.
2. Guru merumuskan dengan benar informasi/konsep materi baru apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik.
3. Guru memilih nada lagu yang familiar di kalangan peserta didik.
4. Guru menyusun informasi/konsep materi yang kita inginkan untuk dikuasai peserta didik dalam bentuk lirik lagu yang disesuaikan dengan nada lagu yang dipilih.
5. Guru menyiapkan kartu bergambar sesuai tema lagu.
6. Guru harus mempraktikkan terlebih dahulu dengan menyanyikannya, sambil menunjukkan kartu bergambar sesuai cerita lagu.
7. Guru mendemonstrasikannya secara bersama-sama dan berulang-ulang.
8. Guru mengusahakan untuk diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai.
9. Guru mengajukan pertanyaan seputar materi tersebut untuk mengukur apakah siswa sudah dapat menguasai materi kebahasaan melalui lagu yang dinyanyikan tersebut.
E. Penelitian yang Relevan
1. Ririn Anggraini (2023) judul penelitian Melalui Kegiatan Bermain dan Bernyanyi dapat Mengembangkan Bahasa untuk Anak 5-6 Tahun, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui melalui kegiatan bermain dan bernyanyi dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak usia dini, penelitian ini bisa menjadi referensi ilmiah kalangan pendidikan, bagi guru dalam melaksanakan kegiatan bermain dan bernyanyi sebagai bagian dari kegiatan belajar anak, desain dalam penelitian ini adalah Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Hasil penelitian kegiatan sebelum siklus nilai rata-rata siklus yang diperoleh anak adalah 27,50% dalam kategori MB, nilai rata-rata siklus yang diperoleh anak adalah 44,79% dalam kategori MB, Nilai rata-rata siklus I diperoleh anak sebesar 44,79% dalam kategori MB. siklus II diperoleh anak 53,12% berkembang dalam kategori BSH, dan nilai rata-rata siklus III yang diperoleh anak adalah 84,37% dalam kategori BSB.
2. Ajeng Sri Wahyuni (2022) judul penelitian Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dengan Metode Bernyanyi Di Ra Al-Ikhlash, Universitas Pendidikan Indonesia. Metode bernyanyi merupakan salah satu kegiatan efektif yang dapat dijadikan sebagai upaya pengembangkan aspek bahasa anak usia dini. Setiap lagu yang dinyanyikan mengandung banyak makna juga manfaat, seperti dalam aspek bahasa, pembiasaan, kognitif, seni, ataupun kegiatan fisik motorik. Penelitian ini berfokus bukan hanya pada stimulus perkembangan bahasa anak saja, akan tetapi melihat bagaimana respon dari diri anak terhadap kegiatan bernyanyi yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak tersebut.
3. Sri Wahyuni dan Astuti Damayanti (2022) dengan judul penelitian Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Metode Bernyanyi di PAUD Kuntum Mekar, Universitas Singaperbangsa Karawang, 2022. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak kelompok A di PAUD Kuntum Mekar masih kekurangan keterampilan bahasa yang memadai, terutama antara usia empat dan lima tahun. Teknik bernyanyi digunakan oleh para peneliti untuk mengetahui perkembangan kemampuan berbahasa, khususnya dengan berspekulasi lagu dan suara atau suara sehingga anak anak dapat menampilkan diri secara verbal melalui melodi. Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas (PTK) Kemmis dan Mc Taggart digunakan oleh para peneliti di bidang ini. Peneliti mengumpulkan data observasi melalui wawancara, tes, dan dokumentasi. Analisis data deskriptif kuantitatif digunakan oleh peneliti. Ilmuwan melakukan gerakan yang menyertainya: 1) mengamati, 2) bertindak, dan 3) merenungkan. Hasil observasi kemampuan berbahasa anak sebelum dilakukan pra tindakan dengan metode bernyanyi diperoleh persentase pra siklus sebesar 5%, meningkat menjadi 15% pada siklus I, dan meningkat signifikan menjadi 60% pada siklus II. atau setara dengan sembilan anak. Seorang guru dan 14 siswa, 8 laki-laki dan 6 perempuan, berpartisipasi dalam penelitian ini. Keterampilan bahasa anak meningkat sebagai hasil dari metode bernyanyi, yang memastikan keberhasilannya.
4. Leli Fertiliana Dea, Agus Setiawan, dan
Lina Asmiyati (2020) dengan judul penelitian
Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun
Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan
Media Kartu bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Action Classroom
Research). Subjek penelitian ini yaitu 17 peserta didik usia 4-5 tahun di RA
Al-Furqon Totokaton. Setelah peneliti melakukan penelitian, dan analisis data, peneliti mendapatkan data
bahwa tidak ada anak dengan nilai
bahasa BB (Belum Berkembang), 9 anak dengan penilaian bahasa MB (Mulai Berkembang atau sebesar 53% dari jumlah
anak, 4 anak dengan penilaian BSH (Berkembang
Sesuai Harapan atau sebesar 23,5% dari jumlah anak, dan 4 anak dengan penilaian bahasa BSB (Berkembang Sangat
bagus) atau sebesar 23,5% dari jumlah anak. Dapat disimpulkan bahwa melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu
bergambar dapat meningkatkan
kemampuan bahasa anak usia dini di Raudlatul Athfal Al-Furqon Totokaton Punggur tahun ajaran 2018/2019.
5. Angraini, Risnita dan Fridiyanto (2023) dengan judul penelitian Melalui Kegiatan Bermain dan Bernyanyi dapat Mengembangkan Bahasa untuk Anak 5-6 Tahun. Hasil penelitian kegiatan sebelum siklus nilai rata-rata siklus yang diperoleh anak adalah 27,50% dalam kategori MB, nilai rata-rata siklus yang diperoleh anak adalah 44,79% dalam kategori MB, Nilai rata-rata siklus I diperoleh anak sebesar 44,79% dalam kategori MB. siklus II diperoleh anak 53,12% berkembang dalam kategori BSH, dan nilai rata-rata siklus III yang diperoleh anak adalah 84,37% dalam kategori BSB.
F. Kerangka Pikir
Berawal dari beberapa permasalahan yang ditemui oleh peneliti pada saat observasi awal bahwa kemampuan bahasa anak di kelompok B KB ........................ masih rendah. Beberapa permasalahan yang ditemui oleh peneliti adalah pembelajaran yang kurang asyik dan menyenangkan. Anak terkesan tidak memperhatikan guru. Guru hanya bercerita dari buku panduan. Kelas terkesan ramai, dan anak terkadang berjalan kesana kemari. Situasi pembelajaran menjadi kurang kondusif.
Mengatasi permasalahan tersebut peneliti mencoba menerapkan pembelajaran yang lebih menyenangkan dan membuat suasana kelas menjadi aktif. Metode yang digunakan adalah dengan metode bernyanyi yang dipadukan dengan media kartu bergambar. Semua anak pada dasarnya suka bernyanyi. Sehingga untuk mengatasi pembelajaran tersebut peneliti menggunakan metode bernyanyi yang dipadukan dengan media kartu bergambar. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan. Secara skematis kerangka pemikiran dapat di lihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 3.1
Kerangka Berpikir
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang diajukan adalah “Melalui metode bernyanyi menggunakan kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak di kelompok B KB ............... Kutabima Kecamatan Cimanggu kabupaten Cilacap.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian sederhana yang dilakukan peneliti dalam rangka meningkatkan kualitas profesional guru, khususnya kualitas pembelajaran. Penelitian yang dilakukan untuk menjawab suatu permasalahan secara sistematis dengan langkah-langkah dan metode tertentu. Menurut Arikunto (2019), penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Penelitian tindakan kelas atau dalam istilah bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti guna meneliti peniliti dan anak.
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur atau siklus. Para ahli mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda. Namun pada umunya penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian empat tahapan yang dilakukan dalam siklus yang berulang. Penelitian ini menggunakan desain Arikunto (2019: 16) yaitu dalam penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu: perencanaan (planing), pelaksanaan (acting), pengamatan, (observation), refleksi (reflection). Siklus penelitian ini dilakukan secara berulang atau terus menerus sampai masalah yang di teliti dapat dipecahkan atau diatasi dengan baik. Adapun desain penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Desain Penelitian Tindakan Kelas
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dilaksanakan di Kelompok Belajar (KB) ............... yang beralamat di Dusun Cisampih, RT. 06 / RW.02, Desa Kutabima, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei tahun 2024.
C. Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah anak
usia
4-5 tahun kelompok B di KB ............... Kutabima Kecamatan Cimanggu tahun ajaran
2023/2024 yang berjumlah 11 anak.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang dipergunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini yaitu :
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting
adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.Teknik pengumpulan data dengan
observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar. Menurut (Arikunto, 2019) observasi adalah pengamatan yang meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek dengan menggunakan seluruh
alat indera.
Dari segi pengumpulan datanya observasi dibagi menjadi dua bagian,
yaitu: participant observation (observasi berperan serta) dan non participant
observation (Sugiyono, 2019) Jenis observasi yang dilaksanakan peneliti
adalah participant observation (observasi berperan serta) sebab di samping
melakukan pengamatan, peneliti ikut serta dalam pembelajaran. Pelaksanaan
observasi atau pengamatan ini dilakukan secara terstruktur. Adapun aspek yang diamati
adalah: keingintahuan dan keterlibatan secara aktif terutama berkenaan dengan
konsentrasi anak dalam menerima materi, aktif dan senang dalam pembelajaran,
berperilaku yang relevan dalam pembelajaran, dapat menyelesaikan tugas dengan
baik.
2. Dokumentasi
Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar
maupun elektronik.
E. Analisa Data
|
(Sudijono, 2015)
Keterangan =
P : Angka Persentase
F : Frekuensi
N : Jumlah kemampuan maksimal
F. Prosedur Penelitian
Rencana tindakan dalam penelitian yakni langkah-langkah dalam melaksanakan penelitian, berikut ini merupakan tahapan dalam rencana tindakan:
1. Siklus I
a. Perencanaan
Kegiatan dari tahapan perencanaan yakni sebagai berikut:
1) Merencanakan pelaksanaan metode bernyanyi dengan menggunakan media kartu bergambar dan membuat perangkat pembelajaran berupa RPPH)
2) Mempersiapkan kartu bergambar dan lagu yang akan digunakan dalam pembelajaran kemampuan berbahasa.
3) Merencanakan strategi dalam pembelajaran dan menyesuaikan tujuan pembelajaran.
4) Menyusun instrumen penilaian untuk menilai kemampuan berbahasa anak didik
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejak kegiatan awal hingga akhir kegiatan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1) Guru mengetahui dengan jelas isi pokok materi yang akan diajarkan.
2) Guru merumuskan dengan benar informasi/konsep materi baru apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik.
3) Guru memilih nada dan lagu yang familiar di kalangan peserta didik.
4) Guru menyusun informasi/konsep materi yang kita inginkan untuk dikuasai peserta didik dalam bentuk lirik lagu yang disesuaikan dengan nada lagu yang dipilih.
5) Guru menyiapkan kartu bergambar sesuai tema lagu.
6) Guru harus mempraktikkan terlebih dahulu dengan menyanyikannya, sambil menunjukkan kartu bergambar sesuai cerita lagu.
7) Guru mendemonstrasikannya secara bersama-sama dan berulang-ulang.
8) Guru mengusahakan untuk diikuti dengan gerak tubuh yang sesuai.
9) Guru meminta siswa untuk mengambil kartu bergambar dan bernyanyi sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih
10) Guru dibantu observer melakukan penilaian terhadap peningkatan kemampuan berbahasa anak menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan pada saat anak bernyanyi
11) Setelah semua anak selesai melaksanakan kegiatan bernyanyi, guru memberikan pujian kepada anak secara keseluruhan dan menutup kegiatan pembelajaran.
c. Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung peneliti dan observer mengamati proses pembelajaran. Pengamatan proses pembelajaran terdiri dari keterlibatan serta ketertarikan anak dalam kegiatan yang dirancang. Pada saat melakukan pembelajaran meningkatkan kemampuan motorik kasar anak , guru dan peneliti menggamati secara mencatat perkembangan anak. Selanjutnya guru menanyakan tentang perasaan anak apakah senang atau tidak dalam mengikuti kegiatan pada hari itu.
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui pengamatan digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul sehingga dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut. Pencarian solusi ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak dan merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Pelaksanaan refleksi dilakukan oleh peneliti dengan cara melihat perbandingan antara data pada saat pratindakan dan sesudah dilakukan siklus 1
2. Siklus II
a. Perencanaan
Kegiatan dari tahapan perencanaan yakni sebagai berikut:
1) Merencanakan pelaksanaan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I dan membuat perangkat pembelajaran berupa RPPH berdasarkan hasil refleksi siklus I
2) Mempersiapkan kartu bergambar dan lagu yang akan digunakan dalam pembelajaran kemampuan berbahasa.
3) Merencanakan strategi dalam pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan menyesuaikan tujuan pembelajaran .
4) Menyusun instrumen penilaian untuk menilai kemampuan berbahasa anak didik
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan ini merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru sejak kegiatan awal hingga akhir kegiatan, dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut:
1) Guru memahami isi pokok materi yang akan diajarkan dengan penerapan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar.
2) Guru merumuskan dengan benar informasi/konsep materi baru apa saja yang harus dikuasai oleh peserta didik agar dapat meningkat dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebelumnya
3) Guru menambah variasi nada dan judul lagu yang familiar di kalangan peserta didik.
4) Guru menyusun informasi/konsep materi yang kita inginkan untuk dikuasai peserta didik dalam bentuk lirik lagu yang disesuaikan dengan variasi nada dan judul lagu yang dipilih.
5) Guru menyiapkan variasi jenis kartu bergambar sesuai tema lagu.
6) Guru harus mempraktikkan terlebih dahulu dengan menyanyikannya, sambil menunjukkan variasi kartu bergambar sesuai cerita lagu.
7) Guru mendemonstrasikannya secara bersama-sama dan berulang-ulang.
8) Guru meminta siswa untuk mengambil kartu bergambar dan bernyanyi sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih
9) Guru dibantu observer melakukan penilaian terhadap peningkatan kemampuan berbahasa anak menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan pada saat anak bernyanyi
10) Setelah semua anak selesai melaksanakan kegiatan bernyanyi, guru memberikan pujian kepada anak secara keseluruhan dan menutup kegiatan pembelajaran.
c. Pengamatan
Selama pembelajaran berlangsung, peneliti dan guru mengamati proses kegiatan tersebut. Pada saat melakukan pembelajaran meningkatkan kemampuan berbahasa anak melalui permainan bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Peneliti dan observer mengamati serta mencatat perkembangan anak menggunakan lembar observasi yang telah disediakan
d. Refleksi
Data yang diperoleh melalui pengamatan digunakan sebagai pedoman bagi peneliti dan observer untuk melakukan refleksi pada permasalahan yang muncul sehingga dapat mencari solusi terhadap masalah tersebut. Pelaksanaan refleksi dilakukan oleh peneliti dan observer dengan cara melihat perbandingan antara data pada saat pra tindakan, tindakan siklus I, tindakan siklus 2 untuk menentukan apakah kegiatan penelitian dinyatakan selesai atau dilanjutkan pada siklus berikutnya.
G. Indikator Keberhasilan
Adapun indikator keberhasilan yang ingin penulis capai dalam penelitian kali ini adalah sebesar 85% dalam kategori berkembang sangat baik (BSB) dengan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pedoman Penilaian Hasil Observasi
Variabel |
Indikator |
Penilaian |
|||
BB |
MB |
BSH |
BSB |
||
Memahami Bahasa |
1. Anak dapat mengulang kalimat yang disampaikan guru |
|
|
|
|
2. Anak mengulang kalimat perintah yang diberikan guru |
|
|
|
|
|
3.
Anak mendengar dan |
|
|
|
|
|
Mengungkapkan Bahasa |
4. Anak mengulang lagu dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru |
|
|
|
|
5. Anak mengungkapkan perasaan dengan kata sifat sebelum dan sesudah bernyanyi |
|
|
|
|
|
6. Anak mampu menyebutkan kata-kata baru yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar |
|
|
|
|
Untuk memperjelas kriteria hasil penilaian di atas, digunakan pedoman sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 3.2
Rubrik Penilaian
No |
Variabel / Indikator |
||
1 |
Anak dapat mengulang kalimat yang disampaikan guru |
||
|
BB |
: |
Anak belum mampu mengulang kalimat yang disampaikan guru |
|
MB |
: |
Anak mampu mengucapkan kurang dari 3 kalimat yang disampaikan guru |
|
BSH |
: |
Anak mampu mengucapkan 3 sampai 5 kalimat yang disampaikan guru |
|
BSB |
: |
Anak mampu mengucapkan lebih 5 kalimat yang disampaikan guru |
2 |
Anak mengulang kalimat perintah yang diberikan guru |
||
|
BB |
: |
Anak belum mampu mengulang kalimat perintah yang diberikan guru |
|
MB |
: |
Anak mampu mengulang kurang dari 3 kalimat perintah yang diberikan guru |
|
BSH |
: |
Anak mampu mengulang 3 sampai 5 kalimat perintah yang diberikan guru |
|
BSB |
: |
Anak mampu mengulang lebih 5 kalimat perintah yang diberikan guru |
3 |
Anak mendengar dan mampu membedakan kalimat-kalimat dalam lagu yang dinyanyikan |
||
|
BB |
: |
Anak belum mampu mendengar dan membedakan kalimat-kalimat dalam lagu yang dinyanyikan |
|
MB |
: |
Anak mampu mendengar dan membedakan kurang dari 3 kalimat dalam lagu yang dinyanyikan |
|
BSH |
: |
Anak mampu mendengar dan membedakan 3 sampai 5 kalimat dalam lagu yang dinyanyikan |
|
BSB |
: |
Anak mampu mendengar dan membedakan lebih 5 kalimat dalam lagu yang dinyanyikan |
4 |
Anak mengulang lagu dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru |
||
|
BB |
: |
Anak belum mampu mengulang lagu dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru |
|
MB |
: |
Anak mampu mengulang lagu kurang dari 3 kalimat dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru |
|
BSH |
: |
Anak mampu mengulang lagu 3 sampai 5 kalimat dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru |
|
BSB |
: |
Anak mampu mengulang lagu lebih 5 kalimat dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru |
5 |
Anak mengungkapkan perasaan dengan kata sifat sebelum dan sesudah bernyanyi |
||
|
BB |
: |
Anak belum mampu mengungkapkan perasaan dengan kata sifat sebelum dan sesudah bernyanyi |
|
MB |
: |
Anak mampu mengungkapkan perasaan dengan kata sifat kurang dari 3 kalimat sebelum dan sesudah bernyanyi |
|
BSH |
: |
Anak mampu mengungkapkan perasaan dengan kata sifat 3 sampai 5 kalimat sebelum dan sesudah bernyanyi |
|
BSB |
: |
Anak mampu mengungkapkan perasaan dengan kata sifat lebih 5 kalimat sebelum dan sesudah bernyanyi |
6 |
Anak mampu menyebutkan kata-kata baru yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar |
||
|
BB |
: |
Anak belum mampu menyebutkan kata-kata baru yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar |
|
MB |
: |
Anak mampu menyebutkan kata-kata baru kurang dari 3 kalimat yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar |
|
BSH |
: |
Anak mampu menyebutkan kata-kata baru 3 sampai 5 kalimat yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar |
|
BSB |
: |
Anak mampu menyebutkan kata-kata baru lebih 5 kalimat yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar |
Hasil perhitungan, dikonsultasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase, yang dikelompokan dalam 4 kategori sebagai berikut :
Tabel 3.3
Kriteria Deskriptif Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan Kartu Bergambar
No. |
Rentang Nilai |
Kriteria Nilai |
Keterangan |
1 |
<50 |
belum berkembang (ê) |
Belum Tuntas |
2 |
50-60 |
mulai berkembang (êê) |
Belum Tuntas |
3 |
70-80 |
berkembang sesuai harapan (êêê) |
Tuntas |
4 |
≥80 |
berkembang sangat baik (êêêê |
Tuntas |
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan kegiatan awal penelitian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi awal kemampuan berbahasa pada anak kelompok B. Survai awal juga dimanfaatkan untuk mencari permasalahan yang ada di KB ........................ khususnya pada kelompok B. Kodisi awal ini menjadi acuan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti pada anak kelompok B KB ............... Kutabima diidentifikasi adanya masalah yang muncul yaitu rendahnya kemampuan berbahasa anak kelompok B. Selain itu, proses pembelajaran untuk peningkatan kemampuan berbahasa anak kurang variatif dan menyenangkan sehingga anak terlihat kurang merespon. Karena dalam peningkatan kemampuan berbahasa anak kelompok B guru menggunakan metode pembelajaran konvensional sehingga pembelajaran terasa monoton dan membosankan. Kondisi ini dirasa kurang menyenangkan, karena anak usia TK pada umumnya senang bernyanyi atau diajak bernyanyi.
Berdasarkan permasalahan di atas masih banyak anak yang kemampuan berbahasanya rendah. Kemampuan berbahasa anak pada kondisi awal (pra siklus) dapat dilihat dari rendahnya hasil observasi awal yang dilakukan sebelum adanya penerapan metode bernyanyi mengunakan media kartu bergambar. Pada tindakan pra siklus kemampuan berbahasa kategori belum berkembang sebesar 55% atau 5 anak, sedangkan kemampuan berbahasa yang mulai berkembang sebesar 36% atau 4 anak, sedangkan kemampuan berbahasa yang berkembang sesuai harapan sebesar 9% atau 1 anak dan kemampuan berbahasa yang berkembang sangat baik belum ada. Dari data tersebut terbukti dari 11 anak yang sesuai dengan indikator atau yang masuk kategori berkembang sesuai harapan (BSH) sebesar 9% atau 1 anak.
Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak TK dengan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Penelitian ini dilakukan di KB ........................ dengan alasan sebagai berikut:
a. KB ........................ ini terbuka untuk mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya melalui penerapan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar.
b. Penentuan sampel penelitian pada Kelompok B memungkinkan stimulus pada pemberian pembelajaran kemampuan berbahasa anak usia dini.
c. Kurangnya stimulus pengembangan kemampuan berbahasa, pengayaan media yang kurang menarik, pengembangan pengetahuan dan latihan para guru tentang kemampuan berbahasa anak usia dini.
Berdasarkan data hasil kondisi awal diperoleh keterangan bahwa KB ........................ dengan jumlah anak Kelompok B sebanyak 11 anak, hanya terdapat 1 anak atau 9% dinyatakan tuntas atau mencapai indikator kinerja yaitu masuk dalam kategori BSH, sedangkan 10 anak lainnya atau 91% belum memenuhi indikator keberhasilan dengan presentase ≥85%. Selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini: (Data ketuntasan secara individual dapat dilihat pada lampiran)
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa pada Kondisi Awal
No |
Nama Anak |
Indikator |
Kriteria Nilai |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|||
1 |
Keshya |
★ |
★★ |
★★ |
★ |
★ |
★ |
BB |
2 |
Abid |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
MB |
3 |
Rangga |
★ |
★ |
★★ |
★ |
★ |
★ |
BB |
4 |
Ileana |
★★ |
★ |
★★ |
★ |
★★ |
★ |
BB |
5 |
Vanka |
★★★ |
★★ |
★★★ |
★★ |
★★ |
★★★ |
BSH |
6 |
Fika |
★ |
★★ |
★ |
★★ |
★★ |
★★ |
BB |
7 |
Agus |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
MB |
8 |
Cindi |
★★ |
★★ |
★ |
★ |
★ |
★★ |
BB |
9 |
Raffa |
★★★ |
★★★ |
★ |
★★ |
★★ |
★★ |
MB |
10 |
Kaila |
★ |
★★ |
★★ |
★ |
★★ |
★★ |
BB |
11 |
Gilang |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
MB |
Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan persentase dari masing-tahap perkembangan kemampuan berbahasa anak sebagai berikut :
Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Berbahasa pada Kondisi Awal
No |
Kriteria Nilai |
Jumlah |
Persentase |
Ket |
1 |
BB (★) |
6 |
55 |
|
2 |
MB (★★) |
4 |
36 |
|
3 |
BSH (★★★) |
1 |
9 |
|
4 |
BSB (★★★★) |
0 |
0 |
|
|
Jumlah |
11 |
100 |
|
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 1 anak (9%) yang sudah memenuhi indikator kinerja, karena masuk dalam kriteria keberhasilan yaitu dalam kategori minimal BSH sedang anaknya 10 anak (91%) belum mencapai indikator kinerja karena masih berada dalam kategori BB dan MB, sehingga belum memenuhi indikator kinerja dan keberhasilan minimal masuk dalam kategori BSH.
Dalam bentuk diagram batang sebagaimana dijelaskan pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.1 Kemampuan Berbahasa Anak Pada Kondisi Awal
Observasi dilakukan dengan melibatkan teman sejawat dengan menggunakan lembar observasi. Adapun aspek yang diobservasi dengan indikator : anak dapat mengulang kalimat yang disampaikan guru, anak mengulang kalimat perintah yang diberikan guru, anak mendengar dan mampu membedakan kalimat-kalimat dalam lagu yang dinyanyikan, anak mengulang lagu dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru, anak mengungkapkan perasaan dengan kata sifat sebelum dan sesudah bernyanyi, anak mampu menyebutkan kata-kata baru yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar.
2. Deskripsi Siklus I
Pada siklus I peneliti memfokuskan pada penggunaan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Adapun kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus I yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum pelaksanaan tindakan, penulis melakukan perencanaan tindakan berupa mengidentifikasikan masalah kemudian mencari cara untuk pemecahan masalah. Setelah penulis menemukan indikator keberhasilan yang akan digunakan untuk mencapai proses dalam pembelajaran. Maka tahap perencanaan tindakan yang penulis lakukan sebagai berikut :
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) yang dilakukan dua kali pertemuan untuk siklus 1
2) Mempersiapkan tema dan subtema dan judul lagu yang akan dinyanyikan sesuai tema dan subtema yang akan dipelajari.
3) Mempersiapkan media kartu bergambar yang digunakan untuk proses pembelajaran, dimana kartu bergambar tersebut berupa gambar-gambar sesuai dengan tema dan subtemanya.
4) Menyiapkan lembar observasi yang digunakan selama proses pembelajaran dilaksanakan.
b. Pelaksanaan
Pada saat proses pelaksanaan penelitian siklus 1 penulis memiliki tugas membuat rencana pelaksanaan pembelajaran harian atau RPPH, serta membuat tema dan sub tema yang telah dikonsultasikan dengan sekolah, adapun tahapan penelitian telah dilaksanakan sebagai berikut :
1) Pertemuan pertama
Jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama sebanyak 11 anak.
a. Kegiatan awal, guru mengucapkan salam kepada anak, serta mengabsen anak yang belum datang, dan menanyakan kabar, dan menjelaskan tema dan sub tema yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu tema kendaraan subtema kendaraan darat.
b. Kegiatan inti, guru meminta anak untuk berkumpul membentu lingkaran. Guru menunjukkan kartu bergambar sesuai dengan judul lagu yang akan dinyanyikan. Judul lagu tersebut adalah Naik Becak, Naik Delman dan Naik Kereta Api. Guru memberikan contoh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Guru mengambil salah satu kartu bergambar dan menyanyikan lagu sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih. Guru kemudian menunjuk beberapa anak untuk maju ke depan dan melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Setelah beberapa anak tersebut melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar, guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan anak dengan berpedoman pada indikator penilaian observasi peningkatan kemampuan berbahasa anak.
c. Kegiatan Akhir, guru bertanya kepada anak tentang pembelajaran hari ini, dan memberi pesan-pesan, berdoa pulang.
2) Pertemuan Kedua
Jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus 1 pertemuan kedua sebanyak 11 anak .
a. Kegiatan Awal, guru menyapa anak-anak serta bernyanyi sambil mengerakkan tubuh, serta bertanya kepada anak siapa yang pernah naik becak, delman atau kereta api, kemudian guru meminta anak membuat barisan berkelompok masing-masing 1 kelompok terdiri dari 5 dan 6 anak.
b. Kegiatan Inti, kegiatan pada pertemuan kedua pada prinsipnya sama dengan pertemuan pertama. Guru meminta anak untuk berkumpul membentuk lingkaran pada masing-masing kelompok. Guru menunjukkan kartu bergambar sesuai dengan judul lagu yang akan dinyanyikan. Judul lagu yang digunakan sama dengan pertemuan pertama sesuai tema yaitu kendaraan darat yaitu lagu berjudul Naik Becak, Naik Delman dan Naik Kereta Api. Guru memberikan contoh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Guru mengambil salah satu kartu bergambar dan menyanyikan lagu sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih. Guru kemudian menunjuk beberapa anak dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan dan melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Setelah beberapa anak tersebut melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar, guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan anak dengan berpedoman pada indikator penilaian observasi peningkatan kemampuan berbahasa anak
c. Kegiatan Akhir, guru meminta anak untuk mengulang kata-kata yang telah dipelajari dan berdoa pulang.
c. Observasi
Observasi dilakukan dengan melibatkan teman sejawat / Kepala Sekolah dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Adapun aspek yang diobservasi dengan indikator : anak dapat mengulang kalimat yang disampaikan guru, anak mengulang kalimat perintah yang diberikan guru, anak mendengar dan mampu membedakan kalimat-kalimat dalam lagu yang dinyanyikan, anak mengulang lagu dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru, anak mengungkapkan perasaan dengan kata sifat sebelum dan sesudah bernyanyi, anak mampu menyebutkan kata-kata baru yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar. Berdasarkan hasil penilaian observasi diperoleh data seperti berikut:
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa pada Siklus Pertama
No |
Nama Anak |
Indikator |
Kriteria Nilai |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|||
1 |
Keshya |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
MB |
2 |
Abid |
★★★ |
★★ |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★ |
BSH |
3 |
Rangga |
★★ |
★★ |
★★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
MB |
4 |
Ileana |
★★★ |
★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
BSH |
5 |
Vanka |
★★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
BSH |
6 |
Fika |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
BSH |
7 |
Agus |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★★ |
BSH |
8 |
Cindi |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★ |
★★ |
★★★ |
MB |
9 |
Raffa |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★★ |
★★★ |
★★ |
BSH |
10 |
Kaila |
★★ |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★★ |
★★ |
MB |
11 |
Gilang |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★ |
★★★ |
BSH |
Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan persentase dari masing-tahap perkembangan kemampuan berbahasa anak sebagai berikut :
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Kemampuan berbahasa Anak Pada Siklus 1
No |
Kriteria Nilai |
Jumlah |
Persentase |
Ket |
1 |
BB (★) |
0 |
0 |
|
2 |
MB (★★) |
4 |
36 |
|
3 |
BSH (★★★) |
7 |
64 |
|
4 |
BSB (★★★★) |
0 |
0 |
|
|
Jumlah |
11 |
100 |
|
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 7 anak (64%) yang sudah memenuhi indikator kinerja, karena masuk dalam kriteria keberhasilan yaitu dalam kategori minimal BSH dan BSB dengan penjelasan 7 anak atau 64% dalam kriteria BSH (★★★), sedang sisanya 4 anak (36%) belum mencapai indikator kinerja karena masih berada dalam kategori MB (★★) sebanyak 4 anak atau 36% dan tidak ada anak atau 0% dalam kriteria BB (★), sehingga belum memenuhi indikator kinerja dan keberhasilan minimal masuk dalam kategori BSH.
Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus 1
d. Refleksi
Refleksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah evaluasi terhadap proses tindakan dalam satu siklus. Kegiatan refleksi dilakukan oleh guru bersama kolaborator, yang selanjutnya dapat dipergunakan sebagai pijakan untuk melakukan kegiatan pada siklus II. Peneliti dan kolborator membahas hal-hal yang menjadi masalah atau kendala pada pelaksanaan siklus I.
Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi peneliti dan kolaborator diperoleh hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala pada tindakan siklus I, antara lain:
1) Guru kurang memberi motivasi dan penjelasan pada anak sebelum melakukan aktivitas pembelajaran. Hal ini menjadikan anak kurang tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Motivasi baru diberikan guru saat kegiatan berlangsung dan bukan untuk semua anak.
2) Guru tidak menanyakan pada anak terlebih dahulu pada saat pembagian kelompok. Akibatnya ada anak yang tidak mau bergabung pada kelompoknya.
3) Kartu media gambar yang digunakan kurang bervariatif dan ukurannya terlalu kecil sehingga siswa kesulitan untuk memilih karena tidak jelas terlihat.
4) Waktu yang digunakan untuk kegiatan bernyanyi masih terlalu sedikit sehingga anak tidak bisa secara maksimal menampilkan kemampuan bernyanyinya.
Dari penelitian yang dilakukan sudah mengalami peningkatan namun belum mampu memenuhi target yang telah ditentukan karena hasil yang diperoleh belum mencapai 85% dari jumlah anak dengan memiliki kemampuan berbahasa dalam kriteria baik. Pelaksanaan tindakan siklus I masih ada kekurangannya sehingga perlu dilakukan perbaikan yang diharapkan pada tindakan siklus II agar kemampuan berbahasa anak bisa lebih meningkat. Untuk itu, direncanakan beberapa langkah perbaikan dalam perbaikan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada siklus II.
Adapun langkah langkah perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II sebagai berikut:
1) Guru disamping memberikan penjelasan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi dengan media kartu bergambar yang akan dilakukan, hendaknya juga memberikan motivasi sebelum kegiatan dilaksanakan. Salah satu model pembelajaran anak usia dini adalah pembelajaran yang berpusat pada guru dimana guru memberikan petunjuk yang berupa penjelasan penguatan kepada anak.
2) Guru memberi kesempatan kepada anak untuk duduk bersama dengan teman pilihannya sendiri, agar anak merasa senang dan nyaman dalam melakukan kegiatan. Anak paling baik belajar dalam situasi kebebasan yang disertai disiplin diri.
3) Kartu media gambar yang digunakan lebih bervariatif dan ukurannya dibuat lebih besar sehingga siswa tidak merasa kesulitan untuk memilih kartu yang dipilih karena sudah jelas terlihat.
4) Waktu yang digunakan untuk kegiatan bernyanyi ditambah sehingga anak lebih banyak bisa tampil dan dapat dengan maksimal menampilkan kemampuan bernyanyinya.
3. Deskripsi Siklus II
Adapun kegiatan yang dilakukan selama proses pembelajaran pada siklus II yang meliputi tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanaan perbaikkan yang dilakukan oleh penulis dan guru setelah melalui tahap refleksi, perbaikan yang dilakukan untuk merevisi kesalahan dan kekurangan menjadi hambatan dalam siklus sebelumnya agar dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang lebih baik di siklus selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perbaikan perencanaan ini mulai dengan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran Siklus II dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
2) Mempersiapkan tema dan sub tema sesuai dengan pembelajaran yang akan berlangsung.
3) Mempersiapkan media kartu bergambar yang digunakan untuk proses pembelajaran, dimana kartu bergambar tersebut gambar-gambar sesuai dengan tema dan subtema yaitu kendaraan udara dan laut.
4) Menyiapkan lirik lagu yang berkaitan dengan tema dan subtema yaitu kendaraan udara dan laut, yaitu lagu dengan judul pesawat, perahu dan kapal laut
5) Menyiapkan lembar observasi peningkatan kemampuan berbahasa anak yang digunakan selama proses pembelajaran dilaksanakan.
b. Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas siklus II melalui kegiatan menggambar dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yaitu:
1. Pertemuan pertama
Pertemuan pertama pada siklus II dilaksanakan dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama sebanyak 11 anak.
a) Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam kepada anak, serta mengabsen anak yang belum datang, dan menanyakan kabar serta mengajak anak bernyanyi. Sesudah bernyanyi guru menjelaskan tema dan sub tema yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu tema kendaraan laut dan udara.
b) Kegiatan Inti
Guru membagi anak didik menjadi 2 kelompok dan meminta anak untuk berkumpul membentuk lingkaran sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Setelah anak-anak berkumpul dalam kelompoknya masing-masing, guru kemudian menunjukkan kartu bergambar sesuai dengan judul lagu yang akan dinyanyikan. Judul lagu tersebut adalah Pesawat, Perahu dan Kapal Laut. Selanjutnya guru memberikan contoh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Guru mengambil salah satu kartu bergambar dan menyanyikan lagu sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih. Guru kemudian menunjuk beberapa anak untuk maju ke depan dan melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Setelah beberapa anak tersebut melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar, guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan anak dengan berpedoman pada indikator penilaian observasi peningkatan kemampuan berbahasa anak
c) Kegiatan Akhir,
Guru meminta anak untuk menghafal di rumah lirik lagu yang berhubungan dengan tema kendaraan dan subtema kendaraan laut dan udara, berdoa pulang.
2. Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua pada siklus II dengan jumlah anak yang mengikuti proses pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua sebanyak 11 anak
a) Kegiatan awal
Guru mengucapkan salam kepada anak, serta mengabsen anak yang belum datang, dan menanyakan kabar, menjelaskan tema dan sub tema yang akan dilaksanakan selama proses pembelajaran yaitu jenis-jenis kendaraan yang digunakan laut dan udara.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan pada pertemuan kedua pada prinsipnya sama dengan pertemuan pertama. Guru meminta anak untuk berkumpul dalam kelompokmya masing-masing dan membentuk 2 lingkaran kelompok kecil. Guru menunjukkan kartu bergambar sesuai dengan judul lagu yang akan dinyanyikan. Judul lagu yang digunakan sama dengan pertemuan pertama sesuai tema yaitu kendaraan laut dan udara yaitu lagu berjudul Pesawat, Perahu dan Kapal Laut. Guru memberikan contoh kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Guru mengambil salah satu kartu bergambar dan menyanyikan lagu sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih. Guru kemudian menunjuk beberapa anak dari masing-masing kelompok untuk maju ke depan dan melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Setelah beberapa anak tersebut melakukan kegiatan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar, guru melakukan kegiatan tanya jawab dengan anak dengan berpedoman pada indikator penilaian observasi peningkatan kemampuan berbahasa anak
c) Kegiatan Akhir
Guru meminta anak menyebutkan beberapa kata-kata yang telah ajarkan selama proses pelaksanaan penelitian, pesan-pesan dan berdoa pulang.
c. Observasi
Observer mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir, mengamati anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Menurut pengamatan observer pada siklus II anak-anak lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan setiap anak telah mendapatkan media kartu bergambar yang bertujuan untuk membantu anak bisa belajar nama-nama benda dan huruf. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis dan guru selama proses pembelajaran dilaksanakan tema kendaraa dan subtema kendaraan laut dan udara. Berdasarkan hasil penilaian observasi pada siklus II, diperoleh data seperti berikut:
Tabel 4.5 Hasil Penilaian Hasil Observasi Kemampuan Berbahasa pada Siklus Kedua
No |
Nama Anak |
Indikator |
Kriteria Nilai |
|||||
1 |
2 |
3 |
4 |
5 |
6 |
|||
1 |
Keshya |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
BB |
2 |
Abid |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★ |
MB |
3 |
Rangga |
★★★ |
★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
BB |
4 |
Ileana |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
BB |
5 |
Vanka |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
BSH |
6 |
Fika |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
BB |
7 |
Agus |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
MB |
8 |
Cindi |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★★ |
BB |
9 |
Raffa |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
MB |
10 |
Kaila |
★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
★★★ |
BB |
11 |
Gilang |
★★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
★★★ |
★★★★ |
MB |
Berdasarkan tabel di atas dapat ditentukan persentase dari masing-tahap perkembangan kemampuan berbahasa anak sebagai berikut :
Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus II
No |
Kriteria Nilai |
Jumlah |
Persentase |
Ket |
1 |
BB (★) |
0 |
0 |
|
2 |
MB (★★) |
0 |
0 |
|
3 |
BSH (★★★) |
3 |
27 |
|
4 |
BSB (★★★★) |
8 |
73 |
|
|
Jumlah |
11 |
100 |
|
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa 11 anak (100%) yang sudah memenuhi indikator kinerja, karena masuk dalam kriteria keberhasilan yaitu dalam kategori minimal BSH dan BSB sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus kedua. Data peningkatan kemampuan berbahasa anak sebagaimana dijelaskan pada tabel di atas dapat digambarkan dengan Gambar dibawah ini:
Gambar 4.3 Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak Pada Siklus II
d. Refleksi
Berdasarkan hasil penelitian, dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus II yang dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan dapat diketahui bahwa kemampuan berbahasa sudah memenuhi indikator dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu secara klasikal minimal 85% dari jumlah anak meningkat kemampuan berbahasanya. Hal ini dibuktikan dengan lembar observasi pada peningkatan kemampuan berbahasa anak yang mengalami peningkatan dari kondisi awal dengan persentase 9% anak tuntas dengan penjelasan 1 anak masuk dalam kategori BSH, pada siklus pertama 7 anak atau 64% masuk dalam kategori BSH, dan pada siklus kedua meningkat menjadi 100% atau sebanyak 11 anak dari jumlah total anak sebanyak 11 anak, sehingga dinyatakan telah mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini karena aktivitas anak secara klasikal dinyatakan tuntas apabila minimal masuk dalam kategori BAIK, sehingga proses perbaikan pembelajaran dinyatakan tuntas dan berhasil pada siklus kedua.
B. Hasil Penelitian
Perumusan hasil penelitian merujuk pada rumusan masalah dan menjawab pertanyaan penelitian yang meliputi Apakah kegiatan menggambar dengan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B KB ......................... Untuk lebih jelasnya peneliti akan menguraikan hasil penelitian dan pembahasan sebagai berikut.
1. Siklus I
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran menggunakan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dengan dengan tema kendaraan subtema kendaraan darat menunjukkan bahwa hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal tersebut sebagaimana diuraikan pada penjelasan di bawah ini :
a. Hasil Perencanaan
1) Mengajukan RPPH Perbaikan yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan RPPH Perbaikan yang telah disusun tersebut.
2) Bersama observer mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan sesuai dengan tema, menentukan metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3) Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RPPH) Perbaikan, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun anak, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan
4) Peneliti membagi anak menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
5) Sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam tahap pelaksanaan, terutama pada pemakaian alat peraga untuk kegiatan pembelajaran.
b. Hasil Pelaksanaan Tindakan
Hasil evaluasi peningkatan kemampuan berbahasa anak sebagaimana diuraikan di atas dapat diterangkan sebagai berikut:
a) Pada kondisi awal, hanya 1 anak (9%) yang kemampuan berbahasanya dinyatakan baik, sedangkan sisanya 10 orang anak (91%) dinyatakan kemampuan berbahasanya masih rendah.
b) Pada siklus pertama, jumlah anak yang mengalami peningkatan kemampuan berbahasanya meningkat menjadi 64% atau 7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan media kartu bergambar dalam meningkatkan kemampuan berbahasanya anak terbukti efektif walaupun belum secara berhasil maksimal.
c. Hasil Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, yaitu terhadap aktivitas anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pada akhir siklus pertama jumlah anak yang dinyatakan mengalami kenaikan kemampuan berbahasanya sebanyak 7 anak atau 64%, sedangkan sisanya sebanyak 4 anak atau 36% belum meningkat kemampuan berbahasanya.
Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran masih harus dilanjutkan pada siklus II dengan harapan pada pelaksanaan siklus II kenaikan kemampuan berbahasa anak dapat mencapai 85% sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.
d. Hasil Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti dan guru melakukan analisis terhadap proses pembelajaran dan peningkatan kemampuan berbahasa anak dengan menerapkan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar. Analisis ini dilakukan peneliti dengan cara berdiskusi, mengevaluasi proses pembelajaran yang telah dilalui, serta melihat kekurangan-kekurangan yang ada. Pada akhir siklus I, peneliti dan guru melakukan refleksi tentang keseluruhan proses siklus I. Antara peneliti dan observer melakukan diskusi dan keduanya memiliki kesempatan untuk mengungkapkan gagasan, pendapatnya. Dari hasil analisis tersebut peneliti dan guru merasa bahwa hasil penelitian ini belum maksimal. Oleh sebab itu peneliti dan guru membuat perencanaan untuk tindakan pada siklus berikutnya.
2. Siklus II
Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan penggunaan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar pada siklus kedua sebagai upaya peningkatan kemampuan berbahasa anak maka hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan, sehingga proses perbaikan pembelajaran dapat dinyatakan selesai dan tuntas pada siklus kedua. Hal tersebut sebagaimana diuraikan pada penjelasan kegiatan siklus II di bawah ini :
a. Hasil Perencanaan
1) Tersusunnya RPPH Perbaikan Siklus II yang telah disusun kepada kepala sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan RPPH Perbaikan yang telah disusun tersebut.
2) Bersama kolaburator mendiskusikan dan menentukan materi kegiatan sesuai dengan tema, menentukan metode, alat peraga, teknik penilaian dan observasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
3) Menyiapkan Rencana Kegiatan Harian (RPPH) Perbaikan Siklus II, menyiapkan alat peraga, menyiapkan lembar observasi baik guru maupun anak, dan bahan-bahan lain yang dibutuhkan.
4) Peneliti membagi anak menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pengawasan dan bimbingan selama kegiatan pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
5) Sebelum dilaksanakan, peneliti bersama observer mengadakan simulasi untuk menghindari kegagalan dalam tahap pelaksanaan.
b. Hasil Pelaksanaan Tindakan
Peningkatan kemampuan berbahasa dengan media kartu bergambar dapat diterangkan sebagai berikut:
a) Pada siklus pertama, 64% atau 7 anak yang kemampuan berbahasanya dinyatakan baik, sedangkan sisanya 4 anak (36%) dinyatakan belum meningkat kemampuan berbahasanya .
b) Pada siklus kedua, jumlah anak yang dinyatakan meningkat kemampuan berbahasanya menjadi 11 anak (100%). Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan metode bernyanyi dengan media kartu bergambar terbukti efektif dan mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak secara maksimal sehingga pada siklus ke II kriteria keberhasilan proses pembelajaran dapat tercapai dan seluruh anak dinyatakan meningkat kemampuan berbahasanya .
c. Hasil Observasi
Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan, yaitu aktivitas anak. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa jumlah anak yang dinyatakan mengalami peningkatan kemampuan berbahasa pada akhir siklus kedua sebanyak 11 anak atau 100%. Hasil perolehan di atas menunjukkan bahwa anak yang dinyatakan mengalami peningkatan kemampuan berbahasa secara klasikal mencapai 100%, sehingga sudah berada di atas kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebesar 85%. Dari kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dinyatakan selesai pada siklus II karena telah memenuhi kriteria keberhasilan sebesar 85% sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditentukan.
d. Hasil Refleksi
Proses pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah baik. Kelemahan yang ada pada siklus I dapat teratasi dengan baik. Hal ini menunjukan peningkatan kemampuan berbahasa. Peningkatan kemampuan berbahasa ini terlihat dari tercapainya indikator yang ditetapkan yang mencapai 100%, dari jumlah anak meningkat kemampuan berbahasa dari batasan minimal sebesar 85%.
3. Antar Siklus
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II menunjukkan bahwa penggunaan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar ternyata dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak pada Kelompok B KB ......................... Hal ini terlihat dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti terhadap peningkatan kemampuan berbahasa pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I.
Peningkatan hasil penugasan menggambar dengan menggunakan metode bernyanyi dengan media kartu bergambar dari kondisi awal, siklus I dan siklus II tersaji dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.7 Rekapitulasi Peningkatan Kemampuan Berbahasa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No |
Siklus |
Kriteria Nilai |
|||||||
BSB |
% |
BSH |
% |
MB |
% |
BB |
% |
||
1 |
Awal |
0 |
0 |
1 |
9 |
4 |
36 |
6 |
55 |
2 |
Pertama |
0 |
0 |
7 |
64 |
4 |
36 |
0 |
0 |
3 |
Kedua |
8 |
73 |
3 |
27 |
0 |
0 |
0 |
0 |
Dari tabel di atas dapat dijelaskan jumlah anak tuntas serta persentasenya pada tiap tahapan penelitian sebagaimana dijelaskan tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Rekapitulasi Ketuntasan Anak pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No |
Siklus |
Kriteria Ketuntasan |
Ket |
|||
Tuntas |
% |
Belum Tuntas |
% |
|||
1 |
Awal |
1 |
9 |
10 |
91 |
|
2 |
Siklus I |
7 |
64 |
4 |
36 |
|
3 |
Siklus II |
11 |
100 |
0 |
0 |
|
Berdasarkan tabel di atas, peningkatan kemampuan berbahasa anak pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dapat digambarkan dengan Gambar di bawah ini:
Gambar 4.4 Peningkatan Kemampuan Berbahasa Anak pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar terbukti mampu meningkatkan kemampuan berbahasa anak dalam pembelajaran berbahasa anak KB .........................
Penjelasan mengenai peningkatan kemampuan berbahasa anak secara individu setelah pembelajaran menerapkan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar sebagaimana dijelaskan berikut.
Keshya |
Pada kondisi awal kemampuan berbahasa Keshya masih rendah. Ini dibuktikan dari hasil observasi awal baru mendapat kriteria BB (★). Pada siklus pertama, Keshya mulai tampak aktif mengikuti pembelajaran, Keshya sudah dapat mengulang kalimat yang disampaikan guru, mengulang kalimat perintah yang diberikan guru, walaupun tidak sempurna dan hanya memperoleh kriteria nilai MB (★★). Pada siklus berikutnya dengan bimbingan yang dilakukan guru, kemampuan berbahasa Keshya meningkat cukup baik dan memperoleh nilai dalam kriteria BSH (★★) |
Abid |
Abid pada awal pembelajaran sudah menunjukkan kemampuan berbahasa yang cukup baik dan mendapat kriteria MB (★★). Setelah pembelajaran menerapkan metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar pada siklus pertama, Abid dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga memperoleh nilai dalam kriteria BSH (★★★). Pada siklus kedua, Abid menunjukkan penguasaan yang baik terhadap indikator-indikator penilaian peningkatan kemampuan berbahasa dan memperoleh kriteria nilai BSB (★★★★) di akhir siklus kedua. |
Rangga |
Kemampuan berbahasa Rangga masih rendah. Hasil observasi awal mendapat kriteria BB (★). Pada siklus pertama, Rangga mulai tampak aktif mengikuti pembelajaran, indikator-indikator penilaian mulai tercapai, walaupun belum maksimal dan hanya memperoleh kriteria nilai MB (★★). Pada siklus berikutnya dengan bimbingan yang dilakukan guru dan kemauan keras dari Rangga, kemampuan berbahasa Rangga meningkat cukup baik dan memperoleh nilai dalam kriteria BSH (★★) |
Ileana |
Ileana pada awal pembelajaran kemampuan berbahasa rendah dan mendapat kriteria BB (★). Setelah pembelajaran menerapkan metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar pada siklus pertama, Ileana dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga memperoleh nilai dalam kriteria BSH (★★★). Pada siklus kedua, Ileana menunjukkan penguasaan yang sangat baik dan memperoleh kriteria nilai BSB (★★★★) |
Vanka |
Pada kondisi awal kemampuan berbahasa Vanka sudah baik dan mendapat kriteria BSH (★★★). Pada siklus pertama, Vanka dapat memenuhi semua indikator kemampuan berbahasa dan memperoleh kriteria nilai BSB (★★★★). Pada siklus berikutnya kemampuan berbahasa Vanka meningkat sangat baik dan memperoleh nilai dalam nilai BSB (★★★★) sebagaimana siklus sebelumnya. |
Fika |
Kemampuan berbahasa Fika rendah. Hasil observasi awal mendapat kriteria BB (★). Pada siklus pertama, Fika mulai tampak aktif mengikuti pembelajaran, indikator-indikator penilaian tercapai dengan cukup baik memperoleh kriteria BSH (★★★). Pada siklus berikutnya dengan kemauan keras dari Fika dalam mengikuti pembelajaran memperoleh nilai dalam kriteria nilai BSB (★★★★) |
Agus |
Agus pada kondisi awal menunjukkan kemampuan berbahasa yang cukup baik dalam kriteria MB (★★). Setelah pembelajaran menerapkan metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar pada siklus pertama, Agus memperoleh nilai dalam kriteria BSH (★★★). Pada siklus kedua, Agus menunjukkan penguasaan yang baik terhadap indikator-indikator penilaian peningkatan kemampuan berbahasa dan memperoleh kriteria nilai BSB (★★★★) di akhir siklus kedua. |
Cindi |
Kemampuan berbahasa Cindi rendah. Hasil observasi awal mendapat kriteria BB (★). Pada siklus pertama, Cindi aktif mengikuti pembelajaran, indikator-indikator penilaian tercapai, walaupun belum maksimal dan memperoleh kriteria nilai MB (★★). Pada siklus berikutnya dengan bimbingan yang dilakukan guru dan kemauan keras dan sungguh-sungguh dari Cindi, maka kemampuan berbahasa Cindi meningkat sangat baik dan memperoleh nilai dalam kriteria BSB (★★★★) pada siklus kedua. |
Raffa |
Kemampuan berbahasa Raffa rendah. Ini dibuktikan dari hasil observasi awal baru mendapat kriteria MB (★★). Pada siklus pertama, Raffa mulai aktif mengikuti pembelajaran, Raffa sudah memenuhi indikator penilaian, sehingga memperoleh kriteria nilai kriteria BSH (★★★). Pada siklus berikutnya dengan bimbingan yang dilakukan guru, kemampuan berbahasa Raffa meningkat sangat baik dan memperoleh nilai dalam kriteria BSB (★★★★) |
Kaila |
Kemampuan berbahasa Kaila pada awal pembelajaran masih sagnat rendah pada kriteria BB (★). Setelah pembelajaran menerapkan metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar pada siklus pertama, Kaila dapat mengikuti pembelajaran cukup baik dengan perolehan nilai dalam kriteria MB (★★). Pada siklus kedua, Kaila menunjukkan penguasaan yang baik dan memperoleh kriteria nilai kriteria BSH (★★★) |
Gilang |
Gilang pada kondisi awal menunjukkan kemampuan dalam kriteria MB (★★). Setelah pembelajaran menerapkan metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar Gilang memperoleh nilai dalam kriteria BSH (★★★) pada akhir siklus pertama. Pada siklus kedua, Gilang menunjukkan penguasaan yang baik terhadap indikator-indikator penilaian peningkatan kemampuan berbahasa dan memperoleh kriteria nilai BSB (★★★★) di akhir siklus kedua. |
C. Pembahasan
Berbahasa merupakan salah satu keterampilan yang cukup penting. Setiap anak hendaknya memiliki kemampuan berbahasa yang baik, hal ini karena dapat menunjang ia dalam bersosialisasi baik di situasi formal maupun nonformal. Untuk menghasilkan kemampuan berbahasa yang baik tentunya tidak terlepas dari kebiasaan berlatih dalam berbahasa (Harpriyanti, 2021:56). Berbahasa adalah kemampuan untuk mengekspresikan apa yang dialami dan dipikirkan oleh anak dan kemampuan untuk menangkap pesan dari lawan bicara, dengan berbahasa anak dapat berkomunikasi dan bersosialisasi dengan anak lainnya. Bahasa juga dapat dikembangkan kemampuan kreativitas melalui kegiatan mendongeng, menceritakan kembali kisah yang telah didengarkan, berbagai pengalaman, sosiodrama atau mengarang cerita dan puisi (Mulyasa, 2014:116). Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan berbahasa dapat ditingkat kan dengan berbagai cara, salah satunya melalui metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar.
Metode bernyanyi adalah metode pengajaran yang dilakukan dengan cara berdendang dengan menggunakan suara yang merdu, nada yang enak didengar dan kata kata yang mudah dihafal (Akbar, 2020:68). Melalui metode bernyanyi dapat meningkatkan keterampilan berbicara anak, karena bernyanyi merupakan mengeluarkan suara dengan syair-syair yang dilagukan. Dengan itu anak mampu meningkatkan aspek tekanan, kosa kata, tata bahasa, kelancaran dan pemahaman anak. Fadlillah (2015:175) menyatakan metode bernyanyi merupakan metode pembelajaran yang menggunakan syair-syair yang di lagukan. Biasanya syair-syair tersebut disesuaikan dengan materi-materi yang akan diajarkan oleh pendidik. Kartu bergambar adalah kertas tebal, berbentuk persegi panjang, bujur yang berisi tanda atau lambing sebagai ganti bilangan (Junanto, 2020:20) Kartu bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau mengarahkan anak kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar.
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Di mana siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan dan siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, setiap siklus terdapat empat tahapan, yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sebelum mengetahui hasil observasi siklus I penulis melakukan prasiklus untuk mengetahui peningkatan kosakata anak, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada siklus awal menunjukkan bahwa kemampuan kemampuan berbahasa dengan jumlah subjek penelitian 11 anak kelompok B, anak mendapatkan kategori BSH sebanyak 1 anak (9%), sedangkan untuk kategori MB sebanyak 4 anak (36%), dan untuk kategori BB sebanyak 6 anak (55%). Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa melalui penerapan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak kelompok B KB ......................... Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh penulis beserta observer terhadap aspek yang diamati, adapun hasil yang diperoleh pada siklus I sebesar 64% atau 7 anak dinyatakan tuntas, dan meningkat pada siklus II sebesar 100% atau 11 anak dinyatakan tuntas.
Selama penelitian yang dilakukan, penulis menggunakan dua RPPH, dari kedua RPPH tersebut didapatlah tema kendaraan, sebagai subtema kendaraan darat (kartu yang bergambar kendaraan darat: becak, delman dan kereta api), dan subtema kendaraan laut dan udara (kartu yang bergambar : Pesawat, Perahu dan Kapal Laut). Dalam pelaksanaan kegiatan mengembangkan kemampuan berbahasa di kelompok B KB ............... ..............., guru mengenalkan macam-macam kartu bergambar sesuai dengan tema dan subtema yang diajarkan. Proses pembelajaran menggunakan metode bernyanyi dengan menggunakan media kartu bergambar. Guru meminta anak untuk memilih salah satu kartu bergambar tersebut, kemudian siswa menyanyikan lagu sesuai dengan kartu bergambar yang dipilih. Siswa memilih gambar becak, maka siswa menyanyikan lagu becak, siswa memilih gambar kapal terbang, maka siswa juga menyanyikan lagu berjudul kapal terbang. Pada kegiatan bernyanyi tersebut, dilakukan penilaian sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Hasil dari kegiatan tersebut dijadikan dasar untuk menentukan peningkatan kemampuan berbahasa anak pada setiap tahapan penelitian, baik pada siklus pertama dan seterusnya.
Peningkatan kemampuan berbahasa yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kemampuan berbahasa yang dilakukan dengan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dengan indikator anak dapat mengulang kalimat yang disampaikan guru, anak mengulang kalimat perintah yang diberikan guru, anak mendengar dan mampu membedakan kalimat-kalimat dalam lagu yang dinyanyikan, anak mengulang lagu dalam kartu bergambar yang dinyanyikan guru, anak mengungkapkan perasaan dengan kata sifat sebelum dan sesudah bernyanyi, anak mampu menyebutkan kata-kata baru yang didapat pada lagu dalam kartu bergambar. Hal ini sesuai dengan teori Fadlillah (2015:43), yang menyatakan bahwa metode bernyanyi mampu membuat suasana belajar menjadi riang dan bergairah, sehingga perkembangan anak dapat distimulasi secara lebih optimal. Siswa diberi kesempatan untuk mengeluarkan suara dengan syair-syair yang dilagukan dengan nyanyian atau syair-syair sederhana, setiap kata yang ada dalam nyanyian tersebut dapat diikuti oleh anak, dan dengan kegiatan tersebut anak mampu mengungkapkan pikiran, dan perasaannya. Hal ini ditegaskan oleh Lilis (2016), yang menjelaskan bahwa menjelaskan manfaat kartu bergambar bagi anak adalah sebagai alat untuk mengungkapkan (mengekspresikan) isi hati, pendapat, serta gagasan. Kartu bergambar juga bermanfaat sebagai media bermain fantasi, imajinasi, dan sublimasi anak, memstimulasi bentuk ketika lupa atau untuk menambahkan gagasan baru. Kartu bergambar juga dapat digunakan sebagai alat untuk menjelaskan bentuk serta situasi.
Penerapan metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar dalam meningkatkan kemampuan berbahasa anak ini menunjukkan adanya kesesuaian antara teori dengan hasil penelitian dan tujuan dari penelitian ini yaitu, untuk berkomunikasi agar dapat menyampaikan pikiran secara efektif. Jadi berdasarkan pernyataan teori-teori di atas tersebut membuktikan bahwa melalui metode bernyanyi melalui penggunaan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak di kelompok B KB .........................
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukan bahwa metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa di Kelompok B KB ......................... Peningkatan kemampuan berbahasa anak dapat terlihat dari hasil observasi yang diperoleh telah mengalami peningkatan pada setiap siklus..
1. Penerapan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak di Kelompok B KB ......................... Peningkatan kemampuan berbahasa anak dapat terlihat dari hasil penilaian observasi yang diperoleh mengalami peningkatan pada setiap siklus.
2. Peningkatan kemampuan berbahasa anak dari 1 siswa atau 9% siswa pada kondisi awal berada dalam kriteria BSH dan 10 siswa atau 91% dalam kriteria BB dan MB. Pada siklus pertama sebanyak 7 anak atau 64% dinyatakan tuntas karena dalam kriteria BSH dan pada akhir siklus kedua 11 siswa atau 100% anak dinyatakan meningkat kemampuan berbahasanya dengan penjelasan 8 siswa dalam kriteria BSB atau 73%, dan 3 siswa atau 27% dalam kriteria BSH. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa semua indikator keberhasilan telah tercapai pada siklus kedua.
B. Saran
Sesuai simpulan di atas beberapa hal dapat dilakukan seorang guru demi peningkatan hasil proses pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
a. Diharapkan siswa dapat belajar kemampuan berbahasa melalui penerapan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar
b. Perlu dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan dukungan alat peraga, media pembelajaran dan metode yang mengaktifkan siswa.
2. Bagi Guru
a. Guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar serta dapat mengembangan metode dan media pembelajaran lainnya dalam berbagai variasi.
b. Selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan pengalaman dalam melakukan penelitian perbaikan pembelajaran terutama kemampuan memperbaiki proses pembelajaran yang merupakan bagian utama dalam upaya peningkatan profesionalisme guru.
3. Bagi Kepala Sekolah
Hendaknya memberikan dukungan berupa fasilitas pembelajaran bagi guru untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran agar lebih kreatif dan inovatif.
C. Rencana Tindak Lanjut
Rencana tindak lanjut dalam penelitian ini adalah metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar diperkenalkan kepada guru-guru lain agar guru menerapkan model pembelajaran tersebut karena model pembelajaran ini dapat membuat guru menjadi lebih professional dan terampil dalam mengajar sehingga siswa memiliki minat dan motivasi yang tinggi dalam mengikuti mata pelajaran serta pembelajaran akan menjadi lebih efektif, efisien dan menyenangkan sehingga metode bernyanyi menggunakan media kartu bergambar ini dapat diaplikasikan pada tema-tema yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Aghnaita, (2017)“Perkembangan Fisik – Motorik Anak 4 – 5 Tahun Pada Permendikbud No. 137 Tahun 2014 ( Kajian Konsep Perkembangan Anak)”, Jurnal Pendidikan Anak, 3 (2). https://doi.org/10.14421/al-athfal.2017.32-09
Anggraini, R., (2023). Melalui Kegiatan Bermain dan Bernyanyi dapat Mengembangkan Bahasa untuk Anak 5-6 Tahun, Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(3), 2939-2950 https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.2922
Anggraini, R., Risnita, Fridiyanto (2023) Melalui
Kegiatan Bermain dan Bernyanyi dapat Mengembangkan
Bahasa untuk Anak 5-6 Tahun
Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7 (3),2939-2950
Anisa,I., Monichab,W., Wulandaric.R., (2022) Pengelolaan Pembelajaran Di Kelompok Bermain (KB) Jurnal Multidisipliner Bharasumba 01(01), 175-187
Ardi,W., Novan. (2014). Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Penerbit Gava Media
Arsyad. A., (2014). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Azizah, V dan Sri P. (2021). Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Matematika materi Pokok Keliling Persegi Dan Persegi Panjang Siswa Kelas III MI Mujahidin Jati Mulyo Kepung. Inovatif. 7 (2), 2598-3172. https://doi.org/10.55148/inovatif.v7i2.230
Dea,L.F., Setiawan,A., dan Asmiyati.L., (2020) Upaya
Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun
Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan
Media Kartu bergambar
Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 1(1),
53-64
Dhieni, N., and Fridani, Lara and Muis, Azizah and Yarmi, Gusti (2014) Metode Pengembangan Bahasa. In: Hakikat Perkembangan Bahasa Anak. Universitas Terbuka, Jakarta, pp. 1-28.
Fadlillah, Muhhamaad, (2016) Edutainment Pendidikan Anak Usia Dini: Menciptakan Pembelajaran Menarik, Kreatif dan Menyenangkan. Jakarat : Prenada Media
Fakhruddin, Asef Umar. (2018). Sukses Menjadi Guru PAUD. Cet 1, Bandung: Rosdakarya
Fertiliana Dea, L., Setiawan, A., & Asmiyati, L. (2020). Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Metode Bernyanyi Menggunakan Media Kartu bergambar. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1), 53-64. https://doi.org/10.37985/murhum.v1i1.6
Haryanti, Ferdinni. (2020). Pengaruh Metode Bernyanyi Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas III A Pada Pembelajaran Matematika (Perkalian) di MI Al-Mursyidiyyah. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Indriana, D. (2015). Ragam Alat Bantu Media Pengajaran Rev. 3. Yogyakarta: Diva Press
Irhandayaningsih, Ana. (2019), Menanamkan Budaya Membaca pada Anak Usia Dini. Jurnal ANUVA 3 (2): 109-118, http: //ejournal. undip. ac.id/ index.php/anuva
Junanto, S., dan Permatasari,L., (2020). “Internalisasi Pendidikan Multikultural Pada Anak Usia Dini”, Jurnal Anak Usia Dini Undiksha, 8(1).: https://doi.org/10.23887/paud.v8i1.24338
Kemendikbud (2015). “Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Kemendikbud (2015). “Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Kelompok Bermain, Jakarta : Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini
Kuswanto, J., dan Ferri Radiansah,(2018) “ Media Pembelajaran Berbasis Android Pada Mata Pelajaran Sistem Operasi Jaringan Kelas XI” Jurnal Media Informatika, 14 (1), https:/ /doi.org/ 10.3767 6/jmi .v14i1.467
Lilis. Madyawati, (2016). Strategi pengembangan bahasa pada anak. Jakarta : Kencana
Mulyasa, (2016). Manajemen PAUD Cet 3, Bandung: Rosdakarya
Nasrun, N., & Harahap, M. (2017). Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Bimbingan Konseling Teknik Play Terapi di TK Karunia Kecamatan Medan Johor T.A. 2014/2015. Jurnal Diversita, 1(2).h. 42-43 https://doi.org/10.31289/diversita.v1i2.490
Ni’mah, K. (2017). Penggunaan Teknik Bernyanyi Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa-Kata Bahasa Arab Pada Anak Usia Dini. DAR EL-ILMI: Jurnal Studi Keagamaan, Pendidikan dan Humaniora 4(2), 173-187 . https://doi.org/10.59562/al-fashahah.v3i1.46706
Nisa, Ika Khoirun (2020). Penerapan Metode Bernyanyi Dalam Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyah Ma’arif NU 07 Purbolinggo. Jurnal Pendidikan Bahasa Arab. 1 (2). h.43-60 http://dx.doi.org/10.21043/arabia.v12i2.7878
Normalita, Cristiana. (2023). Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Bahasa Pada Anak Kelompok B di TK Yapis Merauke, KHIRANI: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.1(2) 202-210 https://doi.org/10.47861/khirani.v1i2.324
Nurrita, Teni. (2018). “Pengembangan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan hasil Belajar Siswa” Jurnal Miskat, 3(1), https://doi.org/10.59581/jmpb-widyakarya.v1i2.254
Otto, B., (2015) Language Development In Early Childhood. Terjemahkan Oleh Tim Penerjemah Prenada Media Group. 2015. Jakarta; Prenadamedia Group.
Sadiman. Arif S. (2018). Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatanya. Depok: Rajagrapindo Persada.
Salmiati, dan Samsuri, (2018) “Penerapan media Flashcard Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Kelompok A PAUD di Kabupaten Aceh Besar” (Jurnal Buah hati, 5 (2) , https://doi.org/10.46244/buahhati.v5i2.573
Sriyanti, L. (2014). Psikologi Anak Cet 1, Salatiga: STAIN Salatiga
Sudarsana, I. K. (2018). Membentuk Karakter Anak Sebagai Generasi Penerus Bangsa Melalui Pendidikan Anak Usia Dini. Purwadita: Jurnal Agama dan Budaya, 1(1), .41-48 https ://doi. org/ 10. 551 15 /pur wa dita.v1i1.8
Sudijono,A., (2015), Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja. Grafindo Persada
Susanto, A., (2017). Pendidikan Anak Usia Dini Jakarta: Bumi Aksara
Tajiah,J., Asri,C., (2021)Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini Dengan Metode Bernyanyi Pada Kelompok A Di TK Al-Muawanah,Jurnal ceria 3(5) 481-482
Tarigan, D. (2019). Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan. Pengembangannya. Bandung: sa
Trisiana, Anita. (2020) “ Penguatan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Emlalui Digitalisasi Media Pembelajaran” (Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 10(2), http:// dx.doi. org/10.20 527/ kew arga nega raan.v10i2
Utami, D. (2023). Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradat di Madrasah Tsanawiyah Nurul Hikmah Haurgeulis. Journal on Education, 5 (3),. 6396-6406. https://doi.org/10.31004/joe.v5i3.1421
Wahyuni, Ajeng Sri. (2022). Meningkatkan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Dengan Metode Bernyanyi Di Ra Al-Ikhlash, Jurnal Ilmiah Cahaya Paud, Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini. 4(2), https://doi.org/10.33387/cahayapd.v4i2.4501
Wahyuni, S., and Darmiyanti,A.,. (2022). “Upaya Meningkatkan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Dengan Metode Bernyanyi di PAUD Kuntum Mekar”. Azzahra: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 4 (1), 82-98. https:// staidarussalam lampung.ac. id/ejournal /index.php /azzahra /article/view/455.
Wibawa, B., dan Mukti, F. (2014). Media Pengajaran. Bandung: CV. Maulana
Wijayanti, Kurnia.L., (2018). Pemikiran Pendidikan Anak Usia Dini Perpektif Maria Montessori Dan Abdullah Nashih Ulwan, Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Yamin, M., dan Sanan.J.S., (2014). Panduan Pendidikan Anak Usia Dini. Ciputat: Gaung Persada Press Group.
Internet :
Berikut Tujuan dan Manfaat Bermain bagi Anak Usia Dini", Klik untuk baca: https://edukasi.kompas.com/read/2020/11/10/090328871/berikut-tujuan-dan-manfaat-bermain-bagi-anak-usia-dini
Untuk tindak lanjut silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih