BEST PRACTISE
PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS POWERPOINT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 ........................ SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Diajukan sebagai
……………………………………………………………….
…………………………………………
Oleh
........................
NIP. ........................
SMP NEGERI 1 ........................
Jl. …………………………, Kecamatan ........................,
Kabupaten ........................, …………………..
2023
LEMBAR PENGESAHAN
BEST PRACTICE
1. |
Judul |
Penggunaan Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 ........................ Semester Tahun Pelajaran 2023/2024 |
2. |
Identitas Penulis a. Nama Lengkap b. NIP c. Pangkat. Golongan d. Tempat Tugas e. Kabupaten f. Provinsi |
........................ ........................ ……………………. SMPN 1 ........................ ........................ Kalimantan Tengah |
3. |
Waktu Pelaksanaan |
………………………………………….. |
4. |
Sumber Dana |
Swadaya |
Mengetahui ........................, Desember 2023
Kepala Sekolah Penulis
………………………….. ........................
NIP. …………………….. NIP. ........................
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
……………………………..
NIP. …………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Best Practice dengan judul “Penggunaan Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 ........................ Semester Tahun Pelajaran 2023/2024”. Penulisan Best Practice ini merupakan salah satu syarat dalam rangka memenuhi salah satu syarat kenaikan pangkat golongan …….
Penulisan Best Practice ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan serta pengarah dari berbagai pihak, maka selayaknya penulis haturkan rasa syukur atas bantuan, bimbingan dan pengarahnya. Penulis menyadari bahwa penulisan Best Practice ini ini tidak serta merta terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak. Mudah-mudahan segala sesuatu yang telah diberikan menjadi bermanfaat dan bernilai ibadahnya.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Best Practice ini dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan penulisan Best Practice ini. Semoga penulisan Best Practice ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, perkembangan dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.
........................, Desember 2023
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
KATA PENGANTAR........................................................................................ ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Fokus Best Practice...................................................................... 3
C. Tujuan.......................................................................................... 3
D. Manfaat........................................................................................ 3
BAB II PELAKSANAAN
A. Deskripsi dan Ruang Lingkup Best Practice............................... 5
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Best Practice............................. 17
C. Hasil yang Dicapai....................................................................... 20
D. Nilai Penting dan Kebaruan Best Practice yang Telah Dilaksanakan 22
E. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat................................ 22
F. Tindak Lanjut.............................................................................. 22
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 24
B. Saran ........................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Tampilan Layar Ms Powerpoint ............................................. 12
Gambar 2.2 Tampilan Awal Presentasi....................................................... 12
Gambar 2.3 Template Presentasi................................................................ 13
Gambar 2.4 Tampilan Print Preview .......................................................... 13
Gambar 2.5 Meng-convert Video............................................................... 14
Gambar 2.6 Meng-convert Video............................................................... 14
Gambar 2.7 Cara menyimpan file video..................................................... 14
Gambar 2.8 Proses Convert........................................................................ 15
Gambar 2.9 Video hasil Convert................................................................ 15
Gambar 2.10 Hasil Pemutaran Video Pembelajaran..................................... 16
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint (dalam bentuk CD)
2. Foto Kegiatan Pembelajaran
3. Lembar Kerja Siswa dan Soal Tes
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu unsur penting dalam pendidikan adalah pembelajaran. Pembelajaran ialah suatu hubungan yang dijalin oleh siswa dengan pendidik serta sumber belajar di dalam lingkungan belajar yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memperoleh ilmu dan pengetahuan. Satu pembelajaran yang penting diperhatikan dari pembelajaran yang lainnya yaitu pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam pendidikan. Melakukan literasi pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah pengetahuan yang mana bertujuan untuk mengetahui serta menerapkan ilmu bahasa Indonesia dasar di setiap harinya (Ojose, 2011:87). Dengan demikian kemampuan bahasa Indonesia sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Segala kegiatan atau aktivitas dalam kehidupan selalu melibatkan penerapan ilmu bahasa Indonesia. Secara tidak langsung manusia sudah belajar bahasa Indonesia dalam beraktivitas di kehidupan sehari-hari dalam hal mengelola uang, mengingat nomor dan juga banyak symbol, rumus, dan lainnya guna untuk membantu proses perhitungan atau penilaian yang berkaitan dengan angka. Oleh karena itu bahasa Indonesia diperuntukan kepada sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi untuk mengasah kemampuan bernalar.
Dalam proses pembelajaran, tentunya guru
akan menemukan
peserta didik yang mengalami kendala dalam belajar atau peserta didik
tidak memahami materi pembelajaran. Hal ini dapat disebabkan oleh tiga
faktor yaitu (1)Peserta didik merasa bosan dan tidak termotivasi saat
pembelajaran materi; (2) Guru belum menerapkan model pembelajaran
yang mampu meningkatkan motivasi belajar siswa; dan (3) Guru belum
menggunakan media pembelajaran berbasis IT yang menarik.
Siswa kelas VIII kesulitan menemukan
informasi faktual untuk
dikembangkan menjadi teks eksplanasi. Hasil menyusun teks eksplanasi belum
sesuai dengan struktur kaidah penulisan teks yang benar. Berdasarkan latar
belakang tersebut, disimpulkan bahwa ketidakberhasilan siswa dipengaruhi oleh
keterbatasan siswa dalam menemukan informasi faktual suatu peristiwa. Hal ini
dikarenakan guru belum menggunakan media yang tepat dalam pembelajaran
sehingga, keterampilan siswa dalam memproduksi teks eksplanasi belum optimal.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah dengan menggunakan alat bantu yang dapat diintegrasikan pada seluruh kegiatan belajar mengajar. Salah satunya media pembelajaran, media pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran disekolah (Andriyani & Suniasih, 2021; Bagus & Khuzaini, 2019; Salim Nahdi et al., 2018). Salah satu media pembelajar yang dapat di kembangkan adalah komputer. Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran dapat membantu peserta didik didalam melangsungkan kegiatan pembelajaran yang lebih baik (Silvani, 2020; Tomita, 2018). Memanfaatkan penggunaan software aplikasi presentasi yang mudah dari powerfull dengan tepat mempermudah guru untuk melakukan editing materi (Lohr et al., 2021; P.León & MartÃnez, 2021) . Software yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran kali ini adalah microsoft power point (Bagus & Khuzaini, 2019; Mandasari, 2021) . Kelebihan dan kelemahan pembelajaran berbentuk media video berupa menyajikan obyek belajar secara konkret atau realistik, memiliki daya tarik tersendiri, dapat mengurangi kejenuhan belajar(Duwika & Paramasila, 2019; Nazalin & Muhtadi, 2016). Kelebihan dari powerpoint adalah memiliki fitur animasi yang sederhana yaitu memunculkan objek, berubah, menghilang, dan bergerak (Baker et al., 2018). Kelebihan lainnya yaitu terdapat fasilitas hyperlink yang memungkinkan untuk mengaitkan suatu slide dengan file, website dan slide yang lainnya (Khaerunnisa et al., 2018). Memanfaatkan kelebihan-kelebihan tersebut dapat dihasilkan suatu media pembelajaran yang menarik dengan menambahkan animasi yang mampu menunjang keberhasilan di dalam proses pembelajaran (Irfan et al., 2019; Lohr et al., 2021)
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis merasa terpanggil untuk menyajikan pembelajaran yang menyenangkan dan lebih bermakna dengan penggunaan model pembelajaran yang lebih menarik dalam bentuk Best practice dengan berjudul “Penggunaan Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 ........................ Semester Tahun Pelajaran 2023/2024”.
B. Fokus Best Practice
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka yang menjadi fokus best practice ini ada dua aspek yang difokuskan pada:
1. Aspek afektif, yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi teks eksplanasi penggunaan melalui video pembelajaran berbasis powerpoint pada siswa kelas VIII SMPN 1 ........................ semester 1 tahun pelajaran 2023/2024.
2. Aspek kognitif, yaitu peningkatan hasil belajar siswa materi teks eksplanasi melalui penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint pada siswa kelas VIII SMPN 1 ........................ semester 1 tahun pelajaran 2023/2024.
C. Tujuan
Dari penjelasan pada fokus best practice di atas, maka tujuan dari penulisan best practice ini adalah :
1. Untuk meningkatkan kemampuan afektif siswa khususnya pada aspek aktivitas belajar pada materi teks eksplanasi melalui penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint pada siswa kelas VIII SMPN 1 ........................ semester 1 tahun pelajaran 2023/2024.
2. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang diharapkan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi teks eksplanasi melalui penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint pada siswa kelas VIII SMPN 1 ........................ semester 1 tahun pelajaran 2023/2024.
D. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan best practice ini adalah :
1. Manfaat untuk Siswa
Siswa menjadi lebih bersemangat mengikuti pembelajaran dan lebih mampu mengeksplorasi karakter unggul yang dimilikinya.
2. Manfaat untuk Guru
a. Menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam memilih, membuat dan menggunakan berbagai model, metode, teknik dan media serta bahan ajar dalam penyajian pembelajaran.
b. Dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat, mengatasi permasalahan dalam proses belajar mengajar, mengembangkan keprofesionalan dalam tugas, melalui inovasi dalam proses pembelajaran, serta meningkatkan kreativitas guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran.
3. Manfaat untuk Sekolah
a. Sekolah dapat menjadikan hasil penulisan best practise ini sebagai dasar pedoman penetapan kebijakan menyangkut proses pembelajaran di sekolah.
b. Meningkatkan mutu dan citra lembaga di masyarakat serta memiliki siswa dan guru yang selalu bersinergi untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
BAB II
PELAKSANAAN
A. Deskripsi dan Ruang Lingkup Best practice
1. Deskripsi Best practice
a. Nama Best practice
Best practice yang berjudul “Penggunaan Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 ........................ Tahun Pelajaran 2023/2024” merupakan laporan kegiatan pengalaman terbaik guru atau penulis dalam melaksanakan pembelajaran di dalam kelas untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang menjadi penghambat tercapainya tujuan pembelajaran dengan deskripsi komponen best practice sebagai berikut:
1) Aktivitas
William Burton (dalam Hamalik, 2011:37) mengemukakan pengertian belajar adalah situasi pembelajaran yang baik terdiri dari keberagaman dan pengalaman belajar yang bervariasi untuk mencapai tujuan tertentu dan mengakibatkan interaksi yang kaya, bervariasi dan berwawasan lingkungan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonsia (2001:23) aktivitas berarti kegiatan. Aktivitas belajar akan terjadi pada diri siswa apabila terdapat interaksi antara situasi stimulus dengan isi memori sehingga perilakunya berubah dari waktu sebelum dan setelah adanya situasi stimulus tersebut. Perubahan perilaku pada diri siswa itu menunjukkan bahwa siswa telah melakukan aktivitas belajar, pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Hamalik (2011:171), menyatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Aktivitas belajar siswa mencakup dua aspek yang tidak terpisahkan, yakni aktivitas mental (emosional intelektual-sosial) dan aktivitas motorik (gerak fisik). Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
2) Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian dari hasil adalah (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukan suatu aktifitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional (Purwanto, 2011:44) . Menurut Suprihatiningrum (2016:15) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamati maupun yang tidak sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku yang disini ada tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan proses) yang diperoleh dari hasil proses pembelajaran. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses pembelajaran yang ditunjukan dengan perubahan pola pikir dan tingkah laku dalam diri siswa yang mencangkup 3 aspek yaitu aspek kognitif (pemahaman), afektif (sikap) serta psikomotorik (keterampilan proses)yang berasal dari hasil pengalaman dan interaksinya terhadap lingkungan yang dilakukan secara sadar.
Menurut Anderson dan Krathwol hasil revisi dari taksonomi Bloom, hasil peserta didik ditunjukkan oleh penguasaan tiga kompetensi yang meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam ranah kognitif meliputi kemampuan peserta didik dalam (1) mengingat, (2) memahami, (3) menerapkan, (4) menganalisis, (5) mengevaluasi, dan (6) menciptakan. Selain ranah kognitif, juga terdapat tingkatan ranah psikomotorik dan afektif. Ranah afektif meliputi (1) menerima, (2) merespon, (3) menghargai, (4) mengorganisasikan, (5) karakterisasi. Sedangkan ranah psikomotorik meliputi (1) meniru, (2) manipulasi, (3) presisi, (4) artikulasi, (5) naturalisasi3. Tipe belajar kognitif lebih dominan daripada psikomotorik dan afektif karena lebih menonjol, namun penilaian hasil belajar dalam best practice ini saya mengambil ranah kognitif.
3) Video Pembelajaran
Hasil belajar merupakan perubahan yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perubahan yang diperoleh tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh siswa. Keberhasilan seseorang dalam proses belajar mengajar paling banyak di ukur dengan alat ukur tes belajar, yang diberikan di akhir pembelajaran atau di akhir semester. Hasil belajar yang dapat dihasilkan oleh siswa tergantung pada proses belajarnya. Hasil belajar adalah kemampuan atau prestasi siswa yang siswa capai setelah melalui proses belajar mengajar. Sudjana (2011:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan suatu bukti bahwa seseorang telah belajar, yang dilihat dari perubahan tingkah laku pada orang tersebut dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik 2014:30). Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang yang menerima pembelajaran, dari kondisi tidak tahu dan tidak mengerti akan sesuatu, karena ia belajar sehingga menghasilkan pengetahuan dan mengerti tentang hal yang ia pelajari. Menurut Susanto (2015:5) mengatakan bahwa hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional. Menurut Nawawi dalam K. Brahim pada 2007:39 (dalam Susanto 2015:5) mengatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Berikut dijelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, menurut Slameto (2003:54-60) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor intern dan faktor ekstern. Faktor interen adalah faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Dalam faktor interen terdapat faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan, cacat tubuh. Kemudian faktor psikologis yang meliputi inteligensi, perhatian, aktivitas, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan yang terakhir adalah faktor kelelahan. Selain faktor intern juga terdapat faktor ekstern diantaranya adalah faktor keluarga meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan. Di samping itu, terdapat juga faktor sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah, dan yang terakhir adalah faktor masyarakat yang meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar maka penelitian ini mengacu pada teori Nawawi dalam K. Brahim pada 2007:39 (dalam Susanto 2015:5) yang mengatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
4) Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi, teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses terjadinya suatu fenomena alam dan fenomena sosial. Rimayanti dan Jaja (2018:858) mengatakan, “Teks eksplanasi ini merupakan jenis teks yang menjelaskan hubungan logis dari beberapa peristiwa. Pada teks eksplanasi, teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai fenomena alam maupun sosial”. Dalam teks eksplanasi hubungan logis dari beberapa pesristiwa itu penting dipaparkan karena untuk mengetahui sebab akibat dari suatu pembahasan tersebut.
Teks eksplanasi dapat berupa sebuah paparan mengenai kejadian alam yang ada di lingkungan kita maupun diluar lingkungan kita. Setiyaningsih (2018:61) mengatakan, “Teks eksplanasi ditulis untuk berbagai tujuan. Teks eksplanasi sering ditulis untuk menjelaskan fenomena alam. Terdapat fenomena alam yang terjadi di dunia ini, misalnya pergantian musim. Fenomena alam terjadi di sekeliling manusia, seperti angina topan, tanah longsor, dan metamorphosis tumbuh tumbuhan. Fenomena alam juga dapat terjadi diluar angkasa, seperti proses terjadinya komet, revolusi planet-planet di tata surya, dan badai matahari”.
Pembelajaran teks eksplanasi membahas mengenai suatu teks yang menjelaskan suatu fenomena alam, sosial, maupun budaya. Kosasih dan Endang (2019:114) mengatakan, “Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan suatu peristiwa, baik itu berupa peristiwa alam, peristiwa sosial dan budaya, ataupun peristiwa pribadi. Peristiwa alam, misalnya, proses banjir dan gunung berapi”. Senada dengan pengertian Kosasih Teks Eksplanasi menurut Restuti (2017:80) mengatakan, “Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi penjelasan proses terjadinya atau sebab akibat dari sebuah peristiwa alam atau peristiwa sosial.”
Menurut Djatmika dan Isnanto (2015:.4) mengatakan, “Teks eksplanasi merupakan teks yang dibuat untuk memberikan penjelasan tentang bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi. Dalam teks eksplanasi pembaca akan dapat mengetahui penjelasan dan gambaran tentang terjadinya sebuah proses. Teks eksplanasi lebih menekankan pada proses-proses yang dialami atau terjadi pada sebuah fenomena”. Berdasarkan pendapat pakar diatas dapat disimpulkan bahwa teks eskplanasi yaitu teks yang mengungkapkan suatu kejadian, dan menjelaskan suatu proses terjadinya peristiwa secara jelas dan logis.
Materi pada teks eksplanasi membahas juga mengenai struktur pembangun yang terdapat pada teks eksplanasi untuk menandakan bagian-bagian pembangun teksnya. Menurut Kosasih dan Endang (2019: 226) mengatakan, “Secara umum, struktur atau bagian-bagian teks eksplanasi terdiri atas pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi atau penyimpulan”.
Teks eksplanasi merupakan teks yang berisi mengenai proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian suatu fenomena alam, sosial, maupun budaya dapat terjadi, serta memiliki suatu hubungan sebab akibat didalamnya. Kemendikbud (2017:131) mengatakan, “Adapun kalimat-kalimat yang mengisi setiap paragrafnya berupa fakta. Fakta itu dirangkaikan dengan pola kronologis (urutan waktu) ataupun secara kausalitas (sebab akibat)”. Jadi, Ciri-ciri teks eksplanasi tersebut merupakan suatu susunan dalam sebuah rangkaian kejadian/cerita yang harus dijelaskan secara fakta didalam sebuah teks tersebut.
5) Aplikasi Ms. PowerPoint
Microsoft Powerpoint adalah aplikasi milik Microsoft office selain microsoft word dan microsoft excel yan telah dikenal banyak orang. Microsoft Powerpoint menyediakan fasilitas slide untuk menampung pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan kepada peserta didik. Dengan fasilitas animasi sebuah slide bisa dimodifikasi agar menarik perhatian peserta didik. Begitu juga dengan adanya fasilitas front picture, sound dan effect dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus dan menarik. Bila produk slide ini disajikan, maka pendengar dapat ditarik perhatiannya untuk menerima apa yang disampaikan secara khusus untuk menyampaikan presentasi dengan baik. Menurut Sanaky (2009, hlm. 127-128) Media Microsoft Powerpoint adalah “program aplikasi yang ditampilkan ke layar dengan menggunakan bantuan LCD proyektor”. Mardi dkk dalam Anang (2015, hlm. 1 9) mengemukakan bahwa Microsoft Powerpoint adalah salah satu program aplikasi yang dapat digunakan untuk melakukan presentasi, baik untuk melakukan sebuah rapat maupum perencanaan kegiatan lain termasuk digunakan sebagai media pembelajaran di sekolah.
Software Microsoft powerpoint sangat berguna dalam mendukung kesuksesan sebuah presentasi. Dalam Microsoft powerpoint, kita dapat memasukan elemen-elemen seperti front picture, sound dan effect yang dapat dipakai untuk membuat suatu slide yang bagus dan menarik, yaitu elemen yang sangat mudah untuk di mengerti oleh Peserta didik. Dengan menggunakan powerpoint menjadikan siswa lebih tertarik dan fokus terhadap pembelajaran yang dilakukan didalam kelas guna tercapainya tujuan pembelajaran
6) Proses Pembuatan Video Pembelajaran Berbasis PowerPoint
a) Membuat bahan presentasi
Gambar 2.1 Tampilan Layar Ms Powerpoint
b) Membuat Desain Awal Tampilan Presentasi
Gambar 2.2 Tampilan Awal Presentasi
c) Membuat Template Presentasi
Gambar 2.3 Template Presentasi
Pada langkah ini, bahan presentasi dibuat sampai dengan semua materi dimasukkan ke dalam template. Langkah selanjutnya setelah semua materi telah selesai dimasukkan dalam template, maka langkah selanjutnya adalah melihat hasil/tampilan dengan menggunakan menu Print Preview sebagaimana gambar di bawah ini.
Gambar 2.4 Tampilan Print Preview
d) MENG-CONVERT menjadi video
Meng-convert adalah merubah file presentasi pada powerpoint menjadi file video. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama tergantung besarnyanya slide yang ada. Adapun langkah-langkahnya sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
1) Caranya adalah klik tab menu “FILE”.
Gambar 2.5 Meng-convert Video
Gambar 2.6 Meng-convert Video
2) Menyimpan file video
Gambar 2.7 Cara menyimpan file video
3) Proses convert
Gambar 2.8 Proses Convert
Proses Convert membutuhkan waktu yang cukup lama, tergantung pada banyaknya slide dalam powerpoint yang diconvert menjadi video. Disarankan pada saat proses convert untuk tidak membuka aplikasi-aplikasi lain agar proses convert tidak mengalami kendala misalnya not responding dan lainnya sehingga hasil convert menjadi maksimal.
4) Hasil Video
Gambar 2.9 Video hasil Convert
5) Pemutaran Video Pembelajaran
Gambar 3.10 Hasil Pemutaran Video Pembelajaran2
b. Alat dan Bahan yang digunakan
Pelaksanaan best practice ini guru dan siswa menggunakan jaringan internet, laptop/PC, Handphone (Android, MacOS), ada pun bahan yang digunakan adalah berupa materi ajar, RPP, power point, bahan ajar berupa video, dan buku teks guru dan siswa.
2. Ruang Lingkup Best practice
Pada laporan best practice ini ruang lingkup yang dijadikan data laporan adalah
a. Materi pembelajaran bahasa Indonesia semester 1 Tahun Pelajaran 2023/2024 pada : KD. 3.9 : Mengidentifikasi informasi dari teks ekplanasi berupa paparan kejadian suatu fenomena alam yang diperdengarkan atau dibaca dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara tertulis., IPK = 3.9.1 Menjelaskan pengertian teks eksplanasi, 3.9.2 Mengidentifikasi ciri-ciri teks eksplanasi dan struktur teks eksplanasi. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan alokasi waktu 6 x 40 menit untuk 1 kali pertemuan dan dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan.
b. Ruang lingkup aspek afektif siswa adalah peningkatan aktivitas belajar siswa yang dinilai berdasarkan 4 indikator yaitu, kehadiran siswa, perasaan senang mengikuti pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran, dan keterlibatan dalam pembelajaran (Djaali. 2009:125-126)
c. Ruang lingkup penilaian aspek kognitif berupa peningkatan hasil belajar siswa yang dinilai dari hasil test formatif.
B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Best practice
Adapun langkah dalam melaksanakan best practice sebagai berikut:
1. Pra pelaksanaan
a. Mengkaji ulang RPP yang telah disiapkan sebelumnya
b. Mengkaji proses pembelajaran yang paling menarik yang pernah dilaksanakan oleh guru di dalam kelas dan menyusun langkah-langkah pembelajarannya menggunakan video pembelajaran berbasis powerpoint.
c. Menyusun RPP yang sesuai dengan media, pendekatan dan teknik yang akan digunakan dengan video pembelajaran berbasis powerpoint.
2. Pelaksanaan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Mengucapkan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
3) Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi
b. Kegiatan Inti
1)
Guru memfokuskan perhatian
peserta didik menuju informasi terkait bahan
penyusun benda dalam tayangan power point (TPACK)
2) Guru meminta peserta didik membaca teks tentang benda yang terbuat dari kaca, logam. dan karet. (Literasi)
3) Guru melanjutkan tayangan tentang cara mengukur panjang benda
4) Guru mengarahkan peserta didik untuk bertanya terkait materi yang telah ditayangkan.
5) Peserta didik mengamati power point terkait bahan penyusun benda yang ditayangkan (TPACK)
6) Peserta didik membaca teks tentang benda yang terbuat dari kaca, logam. dan karet. (Literasi)
7) Peserta didik mengamati tayangan tentang cara mengukur panjang benda. (TPACK)
8) Peserta didik bertanya jawab terkait bendabenda yang terbuat dari kaca, logam, dan karet dan cara pengukuran panjang benda. (Communication)
9) Guru membentuk kelompok peserta didik untuk berdiskusi. (Colaboration)
10) Guru membagikan LKPD 1 terkait benda dan bahan penyusunnya
11) Guru memberikan panduan kepada peserta didik terkait cara mengerjakan LKPD
12) Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok (4-5 orang).
13) Peserta didik mencermati LKPD 1 terkait benda dan bahan penyusunnya
14) Peserta didik menyimak penjelasan terkait cara mengerjakan LKPD
15) Guru membimbing peserta didik berdiskusi
16) Guru berkeliling memantaupeserta didik saat praktik mengukur
panjang
benda.
17) Guru melanjutkan tayangan power point tentang cara mengkonversi satuan baku panjang (TPACK)
18) Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi terkait bahan penyusun benda. (PPK: Gotong royong)
19) Peserta didik melakukan praktik pengukuran panjang benda (PPK: Gotong royong, Collaboration)
20) Peserta didik menyimak tayangan power point tentang cara mengkonversi satuan baku panjang (TPACK) Guru mendemonstrasikan cara mengkonversi satuan baku panjang
21) Guru memberikan penguatan tentang materi yang belum dipahami peserta didik
22) Guru membimbing peserta didik dalam berdiskusi menyelesaikan masalah berkaitan dengan konversi satuan baku panjang.
23) Peserta didik mengamati demonstrasi cara mengkonversi satuan baku panjang (Critical Thinking)
24) Peserta didik menanyakan materi yang belum dipahami (Communication)
25) Peserta didik berdiskusi untuk menyelesaikan masalah berkaitan dengan konversi satuan baku panjang (PPK: Gotong royong)
26) Guru menugaskan kelompok untuk menyiapkan hasil diskusi dituliskan dalam LKPD
27) Guru mempersilakan peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi (Communication)
28) Guru mengamati presentasi dari kelompok yang maju
29) Peserta didik menuliskan hasil diskusi dalam LKPD. (Creativity, HOTS)
30) Peserta didik menyajikan hasil diskusi di depan kelas (PPK: Integritas) (Communication)
31) Peserta didik mengamati dan merespon hasil presentasi teman. (PPK: Mandiri)
32) Guru bersama peserta didik menyimpulkan hasil dari diskusi kelompok (Collaboration)
33) Guru memberikan umpan balik terhadap presentasi hasil pengukuran panjang yang dilakukan oleh peserta didik.
34) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja kerjasama yang baik.
35) Guru mengorganisasi peserta didik untuk mengerjakan soal evaluasi
36) Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil dari diskusi kelompok (Collaboration)
37) Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas (Communication)
38) Peserta didik mendapat nilai kolaborasi kelompok.
39) Peserta didik mengerjakan soal evaluasi dengan teliti (PPK: Itegritas)
c. Kegiatan Penutup
1) Guru merefleksi kegiatan yang sudah dilakukan. Dalam kegiatan refleksi, guru memberikan beberapa pertanyaan berikut ini:
a) Apa yang kamu pelajari hari ini?
b) Bagaimana perasaanmu saat kegiatan mengelompokkan benda dan mengkonversi satuan baku panjang?
c) Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
d) Informasi apa yang ingin kamu ketahui lebih lanjut?
e) Bagaimana caramu untuk mendapatkan informasi tersebut?
2) Guru menyampaikan tugas untuk pembelajaran selanjutnya.
3) Guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama dan salam.
4) Peserta didik merefleksi kegiatan yang telah dilakukan (Critical Thinking)
5) Peserta didik mencatat tugas selanjutnya. (PPK: Mandiri)
6) Salah seorang peserta didik memimpin doa bersama dan menjawab salam dari guru. (Religius)
3. Pasca Pelaksanaan
a. Pengolahan nilai
b. Penulisan laporan best practice
C. Hasil yang Dicapai
Hasil pembelajaran yang dicapai setelah menerapkan video pembelajaran berbasis powerpoint adalah sebagai berikut:
1. Rata-rata penilaian aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan berkembang dengan sangat baik dapat dilihat dari diagram berikut ini:
Gambar 2.13 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Diagram tersebut memperlihatkan bahwa aktivitas belajar siswa secara klasikal jauh melampaui kriteria keberhasilan yaitu minimal memperoleh nilai rata-rata ≥75. Hasil tersebut mencerminkan peningkatan aktivitas belajar siswa sesuai dengan indikator yaitu siswa memiliki perasaan senang dan suka terhadap pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran, usaha untuk mengembangkan diri, keterlibatan dalam pembelajaran
2. Hasil belajar siswa jauh melampaui kriteria ketuntasan minimal yang dapat dilihat pada diagram berikut:
Gambar 2.14 Peningkatan Hasil belajar Siswa
Data tersebut menyajikan nilai rata-rata hasil belajar aspek pengetahuan yang jauh melampaui KKM yang telah ditetapkan sebesar ≥75. Hal ini membuktikan aspek kognitif siswa mengalami peningkatan. Siswa mampu menalar dan menyelesaikan permasalahan yang disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda. Hal ini adalah bentuk keberhasilan penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint ditunjang oleh pemilihan bahan ajar yang tepat dan menarik.
D. Nilai Penting dan Kebaruan Best practice yang Telah Dilaksanakan
Ada beberapa nilai tambah dan kebaruan dari penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint dalam best practice ini adalah:
1. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mampu menumbuhkan peningkatan aspek afektif siswa yaitu peningkatan aktivitas belajar siswa secara signifikan.
2. Antusiasme siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan sehingga aspek kognitif siswa yaitu hasil belajar meningkat secara signifikan sebagaimana peningkatan aspek afektif siswa.
E. Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a. Kepala sekolah dan teman sejawat yang selalu mendukung upaya peningkatan kualitas, kreativitas dan inovasi pembelajaran.
b. Siswa yang selalu membuka diri terhadap hal baru yang disajikan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
c. Tersedianya internet sebagai sumber belajar dan buku siswa dan guru yang tersedia cukup memadai
2. Faktor Penghambat
a. Ditemukan beberapa siswa yang masih gugup ketika namanya dilempari gagasan dan harus memberikan tanggapannya dengan alasan takut salah.
b. Jaringan intenet kurang stabil sehingga berakibat akses internet menjadi terputus-putus.
F. Tindak Lanjut
Tindak lanjut pengembangan penerapan video pembelajaran berbasis powerpointantara lain sebagai berikut.
1. Penerapan pada materi dan tema pembelajaran yang lain
Penerapan video pembelajaran berbasis powerpointini dapat dengan mudah digunakan oleh mata pelajaran lain tinggal menyesuaikan dengan materinya
2. Kegiatan workshop tentang model dan metode-metode pembelajaran
Sekolah dapat memfasilitasi guru untuk mengikuti pelaksanaan kegiatan workshop tentang model dan metode-metode pembelajaran baik yang dilaksanakan di sekolah maupun di instansi terkait misal Dinas Pendidikan maupun lembaga-lembaga yang berkompeten tentang pendidikan.
3. Melakukan presentasi dan diskusi tentang strategi, teknik, model dan metode pembelajaran inovatif di kalangan guru.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan best practice yang berjudul “Penggunaan Video Pembelajaran Berbasis Powerpoint Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Materi Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 ........................ Tahun Pelajaran 2023/2024” adalah:
1. Hasil belajar siswa melalui penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint mengalami peningkatan sebagai bukti berkembangnya aspek kognitif siswa.
2. Aktivitas belajar siswa meningkat setelah pembelajaran melalui penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint yang dibuktikan dengan peningkatan nilai terhadap 4 indikator peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu perasaan senang dan suka terhadap pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran, usaha untuk mengembangkan diri, keterlibatan dalam pembelajaran.
3. Pelaksanaan best practice ini menjadi motivasi bagi penulis untuk lebih kreatif dalam menyajikan pembelajaran karena penulis memperoleh pengalaman bahwa pembelajaran yang disampaikan dengan kreatif akan menghasilkan siswa yang lebih gembira dan terbuka pada proses pembelajaran.
4. Model pembelajaran yang digunakan pada best practice ini dapat digunakan untuk kompetensi dasar yang lain pada materi-materi yang lain.
B. Saran
1. Bagi Guru
a. Guru sebaiknya memperbaharui pengetahuan secara terus-menerus sehingga mampu menciptakan skenario, teknik dan model/metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
b. Guru harus mampu menggunakan multimedia dan internet untuk inovasi pembelajaran.
2. Bagi Siswa
a. Dengan menggunakan penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint siswa dapat memperoleh beberapa keuntungan sekaligus antara lain terhibur dan merasa senang, melatih pendengaran, melatih penglihatan dan memudahkan dalam menyerap informasi.
b. Siswa diminta aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran walaupun dilaksanakan secara daring.
3. Bagi Sekolah
Pihak sekolah hendaknya memberikan kesempatan dan motivasi, bagiguru yang hendak melakukan inovasi pembelajaran. Penggunaan penggunaan video pembelajaran berbasis powerpoint perlu disosialisasikan dan dijadikan alternatif dalam pembelajaran di sekolah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Sekolah hendaknya melengkapi sarana dan prasarana pembelajaran misalnya menyediakan kuota internet bagi siswa bekerja sama dengan Kemendikbud untuk mendukung kegiatan pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Anang, N. 2015 Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Powerpoint dengan Video dan Animasi Terhadap Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar pada Materi Perawatan Unit Kopling Siswa Kelas 2 Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Piri 1 Yogyakarta. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.
Andriyani, N. L., & Suniasih, N. W. (2021). Development Of Learning Videos Based On Problem-Solving Characteristics Of Animals And Their Habitats Contain in Science Subjects On 6th-Grade. Journal of Education, 5(1), 37–47. https://doi.org/10.23887/jet.v5i1.32314 .
Bagus, T., & Khuzaini, N. (2019). Pengembangan Program Microsoft Office Power Point Berbasis Android untuk Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan Matematika, 1–14.
Baker, J. P., Goodboy, A. K., Bowman, N. D., & Wright, A. A. (2018). Does teaching with PowerPoint increase students’ learning? A meta-analysis. Computers & Education, 126, 376–387. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2018.08.003.
Depdiknas .2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta ;Balai Pustaka.
Djaali. 2009. Pskologi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara
Djatmika, Isnanto Rachmad. 2015. Menulis Teks Eksplanasi dalam Bahasa Inggris. Pakar Raya.
Duwika, K., & Paramasila, K. W. (2019). Pengembangan Multimedia Interaktif Model H ybrid Bernuansa Karakter Bali “Cupak-Gerantang” Pada Pembelajaran Teknik Animasi 2 Dimensi. Journal of Education Technology, 3(4), 301. https://doi.org/10.23887/jet.v3i4.22501 .
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar., 2011, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Irfan, I., Muhiddin, M., & Ristiana, E. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berbasis Powerpoint di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education, 3(2), 16–27. https://doi.org/10.17509/ijpe.v3i2.21765 .
Kemendikbud. (2017). tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta: KEmendikbud
Khaerunnisa, F., Sunarjan, Y., & Atmaja, H. T. (2018). The Effect of Using Power Point Media on the Interest in Learning History of Class X Students of SMA Negeri 1 Bumiayu for the 2017/2018 Academic Year. Indonesian Journal of History Education, 6(1), 31–41.
Kosasih, E. dan Kurniawan, Endang.(2019). Jenis-jenis teks. Bandung: Yrama. Widya
Lohr, A., Stadler, M., Schultz-Pernice, F., Chernikova, O., Sailer, M., Fischer, F., & Sailer, M. (2021). On powerpointers, clickerers, and digital pros: Investigating the initiation of digital learning activities by teachers in higher education. Computers in Human Behavior, 119. https://doi.org/10.1016/j.chb.2021.106715.
Mandasari, N. A. (2021). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Media Power Point untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa di SDN Pandean Lamper 02 Semarang. Jurnal Paedagogy, 8(3), 328. https://doi.org/10.33394/jp.v8i3.3886.
Nazalin, N., & Muhtadi, A. (2016). Pengembangan Multimedia Interaktif Pembelajaran Kimia Pada Materi Hidrokarbon Untuk Siswa Kelas Xi SMA. Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan, 3(2), 221. https://doi.org/10.21831/jitp.v3i2.7359.
Ojose, Bobby. 2011.“Mathematics Literacy: Are We Able To Put The Mathematics We Learn Into Everyday Use?” .Journal of Mathematics Education. 4, 89-100.
P.León, S., & MartÃnez, I. G. (2021). Impact of the provision of PowerPoint slides on learning. Computers & Education, 173, 104283. https://doi.org/10.1016/j.compedu.2021.104283 .
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Restuti. 2017. Mandiri Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Rimayanti, A. I., & Jaja. (2018). Pengembangan Bahan Ajar Teks Eksplanasi Berdasarkan Berita Media Massa Cetak. Jurnal Tuturan, 7, 857-862. Retrieved September 20, 2022, from http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jurnaltutur an/article/view/1738/1083.
Salim Nahdi, D., Yonanda, D. A., & Agustin, N. F. (2018). Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi pada Mata Pelajaran IPA. Jurnal Cakrawala Pendas, 4(2), 9. https://doi.org/10.31949/jcp.v4i2.1050.
Sanaky, A.H Hujair. 2009. Media Pembelajaran, Yogyakarta: Safiria Insania.
Setiyaningsih, I. (2018). Apresiasi drama. Klaten: PT Intan Pariwara
Sholihah, W. (2018). Analisis Hambatan Belajar Pada Materi Trigonometri Dalam Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa. IndoMath: Indonesia Mathematics Education, 1(2), 109-120.
Silvani, D. (2020). Learning through Watching: Using Animation Movie to Improve Students’ Writing Ability. Journal of English Language Teaching and Linguistics, 5(2), 233. https://doi.org/10.21462/jeltl.v5i2.418 .
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Suprihatiningrum, Jamil. 2016. Strategi Pembelajaran. (Jogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2016)
Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Penamedia Group.
Tomita, K. (2018). Does the Visual Appeal of Instructional Media Affect Learners’ Motivation Toward Learning? TechTrends, 62(1), 103–112. https://doi.org/10.1007/s11528-017-0213-1.
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih