Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Rabu, 12 Februari 2025

KARYA ILMIAH PG-PAUD UNIVERSITAS TERBUKA

 

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA MELALUI KARTU GAMBAR PADA  ANAK PAUD ......................... 

 

……………………….),  …………………….)

 

1Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, FKIP Universitas Terbuka

2 Dosen Pendidikan Anak Usia Dini FKIP Universitas Terbuka,

 

e-mail : …………………………1, …………………………….. 2

 

 

ABSTRAK

 

Penelitian yang dilakukan mempunyai maksud untuk mendeskripsikan adanya peningkatan  kemampuan bercerita dengan melaksanakan kegiatan berbicara mempergunakan media kartu gambar. Subjek penelitian adalah 20 anak. Pengumpulan data melalui observasi dan dokumentasi. Analisa data digunakan cara deskriptif kualitatif. Hasil analisis data memberikan petunjuk meningkatnya kemampuan bercerita anak melalui kartu gambar di  PAUD .......................... Pada kondisi awal terdapat 30% atau 3 anak, meningkat menjadi, 70,00% atau 7 anak, dan 100% atau 10 anak  pada pelaksanaan siklus terakhir. Hal tersebut menunjukkan bahwa indikator keberhasilan telah tercapai yaitu ≥85% anak dinyatakan meningkat kemampuan berceritanya.

Kata kunci: kemampuan bercerita, kartu gambar

 

PENDAHULUAN

Anak yang berusia 0-8 tahun biasa dikenal dengan golden age karena sangat menentukan dalam perkembangan kecerdasan. Nabawiyah (2019:39), menyatakan kelanjutan tingkat kebahasaan seorang anak disebabkan berbagai elemen semisal usia, faktor lingkungan, tingkat kecerdasan, strata sosial dan keadaan yang berhubungan dengan fisik. Bahasa adalah media berkomunikasi yang berperan vital pada aktivitas keseharian individu. Pemakaian bahasa dalam keseharian menjadikan kita bisa mengirimkan pikiran dan isi hati kepada orang lain dengan mudah. Berdasarkan rujukan dari para ahli yang melakukan penelitian memberikan petunjuk bahwa usia dini merupakan kurun waktu penting untuk memberikan kepastian keberhasilan pendidikan. Ini menunjukkan bahwa kita memiliki kesempatan besar untuk memberikan pengaruh positif pada perkembangan anak kita sejak dini. (Anggraini, 2020:43)

Menurut Anggraini (2020:35), usia anak 4-5 tahun menyimpan kemampuan luar biasa untuk mengertai tentang persepsi tentang hal-hal berkenaan dengan ruang atau tempat, serta memaknai suatu kalimat rumit dengan baik. Mereka juga mampu memakai 200-300 jenis kata dan dapat menjelaskan suatu arti dari sebuah kata. Selain itu, mereka juga dapat menciptakan suatu bentuk dengan kegiatan semisal menggambar, membubuhkan warna dan merekatkan suatu benda dengan baik.  Anak bisa dengan cepat menyampaikan  sebuah jawaban dari suatu pertanyaan yang menggunakan frasa mengapa, apa, atau siapa. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan kemampuan  berbahasa mereka sangat baik dan akan terus berkembang dengan baik di masa depan. Dengan memberikan stimulasi yang tepat dan sesuai, pertumbuhan tutur kata anak memperoleh tahapan sempurna dengan tahapannya. Anak akan semakin terampil dalam berbahasa jika dilatih kemampuan berbicaranya secara terus menerus. Hal ini akan membantu anak untuk berpikir lebih baik dan memiliki perbendaharaan kosakata yang lebih luas. Dengan demikian, anak akan lebih mudah dalam menyampaikan pesan tanpa mengalami kesulitan.

Bahasa mempunyai kegunaan esensial bagi perilaku setiap individu dalam  menjalani kehidupannya dengan baik karena tidak bisa dipungkiri bahwa setiap kegiatan yang dilakukan dalam hidup berkaitan erat dengan penggunaan bahasa dan percakapan. Pemakaian bahasa yang dilakukan dengan tuturan, ekspresi, emosi dan mimik muka terdapat pada seluruh aktivitas kehidupan seseorang, termasuk pada anak yang dalam penyampaian bahasanya lebih banyak dilakukan melalui perkataan, pengungkapan isi pikiran anak, ekspresi, emosi dan mimik muka mendominasi cara berbahasa anak. Penggunaan bahasa memberikan kemungkinan kepada anak untuk dapat melakukan komunikasi dengan individu lain yang ada disekelilingnya. Lebih jauh lagi, bahasa adalah salah satu jati diri atau personalitas tersendiri bagi penggunannya. Menurut pandangan Hurlock yang dikutip Ratnasari (2019), kemampuan bercerita dianggap sebagai kebutuhan esensial dalam kehidupan seseorang yang menyatu dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila keturunannya tidak mahir dalam menyikapi aspek kebahasaan maka peran yang dilakukannya menjadi lebih sedikit, walaupun anak dapat menggunakan berbagai cara dalam melakukan komunikasi dengan lingkungannya secara aktif. Pertumbuhan kemampuan berbahasa menjadi hal yang sangat penting, di usianya yang masih kecil, anak memerlukan stimulasi agar dapat mengembangkan kemampuan bercerita atau berbicaranya.

PAUD ......................... meskipun separuh anak terdapat kesulitan untuk menyampaikan perasaannya, tetapi kita bisa membantu mereka belajar dan berkembang lebih baik. Anak sedang dalam proses belajar dan akan terus meningkatkan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dari guru. Anak pasti memiliki banyak pengalaman menarik, meskipun kemampuan berbicara anak belum lancar. Saat anak berupaya bercerita tentang pengalaman secara mandiri di depan teman-temannya, mereka berada dalam tahapan belajar untuk menemukan kata yang tepat. Namun, dengan latihan dan waktu, mereka terbrntuk untuk memiliki rasa lebih percaya diri dan mampu bicara dengan lancar di depan teman-teman mereka. Anak yang menggunakan campuran bahasa Indonesia dan bahasa ibu sehari-hari akan terus belajar dan berkembang dalam berbicara.

Selaras dengan uraian di atas, terdapat beberapa peluang untuk mengidentifikasi permasalahan dan menemukan solusinya. Dengan penerapan media yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar, anak memiliki kesempatan untuk meningkatkan daya keaktifannya dalam belajar dan mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan secara mandiri. Kemampuan bercerita adalah aspek penting dalam keterampilan berbahasa yang dapat dikuasai oleh anak dengan latihan dan kerja keras. Oleh karena itu, guru memiliki kesempatan besar untuk menciptakan inovasi-inovasi yang dapat membantu anak menjadi terampil dalam berbicara. Penggunaan media kartu gambar merupakan bentuk inovasi yang sangat menarik.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan melalui kegiatan belajar yang dapat membuat ketertarikan lebih dari anak sehingga diharapkan dapat menumbuhkan semangat anak untuk ikut berpartisipasi aktif pada saat proses belajar berlangsung, sehingga  diharapkan apa yang menjadi target guru dalam upaya peningkatan kemampuan bercerita dapat tercapai dengan baik sesuai target yang diharapkan. Anak-anak dapat meningkatkan keterampilan komunikasi mereka dengan membaca dan mendiskusikan kartu gambar yang disediakan oleh guru mereka. Ini adalah metode yang sangat efisien untuk membantu anak-anak belajar dan berkembang dengan cara yang sehat. Ada beberapa manfaat penggunaan media visual untuk meningkatkan kemampuan komunikasi anak. Salah satu kualitasnya adalah kekonkretannya, yang memudahkan anak-anak untuk memahami dan mengingat informasi. Selain itu, media visual dapat digunakan kapanpun dan dimanapun, tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Masalah yang muncul juga dapat diselesaikan dengan mudah dengan penggunaan media visual. Media visual juga tersedia secara luas dan mudah diakses, membuat penggunaannya oleh individu atau kelompok menjadi mudah. (Yunaili, 2020:227).

Kartu gambar adalah media yang sangat bermanfaat sebagai alat bantu bagi anak pada saat kemampuan bercerita anak dikembangkan. (Kurniawati, 2020:32).  Media kartu gambar dapat dijadikan sebagai alternatif alat bantu bagi guru untuk memperkaya kosa kata, meningkatkan kemauan, dan memperkuat pemahaman tentang jenis dan bentuk huruf. Kartu gambar sangat menarik karena terdapat ilustrasi yang indah dan membantu untuk memahami cerita dengan lebih baik. Kartu gambar memiliki unsur utama yang menarik yaitu cerita dan gambar yang akan membuat pembaca semakin terhibur. Gambar memberikan kemudahan bagi anak untuk memahami isi dengan cepat hanya dalam satu kali melihat, sehingga memudahkan proses belajar. Dengan penggunaan media gambar diharapkan anak dapat dengan mudah membuat jalinan mengenai hal-hal yang telah mereka baca dengan penjelasan yang terdapat di dalam buku yang mereka baca untuk kemudian diceritakan kembali secara lisan oleh anak (Ratnasari, 2019:270).

Sesuai uraian tentang persoalan pembelajaran sesuai dengan kondisi nyata di lapangan  bisa ditentukan rumusan masalah yang menjadi fokus pelaksanaan penelitian perbaikan kegiatan pengembangan antara lain bagaimana proses belajar dan peningkatan kemampuan bercerita dengan memanfaatkan kartu gambar sebagai upaya peningkatan kemampuan bercerita anak di PAUD .......................... Tujuan yang diharapkan adalah mendeskripsikan proses belajar dan peningkatan kemampuan bercerita memanfaatkan kartu gambar sebagai upaya peningkatan kemampuan bercerita anak di  PAUD ..........................

 

METODE

Rancangan penelitian yang dijadikan dasar adalah penelitian tindakan kelas atau bisa dikenal dengan PTK. Penelitian merupakan suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu jenis subjek dengan memakai ketentuan yang sesuai dengan teknik khusus agar bisa mendapatkan suatu data mapun informasi yang memiliki kegunaan bagi peneliti maupun  lainnya yang memiliki kesamaan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tindakan merupakan setiap langkah dalam pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai dengan kerangka waktu atau siklus kegiatan yang telah ditentukan sebelumnya. Kelas merupakan kelompok anak yang secara teratur bertemu pada waktu dan tempat yang sama untuk mempelajari kumpulan topik yang sama yang bersumber dari guru sama juga (Asrori, 2019:18).

Subjek yang diteliti adalah anak PAUD ......................... sebanyak 20 anak. Pengumpulan data digunakan oleh pengamat dilakukan melalui penerapan metode observasi, pada saat proses belajar dan output belajar. Mengamati proses belajar-mengajar berfungsi untuk mengidentifikasi kelebihan, kelemahan atau hambatan yang dapat menjadi penyebab ketidakberhasilan proses belajar yang dilakukan.

Siklus dalam penelitian ini diawali dengan merencanakan aktivitas atau tindakan, mengimplementasikan rencana aktivitas atau tindakan, melakukan kegiatan observasi dan diakhiri dengan kegiatan refleksi, dan terus dilakukan berulang sampai dengan yang ditentukan bisa terpenuhi dan mencapai batasan minimal indikator keberhasilan. (Arikunto, 2019: 34). Berikut ini adalah alur siklus penelitian  sebagaimana dijelaskan berikut ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 1  Siklus Daur Penelitian

 

Penelitian perbaikan kegiatan pengembangan ini menggunakan teknik skor untuk menganalisis datanya dengan menggunakan tabel kriteria presentasi yang sangat membantu untuk mengelompokkan anak-anak ke dalam empat kategori, yaitu belum berkembang (BB), mulai berkembang (MB), berkembang sesuai harapan (BSH), dan berkembang sangat baik (BSB). Tabel tersebut di bawah dapat membantu dalam mengevaluasi perkembangan anak-anak.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Penentuan taraf  kesuksesan dan efektifitas perbaikan kegiatan pengembangan ini didasarkan dengan petunjuk keberhasilan yang akan menjadi penentu untuk mencapai kesuksesan.  Keberhasilan penelitian ini ditunjukkan dengan angka ≥85% anak meningkat kemampuan berceritanya.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Perolehan tentang penganalisisan data yang didapatkan dari tiap tahapan siklus yang dilakanakan baik data tentang kemampuan bercerita pada anak  PAUD .........................  melalui penerapan kartu gambar sebagaimana dijelaskan :

1.    Siklus Pertama

Hasil observasi menunjukkan bahwa penyajian kartu gambar secara utuh dapat meningkatkan kreasi anak dalam memahami kartu gambar yang telah ditampilkan sehingga dapat meningkatkan antusias  mengikuti perbaikan kegiatan pengembangan. Untuk lebih jelasnya sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2   Rekapitulasi Kemampuan Bercerita Siklus I

No

Kriteria Penilaian

Jumlah

Persentase

Keterangan

1

BB (ê)

1

10

Belum Tuntas

2

MB (êê)

2

20

Belum Tuntas

3

BSH (êêê)

6

60

Tuntas

4

BSB (êêêê)

1

10

Tuntas

 

Jumlah

10

100

 

 

Untuk lebih jelasnya peningkatan kemampuan bercerita dengan menggunakan kartu gambar dapat dilihat grafik berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2. Peningkatan Kemampuan Bercerita pada Siklus I

 

2.    Siklus Kedua

Data analisis kegiatan observasi memberikan informasi peningkatan kemampuan bercerita setelah penerapan kartu gambar. Untuk lebih jelasnya sebagaimana berikut.

Tabel 3   Rekapitulasi Kemampuan Bercerita Siklus II

No

Kriteria Penilaian

Jumlah

Persentase

Keterangan

1

BB (ê)

0

0

Belum Tuntas

2

MB (êê)

0

0

Belum Tuntas

3

BSH (êêê)

2

20

Tuntas

4

BSB (êêêê)

8

80

Tuntas

 

Jumlah

10

100

 

Untuk lebih jelasnya peningkatan kemampuan bercerita dengan menggunakan kartu gambar Untuk lebih jelasnya sebagaimana grafik berikut :

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 3. Peningkatan Kemampuan Bercerita pada Siklus II

 

Analisa data hasil penelitian terkait penggunaan kartu gambar telah berhasil meningkatkan kemampuan bercerita anak. Ini adalah kabar yang sangat positif.   Dengan melihat tabel di bawah ini dapat melihat secara rinci peningkatan kemampuan bercerita.

Tabel 4   Rekapitulasi Kemampuan Bercerita pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus  II

 

No

Siklus

Kriteria Nilai

BSB

%

BSH

%

MB

%

BB

%

1

Awal

0

0

3

30

2

20

5

50

2

Pertama

1

10

6

60

2

20

1

10

3

Kedua

8

80

2

20

0

0

0

0

 

Melihat penjelasan tabel di atas maka dapat dijelaskan peningkatan dari keterampilan  berbicara anak setelah penggunaan kartu gambar dengan penjelasan : (1) Perolehan data kondisi awal menunjukkan belum ada anak yang dinyatakan memilik keterampilan  berbicara dalam kriteria tuntas, (2) Perolehan data siklus I menunjukkan peningkatan kemampuan bercerita anak sebesar 70,00% atau 7 anak. Hal ini menunjukkan  peningkatan 3 anak atau 30%, dan (3) Perolehan data siklus II menunjukkan peningkatan kemampuan bercerita anak sebesar 100% atau  10 anak. Hal ini menunjukkan  peningkatan 3 anak atau 30%.

Penjelasan rinci mengenai peningkatan kemampuan bercerita menggunakan kartu gambar dapat dilihat pada grafik berikut:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 4. Peningkatan Kemampuan Bercerita Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

 

 

Upaya peningkatan kemampuan bercerita menggunakan kartu gambar dengan menggunakan 5 RPPH pada tiap siklusnya  menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Pada siklus pertama, terlihat adanya peningkatan keterampilan anak dalam berbicara melalui penerapan kegiatan pembelajaran yang menarik dengan kartu gambar yang bervariasi. Meskipun belum mencapai hasil yang optimal, ini menunjukkan bahwa ada potensi untuk terus meningkatkan keterampilan anak di masa depan. Berdasarkan penilaian observasi terdapat kemajuan dalam pelaksanaan kegiatan perbaikan kegiatan pengembangan dengan kartu gambar pada siklus pertama. Dari 10 anak sebanyak 7 anak (70%) telah meningkatkan kemampuan berceritanya. Ini menunjukkan bahwa ada potensi untuk lebih meningkatkan hasil pembelajaran pada siklus berikutnya. Untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak secara maksimal, guru akan lebih mengintensifkan kartu gambar yang bervariasi dengan 2-4 gambar. Diharapkan pada akhir pelaksanaan siklus kedua, seluruh anak akan dapat meningkatkan kemampuan berceritanya. Ini adalah langkah perbaikan yang positif! Hal tersebut sangat positif karena sesuai dengan pendapat Watini (2020:111) yang menjelaskan bahwa anak-anak usia dini modern memiliki pertumbuhan yang luar biasa di bidang bahasa, emosi, perkembangan interpersonal, fantasi, dan permainan.

Dari hasil analisis pelaksanaan siklus kedua, kita dapat berharap bahwa kemampuan bercerita anak-anak akan semakin meningkat. Selain dipengaruhi oleh kartu gambar yang disajikan, keberhasilan didukung pemakaian media dukung yang sesuai dengan karakteristik anak sehingga  memberikan keleluasaan anak untuk mengekspresikan kemampuan berbicaranya dan mengeksplorasi kecakapan yang dimilikinya. Kemampuan bercerita memang memerlukan waktu untuk dieksplorasi, namun hal ini memberikan kesempatan bagi kita untuk menuangkan ide, gagasan, dan konsep-konsep baru yang orisinal. Meskipun peningkatan kemampuan bercerita tidak menunjukkan kestabilan di setiap siklus, tetap ada kemungkinan untuk terus meningkatkan keterampilan tersebut. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penelitian dikategorikan memenuhi target keberhasilan dan dinyatakan selesai pada siklus kedua.

Penjelasan uraian sebelumnya sangat sesuai dengan pernyataan dari Arifudin (2020:127) yang menyatakan berbicara adalah kemampuan yang luar biasa untuk mengutarakan bunyi-bunyian, pelafalan atau berkata-kata dengan tujuan mengekspresikan, mengungkapkan, dan mengantarkan pendapat, ide, dan kata hati. Ini menunjukkan bahwa berbicara adalah keterampilan yang sangat penting dan dapat dipelajari oleh siapa saja. Penggunaan media pendidikan sangat dianjurkan untuk meningkatkan kenyamanan anak dalam belajar (Adam et al., 2023). Kartu gambar sebagai media belajar dinilai sebagai salah satu cara yang dapat digunakan dalam peningkatan keikutsertaan anak secara aktif dalam proses belajar yang diikutinya. Penggunaan kartu gambar sebagai salah satu media visual mempunyai fungsi sangat mendasar yaitu sebagai pematik keikutsertaan anak secara aktif dalam belajar dan mendorong prinsip belajar secara berkelanjutan.  Keikutsertaan anak secara aktif dalam penggunaan media visual membangkitkan rasa penasaran anak menjadi lebih besar yang pada gilirannya mendorong keinginan mereka yang tak terpuaskan akan materi belajar yang dipelajari sehingga akan semakin menambah kemampuan bercerita yang dimiliki anak (Kadir, 2020). Penggunaan media visual seperti penggunaan kartu gambar diharapkan bisa mempunyai efek positif terhadap kemampuan mengingat anak. Hal ini akan berimbas terhadap kemampuan anak dalam menyerap dan menyimpan materi ajar yang  diberikan oleh guru ketika informasi tersebut diberikan dengan representasi visual. Media kartu gambar adalah salah satu media pembelajaran yang nyata karena menyempurnakan daya tangkap sensorik terhadap stimulus visual dan representasi yang menyenangkan (Khotimah et al., 2020).

Sejalan dengan uraian di atas maka perbaikan kegiatan pengembangan menggunakan kartu gambar telah terbukti efektif untuk meningkatkan kemampuan bercerita anak di PAUD ......................... sehingga proses perbaikan kegiatan pengembangan dapat dianggap berhasil dan selesai pada siklus kedua.

 

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Bersumber pada olah data hasil perbaikan kegiatan pengembangan dapat dibuat kesimpulan bahwa penggunaan kartu gambar memiliki potensi meningkatkan proses perbaikan kegiatan pengembangan dan kemampuan bercerita anak  PAUD .......................... Hal ini dibuktikan dengan (1) Kemampuan berbicara anak dapat meningkat setelah melalui beberapa tahapan atau proses yang diberikan oleh peneliti. 1) Guru dengan antusias menunjukkan berbagai jenis gambar dan melakukan pembagian kelompok anak. 2) guru menguraikan dengan semangat hal-hal yang berkaitan dengan perlakuan terhadap gambar-gambar yang disajikan dan memberikan waktu kepada anak untuk menyampaikan penjelasan mengenai gambar tersebut dengan kegiatan berbicara kepada sesama teman dalam satu kelompoknya secara bergantian.3) Setelah selesai kegiatan dalam kelompoknya masing-masing, anak diberikan waktu untuk melakukannya di depan teman-teman satu kelas. 4) Guru menyemangati para anak dengan membuat anak-anak semakin mendorong semangat dan ketertarikan untuk ikut dalam kegiatan berbicara, (2) Kemampuan bercerita anak telah meningkat secara signifikan dari kondisi awal sebesar 30% atau 3 anak menjadi 70,00% atau 7 anak pada pelaksanaan pembelajaran siklus pertama. Bahkan, pada akhir siklus kedua, kemampuan bercerita anak telah mencapai 100% atau 10 anak. Ini menunjukkan adanya peningkatan yang luar biasa dalam kemampuan bercerita anak.

 

Saran

Penggunakan kartu gambar adalah pengalaman baru bagi para anak  sehingga dapat membangkitkan keikutsertaan serta kontribusi keaktifan anak pada saat mengikuti proses belajar. Hal tersebut diharapkan dapat menjadikan situasi dan kondisi belajar yang kondusif bagi anak sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru sebagai pelaksana pembelajaran harus fokus pada pelaksanaan pembelajaran berkualitas agar dapat menciptakan output belajar maksimal. Dengan sedikit perubahan, pembelajaran dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi anak.  Pihak sekolah hendaknya dapat mewujudkan  sarana pendukung yang optimal dan dapat dipergunakan mendukung pelaksanaan kegiatan  meningkatkan kemampuan bercerita anak.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Adam, G., Sum, T. A., & Hadia, K. (2023). Media Pembelajaran dalam Mengembangkan Fisik
Motorik Anak Usia Dini. Jurnal Lonto Leok Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 48–60

Anggraini, Dian. (2020). Permainan Monyet Dan Pohon Untuk Menstimulus Perkembangan Anak Usia Dini. Jurnal Media of Teaching Oriented and Children.  Volume 3 Number 1, Juni 2019

Arifudin, O. (2020). Psikologi Pendidikan (Tinjauan Teori Dan Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada.

Arikunto, Suharsimi. (2019). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: PT Reneka Cipta.

Asrori, Mohammad. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana. Prima

Kadir, D. (2020). Upaya meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada siswa kelas 1
SDN 05 Wanggarasi Tahun 2014/2015 melalui media gambar. Aksara: Jurnal Ilmu
Pendidikan Nonformal, 5(2), 93–102.

Khotimah, S. H., Sunaryati, T., & Suhartini, S. (2020). Penerapan media gambar sebagai upaya
dalam peningkatan konsentrasi belajar anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini, 5(1), 676–685.

Kurniawati, Risma Tri, Henny Dewi Koeswati, 2020. “Pengembangan Media Buku Kartu gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Anak Kelas 1 Sekolah Dasar,” Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 7, no. 1 : 32.

Nabawiyah, Novi Assirotun, dkk. 2021. Perkembangan Peserta Didik (Tinjauan Teori Dan Praktis), Bandung : Widina Bhakti Persada

Ratnasari, E. M. (2019). Pengaruh Penggunaan Buku Kartu gambar terhadap Kemampuan Berbicara Anak. Scholaria: Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 9(3), 267–275.

Watini, Sri. (2020). Implementasi Model Pembelajaran Sentra pada TK Labschool STAI Bani Saleh Bekasi. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, STKIP Panca Sakti Bekasi. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini ISSN: 2549-8959 (Online) 2356-1327 (Print). Volume 4 Issue 1 (2020) Pages 110-123

Yunaili, Herma. (2020). Penerapan Media Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dan Daya Ingat Anak. DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X e-ISSN 2655-8130

 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih