PERUBAHAN MEDIA KOMUNIKASI DI ERA DIGITAL DALAM POLA KOMUNIKASI KELUARGA
...................1), .....................2)
1)Mahasiswa Jurusan ................. Fakultas ......................... Universitas Terbuka
2) Dosen Jurusuan .................. Fakultas .......................... Universitas Terbuka
ABSTRAK
Jalian hubungan anggota keluarga mengalami penguatan apabila komunikasi keluarga berjalan dengan baik. Komunikasi keluarga telah mengalami perubahan drastis dari pola komunikasi konvensional menjadi komunikasi digital sebagai dampak perkembangan teknologi komunikasi. Keadaan ini menunjukkan adanya perubahan mendasar dalam perilaku antar manusia dalam berhubungan dan berkoneksi. Penelitian membahas bagaimana perubahan media komunikasi di era digital dalam komunikasi keluarga dan bagaimana proses komunikasi keluarga yang terjadi di era digital. Metode penelitian deskriptif kualitatif. Data primer adalah data primer dari sumber literatur penelitian seperti buku, jurnal ilmiah dan berita yang selaras pembahasan masalah. Hasil penelitian memberikan petunjuk bahwa komunikasi keluarga di era digital komunikasi anggota keluarga menjadi mudah dan dilakukan setiap saat dan melalui media komunikasi telepon baik telepon portabel, tablet, atau gadget pintar sehingga komunikasi intens dilakukan dan lebih adaptif. Adapun cara komunikasi keluarga di era digital terjadi perubahan signifikan pada pola komunikasi interpersonal akibat munculnya blog, milis dan berbagai komunitas virtual seperti facebook, instagram, whatsapp, telegram, dan sejenisnya. Alat-alat teknologi baru ini telah mengubah cara anggota keluarga berinteraksi, berbagi informasi dan memelihara koneksi, sehingga membuka kemungkinan-kemungkinan baru namun juga menimbulkan tantangan baru dalam hal komunikasi dan hubungan antarpribadi
Kata Kunci : perubahan media, pola komunikas, keluarga, era digital
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Keluarga dianggap sebagai entitas terkecil dalam struktur sosial suatu komunitas yang memiliki peran yang sangat signifikan dalam mengembangkan serta menumbuhkan aturan, etika, dan tindakan yang dilakukan setiap pribadi yang tergabung di dalamnya. Pola interaksi komunikasi yang terjalin di dalam lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kualitas hubungan antar individu yang tergabung dalam keluarga serta proses perkembangan psikososial yang dialami oleh setiap anggota keluarga. Tetapi, terdapat perubahan yang cukup signifikan dalam patron komunikasi keluarga sehaluan terhadap kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, terutama di zaman digital yang sedang diterjemahkan pada masa kini (Setiawati, 2019).
Perubahan besar dalam tata dan kehidupan masyarakat dalam interaksi dan komunikasi satu sama lain sangat terpengaruh oleh perkembangan era digital. Perkembangan teknologi, seperti menjamurnya smartphone/gadget, popularitas media sosial, meluasnya penggunaan aplikasi pesan instan seperti WhatsApp dan Instagram, serta ketersediaan platform dan aplikasi digital yang dapat membagikan konten-konten digital, telah memberikan dampak signifikan terhadap pola komunikasi atar anggota keluarga (Agustina, 2023).
Penetrasi internet yang terus meningkat di Indonesia. Dengan perkiraan jumlah pengguna internet pada tahun 2024 sebanyak 221.563.479 pengguna, dibandingkan dengan total penduduk Indonesia pada tahun 2023 278.696.200 jiwa maka prosentase pengguna internet di Indonesia mencapai sekitar 79,5%. Angka ini mencerminkan bagaimana internet bahwa keseharian kehidupan warganegara Indonesia menjadi sesuatu yang sangat dominan baik untuk kebutuhan komunikasi, pendidikan, hiburan, hingga ekonomi digital. Tren peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: Peningkatan pembangunan jaringan internet, terutama di daerah-daerah terpencil, penyebaran smartphone yang semakin meluas, semakin banyaknya layanan pemerintah dan bisnis yang berbasis digital, dan populasi muda yang adaptif terhadap teknologi (Wardana & Setiawan, 2024).
Penting untuk mengetahui apakah perubahan teknologi mempunyai dampak menguntungkan atau sebaliknya terhadap intensitas, pola dan mutu korelasi diantara komponen keluarga. Target tertinggi korelasi keluarga adalah keakraban dan konsistensi kekerabatan. (Agustina, 2023). Pemakaian alat komunikasi berbasis teknologi menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya transformasi komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak. Pola komunikasi yang pada awalnya dilakukan dengan pertemuan dan percakapan, di era teknologi komunikasi yang berkembang saat ini menjadikan perubahan signifikan. Penggunaan ponsel pintar dengan aplikasinya memjadikan bentuk komunikasi berubah, baik cara, waktu maupun jenisnya sehingga komunikasi yang terjadi tidak lagi dilakukan dengan tatap muka tetapi melalui pesan instan yang dilakukan dimana saja dan bisa dilakukan tanpa ada di tempat yang sama secara fisik. Short message service, phone call, dan video call merupakan sarana komunikasi umum yang sering dijadikan alat dan sarana dalam interaksi serta cara berkomunikasi di dalam sebuah keluarga (Thoha, 2023).
Manajemen komunikasi melibatkan penggunaan sumber daya komunikasi secara terintegrasi selama tahap perencanaan, pengorganisasian, implementasi dan pengendalian berbagai komponen untuk mencapai tujuan tertentu (Ambarwati & Ratnasari, 2024). Menurut Wardana & Setiawan (2024), manajemen komunikasi melibatkan pengorganisasian sumber daya linguistik guna peningkatan kapasitas dan keefektifan perpindahan pesan yang disampaikan. Jenis komunikasi mencakup berbagai tingkatan, mulai dari hubungan pribadi dan interpersonal melalui struktur organisasi, hingga norma-norma nasional, sosial atau internasional.
Komunikasi merupakan sarana yang melaluinya seseorang menyampaikan pesan/informasi kepada pihak-pihak lain yang membutuhkan. Kodrat alamiah manusia adalah menjadi mahluk sosial memerlukan komunikasi untuk menjalin hubungan dengan dirinya sendiri, dengan Tuhannya dan dengan individu lain. Interaksi dengan orang lain dapat berupa individu, kelompok dan organisasi, baik itu dengan anggota keluarga seperti orang tua dan anak atau anggota keluarga lainnya (Yuna Amanda & Mulyana, 2022).
Komunikasi dalam keluarga merupakan aspek mendasar dalam kehidupan keluarga, komunikasi memegang peranan penting dalam membentuk hubungan, membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan yang harmonis. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga merupakan tempat pertama seseorang belajar berkomunikasi, berinteraksi dan membina hubungan dengan individu lain. Stephen W. Littlejohn dan Karen A. Foss (2014:288) dalam buku Theories of Human Communication, dikutip Fitzpatrick dan koleganya membahas tentang teori komunikasi hubungan interpersonal, terutama terkait dengan pengelolaan hubungan dalam keluarga dan pasangan. Fitzpatrick dikenal atas teorinya mengenai komunikasi marital, yang mencakup tipologi pasangan berdasarkan pola komunikasi dan orientasi hubungan. Buku Fitzpatrick ini memberikan wawasan penting tentang bagaimana pola komunikasi memengaruhi dinamika hubungan interpersonal, terutama dalam konteks hubungan pasangan dan keluarga.
Komunikasi digital terjadi dengan menggunakan piranti elektronik dalam bentuk gadget, notebook, netbook, dan PC tablet untuk berhubungan dan berkomunikasi. Fitur utamanya adalah penggunaan teknologi digital untuk mengubah cara orang berkomunikasi melalui beragam digital teknologi, seperti internet, telepon, faxsimile, email dan aplikasi jejaring sosial.
Perubahan yang terjadi pada keluarga-keluarga telah berkembang secara signifikan dalam jumlah besar, berkat kemajuan teknologi khususnya di bidang komunikasi. Menjadi catatan penting bahwa transformasi yang terjadi memiliki konsekuensi positif dan negatifnya. Selain itu, akan ada keluarga tambahan yang mengaktifkan pemanfaatan digital teknologi dalam menjaga koneksitas yang wajar dan profitabel. Di sisi lain, perubahan keluarga hanya sebatas kontak pribadi atau panggilan telepon. Pola komunikasi konvensional yang dilakukan personel keluarga mengalami perubahan, sebagai pengganti penggunaan gadget, gawai, PC tablet, atau laptop akan membuat cara berkomunikasi menjadi lebih sering dan bervariasi (Boestam, 2022).
Pentingnya menjalin komunikasi yang efektif dalam keluarga agar setiap anggota keluarga dapat saling memahami dan memahami serta berhasil mencapai tujuan keluarga. Komunikasi keluarga yang efektif berfungsi memperkuat ikatan emosional, membangun saling pengertian, dan memperdalam keintiman antar anggota keluarga. Ketika komunikasi berjalan dengan baik, anggota keluarga merasa didengarkan, dipahami, diakui dan diterima. Hal ini membantu menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga orang-orang dapat dengan bebas mengekspresikan pikiran dan perasaannya (Qorib et al., 2022).
Dalam penelitian sebelumnya bertajuk “Perubahan Komunikasi Orang Tua-Anak di Era Digital” (2023) yang dilakukan oleh Perdian Muhamad Thoha, Rizki Puja Kurniawan, dan Andhita Risko Faristiana, ditemukan media sosial mempengaruhi sifat komunikasi antara orang tua dan anak. Studi ini mengkaji dampak ketika orang tua membagikan momen penting dalam kehidupan anak-anak mereka di platform jejaring seperti Meta dengan aplikasi facebook dan instagram, dan aplikasi terbaru yaitu threads. Kemajuan teknologi membuat anak semakin banyak terpapar konten digital yang tidak selalu mencerminkan nilai-nilai yang diharapkan orang tua sehingga menimbulkan tantangan baru bagi orang tua dalam mengkomunikasikan nilai dan norma keluarga kepada anaknya.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Agustina, A. P. (2023) dengan judul “Mengubah Pola Komunikasi Keluarga di Era Digital”. Telah terungkap bahwa teknologi digital dapat meningkatkan komunikasi dalam keluarga dengan memfasilitasi korelasi jarak jauh, memberikan kemungkinan pertukaran lintas informasi cepat dan mempermudah pemantauan kepada seluruh anggota keluarga. Pertukaran dalam keluarga memberikan pengaruh yang besar terhadap korelasi anggotanya dan pertumbuhan aspek psikologis dan sosial mereka. Berkat kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi digital yang berimbas pada proses pertukaran informasi di keluarga bertransformasi besar-besaran. Munculnya era digital telah mengubah interaksi dan cara komunikasi antar individu secara mendalam. Dalam sudut pandang sempit transformasi yang terjadi dalam komunikasi digital adalah terdampaknya pola kekerabatan di keluarga khususnya pada aspek sosial.
Dengan penjelasan di atas, pembahasan difokuskan tentang perubahan media komunikasi di era digital dalam pola komunikasi keluarga dan proses komunikasi keluarga di era digital. Tujuan menentukan faktor yang berpengaruh terhadap perubahan media komunikasi di era digital dan proses komunikasi keluarga di era digital. Diharapkan hasil dalam penelitian ini dapat memberikan kontribusi penting dalam pemahaman terhadap perubahan media komunikasi di era digital dan pola komunikasi keluarga di era digital.
METODE PENELITIAN
Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan interpretatif. Pendekatan ini fokus terhadap realitas sosial yang sedang berkembang berkembang dan mempunyai makna subjektif. Realitas sosial dipandang sebagai produk konstruksi sosial. Dalam kerangka paradigma interpretif, manusia dipandang sebagai makhluk sadar yang bertindak dengan maksud tertentu (manusia yang disengaja). Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif. Penjelasan penelitian kualitatif adalah suatu proses pendalaman dengan tujuan menginterpretasikan, peristiwa-peristiwa yang terjadi melalui representasi komprehensif dan kompleks ke bentuk kalimat dan menyajikan wawasan yang detail dari akar informasi dan didapatkan dengan proses alamiah (Fadli, 2021). Hal ini digunakan berdasarkan pertanyaan dan tujuan penelitian yang dimaksudkan untuk mewakili perubahan perspektivisme media komunikasi di era digital dalam proses komunikasi keluarga dan mekanisme komunikasi keluarga di era digital. Metode kualitatif menitikberatkan pada penyajian naratif atas fakta-fakta yang ditemukan di lapangan. Data yang digunakan adalah data primer bersumber literatur penelitian seperti buku karangan ahli, penulisan jurnal ilmiah dan berita relevan terkait pertanyaan penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Perubahan Media Komunikasi dalam Komunikasi Keluarga di Era Digital
Kemajuan teknologi telah mengubah cara orang berkomunikasi dengan mengubah cara komunikasi tradisional menjadi bentuk digital seperti email, media sosial, e-commerce, dan obrolan online. Penting untuk memiliki pemahaman yang jelas dan tujuan spesifik untuk berkomunikasi secara efektif di media digital. Penggunaan platform digital menyebabkan perubahan yang terjadi pada banyak tatanan kehidupan, seperti education styles, ketatanegaraan, moneter, dan healthy life. Komunikasi secara digital sangat penting bagi masyarakat, platform digital memberikan fasilitas perpindahan informasi dan komunikasi secara cepat dan efiesien. Akses informasi menjadi kebutuhan utama dalam tata kehidupan bermasyarakat. Akurasi, keselarasan dan keakuratan arus informasi yang beredar menjadi faktor penentu dan penjamin kesuksesan dan efektivitas informasi yang didapatkan (Hasian et al. 2020).
Berkomunikasi secara digital menggunakan perangkat elektronik yang sesuai misalnya komputer jinjing, gadget, gawai dan perangkat lain yang mendukung bertukar infoemasi dan dialog dengan pihak lain yang saling memiliki kepentingan. Karakter utamanya adalah pemakaian teknologi komunikasi secara digital, akselerasi, keefisienan, kecepatan akses dan luasnya jangkauan target komunikasi telah bertransformasi menjadi role mode digital komunikasi. Kegiatan tersebut hanya bisa dilakukan dengan perangkat yang mendukung misalnya penggunaan internet, phone call, facsimile, email dan jejaring sosial. Komunikasi keluarga telah berubah secara signifikan di era digital karena evolusi teknologi informasi dan komunikasi..
Hal pokok yang menjadi landasan bahwa transformasi yang terjadi dalam komunikasi era digital adalah konsekuensi yang harus diterima baik yang bersifat positif maupun sebalaiknya yang mengharuskan keluarga selalu melakukan update dalam mensikapi perubahan-perubahan yang terjadi di era teknologi digital agar selalu dapat menjadi kelangsungan komunikasi yang sehat dan produktif di dunia yang terkoneksi dengan baik. Hal ini penting karena komunikasi di dalam keluarga dan komunikasi pribadi atau komunikasi telepon. Di era digital yang dapat diakses oleh semua orang dapat memanfaatkan perangkat digital semisal komputer jinjing, gadget atau gawai untuk berkomunikasi sehingga proses komunikasi ini sangat mudah dan fleksibel (Boestam, 2022).
Komunikasi yang terjalin dalam keluarga di era digital mungkin tidak selalu sinkron. Pesan yang disampaikan tidak harus langsung dibalas saat itu juga sehingga anggota keluarga yang terlibat dalam proses komunikasi satu sama lain tidak ada keharusan harus berada dalam tempat yang sama secara fisik. Digitalisasi mendorong komunikasi antar generasi dalam keluarga. Seringkali generasi dalam keluarga berbeda ketertarikan dan persepsi terhadap penggunaan teknolgi, namun mereka bisa secara bersama-sama belajar dan saling mendukung untuk menggunakannya.
Aplikasi teknologi komunikasi terkini yang memungkinkan orang tua mengawasi dan mengendalikan pemakaian teknologi digital yang digunakan anak mereka. Hal ini termasuk pemanfaatan fasilitas internet filtering, pembatasan waktu pemakaian piranti, pemantauan kegiatan daring anak. Tujuannya adalah memberikan perlindungan terhadap anak terhadap kemungkinan bahaya kejahatan online. Pesatnya perkembangan teknologi di berbagai bidang memaksa masyarakat mengubah model dan manajemen berkomunikasi salah satunya adalah dalam berinteraksi sosial di jejaring sosial yang banyak beredar (Boestam, 2022).
Kegiatan berkomunikasi menciptakan jalinan korelasi efektif dan saling pengertian. Untuk memastikan keberhasilan dan efektivitas, sangat penting untuk memastikan keakuratan, kelengkapan, kebenaran, relevansi dan penyampaian komunikasi informasi tepat waktu. (Mustafa et al. 2020). Proses komunikasi dapat berjalan dengan baik pada saat media komunikasi yang digunakan memberikan kepastian bahwa pesannya singkat, jelas, dan tepat sepanjang proses komunikasi. Dalam industri komunikasi, komunikator dikenal sebagai sumber penyampai pesan kepada lawan bicaranya, baik melalui media maupun secara langsung. Begitu pula pertukaran pesan dari komunikator ke komunikator dalam konteks komunikasi keluarga. Terlepas dari peran sebagai komunikator pada proses komunikasi keluarga, penerima komunikasi yang berperan dan menguasai arus informasi dan komunikasi yang terjadi dalam keluarga (Prasanti Ditha, 2018).
Komunikasi keluarga menjadi kunci modifikasi dari hubungan antarpribadi dari anggota keluarga berubah menjadi pola berorientasi kelompok dengan titik pokok pada hubungan antar anggota keluarga. Kehadiran keluarga didasarkan pada pola komunikasi dan korelasi yang terjadi antara orang tua dan anak. Melalui pertukaran verbal, mereka berhasil mengomunikasikan emosi, impian, tanggung jawab, dan aturan dalam keluarga. Hal ini mencakup pendekatan mereka dalam membangun dan menjaga hubungan serta modalitas komunikasi mereka, dengan keluarga juga dianggap sebagai unit komunikasi utama (Prabandari Ayu Isti, 2019).
Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi dan digitalisasi memberikan banyak perubahan besar pada elemen dasar kehidupan, termasuk komunikasi keluarga. Digitalisasi mengubah komunikasi keluarga secara mendasar, memengaruhi interaksi, berbagi informasi, dan hubungan antar anggota keluarga. Dampak besar dari teknologi digital adalah kemudahan komunikasi antar anggota keluarga, bahkan dari jarak jauh.
Penggunaan teknologi perpesanan instan, video call, dan jejaring sosial memberikan kemungkinan komunikasi keluarga terus tersambung tanpa ada kontak secara fisik meskipun secara jarak terpisah jauh. Mereka kini dapat membagikan kejadian, peristiwa, pengalaman dan anekdot penting dari kehidupan mereka di jejaring sosial seperti whatsapps, telegram, istagram, facebook dan lainnya. Berbagi kegiatan visual dalam bentuk foto dan video serta pengalaman dengan cepat akan membantu anggota keluarga jauh sehingga terasa lebih dekat dari sisi kehidupan masing-masing.
2. Proses Komunikasi Keluarga di Era Digital
Keluarga merupakan bagian terpenting dari sisi kehidupan individu. Individu dalam keluarga mempunyai cara unik dalam berkomunikasi khususnya terkait komunikasi di era digital. Perkembangan teknologi informasi akan memberikan dampak yang kuat bagi keluarga di kota dan akan mengoptimalkan penggunaan media untuk komunikasi mereka. Dalam sebuah keluarga sejati, komunikasi sangat penting untuk mempererat ikatan dan ketergantungan antar anggotanya. Keluarga adalah kelompok primer yang menjadi unsur penting pembentuk komunitas yang disebut masyarakat, terdiri dari persatuan antara laki-laki dan perempuan, memerlukan waktu paling singkat untuk reproduksi dan pendidikan anak. Keluarga adalah kesatuan komunitas sosial kecil yang terdiri ayah, ibu dan anak.
Jelaslah bahwa komunikasi dalam keluarga, di mana peristiwa-peristiwa setiap individu didiskusikan dan komunikasi dijaga, dapat menawarkan sesuatu kepada setiap anggota keluarga. Dengan berkomunikasi, permasalahan keluarga dapat teratasi hingga dicari solusi terbaiknya. Dalam sebuah keluarga, orang tua memegang peranan penting sebagai pendidik dan pembimbing untuk penanaman norma-norma kehidupan kepada anak. Orang tua dituntut mengembangkan sikap dan perilaku anaknya. Orang tua mengontrol dan menyaring informasi yang masuk, memberikan penjelasan yang jelas dan tepat. Ketika orang tua dan anak-anak menggunakan teknologi untuk berkomunikasi sebagai sebuah keluarga, bagaimana pengaruhnya terhadap proses komunikasi.
Komunikasi keluarga melalui teknologi di era digital telah melahirkan gaya hidup yang bersifat individualisme dan hemat, yang pada akhirnya berujung pada isolasi di tengah keramaian. Jika kita cermati, kita melihat semakin banyak orang tua yang meninggalkan anaknya di dunia digital. Orang tua merasa tidak perlu lagi mengkhawatirkan kebutuhan dan kekhawatiran anaknya. Anak-anak bersenang-senang dengan game online, berbagi pemikiran mereka di jejaring sosial seperti facebook/path, melakukan pembelian online, dan menunjukkan eksistensi dan popularitas mereka di Instagram. Kekeringan relasional menciptakan ketegangan berkepanjangan pada generasi berikutnya dan menjadi gaya hidup yang diwariskan dari generasi ke generasi..
Keluarga telah kehilangan dimensi fisiknya, digantikan oleh kehadiran virtualnya. Komunikasi yang terjado pada keluarga digital proses interaksi tatap muka semakin banyak digantikan oleh komunikasi berbasis teknologi dan berkembang menjadi budaya maya. Interaksi keluarga tidak lagi tradisional dan bersifat pribadi. Anggota keluarga menggunakan ruang tertentu pada waktu tertentu untuk berinteraksi dengan cara yang berbeda, seperti ruang makan, ruang tamu, dan area relaksasi, tempat terjadinya pertukaran alami dan cara kerja komunikasi keluarga digital.
Ketika keluarga mengoptimalkan penggunaan media untuk berkomunikasi, anak-anak menjadi penduduk asli digital dan orang dewasa menjadi imigran digital. Mereka memiliki ruang khusus untuk tetap terhubung dengan informasi digital, yang biasanya menyita waktu saat pertemuan tatap muka dan komunikasi langsung dengan keluarga. Saat ini, ruang keluarga dan ruang keluarga tradisional digantikan oleh ruang elektronik atau virtual. Kedekatan menjadi jarak, secara sosial, sedangkan jarak menjadi kedekatan, secara sosial, karena mereka dibimbing menuju bentuk virtualnya: secara spasial berjauhan, namun sebenarnya dekat satu sama lain.
Evolusi teknologi digital dan dunia maya telah mentransformasikan citra keluarga yang beradaptasi dengan baik di era digital. Keluarga harmonis, akar munculnya informasi dan tindakan sosial, telah bertransformasi menjadi keluarga digital. Teknologi informasi dan komunikasi membawa dampak terhadap keluarga. Menurut Effendy, at.all (2024) Dengan menjelaskan bahwa interaksi tatap muka kini digantikan hubungan interaktif yang dimediasi jejaring sosial berkat evolusi teknologi informasi dan komunikasi. Kenangan keluarga kini ditangkap dan disimpan oleh piranti elektronik seperti komputer, ponsel pintar, dan tablet. Ingatan alami pikiran, termasuk sensasi dan emosi, serta fitur alami lainnya, kini digantikan oleh ingatan buatan seperti komputer, pengingat elektronik, atau buku harian digital.
Munawarah (2024) percaya bahwa budaya masyarakat kita sangat dipengaruhi oleh berbagai bentuk komunikasi yang kita gunakan sehari-hari. Perlu ditekankan bahwa ada beberapa tahapan yang memerlukan perhatian khusus. Pertama-tama, penting untuk ditekankan bahwa kemajuan teknologi di bidang komunikasi telah memberikan dampak yang signifikan terhadap evolusi budaya di seluruh dunia. Kemajuan-kemajuan ini tidak hanya memfasilitasi pertukaran dan interaksi antar individu, namun juga mengubah gaya hidup, tradisi, dan nilai-nilai dalam masyarakat. Situasi ini mengacu pada penelitian yang menunjukkan bahwa perkembangan teknologi dalam keluarga digital menyebabkan perubahan kultur dalam keluarga. Kedua, penting untuk ditekankan bahwa perkembangan cara komunikasi secara bertahap telah membentuk kehidupan umat manusia. Dalam konteks ini, peneliti mengamati secara cermat transformasi yang mempengaruhi kehidupan keluarga akibat perkembangan di bidang teknologi komunikasi.
Perubahan-perubahan tersebut memunculkan model hidup yang berlandaskan prinsip individualisme dan ekonomis, sehingga melahirkan model hidup menyendiri di tengah keramaian. Ketiga, hal ini menunjukkan bahwa kita sedang mengembangkan alat komunikasi yang, dalam jangka panjang, berdampak pada kehidupan kita dan berkontribusi terhadap pembentukannya. Hal ini terlihat jelas melalui evolusi teknologi komunikasi era digital dalam keluarga yang terhubung. Pada akhirnya keluarga digital juga berhasil menciptakan cara hidupnya sendiri, sesuai dengan era digital yang kita jalani saat ini.
Teknologi komunikasi memainkan kewajiban fundamental terkait pengaruhnya terhadap pola kehidupan kesehariannya dengan memberikan kemungkinan pengiriman pesan secara instan, cepat dan efisien. Selain itu, hal-hal tersebut mempunyai dampak yang signifikan terhadap cara kita berinteraksi dengan orang lain dan cara kita berperilaku, sehingga membantu membentuk identitas dan kebiasaan kita. Lebih tepatnya, evolusi teknologi informasi telah menyebabkan perubahan dalam interaksi sosial individu, khususnya dalam keluarga yang terhubung, dengan mengubah cara mereka terus melakukan komunikasi satu sama lain.
Bahkan dalam bidang hubungan keluarga, terjadi perubahan signifikan pada pola komunikasi interpersonal dan ekspresi diri akibat munculnya blog, milis dan berbagai komunitas virtual seperti Facebook, Instagram, WhatsApp, Telegram, dan sejenisnya. platform. Alat-alat teknologi baru ini telah mengubah cara anggota keluarga berinteraksi, berbagi informasi dan memelihara koneksi, sehingga membuka kemungkinan-kemungkinan baru namun juga menimbulkan tantangan baru dalam hal komunikasi dan hubungan antarpribadi. Konvergensi media, yang ditandai dengan penggabungan berbagai jenis media seperti televisi, radio, media cetak, dan Internet, telah menembus jauh ke dalam persepsi manusia dan memberikan pengaruh yang signifikan dalam kehidupan yang dijalankan dalam hidup kesehariannya. Keterhubungan media telah menyebabkan perubahan besar dalam cara kita mengonsumsi informasi, berinteraksi dengan orang lain, dan memandang dunia di sekitar kita. Dalam situasi ini, penulis melakukan analisis mendalam terhadap fenomena evolusi teknologi informasi dengan menyoroti penggunaan media komunikasi digital dalam keluarga. Sebuah keluarga yang memanfaatkan sepenuhnya peran teknologi informasi tentu ingin terus memanfaatkannya secara berkelanjutan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Pentingnya komunikasi dalam keluarga tidak bisa dianggap remeh. Kurangnya komunikasi yang efektif dapat menimbulkan berbagai masalah seperti kesalahpahaman, konflik yang tidak terselesaikan, dan jarak emosional antar anggota keluarga. Sebaliknya, melalui komunikasi yang terbuka dan jujur, keluarga dapat mempererat hubungan, meningkatkan saling pengertian, dan mendukung kesehatan emosional dan psikologis seluruh anggota keluarga.
Kemajuan teknologi internet telah banyak mengubah cara anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Revolusi teknologi ini telah membuka kemungkinan-kemungkinan baru dalam berkomunikasi, memungkinkan anggota keluarga untuk tetap berhubungan dengan lebih mudah dan sering, baik melalui panggilan video, pesan instan, media sosial, atau email. Dengan demikian, jarak geografis tidak lagi menjadi hambatan utama dalam menjaga ikatan yang kuat dan teratur dalam sebuah keluarga, meskipun anggotanya berjauhan. Meskipun penggunaan teknologi memudahkan komunikasi jarak jauh, hal ini juga dapat menyebabkan berkurangnya komunikasi tatap muka, terutama antara orang tua dan anak. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya waktu yang dihabiskan bersama, percakapan tatap muka, dan interaksi emosional langsung, yang dapat berdampak pada kualitas hubungan keluarga. Kebiasaan anggota keluarga melalukan komunikasi satu sama lain memainkan peran penting dalam pergerakan dinamis keluarga, hubungan antar pribadi dalam keluarga, serta pertumbuhan pribadi sebagai individu mandiri sebagai bagian dari unit keluarga. Menerapkan perilaku sehat dan positif dapat membantu memperkuat saling pengertian, dukungan, dan kolaborasi antar individu. Di sisi lain, perilaku tidak sehat menimbulkan konflik dan permasalahan dalam berkomunikasi.
Dalam keluarga yang terhubung, komunikasi yang biasanya didasarkan pada interaksi tatap muka telah mengalami transformasi radikal karena berkembangnya media komunikasi, dan kini terutama dilakukan melalui platform online. Teknologi digital, seperti ponsel pintar, aplikasi perpesanan, dan media sosial, dapat memberikan dampak positif terhadap komunikasi dalam keluarga. Memang benar, alat-alat ini memfasilitasi interaksi jarak jauh dengan memungkinkan pertukaran cepat dan menawarkan kemungkinan pemantauan anak-anak, sehingga membantu memperkuat ikatan keluarga meskipun ada jarak fisik. Namun, meskipun alat komunikasi digital yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja dalam seluruh aspek kehidupan sehari-hari, anggota menyadari pentingnya interaksi bertatap muka dalam melestarikan keharmonisan hubungan antar anggota keluarga dan menjaga kesetimbangan komunikasi digital dan tatap muka. Penting untuk menjaga komunikasi yang transparan, kredibel dan harmonis dalam keluarga untuk memfasilitasi ekspresi perasaan, pendapat dan masalah pribadi oleh anggota.
Saran
Dari temuan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, dapat ditegaskan bahwa evolusi media komunikasi di era digital telah membawa perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan. Disarankan untuk memperhatikan pentingnya komunikasi yang harmonis dalam keluarga, memperhatikan dimensi fisik yang terdiri dari interaksi dan komunikasi personal antar anggota keluarga, memanfaatkan ruang dan momen konkrit untuk berbagai bentuk interaksi dalam ruang keluarga, seperti ruang makan, ruang tamu, atau bahkan area relaksasi dimana komunikasi dapat berlangsung secara alami..
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, A. P. (2023). Perubahan Pola Komunikasi Keluarga di Era Digital. Global Komunika, 6(2), 73–80. https://doi.org/https://doi.org/ 10.33822/gk.v6i2.6498
Ambarwati, Retno & Ratnasari, Nita Yunianti. 2024. Peningkatan Pengetahuan Ibu tentang Membangun Komunikasi Interaktif dalam Keluarga di Era Digital, Jurnal : Budimas, Vol. 06, No. 02. Hal. 1-8. https://jurnal.stie-aas.ac.id/index.php/JAIM/article/view/14305
Boestam, Ambia. A. D. D. (2022). Komunikasi Digital Dan Perubahan Sosial. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan), Vol 6, No 4. Hal. 2829-2834. http://dx.doi.org/10.58258/jisip.v6i4.4032
Effendy, Erwan Akbar, Andy, Madani, Arizah Laila, Zahra, Luthfyah Az, 2024. Analisis Unsur-unsur Komunikasi, Media Komunikasi, Metode Komunikasi, Efek Komunikasi, Dawatuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting Volume 4 Nomor 3 (2024) hal. 1293-1300. https://journal laaroiba.com/ojs/index.php/dawatuna/ article/view/1021/510
Fadli, M. R. (2021). Memahami Desain Metode Penelitian Kualitatif. Jurnal : Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 21. No. 1. pp. 33-54, https://journal.uny.ac.id/index.php/humanika/article/view/38075/0
Hasian W, A Kinseng R, P Lubis D. 2020. Technological Development and The Dynamics of Juwana’s Fisherman Social Structure. Sodality Jurnal : Sosiol Pedesaan. 8(2):36-52. doi:10.22500/8202030889.
Littlejohn, Stephen W. dan Foss, Karen A. (2014). Teori Komunikasi Theories of Human Communication. Edisi 9. Jakarta: Salemba Humanika
Munawarah, Zikrina. 2024.Analisis Teori Determinasi Teknologi Pada Aplikasi “Teman Bumil” sebagai Sumber Informasi. Jurnal Representamen Vol 10 No. 01 April 2024, Hal. 127-140, DOI: https://doi.org/10.30996/ representamen.v10i01.10468
Mustafa SZ, Kar AK, Janssen MFWHA. 2020. Understanding the impact of digital service failure on users: Integrating Tan’s failure and DeLone and McLean’s success model. Int J Inf Manage. https://ideas.repec.org /a/eee/ininma/v53y2020ics0268401219305298.html .
Nadira Dwi Yuna Amanda, & Mulyana, D. (2022). Pola Komunikasi Keluarga Anggota TNI-AD. Jurnal Riset Public Relations, 1(2), 142–147. https://doi.org/10.29313/jrpr.v1i2.499
Prabandari Ayu Isti, R. L. R. (201 9). Komunikasi Keluarga Dan Penggunaan Smartphone Oleh Anak. https://lifestyle.kompas.com/read/2018/04/1 , diakses 19 November 2024
Prasanti, D. (2016). Perubahan Media Komunikasi Dalam Pola Komunikasi Keluarga di Era Digital. 1(1). Hal. 69-81. https://ejournal.upbatam.ac.id/index.php/commed/article/download/115/47/250
Qorib, F., Utami Rezkiawaty Kamil, S., Jumrana, & La Tarifu. (2022). Reshaping Today’s Education with Social Media. Jurnal Riset Public Relations, 105–110. https://doi.org/10.29313/jrpr.vi.1355
Setiawati, S. R. (2019). Proses Komunikasi Keluarga di Era Digital (Doctoral dissertation, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Thoha, Perdian Muhamad, Kurniawan, Rizki Puja & Faristiana, Andhita Risko. (2023). Perubahan Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak Di Era Digital. Student Scientific Creativity Journal, 1(4), 415–431. https://doi.org/10.55606/sscj-amik.v1i4.1682
Wardana, J. Y. R., & Setiawan, R. (2024). Manajemen Komunikasi Keluarga di Era Digital. Jurnal Pendidikan Tambusai, 8(2), 21034–21043. Retrieved from http://jptam.org/index.php/jptam/article/view/15555
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih