Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Kamis, 27 Februari 2025

KARYA ILMIAH JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN UNIVERSITAS TERBUKA

 

DAMPAK INFRASTRUKTUR PASAR TRADISIONAL TERHADAP AKTIVITAS EKONOMI DI KELURAHAN

 ......................

 

.........................1), ....................)

 

1)Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan, FEB  Universitas Terbuka

2) Dosen Program Studi Ekonomi Pembangunan, FEB  Universitas Terbuka

......................................1,  ......................@gmail.com2

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini bertujuan untuk dampak infrastruktur pasar tradisional terhadap aktivitas ekonomi di Kelurahan ...................... serta mengidentifikasi faktor-dampak pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan pedagang dan masyarakat sekitar. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-eksploratif, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan pedagang, pengelola pasar, dan konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan pasar tradisional di Kelurahan ...................... memiliki potensi yang besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Namun, kondisi infrastruktur pasar yang kurang memadai, seperti jalan sempit, penerangan yang buruk, dan fasilitas yang terbatas, menghambat kenyamanan pengunjung dan berkurangnya volume transaksi. Dampak lain yang memengaruhi pasar tradisional adalah kualitas produk, keterampilan pemasaran pedagang, serta persaingan dengan pasar modern. Diperlukan perbaikan infrastruktur pasar, pelatihan keterampilan pemasaran bagi pedagang, dan peningkatan kualitas produk untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional. Penelitian ini menyarankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat dalam memajukan pasar tradisional agar dapat mendukung perekonomian lokal secara berkelanjutan.

 

Kata Kunci: aktivitas ekonomi, infrastruktur pasar,  pasar tradisional

 

PENDAHULUAN

Pertumbuhan jumlah penduduk di suatu daerah memiliki dampak langsung terhadap kebutuhan penyediaan fasilitas ekonomi. Salah satu fasilitas yang sangat penting adalah sarana untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat setempat. Sebagian besar masyarakat masih bergantung pada pasar tradisional untuk memenuhi kebutuhan mereka, meskipun sebagian lainnya lebih memilih pasar modern. Kehadiran pasar, khususnya pasar tradisional, mencerminkan aktivitas ekonomi masyarakat yang berlangsung di suatu wilayah.

Pasar tradisional memiliki peran strategis dalam menopang aktivitas ekonomi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan dan perkotaan. Sementara itu, aktivitas ekonomi, sebagaimana didefinisikan oleh Todaro dan Smith (2015), mencakup segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi barang serta jasa yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai pusat perdagangan yang menghubungkan produsen dan konsumen, pasar tradisional menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, pasar ini juga menjadi sumber pendapatan utama bagi pedagang kecil dan menengah, sehingga keberadaannya sangat penting untuk mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.

Pasar tradisional memainkan peran vital dalam aktivitas ini, khususnya sebagai saluran distribusi utama hasil produksi lokal. Menurut Darma(2019), pasar tradisional merupakan tempat strategis untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas pasar melalui investasi infrastruktur mampu mendongkrak daya beli masyarakat sekitar. Pasar tradisional merupakan salah satu sektor ekonomi yang mendukung aktivitas masyarakat lokal. Di Kelurahan ......................, pasar tradisional memiliki peran signifikan sebagai pusat perputaran ekonomi, terutama bagi pedagang kecil dan menengah. Pasar di kelurahan ...................... merupakan interaksi langsung antara petani dan konsumen sehingga menciptakan dinamika pasar yang efisien, yang mampu meminimalkan biaya distribusi

Namun, kondisi infrastruktur yang tidak memadai sering kali menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi di sekitar pasar tradisional. Keadaan tersebut membuat pasar tradisional sering kali kalah bersaing dengan pasar modern karena kurangnya perhatian terhadap infrastruktur (Nugraha et al., 2019). Keberadaan pasar tradisional yang terkesan “horor” karena kurangnya perawatan dan kebersihan membuat sebagian orang enggan untuk berkunjung. Pentingnya aspek kebersihan, keamanan dan kenyamanan pasar merupakan elemen infrastruktur yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi (Qohar et al., 2022).

Selain itu, keberadaan pasar tradisional juga menjadi pusat distribusi hasil pertanian dan perkebunan dari wilayah sekitarnya. Model distribusi ini membantu mengurangi rantai pasok dan menjamin harga yang lebih kompetitif. Hal ini membuktikan bahwa pasar tradisional memiliki potensi untuk berperan sebagai motor penggerak perekonomian lokal jika infrastrukturnya memadai. Kondisi infrastruktur yang buruk, seperti jalan yang rusak, fasilitas sanitasi yang minim, serta area parkir yang terbatas, sering menjadi penghambat. Masalah ini berdampak pada kenyamanan pengunjung dan potensi kerugian pedagang (Aulia et al., 2024). Infrastruktur pasar tradisional, menurut Soegijono(2022), merujuk pada seluruh fasilitas fisik yang mendukung aktivitas perdagangan, termasuk jalan, tempat penjualan, sistem sanitasi, dan aksesibilitas yang memungkinkan berlangsungnya interaksi ekonomi. Keberadaan infrastruktur yang memadai menjadi elemen kunci dalam menciptakan efisiensi pasar dan memperkuat daya saing.

Berdasarkan observasi awal peneliti, bahwa di pasar ...................... terdapat banyak pedagang tradisional, dan pasar tersebut termasuk yang lengkap. Terdapat pedagang kebutuhan pokok pangan, sandang dan kebutuhan dasar rumah tangga lainnya. Kondisi infrastruktur terbilang belum memadai. Jalan yang licin ketika hujan, penempatan lapak-lapak yang masih belum tertata rapih, dan  sanitasi yang belum memadai. Jumlah pengunjung pasar tradisional mempunyai pelanggan tersendiri, walaupun belum bagusnya infrastruktur yang dimiliki oleh pihak pasar tetapi bagi sebagian konsumen, pasar merupakan alternatif sebagai tempat berbelanja karena harganya yang murah dibandingkan dengan pasar modern. Tetapi bagi sebagian konsumen yang memilih untuk kenyamanan berbelanja tentu akan memilih pasar modern. Keadaan tersebut banyak terjadi di pasar-pasar tradisional lainnya, yang kalah bersaing dengan pasar modern(Biswan & Widiastiti, 2024). Kenyamanan pedagang juga perlu menjadi pertimbangan oleh pihak pasar. Ketika turun hujan para pedagang yang tidak memiliki lapak harus menutupi barang dagangannya. Tentu keadaan ini membuat para pedagang tidak nyaman.

Pasar tradisional sering kali menjadi tempat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan harian mereka, terutama kebutuhan pokok seperti sandang dan pangan. Namun, pola perilaku konsumen saat ini menunjukkan adanya perubahan. Mereka tidak hanya mencari produk yang berkualitas dengan harga terjangkau, tetapi juga memperhatikan fasilitas pasar yang nyaman dan sesuai dengan daya beli mereka. Pasar yang aman, nyaman, dan memiliki fasilitas yang memadai kini menjadi prioritas utama bagi banyak konsumen(Siregar, 2016). Melalui infrastruktur yang lengkap

Kondisi infrastruktur pasar tradisional, seperti ketersediaan lapak yang memadai, akses transportasi, sistem drainase yang baik, dan fasilitas kebersihan, sangat memengaruhi produktivitas pedagang. Infrastruktur yang baik memungkinkan proses jual beli berlangsung dengan lancar, meningkatkan daya tarik pasar bagi konsumen, dan mengurangi risiko kerugian akibat faktor lingkungan, seperti banjir atau kekumuhan. Sebaliknya, infrastruktur yang buruk sering kali menjadi penghambat bagi aktivitas ekonomi karena dapat menurunkan minat konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional.

Infrastruktur pasar tradisional yang terjaga juga berkontribusi dalam meningkatkan daya saing pasar ini terhadap pusat perbelanjaan modern. Fasilitas seperti area parkir yang luas, pengelolaan limbah yang baik, dan sanitasi yang higienis membantu menarik lebih banyak konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional. Dengan peningkatan daya saing ini, pedagang dapat meningkatkan omzet mereka, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan aktivitas ekonomi di lingkungan sekitarnya. Kondisi infrastruktur yang baik juga memperkuat hubungan antara pasar tradisional dengan sektor ekonomi lain, seperti pertanian dan industri rumah tangga, karena adanya permintaan barang yang konsisten.

Selain mendukung aktivitas ekonomi mikro, keberadaan dan kondisi pasar tradisional yang baik dapat memberikan dampak makro, seperti meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi pasar. Pasar yang berfungsi optimal juga mendorong terciptanya lingkungan ekonomi yang inklusif, di mana masyarakat dengan berbagai tingkat ekonomi dapat berpartisipasi. Lebih jauh lagi, pasar tradisional yang aktif dapat menjadi pusat pertumbuhan wilayah, memperluas jaringan distribusi barang, dan memacu investasi lokal. Dengan demikian, perbaikan infrastruktur pasar tradisional bukan hanya kebutuhan fisik, tetapi juga investasi strategis untuk mendorong pembangunan ekonomi yang lebih luas.

Mankiw(2018) menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan pedagang dan masyarakat sekitar yaitu kondisi infrastruktur, manajemen dan pengelolaan pasar, daya beli dan preferensi konsumen, hubungan pasar dengan pemasok dan distributor, peran pemerintah dan kebijakan pendukung, partisipasi komunitas lokal dan adaptasi terhadap teknologi.

Kondisi infrastruktur atau fisik pasar merupakan faktor utama yang memengaruhi efektivitasnya. Fasilitas seperti lapak yang memadai, jalan akses yang baik, sistem drainase, listrik, dan air bersih sangat berperan dalam kelancaran aktivitas pasar. Pasar dengan infrastruktur yang baik dapat meningkatkan daya tarik konsumen, memperlancar distribusi barang, dan mengurangi biaya operasional pedagang. Sebaliknya, infrastruktur yang buruk dapat menghambat aktivitas ekonomi, mengurangi kenyamanan berbelanja, dan menurunkan daya saing pasar tradisional.

Manajemen dan pengelolaan pasar melalui pengelolaan pasar yang profesional dan terorganisasi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan pasar yang kondusif. Manajemen yang baik mencakup pengaturan lokasi pedagang, pengelolaan retribusi pasar, kebersihan, keamanan, serta ketersediaan fasilitas umum. Jika pasar dikelola dengan baik, pedagang dapat berfokus pada kegiatan jual-beli tanpa terganggu oleh masalah seperti persaingan tidak sehat, tumpang tindih lokasi, atau pungutan liar. Hal ini secara langsung memengaruhi peningkatan pendapatan pedagang.

Efektivitas pasar tradisional juga sangat bergantung pada daya beli masyarakat dan preferensi konsumen. Jika masyarakat memiliki daya beli yang tinggi, volume transaksi di pasar tradisional cenderung meningkat. Selain itu, preferensi konsumen terhadap pasar tradisional, misalnya karena harga yang lebih terjangkau, keragaman produk, atau keunikan pengalaman belanja, juga memengaruhi keberlanjutan pasar. Untuk tetap kompetitif, pasar tradisional perlu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen modern, misalnya menyediakan produk berkualitas atau menciptakan suasana pasar yang nyaman.

Efektivitas pasar tradisional juga dipengaruhi oleh kemudahan dalam mendapatkan pasokan barang dan kemitraan dengan distributor. Ketersediaan barang yang konsisten dengan harga yang kompetitif memungkinkan pedagang memperoleh margin keuntungan yang stabil. Hubungan baik dengan pemasok lokal, seperti petani atau produsen kecil, juga memperkuat daya saing pasar tradisional. Selain itu, logistik yang efisien membantu mengurangi biaya transportasi dan mempercepat distribusi barang.

Dukungan dari pemerintah, seperti pemberian subsidi, pelatihan untuk pedagang, dan pengembangan infrastruktur, juga menjadi faktor penting. Kebijakan yang mendukung, seperti pengaturan zonasi pasar atau perlindungan terhadap monopoli oleh ritel modern, membantu pasar tradisional tetap relevan di tengah persaingan. Selain itu, pemerintah dapat mendorong efektivitas pasar tradisional melalui promosi budaya lokal, yang sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Pasar tradisional sering kali berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat lokal. Partisipasi aktif dari komunitas, baik dalam bentuk promosi produk lokal, dukungan pelanggan setia, maupun keterlibatan dalam pengelolaan pasar, dapat memperkuat keberlanjutan pasar. Ketika masyarakat merasa memiliki pasar tersebut, mereka cenderung mendukung keberadaannya, sehingga aktivitas ekonomi lokal meningkat.

Penggunaan teknologi, seperti pembayaran digital atau pemasaran melalui media sosial, semakin penting bagi pasar tradisional untuk bersaing dengan ritel modern. Teknologi dapat membantu pedagang memperluas basis pelanggan, mengelola inventaris, dan meningkatkan efisiensi operasional. Pasar yang mampu beradaptasi dengan teknologi cenderung lebih efektif dalam meningkatkan pendapatan pedagang dan masyarakat sekitar.

Pentingnya infrastruktur yang baik akan dapat berdampak terhadap efektivitas yang dihasilkan oleh fungsi dari pasar itu sendiri. Oleh karena itu, upaya perbaikan infrastruktur pasar tradisional perlu dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pedagang dan konsumen. Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam merevitalisasi pasar tradisional melalui kebijakan yang berbasis inklusivitas, seperti pengadaan fasilitas pendukung dan subsidi perbaikan infrastruktur. Dengan demikian, pasar tradisional dapat menjadi pusat ekonomi yang lebih kompetitif dan inklusif.

Melalui penelitian ini rumusan masalahnya adalah apakah dampak infrastruktur pasar tradisional mendukung pertumbuhan aktivitas ekonomi di Kelurahan ...................... dan dampak infrastruktur pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan
pedagang dan masyarakat sekitar
. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian untuk mengeksplorasi bagaimana dampak infrastruktur pasar tradisional di Kelurahan ...................... dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan analisis terhadap dampak infrastruktur pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan
pedagang dan masyarakat sekitar
sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan pedagang dan masyarakat sekitar.

 

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif-eksploratif. Sugiyono (2020) menjelaskan bahwa pendekatan deskriptif dalam penelitian kualitatif bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang fenomena yang sedang diteliti. Pendekatan ini berguna untuk memahami konteks dan kondisi riil dari suatu objek penelitian. Sementara itu, pendekatan eksploratif memungkinkan peneliti menggali lebih dalam tentang hal-hal yang mungkin belum diketahui atau belum teridentifikasi sebelumnya. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami bagaimana keberadaan dan kondisi infrastruktur pasar tradisional mendukung aktivitas ekonomi, serta mengidentifikasi faktor-dampak pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan pedagang dan masyarakat.

Lokasi Penelitian adalah pasar tradisional di Kelurahan ....................... Subjek penelitian yaitu pedagang pasar (yang memiliki berbagai jenis usaha, seperti sembako, pakaian, atau jasa), konsumen yang sering berbelanja di pasar tradisional, pengelola pasar atau petugas terkait dan tokoh masyarakat di sekitar pasar. Teknik pemilihan subjek menggunakan purposive sampling, yaitu memilih partisipan berdasarkan kriteria memiliki pengalaman atau keterlibatan langsung dengan pasar tradisional dan bersedia memberikan informasi secara mendalam.

Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara mendalam (in-depth interview). Pedagang untuk menggali persepsi mereka tentang kondisi infrastruktur pasar dan dampaknya terhadap pendapatan. Konsumen untuk memahami pengalaman mereka dalam menggunakan pasar tradisional dan dampaknya terhadap perekonomian keluarga. Pengelola pasar untuk mengetahui kebijakan terkait infrastruktur dan pengelolaan pasar. Observasi langsung dengan mengamati kondisi pasar secara fisik, termasuk fasilitas, kebersihan, dan aktivitas ekonomi. Dokumentasi dengan foto kondisi pasar, dokumen kebijakan dari dinas terkait, atau laporan aktivitas ekonomi pasar.

Teknik analisis data yang menggunakan analisis tematik. Analisis tematik merupakan proses pengorganisasian data secara sistematis ke dalam tema-tema yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Tema ini merepresentasikan pola-pola penting dalam data yang memberikan wawasan mendalam tentang fenomena yang diteliti, dengan langkah analisis reduksi data, yaitu menyortir data wawancara dan observasi yang relevan, penyajian Data yaitu menyusun data dalam bentuk narasi atau tabel tematik dan penarikan kesimpulan sebaga jawaban rumusan masalah berdasarkan data yang diperoleh.

 

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

1.    Keberadaan dan Kondisi Infrastruktur Pasar Tradisional di Kelurahan ......................

Pasar Tradisional di Kelurahan ...................... merupakan salah satu pusat perdagangan utama bagi masyarakat sekitar. Sebagai pasar tradisional, tempat ini menjadi sarana utama untuk menjual berbagai produk kebutuhan sehari-hari, mulai dari bahan pangan hingga barang non-pangan. Namun, meskipun memiliki peran penting dalam ekonomi lokal, kondisi infrastruktur pasar ini masih jauh dari memadai untuk mendukung kelancaran aktivitas ekonomi yang optimal.

Sebagian besar bangunan pasar masih menggunakan struktur yang sederhana dan kurang terawat. Lapak-lapak pedagang sering kali tampak sempit dan tidak teratur, membuatnya sulit untuk merapikan barang dagangan. Beberapa area pasar bahkan mengalami kerusakan pada bagian atap yang bocor, terutama saat musim hujan. Penerangan yang minim di beberapa sudut pasar membuat suasana di dalam pasar menjadi kurang nyaman, apalagi ketika pengunjung ramai. Kondisi ini tentu memengaruhi kenyamanan para pedagang dan konsumen. Pedagang merasa kesulitan dalam mengatur barang dagangan mereka, sementara konsumen merasa tidak betah berlama-lama di pasar karena suasana yang kurang bersih dan nyaman. Berikut hasil wawancara dengan pedagang A (pedagang sayur):

Pasar ini memang cukup ramai, tapi kondisi tempat jualan saya sering kali tidak nyaman. Lantai kios saya sering rusak dan kalau hujan, air masuk ke dalam. Atap kios yang bocor kadang membuat barang dagangan jadi basah. Penerangan di dalam pasar juga kurang, terutama di pagi hari dan sore hari. Ini membuat kami sulit bekerja, apalagi kalau pembeli datang di waktu yang agak gelap”.

 

Fasilitas umum seperti toilet, tempat ibadah, dan tempat sampah juga sangat terbatas dan kurang terawat dengan baik. Beberapa pedagang dan pengunjung mengeluhkan kondisi toilet yang rusak dan tidak berfungsi dengan baik. Hal ini membuat pengunjung merasa tidak nyaman dan enggan untuk berlama-lama di pasar. Selain itu, tempat parkir yang tidak memadai semakin memperburuk kenyamanan pengunjung yang datang menggunakan kendaraan pribadi. Pada hari-hari tertentu, terutama saat pasar ramai, kendaraan pengunjung sering kali terparkir tidak teratur, menghambat arus lalu lintas dan menciptakan kesan kumuh. Keadaan tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan pedagang B(pedagang daging):

“Fasilitasnya memang terbatas. Toilet di pasar sering kotor, kadang tidak ada air sama sekali. Tempat sampah tidak cukup banyak, sehingga banyak sampah yang berceceran di lantai. Pembeli sering mengeluh tentang kebersihan. Tempat parkir juga penuh sesak, jadi konsumen susah untuk parkir dan berbelanja. Hal ini membuat pasar jadi terlihat kotor dan kurang menarik”

 

Akses menuju pasar tradisional Kelurahan ...................... juga menjadi kendala utama yang sering dikeluhkan oleh para pedagang dan konsumen. Jalan menuju pasar yang licin pada saat hujan dan sering mengalami kemacetan mengurangi kenyamanan bagi konsumen yang hendak berbelanja. Di beberapa titik, jalan menuju pasar juga rusak, menambah kesulitan bagi kendaraan yang melintas. Selain itu, pengelolaan lalu lintas yang tidak terorganisir dengan baik membuat pasar menjadi lebih sulit diakses, terutama pada jam-jam sibuk. Keamanan di sekitar pasar juga menjadi perhatian. Meskipun secara umum pasar ini relatif aman, namun tidak adanya sistem pengawasan yang memadai dapat menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pengunjung, terutama saat pasar padat. Keadaan tersebut dikeluhkan oleh konsumen pasar tersebut, berikut hasil wawancara dengan konsumen:

“Kalau saya perhatikan, pasar ini memang agak kurang nyaman. Banyak kios yang sempit, dan kadang barang dagangan berantakan. Jalan menuju pasar juga sering macet, terutama di pagi hari. Saya juga sering kesulitan mencari tempat parkir. Meski harganya lebih murah, saya jadi malas berbelanja lama di sini karena kondisi pasar yang kurang bersih.”

 

Kebersihan pasar juga menjadi masalah besar yang dihadapi. Walaupun terdapat beberapa petugas kebersihan, namun kebersihan pasar tidak terjaga dengan baik. Sampah seringkali menumpuk di beberapa sudut pasar, terutama di dekat tempat penampungan sampah yang tidak tertata dengan baik. Pengelolaan limbah yang kurang efektif menyebabkan pasar terlihat kumuh, yang berdampak pada citra pasar di mata konsumen. Bahkan, kebersihan yang buruk ini seringkali mengurangi daya tarik pasar bagi konsumen, yang lebih memilih pasar modern atau pusat perbelanjaan lain yang lebih terjaga kebersihannya.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, ditemukan bahwa kondisi infrastruktur pasar tradisional di Kelurahan ...................... masih belum optimal. Beberapa poin penting yang diidentifikasi : (1) Sarana Fisik Pasar, sebagian besar pedagang mengeluhkan kondisi lapak yang sempit dan tidak teratur, sehingga kurang nyaman bagi pembeli. Fasilitas umum, seperti toilet dan tempat parkir, sering kali dalam kondisi rusak atau kurang memadai, (2) Aksesibilitas Pasar : jalan menuju pasar sering mengalami kemacetan, terutama pada hari pasar, sehingga mengurangi minat konsumen untuk berbelanja. Tidak adanya pengaturan lalu lintas yang baik menambah kesan kumuh dan tidak terorganisir, dan (3) Sistem Kebersihan dan Sanitasi : sistem pembuangan limbah yang buruk menyebabkan lingkungan pasar menjadi kurang bersih, yang mengurangi kenyamanan konsumen.

2.    Dampak Infrastruktur Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang dan Masyarakat di Kelurahan .......................

Berdasarkan hasil wawancara dengan pedagang dan konsumen, serta pengamatan kondisi pasar di Kelurahan ....................... Berikut ini adalah penjelasan yang menghubungkan keadaan pasar dengan faktor-dampak pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan pedagang dan masyarakat sekitar.

Seperti yang dijelaskan dalam deskripsi sebelumnya, pasar tradisional di Kelurahan ...................... masih memiliki berbagai masalah terkait infrastruktur. Kios pedagang yang tidak teratur, atap yang bocor, lantai yang rusak, dan penerangan yang kurang baik mempengaruhi kenyamanan berjualan. Pedagang A menyatakan bahwa kerusakan fisik pasar, seperti atap bocor, mempengaruhi kelancaran usaha mereka. Kondisi pasar yang tidak terawat dan tidak nyaman mengurangi daya tarik bagi konsumen. Konsumen B mengeluhkan bahwa pasar kotor dan tidak teratur sehingga mereka enggan berlama-lama di pasar.

Salah satu masalah utama yang dihadapi pasar tradisional ini adalah akses yang terbatas. Jalan menuju pasar yang sempit dan sering mengalami kemacetan menghambat konsumen untuk mengunjungi pasar. Konsumen A menyatakan bahwa mereka mengalami kesulitan mencapai pasar karena jalan macet dan sulit mencari tempat parkir. Pedagang B juga menyoroti bahwa akses yang terbatas mengurangi kenyamanan konsumen untuk berbelanja, sehingga mengurangi potensi pendapatan mereka.

Pasar tradisional di Kelurahan ......................  memiliki berbagai macam produk yang dijual, namun kualitasnya sering kali menjadi perhatian. Ada produk yang kurang terjaga kesegarannya, terutama barang yang mudah rusak seperti sayuran dan ikan. Dari hasil wawancara pedagang A mengakui bahwa kualitas barang mereka sering kali terganggu oleh kondisi pasar yang lembab dan tidak teratur. Konsumen B juga mengeluhkan bahwa meskipun harga di pasar ini lebih murah, mereka sering ragu membeli produk yang kualitasnya tidak terjaga dengan baik.

Selain infrastruktur dan produk, peran pedagang juga sangat penting. Beberapa pedagang di pasar ini telah beradaptasi dengan perkembangan zaman, seperti menawarkan diskon atau promosi untuk menarik pembeli. Pedagang C menunjukkan bahwa mereka sering kali menggunakan strategi promosi dan pelayanan ramah untuk menarik konsumen. Pedagang B menyarankan agar pedagang lainnya lebih memperhatikan keterampilan pemasaran untuk menjaga loyalitas pembeli.

Persaingan dengan pasar modern atau supermarket yang lebih nyaman, bersih, dan memiliki fasilitas lengkap menjadi tantangan bagi pasar tradisional ini. Berdasarkan hasil wawancara konsumen A lebih memilih pasar modern karena kenyamanan dan fasilitas yang lebih lengkap meskipun harga barang sedikit lebih mahal. Pedagang A mengakui bahwa persaingan dengan pasar modern cukup berat karena mereka tidak bisa menawarkan fasilitas yang setara.

Dari hasil wawancara dengan pedagang, konsumen, dan pengelola pasar, ditemukan beberapa faktor utama yang memengaruhi efektivitas pasar tradisional : (1) Kondisi Fasilitas Pasar : pedagang mengakui bahwa fasilitas pasar, seperti atap yang bocor dan ketersediaan listrik, memengaruhi aktivitas jual beli, terutama saat musim hujan, dan konsumen cenderung menghindari pasar dengan fasilitas yang kurang memadai. (2) Persaingan dengan Pasar Modern : banyak pedagang merasa bahwa keberadaan pasar modern di sekitar Kelurahan ...................... menjadi tantangan besar. Konsumen lebih memilih pasar modern karena kenyamanan dan kebersihannya. (3) Dukungan Pemerintah dan Pengelola Pasar : pedagang menilai bahwa pengelola pasar kurang aktif dalam melakukan perbaikan infrastruktur dan tidak ada program khusus yang mendukung peningkatan daya saing pasar tradisional, seperti pelatihan pengelolaan usaha atau subsidi untuk renovasi. (4) Perilaku Konsumen : konsumen lebih tertarik berbelanja di pasar modern karena kemudahan pembayaran digital, sementara pasar tradisional belum menerapkan inovasi tersebut.

Faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa efektivitas pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan pedagang sangat bergantung pada dukungan infrastruktur, inovasi dalam pengelolaan pasar, dan perilaku konsumen. Sebagaimana dinyatakan oleh teori pembangunan ekonomi, pasar tradisional memiliki potensi besar untuk mendorong aktivitas ekonomi lokal jika dikelola dengan baik dan mampu bersaing dengan pasar modern. Dukungan pemerintah dalam memperbaiki fasilitas dan memberikan pelatihan bagi pedagang sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing pasar tradisional.

 

Pembahasan

1.    Keberadaan dan Kondisi Infrastruktur Pasar Tradisional di Kelurahan ......................

Kondisi infrastruktur pasar yang buruk, seperti yang telah dijelaskan di atas, berdampak langsung pada aktivitas ekonomi di Kelurahan ....................... Masyarakat yang mengandalkan pasar tradisional sebagai tempat berbelanja merasa terganggu oleh ketidaknyamanan yang disebabkan oleh buruknya fasilitas pasar. Konsumen yang merasa tidak nyaman cenderung beralih ke pasar modern yang menawarkan kenyamanan lebih, seperti kebersihan, fasilitas yang lebih lengkap, dan kemudahan akses. Pedagang juga merasakan dampak buruknya infrastruktur pasar ini. Dengan fasilitas yang tidak memadai, mereka mengalami kesulitan dalam menarik konsumen, sehingga pendapatan yang mereka peroleh menjadi terbatas. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mempengaruhi kelangsungan usaha pedagang dan menurunkan daya saing pasar tradisional.

Infrastruktur pasar tradisional memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu elemen dasar dalam mendukung aktivitas ekonomi masyarakat lokal. Menurut Todaro dan Smith(2015) dalam teori pembangunan ekonomi, infrastruktur adalah tulang punggung perekonomian karena menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas bisnis dan perdagangan. Ketika infrastruktur pasar tidak memadai, ini akan berdampak langsung pada produktivitas pedagang, kenyamanan konsumen, dan kelangsungan aktivitas ekonomi lokal. Dukungan Infrastruktur terhadap Keberlanjutan Pasar Tradisional dalam penelitian yang dilakukan oleh Soegijono(2022) menemukan bahwa pasar tradisional yang memiliki fasilitas lengkap dan terawat cenderung mampu meningkatkan daya saingnya dengan pasar modern. Dalam kasus Kelurahan ......................, kurangnya perhatian terhadap infrastruktur pasar, seperti sanitasi, pencahayaan, dan aksesibilitas, menyebabkan pasar tradisional menjadi kurang menarik bagi konsumen, sehingga potensi pertumbuhan ekonomi di wilayah ini tidak optimal.

Aksesibilitas yang baik adalah salah satu kunci utama keberhasilan pasar tradisional dalam meningkatkan aktivitas ekonomi. Akses yang mudah akan mendorong lebih banyak konsumen untuk datang, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan pedagang. Namun, di Kelurahan ......................, jalan menuju pasar yang sering macet menjadi hambatan signifikan bagi mobilitas konsumen dan barang dagangan. Penelitian dari Aulia et al(2024)  menunjukkan bahwa revitalisasi pasar tradisional dapat berdampak positif pada aktivitas ekonomi lokal. Dengan memperbaiki infrastruktur pasar, seperti membangun fasilitas sanitasi yang memadai, memperluas tempat parkir, dan memperbaiki akses jalan, pasar tradisional dapat kembali menjadi pusat aktivitas ekonomi yang kompetitif. Dalam konteks Kelurahan ......................, pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam mendukung perbaikan infrastruktur ini melalui alokasi dana khusus atau program pemberdayaan pedagang.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pandangan Kotler(2016) yang menyebutkan bahwa pengalaman konsumen sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan tempat mereka melakukan transaksi. Pasar yang terorganisir dengan baik dan menawarkan kenyamanan akan meningkatkan kepuasan konsumen, sehingga mendorong mereka untuk berbelanja lebih banyak dan lebih sering. Dalam kasus ini, pedagang di Pasar Tradisional Kelurahan ...................... menyadari bahwa kondisi pasar yang tidak nyaman menjadi salah satu faktor yang mengurangi jumlah pembeli.

2.    Dampak Infrastruktur Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang dan Masyarakat di Kelurahan .......................

Pasar tradisional harus menghadapi persaingan ketat dengan pasar modern yang lebih nyaman dan memiliki lebih banyak fasilitas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendapatan dan efektivitas pasar, pasar tradisional harus berusaha meningkatkan fasilitas, kualitas produk, dan pelayanan agar tetap kompetitif. Dengan memperbaiki kondisi pasar dan melibatkan pedagang dalam pengelolaan pasar yang lebih baik, pasar tradisional bisa menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan pendapatan pedagang serta mendukung aktivitas ekonomi lokal.

Infrastruktur yang buruk berdampak langsung pada efektivitas pasar dalam meningkatkan pendapatan pedagang. Pasar yang kotor dan tidak nyaman mengurangi jumlah pengunjung dan, akibatnya, menurunkan volume transaksi. Kebersihan dan kenyamanan adalah dua aspek penting yang dapat menarik lebih banyak konsumen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan pedagang dan mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

Aksesibilitas yang buruk memengaruhi efektivitas pasar dalam meningkatkan pendapatan. Pasar yang sulit dijangkau akan mengurangi jumlah pengunjung, terutama konsumen yang mengandalkan kendaraan pribadi. Pasar yang terletak di lokasi yang strategis, dekat dengan pemukiman atau pusat kegiatan, akan lebih mudah dijangkau oleh konsumen, yang berpotensi meningkatkan jumlah transaksi dan pendapatan pedagang.

Keberagaman dan kualitas produk merupakan faktor utama yang memengaruhi daya tarik pasar tradisional. Jika produk yang dijual memiliki kualitas yang buruk atau tidak segar, konsumen akan beralih ke pasar modern atau supermarket. Oleh karena itu, penting bagi pedagang untuk menjaga kualitas produk agar dapat meningkatkan kepuasan konsumen, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan pedagang.

Pedagang yang memiliki keterampilan pemasaran yang baik, seperti menawarkan produk dengan harga yang bersaing dan melayani konsumen dengan baik, dapat meningkatkan pendapatan mereka meskipun pasar tidak memiliki infrastruktur yang sempurna. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan pemasaran adalah faktor yang penting dalam meningkatkan efektivitas pasar tradisional dalam mendukung pertumbuhan ekonomi pedagang dan masyarakat sekitar.

Pasar tradisional harus menghadapi persaingan ketat dengan pasar modern yang lebih nyaman dan memiliki lebih banyak fasilitas. Oleh karena itu, untuk meningkatkan pendapatan dan efektivitas pasar, pasar tradisional harus berusaha meningkatkan fasilitas, kualitas produk, dan pelayanan agar tetap kompetitif. Dengan memperbaiki kondisi pasar dan melibatkan pedagang dalam pengelolaan pasar yang lebih baik, pasar tradisional bisa menarik lebih banyak konsumen dan meningkatkan pendapatan pedagang serta mendukung aktivitas ekonomi lokal.

 

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, berikut adalah kesimpulan yang berhubungan dengan dua rumusan masalah yang diajukan:

1.    Keberadaan dan Kondisi Infrastruktur Pasar Tradisional dalam Mendukung Pertumbuhan Aktivitas Ekonomi

Keberadaan pasar tradisional di Kelurahan ...................... memiliki potensi yang besar untuk mendukung aktivitas ekonomi lokal, namun kondisi infrastruktur pasar yang kurang memadai memengaruhi pertumbuhannya. Infrastruktur pasar yang tidak terawat, seperti jalan yang sempit, kios yang tidak teratur, penerangan yang kurang, serta fasilitas yang terbatas, menyebabkan ketidaknyamanan bagi konsumen dan pedagang. Hal ini mengakibatkan menurunnya daya tarik pasar, mengurangi jumlah pengunjung, dan berdampak negatif pada volume transaksi yang terjadi di pasar. Oleh karena itu, infrastruktur pasar yang baik sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas ekonomi. Jika diperbaiki, kondisi pasar akan lebih menarik bagi konsumen, sehingga dapat mendorong peningkatan aktivitas ekonomi dan mendukung pendapatan pedagang serta masyarakat sekitar.

 

2.    Dampak Infrastruktur Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan Pedagang dan Masyarakat Sekitar

Beberapa dampak pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan pedagang dan masyarakat sekitar antara lain adalah kualitas infrastruktur pasar, keberagaman dan kualitas produk yang dijual, serta keterampilan pemasaran pedagang. Hasil wawancara menunjukkan bahwa pedagang yang mampu menawarkan produk dengan harga yang bersaing dan kualitas yang baik, serta menerapkan teknik pemasaran yang tepat, dapat menarik lebih banyak konsumen. Selain itu, kondisi pasar yang bersih dan nyaman serta aksesibilitas yang baik juga berperan penting dalam menarik konsumen dan meningkatkan transaksi. Meskipun pasar tradisional menghadapi persaingan ketat dengan pasar modern, faktor kualitas produk, hubungan yang baik dengan konsumen, serta perbaikan infrastruktur dapat membantu pasar tradisional untuk tetap efektif dalam mendukung peningkatan pendapatan pedagang dan pertumbuhan ekonomi lokal.

Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan sebagai rekomendasi upaya peningkatan infrastruktur pasar tradisional terhadap aktivitas ekonomi dan efektivitas pasar tradisional yaitu :

1.    Perbaikan Infrastruktur Pasar

Pemerintah dan pengelola pasar perlu segera melakukan perbaikan infrastruktur pasar tradisional, seperti memperbaiki jalan masuk, meningkatkan penerangan, serta menyediakan fasilitas kebersihan dan tempat parkir yang memadai. Hal ini akan meningkatkan kenyamanan pengunjung dan pedagang, serta mendukung kelancaran aktivitas ekonomi di pasar. Pemeliharaan rutin terhadap fasilitas pasar, seperti pengecatan kios, perbaikan lantai dan atap yang bocor, serta perbaikan sanitasi juga perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pasar, yang dapat meningkatkan daya tarik bagi konsumen.

2.    Peningkatan Aksesibilitas Pasar

Untuk meningkatkan aksesibilitas, diperlukan perbaikan akses jalan menuju pasar agar kendaraan dapat lebih mudah sampai ke lokasi pasar. Ini dapat mengurangi kemacetan dan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk berbelanja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah transaksi.

3.    Pelatihan Keterampilan Pemasaran untuk Pedagang

Pelatihan keterampilan pemasaran perlu diberikan kepada pedagang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mempromosikan produk secara efektif, seperti penggunaan media sosial atau strategi diskon untuk menarik pembeli. Ini juga mencakup pentingnya pelayanan pelanggan yang baik untuk membangun hubungan yang baik dengan konsumen dan meningkatkan loyalitas.

4.    Kolaborasi antara Pemerintah, Pedagang, dan Masyarakat

Penting untuk ada kerja sama antara pemerintah, pedagang, dan masyarakat dalam pengelolaan pasar. Pemerintah dapat berperan dalam menyediakan fasilitas dan perbaikan infrastruktur, sementara pedagang dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan. Masyarakat juga perlu mendukung pasar tradisional dengan lebih memilih berbelanja di pasar lokal sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi daerah.

5.    Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Efektivitas Pasar

Mengingat perkembangan teknologi yang pesat, pemanfaatan teknologi informasi untuk promosi pasar dan produk sangat penting. Pedagang dapat memanfaatkan media sosial atau platform digital lainnya untuk memasarkan produk mereka, memberikan informasi tentang harga dan promo, serta menjalin komunikasi dengan konsumen secara langsung

 

DAFTAR PUSTAKA

Aulia, S., Anisa, S. N., Indah, A., Dipa, M. A. K., & Panorama, M. (2024). Analisis Peran Infrastruktur Dalam Pertumbuhan Ekonomi Pembangunan Di Kota Palembang. Jurnal Publikasi Ekonomi dan Akuntansi (JUPEA), 4(1). https://doi.org/10.51903/jupea.v4i1.2435  

Biswan, A. T., & Widiastiti, K. A. (2024). Revitalisasi Pasar Tradisional Untuk Pemberdayaan Ekonomi–Sosial Kerakyatan: Suatu Lesson Learned. Prosiding Seminar Nasional Manajemen, Ekonomi dan Akuntansi, 9, 302–310. Retrieved from https://proceeding.unpkediri.ac.id/index.php/senmea/article/view/5471 

Darma, D. A. (2019). Pengaruh Pasar Tradisional Terhadap Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Di Pulau Samosir Danau Toba. Jurnal RAK (Riset Akuntansi Keuangan), 4(2), 51–60. https://doi.org/10.31002/rak.v4i2.2129

Mankiw, N. (2018). Principles of Economic (8th.ed). Cengage Learning.

Nugraha, A. L., Lesmana, M., & Djayusman, R. R. (2019). Pengembangan Pasar Tradisional Songgolangit Ponorogo: Tinjauan Perspekti Ekonomi Islam. Al-Intaj: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 5(2), 188–207. http://dx.doi.org/10.29300/aij.v5i2.1742

Philip, K., & Kevin, L. K. (2016). Marketing Management (Global Edition-). Pearson education.

Qohar, A., Wakhid, A. A., & Faizal, L. (2022). Model Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pengembangan Pasar Tradisional untuk Meningkatkan Daya Saing Terhadap Pasar Modern. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 18(2), 81–99. https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/TAPIs/article/view/14356

Siregar, B. W. (2016). Persepsi Konsumen Terhadap Prioritas Perbaikan Infrastruktur Pasar Tradisional (Studi Kasus: Pasar Perumnas Klender). Jurnal Kebijakan Ekonomi, 9(2), 7. Available at: https://scholarhub.ui.ac.id/jke/vol9/iss2/7

Soegijono, S. P. (2022). Menata Pasar Tradisional Sebagai Pusat Aktivitas Ekonomi dan Sosial di Kota Ambon. Widyakala Journal. Vol. 9, (1), 62-71. https://ojs.upj.ac.id/index.php/journal_widya/article/view/577

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.

Todaro, M. P., & Smith, S. C. (2015). Economic development (12th Editi). Pearson Education. New York.

 

 

 Untuk tindak lanjtu silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih