LAPORAN
PENELITIAN
TINDAKAN KELAS
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO VISUAL
BAGI SISWA
KELAS XII IPA-1 SMAN ..................
TAHUN PELAJARAN 201../201..
Diajukan
untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan
Pangkat
............................... dst disesuaikan
Oleh :
………………………………………..
NIP.
……………..
SMAN ..................
Jl.
………………………………….
201...
LEMBAR PENGESAHAN
1.
|
Judul Penelitian
|
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO VISUAL
BAGI SISWA KELAS XII IPA-1 SMAN .................. TAHUN PELAJARAN 201../201..
|
2.
|
Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap
b. NIP
c. Pangkat. Golongan
d. Tempat Tugas
e. Kabupaten/Kota
f. Provinsi
g. Alamat Kantor
h. Telepon
|
|
3.
|
Lama Penelitian
|
|
4.
|
Sumber Dana
|
Swadaya
|
…………….,…………………….
Petugas Perpustakaan Peneliti
…………………….. ………………………
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
Mengetahui/Mengesahkan
Kepala Sekolah
………………….
NIP.……………………..
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena berkat rahmatNya penulis mendapat kekuatan, semangat, pikiran
yang kuat sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini saya tidak mengalami
kendala yang berarti hingga terselesaikannya karya ilmiah yang saya beri judul “Meningkatkan
Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Melalui Audio Visual Bagi Siswa Kelas XII
IPA-1 SMAN .................. Tahun Pelajaran 201../201 “ Penelitian ini diajukan untuk melengkapi
syarat-syarat Kenaikan pangkat dari golongan ………. Ke golongan …...
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada:
1.
……………….., selaku Kepala Dinas ………………..
2.
……………….., selaku Pengawas …. …………..
3.
……………….., selaku Kepala SMAN .................. ………
4.
Bapak dan Ibu Rekan-rekan Guru SMAN .................. yang telah membantu penyelesaian PTK ini.
5.
Semua pihak yang telah membantu, dan tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis mohon saran dan kritik dari pembaca
demi perbaikan langkah berikutnya. Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini
dapat memberikan dampak positip terhadap perkembangan peningkatan sumber daya
manusia.
............, ............
Penulis
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO VISUAL
BAGI SISWA
KELAS XII IPA-1 SMAN ..................
TAHUN PELAJARAN 201../201..
Oleh
…………………………………………
NIP. ………………..
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dengan subjek penelitian seluruh siswa di kelas XII IPA-1 SMAN .................. yang
berjumlah 18 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, antara
lain adalah: observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur
penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan ialah perencanaan tindakan,
tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil dari penelitian ini adalah Penggunaan media
audiovisual pada pembelajaran bahasa Inggris materi teks narrative siswa
kelas XII IPA-1 SMAN .................. kemampuan mendengarkan/listening, hal tersebut ditunjukkan
dengan peningkatan kemampuan mendengarkan/listening
per siklus nya dimana pada kondisi awal hanya 4 siswa atau 18,18%, siklus I ada 17 siswa atau 77,72%, dan pada
siklus II ada 22 siswa atau 100%, hasil ini sesuai dengan indikator yang
ditentukan yakni kategori aktif dan aktif sekali yang mencapai 85 %. Penggunaan
media audiovisual pada pembelajaran bahasa Inggris materi teks narrative siswa
kelas XII IPA-1 SMAN .................. kemampuan mendengarkan/listening terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar per siklus nya
dimana pada pra siklus siswa yang tuntas ada 2 siswa atau 9,09%, pada siklus I
mengalami kenaikan yaitu ada 11 siswa atau 50%, dan pada siklus II ada 22 siswa
atau 100%, hasil ini sesuai dengan indikator yang ditentukan yakni nilai dengan
KKM 70 di atas 85%,
Kata Kunci: Media AudioVisual, Prestasi Belajar,
mendengarkan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................
B. Perumusan Masalah...................................................................
C. Tujuan Penelitian.......................................................................
D. Manfaat Penelitian.....................................................................
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian
Teori.................................................................................
B. Kerangka
Pikir.............................................................................
C. Hipotesis
Tindakan......................................................................
BAB III METODE
PENELITIAN
A. Setting Penelitian ........................................................................
B. Rancangan Penelitian ..................................................................
C. Prosedur Penelitian .....................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
E. Teknik Analisis Data ...................................................................
F. Indikator Keberhasilan ................................................................
BAB IV HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian............................................................................
B. Pembahasan.................................................................................
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
.................................................................................
B. Saran ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1
Kriteria Ketuntasan Belajar....................................................
Tabel 3.2
Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal......................................
Tabel 3.3 Kriteria Ketuntasan Kemampuan Mendengarkan/Listening..
Tabel 4.1 Hasil
Belajar Siswa Pada Pelaksanaan Observasi Awal........
Tabel 4.2 Data
Kemampuan Mendengarkan/Listening
Siswa Pada Pelaksanaan Observasi Awal
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada
Pelaksanaan Siklus Pertama
Tabel 4.4 Data
Kemampuan Mendengarkan/Listening
Siswa Pada Pelaksanaan Siklus Pertama ...............................................................................................
Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pelaksanaan
Siklus Kedua
Tabel 4.6 Data
Kemampuan Mendengarkan/Listening
Siswa Pada Pelaksanaan Siklus Kedua
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus
II
Tabel 4.8 Peningkatan Kemampuan
Mendengarkan/Listening Siswa pada Pra
Siklus, Siklus I dan Siklus II..................................................................................
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 4.1 Peningkatan Nilai Rata-Rata dan
Ketuntasan Belajar Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar pada Pra Siklus,
Siklus I dan Siklus II..................................
Gambar 4.2 Peningkatan Kemampuan
mendengarkan/listening Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Surat Kesediaan Menjadi Observer
Lampiran 3 Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 5 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 6 Daftar
Hadir Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Lampiran 7 Daftar
Hadir Peneliti dan Observer
Lampiran 8 Daftar
Nilai Tes Formatif Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Lampiran 9 Lembar
Observasi Minat Kelompok Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
Lampiran 10 Contoh
Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 11 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pra Siklus,
Siklus I, dan Siklus II
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di dalam kehidupan kita, Bahasa adalah alat
komunikasi yang paling signifikan didalam komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan
dengan berbicara, menulis dan lain sebagainya. Dengan bahasa kita bisa
mengungkapkan perasaan, ide-ide, dan pikirin kita kepada seseorang secara
langsung, dengan selembar kertas atau dengan gerakan tubuh.
Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan oleh
manusia untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Bahasa itu sangat penting untuk
semua orang didunia ini, dengan bahasa mereka mampu menjalin hubungan dengan
orang lain yang berasal dari latarbelakang bahasa yang berbeda. Misalnya bahasa
inggris, bahasa inggris adalah sebuah bahasa internasional. Dimana bahasa ini
digunakan sebagai alat komunikasi dalam forum-forum internasional. Sekarang ini,
banyak Negara didunia ini menggunakannya sebagai alat komunikasi. Oleh karena
itu bahasa inggris menjadi mata pelajaran yang sangat penting yang harus
diajarkan sejak dini sampai dengan perguruan tinggi seperti SD, SMP, SMA dan
Universitas.
Salah satu tujuan pembelaran di SMA adalah
mengembangkan kemampuan mendengarkan atau listening
dalam bahasa inggris. Tujuan tersebut sebagaimana kompetensi dasar mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam essay dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat,
lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk:
narrative, explanation, dan discussion.
Ketika kita mempelajari bahasa inggris, kita
mengenal empat komponen bahasa, seperti: mendengarkan, membaca, menulis, dan
berbicara, dimana keempat komponen ini menjadi faktor utama dalam mengajarkan
bahasa inggris sebagai bahasa asing. Komponen-komponen ini akan mengembangkan
kemampuan komunikasi siswa baik secara lisan atau tulisan.
Listening skill,
salah satu kemampuan menerima, adalah sebuah teknik komunikasi dimana pendengar
bisa mengerti, menginterpretasikan dan mengevaluasi
apa yang mereka dengar. Kemampuan untuk mendengarkan secara aktif dapat meningkatkan hubungan pribadi melalui mengurangi konflik, memperkuat kerjasama
,mengembangkan pemahaman. Listening
adalah salah satu komponen bahasa yang masih menjadi kendala bagi siswa
untuk dipelajari. Kita bisa mengetahui dari pencapaian siswa. Nilai yang mereka
dapatkan masih rendah jika dibandingkan dengan komponen-komponen bahasa lain
seperti reading dan writing.
Komunikasi akan berjalan lebih baik jika pendengar
bisa merespon apa yang pembicara bicarakan. Namun, kebanyakan siswa masih
memiliki kesulitan dalam mendengar karena adanya perbedaan dialek. Perbedaan
tersebut tidak hanya dari segi pengucapan tetapi juga dari kebudayan. Secara
gramatikal juga bisa mengakibatkan misunderstanding
antara pembicara dan pendengar.
Rendahnya kemampuan
menyimak siswa dalam bahasa inggris dipengaruhi oleh berbagai faktor antara
lain : minimnya pengetahuan bahasa inggris siswa, masih minimnya pembendaharaan kosakakata siswa, kurangnya latihan komunikasi berbahasa
inggris siswa dalam kehidupan sehari-hari, rendahnya aktifitas memahami bahasa
inggris siswa, rendahnya kualitas tugas-tugas siswa, dan kurang tepatnya teknik
yang digunakan guru.
Di antara sekian
faktor penyebab rendahnya keterampilan siswa memahami dalam bahasa Inggris teknik pembelajaran yang kurang tepat
merupakan faktor yang paling dominan. Guru secara terus menerus memperkenalkan
pola-pola dan ungkapan
bahasa Inggris tanpa melalui konteks atau situasi yang tepat, dan tidak diikuti
oleh latihan dan penerapan atau praktek mendengarkan. Kegiatan interaksi antar
siswa sangat kurang. Oleh karena itu peningkatan keterampilan berbicara dalam
bahasa Inggris tidak optimal.
Di dalam mengatasi masalah tersebut, para guru harus
tetap berusaha mencari cara agar bagaimana masalah itu bisa teratasi. Guru
harus mampu menggunakan beberapa metode pembelajaran khususnya dalam
mengajarkan listening. Dan salah satu
teknik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mendengar siswa adalah
melalui Audio-Visual.
Audio-lingual
or Audio-visual
adalah metode yang sangat menarik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu metode
ini bertujuan agar pelajar atau siswa mampu memahami target bahasa, berbicara
dengan pengucapan yang dapat diterima dan benar secara gramatikal, dan mampu
memahami materi yang dipresentasikan.
Suleiman (1985:11)
mengatakan bahwa Audio-visual or
Audio-lingual adalah media yang dapat dilihat dan didengar dalam
melaksanakan komunikasi. Salah satu Audio-lingual method adalah video. Video bisa diputar
sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Itu bisa digunakan untuk menonton film.
Berdasarkan film tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Dengan memperhatikan berbagai kegunaan
media dan macam-macam media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang
dimiliki siswa yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mencoba
menggunakan media audiovisual. Media audiovisual yaitu media pandang-dengar.
Media audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin
lengkap dan optimal sesuai dengan modalitas belajar siswa sehingga diharapkan
siswa akan lebih paham akan materi pembelajaran yang dipelajari sehingga
prestasi belajar siswa akan lebih meningkat. Selain itu media audiovisual ini
juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari
penginderaan, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa memperkaya serta
memberikan pengalaman yang bersifat konkrit kepada siswa.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
media audiovisual yaitu Video Compact Disk (VCD). Dengan media
ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi secara mandiri.
Saat ini ketersediaan media audiovisual untuk membantu proses pembelajaran
khususnya bahasa Inggris masih kurang dan belum banyak digunakan di
sekolah-sekolah. SMAN .................. merupakan salah satu sekolah yang
belum memaksimalkan media audio visual dalam proses pembelajaran, walaupun di sekolah
tersebut telah tersedia adanya sarana yang mendukung, diantaranya yaitu adanya Liquid
Crystal Display (LCD) dan Laptop.
Hal ini dapat dilihat pada hasil kegiatan
pra-siklus pada siswa kelas XII IPA-1 dengan ketentuan kriteria ketuntasan
minimal (KKM) adalah 70 didapatkan informasi dari 22 siswa terdapat 20 siswa
atau 90,91% yang mendapatkan nilai di bawah 70, dan terdapat 2 siswa atau 9,09
% yang mendapat nilai 70 ke atas. Analisis dari hasil pengamatan tersebut bahwa
rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: (1)
penggunaan metode pembelajaran yang menoton membuat siswa bosan dalam menerima pembelajaran,
(2) belum tersedianya alat atau media pembelajaran yang memadai untuk
menjelaskan tugas-tugas yang diberikan terhadap siswa, dan (3) rendahnya kepedulian
guru dan komponen sekolah lainnya dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas dan mengetahui
kelemahan siswa dalam mempelajari listening
dan kurangnya kemampuan siswa terhadap pemahaman listening, maka penulis fokus untuk mengajar listening melalui Audio-Visual
bagi
siswa XII IPA-1 SMAN .................. dengan menggunakan DVD (Digital
Video Disc).
B.
Perumusan
Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang
tertulis di atas, penulis dapat merumuskan rumusan masalah dalam penelitian
tindakan kelas ini, yaitu :
1. Bagaimana kemampuan mendengarkan siswa kelas XII
IPA-1 SMAN .................. pada pembelajaran bahasa Inggris materi teks narrative
dapat ditingkatkan dengan menggunakan media audiovisual?
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris materi
teks narrative siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah
menggunakan media audiovisual?:
C.
Tujuan
Penelitian
Sebagaimana dijelaskan pada rumusan masalah di atas,
maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk dapat mengetahui peningkatan kemampuan
mendengarkan siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah pembelajaran
bahasa Inggris
menggunakan media audiovisual.
2. Untuk dapat mengetahui peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris
pada siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah menggunakan media
audiovisual.
D.
Manfaat
Penelitian
Diharapkan
pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat
kepada :
1.
Bagi
Siswa
a. Siswa
diharapkan akan lebih termotivasi dalam mendengarkan dan menyimak percakapan
dalam bahasa inggris dan memberikan kesempatan lebih terhadap siswa dalam
praktek menyimak sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuannya dengan
pemanfaatan berbagai sumber belajar.
b. Peserta didik mampu untuk dapat memanfaatkan media pembelajaran
berbasis audiovisual.
2.
Bagi Guru
a. Guru
diharapkan agar lebih kreatif dalam menerapkan teknik pembelajaran listening.
b. Sebagai masukan guru bahasa Inggris untuk dapat memilih metode
serta media pembelajaran terutama media audiovisual guna meningkatkan prestasi
belajar siswa.
3.
Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang
berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran khususnya media yang berbasis
audiovisual.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pembelajaran Bahasa Inggris
Pembelajaran
Bahasa Inggris adalah salah satu upaya nyata untuk meningkatkan sumber daya
manusia dan bukti dari hasil perkembangan pendidikan di Indonesia. Karena
Bahasa Inggris merupakan ilmu pengetahuan komunikasi internasional yang paling
penting dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan budaya. Hal tersebut
disebabkan oleh banyaknya penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar
untuk saling berkomunikasi antara negara-negara di seluruh belahan bumi.
Di era globalisasi ini, kita dapat melihat fenomena
itu dengan banyaknya media cetak dan elektronik yang menyajikan berbagai
informasi menggunakan Bahasa Inggris. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia
mencantumkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran bahasa asing yang wajib
dipelajari mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/ SMK.
Dengan hadirnya Bahasa Inggris di sekolah mendorong
para siswa untuk dapat menguasai empat macam keterampilan yaitu mendengarkan,
berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut,
keterampilan mendengarkan dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting
dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Karena banyak orang yang ingin bisa
berbahasa Inggris dengan baik dan lancar, namun sebelum bisa berbicara kita
harus bisa mendengarkan apa yang si lwan bicara kita bicarakan dulu. Untuk
menjadi pengucap yang baik, terlebih dahulu kita harus menjadi pendengar yang
baik. Maka dari itu penulis memilih kemampuan mendengarkan untuk diteliti dalam
penelitian ini.
Akhir-akhir
ini kurikulum di Indonesia sudah mulai tidak konsisten, namun bukan berarti itu
semua kemunduran, melainkan perbaikan untuk menyongsong masa depan di era
globalisasi ini. Kress (1995:3) dalam Goodwyn (2005:180) mengungkapkan, “see the English curriculum not only in its traditional role of preparing students for that future,
but to see the curriculum, and the people who experience it, as making and shaping that future
through the competent and confident action”.Jadi, Kita dalam dunia
kurikulum jangan hanya melihat dari peran yang dari dulu hanya untuk
mempersiapkan siswa mengahdapi masa depan, tapi lihatlah kurikulum dan
orang-orang yang sudah berpengalaman dalam itu, sebagai pembuat dan pembentuk
masa depan dari kokohnya kompeten yang dimiliki dan aksi kepercayaannya.
2. Pembelajaran Listening
Listening adalah pemahaman kita dalam mendengarkan percakapan berbahasa
Inggris, baik melalui media maupun kita dengar secara langsung. Lebih lanjut,
listening merupakan materi yang penting dalam bahasa Inggris, oleh karena itu
siswa harus mendapatkan banyak latihan mendengarkan teks atau percakapan dalam
bahasa Inggris. Hal ini bertujuan agar siswa bisa mengetahui dan memahami
kata-kata yang didengarnya dengan baik dan benar. Kemampuan listening merupakan
ketrampilan penting yang tidak bisa diremehkan. Menurut Tarigan (2008:31)
menyatakan listening adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apersepsi serta interpretasi untuk
memperoleh informasi, menangkap isi atau perasaan serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan. Listening merupakan ketrampilan berbahasa yang pertama.
Ketrampilan ini memberikan kontribusi
yang sangat besar untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan berbahasa yang
lainnya terutama ketrampilan speaking dan juga writing. Melalui listening
skill yang juga biasa kita sebut sebagai receptive skill, maka dari situ
akan terserap informasi sebanyak-banyaknya. Oleh karena itupembelajaran
listening dilaksanakan secara terpadu dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa di antara empat keterampilan
bahasa lain seperti menulis, membaca, dan berbicara. Kegiatan menyimak berperan
penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa seseorang. Menyimak sangat dekat
maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Mendengarkan atau menyimak
merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran.
Mendengarkan adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca, berbicara, dan menulis.
Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan
Mendengarkan. Keterampilan Mendengarkan merupakan dasar keterampilan berbicara
yang baik.
Sutari,dkk.(1997:17) menyatakan bahwa menyimak memiliki makna mendengarkan
atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Jelas faktor
kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar, lebih besar daripada
mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami
apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman
belum dilakukan. Dalam kegiatan menyimak bunyi bahasa yang tertangkap oleh alat
pendengar lalu diidentifakasi, dikelompokkan menjadi suku kata, kata, frase,
klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana
Tarigan (1983:19) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan
mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak menurut Akhadiah (dalam Sutari,dkk.1997:19) adalah suatu proses
yang mencakup kegiatan memdengarkan bunyi bahasa, mengidentifakasi,
menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Menyimak
adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh
seorang fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu yang “masuk
kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya.
3.
Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media sebagai alat komunikasi akan
menghasilkan pengaruh baik sosial maupun psikologis pada pendengar dan
pembacanya. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar
mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran pada khususnya. Menurut Djamarah (2006: 121) media adalah alat
bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada dirinya (Suliani, 2004: 55). Berdasarkan
berbagai pendapat tersebut di atas, peneliti mengacu pada pendapat yang
mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang
dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada dirinya (Suliani, 2004: 55).
b. Ciri-Ciri Umum Media
Media pembelajaran memiliki
karakteristik atau ciri-ciri yang berbeda menurut tujuan atau maksud
pengelompokannya. Berikut ini karakteristik atau ciri-ciri media pembelajaran
secara umum. Beberapa karakteristik/ ciri media pembelajaran sebagai berikut:
1)
Media pembelajaran memiliki
pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras),
yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera.
2) Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal
sebagai soft ware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangkat keras yang meupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3) Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
4) Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses
belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
5) Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
6) Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio,
televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, vidio,OHP)
atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape/kaset video recorder).
7) Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan suatu ilmu (Arsyad, 2002:14).
c. Manfaat, Tujuan, dan Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipakai dalam
proses pembelajaran memiliki manfaat yang dapat menarik minat siswa untuk
belajar sehingga nilai siswa dapat meningkat. Hamalik dalam Arsyad (2002: 15)
berpendapat bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis
terhadap siswa”.
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2002: 24)
mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yakni:
1) pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar;
2) bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan
pembelajaran;
3) metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui peraturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak
bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apa lagi kalau guru mengajar pada setiap
jam pelajaran, dan
4) siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Media pembelajaran yang digunakan di
sekolah dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu media
pembelajaran memiliki tujuan. Media adalah alat bantu mengajar guru dengan
beberapa tujuan tertentu, antara lain:
1) Mempermudah proses belajar mengajar;
2) Meningkatkan efisiensi belajar mengajar;
3) Menjaga relevansi dengan tujuan belajar;
4) Membantu konsentrasi siswa dalam belajar.
Sebagai alat bantu proses pembelajaran,
media pembelajaran memiliki beberapa fungsi/nilai praktis, berikut ini
fungsi/nilai praktis media pembelajaran. Media mempunyai nilai praktis yaitu:
1) Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki
peserta didik.
2) Media dapat mengatasi ruang kelas.
3) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik
dengan lingkungan.
4) Media menghasilkan keragaman pengamatan.
5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan
realitas.
6) Media dapat membangkitkan keinginan dan semangat baru.
7) Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik
untuk belajar.
8) Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari yang konkret
sampai yang abstrak (Suliani, 2004: 57).
Media adalah salah satu sarana untuk
meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi mengingat akan beraneka
ragamnya serta masing-masing media mempunyai karakteristik sendiri, maka kita
harus berusaha memilihnya dengan cermat agar dapat digunakan secara tepat.
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media antara lain:
tujuan yang ingin dicapai, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersediaan, mutu,
teknis dan biaya (Suliani, 2004: 60)
d. Macam-Macam Media
Media yang telah dikenal dewasa ini
tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya
bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara
pembuatannya. Berikut macam-macam media dilihat dari jenisnya. Dilihat dari
jenisnya, media dibagi menjadi tiga yaitu:
1) Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok
untuk orang tuli atau mempunyai kelaianan dalam pendengaran.
2) Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera
penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film
strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.
3) Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan
unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena
meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi ke dalam:
(a)
Audiovisual diam yaitu media
yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai
suara, dan cetak suara.
(b) Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara
dan gambar yang bergerak seperti film suara dan vcd (Djamarah dan Zain, 2006:
124-125).
e. Faktor-Faktor yang Memengaruhi dalam Pemilihan Media
Agar media pembelajran yang dipilih itu
tepat, di samping memenuhi prinsip prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa
faktor dan kriteria yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor yang memengaruhi
dalam pemilihan media:
1) Objektifitas, artinya guru tidak boleh memilih suatu media
pengajaran atas dasar kesenangan pribadi.
2) Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya.
3) Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima
informasi pengajaran melalui media pengajaran.
4)
Situasi dan kondisi sekolah
atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan (Djamarah dan Zain, 2006:
128-129)
4.
Media Audio Visual
a. Pengertian Media Audio Visual
Media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi media audio dan media
visual. Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi yang
dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997:
98). Menurut Arsyad (2010: 30) media audio visual adalah media yang digunakan
untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin mesin
mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio (suara) dan visual
(gambar). Sadiman (2005: 67) berpendapat
bahwa media audio visual merupakan media pandang dengar yang amat besar
kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Pendapat lain mengemukakan
bahwa media audio visual adalah media komunikasi yang dapat didengar dan dapat
dilihat (Suleiman, 1988: 11).
Dari ketiga pendapat di
atas, penulis mengacu pada pendapat yang mengemukakan bahwa media audio visual
adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman
(kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi yang dapat dilihat,
didengar, dan yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997: 98). Media audio
visual yang digunakan dalam penelitian ini adalah film kartun. Sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, media audio visual dalam bentuk
film katun dianggap sangat efektif digunakan sebagai alat bantu pembelajaran,
karena mampu menampilkan unsur gambar (visual) dan pendengaran (audio) yang
akan dipelajari siswa dengan jelas dan menarik sehingga merangsang minat serta
motivasi belajar.
Media audio visual
berupa film/VCD dapat digunakan sebagai media karena menggambarkan suatu proses
secara tepat, dapat disaksikan secara berulang ulang, sehingga siswa memeroleh
tanggapan yang lebih jelas dap tidak mudah dilupakan. Film/VCD dapat mengatasi
keterbatasan terhadap ruang dan waktu kehidupan manusia yang berada di tempat
yang jauh, dari masa lalu, masa sekarang, dan akan datang. Seiain itu, dapat
direproduksikan dan dibawakan kepada kita sebagai suatu "realita",
sedangkarn dalam keadaan sebenarnya kita tidak mungkin melihatnya sendiri
(Suliani, 2004: 92).
b. Jenis-Jenis Media Audio Visual
Media audio visual
dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Menurut
Rohani (1997: 98) mengelompokkan media audio visual menjadi dua macam, antara
lain.
1)
Film, adalah salah satu
jenis media audio visual, dibandingkan dengan yang lain, film mempunyai
kelebihan sebagai berikut.
a) dapat menikmati kejadian dalam waktu yang lama pada suatu proses
atau peristiwa tertentu,
b) penerima pesan akan memperoleh tanggapan yang lebih jelas dan
tidak mudah dilupakan, karena antara melihat dan mendengar dikombinasikan
menjadi sara,
c) dengan teknik slow-mation dapat mengikuti suatu gerakan
atau aktivitas yang berlangsung cepat,
d) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dan e. dapat
membangun sikap, perbuatan, dan membangkitkan emosi dan mengembangkan problem.
2) Televisi Spesifikasi dari TV sebagai media intruksional edukatif
serta implikasinya dalam pendidikan antara lain
a) kenyataan yang ditayangkan konkret dan langsung
b) melalui indra penglihatan dan pendengaran, TV dapat membawa kontak
dengan peristiwa nyata dan langsung,
c) memberikan tantangan untuk mengetahui lebih lanjut,
d) keseragaman komunikasi,
e) keterangan ringkas yang diprogramkan harus bersifat komperehensif.
Jenis media audio
visual yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah film kartun. Film dapat
memberikan penggambaran yang paling mendekati pengalaman yang sebenarnya secara
menarik. Unsar gambar bergerak dan unsur suara pada film memberikan pengalaman
yang bersifat konkret tersebut.
5.
Kelebihan Media Audio Visual
Media audio visual
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan media pembelajaran lainnya. Menurut
Arsyad (2010: 49), media audio visual dalam bentuk film/VCD dalam pengajaran
memiliki banyak kelebihan antara lain;
a. Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar pada siswa ketika
mereka membaca, berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain;
b.
Dapat menggambarkan suatu
proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang
perlu;
c. Dapat mendorong dan meningkatkan motivasi belajar, dan dapat
menanamkan sikap segi-segi afektif lainnya;
d. Dapat menyajikan peristiwa secara nyata;
e. Dapat ditunjukkan kepada kalompok besar/kecil, heterogen maupun
perseorangan.
6.
Kekurangan Media Audio Visual
Meskipun film mempunyai
kelebihan, sebagai alat audio visual film juga mempunyai banyak kekurangan.
Kekurangan tersebut antara lain, yaitu
a. Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan
yang diucapkan saat film berputar, meskipun film dapat dihentikan sementara
waktu untuk memberi penjelasan namun hal itu akan mengganggu keasyikan penonton
dan memperpanjang waktu;
b. Jalan cerita film terlalu cepat sehingga tidak semua siswa dapat
mengikutinya dengan baik terlebih apabila dipertunjukkan kepada siswa yang
kurang pendidikannya, karena mereka tidak dapat mencerna sesuatu yang berlalu
dihadapan mereka dalam tempo yang begitu cepat;
c. Biaya pemakaian film tinggi dan perawatannya mahal;
d. Film/vcd yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
belajar. (arsyad, 2010: 49)
7.
Prosedur Pemanfaatan Media Audio Visual
Pemanfaatan media
pembelajaran tidak boleh asal-asalan menurut keinginan guru, tidak terencana,
dan sistematik. Guru harus memanfaatkan media audio visual menurut
langkah-langkah tertentu, dengan perencanaan yang sistematik. Prosedur
pemanfaatan media audio visual yang dapat ditempuh guru pada waktu proses
mengajar:
a. Perumusan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media audio
visual.
b. Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media
audio visual yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
c. Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai
persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media audio
visual.
d. Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media audio visual.
Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media audio visual.
Guru memanfaatkan film/vcd dalam proses belajar mengajar.
e.
Langkah kegiatan belajar
siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan audio visual.
f.
Langkah evaluasi pengajaran.
Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan
pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media
audio visual sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar
siswa (Sudjana 2006 : 134).
B. Kerangka Berfikir
Seperti telah
diuraikan diatas bahwa siswa kelas XII
IPA-1 SMAN .................. memiliki keterampilan mendengarkan dalam bahasa
inggris masih kurang. Kegiatan kelas sangat pasif. Siswa masih bingung memahami
apa yang guru bicarakan. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan
menyimak siswa, minimnya pembendaharaan kosakata siswa, penggunaan tehnik yang
digunakan guru belum tepat dalam mengajarkan bahasa inggris, dan kurang media
yang tersedia di sekolah tersebut.
Dalam penelitian
ini menggunakan media audio visual untuk mengajarkan keterampilan bahasa
Inggris. Media audio visual merupakan salah satu contoh variasi media
pengajaran. Selain menarik, media audio visual mempunyai kelebihan yaitu
membantu guru memperjelas materi pelajaran dan memudahkan siswa menyerap materi
yang diberikan sehingga penguasaan keterampilan bahasa Inggris siswa dapat
ditingkatkan. Selain itu, penggunaan media audio visual relatif praktis karena
mudah didapat di zaman serba teknologi ini.
Dengan menggunakan
Audio-Visual dapat diduga bahwa proses pembelajaran akan lebih sistematis,
lengkap dan kreatif. Siswa diberi menonton video dimana dari video tersebut
siswa tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan menyimaknya saja, tetapi dapat
mempelajari grammar dan memperkaya kosakata siswa. Dengan demikian siswa akan
memiliki pengetahuan, kesiapan, dan keberanian, sehingga mereka akan lebih
aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian kemampuan mendengarkan siswa
dalam bahasa inggris siswa akan dapat ditingkatkan.
C. Hipotesis Tindakan
Dari penjelasan
sebagaimana kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah
1.
Kemampuan mendengarkan/listening siswa kelas XII IPA-1 SMAN ..................
dapat ditingkatkan dengan menggunakan media
audiovisual.
2.
Peningkatan prestasi belajar
IPA pada siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah menggunakan
media audiovisual.
bila berkenan untuk bab selanjutnya secara lengkap sampai dengan lampiran dan halaman depan dalam format *.doc/*.docx silahkan
klik DOWNLOAD
atau hub. 081327121707 terima kasih.