Lencana Facebook

banner image

Wednesday 23 December 2015

PTK SMA BAHASA INGGRIS










LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
                                                                                



MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO VISUAL BAGI SISWA
KELAS XII IPA-1 SMAN ..................
TAHUN PELAJARAN 201../201..







Diajukan untuk Memenuhi  Persyaratan Kenaikan Pangkat
............................... dst disesuaikan





Oleh :

………………………………………..
NIP. ……………..






SMAN ..................
Jl. ………………………………….
201...
LEMBAR PENGESAHAN


1.
Judul Penelitian
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO VISUAL BAGI SISWA KELAS XII IPA-1 SMAN .................. TAHUN PELAJARAN 201../201..

2.
Identitas Peneliti
a.    Nama Lengkap
b.   NIP
c.    Pangkat. Golongan
d.   Tempat Tugas
e.    Kabupaten/Kota
f.    Provinsi
g.   Alamat Kantor
h.   Telepon

3.
Lama Penelitian

4.
Sumber Dana
Swadaya


                                                                        …………….,…………………….
                Petugas Perpustakaan                                           Peneliti



                ……………………..                               ………………………
            NIP. ……………………..                       NIP. ……………………..           



Mengetahui/Mengesahkan
Kepala Sekolah





………………….
NIP.……………………..
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmatNya penulis mendapat kekuatan, semangat, pikiran yang kuat sehingga dalam penulisan karya ilmiah ini saya tidak mengalami kendala yang berarti hingga terselesaikannya karya ilmiah yang saya beri judul “Meningkatkan Kemampuan Mendengarkan Bahasa Inggris Melalui Audio Visual Bagi Siswa Kelas XII IPA-1 SMAN .................. Tahun Pelajaran 201../201 “  Penelitian ini diajukan untuk melengkapi syarat-syarat Kenaikan pangkat dari golongan ………. Ke golongan …...
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada:
1.    ……………….., selaku Kepala Dinas  ………………..
2.    ……………….., selaku Pengawas …. …………..
3.    ……………….., selaku Kepala SMAN ..................  ………
4.    Bapak dan Ibu Rekan-rekan Guru SMAN ..................  yang telah membantu penyelesaian PTK ini.
5.    Semua pihak yang telah membantu, dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Akhirnya penulis mohon saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan langkah berikutnya. Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positip terhadap perkembangan peningkatan sumber daya manusia.

............,     ............
Penulis






MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO VISUAL BAGI SISWA
KELAS XII IPA-1 SMAN ..................
TAHUN PELAJARAN 201../201..


Oleh

…………………………………………
NIP. ………………..

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan subjek penelitian seluruh siswa di kelas XII IPA-1 SMAN .................. yang berjumlah 18 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, antara lain adalah: observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Adapun kegiatan penelitian yang dilakukan ialah perencanaan tindakan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil dari penelitian ini adalah Penggunaan media audiovisual pada pembelajaran bahasa Inggris materi teks  narrative siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. kemampuan mendengarkan/listening, hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan mendengarkan/listening per siklus nya dimana pada kondisi awal hanya 4 siswa atau 18,18%,  siklus I ada 17 siswa atau 77,72%, dan pada siklus II ada 22 siswa atau 100%, hasil ini sesuai dengan indikator yang ditentukan yakni kategori aktif dan aktif sekali yang mencapai 85 %. Penggunaan media audiovisual pada pembelajaran bahasa Inggris materi teks  narrative siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. kemampuan mendengarkan/listening terbukti dapat meningkatkan hasil belajar ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar per siklus nya dimana pada pra siklus siswa yang tuntas ada 2 siswa atau 9,09%, pada siklus I mengalami kenaikan yaitu ada 11 siswa atau 50%, dan pada siklus II ada 22 siswa atau 100%, hasil ini sesuai dengan indikator yang ditentukan yakni nilai dengan KKM 70 di atas 85%,


Kata Kunci: Media AudioVisual, Prestasi Belajar, mendengarkan




DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL..........................................................................................      
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................      
KATA PENGANTAR........................................................................................      
ABSTRAK..........................................................................................................      
DAFTAR ISI.......................................................................................................      
DAFTAR TABEL...............................................................................................      
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................      
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................      

BAB    I     PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah............................................................      
B.       Perumusan Masalah...................................................................      
C.       Tujuan Penelitian.......................................................................      
D.      Manfaat Penelitian.....................................................................      
BAB    II   KAJIAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori.................................................................................      
B.  Kerangka Pikir.............................................................................      
C.  Hipotesis Tindakan......................................................................      
BAB    III METODE PENELITIAN           
A.  Setting Penelitian ........................................................................      
B.  Rancangan Penelitian ..................................................................      
C.  Prosedur Penelitian .....................................................................      
D.  Teknik Pengumpulan Data ..........................................................      
E.   Teknik Analisis Data ...................................................................      
F.   Indikator Keberhasilan ................................................................      
BAB    IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian............................................................................      
B.  Pembahasan.................................................................................      
BAB    V   PENUTUP          
A.  Kesimpulan .................................................................................      
B.  Saran ...........................................................................................      

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN







DAFTAR TABEL

Tabel                                                                                                           Halaman
Tabel      3.1    Kriteria Ketuntasan Belajar....................................................            
Tabel      3.2    Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal......................................
Tabel      3.3    Kriteria Ketuntasan Kemampuan Mendengarkan/Listening..
Tabel      4.1    Hasil Belajar Siswa Pada Pelaksanaan Observasi Awal........
Tabel      4.2    Data Kemampuan Mendengarkan/Listening Siswa Pada Pelaksanaan Observasi Awal       
Tabel      4.3    Rekapitulasi  Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pelaksanaan  Siklus Pertama   
Tabel      4.4    Data Kemampuan Mendengarkan/Listening Siswa Pada Pelaksanaan  Siklus Pertama         ...............................................................................................
Tabel      4.5    Rekapitulasi  Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Pelaksanaan Siklus Kedua      
Tabel      4.6    Data Kemampuan Mendengarkan/Listening Siswa Pada Pelaksanaan Siklus Kedua           
Tabel      4.7    Peningkatan  Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Tabel      4.8    Peningkatan  Kemampuan Mendengarkan/Listening Siswa pada  Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II..................................................................................


                       















DAFTAR GAMBAR

Gambar                                                                                                      Halaman           
Gambar 4.1    Peningkatan  Nilai Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Berdasarkan Nilai Tes Hasil Belajar pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II..................................
Gambar 4.2    Peningkatan  Kemampuan mendengarkan/listening Siswa pada  Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II............................................................................................
                       
              


























DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN                                                                                                             

Lampiran    1     Surat Ijin Penelitian
Lampiran    2     Surat Kesediaan Menjadi Observer
Lampiran    3     Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran    4     Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Lampiran    5     Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran    6     Daftar Hadir Siswa Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Lampiran    7     Daftar Hadir Peneliti dan Observer
Lampiran    8     Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Lampiran    9     Lembar Observasi Minat Kelompok Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Lampiran    10   Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran    11   Dokumentasi  Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II






BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Di dalam kehidupan kita, Bahasa adalah alat komunikasi yang paling signifikan didalam komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan dengan berbicara, menulis dan lain sebagainya. Dengan bahasa kita bisa mengungkapkan perasaan, ide-ide, dan pikirin kita kepada seseorang secara langsung, dengan selembar kertas atau dengan gerakan tubuh.
Bahasa merupakan suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Bahasa itu sangat penting untuk semua orang didunia ini, dengan bahasa mereka mampu menjalin hubungan dengan orang lain yang berasal dari latarbelakang bahasa yang berbeda. Misalnya bahasa inggris, bahasa inggris adalah sebuah bahasa internasional. Dimana bahasa ini digunakan sebagai alat komunikasi dalam forum-forum internasional. Sekarang ini, banyak Negara didunia ini menggunakannya sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu bahasa inggris menjadi mata pelajaran yang sangat penting yang harus diajarkan sejak dini sampai dengan perguruan tinggi seperti SD, SMP, SMA dan Universitas.
Salah satu tujuan pembelaran di SMA adalah mengembangkan kemampuan mendengarkan atau listening dalam bahasa inggris. Tujuan tersebut sebagaimana  kompetensi dasar mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam  essay dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk: narrative,  explanation, dan discussion.
Ketika kita mempelajari bahasa inggris, kita mengenal empat komponen bahasa, seperti: mendengarkan, membaca, menulis, dan berbicara, dimana keempat komponen ini menjadi faktor utama dalam mengajarkan bahasa inggris sebagai bahasa asing. Komponen-komponen ini akan mengembangkan kemampuan komunikasi siswa baik secara lisan atau tulisan.
Listening skill, salah satu kemampuan menerima, adalah sebuah teknik komunikasi dimana pendengar bisa mengerti, menginterpretasikan dan mengevaluasi apa yang mereka dengar. Kemampuan untuk mendengarkan secara aktif dapat meningkatkan hubungan pribadi melalui mengurangi konflik, memperkuat kerjasama ,mengembangkan pemahaman. Listening adalah salah satu komponen bahasa yang masih menjadi kendala bagi siswa untuk dipelajari. Kita bisa mengetahui dari pencapaian siswa. Nilai yang mereka dapatkan masih rendah jika dibandingkan dengan komponen-komponen bahasa lain seperti reading dan writing.
Komunikasi akan berjalan lebih baik jika pendengar bisa merespon apa yang pembicara bicarakan. Namun, kebanyakan siswa masih memiliki kesulitan dalam mendengar karena adanya perbedaan dialek. Perbedaan tersebut tidak hanya dari segi pengucapan tetapi juga dari kebudayan. Secara gramatikal juga bisa mengakibatkan misunderstanding antara pembicara dan pendengar. 
Rendahnya kemampuan menyimak siswa dalam bahasa inggris dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain : minimnya pengetahuan bahasa inggris siswa, masih minimnya pembendaharaan kosakakata siswa, kurangnya latihan komunikasi berbahasa inggris siswa dalam kehidupan sehari-hari, rendahnya aktifitas memahami bahasa inggris siswa, rendahnya kualitas tugas-tugas siswa, dan kurang tepatnya teknik yang digunakan guru.   
Di antara sekian faktor penyebab rendahnya keterampilan siswa memahami dalam bahasa Inggris  teknik pembelajaran yang kurang tepat merupakan faktor yang paling dominan. Guru secara terus menerus memperkenalkan pola-pola dan ungkapan bahasa Inggris tanpa melalui konteks atau situasi yang tepat, dan tidak diikuti oleh latihan dan penerapan atau praktek mendengarkan. Kegiatan interaksi antar siswa sangat kurang. Oleh karena itu peningkatan keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris tidak optimal.
Di dalam mengatasi masalah tersebut, para guru harus tetap berusaha mencari cara agar bagaimana masalah itu bisa teratasi. Guru harus mampu menggunakan beberapa metode pembelajaran khususnya dalam mengajarkan listening. Dan salah satu teknik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan kemampuan mendengar siswa adalah melalui Audio-Visual. Audio-lingual or Audio-visual adalah metode yang sangat menarik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu metode ini bertujuan agar pelajar atau siswa mampu memahami target bahasa, berbicara dengan pengucapan yang dapat diterima dan benar secara gramatikal, dan mampu memahami materi yang dipresentasikan.
Suleiman (1985:11) mengatakan bahwa Audio-visual or Audio-lingual adalah media yang dapat dilihat dan didengar dalam melaksanakan komunikasi. Salah satu Audio-lingual method adalah video. Video bisa diputar sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Itu bisa digunakan untuk menonton film. Berdasarkan film tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa.
Dengan memperhatikan berbagai kegunaan media dan macam-macam media serta dengan memperhatikan modalitas belajar yang dimiliki siswa yang telah dipaparkan di atas, maka peneliti akan mencoba menggunakan media audiovisual. Media audiovisual yaitu media pandang-dengar. Media audiovisual akan menjadikan penyajian bahan ajar kepada siswa semakin lengkap dan optimal sesuai dengan modalitas belajar siswa sehingga diharapkan siswa akan lebih paham akan materi pembelajaran yang dipelajari sehingga prestasi belajar siswa akan lebih meningkat. Selain itu media audiovisual ini juga tidak hanya digolongkan sebagai pengalaman belajar yang diperoleh dari penginderaan, tetapi sebagai alat teknologis yang bisa  memperkaya serta memberikan pengalaman yang bersifat konkrit kepada siswa.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan media audiovisual yaitu Video Compact Disk (VCD). Dengan media ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mempelajari materi secara mandiri. Saat ini ketersediaan media audiovisual untuk membantu proses pembelajaran khususnya bahasa Inggris masih kurang dan belum banyak digunakan di sekolah-sekolah. SMAN .................. merupakan salah satu sekolah yang belum memaksimalkan media audio visual dalam proses pembelajaran, walaupun di sekolah tersebut telah tersedia adanya sarana yang mendukung, diantaranya yaitu adanya Liquid Crystal Display (LCD) dan Laptop.
Hal ini dapat dilihat pada hasil kegiatan pra-siklus pada siswa kelas XII IPA-1 dengan ketentuan kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah 70 didapatkan informasi dari 22 siswa terdapat 20 siswa atau 90,91% yang mendapatkan nilai di bawah 70, dan terdapat 2 siswa atau 9,09 % yang mendapat nilai 70 ke atas. Analisis dari hasil pengamatan tersebut bahwa rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut: (1) penggunaan metode pembelajaran yang menoton membuat siswa bosan dalam menerima pembelajaran, (2) belum tersedianya alat atau media pembelajaran yang memadai untuk menjelaskan tugas-tugas yang diberikan terhadap siswa, dan (3) rendahnya kepedulian guru dan komponen sekolah lainnya dalam peningkatan hasil belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang di atas dan mengetahui kelemahan siswa dalam mempelajari listening dan kurangnya kemampuan siswa terhadap pemahaman listening, maka penulis fokus untuk mengajar listening melalui Audio-Visual bagi siswa XII IPA-1 SMAN .................. dengan menggunakan DVD (Digital Video Disc).
B.       Perumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang yang tertulis di atas, penulis dapat merumuskan rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu :
1.    Bagaimana kemampuan mendengarkan siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. pada pembelajaran bahasa Inggris materi teks  narrative dapat ditingkatkan dengan menggunakan media audiovisual?
2.    Bagaimana peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris materi teks  narrative siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah menggunakan media audiovisual?:
C.      Tujuan Penelitian
Sebagaimana dijelaskan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1.    Untuk dapat mengetahui peningkatan kemampuan mendengarkan siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah pembelajaran  bahasa Inggris menggunakan media audiovisual.
2.    Untuk dapat mengetahui peningkatan prestasi belajar bahasa Inggris pada siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah menggunakan media audiovisual.
D.      Manfaat Penelitian
Diharapkan pelaksanaan kegiatan penelitian tindakan kelas ini akan memberikan manfaat kepada :
1.    Bagi Siswa
a.    Siswa diharapkan akan lebih termotivasi dalam mendengarkan dan menyimak percakapan dalam bahasa inggris dan memberikan kesempatan lebih terhadap siswa dalam praktek menyimak sehingga mereka dapat meningkatkan kemampuannya dengan pemanfaatan berbagai sumber belajar.
b.    Peserta didik mampu untuk dapat memanfaatkan media pembelajaran berbasis audiovisual.
2.    Bagi Guru
a.    Guru diharapkan agar lebih kreatif dalam menerapkan teknik pembelajaran listening.
b.    Sebagai masukan guru bahasa Inggris untuk dapat memilih metode serta media pembelajaran terutama media audiovisual guna meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.    Bagi Sekolah
Penelitian tindakan kelas ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan pemanfaatan media pembelajaran khususnya media yang berbasis audiovisual.







BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.      Kajian Teori
1.    Pembelajaran Bahasa Inggris
Pembelajaran Bahasa Inggris adalah salah satu upaya nyata untuk meningkatkan sumber daya manusia dan bukti dari hasil perkembangan pendidikan di Indonesia. Karena Bahasa Inggris merupakan ilmu pengetahuan komunikasi internasional yang paling penting dalam bidang politik, ekonomi, pendidikan dan budaya. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk saling berkomunikasi antara negara-negara di seluruh belahan bumi.
Di era globalisasi ini, kita dapat melihat fenomena itu dengan banyaknya media cetak dan elektronik yang menyajikan berbagai informasi menggunakan Bahasa Inggris. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia mencantumkan Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran bahasa asing yang wajib dipelajari mulai dari tingkat SD, SMP, dan SMA/ SMK.
Dengan hadirnya Bahasa Inggris di sekolah mendorong para siswa untuk dapat menguasai empat macam keterampilan yaitu mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan mendengarkan dianggap sebagai salah satu hal yang sangat penting dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Karena banyak orang yang ingin bisa berbahasa Inggris dengan baik dan lancar, namun sebelum bisa berbicara kita harus bisa mendengarkan apa yang si lwan bicara kita bicarakan dulu. Untuk menjadi pengucap yang baik, terlebih dahulu kita harus menjadi pendengar yang baik. Maka dari itu penulis memilih kemampuan mendengarkan untuk diteliti dalam penelitian ini.
Akhir-akhir ini kurikulum di Indonesia sudah mulai tidak konsisten, namun bukan berarti itu semua kemunduran, melainkan perbaikan untuk menyongsong masa depan di era globalisasi ini. Kress (1995:3) dalam Goodwyn (2005:180) mengungkapkan, “see the English curriculum not only in its traditional role of preparing students for that future, but to see the curriculum, and the people who experience it, as making and shaping that future through the competent and confident action”.Jadi, Kita dalam dunia kurikulum jangan hanya melihat dari peran yang dari dulu hanya untuk mempersiapkan siswa mengahdapi masa depan, tapi lihatlah kurikulum dan orang-orang yang sudah berpengalaman dalam itu, sebagai pembuat dan pembentuk masa depan dari kokohnya kompeten yang dimiliki dan aksi  kepercayaannya.
2.    Pembelajaran Listening
Listening adalah pemahaman kita dalam mendengarkan percakapan berbahasa Inggris, baik melalui media maupun kita dengar secara langsung. Lebih lanjut, listening merupakan materi yang penting dalam bahasa Inggris, oleh karena itu siswa harus mendapatkan banyak latihan mendengarkan teks atau percakapan dalam bahasa Inggris. Hal ini bertujuan agar siswa bisa mengetahui dan memahami kata-kata yang didengarnya dengan baik dan benar. Kemampuan listening merupakan ketrampilan penting yang tidak bisa diremehkan. Menurut Tarigan (2008:31) menyatakan listening adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apersepsi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau perasaan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Listening merupakan ketrampilan berbahasa yang pertama.
Ketrampilan ini memberikan kontribusi yang sangat besar untuk meningkatkan kemampuan ketrampilan berbahasa yang lainnya terutama ketrampilan speaking dan juga writing. Melalui listening skill yang juga biasa kita sebut sebagai receptive skill, maka dari situ akan terserap informasi sebanyak-banyaknya. Oleh karena itupembelajaran listening dilaksanakan secara terpadu dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa di antara empat keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca, dan berbicara. Kegiatan menyimak berperan penting dalam pengembangan kemampuan berbahasa seseorang. Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan mendengarkan. Mendengarkan atau menyimak merupakan proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Mendengarkan adalah salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting, disamping membaca, berbicara, dan menulis. Komunikasi tidak akan dapat berlangsung dengan lancar tanpa keterampilan Mendengarkan. Keterampilan Mendengarkan merupakan dasar keterampilan berbicara yang baik.
Sutari,dkk.(1997:17) menyatakan bahwa menyimak memiliki makna mendengarkan atau memperhatikan baik-baik apa yang dikatakan orang lain. Jelas faktor kesengajaan dalam kegiatan menyimak cukup besar, lebih besar daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha memahami apa yang disimaknya sedangkan dalam kegiatan mendengarkan tingkatan pemahaman belum dilakukan. Dalam kegiatan menyimak bunyi bahasa yang tertangkap oleh alat pendengar lalu diidentifakasi, dikelompokkan menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan akhirnya menjadi wacana
Tarigan (1983:19) menyatakan bahwa menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Menyimak menurut Akhadiah (dalam Sutari,dkk.1997:19) adalah suatu proses yang mencakup kegiatan memdengarkan bunyi bahasa, mengidentifakasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang terkandung di dalamnya. Menyimak adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu yang “masuk kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya.

3.    Media Pembelajaran
a.    Pengertian Media
Media sebagai alat komunikasi akan menghasilkan pengaruh baik sosial maupun psikologis pada pendengar dan pembacanya. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran pada khususnya. Menurut Djamarah (2006: 121) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada dirinya (Suliani, 2004: 55). Berdasarkan berbagai pendapat tersebut di atas, peneliti mengacu pada pendapat yang mengatakan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada dirinya (Suliani, 2004: 55).
b.   Ciri-Ciri Umum Media
Media pembelajaran memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya. Berikut ini karakteristik atau ciri-ciri media pembelajaran secara umum. Beberapa karakteristik/ ciri media pembelajaran sebagai berikut:
1)   Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu yang dapat dilihat, didengar atau diraba dengan panca indera.
2)   Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal sebagai soft ware (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang meupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3)   Penekanan media pembelajaran terdapat pada visual dan audio.
4)   Media pembelajaran memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik dalam kelas maupun di luar kelas.
5)   Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
6)   Media pembelajaran dapat digunakan secara massa (misalnya: radio, televisi) kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya: slide, film, vidio,OHP) atau perorangan (misalnya: modul, komputer, radio, tape/kaset video recorder).
7)   Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan suatu ilmu (Arsyad, 2002:14).
c.    Manfaat, Tujuan, dan Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran yang dipakai dalam proses pembelajaran memiliki manfaat yang dapat menarik minat siswa untuk belajar sehingga nilai siswa dapat meningkat. Hamalik dalam Arsyad (2002: 15) berpendapat bahwa “pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa”.
 Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2002: 24) mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yakni:
1)   pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar;
2)   bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran;
3)   metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui peraturan kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apa lagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran, dan
4)   siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian dari guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain.
Media pembelajaran yang digunakan di sekolah dapat membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran, untuk itu media pembelajaran memiliki tujuan. Media adalah alat bantu mengajar guru dengan beberapa tujuan tertentu, antara lain:
1) Mempermudah proses belajar mengajar;
2) Meningkatkan efisiensi belajar mengajar;
3) Menjaga relevansi dengan tujuan belajar;
4) Membantu konsentrasi siswa dalam belajar.
Sebagai alat bantu proses pembelajaran, media pembelajaran memiliki beberapa fungsi/nilai praktis, berikut ini fungsi/nilai praktis media pembelajaran. Media mempunyai nilai praktis yaitu:
1)   Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki peserta didik.
2)   Media dapat mengatasi ruang kelas.
3)   Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungan.
4)   Media menghasilkan keragaman pengamatan.
5)   Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret dan realitas.
6)   Media dapat membangkitkan keinginan dan semangat baru.
7)   Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang peserta didik untuk belajar.
8)   Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari yang konkret sampai yang abstrak (Suliani, 2004: 57).
Media adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Tetapi mengingat akan beraneka ragamnya serta masing-masing media mempunyai karakteristik sendiri, maka kita harus berusaha memilihnya dengan cermat agar dapat digunakan secara tepat. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih media antara lain: tujuan yang ingin dicapai, ketepatgunaan, keadaan siswa, ketersediaan, mutu, teknis dan biaya (Suliani, 2004: 60)
d.   Macam-Macam Media
Media yang telah dikenal dewasa ini tidak hanya terdiri dari dua jenis, tetapi sudah lebih dari itu. Klasifikasinya bisa dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan dari bahan serta cara pembuatannya. Berikut macam-macam media dilihat dari jenisnya. Dilihat dari jenisnya, media dibagi menjadi tiga yaitu:
1)   Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelaianan dalam pendengaran.
2)   Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan.
3)   Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi ke dalam:
(a)      Audiovisual diam yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara, film rangkai suara, dan cetak suara.
(b)     Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan vcd (Djamarah dan Zain, 2006: 124-125).
e.    Faktor-Faktor yang Memengaruhi dalam Pemilihan Media
Agar media pembelajran yang dipilih itu tepat, di samping memenuhi prinsip prinsip pemilihan, juga terdapat beberapa faktor dan kriteria yang perlu diperhatikan. Faktor-faktor yang memengaruhi dalam pemilihan media:
1)   Objektifitas, artinya guru tidak boleh memilih suatu media pengajaran atas dasar kesenangan pribadi.
2)   Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya, maupun kedalamannya.
3)   Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.
4)   Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan dipergunakan (Djamarah dan Zain, 2006: 128-129)
4.    Media Audio Visual
a.    Pengertian Media Audio Visual
Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi media audio dan media visual. Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi yang dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997: 98). Menurut Arsyad (2010: 30) media audio visual adalah media yang digunakan untuk menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio (suara) dan visual (gambar).  Sadiman (2005: 67) berpendapat bahwa media audio visual merupakan media pandang dengar yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Pendapat lain mengemukakan bahwa media audio visual adalah media komunikasi yang dapat didengar dan dapat dilihat (Suleiman, 1988: 11).
Dari ketiga pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat yang mengemukakan bahwa media audio visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi yang dapat dilihat, didengar, dan yang dapat dilihat dan didengar (Rohani, 1997: 98). Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini adalah film kartun. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, media audio visual dalam bentuk film katun dianggap sangat efektif digunakan sebagai alat bantu pembelajaran, karena mampu menampilkan unsur gambar (visual) dan pendengaran (audio) yang akan dipelajari siswa dengan jelas dan menarik sehingga merangsang minat serta motivasi belajar.
Media audio visual berupa film/VCD dapat digunakan sebagai media karena menggambarkan suatu proses secara tepat, dapat disaksikan secara berulang ulang, sehingga siswa memeroleh tanggapan yang lebih jelas dap tidak mudah dilupakan. Film/VCD dapat mengatasi keterbatasan terhadap ruang dan waktu kehidupan manusia yang berada di tempat yang jauh, dari masa lalu, masa sekarang, dan akan datang. Seiain itu, dapat direproduksikan dan dibawakan kepada kita sebagai suatu "realita", sedangkarn dalam keadaan sebenarnya kita tidak mungkin melihatnya sendiri (Suliani, 2004: 92).
b.    Jenis-Jenis Media Audio Visual
Media audio visual dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Menurut Rohani (1997: 98) mengelompokkan media audio visual menjadi dua macam, antara lain.
1)   Film, adalah salah satu jenis media audio visual, dibandingkan dengan yang lain, film mempunyai kelebihan sebagai berikut.
a)    dapat menikmati kejadian dalam waktu yang lama pada suatu proses atau peristiwa tertentu,
b)   penerima pesan akan memperoleh tanggapan yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, karena antara melihat dan mendengar dikombinasikan menjadi sara,
c)    dengan teknik slow-mation dapat mengikuti suatu gerakan atau aktivitas yang berlangsung cepat,
d)   dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, dan e. dapat membangun sikap, perbuatan, dan membangkitkan emosi dan mengembangkan problem.
2)   Televisi Spesifikasi dari TV sebagai media intruksional edukatif serta implikasinya dalam pendidikan antara lain
a)    kenyataan yang ditayangkan konkret dan langsung
b)   melalui indra penglihatan dan pendengaran, TV dapat membawa kontak dengan peristiwa nyata dan langsung,
c)    memberikan tantangan untuk mengetahui lebih lanjut,
d)   keseragaman komunikasi,
e)    keterangan ringkas yang diprogramkan harus bersifat komperehensif.
Jenis media audio visual yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah film kartun. Film dapat memberikan penggambaran yang paling mendekati pengalaman yang sebenarnya secara menarik. Unsar gambar bergerak dan unsur suara pada film memberikan pengalaman yang bersifat konkret tersebut.
5.    Kelebihan Media Audio Visual
Media audio visual memiliki beberapa kelebihan dibandingkan media pembelajaran lainnya. Menurut Arsyad (2010: 49), media audio visual dalam bentuk film/VCD dalam pengajaran memiliki banyak kelebihan antara lain;
a.    Dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar pada siswa ketika mereka membaca, berdiskusi, berpraktek, dan lain-lain;
b.    Dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu;
c.    Dapat mendorong dan meningkatkan motivasi belajar, dan dapat menanamkan sikap segi-segi afektif lainnya;
d.   Dapat menyajikan peristiwa secara nyata;
e.    Dapat ditunjukkan kepada kalompok besar/kecil, heterogen maupun perseorangan.



6.    Kekurangan Media Audio Visual
Meskipun film mempunyai kelebihan, sebagai alat audio visual film juga mempunyai banyak kekurangan. Kekurangan tersebut antara lain, yaitu
a.    Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-keterangan yang diucapkan saat film berputar, meskipun film dapat dihentikan sementara waktu untuk memberi penjelasan namun hal itu akan mengganggu keasyikan penonton dan memperpanjang waktu;
b.    Jalan cerita film terlalu cepat sehingga tidak semua siswa dapat mengikutinya dengan baik terlebih apabila dipertunjukkan kepada siswa yang kurang pendidikannya, karena mereka tidak dapat mencerna sesuatu yang berlalu dihadapan mereka dalam tempo yang begitu cepat;
c.    Biaya pemakaian film tinggi dan perawatannya mahal;
d.   Film/vcd yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan dan tujuan belajar. (arsyad, 2010: 49)
7.    Prosedur Pemanfaatan Media Audio Visual
Pemanfaatan media pembelajaran tidak boleh asal-asalan menurut keinginan guru, tidak terencana, dan sistematik. Guru harus memanfaatkan media audio visual menurut langkah-langkah tertentu, dengan perencanaan yang sistematik. Prosedur pemanfaatan media audio visual yang dapat ditempuh guru pada waktu proses mengajar:
a.    Perumusan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media audio visual.
b.    Persiapan guru. Pada fase ini guru memilih dan menetapkan media audio visual yang akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan.
c.    Persiapan kelas. Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media audio visual.
d.   Langkah penyajian pelajaran dan pemanfaatan media audio visual. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media audio visual. Guru memanfaatkan film/vcd dalam proses belajar mengajar.
e.    Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan audio visual.
f.     Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media audio visual sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa (Sudjana 2006 : 134).
B.       Kerangka Berfikir
Seperti telah diuraikan diatas bahwa siswa  kelas XII IPA-1 SMAN .................. memiliki keterampilan mendengarkan dalam bahasa inggris masih kurang. Kegiatan kelas sangat pasif. Siswa masih bingung memahami apa yang guru bicarakan. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan menyimak siswa, minimnya pembendaharaan kosakata siswa, penggunaan tehnik yang digunakan guru belum tepat dalam mengajarkan bahasa inggris, dan kurang media yang tersedia di sekolah tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan media audio visual untuk mengajarkan keterampilan bahasa Inggris. Media audio visual merupakan salah satu contoh variasi media pengajaran. Selain menarik, media audio visual mempunyai kelebihan yaitu membantu guru memperjelas materi pelajaran dan memudahkan siswa menyerap materi yang diberikan sehingga penguasaan keterampilan bahasa Inggris siswa dapat ditingkatkan. Selain itu, penggunaan media audio visual relatif praktis karena mudah didapat di zaman serba teknologi ini.
Dengan menggunakan Audio-Visual dapat diduga bahwa proses pembelajaran akan lebih sistematis, lengkap dan kreatif. Siswa diberi menonton video dimana dari video tersebut siswa tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan menyimaknya saja, tetapi dapat mempelajari grammar dan memperkaya kosakata siswa. Dengan demikian siswa akan memiliki pengetahuan, kesiapan, dan keberanian, sehingga mereka akan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian kemampuan mendengarkan siswa dalam bahasa inggris siswa akan dapat ditingkatkan.
C.      Hipotesis Tindakan
Dari penjelasan sebagaimana kajian teori dan kerangka pikir di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
1.    Kemampuan mendengarkan/listening siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. dapat ditingkatkan dengan menggunakan media audiovisual.
2.    Peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa kelas XII IPA-1 SMAN .................. setelah menggunakan media audiovisual.







bila berkenan untuk bab selanjutnya secara lengkap sampai dengan lampiran dan halaman depan dalam format *.doc/*.docx silahkan
klik DOWNLOAD
atau hub. 081327121707 terima kasih.