Lencana Facebook

banner image

Thursday 5 September 2013

CONTOH BAB I PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan  dasar  sebagai  salah  satu  jenjang  pendidikan  formal  yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntuk untuk mrngalami perkembangan sesuai dengan tuntutan yang diperlukan dalam era globalisasi. Salah satu mata pelajaran  inti  yang  diberikan  dalam  pendidikan  formal  mulai  dari  jenjang pendidikan dasar adalah Ilmu Pengetahuan Alama (IPA).  Pada saat sekarang ini perkembangan  Ilmu Pengeetahuan  Alam (IPA) telah  melaju  dengan  pesat  karena  berhubungan  erat  dengan  perkembangan teknologi. Perkembangan ini menggugah para pendidik di sekolah dasar untuk merancang  dan  melaksanakan  pendidikan  yang  lebih  terarah  dan  lebih berkualitas. 
Kualitas belajar merupakan cerminan proses pembelajaran yang efektif dan  efisien  dalam  KBM.  Maka  dari  itu  perlu  adanya  perbaikan  dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian belajar yang tepat, dengan dilihat dati nilai  siswa  yang  begitu  rendah  terhadap  mata  pelajaran  IPA  maka  perlu adanya  peningkatan  kualitas  belajar  yang  nantinya  akan  tergambarkan  dalam hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Kemajuan  ilmu  pengetahuan  dan  teknologi  menuntut  pengembangan kemampuan  siswa  SD  dalam  bidang  akademis,  terutama    pada  5  bidang  studi  yaitu  PKn,  Bahasa  Indonesia,  Matematika,  IPA,  IPS.  Selain  itu  kemajuan  ilmu pengetahuan  dan  teknologi  juga  sangat  diperlukan  untuk  melanjutkan  belajar  ke sekolah  ya ng  lebih  tinggi  maupun  untuk  mengembangkan  bakat,  motivasi  dan menyesuaikan  diri  dengan  lingkungannya.  Misalnya  dengan  mata  pelajaran  IPA dapat melatih keterampilan anak untuk berfikir secara kreatif dan inovatif. Melalui Ilmu Pengetahuan Alam  (IPA) merupakan latihan awal bagi siswa untuk  berfikir dalam  mengembangkan  daya  cipta  dan  motivasi  siswa  secara  dini  kepada  alam sekitarnya
Kebanyakan  di  lapangan  guru  lebih  aktif  daripada  siswa.  Guru  banyak mengambil  inisiatif  dalam  menetapkan  dan  menentukan  cara  memecahkan masalah.  Segala  sesuatu  diinformasikan  secara  cermat  kepada  anak  didiknya, sehingga  anak  didik  tinggal  menerimanya.  Kegiatan  seperti  itu  memang mengasyikkan  bagi  guru,  tetapi  membosankan  bagi  siswa  karena  siswa hanya sebagai  pendengar.  Murid  dianggap  sebagai  suatu  benda  yang  kosong  tepat  diisi dengan  segala    macam  informasi.  Cara  belajar  mengajar  seperti  ini,  akan menghasilkan manusia yang konsumtif, kurang kreatif dan kurang berkemampuan untuk menghadapi tantangan hidup dimasa yang akan datang.
Di  dalam  proses  pembelajaran,  guru  harus  memiliki  strategi,  agar  siswa dapat  belajar  secara  efektif  dan  efisien,  sesuai  dengan  tujuan  yang diharapkan. Salah  satu  langkah  untuk  memiliki  strategi  itu  adalah  guru  harus  menguasai berbagai macam metode mengajar. Keberhasilan  belajar  yang  dicapai  oleh  siswa  merupakan  suatu  yang didambakan, diharapkan baik oleh siswa itu sendiri maupun oleh orang tua, guru dan  masyarakat.  Karena  pada  hakikatnya,  kegiatan  mengajar  adalah  proses  yang dilakukan oleh guru dalam mengembangkan kegiatan belajar siswa. Hal ini mengandung pengertian bahwa kegiatan mengajar  yang dilakukan guru  menghadirkan  proses  belajar  pada  siswa  yang  berwujud  perubahan  tingkah laku,  perubahan  keterampilan,  kebiasaan,  sikap,  pengetahuan,  pemahaman  dan apresiasi. 
Berdasarkan  amanat  KTSP  2006  tersebut  maka  diharapkan  bahwa pembelajaran  IPA  di  tingkat  sekolah  dasar  sudah  mengarah  terhadap pembelajaran  kontekstual  bukan  hanya  penguasaan  konsep.  Oleh  karena  itu perlu  adanya  pembelajaran    yang  mengarah  ke  pembelajaran  berbasis ekperimen
Pembelajaran IPA yang diselenggarakan di sekolah dasar perlu mendapat perhatian, mengingat pentingnya pembelajaran IPA itu bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.  Dirasakan  saat  ini  hasil  prestasi  siswa  yang  diperoleh  dari  proses pembelajaran IPA dengan metode ceramah masih di bawah rata-rata (belum menampakkan hasil yang optimal).
Hasil tes formatif mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi  gerak  benda ternyata hanya 22,22% atau 8 siswa dari 36 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 80% ke atas. Untuk itulah guru perlu mempelajari dan mempertimbangkan masalah metode mengajar yang tepat yang sesuai dengan tingkat  perkembangan  anak .

B.     Identifikasi Masalah

Melalui pengamatan dan diskusi  terindentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi pembelajaran antara lain :
1.      Keterbatasan kemampuan siswa dalam menerima materi pembelajaran.
2.      Kurangnya kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.
3.      Keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
4.      Ketidakberanian siswa dalam menanyakan materi pelajaran yang belum jelas atau belum dikuasai.
5.      Situasi pembelajaran yang kurang menarik dan menyenangkan sehingga terkesan kaku.
Berdasarkan identifikasi pada masalah pembelajaran maka dapat disimpulkan permasalahan penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa antara lain :
  1. Ketidakmampuan  guru  memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
  2. Guru belum melibatkan siswa  secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
  3. Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang dipahami siswa.
  4. Guru kurang mampu mengaitkan materi yang dipelajari dengan konsep nyata yang ada dalam keseharian siswa.
Berdasarkan permasalahan di atas maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai upaya perbaikan yang peneliti lakukan pada IPA materi gerak benda  siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran ............ dengan  penerapan metode eksperimen.

C.    Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang akan diteliti tidak terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran hanya difoluskan pada  :
  1. Melaksanakan kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen pada pembelajaran IPA materi konsep gerak benda .
  2. Upaya perbaikan yang dilaksanakan ditujukan pada peningkatan motivasi dan  hasil belajar siswa.
  3. Objek yang diteliti adalah siswa kelas I Sekolah Dasar Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran ............ pada  pembelajaran IPA materi konsep gerak benda.

D.    Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dapat disimpulkan rumusan masalah fokus perbaikan adalah :
1.      Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas I SD Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran ............  pada pembelajaran IPA materi  gerak  benda  dengan penerapan metode eksperimen?
2.      Bagaimana upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas I SD Negeri ............ 02 Kecamatan ............ Kabupaten ............ Tahun Pelajaran ............  pada pembelajaran IPA materi  gerak  benda  dengan penerapan metode eksperimen?

E.     Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar memiliki arah yang jelas, ditentukan tujuan dari penelitian ini, yaitu :
1.      Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA materi  gerak  benda melalui penerapan metode eksperimen.
2.      Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi  gerak  benda melalui penerapan metode eksperimen.


F.     Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini juga dapat memberikan manfaat  baik secara teroris maupun praktis, yaitu :
  1. Manfaat Teoris
a.   Secara  teoritis  penelitian  ini  diharapkaan  dapat  berguna  sebagai referensi  untuk  penelitian  selanjutnya,  yaitu  penelitian  yang berhubungan dengan metode eksperimen.
b.   Sebagai  bahan  kajian  untuk  meningkatkan  pemahaman  konsep gerak benda melalui metode eksperimen.
  1. Manfaat Praktis
a.  Bagi Siswa
1)   Peserta didik dapat membiasakan diri berpikir logis mengenai  hubungan  sebab  akibat  serta  dapat  meningkatkan  kualitas  hasil pembelajaran pada konsep gerak benda.
2)   Peserta  didik  dapat  lebih  mudah  dan  semangat  dalam  memahami  mata  pelajaran.  Dengan  cara  pembelajaran  yang  menarik, dan tidak membosankan.
3)   Peserta  didik  akan  lebih  aktif  belajar  dan  mereka  bisa  lebih  mudah dalam memahami pelajaran.
4)   Peserta  didik  dapat  menyimak  pelajaran  dengan  semangat  sehingga peserta dididik akan memperoleh hasil yang baik.
b.   Bagi Guru
1)   Meningkatkan kinerja guru karena dengan metode eksperimen  dapat mengefektifkan waktu pembelajaran.
2)   Menciptakan  pembelajaran  yang  inovatif  dan  menyenangkan  sehingga dapat menarik perhatian siswa.
3)   Guru  dapat  mengetahui  permasalahan-permasalahan  peserta  didik,  sehingga  dapat  mempermudah  guru  untuk  mengatasi  masalah-masalah apa yang timbul dalam pembelajaran.
c.   Bagi Sekolah
1)   Dengan  penelitian  ini  diharapkan  sekolah  dapat  lebih  meningkatkan pemberdayaan metode eksperimen agar prestasi  belajar  siswa  lebih  baik  dan  perlu  dicoba  untuk diterapkan  pada pembelajaran lain.
2)   Dengan  penelitian  ini  diharapkan  sekolah  dapat memperoleh  alat peraga di sekolah.