BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan
manusia untuk menjalin hubungan dengan orang lain. Dengan bahasa manusia dapat
menyampaikan ide, pikiran, perasaan, dan pesan kepada orang lain sehingga
terjadi komunikasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa terbagi atas dua jenis
bahasa yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Bahasa lisan digunakan untuk
komunikasi antar pendengar dan pembaca, sedangkan bahsa tulis digunakan antara
penulis dan pembaca.
Pendidikan Taman
Kanak-kanak adalah salah
satu bentuk dari
Pendidikan Pra Sekolah
sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Pra
Sekolah, maka tujuan
Pendidikan Taman Kanak-kanak
adalah membantu meletakkan dasar ke
arah perkembangan sikap,
pengetahuan, yang diperlukan
anak didik, dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan, untuk
pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Salah satu
kemampuan anak yang
sedang berkembang pada
usia Taman Kanak-kanak
(TK) adalah kemampuan
berbahasa, kerena penguasaan
berbahasa sangat erat hubungannya dengan
kemampuan kognitif anak
cara berbicara anak
menggambarkan sistematis hanya dalam berfikir.
Kemampuan
berbahasa sebagai alat
komunikasi merupakan sarana
yang penting dalam kehidupan anak
bahasa merupakan sebagai alat komunikasi merupakan alat untuk menyatakan pikiran
serta perusahan kepada
orang lain dan
juga berfungsi untuk menyatakan imajinasi dan sesuatu
emosional anak. Pada usia Taman Kanak-kanak sangat
sulit untuk melatih
kemampuan anak menyimak dengan
baik, dan untuk
itu perlu ditingkatkan
pengembangan kemampuan berbahasa dengan
menirukan dan menyebutkan suara
yang didengarnya, karena
dengan menyimak anak dapat menghayati lingkungan di sekitarnya dan
mendengarkan pendapat orang lain
melalui indra pendengaran,
kemampuan menyimak ini
terkait dengan kesanggupan anak
dalam menangkap isi pesan secara benar dari orang lain. Anak dapat
dan mengingat suatu
informasi jika mereka
mendapat kesempatan untuk
membicarakannya baik untuk dirinya sendiri maupun di tunjukan
pada orang lain, menyimak berbicara melibatkan
proses kognitif (berfikir)
dan kosa kata
yang sama, namun ada perbedaan
bahasa sehingga anak dapat menerima dan mengekpresikan bahasa dengan cara yang
unik dan bersifat individual yang
meliputi kosa kata dan intonasi suara yang digunakan anak.
Apabila dikaitkan antara keterampilan berbahasa
tersebut dengan tujuan pembelajaran, pada dasarnya keempat keterampilan
tersebut merupakan tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada hakikatnya diarahkan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tulisan, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya sastra. Selain itu,
tujuan pembelajaran Bahsa Indonesia adalah untuk mengembangkan kemampuan bahasa
dalam segala fungsinya, yaitu sebagai sarana komuinikasi, sarana berfikir,
sarana mengemukakan gagasan/ide, perasaan, dan sebagai sarana berekpresi.
Keterampilan berbahasa
lisan tersebut memudahkan
siswa berkomunikasi dan mengungkapkan ide atau gagasan kepada orang
lain. Kegiatan bercerita merupakan
bagian dari kemampuan berbicara yang berperan penting baik dalam pengajaran
bahasa Indonesia di sekolah maupun kehidupan
sehari-hari. Sehubungan dengan
pernyataan di atas,
di dalam kegiatan pembelajaran
di sekolah dasar,
keterampilan bercerita menjadi
salah satu bagian keterampilan
berbahasa yang harus
diajarkan kepada siswa
dan dikuasai oleh siswa.
Keterampilan bercerita memiliki
beberapa manfaat bagi siswa khususnya siswa sekolah dasar yaitu untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam berkomunikasi
dengan baik, membentuk
karakter siswa dan mengembangkan keterampilan siswa dalam
berbahasa.
Apabila
dicermati dalam keseharian,
tidak semua siswa
khususnya siswa Sekolah Dasar
dalam berbicara khususnya
bercerita memiliki kemampuan yang
baik dalam menyampaikan
isi gagasan atau
pemikirannya kepada orang lain. Kemampuan tersebut
merupakan kemampuan siswa dalam menyesuaikan
dengan benar antara
apa yang ada
dalam pikiran atau perasaannya dengan
apa yang diucapkannya,
sehingga orang lain yang mendengarkannya dapat
memiliki pemahaman yang
sama atau sesuai dengan pemahaman pembicara.
Menyimak sebagai salah satu keterampilan berbahasa
menjadi dasar keterampilan berbahasa lainnya karena penguasaan keterampilan
menyimak merupakan kegiatan pertama yang dikuasai manusia dan kegiatan yang
banyak dilakukan dari kegiatan berbahasa yang lainnya. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut, kemampuan menyimak sangatlah penting sehingga perlu dibina
dan dilatih. Selain itu, menyimak dapat melatih kemampuan berpikir karena
didalamnya ada proses yang melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan,
ingatan, dan pengertian. Dengan kata lain menyimak merupakan suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi,
menilai dan mereaksi atas makna yang terkandung didalamnya.
Berdasarkan
pengalaman empris di lapangan diketahui bahwa kemampuan menyimak dan bercerita siswa
dalam proses pembelajaran masih rendah. Hal itu terdeteksi pada saat siswa
diminta oleh guru untuk menjelaskan letak suatu tempat
sesuai denah dan petunjuk penggunaan suatu alat dengan bahasa yang runtut,
baik, dan benar. Isi pembicaraan yang disampaikan oleh siswa tersebut tidak
akurat dan berbelit-belit. Selain itu siswa juga berbicara tersendat-sendat
sehingga isi pembicaraan menjadi tidak jelas. Ada pula di antara siswa yang
tidak mau berbicara di depan kelas. Bahkan pada saat guru bertanya kepada
seluruh siswa di kelas yang hanya berjumlah 30 orang, umumnya siswa lama sekali
untuk menjawab pertanyaan guru. Beberapa orang siswa ada yang tidak mau
menjawab pertanyaan guru karena sepertinya malu dan takut salah menjawab.
Apalagi untuk berbicara di depan kelas, para siswa belum menunjukkan
keberanian. Singkatnya, aktivitas belajar dan keterampilan berbicara siswa
sangat rendah. Dan, kalaupun ada beberapa
dari mereka yang memiliki keberanian, sekitar 5 siswa (16,7%), namun
berbicaranya masih tersendat-sendat, tidak akurat dan tidak runtut.
Melihat hasil pra-penelitian di atas,, peneliti menemukan kemampuan
menyimak dan bercerita anak
masih kurang, ini
terlihat pada saat
guru berbicara anak tidak menyimak apa yang
dibicarakan guru, di usia Taman Kanak-kanak sebagian anak mengalami kesulitan mengungkapkan apa yang di bicarakan guru kerena tidak di pahami
dan tidak di simak terlebih dahulu. Dengan
adanya permasalahan tersebut
peneliti akan mengaplikasikan pendekatan cooperative learning dalam upaya
meningkatkan kemampuan menyimak dan bercerita anak di .....................................................
Tahun 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu
pada latar belakang masalah di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat
teridentifikasi, antara lain:
1. Penerapan metode
yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar akan mampu meningkatkan daya
kemampuan siswa dalam belajar dan dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan sehingga dapat berkembang secara mandiri.
2. Kemampuan
menyimak dan bercerita merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh anak didik karena merupakan bagian yang turut menentukan
prestasi belajar anak didik.
3. Penguasaan kemampuan
menyimak dan bercerita tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi diperlukan
latihan dan kerja keras.
4. Agar siswa
terampil menyimak dan bercerita, guru
dituntut memiliki inovasi-inovasi yang diimplementasikan dalam pernbelajaran.
Salah satu bentuk inovasi tersebut antara lain penggunaan metode cooperative
learning.
C. Pembatasan
Masalah
Dalam mengatasi permasalahan yang akan
dibahas pada penelitian tidak terlalu kompleks, maka peneliti memberi
batasan-batasan permasalahan. Pembatasan masalah ini bertujuan agar penelitian
yang akan dilakukan dapat tercapai pada sasaran dan tujuan yang baik. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini
adalah :
1. Masalah yang diteliti hanya terbatas pada peningkatan kemampuan
menyimak dan bercerita dengan penggunaan metode cooperative learning.
2. Upaya
peningkatan kemampuan menyimak dan bercerita hanya pada siswa .....................................................
Tahun 2013/2014.
3. Peningkatan
kemampuan menyimak dan bercerita difokuskan pada penggunaan metode cooperative learning.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah
yang telah diuraikan
di atas, secara umum masalah yang akan diteliti adalah
bagaimana upaya meningkatkan kemampuan menyimak dan bercerita siswa ..................................................... Tahun 2013/2014
melalui penggunaan metode cooperative
learning?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan
rumusan masalah di atas, maka tujuan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini
adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
menyimak dan bercerita dengan penerapan metode cooperative learning.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan perencanaan
metode cooperative learning dalam upaya peningkatan kemampuan menyimak
dan bercerita,
b. Mendeskripsikan pelaksanaan
metode cooperative learning dalam upaya peningkatan kemampuan menyimak
dan bercerita,
c. Mengetahui besar
peningkatan kemampuan
menyimak dan bercerita dengan penerapan metode cooperative learning.
F. Manfaat
Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Mengetahui
efektifitas penggunaan media plastisin untuk meningkatkan kemampuan menyimak
dan bercerita anak di .....................................................
Tahun 2013/2014.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Anak,
mempermudah pemahaman dan perkembangan peningkatan kemampuan menyimak dan
bercerita.
b. Bagi Guru,
menciptakan pelaksanaan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
c. Bagi sekolah,
dapat dijadikan sebagai rujukan dan pertimbangan dalam pengembangan kualitas
belajar.
d. Bagi penulis,
hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sebuah rujukan yang lebih kongkrit
apabila nantinya berkecimpung dalam dunia pendidikan, khususnya pengembangan
kurikulum bagi pendidikan anak usia dini.
e. Bagi pembaca umumnya,
dapat dimanfaatkan untuk menambah wawasan mengenai materi dan metode dalam
pembelajaran bagi pendidikan anak usia dini.
BAB 2 dst....
termasuk
lampiran siklus 1 dan 2, SKH, dll dapat anda dapatkan dengan cara
meng-klik cara mendapatkan file atau download pada pojok kanan atas
blog.
terima kasih.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih