BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Kondisi Awal
Dalam
pengelolaan pembelajaran di kelas
IV SD Negeri ............ 01
Kecamatan ............, guru umumnya menggunakan metode
ceramah dan hanya
memberikan contoh-contoh, sehingga pembelajaran dan
aktivitas siswa kurang
efektif. Walaupun terkadang
materi pembelajaran
dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari, tetapi guru
tidak memberi kesempatan pada
siswa untuk melakukan
pengamatan dan percobaan langsung di lapangan, sehingga apa
yang dikatakan oleh guru itulah yang menjadi tolok ukur
pembelajaran bagi siswa,
siswa kurang diberi
kesempatan untuk mengungkapkan ide-ide
mereka, sedangkan pembelajaran
yang bermakna adalah pembelajaran
yang melibatkan siswa
untuk mengalami langsung
pada apa yang dipelajarinya.
Dalam
proses pembelajaran IPA di kelas
IV SD Negeri ............ 01
Kecamatan ............ selama ini
pelaksanaannya masih didominasi
oleh guru sebagai
sumber informasi sekaligus
penyampai informasi (teaching center)
tanpa memperhatikan aspek-aspek
perkembangan yang ada
pada diri siswa.
Siswa hanya disuruh
duduk, mendengar dan mencatat apa yang diterangkan oleh guru, kemudian
bila materi semua sudah disampaikan kegiatan diakhiri dengan pemberian post
test. Sebelum diadakan pelaksanaan
penelitian tindakan kelas, maka diadakan pra-penelitian guna
mendapatkan gambaran dan data awal
kondisi siswa. Hasil
dari pra-penelitian di
observasi sebagai input data
pembanding dengan hasil penelitian nantinya.
Adapun
data awal yang
telah berhasil dikumpulkan
secara umum dari pelaksanaan
pra-penelitian berada dalam
kondisi yang hampir statis. Hal
ini dikarenakan aspek-aspek yang
dimiliki oleh siswa tidak berkembang sehingga siswa merasa jenuh dan tidak bisa
konsentrasi dalam mencerna materi pembelajaran, selain hal tersebut juga dikarenakan
metode yang digunakan
dalam pembelajaran tersebut tidak
bervariasi sehingga yang
mendominasi dalam pembelajaran
bukannya siswa akan tetapi guru.
Hasil dari pra-penelitian dijadikan
sebagai dasar acuan
untuk mengetahui apakah penelitian
dengan menggunakan metode
STM ada peningkatan dari
setiap tindakan sehingga
mencapai keberhasilan.
Kemudian setelah melaksanakan
kegiatan pra-penelitian peneliti
melanjutkan kegiatan pembelajaran
pada siklus I tindakan
1 sebagai tahap
awal dari penelitian,
untuk kemudian dilanjutkan pada
tahapan berikutnya.
Di bawah
ini akan dikemukan
hasil dari penelitian
pada kondisi awal dengan melampirkan data hasil
dari setiap tindakan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif
dan Cara Penggunannnya pada Kondisi Awal
No
|
Nama Siswa
|
Kondisi Awal
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||
1
|
50
|
-
|
√
|
|
2
|
60
|
-
|
√
|
|
3
|
50
|
-
|
√
|
|
No
|
Nama Siswa
|
Kondisi Awal
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||
4
|
50
|
-
|
√
|
|
5
|
60
|
-
|
√
|
|
6
|
60
|
-
|
√
|
|
7
|
50
|
-
|
√
|
|
8
|
60
|
-
|
√
|
|
9
|
40
|
-
|
√
|
|
10
|
50
|
-
|
√
|
|
11
|
50
|
-
|
√
|
|
12
|
70
|
√
|
-
|
|
13
|
60
|
-
|
√
|
|
14
|
70
|
√
|
-
|
|
15
|
60
|
-
|
√
|
|
16
|
70
|
√
|
-
|
|
17
|
60
|
-
|
√
|
|
18
|
70
|
√
|
-
|
|
19
|
60
|
-
|
√
|
|
20
|
70
|
√
|
-
|
|
21
|
50
|
-
|
√
|
|
22
|
40
|
-
|
√
|
|
23
|
50
|
-
|
√
|
|
24
|
60
|
-
|
√
|
|
25
|
50
|
-
|
√
|
|
26
|
60
|
-
|
√
|
|
27
|
60
|
-
|
√
|
|
28
|
50
|
-
|
√
|
|
Jumlah
|
1.820
|
6
|
26
|
|
Rata-Rata
|
56,79
|
21,43
|
81,25
|
Berdasarkan hasil
pengamatan kondisi awal
siswa terhadap pembelajaran IPA serta
berbagai hambatan-hambatan yang
muncul, maka peneliti
bersama guru kelas
yang diteliti, melakukan
kolaborasi untuk mengatasi
hambatan dan kesulitan
yang ditemukan, peneliti
bersama guru kelas
yang bertindak sebagai obsever,
menyusun dan melaksanakan serangkaian perencanaan tindakan guna mengatasi hambatan-hambatan
tersebut, yang diakhiri pada sebuah
kegiatan analisis atau refleksi.
Pelaksanaan tindakan kelas
disesuaikan dengan rencana pembelajaran
yang telah dirumuskan sebelumnya.
Pelaksanaan tindakan penelitian
kelas ini menekankan
pada penggunaan pendekatan STM. untuk
meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa yang diupayakan
dan dikondisikan berdasarkan tahapan-tahapan yang
telah dipersiapkan sebelumnya
dalam tahap perencanaan
dengan mengimplementasikan rencana
tersebut yang telah
dirumuskan oleh peneliti.
B.
Deskripsi Siklus I
Setelah
dilaksanakan perbaikan pembelajaran dan bersama-sama dengan observer mendiskusikan hasil observasi dan
wawancara yang dikaitkan dengan hasil tes formatif, maka pada siklus kedua
perlu ditanggulangi dengan menggali persepsi awal siswa tentang materi yang
akan dipelajari sebelum proses pembelajaran berlangsung. Sebagai usaha untuk memaksimalkan pemahaman siswa terhadap konsep
pembelajaran yang disampaikan, maka peneliti akan membuat contoh energi
alternatif dengan percobaan membuat “baling-baling dari bulu burung” dari . Hal
ini dimaksudkan agar siswa secara langsung “berbuat” tidak hanya mendengar atau
membaca saja, akan tetapi langsung mempraktekkannya.
Penjelasan secara rinci mengenai proses perbaikan
pembelajaran pada siklus I sebagaimana diuraikan di bawah ini ;
1.
Data Hasil Perencanaan
Berdasarkan
hasil temuan awal,
peneliti merancang rencana
tindakan. Adapun
langkah-langkah yang dikembangkan
dalam tahap ini
adalah sebagai berikut:
Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) menggunakan pendekatan STM,
topik energi alternatif
dengan indikator : (1)
siswa dapat mencari informasi berbagai sumber energi alternatif, (2) siswa
dapat menberi contoh
benda-benda yang menggunakan sumber
energi alternatif (3)
siswa dapat memberi
contoh penggunaan energi
alternatif untuk berbagai
tujuan dan (4)
siswa dapat menjelaskan keuntungan energi alternatif
dibanding energi yang lain saat ini digunakan, menyusun Lembar Kerja Siswa
(LKS), dan mempersiapkan alat peraga
yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran yaitu
benda-benda yang berhubungan
dengan materi pembelajaran
seperti gambar yang relevan
2.
Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Tindakan pertama dilaksanakan pada tanggal 10 Pebruari
2012 dan 11 Pebruari 2012, dengan waktu
4 x 35 Menit. Seluruh siswa hadir, guru mempersiapkan media
pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses
pembelajaran, setelah sebelumnya
berdo’a bersama-sama yang dipimpin oleh ketua kelas. Perencanaan pada
tindakan pembelajaran 1
dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). RPP
yang dibuat memperhatikan
berbagai aspek seperti mencantumkan (1) Standar Kompetensi (SK); (2) Kompetensi
Dasar (KD); (3) Indikator;
(4) Tujuan pembelajaran;
(5) Materi pembelajaran;
(6) Metode pembelajaran; (7) Langkah-langkah pembelajaran; (8) Media dan
Sumber Belajar; (9) Penilaian.
Selain
itu, dilengkapi pula
dengan instrumen observasi
dan evaluasi terhadap siswa
tentang penguasaan konsep
pembelajaran. Sumber belajar yang digunakan
selain buku juga
dari lingkungan, sehingga
siswa belajar langsung dan
mengalami apa yang
dipelajarinya dengan kehidupannya
sehari-hariData hasil pelaksanaan tindakan pada siklus pertama
pada Pembelajaran Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif
dan Cara Penggunannnya sebagaimana tabel di bawah ini
Tabel 4.2 Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif
dan Cara Penggunannnya pada Siklus I
No
|
Nama Siswa
|
Siklus I
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||
1
|
60
|
-
|
√
|
|
2
|
70
|
√
|
-
|
|
3
|
60
|
-
|
√
|
|
4
|
60
|
-
|
√
|
|
5
|
70
|
√
|
-
|
|
6
|
60
|
-
|
√
|
|
7
|
60
|
-
|
√
|
|
8
|
70
|
√
|
-
|
|
9
|
60
|
-
|
√
|
|
10
|
60
|
-
|
√
|
|
11
|
50
|
-
|
√
|
|
12
|
70
|
√
|
-
|
|
13
|
70
|
√
|
-
|
|
14
|
70
|
√
|
-
|
|
15
|
70
|
√
|
-
|
|
No
|
Nama Siswa
|
Siklus I
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||
16
|
80
|
√
|
-
|
|
17
|
60
|
-
|
√
|
|
18
|
70
|
√
|
-
|
|
19
|
70
|
√
|
-
|
|
20
|
80
|
√
|
-
|
|
21
|
60
|
-
|
√
|
|
22
|
50
|
-
|
√
|
|
23
|
60
|
-
|
√
|
|
24
|
70
|
√
|
-
|
|
25
|
60
|
-
|
√
|
|
26
|
70
|
√
|
-
|
|
27
|
70
|
√
|
-
|
|
28
|
60
|
-
|
√
|
|
Jumlah
|
1.820
|
16
|
12
|
|
Rata-Rata
|
65,00
|
57,14
|
42,86
|
Keterangan
:
B : BelumTuntas
T : Tuntas
KKM : 70
Dari tabel 4.2
tentang Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam materi energi alternatif dan cara penggunannnya di atas
dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Kondisi awal nilai rata-rata hasil belajar 56,79
setelah dilakukan perbaikan mengalami kenaikan menjadi 65,00 pada siklus I. Rata-rata hasil belajar naik 8,21.
2. Jumlah siswa yang telah mencapai tingkat
ketuntasan belajar 16 siswa (57,14%), sedangkan siswa belum tuntas sebanyak 12
siswa atau 42,86%.
Melihat
hasil di atas maka peneliti bersama-sama dengan observer sepakat untuk
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan harapan pada siklus
II rata-rata hasil belajar siswa dapat mencapai perolehan di atas KKM sebesar 70,00
sesuai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan
3.
Data Hasil Pengamatan
Penjelasan
mengenai aspek motivasi belajar yang diamati adalah respon siswa terhadap
pernyataan, rasa ingin tahu, dan motivasi dalam pelaksanaan kegiatan diskusi.
Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh observer selama kegiatan perbaikan
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan format observasi yang teklah
dipersiapkan. Hasil observasi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada
siklus I sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 4.3 Rekapitulasi
Peningkatan Motivasi Siswa Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi
Alternatif dan Cara Penggunannnya pada Siklus I
No
|
Pembelajaran
|
Kenaikan Motivasi Siswa
|
Persentase
|
1.
|
Kondisi awal
|
10
|
35,71
|
2.
|
Siklus I
|
19
|
67,86
|
Dari data
pada tabel 4.3 di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut :
1.
Kondisi awal, siswa yang menunjukkan
peningkatan motivasi belajar sebanyak 10
siswa atau 35,71%
2.
Pada siklus ke I, siswa yang
menunjukkan motivasi belajar sebanyak 19
siswa atau 67,86%
3.
Dari kondisi awal ke siklus I,
tingkat prestasi belajar siswa meningkat sebesar 32,14% atau bertambah 9 siswa.
Melihat
hasil di atas maka peneliti bersama-sama dengan observer sepakat untuk
melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus II dengan harapan pada siklus II keaktifan belajar
siswa dapat mencapai perolehan di atas 75% sesuai dengan kriteria keberhasilan
yang telah ditetapkan
4.
Data Hasil Refleksi
Setelah selesai pembelajaran siklus I,
peneliti bersama mitra, berdiskusi melakukan refleksi terhadap
segala kegiatan yang
terkait dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran
tersebut. Refleksi dilakukan
pada akhir pembelajaran setelah siswa pulang sekolah.
Hasil refleksi adalah sebagai berikut.
a)
Refleksi
terhadap perencanaan pembelajaran secara
umum sudah baik, hanya ada
sebagian aspek yang harus
ditingkatkan seperti dalam
penyusunan RPP yaitu
bahan pembelajaran belum
tersusun secara sistematis,
penggunaan alat, media,
dan sumber belajar
kurang bervariasi, dan penyusunan langkah-langkah pembelajaran
kurang berorientasi pada siswa.
b)
Refleksi
pelaksanaan pembelajaran: refleksi
pelaksanaan pembelajaran
menyangkut kinerja guru
dan aktivitas siswa
dalam kelompok. Kinerja
guru dalam mengelola pembelajaran secara umum sudah cukup, kecuali dalam
hal membuka pelajaran masih
kurang menarik perhatian
siswa dan kurang membangkitkan motivasi
siswa untuk belajar.
Guru harus mampu menunjukkan sikap
tenang, agar siswa
nyaman dan senang
dalam pembelajaran.
Aktivitas siswa dalam
merespon pembelajaran sudah
baik, mereka merasa senang
dengan pembelajaran menggunakan
strategi pembelajaran STM.
c)
Refleksi terhadap hasil tes belajar siswa : dilihat
dari rata-rata kelas hasil tes pemahaman
konsep mencapai sebesar 65,00 dengan jumlah siswa tuntas belajar sebanyak 16
siswa atau 57,14% ini berarti
kurang berhasil dengan
KKM di SD
Negeri ............ 01 yaitu
70. Penyampaian materi
pembelajaran secara utuh,
membantu memperjelas pemahaman
siswa terhadap pembelajaran.
d)
Refleksi terhadap
faktor pendukung dan penghambat: faktor pendukung dari guru
yaitu guru mampu
memotivasi siswa untuk
lebih percaya diri mengemukakan pendapatnya
sedangkan faktor penghambatnya
yaitu gerakan anggota tubuh
yang dilakukan guru
kaku serta terkesan
tergesa-gesa. Faktor
pendukung dari siswa
yaitu siswa merasa
senang dengan pembelajaran menggunakan strategi
pembelajaran STM sedangkan bagi
siswa yang tidak terbiasa
belajar di luar
kelas mereka malas
melakukan pengamatan. Faktor pendukung dari fasilitas yaitu Buku- buku
sumber dan alat peraga yang mendukung dalam mempelajari konsep energi
alternatif serta lingkungan sekolah
yang dapat membuat
siswa tidak jenuh
selama pembelajaran.sedangkan
faktor penghambatnya yaitu
terbatasnya alat peraga dan
alat pelajaran sekolah
dan terbatasnya waktu
pembelajaran mengakibatkan
kurang mendalamnya siswa
dalam memahami Energi Alternatif
C.
Deskripsi Siklus II
Setelah mempertimbangkan hasil refleksi pada siklus pertama, maka pada
siklus kedua peneliti mencoba menyempurnakan pelaksanaan perbaikan
pembelajaran. Setelah dilaksanakan perbaikan dengan mengurangi jumlah anggota kelompok menjadi 4-5
yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belaajr siswa dalam pelaksanaan
kerja kelompok, membentuk kelompok didasarkan pada persamaan motivasi, bakat,
maupun kemampuan dari masing-masing
siswa sehingga dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan diskusi kelompokm
menyusun konsep atau pola pelaksanaan kerja kelompok agar terarah sehingga
sistematika kerja kelompok dapat berjalan dengan baik sehingga dapat mendukung keberhasilan proses penyimpulan
akhir kegiatan pembelajaran dan menambah materi pendukung pelaksanaan kerja
kelompok baik dari segi sarana prasarana maupun ketersediaan buku-buku
refrensi.
Penjelasan proses perbaikan pembelajaran IPA materi energi alternaif
dengan menggunakan dengan pendekatan STM
pada siklus II sebagaimana uraian di bawah
ini :
1.
Data Hasil Perencanaan
Sebagaimana
pada siklus pertama,
perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus
II dituangkan dalam
bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat dengan merujuk kepada Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu
RPP juga dirancang
dengan berorientasi pada
strategi pembelajaran kontekstual untuk
meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA. Aspek
yang dirancang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran mencakup Standar
Kompetensi: Memahami berbagai
bentuk energi dan
cara penggunaannya dalam kehidupan
sehari-hari tentang berbagai
energi alternatif dan cara penggunaannya.
Seperti
halnya siklus I,
pada siklus II
guru menetapkan strategi pembelajaran yaitu
dengan menggunakan strategi
pembelajaran kontekstual. Sumber
belajar merujuk pada hasil pengamatan siswa di lapangan dan buku paket mata
pelajaran IPA kelas IV. Menetapkan prosedur penilaian meliputi
penilaian terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran,
kinerja/aktivitas guru dan
siswa serta penilaian
akhir untuk mengungkap
hasil belajar siswa dengan jenis tes tertulis dengan pilihan ganda.
2.
Data Hasil Pelaksanaan Tindakan
Data hasil pelaksanaan tindakan pada
siklus kedua pada Pembelajaran Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi
Energi Alternatif dan Cara Penggunannnya sebagaimana tabel di bawah ini
Tabel 4.4 Rekapitulasi
Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif
dan Cara Penggunannnya pada Siklus II
No
|
Nama Siswa
|
Siklus II
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||
1
|
70
|
√
|
-
|
|
2
|
80
|
√
|
-
|
|
3
|
70
|
√
|
-
|
|
No
|
Nama Siswa
|
Siklus II
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
Tuntas
|
Belum Tuntas
|
|||
4
|
60
|
-
|
√
|
|
5
|
70
|
√
|
-
|
|
6
|
70
|
√
|
-
|
|
7
|
70
|
√
|
-
|
|
8
|
80
|
√
|
-
|
|
9
|
70
|
√
|
-
|
|
10
|
70
|
√
|
-
|
|
11
|
60
|
-
|
√
|
|
12
|
80
|
√
|
-
|
|
13
|
70
|
√
|
-
|
|
14
|
80
|
√
|
-
|
|
15
|
70
|
√
|
-
|
|
16
|
80
|
√
|
-
|
|
17
|
70
|
√
|
-
|
|
18
|
80
|
√
|
-
|
|
19
|
70
|
√
|
-
|
|
20
|
80
|
√
|
-
|
|
21
|
70
|
√
|
-
|
|
22
|
60
|
-
|
√
|
|
23
|
70
|
√
|
-
|
|
24
|
80
|
√
|
-
|
|
25
|
70
|
√
|
-
|
|
26
|
80
|
√
|
-
|
|
27
|
80
|
√
|
-
|
|
28
|
70
|
√
|
-
|
|
Jumlah
|
2.030
|
25
|
3
|
|
Rata-Rata
|
72,50
|
89,29
|
10,71
|
Keterangan
:
B : BelumTuntas
T : Tuntas
KKM : 70
Dari tabel 4.4
tentang Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif dan Cara Penggunannnya di atas
dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar 65,00
setelah dilakukan perbaikan mengalami kenaikan menjadi 72,50 pada siklus II. Rata-rata
hasil belajar naik 7,50.
2. Jumlah siswa yang telah mencapai tingkat
ketuntasan belajar 29 siswa (89,29%) dan masih ada 3 siswa atau 9,38% yang
belum tuntas belajarnya.
Melihat
hasil di atas maka peneliti bersama-sama dengan observer menyimpulkan bahwa
hasil tes hasil belajar menunjukkan hasil 72,50. Hal ini menunjukkan bahwa tes
hasil belajar sudah memenuhi kriteria keberhasilan karena hasil belajar berada
di atas angka kriteria minimal ketuntasan (KKM) sebesar 70 sehingga proses perbaikan
pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada pelaksanaan siklus II
3.
Data Hasil Pengamatan
Pada tahap
pengamatan mengenai Motivasi siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam Materi Energi Alternatif dan Cara Penggunannnya di atas
dapat diterangkan sebagai berikut:
Tabel 4.5 Rekapitulasi
Peningkatan Prestasi Siswa Pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif dan Cara Penggunannnya Siklus II
No
|
Pembelajaran
|
Kenaikan Motivasi Siswa
|
Persentase
|
1.
|
Kondisi awal
|
10
|
35,71
|
2.
|
Siklus I
|
19
|
67,86
|
3.
|
Siklus II
|
28
|
100
|
Dari data
pada tabel 4.5 di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut :
1.
Pada siklus I, siswa yang menunjukkan
motivasi peningkatan belajar sebanyak 10 siswa atau 35,71%
2.
Pada siklus ke II, siswa yang
menunjukkan peningkatan motivasi belajar sebanyak 19 siswa atau 67,86%
3.
Dari siklus I ke siklus II, motivasi
belajar siswa meningkat sebesar 32,14% atau sebanyak 9 siswa.
Dari tabel
di atas dapat disimpulkan bahwa dari 32 siswa terdapat 32 orang yang tuntas
belajarnya (100%) dilihat dari keaktifan belajarnya. Melihat hasil di atas maka
peneliti bersama-sama dengan observer menyimpulkan bahwa hasil pengamatan terhadap
peningkatan keaktifan belajar sudah mencapai angka di atas 85%, sehingga proses
perbaikan pembelajaran dinyatakan berhasil dan tuntas pada siklus II
4.
Data Hasil Refleksi
Setelah
pelaksanaan perbaikan pembelajaran
pertemuan pertama dan kedua siklus
kedua, dapat dinyatakan bahwa proses
pembelajaran dinyatakan berhasil karena seluruh siswa yang berjumlah 32 siswa 29
siswa dinyatakan tuntas belajarnya (90.63%) dengan nilai rata-rata sebesar 72,50,
serta peningkatan motivasi belajar yang juga mencapai 100%. Dari hasil yang
dicapai pada proses perbaikan pembelajaran siklus kedua ini, semuanya telah
memenuhi kriteria ketuntasan sehingga proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran
dinyatakan tuntas pada siklus kedua dan kepada tiga orang siswa (9,38%) yang
belum tuntas akan diadakan perbaikan dengan melaksanakan kegiatan remidial. Secara umum
kesiapan guru dalam
menguasai materi, penyusunan RPP
dan penyediaan instrumen yang
dibutuhkan dalam penelitian
sudah baik, guru
mampu mengarahkan siswa pada tujuan pembelajaran.
Setelah dilakukan analisa terhadap data yang diperoleh, maka hasil
penelitian dapat dirangkum sebagai berikut :
a.
Hasil Belajar
Setelah melakukan analisa terhadap data yang
peroleh dari tiga siklus yang dilaksanakan maka dapat dapat disimpulkan bahwa
penggunaan pendekatan STM pada
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi energi alternatif dan cara
penggunannnya menunjukkan peningkatan yang signifikan terhadap hasil proses
pembelajaran. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.6. di bawah ini :
Tabel 4.6 Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa pada
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif dan Cara
Penggunannnya pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No
|
Pembelajaran
|
Hasil
Belajar Siswa
|
||||
Nilai
|
Tuntas
|
%
|
Belum
|
%
|
||
1.
|
Kondisi awal
|
56,79
|
6
|
21,43
|
22
|
78,57
|
2.
|
Siklus I
|
65,00
|
16
|
57,14
|
12
|
42,86
|
3.
|
Siklus II
|
72,50
|
25
|
89,29
|
3
|
10,71
|
Dari penjelasan
pada tabel 4.6 di atas, diperoleh keterangan sebagai berikut :
1) Pada siklus I, angka ketuntasan belajar naik
menjadi 57,14% (bertambah 10 siswa
atau 35,71% dari kondisi awal)
2) Pada siklus II, angka ketuntasan belajar naik
menjadi 89,29% (bertambah 9 siswa atau 32,14% dari siklus I)
3) Pada siklus I, nilai rata-rata hasil belajar
mengalami kenaikan sebesar 8,21 menjadi 65,00 pada siklus I.
4) Pada siklus II, nilai rata-rata hasil belajar
mengalami kenaikan sebesar 7,50 dari siklus I menjadi 72,50 pada siklus kedua.
Untuk
lebih jelasnya peningkatan ketuntasan
belajar siswa dan nilai rata-rata hasil belajar dapat dilihat pada gambar
diagram batang berikut ini :
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Angka Nilai
Rerata Hasil dan Ketuntasan Belajar pada Setiap Siklus Perbaikan Pembelajaran
b.
Motivasi Belajar
Dari hasil analisis peningkatan ketuntasan
belajar siswa pada setiap siklus perbaikan pembelajaran, secara rinci dapat
dilihat pada tabel 4.7 di bawah ini :
Tabel 4.7
Rekapitulasi Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Materi Energi Alternatif
dan Cara Penggunannnya pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
No
|
Pembelajaran
|
Peningkatan Motivasi
Siswa
|
Persentase
|
1.
|
Kondisi awal
|
10
|
35,71
|
2.
|
Siklus I
|
19
|
67,86
|
3.
|
Siklus II
|
28
|
100
|
Dari penjelasan pada tabel 4.7 di atas, diperoleh
keterangan sebagai berikut :
1)
Pada kondisi awal, siswa yang
menunjukkan peningkatan motivasi belajar
sebanyak 10 orang atau 35,71%
2)
Pada siklus I, siswa yang menunjukkan
peningkatan motivasi belajar sebanyak 19
orang atau 67,86%
3)
Pada siklus II, siswa yang
menunjukkan peningkatan motivasi belajar sebanyak 28 orang atau 100%
Untuk lebih
jelasnya peningkatan motivasi belajar
dapat dilihat pada gambar diagram batang berikut ini :
Gambar 4.2 Diagram
Batang Peningkatan Motivasi Siswa pada Setiap Siklus Perbaikan Pembelajaran
D.
Pembahasan
Dari temuan
dan refleksi selama siklus I, dan II pendekatan pembelajaran Sains Teknologi
Masyarakat pada mata pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi “Energi
alternatif” telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap
hasil-hasil pembelajaran.
1. Siklus Pertama
Pada siklus
pertama, dengan menjelaskan pengertian energi alternatif dan contoh-contohnya.
Manfaat dari adanya energi alternatif serta pemanfaatan bagi manusia dalam
kehidupan sehari-hari, serta pembimbingan siswa
untuk melaksanakan berbagai pengamatan walau tidak secara langsung,
hanya dalam bentuk peraga akan tetapi siswa dilatih untuk mengamati peristiwa
yang terjadi, mencari keterangan, menganalisa data, mensintesis dan membuat
kesimpulan, hasil yang diharapkan belum tercapai secara maksimal.
a. Motivasi Belajar
Peningkatan
motivasi belajar meningkat cukup baik pada setiap siklusnya. Tingkat motivasi
belajar meningkat dari 10 siswa (35,71%) pada kondisi awal menjadi 19 siswa
atau 67,86% atau mengalami kenaikan 9 siswa atau 32,14%.
b. Hasil Belajar
Hasil
belajarpun meningkat cukup baik, yaitu dari nilai rata-rata hasil belajar
sebesar 56,79 pada kondisi awal, menjadi 65,00 pada siklus pertama atau
mengalami kenaikan nilai rata-rata sebesar 8,21 dari kondisi awal, sedangkan
tingkat ketuntasan belajar baru mencapai angka 16 siswa atau 57,14%. Hal ini
menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mengalami kenaikan 10 siswa dari studi
pendahuluan atau 35,71%.
Setelah
peneliti dengan observer mendiskusikan hasil observasi dan wawancara yang
dikaitkan dengan hasil tes formatif, maka pada siklus kedua perlu ditanggulangi
dengan menggali persepsi awal siswa tentang materi yang akan dipelajari sebelum
proses pembelajaran berlangsung. Sebagai usaha
untuk memaksimalkan pemahaman siswa terhadapkonsep pembelajaran yang
disampaikan, maka peneliti akan membuat contoh energi alternatif dengan
percobaan membuat “baling-baling dari bulu burung” dari . Hal ini dimaksudkan
agar siswa secara langsung “berbuat” tidak hanya mendengar atau membaca saja,
akan tetapi langsung mempraktekkannya
2. Siklus Kedua
Siklus
kedua, Hal ini dikarenakan adanya percobaan membuat baling-baling dari bulu
burung di mana siswa secara langsung
mengalami proses pembelajaran. Dalam percobaan, siswa secara tidak langsung
telah melakukan pengamatan, menganalisa, membuat kesimpulan dari apa yang
mereka lakukan, ternyata hasil yang dicapai mengalami peningkatan yang cukup
berarti dari siklus pertama.
a. Motivasi Belajar
Peningkatan
motivasi belajar cukup signifikan pada setiap siklusnya, dimana pada siklus
pertama hanya 67,86% atau 19 siswa, meningkat menjadi 100% atau 28 siswa pada
siklus kedua atau mengalami kenaikan sebanyak 9 orang siswa (32,14%) dari
pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama.
b. Hasil Belajar
Sepertinya
halnya peningkatan motivasi belajar, hasil belajarpun meningkat cukup baik,
yaitu dari nilai rata-rata hasil belajar sebesar 65,00 pada siklus pertama,
menjadi 72,50 pada siklus kedua atau mengalami kenaikan nilai rata-rata sebesar
7,21 dari siklus pertama, sedangkan tingkat ketuntasan belajar mencapai angka 25
siswa atau 89,29%. Hal ini menunjukkan bahwa ketuntasan belajar mengalami
kenaikan 9 siswa atau 32,14%.
Dari dua siklus pelaksanaan kegiatan perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan, dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan
aspek-aspek yang menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran yang terjadi pada
setiap siklus sehingga dapat disimpulan bahwa pada siklus kedua, proses
perbaikan peningkatan pembelajaran dengan melaksanakan penelitian tindakan
kelas dinyatakan tuntas dan berhasil. Dari dua siklus pelaksanaan perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan, dapat disimpulkan penjelasan mengenai kenaikan motivasi
dan hasil belajar siswa yang terjadi pada setiap siklus menunjukkan kenaikan
yang signifikan. Peningkatan motivasi siswa menunjukkan perolehan pada kondisi
awal hanya 10 siswa atau 35,71%, naik menjadi 19 siswa atau 67,86% pada siklus
pertama, dan 100% atau 28 siswa pada siklus kedua. Hal tersebut didukung pula
oleh kenaikan hasil belajar siswa dari rata-rata pada kondisi awal hanya 56,79 naik menjadi 65,00 pada siklus pertama,
dan 72,50 pada siklus kedua dengan
tingkat ketuntasan belajar sebanyak 6 siswa (21,43%) pada kondisi awal, 57,14% atau 16 siswa pada siklus
pertama, 25 siswa atau 89,29% pada
siklus kedua. Dari 28 siswa yang mengikuti pelaksanaan perbaikan pembelajaran 25
siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan tiga siswa (10,71%) belum tuntas
belajarnya, namun secara keseluruhan semua kriteria keberhasilan pembelajaran
terlah tercapai pada siklus kedua. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa
pembelajaran telah memenuhi kriteria ketuntasan, demikian pula halnya dengan
peningkatan motivasi belajar dalam pembelajaran. Setelah peneliti dengan
supervisor dan observer mendiskusikan tentang hasil observasi dan wawancara
yang dikaitkan dengan hasil tes formatif, maka pembelajaran dapat dilanjutkan
pada materi selanjutnya, dan kepada keempat siswa yang belum tuntas belajarnya
akan diberikan program khusus dengan melaksanakan kegiatan remidial setiap hari
selama satu minggu yang dilaksanakan pada jam terakhir
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih