Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Sunday, 30 March 2014

PTK TAMAN KANAK-KANAK : UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DIDIK MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DENGAN METODE BERCERITA DI KELOMPOK A TAMAN KANAK-KANAK .....................



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak usia dini lainnya, sehingga pendidikannya pun perlu dipandang sebagai sesuatu yang dikhususkan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Disebutkan secara tegas dalam undang-undang tersebut bahwa  Pendidikan  Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu  upaya  pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Seni merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan daya kreativitas anak. Seni sangat erat hubungannya dengan kreativitas. Namun kemudian untuk mengembangkan kreativitas anak, haruslah mereka diberi kebebasan dalam menggunakan beragam media seni. Dengan kebebasan yang diberikan, mereka akan melakukan eksplorasi sendiri dalam menciptakan sebuah karya. Beaty (1996: 180) menyatakan bahwa “the key to setting up an environment that promotes creativity is freedom”. Kebebasan merupakan kunci utama untuk meningkatkan kreativitas. Menurut Moeslichatoen (2004: 40), “salah satu cara yang banyak dilakukan anak untuk menyalurkan dorongan kreatifnya yang menggebu-gebu adalah dengan menggambar”. Yang menjadi catatan penting dalam pengembangan kreativitas ini adalah yang menjadi tujuan dari pemberian aktivitas seni pada anak bukan melihat pada hasil akhir namun lebih kepada membantu anak untuk terlibat dalam proses kreatif karena keterampilan proses merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan anak.
Menurut, Sumanto (2005: 11) kreativitas seni rupa adalah kemampuan menemu-kan, menciptakan, membuat, merancang ulang dan memadukan sesuatu gagasan baru maupun lama menjadi kombinasi baru yang divisualkan ke dalam komposisi suatu karya senirupa dengan didukung kemampuan terampil yang dimilikinya.
Kreativitas anak usia dini adalah kreativitas alamiah yang dibawa dari sejak lahir dan merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran dan aktivitas. Kreativitas alami seorang anak usia dini terlihat dari rasa ingin tahunya yang besar. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada orang tuanya terhadap sesuatu yang dilihatnya.
Salah satu potensi dasar pada diri anak yang perlu dikembangkan sejak dini adalah potensi kreativitas. Bebagai upaya dapat dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak antara lain melalui kegiatan/pengajararan seni rupa khususnya dalam bentuk kegiatan menggambar. Gambar anak-anak menjadi sesuatu yang penting untuk pertumbuhannya dan merupakan refleksi anak dalam pendidikan kreatif. Melalui gambar anak, dapat dikaji berbagai hal yang berkaitan dengan pengalaman, fantasi, imajinasi, tingkat kecerdasan, kebebasan berekspresi, kreativitas, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya (Lowenfeld dan Brittain 1982)
Guru memegang peran penting dalam pendidikan, tentunya juga dituntut kreativitasnya agar dapat mengembangkan potensi kreatif anak. Dalam kaitan pendidikan seni, Nursito (2000:9) mengamati permasalahan rendahnya pengembangan kreativitas anak lebih banyak disebabkan oleh kurangnya kemampuan guru dalam mengembangkan kreativitas anak didik. Keadaan ini lebih diperburuk dengan kekurang wawasan dan pemahaman guru terhadap hakikat pendidikan seni, dan lebih khusus lagi pemahaman guru terhadap anak sebagai subyek didik yang memiliki karakteristik berbeda dengan orang dewasa. Kelemahan pemahaman guru tentang hal ini seringkali menyebabkan pengambilan keputusan-keputusan kependidikan yang kurang tepat baik metode pembinaan maupun dalam penilaian/evaluasi karya anak-anak.
Pengembangan kreativitas anak melalui wadah pendidikan, baik formal maupun non formal senantiasa menempatkan pendidikan seni rupa sebagai medianya, termasuk di dalamnya pembelajaran menggambar.Pengembangan kreativitas anak sangatlah tepat bilamana kegiatan menggambar dijadikan sebagai sarana pengembangannya. Sebagaimana dikemukakan Herbert Read (Susilowati 2010), bahwa gambar sebagai hasil dan aktivitas berkarya seni dianggap sebagai media yang paling besar peluangnya bagi pengembangan potensi anak, terutama yang berkaitan dengan pengembangan kreativitasnya.Keuntungan utama yang diperoleh anak dari kegiatan menggambar adalah pengalaman mencipta dengan harapan dapat membekali untuk menjawab tantangan bentuk-bentuk baru dalam kehidupan kelak.
Namun demikian metode untuk mengembangkan kreativitas menggambar anak seringkali menjadi kendala bagi guru atau pendidik. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman tentang berbagai cara yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak tersebut. Oleh karena itu dipandang perlu adanya pemikiran-pemikiran atau model-model yang dapat diterapkan untuk membantu guru atau pendidik mengembangkan kreativitas anak dalam menggambar
Mengembangkan kreativitas menggambar anak memerlukan peran penting pendidik hal ini secara umum sudah banyak dipahami. Anak kreatif memuaskan rasa keingintahuannya melalui berbagai cara seperti berekplorasi, bereksperimen dan banyak mengajukan pertanyaan pada orang lain. Suratno (2005: 19) menjelaskan anak kreatif dan cerdas tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan perlu pengarahan salah satunya dengan memberi kegiatan yang dapat mengembangkan kreativitas anak. Hal ini dapat diketahui dengan masih banyaknya orang–orang yang belum mampu menghasilkan karyanya sendiri, mereka masih meniru karya milik orang lain. Keadaan tersebut disebabkan karena kurangnya pengembangan kreativitas menggambar sejak usia dini.
Anak–anak usia dini pada khususnya di TK ................. juga masih memiliki daya kreativitas menggambar yang rendah. Dari 20 siswa, hanya tiga orang siswa (15%) yang menunjukkan kreativitas dalam menggambar, sedangkan sisanya sebanyak 17 siswa atau 85%  belum menunjukkan kreativitas dalam menggambar. Hal ini dapat dilihat dari coretan yang dihasilkan anak masih berkesan umum dan menampilkan gambar yang sama setiap pengerjaan tugas menggambar. Misal: anak hanya menggambar rumah saja, anak menggambar gunung saja, atau anak menggambar pohon saja, ketika anak diberikan tugas untuk mengambar suasana kelas sering ramai, anak sering jalan-jalan sendiri dan tidak serius dalam menggambar, selain itu anak belum bisa mengungkapkan idenya sendiri kalau tidak dibantu oleh guru anak-anak masih terfokus pada gambar yang telah dicontohkan oleh gurusehingga hasil gambar anak cenderung sama persis dan tidak ada yang berani jauh berbeda dengan gambar guru.
1.     Identifikasi Masalah
 Berdasarkan  latar  belakang  masalah  di  atas,  maka  peneliti  mengidentifikasi berbagai masalah yang muncul, yaitu:
a.      Guru kurang memahami arti pentingnya pengembangan kreativitas.
b.     Kurang bervariasinya upaya yang dilakukan  guru untuk mengembangkan kreativitas anak.
c.      Guru  kurang  memberikan  kegiatan  seni  yang  dapat  mengembangkan kreativitas anak, khususnya dengan kegiatan menggambar.
d.     Anak  belum  memiliki  kebebasan  dalam  menggambar  saat berada  di sekolah

2.     Analisis Masalah
Permasalahan tersebut di atas disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya media pembelajaran yang kurang menarik, pembelajaran yang hanya menitikberatkan pada membaca dan berhitung saja dan penggunaan metode yang kurang inovatif sehingga membuat anak bosan dan kurang dapat memunculkan ide kreatifnya.Terdapat beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengembangkan kreativitas anak antara lain dengan bermain musik, mengunjungi pameran, menonton pertunjukan wayang, olahraga, bercerita dan karyawisata. Metode bercerita merupakan salah satu metode yang efektif untuk meningkatkan kreativitas pada anak usia dini. Hal ini karena metode bercerita dapat merangsang anak untuk berpikir kreatif, perhatian anak terhadap proses pembelajaran makin panjang, anak mampu mengorganisasikan kemampuan diri atau melatih kepercayaan diri pada anak, merangsang imajinasi anak, sehingga menghasilkan karya yang original.
3.     Alternatif Pemecahan  Masalah
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Masrokah (2010) menunjukkan bahwa metode bercerita dapat meningkatkan kreativitas menggambar, metode bercerita bermanfaaat untuk mengembangkan kemampuan kognitif, efektif, maupun psikomotor masing-masing anak, bila anak terlatih untuk mendengarkan dengan baik, maka anak akan terlatih untuk menjadi pendengar yang kreatif dan kritis. Pendengar yang kreatif mampu melakukan pemikiran-pemikiran baru berdasarkan apa yang didengarnya. Pendengar yang kritis mampu menemukan ketidak sesuaian antara apa yang di dengar apa yang dipahami. oleh karena itu buku cerita merupakan media yang efektif untuk meningkatkan kreativitas menggambar pada anak usia dini. Hal ini disebabkan karena dongeng dan cerita disukai hampir semua anak apa lagi kalau cerita tersebut berupa cerita dengan ilustrasi bagus dengan sedikit permainan yang melibatkan mereka. Anak-anak akan merasa terlibat dalam petualangan dan konflik-konflik yang dialami karakter-karakter di dalamnya, sehingga mendengarnya pun akan menyenangkan. Cerita dengan tema fantasi relialistis membantu anak berimajinasi tentang hal-hal yang berada di luar lingkungannya sehingga perkembangan pemikiran dan kreativitas anak tidak terbatas pada hal tertentu.
Lebih lanjut Indah fajarwati (2010) menyatakan bahwa metode bercerita merupakan salah satu metode yang banyak digunakan di Taman Kanak-kanak. Sebagai suatu metode bercerita mengundang perhatian anak terhadap pendidik sesuai dengan tema pembelajaran. Bila isi cerita dikaitkan dengan dunia kehidupan anak di Taman Kanak kanak, maka mereka dapat memahami isi cerita itu, mereka akan mendengarkannya dengan penuh perhatian, dan dengan mudah dapat menangkap isi cerita. Kelebihan dari metode bercerita ini adalah anak lebih banyak menyerap verbal, guru lebih mudah mengatur anak, anak lebih senang membayangkan secara ilustrasi cerita yang diberikan guru, dapat mengendalikan emosi anak, Membuat anak lebih penasaran akan cerita yang diberikan guru.
B.    Pembatasan Masalah
Berdasarkan  identifikasi  masalah  di atas,  maka  peneliti  akan  membatasi  masalah yang akan dikaji yaitu pada pengembangkan kreativitas melalui kegiatan menggambar dengan metode bercerita di Kelompok A TK .................  Tahun Pelajaran 2013/2014.
C.   Rumusan Masalah
 Dari batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada penelitian  ini adalah  “Bagaimana kegiatan  menggambar dengan metode bercerita dapat  meningkatkan kreativitas  anak  di Kelompok A TK ................. Tahun Pelajaran 2013/2014”
D.   Tujuan Penelitian
1.     Tujuan Umum
Secara  umum  tujuan  penelitian  ini adalah  untuk  mendeskripsikan  penggunaan metode bercerita sebagai upaya untuk  meningkatkan kreativitas  anak di Kelompok A TK ................. Tahun Pelajaran 2013/2014.
2.     Tujuan Khusus
a.   Untuk  mengembangkan  kreativitas  anak di kelompok  A  melalui  kegiatan menggambar di ................. Tahun Pelajaran 2013/2014.
b.   Untuk  mengetahui  penerapan metode bercerita pada  kegiatan  menggambar  dalam meningkatkan  kreativitas  anak di Kelompok A TK ................. Tahun Pelajaran 2013/2014.

c.   Mengetahui seberapa besar peningkatan kreativitas  anak dalam menggambar dengan penerapan metode bercerita di Kelompok A TK ................. Tahun Pelajaran 2013/2014
E.    Manfaat Penelitian
1.     Bagi Anak
Dapat  memupuk pribadi yang  aktif  dan  kreatif  dalam  belajar,  khususnya melalui kegiatan menggambar yang dapat mengembangkan kreativitasnya.
2.     Bagi Guru
Sebagai  bahan  masukan  bagi  guru  untuk  memperbaiki  pembelajaran,  khususnya  melalui  kegiatan  menggambar  yang  dapat  mengembangkan kreativitas anak usia dini.
3.     Bagi Sekolah
Sebagai  bahan  masukan  bagi  sekolah  untuk  melahirkan anak-anak  yang kreatif dan sekaligus memperbaiki pembelajaran.
4.     Bagi Peneliti
Sebagai  bahan  dan  informasi  untuk   melakukan  penelitian  lebih  lanjut, khususnya yang  berkenaan  dengan  kegiatan  menggambar dan  kreativitas anak usia dini.




Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih