Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Sunday, 30 March 2014

PTK TAMAN KANAK-KANAK : UPAYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF DALAM MENGENAL WARNA MELALUI PERMAINAN KANCING BAJU KELOMPOK B TK .......................



BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang Masalah
Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentangan usia lahir sampai 8 tahun . Pada usia ini seluruh aspek perkembangan kecerdasan (IQ, EQ, SQ), tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Hal itu dapat terjadi jika dilakukan upaya pengembangan melalui pendidikan. Para ahli berpendapat bahwa perkembangan kecerdasan anak berkembang sangat cepat pada tahun-tahun awal kehidupan anak. Pada usia 4 tahun kapasitas kecerdasan sudah mencapai sekitar 50%, usia 8 tahun mencapai 80% dan mencapai titik kulminasi 100% pada usia 18 tahun. Oleh sebab itu, anak usia dini disebut masa emas perkembangan. Usia keemasan (golden age) merupakan masa dimana anak mulai peka atau sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda, namun pada umumnya biasa terjadi pada rentang usia lahir sampai dengan 6 tahun. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan, (Hartati, 2005:8). Masa ini merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan fisik dan psikis (intelektual, motorik, bahasa, sosial, dan emosional). Agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal, maka dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Sistem Pendidikan Nasional UU pasal 28 No. 20/2003 ayat 1  bahwa  yang termasuk  anak  usia  dini  adalah  anak  yang  masuk  dalam  rentang  usia  0-6  tahun yang  dilakukan  melalui  pemberian  rangsangan  pendidikan  untuk  membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.Usia  dini  atau  prasekolah  merupakan  usia  yang  efektif  untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak, upaya pengembangan ini  dapat  di  lakukan  berbagai  cara,  termasuk  melalui  permainan-permainan, aktivitas  pembelajaran  dengan  kegiatan  menklasifikasikan  benda  berdasarkan warna.  Kegiatan  ini  tidak  hanya  terkait  dengan  kemampuan kognitif  saja,  tetapi juga  kesiapan  mental  sosial  dan  emosional,  karena   itu  dalam  pelaksanaannya harus dilakukan secara menarik, bervariasi dan menyenangkan.
Dalam  bidang  pengembangan  kemampuan  dasar  kognitif  anak  mampu mengembangkan  kemampuan  berpikir  untuk  mengolah  perolehan  belajarnya sehingga  mampu  mengklasifikasi  benda  berdasarkan  bentuk,  warna  dan  ukuran, mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau sejenis. Peningkatan kognitif mengenal warna dikenalkan pada masa-masa ini atau masa usia dini sangat bagus karena mengenal warna sangat penting untuk anak usia dini untuk kebutuhan anak di masa depannya. Bila anak bisa mengetahui atau memahami warna-warna maka anak mampu menyebutkan warna-warna satu persatu misalnya warna merah, warna hijau, warna kuning, warna biru dan warna-warna lainnya. Peningkatan kognitif mengenal warna juga bisa dilakukan dengan cara bermain, misalnya: dengan bermain tepuk warna, tebak warna, tebak gambar, bernyanyi dan lain sebagainya.
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang- ulang dan menimbulkan kesenangan / kepuasan bagi diri seseorang. Upaya melalui bermain memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi, dan belajar secara menyenangkan. Selain itu, bermain membantu anak mengenal dirinya sendiri, dengan siapa ia hidup, serta lingkungan tempat ia hidup. Diyakini bahwa bermain memberikan kontribusi khusus pada semua aspek perkembangan anak, sehingga semua kegiatan yang dilakukan anak harus diwujudkan melalui aktivitas bermain.
Peningkatan kognitif mengenal warna sangat dibutuhkan untuk anak usia dini. Karena dengan anak mengerti akan warna maka anak mampu membedakan akan warna-warna satu dengan warna lainnya. Pengembangan kemampuan anak pada ranah kognitif meliputi mengkaji dan mengenal fenomena alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penggunaan media kancing baju diharapkan peran yang disampaikan oleh pendidik yaitu tentang kemampuan mengenal warna dapat lebih mudah dimengerti atau dipahami oleh anak.
Dari hasil pengamatan di ......................., di kelompok B dengan jumlah 15 anak, 80% anak sudah mampu menyebutkan atau mengenal satu sampai dua warna, akan tetapi anak-anak yang mampu menyebutkan warna lebih dari lima warna hanya sekitar 20%. Penilaian tersebut berdasarkan variasi media pembelajaran atau metode yang diajarkan kepada anak sehingga perlu dilakukan langkah perbaikan pembelajaran dalam konsep pengenalan terhadap warna.
Metode yang dipakai sebelumnya adalah metode demonstrasi. Sedangkan media pembelajaran yang digunakan adalah crayon dan pensil warna, oleh karena itu peniliti ingin meneliti dengan menggunakan media permainan kancing baju untuk meningkatkan kemampuan kognitif dalam mengenal warna agar pembelajaran yang aktif dan menarik serta menyenangkan sesuai dengan kebutuhan anak.
1.    Identifikasi Masalah
Mengacu pada penjelasan tentang proses pembelajaran sebagaimana dijelaskan di atas, ada beberapa permasalahan yang dapat teridentifikasi, antara lain:
a.      Penerapan metode yang kurang tepat dalam proses pembelajaran berujung pada rendahnya daya, kemampuan siswa dalam belajar serta kurang maksimalnya pengembangan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa.
b.     Ketidaktepatan penggunaan metode, model dan teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru.
c.      Guru belum mampu mengelola kelas dengan baik sehingga proses pembelajaran menjadi kurang menarik karena ketidaklengkapan sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran.
  1. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis merasa perlu untuk merefleksi diri sejauhmana kemampuan pribadi di dalam proses pembelajaran.  Selain itu juga melakukan diskusi dengan teman sejawat, melakukan kegiatan literatur mengenai masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran sehingga diketahui adanya kelemahan dalam proses pembelajaran sebagai berikut :
a.       Guru,  dalam  proses  pembelajaran  guru  kurang  menggunakan  metode  yang bervariasi,  guru  juga  memberikan  bahan  pelajaran  yang  terbatas  pada  buku paket yang digunakan oleh siswa,
b.      Siswa,  hasil  belajar  yang  kurang  dikarenakan  latar  belakang  siswa  yang beragam, baik itu dari kemampuan dasar kognitif siswa maupun latar belakang sosial siswa atau keluarganya,
c.       Sarana  dan  prasarana,  terbatasnya  sarana  dan  prasarana  yang  dimiliki  sekolah mengakibatkan penggunaan media pembelajaran yang kurang, sehingga kurang membantu  siswa  dalam  memahami  konsep  warna  khususnya pada kemampuan kognitif dalam mengenal warna.
  1. Alternatif Pemecahan Masalah
Berdasarkan permasalahan-permasalahan pembelajaran di atas  peneliti  belum  merasa  optimal  mengajar secara baik, untuk itu menurut peneliti agar peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam mengenal warna meningkat diperlukan adanya media pembelajaran yang tepat. Media sangat membantu dalam pembelajaran di Taman Kanak-kanak, karena media dirancang dengan baik dan menarik minat anak. Sehingga anak senang dan tidak bosan dalam proses belajar. Alat belajar edukatif adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak Taman Kanak-kanak (Zaman dkk 2008:63). Sebagai suatu alat permainan, media kancing baju bisa memperkaya sistem pembelajaran sehingga menjadi lebih bervariasi. Selain itu, sekolah membutuhkan sarana pemberian materi yang beraneka ragam. Pendidikan modern harus bertujuan untuk membentuk kemandirian, tanggungjawab, pendalaman materi, kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan kompetensi-kompetensi sosial yang lain. Di sinilah dibutuhkannya permainan sebagai variasi pendidikan dan pemahaman dalam pembelajaran. Permainan memungkinkan terwujudnya pembelajaran mandiri, kelompok dan tim (Klippert.1996:9)
Berdasarkan  permasalahan  yang  ada  peneliti  merasa  tertarik  untuk menerapkan  metode permainan dengan media kancing baju untuk  meningkatkan  kemampuan  kognitif  mengenal warna sehingga dapat diimplementasikan pada pembelajaran kognitif anak, karena pada  dasarnya  anak  menyukai  berbagai  macam  alat  permainan  salah  satunya kancing baju,  misalnya  untuk  mengenal  konsep  warna primer, keberagaman  warna juga dapat dikenalkan melalui kancing baju dengan memilih kancing baju yang berwarna merah, kuning dan biru  sehingga  anak  mampu  membedakan  konsep  warna.  Dari  uraian  latar  belakang  masalah   di atas,  maka  peneliti  membuat penelitian dengan judul upaya pengembangan kemampuan kognitif dalam mengenal warna melalui permainan kancing baju di kelompok B ....................... pada Tahun Pelajaran 2013/2014.

B.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana upaya pengembangan kemampuan kognitif mengenal warna melalui permainan kancing baju pada anak kelompok B ....................... Tahun Pelajaran 2013/2014?”

C.   Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.      Tujuan Umum
Tujuan  umum  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  membuktikan  keefektifan penggunaan permainan kancing baju sebagai upaya pengembangan kemampuan kognitif mengenal warna melalui permainan kancing baju pada anak kelompok B ....................... Tahun Pelajaran 2013/2014.
2.      Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut :
a.   Mendeskripsikan upaya pengembangan kemampuan kognitif mengenal warna melalui permainan kancing baju pada anak kelompok B ....................... Tahun Pelajaran 2013/2014.
b.   Mendeskripsikan seberapa besar peningkatan kemampuan kognitif mengenal warna melalui permainan kancing baju pada anak kelompok B ....................... Tahun Pelajaran 2013/2014.

D.   Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Manfaat dari pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1.   Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam menerapkan model, metode dan media pembelajaran dengan harapan sejauhmana peranan model, metode dan media pembelajaran tersebut dalam menunjang kegiatan proses belajar mengajar, salah satunya dalam peningkatan yang berhubungan dengan peningkatan kemampuan kognitif anak yaitu kemampuan mengenal warna.
2.   Manfaat Praktis
a.  Bagi Siswa
1) Memudahkan  siswa  untuk  menyerap  materi  pelajaran  yang  diberikan oleh guru.
2) Membuat siswa semangat dalam mengikuti pelajaran sehingga, siswa dapat mengikuti pembelajaran pengembangan kognitif pengenalan warna dengan baik.
3) Menambah  motivasi  belajar  siswa  untuk  mengikuti  pelajaran  yang diajarkan  sehingga   dapat  membantu  siswa  dalam  memperluas  ilmu pengetahuan.
b.   Bagi Guru
1) Sebagai pertimbangan guru dalam memilih media pembelajaran  yang akan digunakan dalam memberikan materi pelajaran.
2) Memberikan  informasi  bagi  guru  untuk  menggunakan  media pembelajaran  benda konkret berupa kancing baju sebagai salah satu alternatif dalam proses belajar mengajar dalam pengembangan kognitif pengenalan warna.
d.  Bagi Sekolah
Dengan penelitian ini membantu sekolah dalam menyelesaikan masalah-masalah pada siswa yang terjadi dalam pembelajaran tentang masalah peningkatan kemampuan kognitif anak mengenal warna.
c.  Bagi Peneliti
1) Sebagai  penerapan  pengembangan teori  terutama  yang  berkaitan  dengan pengembangan kognitif pengenalan warna.
2) Sebagai  upaya  belajar  untuk  menerapkan  media  pembelajaran yang  tepat  untuk  menyampaikan  bahan  ajar  sesuai  dengan  kondisi yang  diinginkan  siswa  dalam  proses  pembelajaran  yang  akan dilakukan.



Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.

0 comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih