BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan
merupakan suatu kebutuhan
yang harus dipenuhi
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa
dan bernegara. Juga
harus dilaksanakan sedini mungkin
agar tujuan pendidikan
dapat tercapai dan hal ini
menjadi tanggung jawab keluarga,
sekolah, masyarakat, dan
pemerintah. Selain itu, melalui
pendidikan akan terbentuk
manusia yang berbudi
pekerti luhur, kepribadian
mantap, dan mandiri serta punya rasa tanggung jawab. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional di
atas, maka pendidikan nasional
harus senantiasa menumbuh
kembangkan dan membina
para pelaku pendidikan terutama
para siswa yang
merupakan harapan bangsa untuk
memacu prestasi dalam
segala bidang agar
menjadi generasi - generasi
yang siap menghadapi
kemajuan zaman. Tuntutan
tersebut dapat diperoleh melalui
pendidikan yang dimulai
pada tingkatan terendah
atau Sekolah Dasar.
Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA)
berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa
fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi
juga merupakan suatu
proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari
diri sendiri dan
alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut
dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam
sekitar secara ilmiah.
Dalam pembealajaran IPA
tidak hanya dituntut
dengan penggunaan metode yang
sesuai, namun diperlukan
kemampuan guru dalam
penguasaaan konsep dan penguasaan
metode dalam mengajarkan
IPA. Hal ini
sangat penting mengingat keberadaan
guru sebagai ujung
tombak dalam meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yang
berdaya saing tinggi
dimasa yang akan
datang, oleh karena itu guru
harus memiliki kemampuan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran IPA
secara efektif dan efisien.
Para ahli pendidikan
dan pembelajaran IPA
menyatakan bahwa
pembelajaran IPA seyogianya
melibatkan siswa dalam
berbagai ranah, yaitu ranah
kognitif, psikomotorik, dan
afektif. Hal ini
dikuatkan dalam kurikulum IPA
yang menganjurkan bahwa
pembelajaran IPA di
sekolah melibatkan siswa dalam
penyelidikan yang berorientasi
inkuiri, dengan interaksi antara
siswa dengan guru
dan siswa lainnya.
Melalui kegiatan
penyelidikan, siswa membuat
hubungan antara pengetahuan
yang dimilikinya dengan pengetahuan ilmiah yang ditemukannya pada berbagai
sumber, siswa menerapkan
materi IPA untuk
mengajukan pertanyaan, siswa menggunakan
pengetahuannya dalam pemecahan
masalah, perencanaan, membuat
keputusan, diskusi kelompok,
dan siswa memperoleh penanganan
yang konsisten dengan suatu pendekatan aktif untuk belajar.
Pada
kenyataan di SD Negeri ......................., Pembelajaran
IPA dilaksanakan dengan menggunakan
metode yang kurang
tepat, tidak bervariasi
guru hanya menggunakan metode
ceramah saja tidak
menggunakan alat peraga
sementara siswa duduk secara pasif menerima informasi pengetahuan dan
keterampilan dari guru saja. Hal
ini diduga salah
satu penyebab siswa
kurang tertarik belajar
IPA yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Hal
ini terungkap dari data siswa
hasil tes tentang
materi pengaruh gaya terhadap
gerak benda, dari 17 siswa,
yang telah berhasil
mencapai KKM hanya
5 siswa (29,42%) sisanya 12 siswa (70,58%) masih di bawah
KKM yang ditetapkan yaitu 69.
Dalam bentuk tabel, rentang perolehan nilai siswa
kelas IV SD Negeri ....................... pada studi awal pada pembelajaran
IPA materi gaya sebagaimana dijelaskan pada tabel 1.1 di bawah ini :
Tabel 1.1 Daftar
Perolehan Nilai Studi Awal Siswa Kelas IV SD Negeri .......................
No
|
Rentang Nilai
|
Jumlah
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
70-79
|
5
|
29,41%
|
|
2
|
60-69
|
5
|
29,41%
|
|
3
|
50-59
|
7
|
41,18%
|
|
Jumlah
|
17
|
100,00%
|
Berdasarkan
uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, peneliti meminta bantuan
supervisor dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari
pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah
yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu
- Siswa kurang menguasai konsep tentang gaya
- Siswa kurang aktif dalam pembelajaran
- Siswa tidak mencatat hal-hal penting selama proses pembelajaran berlangsung.
- Siswa kurang berani dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan
- Kurangnya alat peraga yang digunakan
- Kurangnya motivasi belajar siswa
Setelah
berdiskusi dengan pembimbing dan teman sejawat maka berdasarkan hasil
identifikasi masalah peneliti akan memprioritaskan masalah-masalah yang akan
diteliti sebagai berikut :
- Model pembelajaran yang digunakan guru tidak sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar sehingga penguasaan konsep materi pembelajaran menjadi kurang baik.
- Ketidakmampuan guru memperhatikan perbedaan kemampuan siswa
- Guru yang terkesan kaku dalam penyampaian materi
- Guru tidak melibatkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan penemuan informasi.
- Guru tidak mampu membaca situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung.
Melihat
kondisi awal sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti berusaha untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, sehingga minat dan prestasi belajar siswa dapat tercapai sesuai
dengan harapan.
Salah satu
model pembelajaran yang cocok dalam
melibatkan peran siswa secara aktif
adalah dengan menggunakan
model Snowball Throwing. Snowball artinya
bola salju sedangkan
Throwing artinya
melempar, Snowball Throwing
secara keseluruhan dalam
terjemahan bahasa Inggris dapat
diartikan melempar bola
salju. Snowball Throwing adalah
merupakan salah satu
model pembelajaran yang dikembangkan berdasarkan pendekatan
kontekstual.
Berdasarkan pernyataan
di atas dapat
dijelaskan model Snowball
Throwing adalah salah satu model
pembelajaran aktif yang digunakan oleh guru yang
kreatif untuk meningkatkan
pemahaman dan hasil
belajar serta melatih kesiapan
siswa terhadap materi
pembelajaran yang disampaikan sesuai dengan kehidupan
sehari-hari. Model pembelajaran ini menggunakan permainan yaitu
dengan cara membuat
bola pertanyaan yang
ditulis oleh siswa dan
dilempar seperti bola
salju, kemudian masing-masing
siswa menjawab pertanyaan dari bola yang didapat.
Model
pembelajaran snowball throwing ini adalah model pembelajaran yang menyenangkan yaitu belajar sambil bermain. Hal ini
melibatkan siswa sepenuhnya secara aktif, baik segi fisik, mental
dan emosionalnya. Guru
hanya sebagai fasilitator
dan moderator. Model Snowball Throwing
merupakan model pembelajaran yang
kreatif dalam pembelajaran,
karena siswa akan
tertantang untuk terlibat secara
aktif dan semua siswa harus siap menjawab pertanyaan yang didapat ketika
pembelajaran berlangsung, sebagaimana
di jelaskan oleh Ahmad
Jamaludin Snowball Throwing sebagai
model pembelajaran yang menggunakan bola
pertanyaan dari kertas
yang digulung bulat
berbentuk bola kemudian di
lemparkan secara bergantian
di antara sesama
anggota kelompok.
Setelah penulis menguraikan
latar belakang masalah,
maka penulis melakukan penelitian
dengan judul Penerapan Model Snowball
Throwing Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar
Siswa pada Pembelajaran IPA
materi pengaruh gaya terhadap gerak benda di kelas IV SD Negeri ........................
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian sebagaimana latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
pelaksanaan perbaikan pembelajaran melalui pelaksanaan penelitian tindakan
kelas ini adalah :
1.
Apakah dengan penerapan
model Snowball Throwing dapat meningkatkan minat belajar
siswa pada pembelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak
benda siswa kelas IV SD
Negeri .......................?
2.
Apakah dengan penerapan
model Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA
materi pengaruh gaya terhadap gerak benda siswa kelas
IV SD Negeri .......................?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, agar penelitian tindakan kelas ini memiliki arah yang
jelas maka ditetapkan tujuannya sebagai berikut :
1. Untuk memperbaiki proses pembelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda, sehingga minat belajar siswa meningkat
melalui penerapan model Snowball Throwing
siswa kelas IV SD Negeri
........................
2. Untuk meningkatkan tingkat hasil belajar
siswa pada pembelajaran IPA materi pengaruh gaya terhadap gerak benda
melalui penerapan model Snowball
Throwing ssiwa kelas
IV SD Negeri ........................
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan
penelitian ini dapat memberi manfaat pada siswa, guru dan sekolah sebagai
berikut :
1. Manfaat Teoritis
Penelitian
ini memberikan data
empirik bagi kepentingan
peningkatan kualitas pengajaran di sekolah, khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan minat dan hasil
belajar siswa dalam
pembelajaran IPA, temuan penelitian
ini dapat dijadikan
dasar acuan bagi
pengelolaan pengembangan strategi
dan pengelolaan pembelajaran.
Penelitian ini dapat dijadikan pola pengembangan metode mengajar, strategi belajar mengajar
dan pengelolaan kelas.
2. Manfaat Praktis
a.
Bagi Siswa
1)
Melatih
kesiapan siswa dalam
membuat pertanyaan sesuai
dengan materi pembelajaran.
2)
Siswa lebih memahami materi pembelajaran.
3)
Siswa lebih aktif di dalam proses pembelajaran.
b.
Bagi Guru
Dapat dijadikan pertimbangan
dengan menggunakan model Snowball Throwing
sebagai usaha untuk
memperbaiki dan menyempurnakan proses
pembelajaran, sehingga memperoleh
hasil belajar yang maksimal.
c.
Bagi Kepala Sekolah
Memperoleh bahan acuan
bagi penanggungjawab sekolah baik
kepala sekolah dan seluruh dewan guru
dalam upaya peningkatan mutu
pembelajaran di sekolah melalui peningkatan kinerja mengajar.
klik download
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih