LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MEMAHAMI TEKS DESKRIPSI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS VII-A SMPN ............... SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Kenaikan Pangkat dari Golongan III/d ke IV/a
Unsur Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Oleh
..........................
NIP. ..........................
SMPN ...............
Jalan ……………………………………… Kabupaten …………………. Provinsi ……………….. Kode Pos ………….
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
1. a. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Memahami teks deskripsi melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023
b. Bidang Ilmu : Bahasa Indonesia
c. Kategori Penelitian : Strategi Pembelajaran
d. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas
2. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : ..........................
b. NIP : ..........................
c. Pangkat / Golongan : Penata Tingkat I/III-d
d. Jabatan : Guru Mata Pelajaran
e. Instansi : SMPN ...............
f. Tempat Penelitian : SMPN ...............
3. Lama Penelitian : 3 bulan (Bulan Juli 2022 sampai dengan Bulan September 2022)
4. Sumber Biaya : Swadaya
Mengetahui .........................., 26 September 2022
Kepala Sekolah Peneliti
…………………… ..........................
NIP. ………………………. NIP. ..........................
Mengetahui
Pengawas Sekolah
……………………….
NIP. ……………………
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang bertujuan untuk meningkatkan proses, keaktifan dan hasil belajar bahasa Indonesia melalui model pembelajaran berbasis masalah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research (CAR) yang dilaksanakan dalam 2 siklus dengan 4 tahapan pada masing-masing siklusnya yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII-A SMPN ............... dengan jumlah siswa sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data dengan teknik tes, observasi dan dokumentasi. Teknik validasi data yang digunakan adalah teknik triangulasi. Teknik analisa data diolah dengan analisis deskriptif. Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keaktifan, hasil dan ketuntasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari hasil analisis data observasi keaktifan belajar siswa dari 44,44% atau 16 siswa pada kondisi awal menjadi, 75% atau 27 siswa, dan pada akhir siklus kedua menjadi 94,44% atau 34 siswa dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 36 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa, di mana nilai rata-rata hasil belajar terus mengalami peningkatan dari 65,28 pada kondisi awal, menjadi 73,89 pada siklus pertama, dan pada akhir siklus kedua menjadi 84,44 dengan tingkat ketuntasan belajar yang juga meningkat pada setiap siklusnya, yaitu 12 orang siswa (33,33%) pada kondisi awal, menjadi 58,33% atau 21 siswa, dan pada siklus terakhir menjadi 86,11% atau 31 siswa dari jumlah seluruh siswa sebanyak 36 siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keaktifan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023.
Kata kunci : pembelajaran berbasis masalah, keaktifan, hasil belajar
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdullilah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Memahami teks deskripsi melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023” dengan lancar. Laporan ini dibuat oleh penulis dalam rangka memenuhi pengajuan pada penilaian angka kredit unsur pengembangan profesi guru untuk kenaikan pangkat dari golongan III/d ke IV/a.
Terselesaikannya penelitian ini tidak lepas dari bantuan beberapa pihak dan pada kesempatan ini ijinkan peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang baik langsung maupun tidak langsung telah membantu penyusunan laporan ini, yaitu kepada semua pihak yang telah dengan tulus ikhlas membantu dari mulai perencanaan, pelaksanaan dan penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini.
Dan akhirnya peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini banyak kelemahan atau kekurangan untuk itu, peneliti berharap kepada pembaca berkenan memberikan saran dan kritik yang membangun. Untuk itu sebelumnya peneliti ucapkan terimakasih.
.........................., September 2022
Peneliti
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR........................................................................................ iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ....................................................................... 5
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori................................................................................. 8
B. Kerangka Pikir Penelitian............................................................ 23
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................... 25
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 25
C. Subjek Penelitian.......................................................................... 26
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 27
E. Validasi Data............................................................................... 28
F. Analisis Data................................................................................ 28
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 29
H. Indikator dan Kriteria Keberhasilan ........................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 35
B. Hasil Penelitian............................................................................ 47
C. Pembahasan................................................................................. 50
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 54
B. Saran ........................................................................................... 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Berbasis Masalah............................. 14
Tabel 3.1 Kisaran Skor Lembar Observasi Keaktifan Siswa......................... 28
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Kondisi Awal............................. 36
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kondisi Awal ....................................................................................................... 36
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus Pertama............................ 40
Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus Pertama ....................................................................................................... 41
Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus Kedua.............................. 46
Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus Kedua ....................................................................................................... 46
Tabel 4.7 Peningkatan Nilai, dan Ketuntasan Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ....................................................................................................... 48
Tabel 4.8 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 49
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
Gambar 2.1 Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia ................................ 11
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir............................................................... 24
Gambar 3.1 Bagan Pelaksanaan PTK (Arikunto, 2018:25).......................... 26
Gambar 4.1 Peningkatan Nilai, dan Ketuntasan Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II .................................................................................................. 48
Gambar 4.2 Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II 49
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Surat Ijin Penelitian
2. Jurnal Kegiatan Penelitian
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
5. Instrumen Pengumpulan Data
a. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Soal Tes Formatif Siklus I
b. Lembar Kerja Siswa dan Lembar Soal Tes Formatif Siklus II
c. Lembar Observasi Keaktifan Siswa
6. a. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
b. Peningkatan Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
7. Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
8. Daftar Hadir Siswa
9. Foto Dokumentasi Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
10. Berkas Pelaksanaan Seminar Laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Implementasi kurikulum oleh satuan
pendidikan harus
memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik pada satuan pendidikan
dalam kondisi khusus. Masa pandemi Covid -19 merupakan salah satu kondisi
khusus yang menyebabkan ketertinggalan pembelajaran (learning loss) yang
berbeda-beda pada ketercapaian kompetensi peserta didik. Untuk mengatasi ketertinggalan
pembelajaran (learning loss) diperlukan kebijakan pemulihan pembelajaran
dalam jangka waktu tertentu terkait dengan implementasi kurikulum oleh satuan
pendidikan. Implementasi kurikulum oleh satuan pendidikan dapat menggunakan
kurikulum yang sesuai dengan kebu tuhan pembelajaran peserta didik dan harus
memperhatikan ketercapaian kompetensi peserta didik di satuan pendidikan dalam
rangka pemulihan pembelajaran. Maka satuan pendidikan diberikan opsi dalam
melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran bagi peserta
didik.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Berbagai studi nasional maupun internasional menunjukkan bahwa Indonesia telah mengalami krisis pembelajaran (learning crisis) yang cukup lama. Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa banyak dari anak-anak Indonesia yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Temuan itu juga juga memperlihatkan kesenjangan pendidikan yang curam di antarwilayah dan kelompok sosial di Indonesia. Keadaan ini kemudian semakin parah akibat merebaknya pandemi Covid-19. Untuk mengatasi krisis dan berbagai tantangan tersebut, maka kita memerlukan perubahan yang sistemik, salah satunya melalui kurikulum. Kurikulum menentukan materi yang diajarkan di kelas. Kurikulum juga mempengaruhi kecepatan dan metode mengajar yang digunakan guru untuk memenuhi kebutuhan peserta didik. Untuk itulah Kemendikbudristek mengembangkan Kurikulum Merdeka sebagai bagian penting dalam upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama kita alami.
Pelajaran bahasa Indonesia pada tingkat sekolah menengah atas berdasarkan Kurikulum Merdeka disajikan lebih banyak materi dari pada sebelumnya. Materi yang disajikan sedikit lebih rumit ini pada umumnya dikarenakan pembelajaran lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah. Melihat hal itu, beberapa siswa yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia sulit untuk dipelajari dan dipahami. Bahasa Indonesia merupakan suatu ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran yang penting dalam berbagai disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia (Depdiknas, 2013:390). bahasa Indonesia perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa agar memiliki kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerjasama. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan karakter dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide-ide atau gagasan.
Model pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru agar siswa bisa menerima informasi atau pesan dengan baik, karena melalui model pembelajaran guru dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Model pembelajaran berfungsi pula sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merencanakan keaktifan belajar mengajar. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Model pembelajaran yang bisa diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia salah satunya adalah model pembelajaran berbasis masalah. Dalam usaha mendorong berpikir kreatif dalam bahasa Indonesia digunakan konsep masalah dalam suatu situasi tugas. Pemecahan masalah adalah suatu proses atau upaya individu untuk merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu jawaban atau metode jawaban belum tampak jelas. Pembelajaran berbasis masalah, dirancang untuk membantu siswa: (1) mengembangkan keterampilan berpikir, pemecahan masalah, dan intelektual; (2) belajar peran-peran orang dewasa dengan menghayati peran-peran itu melalui situasi-situasi nyata atau yang disimulasikan; dan (3) menjadi mandiri, maupun siswa otonom. Pemecahan masalah merupakan salah satu cara untuk mendorong kreativitas sebagai produk berpikir kreatif siswa.
Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dimaksudkan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik karena melalui pembelajaran ini peserta didik belajar bagaimana menggunakan konsep dan proses interaksi untuk menilai apa yang mereka ketahui, mengidentifikasi apa yang ingin diketahui, mengumpulkan informasi dan secara kolaborasi mengevaluasi hipotesisnya berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Keberhasilan model pembelajaran berbasis masalah tergantung pada dua faktor, yaitu: (1) jenis masalah yang dikonfrontasikan kepada siswa yaitu masalah yang menuntut pemecahan berdasarkan model pembelajaran berbasis masalah, dan (2) Formasi dan kebermanfaatan fungsi kelompok kooperatif untuk memaksimalkan keaktifan belajar siswa secara keseluruhan.
Berdasarkan hasil analisis data hasil kegiatan awal penelitian pada pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VII-A SMPN ............... diperoleh data bahwa nilai ulangan formatif kegiatan pra-siklus di kelas VII-A masih dibawah KKM yaitu ≥75. Pencapaian hasil belajar yang belum memuaskan ini, ditunjukkan dengan hasil ulangan formatif dari 36 siswa kelas VII-A, yang mendapat nilai tuntas sebanyak 12 siswa, sedangkan 24 siswa memperoleh nilai bervariasi kurang dari kriteria ketuntasan minimal. Dengan hasil ini prosentase siswa yang telah tuntas hanya 33,33% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar 66,67%. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VII-A semester 1 tahun pelajaran 2022/2023 yang berjumlah 36 siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, peneliti dan guru mitra berdiskusi dan bekerjasama untuk memperbaiki proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII-A SMPN ................ Peneliti menawarkan solusi untuk memperbaiki proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII-A dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah. model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok diterapkan untuk pelajaran bahasa Indonesia. Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu pembelajaran yang menantang dan menarik. Tugas guru dalam hal ini adalah mengajukan masalah; memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa; mendukung belajar siswa; membimbing, mendorong, dan mengarahkan siswa (berulang ulang) untuk mengajukan pertanyaan (masalah), mencari penyelesaian terhadap masalah nyata oleh mereka sendiri (Trianto, 2011: 71).
Menurut Arends dalam Trianto (2011:68) model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar mengajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, menuntut siswa berfikir kritis, analitis dan logis sehingga dapat menemukan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri untuk memecahkan masalah yang telah dirumuskan. model pembelajaran berbasis masalah menurut Santoso (2011:85) memiliki kelebihan diantaranya yaitu siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat memecahkan sendiri masalah yang diberikan oleh guru.
Dengan demikian, siswa termotivasi dan terlatih untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah tersebut. Selain itu, model pembelajaran berbasis masalah ini melatih kerjasama dan tanggung jawab siswa dengan secara langsung melakukan penyelidikan, mempresentasikan kemudian mengevaluasi hasil kerja kelompoknya. Dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah ini, dapat melatih siswa dalam belajar bahasa Indonesia seperti bekerja keras, teliti mengerjakan soal, menghargai teman dalam kelompok dan pantang menyerah.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berjudul : Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Memahami teks deskripsi melalui Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023”
B. Identifikasi Masalah
Hasil observasi pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VII-A SMPN ............... menunjukkan bahwa:
1. Proses pembelajaran hanya fokus pada penugasan, yaitu meminta siswa mengerjakan soal-soal yang terdapat pada buku pelajaran tanpa melibataktifkan kemampuan yang siswa miliki;
2. Media dan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran hanya digunakan oleh guru sedangkan siswa tidak dilibatkan, sehingga siswa lemah dalam memahami konsep;
3. Siswa kurang termotivasi karena kegiatan pembelajaran tidak menantang dan kurang menyenangkan;
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka yang menjadi rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan keaktifan pembelajaran bahasa Indonesia materi memahami teks deskripsi siswa kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023?
2. Bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi memahami teks deskripsi siswa kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dilakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan pembelajaran bahasa Indonesia materi memahami teks deskripsi siswa kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
2. Untuk mengetahui peningkatanhasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia materi memahami teks deskripsi siswa kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi siswa :
a) Dapat memotivasi siswa agar memahami bahasa Indonesia tidak hanya dengan menghapal atau mengerjakan soal tetapi siswa juga bisa menerapkannya dikehidupan sehari-hari.
b) Dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
c) Dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berfikir dan pemecahan masalah.
2. Bagi guru :
a) Dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.
b) Dapat memberikan informasi tentang alternatif model pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas yaitu model pembelajaran berbasis masalah.
c) Dapat meningkatkan wawasan dan kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah.
3. Bagi Sekolah
a) Bertambahnya pengalaman, pengetahuan dan wawasan dalam merencanakan pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan keaktifan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas VII-A SMPN ............... Semester 1 Tahun Pelajaran 2022/2023 dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah.
b) Dapat mengetahui masalah–masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran.
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih