Lencana Facebook

banner image

Saturday 18 November 2023

MAKALAH KENAIKAN PANGKAT

 

 

 

MAKALAH

 

 

 

INOVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA GURU DI SDN ..................

KECAMATAN .................................

KABUPATEN .................................

 

 

Hasil gambar untuk gambar tut wuri handayani

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh

 

 

………………………………….

NIP. …………………….

 

 

 

 

 

 

 

 

SD NEGERI ……………………………

Jl. …………………………………………………………………………

……………………………………………….

………………..

 

LEMBAR PENGESAHAN

 

 

 

INOVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA GURU DI SDN ..................

KECAMATAN .................................

KABUPATEN .................................

 

 

 

 

 

Oleh  :

 

…………………………..

NIP. ……………………..

 

 

 

 

 

                   Mengetahui                                           …………..,    ………………  

                Kepala Sekolah                                                          Penulis

 

 

            …………………….                                        ………………………..

       NIP. ……………………..                                  NIP. …………………….

 

Mengesahkan

Pengawas Sekolah

 

 

 

…………………………………….

…………………..

NIP. ……………………..

 

 

 

 

 

ABSTRAK

 

Dalam memberikan inovasi, kepala sekolah memegang peranan penting untuk menciptakan perubahan di sekolahnya, terutama dalam masalah kedisiplinan dan semangat kerja guru. Kepala sekolah dalam memberikan inovasi terhadap guru untuk meningkatkan semangat kerja, ada beberapa permasalahan yang terjadi yaitu bahwa guru kurang bersemangat datang ke sekolah dan kurang semangat dalam menjalankan tugasnya baik itu guru perempuan maupun guru laki-laki. Hal ini tercermin dari sikap guru sehari-hari, sering duduk di kantor ketika sedang jam pelajarannya, sering menitip buku ke kelas. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui inovasi kepala, faktor-faktor, kendala dan solusi inovasi kepala sekolah dalam meningkatkan semangat kerja guru di SDN ................... Kesimpulan dari penulisan makalah ini adalah : Pertama, inovasi kepala sekolah dalam meningkatkan semangat kerja guru meliputi (1) promosi jabatan bagi guru yang disiplin dan bertanggung jawab atas tugasnya yaitu berupa pengangkatan menjadi wali kelas dan menjadi wakil kepala sekolah (2) sikap disiplin yang ditunjukkan oleh kepala sekolah sehingga guru ikut termotivasi. Kedua, Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja guru yaitu meliputi (1) gaji, (2) hubungan dengan bawahan, (3) status (PNS/Honorer), (4) hubungan dengan teman sebaya, (5) kehidupan pribadi. Ketiga, Kendalanya yaitu terlihat dari fasilitas sekolah bagi guru yang kurang memadai yaitu meliputi (1) alat peraga saat ujian praktek kurang lengkap (2) kurang partisipasi diantara beberapa guru untuk menjalankan program yang kepala sekolah buat. Solusi terhadap kendala yaitu pihak sekolah mengatakan kedepannya akan direncanakan akan mengundang pihak wali murid untuk bermusyawarah dan meminta sedikit dana secara suka rela yang dapat membantu memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang tidak bisa di fungsikan lagi bagi siswa di SDN .................., dan jika diantara wali murid ada yang memberikan saran dan ide juga ada diterima oleh pihak sekolah sekolah.


Kata Kunci: inovasi, kepala sekolah, semangat kerja

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan lancar. Makalahyang berjudul “INOVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA GURU DI SDN .................. KECAMATAN .................................  KABUPATEN ..................................

Penulisan makalah ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Oleh karena itu, pada kesempatan ini tidak lupa juga penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Semoga semua pihak yang telah membantu selesainya pembuatan makalah ini senantiasa mendapatkan limpahan rahmat dan barokah dari Allah SWT dan penulisan makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

 

 

............................., .......................

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

HALAMAN JUDUL..........................................................................................      i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................     ii

ABSTRAK..........................................................................................................    iii

KATA PENGANTAR........................................................................................    iv

DAFTAR ISI.......................................................................................................     v           

 

BAB    I.       PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah...........................................................     1

B.     Rumusan Masalah.....................................................................     4

C.     Tujuan Penelitian......................................................................     4

D.    Manfaat Penelitian....................................................................     5

BAB    II.     KAJIAN PUSTAKA

A.      Hakekat Inovasi.......................................................................     6

B.       Pengertian Kepala Sekolah .....................................................     8

C.       Semangat Kerja Guru..............................................................     9

D.      Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru                    11

BAB    III     PEMBAHASAN

A.    Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................            .............................................................................................. 13

B.     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................................................................   14

C.     Hambatan yang dihadapi oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan semangat guru di SDN ..................................................................................................   16

D.    Upaya Kepala Sekolah dalam mengatasi hambatan untuk meningkatkan semangat Guru             .............................................................................................. 19

E.     Kendala dan Solusi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................................................................................................   22

BAB    IV     SIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan...............................................................................   23

B.     Saran ........................................................................................   24

DAFTAR PUSTAKA

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas dan prestasi kerja dapat dilakukan dengan meningkatkan perilaku tenaga kependidikan di sekolah melalui aplikasi berbagai konsep dan teknik manajemen personalia modern. Ketenagaan mulai dari analisis kebutuhan, perencanaan, rekrutment, pengembangan, hadiah (Reward) dan sanksi (Punishment), hubungan kerja, sampai evaluasi kinerja tenagan kependidikan (guru dan non guru) dapat dilakukan oleh sekolah dan daerah sesuai kemampuan masing-masing, kecuali yang menyangkut imbal jasa (gaji), dan rekrutmen pegawai negeri masih ditangani oleh pusat.

Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat mikro yang melaksanaan fungsi-fungsi manajemen, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, dan pengontrolan. Selain itu kepala sekolah juga bertugas sebagai educator (pendidik), manager, administrator, supervisor, leader (pemimpin), inovator, dan motivator. Sebagai seorang inovator kepala sekolah harus melakukan pembaharuan. Dengan kata lain kepala sekolah harus memiliki daya cipta hal-hal yang baru demi kemajuan sekolah yang dipimpinnya (Raihani, 2011:31). Kepala sekolah sebagai inovator pendidikan harus mampu menjalankan lembaga pendidikan yang dipimpinnya mulai dari manajemen sekolah, perencanaan, pengorganisasian, pengerahan, dan melakukan pengontrolan, agar sekolah terus eksis dan bisa dipercaya oleh orang-orang di sekitar yang kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi para orang tua.

Pada dasarnya setiap lembaga atau institusi pastilah memiliki sebuah kebijakan sebagai jalan pencapaian visi dan misi sebagai tujuan ataupun kebijakan sebagai solusi sebuah permasalahan. Perbedaan tujuan dan permasalahan menuntut adanya alternatif kebijakan yang berbeda pula. Maka kemampuan meningkatkan mutu harus dimiliki sekolah dengan inovasi kepala sekolah dan kreativitas guru dalam pengembangan kemampuan belajar peserta didik.

Dalam membentuk serta mewujudkan sebuah sekolah yang unggul dan memiliki nilai lebih dibandingkan sekolah lain maka diperlukan sebuah inovasi dari kepala sekolah. Inovasi sering dilakukan mulai dari skala personal, kelembagaan, bahkan kebijakan. Kebijakan memerlukan prosedur strategis dalam melakukan inovasi dibidang pendidikan sangatlah kompleks, mulai dari kajian terhadap perundang-undangan, peraturan pemerintah, sampai peraturan daerah bahkan peraturan dan kebijakan ditingkat lembaga pendidikan seperti sekolah.

Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam memberikan inovasi kepala sekolah adalah memerlukan solusi yang tepat. Ditinjau dari berbagai aspek, inovasi kepala sekolah sangat penting dalam menghadapi berbagai macam tantangan, baik dalam membangkitkan semangat kerja guru, memberikan perubahan dalam sekolahnya, dan membangkitkan sikap disiplin diseluruh warga sekolah.

Agar proses pendidikan sekolah dengan baik, tentunya diperlukan tenaga – tenaga pengajar yang berkualitas, memiliki loyalitas serta disiplin yang tinggi. Disiplin yang tinggi akan sangat membantu dalam upaya pencapaian tujuan, sedangkan untuk mewujudkan suatu kondisi disiplin maka diperlukan adanya seorang pemimpin yang benar–benar cakap dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjalankan manejemen sekolah, yaitu proses kerja sama dan melalui (mendayagunakan) orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efesien.

Di pihak lain kepala sekolah juga sebagai inovator, menghargai dan mendorong implementasi praktik pembelajaran yang baik, sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Memahami bagaimana memimpin organisasi sekolah, di mana seluruh guru dan staf dapat memahami dan peduli terhadap siswanya. Memanfaatkan data untuk memprakarsai upaya peningkatan prestasi belajar siswa dan praktik pendidikan di sekolah maupun di kelas secara terus menerus. Menjaga hubungan baik dengan orang tua sebagai mitra dan membangun kolaborasi untuk kepentingan pendidikan siswa. Memanfaatkan dan mengelola waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran peningkatan sekolah melalui cara-cara yang inovatif. Mencari dan memperoleh dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat dan orang tua untuk berbagai agenda sekolah. Belajar secara terus menerus dan bekerja samamitra dan membangun kolaborasi untuk kepentingan pendidikan siswa. Memanfaatkan dan mengelola waktu untuk mencapai tujuan dan sasaran peningkatan sekolah melalui cara-cara yang inovatif. Mencari dan memperoleh dukungan dari pemerintah, tokoh masyarakat dan orang tua untuk berbagai agenda sekolah. Belajar secara terus menerus dan bekerja sama dengan rekan sejawat untuk mengembangkan riset baru dan berbagai praktik pendidikan. Mampu melakukan penyesuaian diri untuk mampu merencanakan dan mengorganisasikan sekolah dengan baik.

Di sekolah ini juga menerapkan kebijakan-kebijakan yang harus dipatuhi oleh semua warga sekolah. Sebuah sekolah berhasil mencetak generasi-generasi yang berkualitas salah satunya juga tergantung pada tenaga pendidik yang disiplin dan bertanggung jawab atas tugas yang di embannya, disiplin berarti taat, patuh terhadap peraturan yang telah diterapkan disekolah.

SDN .................. adalah salah satu sekolah yang ada di Kecamatan .................................  Kabupaten .................................. Sekolah ini banyak diminati oleh para masyarakat setempat untuk anak-anaknya menimba ilmu. Akan tetapi guru-guru disekolah tersebut masih kurang terinovasi dalam bekerja dan kurang bersemangat dalam menjalankan tugasnya, guru-guru sering datang terlambat, sering duduk dikantor tanpa jelas pekerjaan yang dilakukan, sering menitip buku dikelas ketika jam pelajaran dan pada saat itu guru sedang dalam proses pembelajaran sehingga para peserta didiknya ketinggalan dalam pelajaran dan sangat berpengaruh terhadap peserta didik di SDN ................... Maka dalam hal ini penulis ingin melihat bagaimana tindakan serta upaya kepala sekolah dalam meningkatkan semangat kerja guru di SDN ...................

Berdasarkan observasi awal di SDN .................. bahwa guru kurang bersemangat datang ke sekolah dan kurang semangat dalam menjalankan tugasnya baik itu guru perempuan maupun guru laki-laki. Hal ini tercermin dari sikap guru sehari-hari, sering duduk di kantor ketika sedang jam pelajarannya, sering menitip buku ke kelas.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis sangat tertarik ingin mengetahui permasalahan tersebut lebih rinci lagi. Oleh karena itu penulis mengangkat karya ilmiah dengan judul “INOVASI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SEMANGAT KERJA GURU DI SDN .................. KECAMATAN .................................  KABUPATEN .................................

B.  Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh penulis di atas, maka permasalahan penulisan makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN .................. Kecamatan ................................. Kabupaten .................................?

2. Apa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN .................. Kecamatan ................................. Kabupaten ................................. ?

3. Apa saja Kendala dan Solusi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN .................. Kecamatan ................................. Kabupaten .................................?

C.  Tujuan Penulisan

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, dengan demikian dapat dirumuskan tujuan yang akan dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................  Kecamatan ................................. Kabupaten ..................................

2. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN .................. Kecamatan ................................. Kabupaten ..................................

3. Untuk Mengetahui Kendala dan Solusi Kepala Sekolah sebagai Inovator dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN .................. Kecamatan ................................. Kabupaten ..................................

D.  Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan ini dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu:

1.    Manfaat Teoritis

Dengan penulisan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana bentuk inovasi kepala sekolah dalam meningkatkan semangat kerja guru di SDN .................. dengan kondisi lapangan sebenarnya. Dengan adanya penulisan ini juga diharapkan bisa menjadi tambahan wawasan dan khazanah keilmuan dalam mengembangkan kualitas pendidikan secara utuh dan menyeluruh.

2. Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dari penulisan ini adalah:

a. Bagi Peneliti, yaitu untuk dapat memberikan gambaran yang jelas berkaitan dengan bentuk Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................

b. Bagi Sekolah, yaitu untuk terus berupaya dalam meningkatkan semangat kerja guru dan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan manajemen sekolah dalam mengelola, memanfaatkan, dan mengembangkan sekolah.

c. Bagi Penulis lain, hasil penulisan ini diharapkan dapat berguna secara akademik bagi penulis lain yang ingin melakukan penulisan dengan tema yang berkaitan.

d. Bagi Peserta Didik, yaitu melalui inovasi dari kepala sekolah untuk meningkatkan semangat kerja guru dapat menambah hasil belajar yang maksimal bagi peserta didik

 

 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.  Hakekat Inovasi

1.    Pengertian Inovasi

Inovasi berasal dari kata latin, Innovation yang berarti pembaharuan dan perubahan. Inovasi ialah suatu perubahan yang baru yang menuju ke arah perbaikkan yang lain atau berbeda dari yang sebelumnya, yang dilakukan dengan sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan saja). Semua definisi yang menyatakan bahwa Inovasi adalah suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang buatan manusia, yang diamati atau dirasakan sebagai suatu yang baru bagi seseorang atau kelompok (masyarakat). Hal yang baru ini dapat berupa hasil Invensi Discovery, yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu atau memecahkan masalah. Gagasan (ide) baru sebagai hasil pemikiran kembali haruslah mampu memecahkan persoalan yang tidak dapat dipecahkan hanya dengan cara tradisional atau komersial, gagasan atau pendekatan yang baru yang memenuhi ketentuan inilah yang dinamakan Inovasi Pendidikan. Inovasi Pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada sebelumnya, serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam masyarakat (Syaefudin, 2012:2).

2.    Proses Inovasi

Proses inovasi pendidikan adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai sadar tahu adanya inovasi sampai menerapkan (implementasi) inovasi pendidikan. Tahap-tahap proses inovasi yaitu:

a.    Inisiasi (permulaan) yakni kegiatan pengumpulan informasi, konseptualisasi, dan perencanaan untuk menerima inovasi, semuanya diarahkan untuk membuat keputusan menerima inovasi.

b.    Implementasi yakni semua kejadian, kegiatan,dan keputusan dilibatkan dalam penggunaan inovasi.

c.    Redefinisi/strukturisasi yaitu inovasi dimodifikasi dan relenvansi disesuaikan situasi dan masalah organisasi. Struktur organisasi disesuaikan dengan inovasi yang telah dimodifikasi agar dapat menunjang inovasi. d. Klarifikasi hubungan antara inovasi dan organisasi dirumuskan dengan sejelas-jelasnya sehingga inovasi benar-benar dapat diterapkan sesuai yang diharapkan.

d.   Rutinisasi inovasi kemungkinan telah kehilangan sebagian identitasnya, dan menjadi bagian dari kegiatan rutin organisasi (Iswaloyo, 2014:48)

Proses inovasi memerlukan tahap-tahapan. Tahap-tahap inovasi antara lain: tahap pengetahuan (Knowledge) yaitu saat seseorang membuka diri terhadap inovasi dan ingin mengetahui fungsi inovasi tersebut. Tahap bujukan (Persuasion) yaitu tatkala seseorang atau kelompok membuka diri terhadap inovasi mulai menyenangi atau sebaliknya meragukan inovasi. Tahap keputusan (Decision) yaitu tatkala seseorang atau kelompok pembuka inovasi mulai menampakkan sikapnya untuk menerima atau menolak inovasi. Tahap implementasi (Implementation) yaitu ketika seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap, keputusan inovasi yang telah di ambil. Pengambilan keputusan dapat menarik kembali keputusannya jika ternyata diperoleh informasi tentang inovasi yang bertentangan dengan informasi yang terlebih dahulu diterima (Iswaloyo, 2014:51).

Menurut Jamalidin Ancok yang dikutip oleh Iswaloyo (2014:68).menerangkan ada 5 jenis Inovasi, yaitu:

a.    Inovasi Produk, yang melibatkan pengenalan barang baru, pelayanan baru yang secara substansial meningkat. Melibatkkan peningkatan karakteristik fungsi juga, kemampuan teknisi, mudah menggunakannya. Contohnya: Telpon genggam, Komputer, Kendaraan bermotor, dan sebagainya

b.    Inovasi Proses, melibatkan implementasi peningkatan kualitas produk yang baru atau pengiriman barangnya

c.    Inovasi Pemasaran, mengembangkan metode mencari mangsa pasar baru dengan meningkatkan kualitas desain, pengemasan, promosi.

d.   Inovasi Organisasi, kreasi organisasi baru, praktek bisnis, cara menjalankan organisasi atau perilaku berorganisasi.

e.    yang Inovasi Model Bisnis, mengubah cara berbisnis berdasarkan nilai yang dianut.

Inovasi karakteristiknya ditentukan oleh pasar dan bisnis. Inovasi yang mengikuti kondisi, memungkinkan pasar dapat dijalankan seperti biasanya. Inovasi ysng terpisah, dapat mengubah pasar atau produk contohnya penemuan barang murah, tiket pesawat murah. Inovasi Inkrementasi (penambah) muncul karena berlangsungnya evolusi dalam berpikir Inovasi, pengguna teknologi yang memperbesar peluang keberhasilan dan mengurangi produk yang tidak sempurna. Inovasi radikal, mengubah proses manual menjadi proses berbasis teknologi keseluruhannya

B.  Pengertian Kepala Sekolah

Kepala sekolah berasal dari dua kata “Kepala” dan “Sekolah” kata Kepala dapat diartikan “Ketua” atau pemimpin dalam suatu organisasi atau sebuah lembaga. Sedangkan “Sekolah” sebuah lembaga di mana menjadi tempat menerima dan memberi pelajaran. Dengan demikian, secara sederhana kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai “seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo, 2003:83).” Di dalam buku yang ditulis oleh Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa: “kepala sekolah adalah pemimpin di suatu sekolah sebagai unit kerja dalam struktur organisasi lembaga pendidikan formal (Arikunto, 1996:81).”  Sedangkan menurut Undang-undang Himpunan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Indonesia No. 14 Tahun 2005 mengatakan bahwa: kepala sekolah adalah “guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah untuk memimpin dan mengelola pendidikan di sekolah dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.”

Dari pendapat diatas yang penulis maksud dengan kepala sekolah adalah seseorang yang diberi tanggungjawab untuk memimpin bawahannya ataupun seluruh kegiatan disekolah untuk mencapai tujuan serta untuk mewwujudkan visi misi yang telah di tetapkan bersama di sekolah tersebut.

C.  Semangat Kerja Guru

1.    Pengertian Semangat Kerja Guru

Budaya kerja profesi guru dan kepemimpinan kepala sekolah berelasi dengan harapan atas prestasi yang ingin dicapai dan dikembangkan selama bertahun-tahun. Hal ini dikarenakan ketika bekerja pada jam-jam sekolah guru dan kepala sekolah menjalankan fungsi yang berbeda, demikian juga harapan dan kriteria keberhasilan kerjanya. Dalam sebuah lingjungan dimana standar kehadiran berlaku untuk semua, bagi sebagian orang pola-pola aturan yang longgar justru lebih menyenangkan, karena tanpa aturan pun dia sudah bisa mengatur dirinya sendiri. Sebaliknya ada juga di antara mereka yang dengan aturan super ketat, akal-akalan tetap dicari untuk menghindarinya dan itu diterima sebagai pembenaran, bukan kebenaran.

Menurut Hasibuan yang dikutip Sudarwan Danim yang mengemukan bahwa: “semangat kerja adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai produktivitas yang maksimal (Sudarwan, 2014:72.”

Dari beberapa pengertian semangat kerja di atas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja dalah gambaran perasaan, keinginan atau kesungguhan individu/kelompok terhadap organisasiyang akan mempengaruhi kedisiplinan dan kesediaan individu dalam kegiatan organisasi untuk mengerjakan tugas dengan lebih baik dan lebih cepat.

2.    Upaya Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru

Adapun yang dilakukan oleh kepala sekolah antara lain dengan cara membuat program seperti:

a. Merencanakan peraturan disiplin kehadiran untuk disepakati bersama berserta sanksinya

b.  Merencanakan jadwal sosialisasi dan pembinaan kedisiplinan

c. Melaksanakan rencana tersebut dan juga melakukan pengawasan untuk mengetahui apakah rencana yang telah dilaksanakan sudah berjalan dengan baik atau belum sesuai dengan teori yang disampaikan (Suryanto, 2012:88).

3.    Aspek-aspek Semangat Kerja Guru

Menurut Sugiyono Utomo yang dikutip oleh Ratna Oktavia (2014:8-9), aspek aspek semangat kerja guru dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu:

a. Disiplin yang tinggi Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan bekerja giat dan sadar akan peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan

b. Kualitas untuk bertahan Individu yang mempunyai semangat kerja tinggi, tidak mudah putus asa dalam menghadapi kesukaran-kesukaran yang timbul dalam pekerjaannya. Hal ini menunjukkan bahwa individu tersebut mempunyai energi dan kepercayaan untuk memandang masa yang akan datang dengan baiknyang dapat meningkatkan kualitas seseorang untuk bertahan

c. Kekuatan untuk melawan frustasi Individu yang mempunyai semangat kerja tinggi, tidak memiliki sikap yang pesimistis apabila menemui kesulitan dalam pekerjaannya

d. Semangat berkelompok Adanya semangat kerja membuat guru lebih berfikir sebagai “kami” dari pada “saya”. Mereka akan saling tolong menolong dan tidak saling bersaing menjatuhkan.

4.    Cara Meningkatkan Semangat Kerja Guru

Menurut Hasibuan yang dikutip oleh Ratna Oktavia (2014:13) ada beberapa cara untuk meningkatkan semangat kerja ayang bersifat material dan non material yaitu:

a. Gaji atau upah yang cukup

Pemberian upah merupakan dorongan kepada guru untuk melakukan pekerjaan, upah merupakan balas jasa yang diberikan sekolah kepada guru, dan pemberian gaji yang cukup kepada karyawan diharapkan dapat meningkatkan semangat kerja dari guru itu sendiri. Untuk meningkatkan semangat kerja guru semaksimal mungkin.

b.  Memenuhi kebutuhan rohani

Selain kebutuhan materi mereka juga mempunyai kebutuhan rohani menjalankan ibadah, rekreasi, partisipasi dan lain sebagainya.

c. Sesekali perlu menciptakan suasana yang santai

Banyak sekali cara yang dapat dilaksanakan oleh sekolah, misalkan dengan mengadakan rekreasi atau berpiknik bersama, mengadakan pertandingan olahraga antar guru dan sebagainya

d. Tempatkan guru pada posisi yang tepat

Artinya tempatkan mereka pada posisi yang sesuai dengan keahliannya atau keterampilannya masing-masing. Karena kesalahan menempatkan posisi guru akan menyebabkan pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak dapat memperoleh hasil yang maksimal, disamping itu semangat kerja mereka akan menurun

e. Berikan kesempatan pada mereka untuk maju

Perlunya kesempatan untuk maju berarti memberi kesempatan kepada guru untuk mengembangkan diri dalam penerimaan tanggung jawab yang lebih besar dari sebelumnya dan diberikan kepada guru yang berupa prestasi berupa kenaikkan pangkat (promosi), kenaikkan gaji dan sebagainya.

f. Pemberian inisiatif yang terarah

Pemberian tambahan penghasilan secara langsung bagi guru yag berprestasi sangat efektif untuk mendorong meningkatkan semangat kerja.

g. Fasilitas yang menyenangkan

Sekolah hendaknya menyediakan fasilitas kerja yang menyenangkan bagi guru seperti kaferia, tempat rekreasi, kamar kecil yang bersih, tempat olahraga dan lain sebagainya.

D.  Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru

Inovasi pendidikan merupakan pembaruan ide, metode dan barang untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan. Inovasi diciptakan untuk pengembangan sekolah merupakan kompetensi kepala sekolah. Inovasi dilakukan melalui perbaikan, pengebangan, pengayaan, pemodifikasian. Urgensi inovasi pendidikan yaitu memecahkan masalah pendidikan (pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi, dan efektivitas pendidikan dan relevansi pendidikan), diciptakan oleh pemimpin untuk memperoleh pendidikan berkualitas unggul sebagai usaha memberikan kepuasan kepada Stakeholders pendidikan, meningkatkan kualitas SDM (input), meningkatkan kelulusan (output) pendidikan ang berdaya saing dan unggul.

Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar mengajar, atau tempat di mana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran. Inovasi kepala sekolah sangat diperlukan dalam sebuah sekolah, baik itu untuk perubahan sekolah itu sendiri maupun seluruh komponen yang ada di dalamnya. Komponen yang harus diberikan inovasi yaitu semangat para guru dalam menjalankan tugasnya.

Kepala sekolah dalam memberikan perubahan atau inovasi kepada guru yaitu bisa berupa saran, memberikan hadiah agar dapat meningkatkan semangat dalam bekerja, memsupervisi guru, mengikutkan diklat, dan lain sebagainya. Sekolah dapatkan dikatakan berhasil apabila seluruh komponen yang ada di dalamnya berkualitas dan berprestasi khususnya prestasi peserta didik, dan mempunyai tenaga pendidik dan kependidikan yang profesional yang ahli dalam bidangnya masing-masing.

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

A.  Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................

1.    Melakukan Pembinaan Disiplin Kerja

Pendekatan dan pembinaan merupakan salah satu cara yang efektif agar guru bersemangat dalam melaksanakan tugas. Kepala Sekolah SDN .................. menyatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kedisiplinan di sekolah adalah mengingatkan para guru untuk mematuhi peraturan, memberi contoh untuk datang lebih awal dan berdiri di depan gerbang sekolah sehingga dapat melihat langsung siapa saja guru maupun siswa yang datang terlambat. Hal ini dimaksudkan agar yang datang terlambat merasa malu dan secara tidak langsung bersifat sebagai teguran. Kepala Sekolah SDN .................. menyatakan bahwa keterlambatan guru, karyawan dan siswa seperti kebiasaan yang bersifat dinamis. Jika diawasi oleh Kepala Sekolah mereka mencari muka, tetapi jika tidak diawasi mereka datang terlambat. Padahal Kepala Sekolah sering menasehati dan memberi teguran pada saat rapat. Salah satu bentuk teguran tersebut yaitu perubahan sikap Kepala Sekolah terhadap guru yang tidak disiplin. Selain itu, jika keterlambatan sudah dianggap sangat keterlaluan maka bagi yang terlambat harus menghadap langsung kepada Kepala Sekolah.

2.    Menjalin komunikasi yang baik antara Kepala Sekolah dengan guru.

Komunikasi yang baik dapat berpengaruh terhadap visi dan misi sekolah. Kepala Sekolah berupaya menjalin komunikasi dengan semua guru, walaupun hanya sekedar bertegur sapa di sekolah. Kepala Sekolah juga membuka pintu jika ada guru yang ingin bertamu atau keperluan dan untuk sekedar berbicang-bincang di rumah. Kepala Sekolah berupaya mendekatkan diri dengan guru yang tertutup, sesekali beliau bertanya kepada guru tersebut tentang kesulitan yang dialami dalam tugasnya.

 

 

3.    Memberikan motivasi penyemangat dan arahan

Kata-kata motivasi sebagai penyemangat dan pengarahan sangat diperlukan oleh para guru untuk meningkatkan kinerjanya. Kepala Sekolah harus memberikan motivasi dan arahan kepada para guru agar kinerja guru meningkat. Kepala Sekolah pada saat rapat dan ketika bertemu di ruang guru memberikan kata-kata penyemangat kepada guru agar hasil kerja dapat meningkat. Semangat para guru bersifat dinamis, perlu pemberian motivasi secara terus menerus untuk guru sebagai anak buah yang dipimpin oleh Kepala Sekolah. Bentuk dari motivasi tersebut berupa kata-kata atau perhatian untuk para guru, misalnya memberikan arahan kepada guru tentang tugas atau pekerjaan yang dilakukan. Pada waktu rapat, Kepala Sekolah mengarahkan dan memberi kesempatan terbuka untuk para guru agar bersaing menjadi yang terbaik. Selain untuk melatih keaktifan guru, tentu hal tersebut dapat memunculkan sifat kepemimpinan dari setiap guru sehingga suasana rapatnya aktif

Salah satu hal penting yang harus diperhatikan dalam memberikan inovasi kepada guru adalah fasilitas yang dapat meningkatkan semangat guru dalam menjalankan tugasnya dalam pembelajaran, dengan fasilitas yang mendukung akan membuat guru lebih bersemangat, ketika fasilitas yang diinginkan ada maka guru tidak akan malas dalam menjalankan tugasnya, kedisiplinan juga akan meningkat jika pihak sekolah memberikan jabatan kepada guru yang memang sudah termotivasi dan ada perubahan dalam dirinya dengan pembuktian menunjukkan sikap disiplin.

B.  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................

Beberapa faktor yang mempengaruhi guru kurang bersemangat dalam bekerja, yaitu: Pertama, kebijakan dan administrasi. Kedua, kondisi kerja. Ketiga, gaji. Kelima, hubungan dengan teman sebaya. Keenam, kehidupan pribadi. Ketujuh, hubungan dengan bawahan. Kedelapan, status. Dalam menjalankan program di suatu sekolah terlebih dahulu harus memperhatikan faktor-faktor penyebab suatu program tidak berjalan dengan apa yang diharapkan oleh sekolah. Faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor hubungan dengan teman sebaya dan hubungan dengan bawahan. Dengan adanya guru sesama guru yang tidak cocok ataupun antara kepala sekolah dengan bawahannya mengalami hal yang tidak cocok maka inovasi dari kepala sekolah terhadap guru di SDN .................. tidak akan berjalan dengan baik. Dalam hal ini kepala sekolah bisa melihat bagaimana keadaan dan situasi yang ada diantara guru sesama guru, jika tidak cocok maka kepala sekolah akan mencari solusinya, di SDN .................. masih kebanyakan yang berstatus PNS yang sering melalaikan tugasnya dan kurang menerapkan sikap disiplin.Pengaruh dari hal tersebut mengakibatkan motivasi guru menurun dan kerjanya kurang disiplin, karena mereka merasa tanggungjawabnya tidak seketat seperti sekolah negeri.

Berdasarkan kondisi tersebut, Kepala Sekolah berupaya membenahi dengan salah satunya berupaya merubah mindset guru agar disiplin dan gencar mengembangkan atau membangun lingkungan SDN ................... Pengembangan dan pembangunan fisik lingkungan sekolah ini dimaksudkan agar masyarakat umum memiliki pandangan positif terhadap sekolah negeri. Selain itu sangat bermanfaat bagi pegawai dan warga sekolah khususnya guru. Pengaturan lingkungan fisik tersebut dilakukan secara bertahap, antara lain pembangunan gedung sekolah, ruang kerja, ruang belajar, ruang perpustakaan dan ruang laboratorium, serta mengatur lingkungan sekolah yang aman dan nyaman. Semua itu tentu membutuhkan dukungan semua pihak baik secara immaterial maupun material agar dapat berjalan dengan lancar.

Kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh terhadap semangat yang ada di SDN ................... Kepala Sekolah terus menerus membenahi dan mengatur lingkungan sekolah. Salah satu bentuk dari hal tersebut yaitu pembangunan gedung dan pengembangan fasilitas sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah juga memberi arahan kepada warga sekolah untuk disiplin dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah. Hubungan kerja antara Kepala Sekolah dengan guru baik secara personal maupun kelompok diperlukan agar tercipta suasana kerja yang menyenangkan. Salah satu bentuk yang mungkin dapat dilakukan yaitu, mengimplementasikan ide dari Kepala Sekolah tentang tata ruang tempat untuk bekerja. Selain itu, diperlukan komunikasi antara guru dan Kepala Sekolah agar tercipta suasana yang cair, seperti bergurau dengan guru maupun karyawan. Dengan gaya komunikasi Kepala Sekolah seperti ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat guru.

Penghargaan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan semangat guru. Melalui penghargaan para guru merasa dihargai dan berpengaruh terhadap kinerjanya sehingga lebih produktif. Penghargaan ini dapat berupa ucapan selamat atau hadiah kepada guru yang teladan atau memiliki prestasi. Penghargaan ini diberikan kepada semua guru, sehingga guru yang lain memiliki peluang untuk meraihnya. Sarana dan prasarana yang lengkap dapat meningkatkan motivasi kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Misalnya, adanya hotspot di sekolah diharapkan agar guru dan siswa dapat mengakses internet untuk mencari materi pembelajaran.

Kepala sekolah kedepannya harus lebih memperhatikan bawahannya dan memberikan arahan serta bimbingan yang dapat membangun semangat kerja guru, yaitu dengan cara memberikan penghargaan yang membuat guru lebih bersemangat lagi dalam tugasnya.

C.  Hambatan yang dihadapi oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan semangat guru di SDN ..................

1.    Disiplin kerja yang kurang

Kepala Sekolah SDN .................. dalam melaksanakan program kerja sekolah tentu memerlukan partisipasi dari guru. Guru yang disiplin bekerja akan berpengaruh terhadap pencapaian program yang direncanakan oleh Kepala Sekolah. Sebaliknya, guru yang disiplin kerjanya kurang akan menghambat pencapaian program kerja tersebut. Menurut Suharsini Arikunto (2006 : 114) “disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan dimana aturan tersebut diterapkan oleh orang-orang yang bersangkutan maupun berasal dari luar.” Kedisiplinan dapat terwujud apabila patuh dan taat pada peraturan yang telah dibuat baik aturan tertulis maupun tidak tertulis. Kontrol disiplin terkadang melibatkan unsur fisik dan diharapkan timbul kesadaran karena disiplin sudah sampai pada pembentukan moral. Indikator yang dapat digunakan untuk mengatur tingkat disiplin salah satunya yaitu disiplin waktu dan disiplin perbuatan. Sebab, baik disiplin waktu maupun disiplin perbuatan akan berpengaruh terhadap produktivitas seseorang. Menurut Mulyasa (2005:76) “produktivitas yang rendah antara lain disebabkan oleh rendahnya etos kerja dan disiplin”.

Berdasarkan teori di atas, diketahui bahwa untuk mencapai tujuan visi dan misi sekolah, seluruh warga SDN .................. harus menerapkan dan menanamkan kedisiplinan yang kuat. Dengan disiplin maka semangat dapat meningkat, namun kesadaran disiplin kerja di SDN .................. masih kurang. Hal ini dapat diamati dengan adanya guru yang terlambat di sekolah. Guru yang terbiasa terlambat datang ke sekolah karena tidak disiplin, berpengaruh terhadap kinerjanya. Seperti terlambat masuk kelas pada jam mengajar, tidak menyelesaikan tugas administrasi dengan tepat waktu.

2.    Komunikasi guru dengan Kepala Sekolah belum maksimal

Komunikasi merupakan hal penting untuk menyampaikan pesan dan arahan Kepala Sekolah kepada guru. Menurut Edward Depare yang dikutip oleh Suranto (2005:15), “komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang-lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan oleh penyampai pesan dan ditujukan kepada penerima pesan.” Pada umumnya komunikasi mempunyai tujuan dan arti yang luas. Tujuan dari komunikasi menurut Onong Uchjana (2006:8), yaitu perubahan sikap, perubahan pendapat, perubahan perilaku, perubahan sosial. Secara sederhana, komunikasi diperlukan untuk menyampaikan pesan agar terjadi suatu perubahan yang lebih baik serta menggerakkan orang lain. Berdasarkan teori tersebut, komunikasi di SDN .................. harus terjalin dengan baik antara Kepala Sekolah, guru, staf tata usaha dan siswa. Komunikasi di sekolah memiliki tujuan agar setiap personil sekolah dapat paham atas pekerjaannya dan terdorong untuk berprestasi dengan baik, mengerjakan tugas dengan penuh kesadaran. Komunikasi yang terjalin dengan baik akan memberikan kemudahan dan keringanan dalam melaksanakan serta memecahkan persoalan sekolah. Sehingga semua personil sekolah dapat menyamakan langkah dalam dalam mencapai tujuan secara efektif..

3.    Motivasi Guru yang masih kurang

Motivasi dapat menghasilkan dampak yang positif dalam suatu pekerjaan. Dalam hal ini motivasi guru kepada Kepala Sekolah di SDN .................. masih kurang dan harus dikembangkan agar visi dan misi sekolah dapat tercapai. Menurut Suryo Subroto (1997:278), “motivasi adalah penyertaan dan emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk mengembangkan daya pikir dan perasaan mereka bagi terciptanya tujuan, bersama tanggung jawab terhadap tujuan tersebut.” Motivasi guru kepada Kepala Sekolah memiliki banyak manfaat agar tujuan visi misi sekolah dapat terlaksana dengan lancar.

Manfaat dari motivasi, menurut Anwar Prabumangku Negoro (2002 : 114) yaitu:

1.    Output menjadi lebih tinggi

2.    Kualitas kerja menjadi lebih baik

3.    Motivasi kerja meningkat lebih baik

4.    Adanya penerimaan perasaan karena keterlibatan emosi dan mental.

5.    Harga diri pegawai menjadi lebih tinggi

6.    Meningkatkan kepuasaan kerja

7.    Meningkatkan kerja sama dalam bekerja

8.    Merendahkan stres

9.    Keinginan mencapai tujuan lebih besar

10. Tingkat ketidakhadiran (absen) menjadi lebih rendah

11. Komunikasi kerja menjadi lebih harmonis

Bedasarkan teori tersebut, diketahui bahwa motivasi seorang guru sangat ditunggu dan diharapkan oleh Kepala Sekolah. Sebab dengan adanya motivasi akan menambah ide-ide yang baru sekaligus rumusan solusi untuk menghadapi permasalahan yang ada di sekolah. Dalam hal ini motivasi guru di SDN .................. masih kurang. Hal ini diketahui dengan respon para guru ketika Kepala Sekolah memberikan arahan dalam rapat jarang sekali guru yang berani menyalurkan ide, pendapat atau kendala yang dihadapi kepada Kepala Sekolah. Hampir sebagian guru hanya menunggu dan pasif memperhatikan Kepala Sekolah yang berbicara pada saat diadakan rapat.

D.  Upaya Kepala Sekolah dalam mengatasi hambatan untuk meningkatkan semangat Guru

1.    Melakukan pembinaan disiplin kerja

Kepala Sekolah dalam menanamkan kedisiplinan perlu melakukan pembinaan disiplin kerja. Pembinaan disiplin kerja diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan guru dalam bekerja. Kepala Sekolah harus menanamkan disiplin kerja untuk para guru, terutama disiplin yang berasal dari dalam diri. Dalam membina disiplin kerja perlu dimulai dengan sikap demokratis yakni dari, oleh, dan untuk para guru. Menurut Mulyasa (2005 : 120), “strategi yang dapat digunakan oleh Kepala Sekolah untuk membina disiplin kerja adalah membantu guru dalam mengembangkan pola perilakunya, membantu guru dalam menetapkan standar perilakunya, melaksanakan aturan yang telah disepakati bersama.” Penerapan strategi tersebut harus mempertimbangkan berbagai situasi, dan perlu memahami faktor yang mempengaruhinya. Kemudian pembinaan disiplin kerja menurut Mulyasa (2005 : 80), yaitu “Kepala Sekolah membuat aturan-aturan yang harus ditaati khususnya oleh warga sekolah, guru, peserta didik, karyawan dan kepala sekolah” .

Berdasarkan teori tersebut, dapat diketahui salah satu bentuk pembinaan disiplin kerja di SDN .................. Kepala Sekolah harus membuat aturan, yang meliputi tata tertib waktu masuk dan pulang sekolah, kehadiran proses pembelajaran yang sedang berlangsung serta tata tertib sekolah lainnya. Jika terjadi pelanggaran aturan yang telah disepakati, maka diberikan sanksi. Selain hal tersebut, pembinaan disiplin kerja dapat berupa himbauan yang disampaikan langsung saat rapat kepada para guru untuk melaksanakan semua aturan yang telah dibuat. Kepala Sekolah berupaya datang pagi dan berdiri di halaman depan sekolah sehingga dapat melihat langsung siapa saja guru maupun siswa yang datang terlambat dan memberikan teguran langsung. Hal ini harus dilaksanakan atas kesepakatan bersama dan menetapkan sanksi untuk siapapun yang melanggar kedisiplinan atau melanggar aturan.

2.    Melaksanakan komunikasi persuasif

Komunikasi yang baik akan mendukung terwujudnya visi dan misi SDN .................., hal ini didukung oleh teori komunikasi. Menurut Suranto (2005 : 103), “ komunikasi dinyatakan efektif apabila dalam suatu proses komunikasi itu, pesan yang disampaikan seorang komunikator dapat diterima dan dimengerti oleh komunikan persis seperti yang dikehendaki oleh komunikator”. Komunikasi efektif dalam aktifitas individu dimaksudkan agar pesan mencapai sasaran. Komunikasi efektif akan membuat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya memperoleh manfaat sesuai dengan yang diharapkan. Pelaksanaan komunikasi tentunya harus didukung oleh semua pihak agar tujuan yang diharapkan bisa tercapai.

 Berdasarkan teori tersebut, dapat diketahui bahwa solusi yang dapat dilakukan oleh Kepala Sekolah selaku pimpinan yaitu berupaya melaksanakan komunikasi yang persuasif dengan guru. Begitu juga dengan guru, harus berani memulai komunikasi dengan Kepala Sekolah dalam hal positif. Perlu keterbukaan dari Kepala Sekolah dengan memberikan kesempatan kepada para guru apabila ada sesuatu hal yang ingin disampaikan. Selain itu, Kepala Sekolah juga harus menjaga hubungan baik dengan setiap guru, apabila sedang tidak ada kesibukan Kepala Sekolah datang ke ruang guru untuk sekedar berbincang-bincang dengan guru-guru.

3.    Memberikan motivasi sebagai penyemangat dan arahan.

Motivasi dalam bentuk kata-kata atau kalimat dari Kepala Sekolah untuk guru sangat diperlukan agar semangat kerja guru di SDN .................. meningkat. Menurut teori Alex S. Nitisemito (1996 : 96), “semangat kerja adalah melakukan pekerjaan secara giat sehingga dengan demikian pekerjaan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik”. Kemudian menurut Henry Fayol “pengarahan adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha”.

Maksud Kepala Sekolah memberi semangat atau motivasi kepada guru agar merubah atau membentuk perilaku agar karyawan memiliki motivasi dan memiliki pandangan yang sama untuk mencapai tujuan. Bahkan pemberian motivasi itu dapat dilakukan dengan yel-yel. Dengan cara memberikan motivasi seperti ini, diharapkan muncul kegembiraan bersama agar guru menjadi loyal dan mau untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan perusahaan. Kemudian, pentingnya arahan dari Kepala Sekolah untuk guru yaitu agar fokus pekerjaan dapat berjalan sesuai prosedur yang ditentukan.

Cara-cara pengarahan yang dilakukan dapat berupa : 1) Orientasi, merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. 2) Perintah, merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu. 3) Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.

Berdasarkan teori tersebut, dapat diketahui bahwa pemberian motivasi baik dalam bentuk sikap dan kata-kata merupakan solusi untuk memotivasi serta mengarahkan guru untuk meningkatkan kinerjanya. Kepala Sekolah harus berupaya memberikan semangat untuk guru baik dalam rapat ataupun sebelum memulai suatu pekerjaan. Pengarahan juga perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah kepada para guru melalui rapat. Misalnya, Kepala Sekolah mengarahkan guru untuk menyusun rencana kegiatan bagi para guru sehingga kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dapat terlaksana dengan tepat. Agar pemberian semangat dan pengarahan bermanfaat, Kepala Sekolah berupaya menyesuaikan dengan sifat dan karakter setiap guru.

 

E.  Kendala dan Solusi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Semangat Kerja Guru di SDN ..................

Dalam memberikan inovasi terhadap guru di SDN .................. tentunya terdapat beberapa kendala seperti: Pertama, fasilitas sekolah bagi guru yang kurang memadai yaitu alat peraga saat ujian praktik kurang lengkap. Kedua, kurang partisipasi di antara beberapa guru untuk menjalankan program yang kepala sekolah buat. Indikator inovasi kepala sekolah untuk meningkatkan semangat kerja guru kedepannya akan di sesuaikan dengan apa yang dibutuhkan guru., seperti laboratorium yang rusak, kurang menerapkan sikap disiplin, dan sering melalaikan tugasnya. Dengan demikian guru sangat terbantu dalam pembejaran dan siswa pun akan ikut senang jika fasilitas sekolah memadai dan berfungsi dengan baik. Adapun solusi yang diberikan dalam mengatasi permasalahan tersebut, antara lain: Pertama, Sekolah sudah merencanakan dan membuat proposal ke kantor Dinas Pendidikan Nagan Raya untuk bisa memberikan sedikit bantuan dana (biaya) kepada sekolah supaya permasalahan sekolah tentang fasilitas sekolah yang masih banyak yang rusak agar bisa di perbaiki kedepannya dan bisa di fungsikan kembali oleh guru maupun siswa di SDN ................... Kedua, Wakil kepala sekolah bapak Mahyuddin juga mengatakan kedepannya akan direncanakan akan mengundang pihak wali murid untuk bermusyawarah dan meminta sedikit dana secara suka rela yang dapat membantu memperbaiki sarana dan prasarana sekolah yang tidak bisa di fungsikan lagi bagi siswa di SDN .................., dan jika diantara wali murid ada yang memberikan saran dan ide juga ada diterima oleh pihak sekolah sekolah.

 

 

BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

A.  Simpulan

Berdasarkan pembahasan pada Bab III bisa ditarik kesimpulan bahwa kepala sekolah SDN .................. sudah melakukan tujuh aspek dari kepala sekolah yang inovatif akan tetapi yang menonjol ada tiga aspek yang akan dijelaskan berikut ini:

1. Inovasi kepala sekolah dalam meningkatkan semangat kerja guru  di SDN .................. dilakukan melalui: pertama aspek pembinaan disiplin kerja, kedua aspek komunikasi yang baik antara Kepala Sekolah dengan guru, dan  keempat aspek motivasi penyemangat dan arahan.

2.  Faktor pendukung dan penghambat inovasi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SDN .................. adalah sebagai berikut: faktor pendukung meliputi kerjasama yang baik kepala sekolah dengan sebagian besar guru dan tenaga kependidikan, orang tua mendukung kegiatan sekolah, dan memiliki guru yang professional. Sedangkan faktor penghambat meliputi pelanggaran aturan sekolah yang dilakukan sebagian kecil guru dan tenaga kependidikan dan sikap kurang proaktif pihak-pihak terkait dalam mengambil keputusan.

B.  Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti jelaskan simpulan di atas, ada beberapa saran yang bisa dijadikan pertimbangan pihak sekolah sebagai upaya meningkatkan semangat kerja guru di SDN ................... Saran-saran tersebut antara lain:

1. Diharapkan kepada pihak stakeholders SDN .................. untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan kedepannya, dengan tetap menjalin hubungan dan kerjasama dengan berbagai pihak terkait demi terus menyukseskan program dari kepala sekolah dalam proses pemberian inovasi untuk meningkatkan semangat kerja guru di SDN ..................

2. Berdasarkan hambatan-hambatan yang telah dijelaskan dan ditemui di lapangan, yaitu yang berhubungan dengan kurangnya fasilitas sekolah untuk siswa dan guru seperti laboratorium yang tidak berfungsi dan kurang memadai maka penulis mengharapkan kepada pihak Dinas Pendidikan dan pemerintah agar dapat menfasilitasi sarana dan prasarana yang belum memadai demi program yang telah di terapkan oleh kepala sekolah dalam memberikan perubahan terhadap guru supaya lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya di SDN .................. dan terwujudnya kualitas pendidikan lebih baik kedepannya.

3. Untuk pihak-pihak lainnya, seperti orang tua siswa, masyarakat, komite sekolah dan semua pihak alumni untuk terus membantu dan menyukseskan program kepala sekolah dalam proses pemberian inovasi untuk meningkatkan semangat kerja guru di SDN .................., sehingga nantinya bisa memberikan manfaat (feedback) kepada semua masyarakat terutama guru dan peserta didiknya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Danim, Sudarwan. 2014. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung,

Depdiknas. 2005. Undang-undang Himpunan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI, tentang Kepala Sekolah, (Jakarta; Sinar Grafika

Iswaloyo, 2014, Proses Inovasi, Bandung: Alfabeta,

Raihani, Kepemimpian Kepala Sekolah Transformatif, LKiS: Yogyakarta, 2011.

Ratna Oktavia,  2014. Semangat Kerja Guru di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai  Volume 2 Nomor 1, Juni 2014 Bahana Manajemen Pendidikan Jurnal Administrasi Pendidikan

Suharsimi Arikunto, 1996. Organisasi dan Administrasi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers

Udin Syaefudin Sa’ Ud, 2012. Inovasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012

Wahjosumidjo, 2003. Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta: Raja  Grafindo Perseda

Wayan Suryanto. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia.Yogyakarta: Graha Ilmu.

 

 

Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih