LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO
MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS IX
SMPN 1 ………….. KABUPATEN …………………
PROVINSI ……………………..
TAHUN PELAJARAN ….. / ……
Diajukan
untuk Memenuhi Persyaratan Kenaikan
Pangkat
............................... dst disesuaikan
Oleh :
………………………………………..
NIP.
……………..
DINAS
PENDIDIKAN………………………
SMP
NEGERI 1 BATU AMPAR
Jl.
……………………………………………………..
20….
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat
Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya
sehingga Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat selesai dengan baik.
Dalam PTK ini peneliti menentukan judul yaitu Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpidato melalui Penerapan Teknik
Pemodelan pada Siswa Kelas IX SMPN 1 .........................................
Tahun Pelajaran ….. / ……” Penelitian ini diajukan untuk melengkapi
syarat-syarat Kenaikan pangkat dari golongan ………. ke golongan …...
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada:
1.
……………….., selaku Kepala Dinas ………………..
2.
……………….., selaku Kepala UPT ……………
3.
……………….., selaku Kepala Sekolah ……………………………..
4.
Segenap warga ……………. khususnya guru-guru ……… yang
telah membantu penyelesaian karya ini.
Akhirnya penulis mohon saran dan kritik dari pembaca
demi perbaikan langkah berikutnya. Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini
dapat memberikan dampak positip terhadap perkembangan peningkatan sumber daya
manusia.
............, ............
Penulis
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO
MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS IX
SMPN 1 BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN PELAJARAN ….. / ……
Oleh
...............................................
NIP. .......................
ABSTRAK
Kemampuan
berpidato yang rendah menjadi permasalahan tersendiri dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia. Untuk mengatasinya diperlukan strategi yang tepat, salah satunya
dengan penerapan teknik pemodelan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Bagaimana Upaya Peningkatan Kemampuan Berpidato Melalui Penerapan Teknik
Pemodelan pada Siswa Kelas IX SMPN 1 .........................................
Tahun Pelajaran ….. / ……. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran di kelas khususnya berpidato dengan menggunakan teknik pemodelan
dan meningkatkan hasil belajar siswa agar kemampuan berpidato dengan
menggunakan teknik pemodelan meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX
SMPN 1 Batu Ampar tahun pelajaran …../…..
yang berjumlah 21 orang, 12 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Data
kemampuan berpidato siswa diambil melalui tes lisan berpidato. Berdasarkan
analisis data pembelajaran sebelumnya membuktikan bahwa penerapan teknik
pemodelan telah memberikan efek peningkatan pada hasil belajar siswa pada
setiap siklus. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase ketuntasan siswa
dari siklus I hingga siklus III yaitu siklus I pra siklus nilai rata-rata 48,21
dan hanya ada 3 siswa atau 14,29% siswa yang dinyatakan tuntas karena
memperoleh nilai minimal 70 sesuai dengan KKM. Pada siklus pertama setelah
pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode pemodelan, hasil belajar
meningkat menjadi 11 siswa atau 52,38% dengan nilai rata-rata sebesar
67,86. Pada siklus kedua dengan menerapkan metode pemodelan hasil belajar
meningkat menjadi rata-rata 82,14 dengan
tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hasil ini telah mencapai
persentase target keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti sebelum
penelitian dilakukan yaitu 85% dan nilai rata-rata minimal 70. Dari hasil
penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik
pemodelan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar berpidato siswa IX
SMPN 1 ......................................... Tahun Pelajaran ….. / ……..
Kata kunci: berpidato, teknik pemodelan, kemampuan,
hasil belajar,
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ........................................................
B.
Rumusan Masalah ..................................................................
C.
Tujuan Penelitian ...................................................................
D.
Manfaat Penelitian .................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ...........................................................................
B. Kerangka Berpikir .................................................................
C. Hipotesis Tindakan ................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A.
Desain Penelitian ...................................................................
B.
Setting Penelitian....................................................................
C.
Prosedur Penelitian ................................................................
D.
Teknik Pengumpulan Data .....................................................
E.
Teknik Analisis Data ..............................................................
F.
Indikator Keberhasilan ..........................................................
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.......................................................................
B. Pembahasan............................................................................
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................
B. Saran.......................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL Halaman
Tabel 3.1 ... Kriteria Penilaian Hasil Observasi
Aktivitas Guru......................
Tabel 3.2 ... Kriteria Penilaian Hasil Observasi
Aktivitas Siswa.....................
Tabel 3.3.... Indikator Bobot Penilaian Kemampuan
Penyajian Lisan (Pidato)
Tabel 3.4 ... Tolok Ukur Penilaian Kemampuan
Berpidato.............................
Tabel 4.1.... Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan
Penelitian Pada Pra siklus
Tabel 4.2.... Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan
Peneliti Pada Pra siklus
Tabel 4.3.... Rekapitulasi Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Pra siklus
.....
Tabel 4.4.... Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan
Penelitian Pada Siklus Pertama .....................................................................................................
Tabel 4.5.... Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan
Peneliti Pada Siklus Pertama .....................................................................................................
Tabel 4.6.... Rekapitulasi Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus
Pertama
Tabel 4.7.... Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan
Penelitian Pada Siklus Kedua .....................................................................................................
Tabel 4.8.... Rekapitulasi Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan
Peneliti Pada Siklus Kedua .....................................................................................................
Tabel 4.9.... Rekapitulasi Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus
Kedua
Tabel 4.10.. Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Guru selama
Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II .......................................................
Tabel 4.11.. Rekapitulasi Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa
selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II .......................................................
Tabel 4.12.. Rekapitulasi Tes Hasil Belajar pada Pra siklus, Siklus I
dan Siklus II
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Halaman
2.1 Kerangka Berpikir ...................................................................................
4.1 Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan
Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II...............................................................................
4.2 Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan
dan Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan
Siklus II..............................................................
4.3 Peningkatan Tes Hasil Belajar pada Pra
siklus, Siklus I dan Siklus II ...
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Jurnal Kegiatan
Penelitian
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran 4
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Siklus II
Lampiran
5 Daftar
Hadir Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran
6 Daftar
Hadir Peneliti Dan Observer
Lampiran 7 Hasil Nilai Tes Formatif Pra
Siklus, Siklus I dan Siklus
II
Lampiran 8 Data Hasil Observasi Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 9 Data Hasil Observasi Guru Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran 10 Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran 11 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pra siklus,
Siklus I dan Siklus II
BAB IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi SMP Negeri 1 Bantu Ampar
SMPN 1 ............. yang beralamatkan
di Jl. ………….desa …………… Kecamatan ……….. didirikan pada tahun ……. dan mulai
beroperasi pada tahun …….. Gedung sekolah SMPN 1 ............. pada tahun …… terdiri
atas ….. ruang yakni ruang kepala sekolah, dan ruang tata usaha …..unit, ruang
dewan guru …. unit, ruang kelas …. unit, aula …. unit dan WC ….. unit. Ruang
belajar berjumlah saat ini terdiri …. ruangan masing-masing kelas VII sebanyak
….. ruangan, kelas VIII sebanyak ….. ruangan, dan kelas IX sebanyak ….. ruangan.
Untuk kegiatan kegiatan tertentu digunakan aula/ruangan pertemuan. Pada tahun …..
guru pengajar di sekolah ini berjumlah …..orang dengan rasio antara guru dengan
siswa yaitu 1:2, rata-rata guru berkualifikasi S1 (sarjana) di berbagai
disilpin ilmu baik kependidikan umum maupun kependidikan Islam. Jumlah pegawai
tatausaha ….. orang.
Keadaan siswa di SMPN 1 ............. tahun
ajaran …./….. dilihat dari jumlah kelas terdapat ….. kelas yang tersebar pada …..
ruang kelas. Keseluruhan siswa melaksanakan aktivitas belajar di pagi hari.
Dilihat dari sosiokultural umumnya berasal dari lingkungan keluarga tani yang
berekonomi lemah.
2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas
a. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 ............. yang lokasinya bertempat di ………….. Kecamatan
………… Kabupaten ………….. Penelitian yang telah dideskripsikan kemudian dianalisis,
guna menjelaskan beberapa temuan yang terjadi dilapangan berdasarkan instrumen,
temuan dalam analisis dapat berupa temuan yang positif ataupun negatif, temuan
ini agar dapat ditingkatkan ataupun diperbaiki untuk dipergunakan dalam siklus
ataupun tindakan selanjutnya. Tahap yang terakhir yaitu direfleksi, pada tahap
ini peneliti bisa mengoreksi diri mengenai kekurangan ataupun kelebihan dari
penelitian yang telah dilaksanakan, agar penelitian selanjutnya bisa lebih baik
dan mampu menunjukan peningkatan pada aktivitas maupun prestasi belajar siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia materi
berpidato merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar
siswa. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya prestasi belajar siswa terhadap mata
pelajaran bahasa Indonesia materi berpidato di kelas IX SMPN 1 ..............
Fenomena tersebut berdampak pada siswa secara umum, yang merasakan ketakutan
atau enggan dalam belajar bahasa Indonesia materi berpidato. Minat belajar
mereka kecil sekali terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia materi berpidato.
Dengan kondisi yang demikian, sekolah atau guru tidak berani mematok nilai
tinggi dalam membuat kriteria ketuntasan minimal pada setiap semesternya.
Berdasarkan hasil pada pelaksanaan
kegiatan pra siklus yang dilaksanakan
oleh peneliti pada bulan …………, bahwa pada pelaksanaan pembelajaran di Kelas IX
SMPN 1 ............., penggunaan alat pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran belum optimal, sehingga kemampuan siswa dalam
menyelesaikan pembelajaran belum berakibat pada meningkatnya hasil belajar
mereka. Data-data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan pra-siklus
sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
a) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pra siklus
Pengamatan kegiatan guru dalam proses
pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam
penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 13 aspek yaitu 3 aspek pada kegiatan awal, dan 7 aspek
pada kegiatan inti dan 3 aspek pada kegiatan akhir. Dari ke 13 aspek tersebut
masing-masing dinilai dengan rentang skor 1 – 4 untuk masing-masing aspeknya
dengan kriteria Sangat Baik, Baik,
Cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai dan skor pada kegiatan observasi guru terhadap pelaksanaan
kegiatan penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.1 Rekapitulasi
Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Pra siklus
No
|
Kriteria Aspek
|
Kemunculan Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat Baik
|
0
|
0,00
|
|
2
|
Baik
|
5
|
38,46
|
|
3
|
Cukup
|
6
|
46,15
|
|
4
|
Kurang
|
2
|
15,38
|
|
Memperhatikan data hasil kegiatan
belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target indikator kinerja
yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar terdapat 5 aspek yang
mencapai kriteria baik dengan persentase 38,46%, 6 aspek yang dapat dilaksanakan dengan kriteria cukup
dengan persentase 46,15%, dan terdapat 2 aspek yang hanya dapat dilaksanakan dengan kriteria kurang
dengan persentase 15,38%. Aspek -aspek yang dapat terlaksana dengan kriteria kurang
dan cukup merupakan kegiatan inti dalam pelaksanakan kegiatan belajar mengajar.
b) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pra siklus
Adapun penjelasan mengenai hasil observasi
siswa pada kegiatan pembelajaran sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Rekapitulasi
Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Pra siklus
No
|
Kriteria
Aspek
|
Kemunculan
Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat
Baik
|
0,00
|
0,00
|
Tuntas
|
2
|
Baik
|
4
|
19,05
|
Tuntas
|
3
|
Cukup
|
16
|
76,19
|
Blm
Tuntas
|
4
|
Kurang
|
1
|
4,76
|
Blm Tuntas
|
Berdasarkan tabel di atas, dari 12 aspek
yang diamati menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kriteria baik dan
dinyatakan tuntas sebanyak 4 siswa atau 19,05% dan sisanya sebanyak 17 siswa
dinyatakan belum tuntas karena berada dalam rentang kriteria nilai cukup
sebanyak 16 siswa atau 76,19% dan kurang sebanyak 1 siswa atau 4,76%.
c) Hasil Tes Formatif Siswa Pra
siklus
Data hasil belajar siswa yang didapatkan
dari pelaksanaan tes formatif sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3 Rekapitulasi
Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Pra siklus
No
|
Kriteria Aspek
|
Jumlah Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat Baik
|
0
|
0,00
|
Tuntas
|
2
|
Baik
|
3
|
14,29
|
Tuntas
|
3
|
Cukup
|
1
|
4,76
|
Belum Tuntas
|
4
|
Kurang
|
8
|
38,10
|
Belum Tuntas
|
5
|
Gagal
|
9
|
42,86
|
Belum Tuntas
|
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari
21 orang siswa yang dikenai tindakan 3 orang siswa (14,29%) dinyatakan tuntas
karena berada dalam kriteria baik, sedangkan 18 orang siswa (85,71%) memperoleh
kriteria antara cukup dan gagal sehingga dinyatakan belum tuntas. Nilai
rata-rata kelas sebesar 42,81. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran memerlukan tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan
dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas karena ketuntasan belajar baru
mencapai angka 14,29% atau 3 orang siswa dari batasan minimal 85% dari jumlah
siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan nilai hasil belajar secara klasikal
hanya mencapai angka 42,81 dari batasan minimal 70.
b. Deskripsi Siklus I
Pada siklus pertama ini, disajikan hasil
penelitian satu putaran yang terdiri atas (1) perencanaan tindakan (2)
pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan
inti pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran, (3) observasi tindakan, dan
(4) hasil refleksi tindakan.
1) Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan peningkatan
kemampuan menulis melalui teknik pemodelan dirancang dan direncanakan berupa
kegiatan menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang
relevan dengan situasi dan kondisi kelas XI SMPN 1 .............. Silabus
disusun sesuai dengan petunjuk penyusunan silabus Permendiknas No. 22 Tahun
2006 terdiri atas nama sekolah SMP Negeri I Ngoro, mata pelajaran bahasa
Indonesia, kelas IX, semester dua, standar kompetensi: mengungkapkan informasi
dalam bentuk laporan, surat dinas, dan petunjuk, kompetensi dasar: menulis
laporan dengan bahasa yang baik dan benar, materi pokok: penulisan teks pidato.
Selanjutnya, disusun rencana pelaksanaan pembelajaran menulis teks pidato
dengan teknik pemodelan sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) meliputi : mata pelajaran, kelas, semester, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, materi pokok,
metode, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Untuk
mencapai tujuan tersebut, peneliti mempersiapkan model teks pidato. Model yang
ditampilkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah teknik model kontekstual,
yaitu menghadirkan konteks nyata yang menjadi kegiatan pembelajaran bagi siswa
untuk mengamati mencontoh, menemukan, dan menuliskan teks pidato seperti
contoh. Model ini dirancang peneliti secara kolaborasi bersama guru bahasa
Indonesia. Kolaborator ini juga mempersiapkan untuk melaksanakan observasi pelaksanaan
pembelajaran yang akan meneliti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dilakukan di ruang kelas IX
SMPN 1 .............. Ruang kelas ini berbentuk persegi dengan ukuran 6 X 8
meter, cukup luas untuk tempat pembelajaran 21 orang siswa. Pelaksanaan
pembelajaran siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan 1 selama 2 x
40 menit dan pertemuan kedua selama 2 x 40 menit. Adapun, skenario pembelajaran
menulis laporan perjalanan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan,
inti, dan penutup.
Pertemuan ke-1
a)
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan ini diawali dengan berdoa,
salam pembuka, kemudian guru melaksanakan presensi dengan menanyakan siswa yang
tidak hadir hari ini lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai (materi ditulis di papan tulis). Kedua, guru mengondisikan kelas yang
berfungsi untuk menyiapkan mental siswa dalam pembelajaran melalui komunikasi
empati antara guru dan siswa. Selanjutnya, untuk mengantarkan siswa memasuki
kompetensi yang akan dilalui siswa, guru melakukan apersepsi tentang pengalaman
siswa dalam berpidato.
Kegiatan selanjutnya, siswa dan guru,
bertanya jawab tentang manfaat menulis teks pidato. Setelah itu, siswa
membentuk kelompok dengan cara berhitung 1 sampai 5 kemudian diulangi lagi 1
sampai 5, demikian seterusnya. Langkah berikutnya, anak yang bernomor satu
berkumpul dengan nomor satu, anak bernomor dua berkumpul dengan nomor dua,
demikian seterusnya. Karena jumlah siswa kelas IX sebanyak 21 anak, ada 5
kelompok. Masing-masing kelompok jumlah anggotanya 4 sampai dengan 5 anak.
b) Kegiatan Inti Pembelajaran
Semua siswa telah duduk pada kelompok
masing-masing. Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut.
(1) Pertama,guru menjelaskan kepada
kelompok tentang unsur-unsur yang harus ada dalam menulis teks pidato, yang
meliputi apa saja yang harus ditulis, dan bagaimana menulis teks pidato yang
benar. Kemudian, guru menjelaskan bagian-bagian teks pidato, yang meliputi bagian
awal/pembuka, bagian isi/inti, dan bagian akhir/penutup.
(2) Kedua, masing-masing kelompok
menerima contoh atau model bentuk teks pidato dengan tema memperingati hari
kemerdekaan Republik Indonesia yang dibagikan oleh guru
(3) Ketiga, salah satu anak membacakan
contoh teks pidato tersebut, anak yang lain menyimak.
(4) Keempat,masing-masing kelompok
berdiskusi untuk menentukan kelengkapan unsur serta bagian-bagian dari teks
pidato yang benar.
(5) Kelima,setiap kelompok menulis
teks pidato sesuai dengan model yang ada. Temanya ditentukan oleh guru
pengajar/peneliti.
c) Kegiatan Penutup Pembelajaran
Guru meminta siswa untuk menyelesaikan
atau melanjutkan menulis teks pidato di rumah. Guru menutup pembelajaran dengan
memberi ucapan terima kasih dan salam penutup.
Pertemuan ke-2
Pertemuan ke-2 merupakan kelanjutan
pertemua ke-1. Pada pertemuan ini guru dan peneliti telah menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti, dan kegiatan penutup. Waktu pelaksanannya 2 X 40 menit. Langkah-langkah
kegiatan sebagai berikut.
a) Kegiatan Pendahuluan
Pada tahap ini, kegiatan yang
dilaksanakan adalah pengarahan oleh guru tentang persiapan menulis teks pidato,
serta tugas-tugas membahas sekilas apa yang telah di tulis siswa di rumah. Setelah
cukup pengarahan, siswa mengumpulkan hasil tulisan teks pidato yang telah
mereka kerjakan kepada guru.
b) Kegiatan Inti
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan
adalah perevisian hasil tulisan siswa.Para siswa pada umumnya telah mampu
menyempurnakan teks pidatonya dan menemukan kesalahan sebatas ejaan dan tanda
baca. Melalui tanya jawab, selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran,
yaitu siswa mampu merevisidan mengedit teks pidato dengan tepat. Gurukemudian
membagikan hasil tulisan siswa yang berisi contoh teks pidato yang memuat
kesalahan beserta contoh-contoh perevisian. Perevisian menekankan pada penemuan
dan perbaikan isi draf yangtidak sesuai dengan kerangka pidato, antara lain
berupa kelebihan isi, kekurangan isi, ketidaktepatan isi, atau kesalahan
penataan isi. Perevisian dilakukan dengan membuang isi yang lebih, menambah isi
yang kurang, mengganti isi yang tidak tepat, dan menata ulang penataan yang
kurang tepat. Adapun, mengedit lebih menekankan pada penemuan dan perbaikan
mekanik seperti ejaan, tanda baca, struktur kalimat, model tulisan, dan
lain-lain pada sebuah teks pidato. Penjelasan guru ini diikuti dengan contoh
merevisi dan mengedit sebagian model teks pidato. Setelah siswa dianggap
memiliki pemahaman tentang merevisi, siswa merevisi hasil tulisannya masing
masing. Selama siswa bekerja, guru melakukan pengecekan hasil pekerjaan siswa
secara berkeliling dan memberikan umpan balik. Siswa selanjutnya melakukan
konfirmasi dengan teman satu tim mengenaihasil merevisi dan mengedit model teks
pidato. Jika mengalami kesulitan, siswa minta petunjuk guru. Berdasarkan
pekerjaan para siswa, guru memberikan umpan balik korektif selanjutnya siswa
meneliti kembali dengan memperbaiki ejaan, struktur kalimat, serta kelengkapan
pokok pikiran.
c) Kegiatan Akhir
Dalam tahap ini, kegiatan yang
dilaksanakan adalah siswa dan guru melakukan refleksi lalu siswa kembali ke
kelas dengan tertib.
3)
Pengamatan dan hasil
Evaluasi
(a)
Pengamatan
Penjelasan
mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas guru, serta aktivitas dan hasil
belajar siswa pada pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada penjelasan di
bawah ini.
(1) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus Pertama
Pengamatan kegiatan guru dalam proses
pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam
penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 13 aspek yaitu 3 aspek pada kegiatan awal, dan 7 aspek
pada kegiatan inti dan 3 aspek pada kegiatan akhir. Dari ke 13 aspek tersebut
masing-masing dinilai dengan rentang skor 1 – 4 untuk masing-masing aspeknya
dengan kriteria Sangat Baik, Baik,
Cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai dan skor pada kegiatan observasi guru terhadap pelaksanaan
kegiatan penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.4 Rekapitulasi
Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Siklus Pertama
No
|
Kriteria Aspek
|
Kemunculan Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat Baik
|
3
|
23,08
|
|
2
|
Baik
|
8
|
61,54
|
|
3
|
Cukup
|
2
|
15,38
|
|
4
|
Kurang
|
0
|
0,00
|
|
Memperhatikan data hasil kegiatan
belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target indikator kinerja
yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar terdapat 3 aspek dalam kriteria sangat baik atau
sebesar 23,08%, 8 aspek yang mencapai
kriteria baik dengan persentase 61,54%, dan 2 langkah yang dapat dilaksanakan
dengan kriteria cukup dengan persentase 15,38%, dan tidak ada aspek dalam
kriteria kurang.
(2) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus Pertama
Adapun penjelasan mengenai hasil
observasi siswa pada kegiatan pembelajaran sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Rekapitulasi
Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus Pertama
No
|
Kriteria
Aspek
|
Kemunculan
Aspek
|
%
|
Ket
|
1
|
Sangat
Baik
|
2
|
9,52
|
Tuntas
|
2
|
Baik
|
14
|
66,67
|
Tuntas
|
3
|
Cukup
|
5
|
23,81
|
Blm
Tuntas
|
4
|
Kurang
|
0
|
0,00
|
Blm Tuntas
|
Berdasarkan tabel di atas, dari 12 aspek
yang diamati menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kriteria sagnat baik dan baik
serta dinyatakan tuntas sebanyak 16 siswa atau 76,19% dan sisanya sebanyak 5
siswa atau 23,81% dinyatakan belum tuntas karena berada dalam rentang kriteria
nilai cukup.
(b)
Evaluasi
Data hasil belajar siswa yang didapatkan
dari pelaksanaan tes formatif sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6 Rekapitulasi
Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus Pertama
No
|
Kriteria Aspek
|
Jumlah Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat Baik
|
5
|
23,81
|
Tuntas
|
2
|
Baik
|
6
|
28,57
|
Tuntas
|
3
|
Cukup
|
3
|
14,29
|
Belum Tuntas
|
4
|
Kurang
|
7
|
33,33
|
Belum Tuntas
|
5
|
Gagal
|
0
|
0,00
|
Belum Tuntas
|
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari
21 orang siswa yang dikenai tindakan 11 orang siswa (52,38%) dinyatakan tuntas
karena berada dalam kriteria sangat baik dan baik, sedangkan 10 orang siswa (47,62%)
memperoleh kriteria antara cukup dan gagal sehingga dinyatakan belum tuntas.
Nilai rata-rata kelas sebesar 67,86. Dari penjelasan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran memerlukan tindakan perbaikan yang akan
dilaksanakan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas karena ketuntasan
belajar baru mencapai angka 52,38% atau 11 orang siswa dari batasan minimal 85%
dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan nilai hasil belajar secara
klasikal hanya mencapai angka 67,86 dari batasan minimal 70.
4)
Refleksi Siklus 1
Berdasarkan hasil dan proses
pembelajaran beserta analisis yang dilakukan terhadap berbagai temuan,
dikemukakan refleksi sebagai berikut. (1) Proses pembelajaran menulis teks
pidato merupakan hal baru bagi siswa. (2) Langkah-langkah pembelajaran pada proses
penulisan masih memuat langkah yang dianggap kurang substansial dalam
pembelajaran menulis, yaitu penentuan seting dan status pembicara yang justru
menyulitkan siswa. (3) Penyusunan pemodelan teks pidato pada masing-masing
kurang proporsional, terlalu banyak pemodelan. (4) Sebagian besar siswa senang
melaksanakan diskusi dalam kerja kelompok. (5) Untuk membangkitkan aktivitas
perorangan dalam diskusi kelompok, guru masih sering memberikan pendekatan
pribadi secara intensif. (6) Sebagian besar siswa merasa sangat senang dengan
model pembelajaran yang ditampilkan guru dengan banyak memberikan contoh dan
bimbingan. (7) Keaktifan siswa dalam pembelajaran berjalan baik yang ditandai
oleh meningkatnya aktivitas belajar, kreativitas, rasa senang, dan interaksi siswa
selama mengikuti pembelajaran. (8) Kemampuan siswa dalam menyusun dan
mengembangkan kerangka pidato belum optimal sehingga perlu ditindaklanjuti lagi
pada siklus II.
c. Deskripsi Siklus II
Pada siklus pertama ini, disajikan hasil
penelitian satu putaran yang terdiri atas (1) perencanaan tindakan (2)
pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan
inti pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran, (3) observasi tindakan, dan
(4) hasil refleksi tindakan.
1) Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II
secara umum merupakan perbaikan dari rencana tindakan pada siklus I. Perbaikan
tersebut dirumuskan berdasarkan hasil refleksi peneliti bersama kolaborator
terhadap temuan pada siklus I. Berdasarkan beberapa temuan dalam refleksi tersebut,
pada siklus II, dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:
(a) menyederhanakan dan memperjelas skenario pembelajaran dalam RPP;
(b) mempertegas langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan
dalam teknik pemodelan;
(c) memberikan banyak contoh pengembangan sistematika teks pidato
sesuai dengan kerangka pidato. Siklus II dilaksanakan dengan menerapkan RPP
yang didesain mengacu pada kekurangan kekurangan yang ada pada siklus I. Siklus
II dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali tatap muka untuk lima tahap
penulisan.
2)
Pelaksanaan
Dari
analisis tindakan pada siklus I, diketahui bahwa siswa telah mampu menentukan
tema, tetapi belum mampu menentukan tujuan secara lebih rinci. Meskipun telah
mampu menyusun kerangka dan pengembangannya, siswa merasa belum puas atas hasil
yang diperoleh. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahap prapenulisan ini,
dilakukan beberapa perubahan pada tema, setting dan status pembicara,
kerangka, dan pengedrafan.
Secara
spesifik perubahan pada siklus 2 itu berbentuk tema pendidikandi sekolah disepakati
dulu semua siswa, didiskusikan topik topik pilihan untuk tiap siswa berdasarkan
hasil pengamatan langsung terhadap permasalahan yang berkaitan dengan tema, setting
dan status pembicara dihilangkan karena dianggap tidak substansial, tujuan
ditentukan lebih rinci, kerangka disusun berdasarkan bahan belajar, 5W+1H, dan
rubrik penilaian, dan pengedarafan dilakukan berdasarkan rambu-rambu
pengembangan kerangka pidato secara efektif, sistematis, dan komunikatif dan
dilakukan berdasarkan contoh langsung pengembangan kerangka.
Pertemuan Kedua
(a) Kegiatan awal
Pertemuan
ini diawali dengan pengondisian kelas oleh guru untuk mengikuti pembelajaran.
Setelah itu, guru melakukan pengarahan kepada siswa bahwa pembelajaran yang
akan dilakukan merupakan kelanjutan dari pembelajaran sebelumnya, yaitu menulis
teks pidato dengan teknik pemodelan.Guru juga mengimbau siswa agar lebih aktif
dalam proses pembelajaran daripada pertemuan sebelumnya karena keberhasilan
pembelajaran bukan hanya diukur dari hasil, tetapi juga proses. Guru juga menekankan
pemahaman kepada siswa akan pentingnya kompetensi menulis teks pidato.
Guru
selanjutnya menyampaikan kompetensi pembelajaran yang harus dikuasai, yaitu
siswa mampu (a) menentukan topik pidato, (b) menentukan sasaran pidato, (c)
menentukan tujuan pidato lebih rinci, (d) menentukan judul pidato, (e)
menentukan kerangka pidato, dan (f) mengembangkan kerangka pidato. Kemudian,
guru menyampaikan ruang lingkup materi dan langkah langkah pembelajaran yang
akan dilakukan siswa.
(b) Kegiatan Inti
Pada
awal tahap inti ini, siswa membentuk tim belajar empat orang seperti pada
siklus I. Guru meminta tiap kelompok menentukan tema yang kontekstual dan
bermanfaat bagi siswa. Mereka bersepakat memilih tema pendidikan. Setelah tema
disepakati, tugas tiap kelompok adalah mendiskusikan topik-topik bagi tiap-tiap
anggota kelompok berdasarkan tema pendidikan. Pada menit-menit awal, tampak
kelompok kesulitan menemukan topik-topik yang dimaksud. Untuk membantu siswa,
guru memberikan pertanyaan pertanyaan penuntun.
Guru : “Tema
pendidikan yang kalian kenal biasanya terdapat di lingkungan apa?”
Siswa : “Di
sekolah.”
Guru : “Sebutkan
permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan di sekolah.”
Siswa : “Kebersihan,
cara belajar yang baik, meraih cita-cita, pramuka, sopan-santun kepada guru.”
Guru : “Bagus!
Itulah contoh-contoh topik yang kalian cari. Paham?”
Siswa : “Paham.”
Setelah
itu, kelompok melanjutkan mendiskusikan topik topik pidato yang dipilih bagi
tiap tiap anggota. Dari pendataan guru setelah diskusi berlangsung sepuluh
menit, diketahui bahwa topik-topik pidato yang dipilih siswa meliputi (a) cara
belajar yang baik (5 siswa), (b) kebersihan lingkungan sekolah (12 siswa), (c)
cara meraih prestasi (1 siswa), (d) cara mempersiapkan UN (1 siswa), (e)
belajar yang menyenangkan (1 siswa), (f) pentingnya ketertiban sekolah (1
siswa), dan (g) pencemaran lingkungan (1 siswa). Untuk membantu siswa
merencanakan penulisan teks pidato, guru memberikan contoh perencanaan dengan
mengambil model topik “Menjaga Kebersihan Sekolah”. Penekanan khusus diberikan
pada penentuan tujuan yang lebih rinci dan penyusunan kerangka pidato yang
lebih sistematis.
Guru
memberikan sebagian contoh menentukan sasaran, tujuan dari model topik yang
dipilih dengan mengoptimalkan prinsip 5W+1H. Setelah contoh diberikan guru,
perencanaan tersebut harus diselesaikan oleh siswa secara berdiskusi dan sharing.
Untuk mengonfirmasikan pemahaman siswa atas tugas yang diberikan, guru menugasi
siswa mempresentasikan hasil sharing untuk selanjutnya diberi umpan
balik korektif. Secara umum, siswa telah mampu melakukan kegiatan yang
diberikan guru, yang berupa peniruan atas model guru dan pengurangaan bantuan
untuk mengawali kegiatan mandiri. Setelah siswa mampu merencanakan penulisan
model topik yang dicontohkan guru, selanjutnya, siswa menulis sebuah teks
pidato berdasarkan topik yang telah dipilih. Pada menit-menit awal bekerja
secara individual dan mandiri, sebagian besar siswa belum dapat melepaskan diri
dari kelompoknya. Semangat diskusi masih ditunjukkan oleh sebagian besar siswa.
Setelah
berjalan lima belas menit, enam belas siswa sudah mulai menyusun kerangka
pidato. Mereka tampak kesulitan menulis kerangka. Ada seorang siswa bertanya,
Siswa : “Sedap
dipandang’ itu istilahnya apa?”
Guru : “Asri.”
Untuk
membantu kelancaran siswa dalam menyusun kerangka pidato, guru sekali-sekali
menekankan ulang pemanfaatan prinsip 5W+1H. Dari pelaksanaan tugas tersebut
diketahui bahwa meskipun siswa telah mampu menyusun kerangka, tetapi waktu yang
diperlukan relatif lama. Selanjutnya, guru memberikan contoh ulang model
kerangka pidato pada siklus I.
Guru
memberikan contoh pengembangan sebagian model kerangka pidato tersebut. Untuk
itu, siswa diminta mencermati lebih mendalam contoh pengembangan sebagian model
kerangka tersebut dengan memperhatikan rubrik penilaian dan prinsip 5W+1H.
Contoh pengembangan model kerangka pidato tersebut, selanjutnya diselesaikan
oleh siswa melalui diskusi dan sharing antarkelompok. Setelah draf awal
selesai disusun, siswa diminta melakukan konfirmasi hasil pekerjaannya dengan
guru yang diteruskan dengan kegiatan mempresntasikan hasil pekerjaannya
tersebut untuk diberi umpan balik oleh guru. Setelah siswa mencermati,
memahami, dan meniru contoh yang disajikan guru, mereka mengembangkan kerangka
pidato yang telah disusun. Tugas tersebut bersifat mandiri dan individual
sehingga setiap siswa bebas menentukan tempat duduk bekerja. Sebagian besar
siswa mencari tempat terpisah dari kelompok. Namun demikian, masih ada satu
kelompok yang terus bekerja dalam kelompoknya. Setelah berjalan lima puluh
menit pekerjaan siswa pada tahap penulisan sebagian selesai.
(c) Kegiatan penutup
Guru meminta siswa untuk menyelesaikan
atau melanjutkan menulis teks pidato di rumah. Guru menutup pembelajaran
memberi ucapan terima kasih dan salam penutup.
Pertemuan Kedua
Bagian ini dilaporkan pelaksanaan tindakan peningkatan kemampuan
pidato deng pemodelan secara rinci dari tahap pendahuluan, kegiatan inti,
sampai kegiatan penutup.
(a) Kegiatan Pendahuluan
Pada tahap ini, kegiatan yang
dilaksanakan adalah pengarahan oleh guru tentang persiapan menulis teks pidato
serta tugas-tugas membahas sekilas apa yang telah ditulis siswa di rumah.
Setelah cukup pengarahan, siswa mengumpulkan hasil tulisan teks pidato yang
telah mereka kerjakan kepada guru.
(b) Kegiatan Inti
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan
adalah perevisian hasil tulisan siswa.Sebagaimana pada pertemuan-pertemuan
sebelumnya. Setelah mengondisikan kelas, guru melakukan apersepsi melalui tanya
jawab dengan siswa tentang tugas menyempurnakan dan menulis teks pidato di
rumah. Para siswa pada umumnya telah mampu menyempurnakan teks pidatonya dan
menemukan kesalahan sebatas ejaan dan tanda baca. Melalui tanya jawab tersebut,
selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu
merevisidan mengedit teks pidato dengan tepat. Guru kemudian membagikan hasil
tulisan siswa yang berisi contoh teks pidato yang memuat kesalahan beserta
contoh-contoh perevisian. Perevisian menekankan pada penemuan dan perbaikan isi
draf yangtidak sesuai dengan kerangka pidato, antara lain berupa kelebihan isi,
kekurangan isi, ketidaktepatan isi, atau kesalahan penataan isi. Perevisian
dilakukan dengan membuang isi yang lebih, menambah isi yang kurang, mengganti
isi yang tidak tepat, dan menata ulang penataan yang kurang tepat. Adapun,
mengedit lebih menekankan pada penemuan dan perbaikan mekanik seperti ejaan,
tanda baca, struktur kalimat, model tulisan, dan lain-lain pada sebuah teks
pidato. Penjelasan guru ini diikuti dengan contoh merevisi dan mengedit
sebagian model teks pidato. Setelah siswa dianggap memiliki pemahaman tentang
merevisi siswa merevisi hasil tulisannya masing masing. Selama siswa bekerja,
guru melakukan pengecekan hasil pekerjaan siswa secara berkeliling dan
memberikan umpan balik. Siswa selanjutnya melakukan konfirmasi dengan teman
satu tim mengenaihasil merevisi dan mengedit model teks pidato. Jika mengalami
kesulitan, siswa minta petunjuk guru. Berdasarkan pekerjaan para siswa, guru
memberikan umpan balik korektif, selanjutnya siswa meneliti kembali dengan
memperbaiki ejaan, struktur kalimat, serta kelengkapan pokok pikiran.
(c) Kegiatan Akhir
Dalam tahap ini, kegiatan yang
dilaksanakan adalah siswa dan guru melakukan refleksi lalu siswa kembali ke
kelas dengan tertib.
3)
Pengamatan dan Evaluasi
(a)
Pengamatan
Penjelasan
mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas guru, serta aktivitas dan hasil
belajar siswa pada pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada penjelasan di
bawah ini.
(1) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus Kedua
Pengamatan kegiatan guru dalam proses
pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam
penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 13 aspek yaitu 3 aspek pada kegiatan awal, dan 7 aspek
pada kegiatan inti dan 3 aspek pada kegiatan akhir. Dari ke 13 aspek tersebut
masing-masing dinilai dengan rentang skor 1 – 4 untuk masing-masing aspeknya
dengan kriteria Sangat Baik, Baik, Cukup,
dan kurang. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai dan skor pada kegiatan observasi guru terhadap pelaksanaan
kegiatan penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 4.7 Rekapitulasi
Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Siklus Kedua
No
|
Kriteria Aspek
|
Kemunculan Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat Baik
|
6
|
46,15
|
|
2
|
Baik
|
7
|
53,85
|
|
3
|
Cukup
|
0
|
0,00
|
|
4
|
Kurang
|
0
|
0,00
|
|
Memperhatikan data hasil kegiatan
belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target indikator kinerja
yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar terdapat 6 aspek dalam kriteria sangat baik atau
sebesar 46,15%, 7 aspek yang mencapai
kriteria baik dengan persentase 53,85%, dan tidak ada aspek dalam kriteria cukup dan kurang.
(2) Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus Kedua
Adapun penjelasan mengenai hasil
observasi siswa pada kegiatan pembelajaran sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.8 Rekapitulasi
Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus Kedua
No
|
Kriteria
Aspek
|
Kemunculan
Aspek
|
%
|
Ket
|
1
|
Sangat
Baik
|
16
|
76,19
|
Tuntas
|
2
|
Baik
|
5
|
23,81
|
Tuntas
|
3
|
Cukup
|
0
|
0,00
|
Blm
Tuntas
|
4
|
Kurang
|
0
|
0,00
|
Blm Tuntas
|
Berdasarkan tabel di atas, dari 12 aspek
yang diamati menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kriteria sangat baik dan
baik dan dinyatakan tuntas sebanyak 21 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang
berada dalam rentang cukup dan kurang.
(b)
Evaluasi
Data hasil belajar siswa yang didapatkan
dari pelaksanaan tes formatif sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9 Rekapitulasi
Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus Kedua
No
|
Kriteria Aspek
|
Jumlah Aspek
|
Persentase
|
Ket
|
1
|
Sangat Baik
|
12
|
57,14
|
Tuntas
|
2
|
Baik
|
9
|
42,86
|
Tuntas
|
3
|
Cukup
|
0
|
0,00
|
Belum Tuntas
|
4
|
Kurang
|
0
|
0,00
|
Belum Tuntas
|
5
|
Gagal
|
0
|
0,00
|
Belum Tuntas
|
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari
21 orang siswa yang dikenai tindakan 21 orang siswa (100%) dinyatakan tuntas
karena berada dalam kriteria sangat baik dan baik, dan tidak ada siswa yang
tidak tuntas atau berada dalam kritera cukup, kurang dan gagal. Nilai rata-rata
kelas sebesar 82,14. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran sudah tidak memerlukan tindakan perbaikan karena ketuntasan
belajar sudah mencapai angka 100% atau 21 orang siswa dari batasan minimal 85%
dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan nilai hasil belajar secara
klasikal hanya mencapai angka 82,14 dari batasan minimal 70.
4)
Refleksi Siklus II
Refleksi dilaksanakan setelah selesai
pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II. Kegiatan ini dilaksanakan secara
kolaboratif bersama guru bahasa Indonesia kelas IX SMPN 1 Bantu Ampar. Selain
itu, juga memperhatikan respons yang disampaikan oleh siswa saat refleksi
pembelajaran siklus I. Refleksi diarahkan pada perencanaan/planing; pelaksanaan
tindakan/implementasi, hasil tindakan baik yang berupa proses maupun yang
berupa produk. Perencanaan pembelajaran yang digunakan pada siklus II secara
umum sudah cukup baik tetapi perlu dilakukan perbaikan mengingat secara
kelompok siswa sudah baik. Kegiatan refleksi terhadap proses dan produk dari
hasil refleksi yang dilakukan secara kolaboratif dengan kolaborator dilakukan
bahwa tindakan proses pada setiap tahap sudah dilaksanakan dengan baik tetapi
masih perlu beberapa perbaikan. Pada tahap kegiatan inti, karena siswa telah
diberi model oleh guru, kegiatan siswa juga berubah dimulai dari pengamatan,
mendiskusikan kekurangan dan kelebihan teknik pemodelan, membuat teks pidato
seperti model yang dipelajari dan waktu diskusi harus dibatasi agar siswa tidak
menyalahgunakan waktu pelajaran yang tersedia. Kegiatan pembelajaran sangat
didominasi oleh kelompok dan penilaian mengacu pada kelompok hal ini bagus,
tetapi perlu ada penilaian secara individu agar setiap individu meningkatkan
aktivitasnya baik dalam bertanya, merespons, menanggapi meskipun yang tampil
kelompok sehingga guru harus memotivasi bahwa disamping nilai kelompok ada
nilai untuk setiap siswa yang aktivitasnya lebih. Dari hasil keseluruhan
kegiatan pembelajaran pada siklus II dan hasil pengamatan yang tergambar pada
penilaian proses baik dan nilai produk diatas rata-rata,kegiatan pembelajaran
ini berhasil dengan baik karena telah mencapai ketuntasan baik secara klasikal
maupun individual dilihat dari standar ketuntasan minimal dalam KTSP. Dengan
melihat refleksi siklus 1, siklus 2, dan rekapitulasi penilaian produk siswa
menulis teks pidato, dapat dikatakan adanya perkembangan sikap belajar dan
hasil belajar, dari sikap siswa senang dan tertarik dengan pembelajaran
menggunakan teknik pemodelan. Dengan demikian, dapat direfleksikan bahwa
penerapan teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa
dalam menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMPN 1 Bantu Ampar. Dapat
dimungkinkan juga bahwa teknik pemodelan juga bisa diterapkan pada materi
bahasa Indonesia yang lain sebab teknik pemodelan cocok digunakan untuk siswa
seusia SMP. Artinya, siswa SMP bisa berpikir secara efektif jika dimulai dari
sesuatu yang konkret. Model adalah contoh bahan ajar yang konkret.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam
materi pelajaran bahasa Indonesia pada materi pidato pada di kelas IX SMPN 1 .............
Pelajaran …./….. ini dapat berhasil dengan baik karena berkat kerjasama antara
penulis dengan teman sejawat, konsultasi kepada kepala sekolah, mengkaji
berbagai sumber yang memuat teori belajar mengajar yang berkaitan dengan
tindakan yang penulis ambil dalam perbaikan proses pembelajaran. Tindakan
perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada setiap siklus yang terkait
dengan teori belajar para ahli adalah sebagai berikut:
1.
Hasil Observasi Guru
Hasil analisis data
yang diperoleh melalui kegiatan observasi terhadap guru yang dilakukan selama proses perbaikan
pembelajaran pada pra siklus, siklus pertama dan kedua pada pelaksanaan
kegiatan pembelajaran sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
Tabel 4.10 Rekapitulasi
Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra
siklus, Siklus I dan Siklus II
No
|
Kriteria Aspek
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
|||
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
||
1
|
Sangat Baik
|
0
|
0,00
|
3
|
23,08
|
6
|
46,15
|
2
|
Baik
|
5
|
38,46
|
8
|
61,54
|
7
|
53,85
|
3
|
Cukup
|
6
|
46,15
|
2
|
15,38
|
0
|
0,00
|
4
|
Kurang
|
2
|
15,38
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
Jumlah
|
13
|
100
|
13
|
100
|
13
|
100
|
Dari tabel di atas
dapat dijelaskan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses
pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar pada pra-siklus terdapat 5 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase
38,46%, 6 aspek yang dapat dilaksanakan
dengan kriteria cukup dengan persentase 46,15%, dan terdapat 2 aspek yang hanya dapat dilaksanakan dengan kriteria
kurang dengan persentase 15,38%, dan pada siklus pertama dari 13 aspek yang
diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 3 aspek dalam
kriteria sangat baik atau sebesar 23,08%,
8 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase 61,54%, dan 2
langkah yang dapat dilaksanakan dengan kriteria cukup dengan persentase 15,38%,
dan tidak ada aspek dalam kriteria kurang, serta pada siklus kedua dari 13
aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 6 aspek
dalam kriteria sangat baik atau sebesar 46,15%,
7 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase 53,85%, dan tidak ada aspek dalam kriteria cukup dan kurang.
Dalam
bentuk diagram batang peningkatan hasil observasi terhadap kegiatan guru selama
proses pelaksanaan pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.
Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan
Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
2.
Hasil Observasi Siswa
Perolehan data mengenai
terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dari keadaan awal, siklus I
dan siklus II dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.11 Rekapitulasi
Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada
Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
No
|
Kriteria Aspek
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Ket
|
|||
∑
|
%
|
∑
|
%
|
∑
|
%
|
|||
1
|
Sangat Baik
|
0
|
0,00
|
2
|
9,52
|
16
|
76,19
|
T
|
2
|
Baik
|
4
|
19,05
|
14
|
66,67
|
5
|
23,81
|
T
|
3
|
Cukup
|
16
|
76,19
|
5
|
23,81
|
0
|
0,00
|
BT
|
4
|
Kurang
|
1
|
4,76
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
BT
|
Jumlah
|
21
|
100
|
21
|
100
|
21
|
100
|
Dari tabel di atas
dapat dijelaskan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan dan kegiatan siswa
selama proses pelaksanaan pembelajaran ketuntasan siswa mengalami peningkatan
dari 4 siswa atau 19,05% dengan kriteria
nilai baik pada pra siklus, menjadi 16 siswa atau 76,19% dengan kriteria nilai
baik dan sangat baik, dan 21 siswa pada siklus terakhir dengan kriteria nilai
baik dan kriteria sangat baik atau 100%.
Secara
jelas dan terperinci dapat dilihat pada diagram batang sebagaimana dijelaskan
di bawah ini.
Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan dan
Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus
II
3.
Tes Hasil Belajar
Analisis
data tes hasil belajar didasarkan pada hasil tes formatif yang dilaksanakan
pada setiap siklusnya. Data-data tersebut dianalisis sehingga dapat dirangkum
sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.12 Rekapitulasi
Tes Hasil Belajar pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
No
|
Kriteria Aspek
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
Ket
|
|||
∑
|
%
|
∑
|
%
|
∑
|
%
|
|||
1
|
Sangat Baik
|
0
|
0,00
|
5
|
23,81
|
12
|
57,14
|
T
|
2
|
Baik
|
3
|
14,29
|
6
|
28,57
|
9
|
42,86
|
T
|
3
|
Cukup
|
1
|
4,76
|
3
|
14,29
|
0
|
0,00
|
BT
|
4
|
Kurang
|
8
|
38,10
|
7
|
33,33
|
0
|
0,00
|
BT
|
5
|
Gagal
|
9
|
42,86
|
0
|
0,00
|
0
|
0,00
|
BT
|
Jumlah
|
21
|
100
|
21
|
100
|
21
|
100
|
||
Nilai Rata-Rata
|
48,21
|
67,86
|
82,14
|
Dari tabel di atas
dapat dijelaskan bahwa pada pra siklus nilai rata-rata 48,21 dan hanya ada 3
siswa atau 14,29% siswa yang dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai minimal
70 sesuai dengan KKM. Pada siklus pertama setelah pembelajaran dilakukan dengan
menerapkan metode pemodelan, hasil belajar meningkat menjadi 11 siswa atau 52,38% dengan nilai rata-rata sebesar
67,86. Pada siklus kedua dengan menerapkan metode pemodelan hasil belajar
meningkat menjadi rata-rata 82,14 dengan
tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 100%.
Penjelasan
mengenai peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat
pada grafik di bawah ini.
Gambar 4.3 Peningkatan Tes Hasil Belajar pada Pra siklus,
Siklus I dan Siklus II
Setelah peneliti melaksanakan penelitian
tindakan kelas dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan metode pemodelan pada
siswa kelas IX SMPN 1 ............. dapat diketahui bahwa seluruh siswa
dinyatakan tuntas belajarnya baik dari kemampuan maupun hasil belajarnya. Dari
hasil analisis data hasil penelitian sebagaimana dijelaskan di atas dapat membuktikan bahwa penggunaan metode
pemodelan terbukti efektif meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas
IX SMPN 1 ............. dalam kemampuan dan hasil belajar bahasa Indonesia pada
materi pidato.
bila berkenan untuk bab selanjutnya secara lengkap sampai dengan lampiran dan halaman depan dalam format *.doc/*.docx silahkan
klik DOWNLOAD
atau hub. 081327121707 terima kasih.