Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Saturday, 21 February 2015

PTK KENAIKAN PANGKAT MAPEL BAHASA INDONESIA SMP



LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS


UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS IX          
SMPN 1 ………….. KABUPATEN …………………
PROVINSI ……………………..
TAHUN PELAJARAN ….. / ……



Diajukan untuk Memenuhi  Persyaratan Kenaikan Pangkat
............................... dst disesuaikan








Oleh :

………………………………………..
NIP. ……………..








DINAS PENDIDIKAN………………………
SMP NEGERI 1 BATU AMPAR
Jl. ……………………………………………………..
20….
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa peneliti panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga Laporan Penelitian Tindakan Kelas  (PTK) ini dapat selesai dengan baik.
Dalam PTK ini peneliti menentukan judul yaitu Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpidato melalui Penerapan Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas IX SMPN 1 ......................................... Tahun Pelajaran ….. / …… Penelitian ini diajukan untuk melengkapi syarat-syarat Kenaikan pangkat dari golongan ………. ke golongan …...
Peneliti mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan penelitian ini khususnya kepada:
1.    ……………….., selaku Kepala Dinas  ………………..
2.    ……………….., selaku Kepala UPT ……………
3.    ……………….., selaku Kepala Sekolah ……………………………..
4.    Segenap warga …………….  khususnya guru-guru ……… yang telah membantu penyelesaian karya ini.
Akhirnya penulis mohon saran dan kritik dari pembaca demi perbaikan langkah berikutnya. Harapan peneliti semoga hasil penelitian ini dapat memberikan dampak positip terhadap perkembangan peningkatan sumber daya manusia.
............,     ............
Penulis

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS IX          
SMPN 1 BATU AMPAR KABUPATEN TANAH LAUT
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN PELAJARAN ….. / ……

Oleh

...............................................
NIP. .......................

ABSTRAK


Kemampuan berpidato yang rendah menjadi permasalahan tersendiri dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk mengatasinya diperlukan strategi yang tepat, salah satunya dengan penerapan teknik pemodelan. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Upaya Peningkatan Kemampuan Berpidato Melalui Penerapan Teknik Pemodelan pada Siswa Kelas IX SMPN 1 ......................................... Tahun Pelajaran ….. / ……. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas khususnya berpidato dengan menggunakan teknik pemodelan dan meningkatkan hasil belajar siswa agar kemampuan berpidato dengan menggunakan teknik pemodelan meningkat. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IX SMPN 1 Batu Ampar  tahun pelajaran …../….. yang berjumlah 21 orang, 12 orang perempuan dan 9 orang laki-laki. Data kemampuan berpidato siswa diambil melalui tes lisan berpidato. Berdasarkan analisis data pembelajaran sebelumnya membuktikan bahwa penerapan teknik pemodelan telah memberikan efek peningkatan pada hasil belajar siswa pada setiap siklus. Hal ini terlihat dari peningkatan persentase ketuntasan siswa dari siklus I hingga siklus III yaitu siklus I pra siklus nilai rata-rata 48,21 dan hanya ada 3 siswa atau 14,29% siswa yang dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai minimal 70 sesuai dengan KKM. Pada siklus pertama setelah pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode pemodelan, hasil belajar meningkat menjadi  11 siswa  atau 52,38% dengan nilai rata-rata sebesar 67,86. Pada siklus kedua dengan menerapkan metode pemodelan hasil belajar meningkat  menjadi rata-rata 82,14 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hasil ini telah mencapai persentase target keberhasilan yang telah ditentukan oleh peneliti sebelum penelitian dilakukan yaitu 85% dan nilai rata-rata minimal 70. Dari hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar berpidato siswa IX SMPN 1 ......................................... Tahun Pelajaran ….. / ……..

Kata kunci: berpidato, teknik pemodelan, kemampuan, hasil belajar,


DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL.............................................................................................       i
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................      ii
ABSTRAK.........................................................................................................     iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................     iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................      v
DAFTAR TABEL..............................................................................................     vi
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................    vii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................   viii

BAB      I      PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah ........................................................       
B.      Rumusan Masalah ..................................................................       
C.      Tujuan Penelitian ...................................................................       
D.      Manfaat Penelitian .................................................................       
BAB      II     TINJAUAN PUSTAKA
A.  Kajian Teori ...........................................................................       
B.   Kerangka Berpikir .................................................................       
C.   Hipotesis Tindakan ................................................................       
BAB     III    METODE PENELITIAN
A.    Desain Penelitian ...................................................................       
B.     Setting Penelitian....................................................................       
C.     Prosedur Penelitian ................................................................       
D.    Teknik Pengumpulan Data .....................................................       
E.     Teknik Analisis Data ..............................................................       
F.      Indikator Keberhasilan ..........................................................       

BAB     IV    HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian.......................................................................       
B.   Pembahasan............................................................................       

BAB      V     PENUTUP
A.  Simpulan ................................................................................       
B.   Saran.......................................................................................       

DAFTAR PUSTAKA                       
LAMPIRAN-LAMPIRAN





DAFTAR TABEL

TABEL                                                                                                       Halaman

Tabel   3.1 ... Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Guru......................
Tabel   3.2 ... Kriteria Penilaian Hasil Observasi Aktivitas Siswa.....................         
Tabel   3.3.... Indikator Bobot Penilaian Kemampuan Penyajian Lisan (Pidato)                   
Tabel   3.4 ... Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Berpidato.............................         
Tabel   4.1.... Rekapitulasi  Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Pra siklus                
Tabel   4.2.... Rekapitulasi  Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Pra siklus                   
Tabel   4.3.... Rekapitulasi  Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Pra siklus .....         
Tabel   4.4.... Rekapitulasi  Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Siklus Pertama         .....................................................................................................
Tabel   4.5.... Rekapitulasi  Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus Pertama           .....................................................................................................
Tabel   4.6.... Rekapitulasi  Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus Pertama                   
Tabel   4.7.... Rekapitulasi  Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Siklus Kedua           .....................................................................................................
Tabel   4.8.... Rekapitulasi  Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus Kedua              .....................................................................................................
Tabel   4.9.... Rekapitulasi  Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus Kedua                     
Tabel   4.10.. Rekapitulasi  Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II .......................................................         
Tabel   4.11.. Rekapitulasi  Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II .......................................................         
Tabel   4.12.. Rekapitulasi  Tes Hasil Belajar pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II                        












DAFTAR GAMBAR

GAMBAR                                                                                                  Halaman

2.1    Kerangka Berpikir ...................................................................................         

4.1    Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II...............................................................................         

4.2    Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan dan Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II..............................................................         

4.3    Peningkatan Tes Hasil Belajar pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II ...         
































DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN                                                                                                             

Lampiran    1     Surat Ijin Penelitian
Lampiran    2     Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran    3     Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I
Lampiran    4     Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II
Lampiran    5     Daftar Hadir Siswa Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    6     Daftar Hadir Peneliti Dan Observer
Lampiran    7     Hasil Nilai Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    8     Data Hasil Observasi Siswa Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    9     Data Hasil Observasi Guru Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
Lampiran    10   Contoh Hasil Pekerjaan Siswa
Lampiran    11   Dokumentasi  Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pra siklus, Siklus I dan Siklus II


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Penelitian
1.    Deskripsi SMP Negeri 1 Bantu Ampar
SMPN 1 ............. yang beralamatkan di Jl. ………….desa …………… Kecamatan ……….. didirikan pada tahun ……. dan mulai beroperasi pada tahun …….. Gedung sekolah SMPN 1 ............. pada tahun …… terdiri atas ….. ruang yakni ruang kepala sekolah, dan ruang tata usaha …..unit, ruang dewan guru …. unit, ruang kelas …. unit, aula …. unit dan WC ….. unit. Ruang belajar berjumlah saat ini terdiri …. ruangan masing-masing kelas VII sebanyak ….. ruangan, kelas VIII sebanyak ….. ruangan, dan kelas IX sebanyak ….. ruangan. Untuk kegiatan kegiatan tertentu digunakan aula/ruangan pertemuan. Pada tahun ….. guru pengajar di sekolah ini berjumlah …..orang dengan rasio antara guru dengan siswa yaitu 1:2, rata-rata guru berkualifikasi S1 (sarjana) di berbagai disilpin ilmu baik kependidikan umum maupun kependidikan Islam. Jumlah pegawai tatausaha ….. orang.
Keadaan siswa di SMPN 1 ............. tahun ajaran …./….. dilihat dari jumlah kelas terdapat ….. kelas yang tersebar pada ….. ruang kelas. Keseluruhan siswa melaksanakan aktivitas belajar di pagi hari. Dilihat dari sosiokultural umumnya berasal dari lingkungan keluarga tani yang berekonomi lemah.
2.    Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas
a.    Deskripsi Pra Siklus
Penelitian dilaksanakan di SMPN 1 .............  yang lokasinya bertempat di ………….. Kecamatan ………… Kabupaten ………….. Penelitian yang telah dideskripsikan kemudian dianalisis, guna menjelaskan beberapa temuan yang terjadi dilapangan berdasarkan instrumen, temuan dalam analisis dapat berupa temuan yang positif ataupun negatif, temuan ini agar dapat ditingkatkan ataupun diperbaiki untuk dipergunakan dalam siklus ataupun tindakan selanjutnya. Tahap yang terakhir yaitu direfleksi, pada tahap ini peneliti bisa mengoreksi diri mengenai kekurangan ataupun kelebihan dari penelitian yang telah dilaksanakan, agar penelitian selanjutnya bisa lebih baik dan mampu menunjukan peningkatan pada aktivitas maupun prestasi belajar siswa.
Pembelajaran bahasa Indonesia materi berpidato merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit bagi sebagian besar siswa. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia materi berpidato di kelas IX SMPN 1 .............. Fenomena tersebut berdampak pada siswa secara umum, yang merasakan ketakutan atau enggan dalam belajar bahasa Indonesia materi berpidato. Minat belajar mereka kecil sekali terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia materi berpidato. Dengan kondisi yang demikian, sekolah atau guru tidak berani mematok nilai tinggi dalam membuat kriteria ketuntasan minimal pada setiap semesternya.
Berdasarkan hasil pada pelaksanaan kegiatan pra siklus  yang dilaksanakan oleh peneliti pada bulan …………, bahwa pada pelaksanaan pembelajaran di Kelas IX SMPN 1 ............., penggunaan alat pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran belum optimal, sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan pembelajaran belum berakibat pada meningkatnya hasil belajar mereka. Data-data yang diperoleh dari hasil pelaksanaan kegiatan pra-siklus sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
a)    Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Pra siklus
Pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 13 aspek  yaitu 3 aspek pada kegiatan awal, dan 7 aspek pada kegiatan inti dan 3 aspek pada kegiatan akhir. Dari ke 13 aspek tersebut masing-masing dinilai dengan rentang skor 1 – 4 untuk masing-masing aspeknya dengan kriteria  Sangat Baik, Baik, Cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai dan skor pada  kegiatan observasi guru terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian  dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1  Rekapitulasi  Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Pra siklus

No
Kriteria Aspek
Kemunculan Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
0
0,00

2
Baik
5
38,46

3
Cukup
6
46,15

4
Kurang
2
15,38


Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target indikator kinerja yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 13 aspek  yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 5 aspek  yang mencapai kriteria baik dengan persentase 38,46%, 6 aspek  yang dapat dilaksanakan dengan kriteria cukup dengan persentase 46,15%, dan terdapat 2 aspek  yang hanya dapat dilaksanakan dengan kriteria kurang dengan persentase 15,38%. Aspek -aspek  yang dapat terlaksana dengan kriteria kurang dan cukup merupakan kegiatan inti dalam pelaksanakan kegiatan belajar mengajar. 
b)   Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Pra siklus
Adapun penjelasan mengenai hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.2  Rekapitulasi  Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Pra siklus

No
Kriteria Aspek
Kemunculan Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
0,00
0,00
Tuntas
2
Baik
4
19,05
Tuntas
3
Cukup
16
76,19
Blm Tuntas
4
Kurang
1
4,76
Blm Tuntas

Berdasarkan tabel di atas, dari 12 aspek yang diamati menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kriteria baik dan dinyatakan tuntas sebanyak 4 siswa atau 19,05% dan sisanya sebanyak 17 siswa dinyatakan belum tuntas karena berada dalam rentang kriteria nilai cukup sebanyak 16 siswa atau 76,19% dan kurang sebanyak 1 siswa atau 4,76%.
c)    Hasil Tes Formatif  Siswa Pra siklus
Data hasil belajar siswa yang didapatkan dari pelaksanaan tes formatif sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.3  Rekapitulasi  Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Pra siklus

No
Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
0
0,00
Tuntas
2
Baik
3
14,29
Tuntas
3
Cukup
1
4,76
Belum Tuntas
4
Kurang
8
38,10
Belum Tuntas
5
Gagal
9
42,86
Belum Tuntas

Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 21 orang siswa yang dikenai tindakan 3 orang siswa (14,29%) dinyatakan tuntas karena berada dalam kriteria baik, sedangkan 18 orang siswa (85,71%) memperoleh kriteria antara cukup dan gagal sehingga dinyatakan belum tuntas. Nilai rata-rata kelas sebesar 42,81. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran memerlukan tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas karena ketuntasan belajar baru mencapai angka 14,29% atau 3 orang siswa dari batasan minimal 85% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan nilai hasil belajar secara klasikal hanya mencapai angka 42,81 dari batasan minimal 70.
b.    Deskripsi Siklus I
Pada siklus pertama ini, disajikan hasil penelitian satu putaran yang terdiri atas (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran, (3) observasi tindakan, dan (4) hasil refleksi tindakan.
1)   Perencanaan Tindakan
Perencanaan tindakan peningkatan kemampuan menulis melalui teknik pemodelan dirancang dan direncanakan berupa kegiatan menyusun silabus, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran yang relevan dengan situasi dan kondisi kelas XI SMPN 1 .............. Silabus disusun sesuai dengan petunjuk penyusunan silabus Permendiknas No. 22 Tahun 2006 terdiri atas nama sekolah SMP Negeri I Ngoro, mata pelajaran bahasa Indonesia, kelas IX, semester dua, standar kompetensi: mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas, dan petunjuk, kompetensi dasar: menulis laporan dengan bahasa yang baik dan benar, materi pokok: penulisan teks pidato. Selanjutnya, disusun rencana pelaksanaan pembelajaran menulis teks pidato dengan teknik pemodelan sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) meliputi : mata pelajaran, kelas, semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, materi pokok, metode, langkah-langkah pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti mempersiapkan model teks pidato. Model yang ditampilkan pada kegiatan pembelajaran ini adalah teknik model kontekstual, yaitu menghadirkan konteks nyata yang menjadi kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk mengamati mencontoh, menemukan, dan menuliskan teks pidato seperti contoh. Model ini dirancang peneliti secara kolaborasi bersama guru bahasa Indonesia. Kolaborator ini juga mempersiapkan untuk melaksanakan observasi pelaksanaan pembelajaran yang akan meneliti aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
2)   Pelaksanaan Tindakan
Pembelajaran dilakukan di ruang kelas IX SMPN 1 .............. Ruang kelas ini berbentuk persegi dengan ukuran 6 X 8 meter, cukup luas untuk tempat pembelajaran 21 orang siswa. Pelaksanaan pembelajaran siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pertemuan 1 selama 2 x 40 menit dan pertemuan kedua selama 2 x 40 menit. Adapun, skenario pembelajaran menulis laporan perjalanan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup.
Pertemuan ke-1
a)    Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan ini diawali dengan berdoa, salam pembuka, kemudian guru melaksanakan presensi dengan menanyakan siswa yang tidak hadir hari ini lalu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (materi ditulis di papan tulis). Kedua, guru mengondisikan kelas yang berfungsi untuk menyiapkan mental siswa dalam pembelajaran melalui komunikasi empati antara guru dan siswa. Selanjutnya, untuk mengantarkan siswa memasuki kompetensi yang akan dilalui siswa, guru melakukan apersepsi tentang pengalaman siswa dalam berpidato.
Kegiatan selanjutnya, siswa dan guru, bertanya jawab tentang manfaat menulis teks pidato. Setelah itu, siswa membentuk kelompok dengan cara berhitung 1 sampai 5 kemudian diulangi lagi 1 sampai 5, demikian seterusnya. Langkah berikutnya, anak yang bernomor satu berkumpul dengan nomor satu, anak bernomor dua berkumpul dengan nomor dua, demikian seterusnya. Karena jumlah siswa kelas IX sebanyak 21 anak, ada 5 kelompok. Masing-masing kelompok jumlah anggotanya 4 sampai dengan 5 anak.
b)   Kegiatan Inti Pembelajaran
Semua siswa telah duduk pada kelompok masing-masing. Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut.
(1)     Pertama,guru menjelaskan kepada kelompok tentang unsur-unsur yang harus ada dalam menulis teks pidato, yang meliputi apa saja yang harus ditulis, dan bagaimana menulis teks pidato yang benar. Kemudian, guru menjelaskan bagian-bagian teks pidato, yang meliputi bagian awal/pembuka, bagian isi/inti, dan bagian akhir/penutup.
(2)     Kedua, masing-masing kelompok menerima contoh atau model bentuk teks pidato dengan tema memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang dibagikan oleh guru
(3)     Ketiga, salah satu anak membacakan contoh teks pidato tersebut, anak yang lain menyimak.
(4)     Keempat,masing-masing kelompok berdiskusi untuk menentukan kelengkapan unsur serta bagian-bagian dari teks pidato yang benar.
(5)     Kelima,setiap kelompok menulis teks pidato sesuai dengan model yang ada. Temanya ditentukan oleh guru pengajar/peneliti.
c)    Kegiatan Penutup Pembelajaran
Guru meminta siswa untuk menyelesaikan atau melanjutkan menulis teks pidato di rumah. Guru menutup pembelajaran dengan memberi ucapan terima kasih dan salam penutup.
Pertemuan ke-2
Pertemuan ke-2 merupakan kelanjutan pertemua ke-1. Pada pertemuan ini guru dan peneliti telah menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang terdiri atas kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Waktu pelaksanannya 2 X 40 menit. Langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
a)    Kegiatan Pendahuluan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah pengarahan oleh guru tentang persiapan menulis teks pidato, serta tugas-tugas membahas sekilas apa yang telah di tulis siswa di rumah. Setelah cukup pengarahan, siswa mengumpulkan hasil tulisan teks pidato yang telah mereka kerjakan kepada guru.
b)   Kegiatan Inti  
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah perevisian hasil tulisan siswa.Para siswa pada umumnya telah mampu menyempurnakan teks pidatonya dan menemukan kesalahan sebatas ejaan dan tanda baca. Melalui tanya jawab, selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu merevisidan mengedit teks pidato dengan tepat. Gurukemudian membagikan hasil tulisan siswa yang berisi contoh teks pidato yang memuat kesalahan beserta contoh-contoh perevisian. Perevisian menekankan pada penemuan dan perbaikan isi draf yangtidak sesuai dengan kerangka pidato, antara lain berupa kelebihan isi, kekurangan isi, ketidaktepatan isi, atau kesalahan penataan isi. Perevisian dilakukan dengan membuang isi yang lebih, menambah isi yang kurang, mengganti isi yang tidak tepat, dan menata ulang penataan yang kurang tepat. Adapun, mengedit lebih menekankan pada penemuan dan perbaikan mekanik seperti ejaan, tanda baca, struktur kalimat, model tulisan, dan lain-lain pada sebuah teks pidato. Penjelasan guru ini diikuti dengan contoh merevisi dan mengedit sebagian model teks pidato. Setelah siswa dianggap memiliki pemahaman tentang merevisi, siswa merevisi hasil tulisannya masing masing. Selama siswa bekerja, guru melakukan pengecekan hasil pekerjaan siswa secara berkeliling dan memberikan umpan balik. Siswa selanjutnya melakukan konfirmasi dengan teman satu tim mengenaihasil merevisi dan mengedit model teks pidato. Jika mengalami kesulitan, siswa minta petunjuk guru. Berdasarkan pekerjaan para siswa, guru memberikan umpan balik korektif selanjutnya siswa meneliti kembali dengan memperbaiki ejaan, struktur kalimat, serta kelengkapan pokok pikiran.
c)    Kegiatan Akhir
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah siswa dan guru melakukan refleksi lalu siswa kembali ke kelas dengan tertib.

3)   Pengamatan dan hasil Evaluasi
(a)      Pengamatan
Penjelasan mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas guru, serta aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini.
(1)     Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus Pertama  
Pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 13 aspek  yaitu 3 aspek pada kegiatan awal, dan 7 aspek pada kegiatan inti dan 3 aspek pada kegiatan akhir. Dari ke 13 aspek tersebut masing-masing dinilai dengan rentang skor 1 – 4 untuk masing-masing aspeknya dengan kriteria  Sangat Baik, Baik, Cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai dan skor pada  kegiatan observasi guru terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian  dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4  Rekapitulasi  Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Siklus Pertama

No
Kriteria Aspek
Kemunculan Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
3
23,08

2
Baik
8
61,54

3
Cukup
2
15,38

4
Kurang
0
0,00


Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target indikator kinerja yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 3 aspek dalam kriteria sangat baik atau sebesar 23,08%,  8 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase 61,54%, dan 2 langkah yang dapat dilaksanakan dengan kriteria cukup dengan persentase 15,38%, dan tidak ada aspek dalam kriteria kurang. 
(2)     Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus Pertama  
Adapun penjelasan mengenai hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.5  Rekapitulasi  Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus Pertama  

No
Kriteria Aspek
Kemunculan Aspek
%
Ket
1
Sangat Baik
2
9,52
Tuntas
2
Baik
14
66,67
Tuntas
3
Cukup
5
23,81
Blm Tuntas
4
Kurang
0
0,00
Blm Tuntas

Berdasarkan tabel di atas, dari 12 aspek yang diamati menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kriteria sagnat baik dan baik serta dinyatakan tuntas sebanyak 16 siswa atau 76,19% dan sisanya sebanyak 5 siswa atau 23,81% dinyatakan belum tuntas karena berada dalam rentang kriteria nilai cukup.
(b)     Evaluasi
Data hasil belajar siswa yang didapatkan dari pelaksanaan tes formatif sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.6  Rekapitulasi  Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus Pertama  

No
Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
5
23,81
Tuntas
2
Baik
6
28,57
Tuntas
3
Cukup
3
14,29
Belum Tuntas
4
Kurang
7
33,33
Belum Tuntas
5
Gagal
0
0,00
Belum Tuntas
Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 21 orang siswa yang dikenai tindakan 11 orang siswa (52,38%) dinyatakan tuntas karena berada dalam kriteria sangat baik dan baik, sedangkan 10 orang siswa (47,62%) memperoleh kriteria antara cukup dan gagal sehingga dinyatakan belum tuntas. Nilai rata-rata kelas sebesar 67,86. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran memerlukan tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan dengan pelaksanaan penelitian tindakan kelas karena ketuntasan belajar baru mencapai angka 52,38% atau 11 orang siswa dari batasan minimal 85% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan nilai hasil belajar secara klasikal hanya mencapai angka 67,86 dari batasan minimal 70.
4)   Refleksi Siklus 1
Berdasarkan hasil dan proses pembelajaran beserta analisis yang dilakukan terhadap berbagai temuan, dikemukakan refleksi sebagai berikut. (1) Proses pembelajaran menulis teks pidato merupakan hal baru bagi siswa. (2) Langkah-langkah pembelajaran pada proses penulisan masih memuat langkah yang dianggap kurang substansial dalam pembelajaran menulis, yaitu penentuan seting dan status pembicara yang justru menyulitkan siswa. (3) Penyusunan pemodelan teks pidato pada masing-masing kurang proporsional, terlalu banyak pemodelan. (4) Sebagian besar siswa senang melaksanakan diskusi dalam kerja kelompok. (5) Untuk membangkitkan aktivitas perorangan dalam diskusi kelompok, guru masih sering memberikan pendekatan pribadi secara intensif. (6) Sebagian besar siswa merasa sangat senang dengan model pembelajaran yang ditampilkan guru dengan banyak memberikan contoh dan bimbingan. (7) Keaktifan siswa dalam pembelajaran berjalan baik yang ditandai oleh meningkatnya aktivitas belajar, kreativitas, rasa senang, dan interaksi siswa selama mengikuti pembelajaran. (8) Kemampuan siswa dalam menyusun dan mengembangkan kerangka pidato belum optimal sehingga perlu ditindaklanjuti lagi pada siklus II.
c.    Deskripsi Siklus II
Pada siklus pertama ini, disajikan hasil penelitian satu putaran yang terdiri atas (1) perencanaan tindakan (2) pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan pendahuluan pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran, (3) observasi tindakan, dan (4) hasil refleksi tindakan.
1)   Perencanaan
Perencanaan tindakan pada siklus II secara umum merupakan perbaikan dari rencana tindakan pada siklus I. Perbaikan tersebut dirumuskan berdasarkan hasil refleksi peneliti bersama kolaborator terhadap temuan pada siklus I. Berdasarkan beberapa temuan dalam refleksi tersebut, pada siklus II, dilakukan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:
(a)    menyederhanakan dan memperjelas skenario pembelajaran dalam RPP;
(b)   mempertegas langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan tahapan dalam teknik pemodelan;
(c)    memberikan banyak contoh pengembangan sistematika teks pidato sesuai dengan kerangka pidato. Siklus II dilaksanakan dengan menerapkan RPP yang didesain mengacu pada kekurangan kekurangan yang ada pada siklus I. Siklus II dalam penelitian ini dilaksanakan dalam dua kali tatap muka untuk lima tahap penulisan.
2)   Pelaksanaan
Dari analisis tindakan pada siklus I, diketahui bahwa siswa telah mampu menentukan tema, tetapi belum mampu menentukan tujuan secara lebih rinci. Meskipun telah mampu menyusun kerangka dan pengembangannya, siswa merasa belum puas atas hasil yang diperoleh. Untuk mengatasi hal tersebut, pada tahap prapenulisan ini, dilakukan beberapa perubahan pada tema, setting dan status pembicara, kerangka, dan pengedrafan.
Secara spesifik perubahan pada siklus 2 itu berbentuk tema pendidikandi sekolah disepakati dulu semua siswa, didiskusikan topik topik pilihan untuk tiap siswa berdasarkan hasil pengamatan langsung terhadap permasalahan yang berkaitan dengan tema, setting dan status pembicara dihilangkan karena dianggap tidak substansial, tujuan ditentukan lebih rinci, kerangka disusun berdasarkan bahan belajar, 5W+1H, dan rubrik penilaian, dan pengedarafan dilakukan berdasarkan rambu-rambu pengembangan kerangka pidato secara efektif, sistematis, dan komunikatif dan dilakukan berdasarkan contoh langsung pengembangan kerangka.
Pertemuan Kedua
(a)    Kegiatan awal
Pertemuan ini diawali dengan pengondisian kelas oleh guru untuk mengikuti pembelajaran. Setelah itu, guru melakukan pengarahan kepada siswa bahwa pembelajaran yang akan dilakukan merupakan kelanjutan dari pembelajaran sebelumnya, yaitu menulis teks pidato dengan teknik pemodelan.Guru juga mengimbau siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran daripada pertemuan sebelumnya karena keberhasilan pembelajaran bukan hanya diukur dari hasil, tetapi juga proses. Guru juga menekankan pemahaman kepada siswa akan pentingnya kompetensi menulis teks pidato.
Guru selanjutnya menyampaikan kompetensi pembelajaran yang harus dikuasai, yaitu siswa mampu (a) menentukan topik pidato, (b) menentukan sasaran pidato, (c) menentukan tujuan pidato lebih rinci, (d) menentukan judul pidato, (e) menentukan kerangka pidato, dan (f) mengembangkan kerangka pidato. Kemudian, guru menyampaikan ruang lingkup materi dan langkah langkah pembelajaran yang akan dilakukan siswa.
(b)   Kegiatan Inti
Pada awal tahap inti ini, siswa membentuk tim belajar empat orang seperti pada siklus I. Guru meminta tiap kelompok menentukan tema yang kontekstual dan bermanfaat bagi siswa. Mereka bersepakat memilih tema pendidikan. Setelah tema disepakati, tugas tiap kelompok adalah mendiskusikan topik-topik bagi tiap-tiap anggota kelompok berdasarkan tema pendidikan. Pada menit-menit awal, tampak kelompok kesulitan menemukan topik-topik yang dimaksud. Untuk membantu siswa, guru memberikan pertanyaan pertanyaan penuntun.
Guru        :    “Tema pendidikan yang kalian kenal biasanya terdapat di lingkungan apa?”
Siswa       :    “Di sekolah.”
Guru        :    “Sebutkan permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan di sekolah.”
Siswa       :    “Kebersihan, cara belajar yang baik, meraih cita-cita, pramuka, sopan-santun kepada guru.”
Guru        :    “Bagus! Itulah contoh-contoh topik yang kalian cari. Paham?”
Siswa       :    “Paham.”
Setelah itu, kelompok melanjutkan mendiskusikan topik topik pidato yang dipilih bagi tiap tiap anggota. Dari pendataan guru setelah diskusi berlangsung sepuluh menit, diketahui bahwa topik-topik pidato yang dipilih siswa meliputi (a) cara belajar yang baik (5 siswa), (b) kebersihan lingkungan sekolah (12 siswa), (c) cara meraih prestasi (1 siswa), (d) cara mempersiapkan UN (1 siswa), (e) belajar yang menyenangkan (1 siswa), (f) pentingnya ketertiban sekolah (1 siswa), dan (g) pencemaran lingkungan (1 siswa). Untuk membantu siswa merencanakan penulisan teks pidato, guru memberikan contoh perencanaan dengan mengambil model topik “Menjaga Kebersihan Sekolah”. Penekanan khusus diberikan pada penentuan tujuan yang lebih rinci dan penyusunan kerangka pidato yang lebih sistematis.
Guru memberikan sebagian contoh menentukan sasaran, tujuan dari model topik yang dipilih dengan mengoptimalkan prinsip 5W+1H. Setelah contoh diberikan guru, perencanaan tersebut harus diselesaikan oleh siswa secara berdiskusi dan sharing. Untuk mengonfirmasikan pemahaman siswa atas tugas yang diberikan, guru menugasi siswa mempresentasikan hasil sharing untuk selanjutnya diberi umpan balik korektif. Secara umum, siswa telah mampu melakukan kegiatan yang diberikan guru, yang berupa peniruan atas model guru dan pengurangaan bantuan untuk mengawali kegiatan mandiri. Setelah siswa mampu merencanakan penulisan model topik yang dicontohkan guru, selanjutnya, siswa menulis sebuah teks pidato berdasarkan topik yang telah dipilih. Pada menit-menit awal bekerja secara individual dan mandiri, sebagian besar siswa belum dapat melepaskan diri dari kelompoknya. Semangat diskusi masih ditunjukkan oleh sebagian besar siswa.
Setelah berjalan lima belas menit, enam belas siswa sudah mulai menyusun kerangka pidato. Mereka tampak kesulitan menulis kerangka.  Ada seorang siswa bertanya,
Siswa       :    “Sedap dipandang’ itu istilahnya apa?”
Guru        :    “Asri.”
Untuk membantu kelancaran siswa dalam menyusun kerangka pidato, guru sekali-sekali menekankan ulang pemanfaatan prinsip 5W+1H. Dari pelaksanaan tugas tersebut diketahui bahwa meskipun siswa telah mampu menyusun kerangka, tetapi waktu yang diperlukan relatif lama. Selanjutnya, guru memberikan contoh ulang model kerangka pidato pada siklus I.
Guru memberikan contoh pengembangan sebagian model kerangka pidato tersebut. Untuk itu, siswa diminta mencermati lebih mendalam contoh pengembangan sebagian model kerangka tersebut dengan memperhatikan rubrik penilaian dan prinsip 5W+1H. Contoh pengembangan model kerangka pidato tersebut, selanjutnya diselesaikan oleh siswa melalui diskusi dan sharing antarkelompok. Setelah draf awal selesai disusun, siswa diminta melakukan konfirmasi hasil pekerjaannya dengan guru yang diteruskan dengan kegiatan mempresntasikan hasil pekerjaannya tersebut untuk diberi umpan balik oleh guru. Setelah siswa mencermati, memahami, dan meniru contoh yang disajikan guru, mereka mengembangkan kerangka pidato yang telah disusun. Tugas tersebut bersifat mandiri dan individual sehingga setiap siswa bebas menentukan tempat duduk bekerja. Sebagian besar siswa mencari tempat terpisah dari kelompok. Namun demikian, masih ada satu kelompok yang terus bekerja dalam kelompoknya. Setelah berjalan lima puluh menit pekerjaan siswa pada tahap penulisan sebagian selesai.
(c)    Kegiatan penutup
Guru meminta siswa untuk menyelesaikan atau melanjutkan menulis teks pidato di rumah. Guru menutup pembelajaran memberi ucapan terima kasih dan salam penutup.
Pertemuan Kedua
Bagian ini dilaporkan pelaksanaan tindakan peningkatan kemampuan pidato deng pemodelan secara rinci dari tahap pendahuluan, kegiatan inti, sampai kegiatan penutup.
(a)   Kegiatan Pendahuluan
Pada tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah pengarahan oleh guru tentang persiapan menulis teks pidato serta tugas-tugas membahas sekilas apa yang telah ditulis siswa di rumah. Setelah cukup pengarahan, siswa mengumpulkan hasil tulisan teks pidato yang telah mereka kerjakan kepada guru.

(b)   Kegiatan Inti
Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah perevisian hasil tulisan siswa.Sebagaimana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Setelah mengondisikan kelas, guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab dengan siswa tentang tugas menyempurnakan dan menulis teks pidato di rumah. Para siswa pada umumnya telah mampu menyempurnakan teks pidatonya dan menemukan kesalahan sebatas ejaan dan tanda baca. Melalui tanya jawab tersebut, selanjutnya, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa mampu merevisidan mengedit teks pidato dengan tepat. Guru kemudian membagikan hasil tulisan siswa yang berisi contoh teks pidato yang memuat kesalahan beserta contoh-contoh perevisian. Perevisian menekankan pada penemuan dan perbaikan isi draf yangtidak sesuai dengan kerangka pidato, antara lain berupa kelebihan isi, kekurangan isi, ketidaktepatan isi, atau kesalahan penataan isi. Perevisian dilakukan dengan membuang isi yang lebih, menambah isi yang kurang, mengganti isi yang tidak tepat, dan menata ulang penataan yang kurang tepat. Adapun, mengedit lebih menekankan pada penemuan dan perbaikan mekanik seperti ejaan, tanda baca, struktur kalimat, model tulisan, dan lain-lain pada sebuah teks pidato. Penjelasan guru ini diikuti dengan contoh merevisi dan mengedit sebagian model teks pidato. Setelah siswa dianggap memiliki pemahaman tentang merevisi siswa merevisi hasil tulisannya masing masing. Selama siswa bekerja, guru melakukan pengecekan hasil pekerjaan siswa secara berkeliling dan memberikan umpan balik. Siswa selanjutnya melakukan konfirmasi dengan teman satu tim mengenaihasil merevisi dan mengedit model teks pidato. Jika mengalami kesulitan, siswa minta petunjuk guru. Berdasarkan pekerjaan para siswa, guru memberikan umpan balik korektif, selanjutnya siswa meneliti kembali dengan memperbaiki ejaan, struktur kalimat, serta kelengkapan pokok pikiran.
(c)    Kegiatan Akhir
Dalam tahap ini, kegiatan yang dilaksanakan adalah siswa dan guru melakukan refleksi lalu siswa kembali ke kelas dengan tertib.
3)   Pengamatan dan Evaluasi
(a)      Pengamatan
Penjelasan mengenai hasil pengamatan terhadap aktivitas guru, serta aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini.
(1) Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus Kedua
Pengamatan kegiatan guru dalam proses pembelajaran dilakukan oleh guru mitra yang bertindak sebagai pengamat dalam penelitian ini. Lembar pengamatan kegiatan guru ini terdiri dari 13 aspek  yaitu 3 aspek pada kegiatan awal, dan 7 aspek pada kegiatan inti dan 3 aspek pada kegiatan akhir. Dari ke 13 aspek tersebut masing-masing dinilai dengan rentang skor 1 – 4 untuk masing-masing aspeknya dengan kriteria  Sangat Baik, Baik, Cukup, dan kurang. Untuk lebih jelasnya perolehan nilai dan skor pada  kegiatan observasi guru terhadap pelaksanaan kegiatan penelitian  dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7  Rekapitulasi  Hasil Observasi Guru Terhadap Kegiatan Penelitian Pada Siklus Kedua

No
Kriteria Aspek
Kemunculan Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
6
46,15

2
Baik
7
53,85

3
Cukup
0
0,00

4
Kurang
0
0,00


Memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti telah memenuhi target indikator kinerja yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 6 aspek dalam kriteria sangat baik atau sebesar 46,15%,  7 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase 53,85%,  dan tidak ada aspek dalam kriteria cukup dan kurang. 
(2)     Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus Kedua
Adapun penjelasan mengenai hasil observasi siswa pada kegiatan pembelajaran sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.8  Rekapitulasi  Hasil Observasi Siswa Terhadap Kegiatan Peneliti Pada Siklus Kedua  

No
Kriteria Aspek
Kemunculan Aspek
%
Ket
1
Sangat Baik
16
76,19
Tuntas
2
Baik
5
23,81
Tuntas
3
Cukup
0
0,00
Blm Tuntas
4
Kurang
0
0,00
Blm Tuntas

Berdasarkan tabel di atas, dari 12 aspek yang diamati menunjukkan bahwa siswa yang berada pada kriteria sangat baik dan baik dan dinyatakan tuntas sebanyak 21 siswa atau 100% dan tidak ada siswa yang berada dalam rentang cukup dan kurang.
(b)     Evaluasi
Data hasil belajar siswa yang didapatkan dari pelaksanaan tes formatif sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.9  Rekapitulasi  Pelaksanaan Tes Hasil Belajar Pada Siklus Kedua



No
Kriteria Aspek
Jumlah Aspek
Persentase
Ket
1
Sangat Baik
12
57,14
Tuntas
2
Baik
9
42,86
Tuntas
3
Cukup
0
0,00
Belum Tuntas
4
Kurang
0
0,00
Belum Tuntas
5
Gagal
0
0,00
Belum Tuntas

Dari tabel di atas menunjukan bahwa dari 21 orang siswa yang dikenai tindakan 21 orang siswa (100%) dinyatakan tuntas karena berada dalam kriteria sangat baik dan baik, dan tidak ada siswa yang tidak tuntas atau berada dalam kritera cukup, kurang dan gagal. Nilai rata-rata kelas sebesar 82,14. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran sudah tidak memerlukan tindakan perbaikan karena ketuntasan belajar sudah mencapai angka 100% atau 21 orang siswa dari batasan minimal 85% dari jumlah siswa dinyatakan tuntas belajarnya dan nilai hasil belajar secara klasikal hanya mencapai angka 82,14 dari batasan minimal 70.
4)   Refleksi Siklus II
Refleksi dilaksanakan setelah selesai pelaksanaan tindakan pembelajaran siklus II. Kegiatan ini dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru bahasa Indonesia kelas IX SMPN 1 Bantu Ampar. Selain itu, juga memperhatikan respons yang disampaikan oleh siswa saat refleksi pembelajaran siklus I. Refleksi diarahkan pada perencanaan/planing; pelaksanaan tindakan/implementasi, hasil tindakan baik yang berupa proses maupun yang berupa produk. Perencanaan pembelajaran yang digunakan pada siklus II secara umum sudah cukup baik tetapi perlu dilakukan perbaikan mengingat secara kelompok siswa sudah baik. Kegiatan refleksi terhadap proses dan produk dari hasil refleksi yang dilakukan secara kolaboratif dengan kolaborator dilakukan bahwa tindakan proses pada setiap tahap sudah dilaksanakan dengan baik tetapi masih perlu beberapa perbaikan. Pada tahap kegiatan inti, karena siswa telah diberi model oleh guru, kegiatan siswa juga berubah dimulai dari pengamatan, mendiskusikan kekurangan dan kelebihan teknik pemodelan, membuat teks pidato seperti model yang dipelajari dan waktu diskusi harus dibatasi agar siswa tidak menyalahgunakan waktu pelajaran yang tersedia. Kegiatan pembelajaran sangat didominasi oleh kelompok dan penilaian mengacu pada kelompok hal ini bagus, tetapi perlu ada penilaian secara individu agar setiap individu meningkatkan aktivitasnya baik dalam bertanya, merespons, menanggapi meskipun yang tampil kelompok sehingga guru harus memotivasi bahwa disamping nilai kelompok ada nilai untuk setiap siswa yang aktivitasnya lebih. Dari hasil keseluruhan kegiatan pembelajaran pada siklus II dan hasil pengamatan yang tergambar pada penilaian proses baik dan nilai produk diatas rata-rata,kegiatan pembelajaran ini berhasil dengan baik karena telah mencapai ketuntasan baik secara klasikal maupun individual dilihat dari standar ketuntasan minimal dalam KTSP. Dengan melihat refleksi siklus 1, siklus 2, dan rekapitulasi penilaian produk siswa menulis teks pidato, dapat dikatakan adanya perkembangan sikap belajar dan hasil belajar, dari sikap siswa senang dan tertarik dengan pembelajaran menggunakan teknik pemodelan. Dengan demikian, dapat direfleksikan bahwa penerapan teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa dalam menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMPN 1 Bantu Ampar. Dapat dimungkinkan juga bahwa teknik pemodelan juga bisa diterapkan pada materi bahasa Indonesia yang lain sebab teknik pemodelan cocok digunakan untuk siswa seusia SMP. Artinya, siswa SMP bisa berpikir secara efektif jika dimulai dari sesuatu yang konkret. Model adalah contoh bahan ajar yang konkret.



B.  Pembahasan Hasil Penelitian
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam materi pelajaran bahasa Indonesia pada materi pidato pada di kelas IX SMPN 1 ............. Pelajaran …./….. ini dapat berhasil dengan baik karena berkat kerjasama antara penulis dengan teman sejawat, konsultasi kepada kepala sekolah, mengkaji berbagai sumber yang memuat teori belajar mengajar yang berkaitan dengan tindakan yang penulis ambil dalam perbaikan proses pembelajaran. Tindakan perbaikan pembelajaran yang penulis lakukan pada setiap siklus yang terkait dengan teori belajar para ahli adalah sebagai berikut:
1.    Hasil Observasi Guru
Hasil analisis data yang diperoleh melalui kegiatan observasi terhadap guru  yang dilakukan selama proses perbaikan pembelajaran pada pra siklus, siklus pertama dan kedua pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebagaimana dijelaskan di bawah ini.
Tabel 4.10   Rekapitulasi  Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II


No
Kriteria Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
1
Sangat Baik
0
0,00
3
23,08
6
46,15
2
Baik
5
38,46
8
61,54
7
53,85
3
Cukup
6
46,15
2
15,38
0
0,00
4
Kurang
2
15,38
0
0,00
0
0,00

Jumlah
13
100
13
100
13
100

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses pelaksanaan pembelajaran mengalami peningkatan dari 13 aspek  yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra-siklus terdapat 5 aspek  yang mencapai kriteria baik dengan persentase 38,46%, 6 aspek  yang dapat dilaksanakan dengan kriteria cukup dengan persentase 46,15%, dan terdapat 2 aspek  yang hanya dapat dilaksanakan dengan kriteria kurang dengan persentase 15,38%, dan pada siklus pertama dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 3 aspek dalam kriteria sangat baik atau sebesar 23,08%,  8 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase 61,54%, dan 2 langkah yang dapat dilaksanakan dengan kriteria cukup dengan persentase 15,38%, dan tidak ada aspek dalam kriteria kurang, serta pada siklus kedua dari 13 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terdapat 6 aspek dalam kriteria sangat baik atau sebesar 46,15%,  7 aspek yang mencapai kriteria baik dengan persentase 53,85%,  dan tidak ada aspek dalam kriteria cukup dan kurang. 
Dalam bentuk diagram batang peningkatan hasil observasi terhadap kegiatan guru selama proses pelaksanaan pembelajaran sebagaimana grafik di bawah ini.















Gambar 4.1 Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Guru selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

2.    Hasil Observasi Siswa
Perolehan data mengenai terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran dari keadaan awal, siklus I dan siklus II dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.11   Rekapitulasi  Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

No
Kriteria Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Ket
%
%
%
1
Sangat Baik
0
0,00
2
9,52
16
76,19
T
2
Baik
4
19,05
14
66,67
5
23,81
T
3
Cukup
16
76,19
5
23,81
0
0,00
BT
4
Kurang
1
4,76
0
0,00
0
0,00
BT

Jumlah
21
100
21
100
21
100


Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa hasil observasi terhadap kegiatan dan kegiatan siswa selama proses pelaksanaan pembelajaran ketuntasan siswa mengalami peningkatan dari 4 siswa atau 19,05%  dengan kriteria nilai baik pada pra siklus, menjadi 16 siswa atau 76,19% dengan kriteria nilai baik dan sangat baik, dan 21 siswa pada siklus terakhir dengan kriteria nilai baik dan kriteria sangat baik atau 100%.
Secara jelas dan terperinci dapat dilihat pada diagram batang sebagaimana dijelaskan di bawah ini.














Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Observasi Terhadap Kegiatan dan Aktivitas Siswa selama Proses Pembelajaran pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

3.    Tes Hasil Belajar
Analisis data tes hasil belajar didasarkan pada hasil tes formatif yang dilaksanakan pada setiap siklusnya. Data-data tersebut dianalisis sehingga dapat dirangkum sebagaimana tabel di bawah ini.
Tabel 4.12   Rekapitulasi  Tes Hasil Belajar pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II

No
Kriteria Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Ket
%
%
%
1
Sangat Baik
0
0,00
5
23,81
12
57,14
T
2
Baik
3
14,29
6
28,57
9
42,86
T
3
Cukup
1
4,76
3
14,29
0
0,00
BT
4
Kurang
8
38,10
7
33,33
0
0,00
BT
5
Gagal
9
42,86
0
0,00
0
0,00
BT

Jumlah
21
100
21
100
21
100


Nilai Rata-Rata
48,21
67,86
82,14


Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa pada pra siklus nilai rata-rata 48,21 dan hanya ada 3 siswa atau 14,29% siswa yang dinyatakan tuntas karena memperoleh nilai minimal 70 sesuai dengan KKM. Pada siklus pertama setelah pembelajaran dilakukan dengan menerapkan metode pemodelan, hasil belajar meningkat menjadi  11 siswa  atau 52,38% dengan nilai rata-rata sebesar 67,86. Pada siklus kedua dengan menerapkan metode pemodelan hasil belajar meningkat  menjadi rata-rata 82,14 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 100%.
Penjelasan mengenai peningkatan nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa dapat dilihat pada grafik di bawah ini.










Gambar 4.3 Peningkatan Tes Hasil Belajar pada Pra siklus, Siklus I dan Siklus II
Setelah peneliti melaksanakan penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran IPS melalui penggunaan metode pemodelan pada siswa kelas IX SMPN 1 ............. dapat diketahui bahwa seluruh siswa dinyatakan tuntas belajarnya baik dari kemampuan maupun hasil belajarnya. Dari hasil analisis data hasil penelitian sebagaimana dijelaskan  di atas dapat membuktikan bahwa penggunaan metode pemodelan terbukti efektif meningkatkan kemampuan dan hasil belajar siswa kelas IX SMPN 1 ............. dalam kemampuan dan hasil belajar bahasa Indonesia pada materi pidato.

 




bila berkenan untuk bab selanjutnya secara lengkap sampai dengan lampiran dan halaman depan dalam format *.doc/*.docx silahkan
klik DOWNLOAD
atau hub. 081327121707 terima kasih.