BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak di
keluarkannya UU SISDIKNAS
tahun 2003, sekolah
mulai melakukan perubahan untuk
meningkatkan kualitas hasil
pendidikan pada satuan pendidikan
terkait. Peningkatan kualitas itu dilakukan pada semua lini penyelenggara
pendidikan.
Salah satu
upaya dalam peningkatan
kualitas itu dilakukan
melalui peningkatan kualitas guru yang tercermin pada kinerja guru dalam
melakukan tugas-tugas profesional keguruan,
agar guru-guru serius
melakukan upaya peningkatkan kualitas
pelaksanaan tugas maka
kinerja mereka harus
dinilai secara insidental maupun
secara periodik. Hal
ini menjadi salah
satu tugas utama kepala sekolah
melalui kegiatan supervisi
Dalam
pelaksanaan supervisi, kepala
sekolah bertindak sebagai supervisor, yang
artinya kepala sekolah
berfungsi sebagai pengawas, pengendali, pembina,
pengarah, dan pemberi
contoh kepada guru
dan karyawannya di sekolah.
Kedudukan kepala sekolah
sebagai supervisor sangat penting
peranannya dalam memajukan
dan mengembangkan
pendidikan. Pelaksanaan program
dan kegiatan sekolah
untuk mencapai kualitas yang diinginkan
perlu mendapatkan pengawasan
yang sungguhsungguh oleh kepala
sekolah, agar tujuan yang ingin dicapai dapat terwujud dan para guru dapat
meningkatkan kinerjanya.
Dalam
kunjungan supervisi individu di SDN ____________ Kecamatan ___________
Kabupaten _________ Tahun Pelajaran ________ yang lalu, penulis memiliki
gagasan bagi pengembangan pengajaran matematika bagi pegangan guru bidang studi
di SDN tersebut, karena penulis masih menganggap bahwa pengajaran yang
diterapkan selala ini masih jauh dari pembelajaran yang inovatif terutama bagi
pengajran matematika di kelas.
Matematika
merupakan suatu bahan kajian yang memiliki objek abstrak dan dibangun melalui
proses penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep diperoleh sebagai
akibat logis dari kebenaran sebelumnya sudah diterima, sehingga keterkaitan
antar konsep dalam matematika bersifat sangat kuat dan jelas.
Dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam masalah pembelajaran, supervisi dengan berbagai
konsepnya memiliki peranan yang sangat penting. Supervisi berusaha untuk membantu meningkatkan proses
pembelajaran dengan mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi
didalamnya, baik itu masalah yang dihadapi guru dalam mengajar, kondisi belajar
siswa, bahkan media dan fasilitas yang tersedia. Oleh karena itu, setiap
lembaga atau institusi pendidikan tentunya tidak dapat melepaskan diri dari kegiatan
supervisi.
Melaksanakan
kegiatan supervisi dalam rangka perbaikan pembelajaran menjadi salah satu tugas
seorang supervisor. Agar pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif,
diperlukan sebuah keterampilan tekhnikal yang harus dimiliki oleh seorang supervisor[1][1]. Keterampilan yang dimaksud berupa
kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam pelaksanaan
kegiatan supervisi. Pemahaman dan
penguasaan teknik-teknik tersebut oleh supervisor, menjadi suatu keharusan jika
ingin pelaksanaan supervisi di sekolah/madrasah, dapat berjalan dengan baik
sehingga dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Secara
umum, teknik-teknik supervisi yang seharusnya dipahami dan dikuasai oleh
seorang supervisor ada dua macam. Kedua macam teknik tersebut yaitu teknik
supervisi individual dan teknik supervisi kelompok. Pada kesempatan ini,
pemakalah hanya memfokuskan pembahasan pada teknik supervisi secara individual
saja
Dalam pembelajaran matematika agar mudah
dimengerti oleh siswa, proses penalaran deduktif untuk menguatkan pemahaman
yang sudah dimiliki oleh siswa. Tujuan pembelajaran matematika adalah melatih
cara berfikir secara sistematis, logis, kritis, kreatif dan konsisten.
Pembelajaran
matematika tidak juga tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui
pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan
pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan
melalui latihan-latihan atau tugas matematika dengan bekerja kelompok kecil dan
menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24).
Langkah-langkah
tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada metode
pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun
metode yang dimaksud adalah metode pembelajaan kooperatif. Pembelajaran
kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam
kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Felder, (1994: 2).
Pembelajaran
kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan
komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan
siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena “siswa lebih mudah
memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf
pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan”. (Sulaiman dalam
Wahyuni 2001: 2). Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif
memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah Kinerja Gurunya.
(Nur, 1996: 2).
Berdasarkan
paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan
judul Pelaksanaan Supervisi Individual oleh Kepala Sekolah Pada Guru Kelas V Sebagai Alternatif
Meningkatkan Kinerja Mengajar Matematika
dengan Metode Kooperatif Model Group Investigation SDN ____________ Kecamatan
___________ Kabupaten _________ Tahun Pelajaran ________”
B. Identifikasi Masalah
Dari
penjelasan sebagaimana latar belakang masalah diatas,maka dapat diidentifikasi
permasalahan yang muncul diantaranya :
1. Rendahnya kinerja guru kelas V khususnya
pada pembelajaran matematika
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika
3. Kurang efektifnya metode dan model
pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas V dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran khususnya pembelajaran matematika.
Dari
identifikasi masalah di atas, maka dapat ditentukan prioritas dan alternatif
pemecahan masalanya yaitu
1. Melaksanakan perbaikan kinerja guru kelas V khususnya dengan pelaksanaan
supervisi individual.
2. Menerapkan metode pembelajaran kooperatif model
Group Investigation sebagai upaya
perbaikan pembelajaran matematika pada siswa kelas V.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis yang sekaligus sebagai supervisor
kependidikan terutama di SDN __________ Kecamatan ______ Kabupaten _____Tahun
Pelajaran ___/____, dapat dirumuskan suatu masalah adalah bagaimanakah kegiatan
supervisi individu oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran matematika dengan
diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation di SDN
____________ Kecamatan ___________ Kabupaten _________ Tahun Pelajaran ________?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai
dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:
- Ingin mengetahui peningkatan Kinerja Guru setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation di SDN ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten _________ Tahun Pelajaran ________.
- Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation di SDN ____________ Kecamatan ___________ Kabupaten _________ Tahun Pelajaran ________.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi:
1.
Melalui
supervisi akademik kepala sekolah dapat menegetahui bagaimana proses
pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran matematika
khususnya dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation
2.
Guru
mampu melaksanakan pembelajaran pembelajaran kooperatif model Group
Investigation
3.
Menumbuhkan
learning community bagi guru sehingga sekolah bukan hanya tempat belajar bagi
siswa tetapi juga tempat belajar bagi
guru.
Konfirmasi file secara utuh, silahkan hub. 081327121707 (SMS only)
Mohon tidak disadur secara utuh, hanya sebagai referensi penulisan. Terima kasih atas kerjasamanya.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih