BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
1. Karakteristik Siswa
Penelitian tindakan kelas mempunyai
berbagai aturan dan langkah. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan
dari Classroom Research, yaitu satu action research yang dilakukan oleh guru
di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
menjadi meningkat. PTK termasuk salah satu jenis penelitian
kelas, karena memang penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas, namun
penelitian kelas yang dapat didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan di dalam
kelas, mencakup tidak hanya PTK, tetapi juga berbagai jenis penelitian yang
dilakukan di dalam kelas. PTK ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Karangsari
02, dengan jumlah siswa sebanyak 33 anak
terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Tabel 3.1 Usia Siswa Kelas IV SD Negeri Karangsari 02
Berdasarkan Kelompok Umur
No
|
Tahun
|
Siswa
|
Jumlah
|
Ket
|
||
Lahir
|
Usia
|
P
|
L
|
|||
2
|
1999
|
13
|
2
|
3
|
5
|
|
3
|
2000
|
12
|
13
|
9
|
22
|
|
4
|
2001
|
11
|
4
|
2
|
6
|
|
5
|
2002
|
10
|
-
|
-
|
-
|
|
5
|
2003
|
9
|
-
|
-
|
-
|
|
Jumlah
|
19
|
14
|
33
|
|
Berdasarkan jenis pekerjaan orang tua
siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Karangsari
02 sebagian besar didominasi bekerja
sebagai buruh dan petani, hal tersebut didukung oleh kondisi geografis desa Karangsari
yang berada di daerah pegunungan dan hanya sebagian kecil yang bekerja di luar di
sektor tersebut, misalnya bekerja di sektor jasa. Secara rinci sebagaimana
tabel di bawah ini :
Tabel 3.2 Daftar Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas IV SD
Negeri Karangsari 02
No
|
Pekerjaan
|
Siswa
|
Jumlah
|
Keterangan
|
|
Laki-laki
|
Perempuan
|
||||
1
|
Buruh
|
5
|
4
|
9
|
|
2
|
Tani
|
7
|
8
|
15
|
|
3
|
Dagang
|
4
|
2
|
6
|
|
4
|
Swasta
|
2
|
-
|
2
|
|
5
|
PNS
|
-
|
-
|
-
|
|
6
|
Sektor
Lainnya
|
1
|
-
|
1
|
|
Jumlah
|
19
|
14
|
33
|
|
Lokasi sekolah SD
Negeri Karangsari 02 berada di daerah pegunungan di mana sarana transportasinya
cukup sulit karena kondisi prasarana jalan yang kurang memadai terutama kondisi
sarana jalan yang rusak, namun kondisi tersebut tidak mempengaruhi kinerja guru
dan juga semangat para siswa untuk menuntut ilmu. Keadaan ini dibuktikan dengan
diraihnya beberapa kejuaraan baik yang bersifat akademik maupun non akademik di
tingkat kecamatan bahkan ada yang sampai tingkat kabupaten.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
dilaksanakan di SD Negeri Karangsari 02 yang berlokasi di Desa Karangsari
Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu
dua bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012 dengan nincian
per siklusnya sebagai berikut :
a. Siklus Pertama : Sabtu, 24 Maret 2012
Senin,
26 Maret 2012
b. Siklus Kedua : Rabu, 28 Maret 2012
Kamis,
29 Maret 2012
3. Materi Kajian
Mata
pelajaran yang menjadi bahan kajian yaitu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada
semester 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Kelas/Semester :
IV (empat) / 2
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi : Memahami peristiwa alam dan
pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan kegunaan panas dan energi
matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok : Kegunaan matahari
Indikator : 1. Mampu
menceritakan kegunaan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyebutkan cara memanfaatkan energi
matahari, angin, air, panas bumi serta mememberikan contohnya
B. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian
tindakan kelas memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan MC
Taggar,1992) yaitu Planning (rencana), Action (tindakan), Observation
(pengamatan) dan Reflection (refleksi). Untuk lebih memperjelas mari
kita perhatikan tahapan-tahapan berikut:
Gambar 3.1. Tahapan
dalam Penelitian Tindakan Kelas (Wardani, 2006 : 46)
1.
Perencanaan
Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan
mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan
tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa
tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil
yang diharapkan. Setelah pertimbangan itu dilakukan, maka selanjutnya disusun
gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang dirinci. Kemudian gagasan-gagasan itu
diperhalus, hal-hal yang tidak penting dihilangkan, pusatkan perhatian pada hal
yang paling penting dan bermanfaat bagi upaya perbaikan yang dipikirkan. Sebaiknya
perencanaan tersebut didiskusikan dengan guru yang lain
untuk memperoleh masukan.
2.
Pelaksanaan Tindakan
Jika perencanan yang telah dirumuskan
sebelumnya merupakan perencanaan yang cukup matang, maka proses tindakan
semata-mata merupakan pelaksanaan perencanaan itu. Namun, kenyataan dalam
praktik tidak sesederhana yang dipikirkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan
boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan.
Tetapi jangan sampai modifikasi yang dilakukan terlalu jauh menyimpang. Jika perencanaan
yang telah dirumuskan tidak dilaksanakan, maka Guru hendaknya merumuskan
perencanaan kembali sesuai dengan fakta baru yang diperoleh.
3.
Pengamatan
Hal yang tidak bisa dilupakan, bahwa
sambil melakukan tindakan hendaknya juga dilakukan pemantauan secara cermat
tentang apa yang terjadi. Dalam pemantauan itu, lakukan pencatatan-pencatatan
sesuai dengan form yang telah disiapkan. Catat pula gagasan-gagasan dan
kesan-kesan yang muncul, dan segala sesuatu yang benar-benar terjadi dalam
proses pembelajaran. Secara
teknis operasional, kegiatan pemantauan dapat dilakukan oleh Guru lain. Di
sinilah letak kerja kolaborasi antar profesi. Namun, jika petugas pemantau itu
bukan rekanan peneliti, sebaiknya diadakan sosialisasi materi pemantauan untuk
menjaga agar data yang dikumpulkan tidak terpengaruh minat pribadinya. Untuk
memperoleh data yang lebih obyektif, Guru dapat menggunakan alat alat optik
atau elektronik, seperti kamera, perekam video, atau perekam suara. Pada setiap
kali akan mengakhiri penggalan kegiatan, lakukanlah evaluasi terhadap hal-hal
yang telah direncanakan. Jika observasi berfungsi untuk mengenali kualitas
proses tindakan, maka evaluasi berperan untuk mendeskripsikan hasil tindakan
yang secara optimis telah dirumuskan melalui tujuan tindakan.
4.
Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk
mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum
dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah
dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap
keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. Untuk maksud ini, guru hendaknya
terlebih dahulu menentukan kriteria keberhasilan.
Hasil
refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan kembali untuk merevisi
rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan
masalah.
|
Gambar 3.2. Daur PTK dalam Dua Siklus Perbaikan
Pembelajaran
Setelah
siklus ini berlangsung beberapa kali barangkali perbaikan yang diinginkan telah
terjadi, maka kegiatan pembelajaran telah berakhir. Namun apabila muncul masalah
baru yang perlu diatasi, akan kembali dicari pemecahannya melalui daur PTK.
Bagan yang menggambarkan beberapa siklus kegiatan perbaikan pembelajaran seperti
berikut ini. Secara lebih terperinci, daur PTK dapat dilihat pada gambar 3.3.
Gambar
3.3. Diagram Siklus Perbaikan Pembelajaran
(dimodifikasi dari Rusna Ristasa, 2006 : 46)
Prosedur
perbaikan pembelajaran pada gambar di atas selanjutnya dirancang dalam urutan
tahapan sebagai berikut:
1.
Mengidentifikasikan masalah,
menganalisis dan merumuskan masalah serta merumuskan hipotesis.
2.
Menemukan cara memecahkan masalah/
tindakan perbaikan.
3.
Merancang skenario tindakan perbaikan
yang dikemas dalam Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP).
4.
Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati
dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai pengamat (observer).
5.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
skenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat.
6.
Mendiskusikan hasil pengamatan dengan
teman sejawat (observer).
7. Melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
8.
Konsultasi dengan supervisor.
9.
Merancang tindak lanjut.
10.
Re-planning, dan seterusnya; sampai ditetapkan.
C. Data, Teknik Pengumpulan, dan Analisis Data
1. Sumber Data : Sumber Data dalam penelitian ini adalah
siswa dan guru kelas IV SD Negeri Karangsari 02 dalam kegiatan belajar mengajar
2.
Jenis Data
Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif
dan kuantitatif yang terdiri atas :
a.
Proses belajar mengajar
b.
Data Hasil Belajar / tes
formatif
c. Data keterkaitan antara perencanaan dengan
pelaksanaan kegiatan
3.
Cara Pengumpulan Data
a. Data
Kuantitatif
1)
Data tentang hasil belajar siswa dengan
memberikan tes kepada siswa.
2)
Data tentang penilaian kegiatan siswa
dengan menggunakan lembar penilaian kegiatan siswa untuk setiap kelompok.
b. Data
Kualitatif
1)
Data tentang kemudahan siswa dalam
memahami materi setelah intervensi, dilakukan melalui wawancara dengan siswa.
2)
Data tentang kesungguhan belajar siswa,
dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
4. Analisis Data
Analisis
data dalam penelitian tindakan yaitu sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan
sampai pada pengembangan dan proses refleksi sampai penyusunan laporan. Teknik
analisis data yang digunakan adalah model alur yang terekam dalam catatan
lapangan, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara
bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles
& Huberman, 1992: 20).
Reduksi
data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi
data kasar dari catatan pengamatan. Hasil reduksi berupa uraian singkat yang
telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu. Penyajian data berupa
sekumpulan informasi dari hasil rekaman pembelajaran dan pengamatan yang
disusun, secara kolaborasi antara peneliti, guru dan siswa, sehingga mudah
dipahami makna yang terkandung di dalamnya. Penarikan kesimpulan juga dilakukan
secara kolaborasi yaitu dari peneliti serta subyek didik agar hasil lebih
bermakna untuk peningkatan pembelajaran berikutnya.
5. Observer
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas dan
tugas sebagai berikut:
Nama : DASTO, S.Pd
NIP : 19780224 201001 1 007
Pekerjaan : Guru Kelas VI
Tugas : - Mengobservasi
pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus pertama sampai dengan selesai.
- Memberikan masukan tentang kekuatan dan
kelemahan-kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
- Ikut merencanakan proses dan pelaksanaan
perbaikan pembelajaran.
D. Deskripsi per Siklus
1. Siklus Pertama
Kegiatan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan
penjelasan kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Kelas/Semester :
IV (empat) / 2
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi : Memahami peristiwa alam dan
pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan kegunaan panas dan energi
matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok : Kegunaan matahari
Indikator : 1. Mampu
menceritakan kegunaan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyebutkan cara memanfaatkan energi
matahari, angin, air, panas bumi serta mememberikan contohnya
Waktu Pelaksanaan :
24 Maret 2012 dan 26 Maret 2012
a. Perencanaan
Tahap perencanaan
pada siklus I tindakan 1
adalah menetapkan mata pelajaran
IPA untuk penelitian
hari selasa. Kegiatan
selanjutnya adalah melakukan penelaahan
terhadap program pengajaran
terhadap kurikulum (KTSP) untuk
mempersiapkan silabus pembelajaran
IPA yang sesuai dengan materi. Kegiatan yang direncanakan pada pertemuan
pertama adalah pelaksanaan
pembelajaran materi Kegunaan panas dan energi matahari. Tujuan pembelajaran
ini siswa diharapkan
mampu menjelaskan materi kegunaan
panas dan energi. Pada pertemuan
pertama pembelajaran dilaksanakan
secara kelompok setelah guru
menjelaskan materi yang
akan dipelajari dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Terkait
dengan rencana perbaikan pembelajaran, peneliti perlu menyiapkan berbagai bahan
yang diperlukan sesuai dengan hipotesis yang dipilih seperti : lembar kerja,
alat bantu pembelajaran, lembar tes formatif dan lembar observasi. Kemudian
bersama-sama dengan teman sejawat (observer) menyepakati fokus observasi dan
kriteria yang akan digunakan, yaitu melaksanakan eksperimen tentang gerak
matahari mengelilingi bumi. Sebelumnya peneliti dan observer mengadakan
simulasi untuk mengantisipasi adanya kegagalan pada saat pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan Pertama
a) Kegiatan Awal ( (5 menit)
Peneliti
menyiapkan peraga berupa gambar. Anak-anak duduk dengan tertib segera siap-siap
mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Sebagai
apersepsi, peneliti bertanya kepada siswa “Waktu pagi hari matahari terbit dari
sebelah mana ?” serentak menjawab dari sebelah timur … Pak., sambil tangannya
menunjuk ke arah kanan. “Bagus … pintar.. memang kalian ”.
Nah …
anak-anak hari ini kita akan belajar tentang kegunaan matahari. Adapun
pembelajaran yang perlu dipahami kali ini antara lain : apa kegunaan matahari
pada kehidupan kita sehari-hari, misalnya petani, peternak ikan dan lain
sebagainya.
b) Kegiatan Inti (20 menit)
Peneliti membagi
siswa menjadi 5
kelompok yang anggotanya
terdiri dari laki-laki dan
perempuan, kemudian peneliti
membagikan lembar tugas kepada
masing-masing kelompok. Setelah
menginformasikan topik, tujuan, dan
manfaat belajar peneliti mengajukan pertanyaan yang relevan
dengan pengetahuan dan
pengalaman siswa. Kegiatan
bertanya dilakukan secara kelompok
dan individual. Pertanyaannya
adalah “Bagaimana matahari sekarang ini?” Siswa menjawab : “Sejuk !
Hangat ! Panas !
Cahayanya terang !. Pertanyaan untuk
individu : “Kapankah matahari muncul ?” Siswa menjawab :
“Subuh !, pagi-pagi !, jam enam !”. “Di sebelah manakah
kamu melihat matahari
pada waktu pagi
?” Siswa menjawab : “Di barat ! Di timur ! Di wetan !”. Peneliti memberikan pujian atas semua jawaban
siswa, sekaligus mengakhiri pelaksanaan kegiatan apersepsi.
Pada kegiatan inti pertemuan pertama, peneliti meminta para siswa untuk
memperhatikan gambar yang disajikan. “Anak-anak perhatikan gambar yang
terpasang di papan tulis, gambar apa ini? Guru menunjuk gambar pertama.
Anak-anak serentak menjawab “orang menjemur padi.” Ya kalian benar! Ini gambar
petani yang sedang menjemur padi. Saat terbit matahari dari sebelah timur
tampak rendah, cahayanya membuat langit berwarna kemerahan, mula-mula matahari
tampak sedikit-sedikit terus sebagian dan akhirnya seluruhnya. “Nah, anak-anak.
Ilustrasi di atas dapat diperjelas dengan memperhatikan gambar-gambar di bawah
ini”, lanjut peneliti
Gambar 4.1 Gambar Kedudukan Matahari pada Pagi, Siang dan Sore Hari (Sumber : Buku IPA 4, Sarjan, dkk, Depdiknas, 2010. hal. 128)
Setelah
menjelaskan tentang proses matahari terbit, peneliti juga menjelaskan tentang
kegunaan maahari. Sebagai upaya peningkatan pemahaman. Peneliti juga menyajikan
contoh gambar-gambar kegunaan matahari.
Gambar 4.2 Kegunaan
matahari dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Alam 4,
Sularmi, dkk, Depdiknas, 2010. hal. 133)
Anak-anak
menjawab serentak “Bapak sedang menjemur pakaian ...” jawabnya. Peneliti
memberikan jawaban “ Iya… ya.. betul”, ini gambar yang menunjukkan bahwa sinar
matahari bersinar sangat panas. Coba waktu kapan sinar matahari terasa sangat
panas ? “ayo siapa yang mau jawab “. Lalu ada siswa yang menunjukkan jari
sambil mengucapkan “saya Pak..”, “apa jawabanmu “ “ siang hari .. Pak”. “betul
sekali “, jawab Pak Guru memberikan penghargaan, dan karena waktu sudah habis,
maka pelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua. Sebagai penguatan kegiatan
siswa diberikan pekerjaan rumah.
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
Pada
kegiatan akhir, peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dari kegiatan
belajar yang dilaksanakan. Siswa mencatat di buku masing-masing. Kemudian siswa
menerima lembar soal tes formatif supaya dikerjakan secara individu.
Setelah
selesai mengerjakan tes formatif, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan
lembar soal dan lembar jawab untuk dinilai. Di akhir kegiatan peneliti
memberikan saran dan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya
2) Pertemuan Kedua
a) Kegiatan Awal (5 menit)
Pada
pertemuan kedua, peneliti melanjutkan kegiatan pertemuan pertama. Peneliti menjelaskan bahwa pada siang hari
matahari bersinar sangat terang, sehingga terasa sangat panas, matahari
bergerak perlahan-lahan sampai di posisi atas kepala kita. Cahayanya sangat
menyilaukan mata, langitpun berwarna putih bersih. Lalu perlahan-lahan matahari
tampak bergerak turun, sampai menuju waktu sore. Sore harinya matahari sudah
berada di sebelah barat. Langit berwarna kemerahan, matahari tampak semakin
rendah sampai akhirnya hilang dan gelap, masuk waktu malam hari. Kegiatan
selanjutnya peneliti mengadakan kegiatan apersepsi dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan seputar materi pembelajaran. Pertanyaannya adalah “Waktu
apakah pancaran matahari
terasa panas?” Siswa
menjawab :“Siang ! Pak!.
Pertanyaan untuk individu : “Mengapa kita menjemur pakaian di siang hari?”
Siswa menjawab : “Panas !“.
b) Kegiatan Inti (20 menit)
Setelah
peneliti menjelaskan, dan dirasakan cukup, sambil diselingi tanya jawab,
kemudian peneliti mencoba siswa untuk melatih kemampuannya melalui gambar
seperti yang baru saja peneliti jelaskan dengan melakukan eksperimen gerak bumi mengelilingi matahari menggunakan peraga
senter dan globe.
Peneliti memberi
petunjuk kepada siswa
tentang kegiatan belajar yang
akan dilakukan berupa
kegiatan eksperimen sebagai petunjuk kegiatan Kegunaan panas dan energi
matahari. Masing-masing anggota kelompok mendapat tugas
yang berbeda. Tugas-tugas
tersebut yaitu mengamati, mencatat dan
melaporkan hasil pengamatan.
Peneliti membimbing kegiatan yang
harus dilakukan siswa
untuk mengamati kedudukan matahari pada
pagi hari, siang
dan sore hari
kemudian menggambarkannya. Kegiatan
dilanjutkan dengan pengisian lembar kerja, kemudian siswa mengerjakan lembar
kerja dan beberapa siswa mencoba bercerita tentang eksperimen
yang baru saja dilakukan.
Setelah
lembar kerja selesai dikerjakan, dievaluasi bersama dengan bimbingan guru, setiap kelompok
melaporkan hasil diskusinya
di depan kelas secara bergantian. Peneliti mengajukan sejumlah
pertanyaan kepada siswa untuk
dijawab secara lisan.
Siswa menjawab setiap pertanyaan dengan
semangat tetapi tetap
tertib. Siswa juga
mengamati gambar berbagai Kegunaan panas dan energi matahari yang ada pada
gambar yang ada di papan tulis. Setelah siswa selesai menjawab soal, peneliti
mengakhiri pembelajaran dengan ucapan terima
kasih dan ucapan salam.
Kegiatan
selanjutnya siswa diminta membuat kesimpulan proses pembelajaran dengan
melakukan analisa terhadap pembahasan lembar kerja. “Anak-anak, apakah kalian
sudah mencatat dalam buku catatan kalian mengenai kegiatan pembahasan lembar
kerja yang kalian kerjakan kemarin ?”, tanya peneliti. Siswa menjawab, “Sudah, Pak
Guru !”.
c) Kegiatan akhir (10 menit)
Pada
kegiatan akhir, peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dari kegiatan
belajar yang dilaksanakan. Siswa mencatat di buku masing-masing. Kemudian siswa
menerima lembar soal tes formatif supaya dikerjakan secara individu.
Setelah
selesai mengerjakan tes formatif, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan
lembar soal dan lembar jawab untuk dinilai. Di akhir kegiatan peneliti
memberikan saran dan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
c. Observasi
Observer
melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Di samping itu observer melakukan wawancara
dengan siswa yang belum tuntas belajarnya. Hasil observasi menunjukkan bahwa pada siklus pertama dalam
proses pembelajaran masih
memiliki berbagai kekurangan dalam penerapannya, pengelolaan waktu masih
belum efektif dengan
adanya kelebihan penggunaan
waktu dari alokasi waktu
yang telah ditentukan.
Di antaranya dalam memberikan persepsi yang terlalu luas.
Dalam menyampaikan materi kurang
jelas dengan mengaitkan
realita kehidupan sehari-hari, penguasaan kelas
dinilai cukup menguasai.
Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap data
dan temuan yang ada
dilapangan, dalam proses
belajar kerjasama dalam
kelompok sudah mulai terjalin
mesti ada siswa
pandai mementingkan dirinya sendiri. Pada
saat melaporkan hasil
penugasan respon siswa
kurang aktif karena siswa
belum terbiasa melaporkan
hasil kerja kelomponya di depan
kelas.
Dari hasil
pengamatan menunjukkan bahwa belum semua siswa memahami konsep pembelajaran,
hal ini disebabkan proses pembelajaran masih bersifat abstraktif dan perlu
dilakukan dengan praktik langsung.
d. Refleksi
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi dasar
“Mengidentifikasi kegunaan matahari pada pagi, siang dan sore hari” pada siklus
pertama dengan menggunakan metode eksperimen gerak bumi mengelilingi matahari
dianggap belum berhasil.
Proses pembelajaran yang
sesuai dengan metode
eksperimen dilaksanakan
sesuai rencana yang
telah disusun. Berdasarkan
hasil temuan dilapangan terdapat
hal-hal yang perlu
diperbaiki peneliti pada pertemuan pertama ini,
peneliti harus senantiasa
mengacu pada rencana pembelajaran, pembagian
waktu harus efektif
sesuai dengan pembagian dalam langkah-langkah pembelajaran.
Sehingga kegiatan pembelajaran tidak menyita
waktu mata pelajaran
berikutnya. Peneliti juga
kurang dalam pengelolaan kelas,
pemanfaatan media pembelajaran
yang dapat menghasilkan pesan
dan melibatkan siswa
dalam pemanfaatan benda cukup
sehingga dapat menumbuhkan
partisipasi aktif siswa
dalam kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran
perlu meningkatkan aktivitas
seluruh siswa tidak hanya
didominasi oleh ketua
kelompok dan beberapa
orang saja, tetapi semua
siswa harus terlibat
aktif sebab keberhasilan
proses pembelajaran lebih ditentukan
oleh partisipasi belajar
siswa. Kegiatan pelaporan dalam
diskusi kelas, guru
perlu memberikan motivasi
untuk menumbuhkan keberanian siswa.
Siswa dipacu untuk
dapat menggunakan pengetahuan dan
pengalamannya dalam memberikan tanggapan yang
diajukan oleh kelompok
lain. Jadi siswa
dilatih untuk memecahkan masalah
tanpa tergantung pada pendapat orang lain.
Pada akhir
siklus pertama kegiatan pembelajaran belum tuntas karena setelah peneliti
dengan observer mendiskusikan hasil observasi dan wawancara yang dikaitkan
dengan hasil tes formatif, maka pada siklus kedua perlu ditanggulangi dengan
menggali persepsi dan pemahaman siswa tentang materi yang akan dipelajari
sebelum proses pembelajaran berlangsung dilanjutkan dengan melakukan praktik langsung di luar kelas untuk mengamati bayangan tiang bendera di
halaman sekolah, serta beberapa benda lainnya.
2. Siklus Kedua
Kegiatan
pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan
penjelasan kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Kelas/Semester :
IV (empat) / 2
Mata Pelajaran :
Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi : Memahami peristiwa alam dan
pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan kegunaan panas dan energi
matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok : Kegunaan matahari
Indikator : 1. Mampu
menceritakan kegunaan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menyebutkan cara memanfaatkan energi
matahari, angin, air, panas bumi serta mememberikan contohnya.
Waktu Pelaksanaan :
28 Maret 2012 dan 29 Maret 2012
a. Perencanaan
Berdasarkan
hasil refleksi dari siklus pertama, peneliti merevisi Rencana Perbaikan
Pembelajaran beserta skenario tindakan. Terkait dengan revisi rencana perbaikan
pembelajaran, peneliti menyiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan,
meliputi : lembar kerja siswa, lembar tes formatif dan lembar observasi, gambar
Kegunaan panas dan energi matahari, bayangan matahari, bola, botol dan ember.
Setelah
semua komponen yang diperlukan lengkap, peneliti bersama teman sejawat mensimulasikan
langkah-langkah perbaikan pembelajaran untuk mengantisipasi adanya kegagalan
pada saat pelaksanaan kegiatan.
b. Pelaksanaan
1) Pertemuan Pertama
a) Kegiatan Awal (5 menit)
Pada
kegiatan awal, setelah bel tanda masuk berbunyi, anak-anak segera berbaris di
depan kelas dan segera masuk dengan tertib. Setelah duduk, ketua kelas memimpin
teman-temannya untuk berdoa dilanjutkan memberi salam kepada peneliti.
Penelitipun menjawab salam serta mengabsen siswa. Mereka segera menyiapkan buku
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi Kegunaan panas dan energi matahari.
Peneliti
menyiapkan lembar kerja, lembar observasi, lembar evaluasi, dan media peraga
gambar. Mengadakan apersepsi berupa pertanyaan. “Bayangan benda saat pagi hari
ada di sebelah mana ?”. Ashari menjawab, “Sebelah barat, Pak Guru !”. “Mengapa waktu siang hari udara sangat panas
?“, lanjut peneliti. Kusmara menjawab,
“Karena matahari bersinar terik, Pak Guru”.
Setelah melakukan apersepsi
penelit memberikan pujian atas jawaban yang berikan siswa. ”Baiklah, jawaban kalian benar semua. Berarti kalian memang murid yang
rajin belajar”, puji peneliti kemudian peneliti menjelaskan tujuan dari perbaikan pembelajaran pada
pertemuan pertama siklus kedua.
b)
Kegiatan Inti (20 menit)
Peneliti membagi
siswa menjadi 5
kelompok yang anggotanya
terdiri dari laki-laki dan
perempuan, kemudian peneliti
membagikan lembar tugas kepada
masing-masing kelompok. Setelah
menginformasikan topik, tujuan, dan
manfaat belajar peneliti mengajukan pertanyaan yang relevan
dengan pengetahuan dan
pengalaman siswa. Kegiatan
bertanya dilakukan secara kelompok
dan individual. Peneliti
memberi petunjuk kepada
siswa tentang kegiatan
belajar yang akan dilakukan
berupa kegiatan eksperimen tentang
manfaat dan Kegunaan panas dan energi matahari dengan mengamati
gambar kegiatan masyarakat
yang memanfaatkan panas matahari. Masing-masing
anggota kelompok mendapat
tugas yang berbeda.
Pada
kegiatan inti pertemuan pertama, peneliti mengulang kembali secara singkat
pelajaran yang lalu, kemudian melanjutkannya kembali.
Peraga
gambar selalu peneliti berikan, karena untuk memberikan rangsangan pada pikiran
siswa dalam memahami materi pelajaran. “Anak-anak, coba kalian perhatikan
baik-baik gambar yang Bapak sajikan di papan tulis”, perintah peneliti. “Nah,
apakah kalian tahun gambar apa yang Bapak sajikan ?”, tanya peneliti lebih
lanjut.
Siswa
menjawab, “Gambar posisi matahari, Pak Guru”. Peneliti tersenyum mendengar
jawaban yang lugu dari para siswa, kemudian peneliti melanjutkan penjelasan
tentang gambar yang disajikan di papan tulis. “Ya, benar. Gambar tersebut
memang gambar posisi matahari, tapi yang dimaksud Bapak Guru bukan itu, gambar
yang ada di papan tulis menunjukkan posisi matahari pada pagi, siang dan sore
hari”, jelas peneliti.
Serempak siswa menjawab, “O, . . begitu ya Pak !”. “Ya. Bapak akan
menyajikan gambar tentang posisi matahari dan kegunaannya bagi kehidupan kita
sehari-hari karena matahari mempunyai manfaat yang sangat banyak, baik untuk
kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan-tumbuhan terutama untuk keseimbangan
ekosistem. Adapun gambar yang disajikan adalah :
Gambar 4.3 Gambar
berbagai Kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari (Sumber
: Buku Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam 4, Sarjan, dkk, Depdiknas, 2010.
hal. 130-131)
Setelah
siswa mengamati gambar yang disajikan,
peneliti kemudian menjelaskan materi dan sambil dilakukan tanya jawab seputar
materi. Tanya jawab dikembangkan dan respon siswa menunjukkan positif, dialog
terasa menyenangkan. Peneliti menjelaskan Kegunaan panas dan energi matahari
dalam kehidupan sehari-hari.
c)
Kegiatan akhir (10 menit)
Dialog terus
berlangsung dan siswa dengan cukup merespon. Setelah dirasakan cukup peneliti
memberikan lembar kerja, untuk siswa mengerjakan. Peneliti mengajak siswa untuk
praktik lapangan, sebagaimana dalam lembar kerja. Siswa diminta untuk mengamati
bayangan tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Siswa dengan serius
mengamati dan peneliti memang sengaja memberikan kebebasan untuk mengamati
benda lain, termasuk dirinya sendiri atau temannya. Kegiatan ini sekaligus
menutup pelaksanaan pertemuan pertama.
2) Pertemuan Kedua
a) Kegiatan Awal (5 menit)
Pada
kegiatan awal, setelah bel tanda masuk berbunyi, anak-anak segera berbaris di
depan kelas dan segera masuk dengan tertib. Setelah duduk, ketua kelas memimpin
teman-temannya untuk berdoa dilanjutkan memberi salam kepada peneliti.
Penelitipun menjawab salam serta mengabsen siswa. Mereka segera menyiapkan buku
pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Peneliti
memulai kegiatan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran. Peneliti melakukan tanya jawab seputar materi.
“Anak-anak, kalau matahari tepat di atas
kepala berarti menunjukan apa ?”. Widia
menjawab, “Siang hari, Pak Guru !”. “Nah, kalau matahari tepat berada di atas
kepala kita apa yang kita rasakan ?”,
Hani Padilah coba kamu jawab. “Hani Padilah menjawab, “Panas, Pak Guru
!”. Peneliti melanjutkan kegiatan tanya jawab tersebut. Tanya jawab
dikembangkan dan respon siswa menunjukkan positif, dialog terasa menyenangkan
Kegiatan
yang direncanakan pada pertemuan pertama
adalah pelaksanaan pembelajaran
tentang kompetensi dasar mendeskripsikan kegunaan panas dan
energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pembelajaran ini
siswa mampu menyebutkan kegunaan panas dan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
b) Kegiatan Inti (20 menit)
Pada pertemuan kedua, peneliti melakukan kegiatan pengulangan pertemuan
pertama. Peneliti menyajikan peraga gambar dan melakukan tanya jawab seputar
gambar. Peraga gambar selalu peneliti berikan, karena untuk memberikan
rangsangan pada pikiran siswa dalam memahami materi pelajaran.
Gambar 4.4 Gambar
mengamankan diri dari panas matahari (Sumber : Ilmu Pengetahuan Alam 4,
Sularmi, dkk, Depdiknas, 2009. hal. 138)
Peneliti
menjelaskan cara-cara mengamankan diri dari panas matahari sebagaimana gambar
yang disajikan. Mmatahari menyinari muka bumi panasnya terasa setiap hari. pada
musim kemarau bumi kita menjadi kering tubuh kita juga menyesuaikan diri yaitu
banyak mengeluarkan keringat jika kulit terkena matahari langsung itu sangat
berbahaya. kita harus melindunginya dengan memakai topi atau payung baju yang
kita pakai harus disesuaikan bahannya yang menyerap keringat, hindarilah
memakai baju berwarna hitam karena menyerap panas sehingga badan terasa lebih
panas
Di akhir
kegiatan peneliti memberikan pujian, “Anak-anak, Bapak percaya kalian adalah
murid yang pintar, jadi kalian pasti bisa memahami penjelasan yang Bapak
berikan”, kata peneliti. Siswa menjawab, “Siap, Pak Guru !”.
Langkah
berikutnya adalah mengajak siswa untuk melaksanakan kegiatan di luar kelas.
Siswa terlihat sangat antusias, mungkin dikarenakan belajar di luar,
seolah-olah bermain. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar, karakteristik anak
SD apalagi kelas IV masih berkarakter suka bermain. Untuk itu sangat tepat
kiranya langkah yang diambil peneliti dalam metode pembelajaran.
Peneliti memberi
petunjuk kepada siswa
tentang kegiatan belajar yang
akan dilakukan berupa
pemberian tugas sebagai
petunjuk mengamati dua orang
anak yang satu
memakai payung dan
yang satu lagi tidak
memakai payung. Masing-masing
anggota kelompok mendapat tugas
yang berbeda. Tugas-tugas
tersebut yaitu mengamati, mencatat dan
melaporkan hasil pengamatan.
Peneliti membimbing kegiatan yang
harus dilakukan siswa
untuk mengamati dua
orang anak yang satu
memakai payung dan
yang satu lagi
tidak memakai payung,
kemudian menjawab pertanyaan bagaimana rasanya anak yang memakai
pelindung dengan anak
yang tidak memakai
pelindung?. Setiap kelompok
melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian.
. Setelah
selesai, semua siswa masuk ke kelas dan secara bersama-sama mengevaluasi dan
menyimpulkan hasil kegiatan eksperimen yang baru saja dilakukan. Peneliti mengajukan
sejumlah
pertanyaan-pertanyaan
tentang pengaruh buruk cahaya
matahari kepada siswa
untuk dijawab secara
tertulis. “Anak-anak, apakah
kalian sudah mencatat dalam buku catatan kalian mengenai kegiatan pembahasan
lembar kerja yang kalian kerjakan kemarin ?”, tanya peneliti. Siswa menjawab,
“Sudah, Pak Guru !”. Setelah siswa selesai
mengerjakan soal dan
mengumpulkan hasil, peneliti mengakhiri
pembelajaran dengan ucapan
terima kasih dan ucapan salam.
c) Kegiatan Akhir (10 menit)
Pada
kegiatan akhir siklus, peneliti membacakan kembali kesimpulan materi pelajaran.
Siswa mencatat di buku masing-masing. Lembar kerja siswa dikumpulkan untuk
dinilai dan dipajangkan. Siswa kemudian mengerjakan lembar tes formatif.
Selesai mengerjakan tes formatif, peneliti menyuruh siswa mengumpulkan lembar
soal dan lembar jawab untuk dinilai. Di akhir kegiatan peneliti memberikan
saran dan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
c. Observasi
Observer mengamati proses pembelajaran pada siklus ketiga dengan
menggunakan format observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi yang
dilakukan oleh observer menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Keaktifan
siswa meningkat, demikian juga dengan kemampuan pemahaman materi kegiatan.
Dari hasil observasi
dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran yang
dilaksanakan pada siklus
ini cukup membuat
siswa faham pada
materi pembelajaran dan terlihat lebih aktif pada proses pengamatan lingkungan. Siswa
aktif berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengisi
lembar LKS. Siswa juga lebih berani
mengajukan pertanyaan kepada
guru untuk lebih
meyakinkan pengambilan
keputusan bagi kelompok mereka.
d. Refleksi
Secara umum pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen ini sudah dapat
dikatakan baik, hal
ini didasarkan atas
hasil pengamatan peneliti. Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung siswa
telah mematuhi tata
tertib selama proses pembelajaran.
Hal ini menunjang
kelancaran proses pembelajaran yang berarti pula menanamkan
kedisiplinan. Perhatian siswa terfokus dan terlibat aktif pada proes
pembelajaran. Berdasarkan hasil
observasi, analisis dan refleksi disimpulkan bahwa guru telah melakukan
berbagai perubahan yang
menunjukkan berbagai perbaikan-perbaikan dalam
proses pembelajaran sehingga
terjadi peningkatan kualitas pembelajaran sesuai
yang diharapkan dalam upaya
mencapai tujuan yang
telah direncanakan. Melalui dua
kali penelitian yang
dilakukan peneliti yaitu
dari tindakan pertama dan kedua prestasi dan aktivitas siswa dalam
belajar secara terus menerus mengalami peningkatan. Secara umum
pembelajran dengan metode
eksperimen pada materi Kegunaan panas dan energi matahari terlihat
mengalami peningkatan dan kemajuan
yang cukup baik.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa proses perbaikan
pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil pada siklus ketiga. Hal ini
didasarkan pada perolehan nilai rata-rata hasil belajar, tingkat keaktifan dan
ketuntasan belajar siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang
ditetapkan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi kegunaan matahari” dengan metode eksperimen terbukti tepat dan dan mampu
mengatasi masalah pembelajaran yang muncul sehingga proses perbaikan
pembelajaran dapat berhasil dengan baik sesuai harapan.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih