Menerima Pembuatan TESIS-SKRIPSI-PKP UT, Silahkan Baca Cara Pemesanan di bawah ini

Lencana Facebook

banner image

Rabu, 03 Desember 2025

KARIL UT : Jurusan Ilmu Pemerintahan, FHISIP,

 

PERAN KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL CAMAT DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP PROGRAM PEMBANGUNAN KECAMATAN .........................

 

………………………….) , ………………………..2)

1)Mahasiswa Jurusan  Ilmu Pemerintahan, FHISIP, Universitas Terbuka

2)Dosen Jurusan  Jurusan  Ilmu Pemerintahan, FHISIP, Universitas Terbuka

…………………….@gmail.com, …………………@ipdn.ac.id

 

Abstrak

 

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kepemimpinan transformasional Camat Kecamatan ......................... dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan di Kecamatan ........................., Kabupaten .......................... Latar belakang penelitian ini didasari oleh masih rendahnya partisipasi masyarakat yang berdampak pada keterlambatan pencapaian target pembangunan dan rendahnya kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, melalui teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan kepemimpinan transformasional oleh Camat ......................... berhasil mendorong peningkatan partisipasi masyarakat, yang tercermin melalui kemajuan signifikan pada aspek pembangunan sarana dan prasarana, perbaikan kualitas pelayanan publik, serta pengembangan dan promosi objek wisata yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional dapat menjadi model efektif dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat dan memperkuat pembangunan daerah yang berkelanjutan.

 

Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Partisipasi Masyarakat, Pembangunan Daerah, Pelayanan Publik, Wisata Lokal.

 

Abstract

 

This study aims to analyze the role of transformational leadership demonstrated by the Head of ......................... District in enhancing community participation in development programs within ......................... District, West Kutai Regency. The background of this research is grounded in the persistently low level of community involvement, which has contributed to delays in achieving development targets and a generally low standard of public welfare. The research adopts a qualitative approach with a descriptive research design, utilizing data collection techniques such as in-depth interviews, participatory observation, and document analysis. The findings reveal that the implementation of transformational leadership by the Head of ......................... District has effectively increased community participation. This is evidenced by significant progress in infrastructure development, improvements in public service quality, as well as the development and promotion of tourism sites all contributing positively to local economic growth. These findings imply that transformational leadership can serve as an effective model for fostering community engagement and reinforcing sustainable regional development.

 

Keywords: Community Participation, Public Services, Regional Development, Transformational Leadership, Tourism Development.

 

 

Pendahuluan

Kecamatan ......................... di Kabupaten ........................., Kalimantan Timur, merupakan wilayah yang dikenal kaya akan sumber daya alam dan potensi kearifan lokal, terutama budaya masyarakat adat Dayak Benuaq. Sumber daya ini seharusnya menjadi modal utama dalam mendukung pembangunan daerah. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan untuk mendorong percepatan pembangunan yang berkelanjutan. Berdasarkan laporan RPJMD Kabupaten ......................... Tahun 2021–2026, partisipasi masyarakat dalam program pembangunan di Kecamatan ......................... masih tergolong rendah, sehingga berdampak langsung pada keterlambatan pencapaian target pembangunan dan rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat (Bappeda ........................., 2021).

Partisipasi masyarakat menjadi salah satu indikator utama dalam mewujudkan pemerintahan yang responsif dan akuntabel. Partisipasi aktif bukan hanya mempercepat proses pembangunan, tetapi juga menjamin keberlanjutan hasil pembangunan tersebut. Tingkat keterlibatan masyarakat dalam pembangunan sangat ditentukan oleh peran aktif pemerintah dalam mendorong kolaborasi dan komunikasi yang efektif dengan masyarakat (Ginting, et all, 2024). Realita yang terjadi di Kecamatan ......................... menunjukkan lemahnya peran kepemimpinan di tingkat kecamatan, yang berdampak pada rendahnya kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam program pembangunan.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadikan kepemimpinan sebagai faktor kunci yang menentukan keberhasilan suatu program pembangunan. Kepemimpinan yang mampu mendorong perubahan sosial dan memberdayakan masyarakat menjadi sangat relevan untuk diterapkan, khususnya dalam lingkungan sosial yang kental dengan nilai-nilai kearifan lokal seperti di Kecamatan .......................... Kepemimpinan yang efektif harus mampu memberikan keteladanan, mendorong inovasi, serta membangun kepercayaan dan solidaritas sosial di kalangan masyarakat.

Penelitian oleh Pasaribu (2021)menegaskan bahwa kepemimpinan yang efektif seharusnya berperan sebagai penggerak utama dalam mendorong partisipasi masyarakat, bukan hanya terbatas pada fungsi sebagai pelaksana kebijakan administratif. Dalam konteks ini, camat sebagai pimpinan di tingkat kecamatan dituntut tidak hanya menjalankan fungsi administratif, tetapi juga menjadi aktor perubahan yang mampu mendorong keterlibatan masyarakat secara aktif dan produktif dalam proses pembangunan. Kepemimpinan yang transformatif menjadi prasyarat penting untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat.

Kesenjangan yang terjadi antara potensi sumber daya alam dan rendahnya partisipasi masyarakat di Kecamatan ......................... menunjukkan perlunya pembaruan dalam pola kepemimpinan yang lebih inspiratif dan partisipatif. Saleh et all, (2024) menegaskan bahwa tanpa dukungan kepemimpinan yang mampu membangun kesadaran kolektif, program pembangunan di tingkat lokal hanya akan bersifat seremonial dan tidak berkelanjutan.  Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengkaji secara mendalam bagaimana peran kepemimpinan di tingkat kecamatan dapat memotivasi dan membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk berperan aktif dalam setiap tahapan pembangunan. Kepemimpinan yang baik mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif, mendorong kolaborasi, dan menginspirasi anggota tim untuk memberikan yang terbaik, sehingga diperlukan suatu strategi yang tepat di dalamnya (Julianto et al., 2021)

Kompleksitas tantangan pembangunan di daerah seperti ......................... juga dipengaruhi oleh karakteristik sosial budaya yang kuat. Masyarakat Dayak Benuaq memiliki struktur sosial dan nilai-nilai budaya yang perlu dipahami secara kontekstual dalam upaya mendorong partisipasi mereka. Kepemimpinan camat dituntut untuk mampu mengintegrasikan nilai-nilai kearifan lokal dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan, sehingga menciptakan sinergi antara kebijakan pemerintah dan kepentingan masyarakat adat.

Kajian ilmiah mengenai peran kepemimpinan camat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat masih relatif terbatas, khususnya di wilayah yang memiliki karakteristik sosial budaya yang kuat seperti Kecamatan .......................... Sebagian besar penelitian lebih banyak terfokus pada level desa atau kota, sedangkan dinamika kepemimpinan di tingkat kecamatan belum banyak diangkat sebagai fokus utama kajian. Padahal, camat memiliki peran strategis dalam menjembatani kebijakan pemerintah daerah dan aspirasi masyarakat di tingkat bawah.

Penelitian ini dari sudut pandang perspektif praktis diharapkan mampu memberikan kontribusi langsung bagi pemerintah daerah, khususnya dalam merancang strategi peningkatan kapasitas kepemimpinan di tingkat kecamatan yang berorientasi pada penguatan partisipasi masyarakat. Melalui penguatan kapasitas ini, diharapkan camat dapat lebih efektif dalam membangun komunikasi yang produktif dengan masyarakat, serta mampu merancang dan melaksanakan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi lokal.

Penelitian ini secara akademis diharapkan dapat memperkaya kajian dalam bidang ilmu pemerintahan, khususnya yang berkaitan dengan efektivitas peran kepemimpinan di tingkat kecamatan dalam mendorong partisipasi masyarakat. Penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan konsep-konsep kepemimpinan transformasional yang relevan dengan konteks sosial budaya lokal, sehingga mampu menjadi referensi dalam penguatan peran pemerintah daerah dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik dan partisipatif.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penting untuk dilakukan penelitian yang mendalam dan terarah mengenai peran kepemimpinan camat dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan di Kecamatan .......................... Penelitian ini menjadi fondasi penting dalam mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang partisipatif, responsif, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat lokal, serta mendorong terwujudnya pembangunan daerah yang berkelanjutan.

 

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pendekatan kualitatif dipilih karena sesuai untuk menggali dan memahami fenomena sosial secara mendalam, khususnya terkait dengan peran kepemimpinan transformasional Camat ......................... dalam meningkatkan partisipasi masyarakat pada program pembangunan. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memahami makna yang terkandung di balik tindakan, kebijakan, dan interaksi sosial yang terjadi di lingkungan pemerintahan kecamatan. Menurut Moleong (2021), pendekatan kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena sosial berdasarkan perspektif subjek yang diteliti, sehingga lebih menekankan pada proses, makna, dan interaksi sosial daripada pada aspek kuantitatif.

Jenis penelitian deskriptif digunakan karena memungkinkan peneliti untuk memberikan gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai kondisi objektif di lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif ini difokuskan pada penggambaran peran kepemimpinan Camat ......................... dalam mendorong partisipasi masyarakat tanpa melakukan intervensi terhadap subjek penelitian. Sugiyono (2022) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat secara terperinci, sehingga dapat dihasilkan pemahaman yang utuh mengenai suatu permasalahan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga metode utama, yaitu wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan terhadap Camat ........................., aparatur pemerintahan kecamatan, tokoh masyarakat, dan kelompok masyarakat yang terlibat aktif dalam program pembangunan. Wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi terkait strategi kepemimpinan yang diterapkan, hambatan yang dihadapi, serta bentuk partisipasi masyarakat yang berhasil ditingkatkan. Observasi partisipatif dilakukan dengan mengamati langsung kegiatan masyarakat dalam program pembangunan guna memperoleh gambaran nyata mengenai pola interaksi dan keterlibatan masyarakat. Sementara itu, studi dokumentasi dilakukan untuk menelaah berbagai dokumen resmi seperti RPJMD, laporan kegiatan pembangunan, dan dokumen kebijakan lainnya yang relevan.

Proses analisis data dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sejak pengumpulan data hingga tahap penarikan kesimpulan. Peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk menguji keabsahan data, yaitu dengan membandingkan hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Miles, Huberman, dan Saldana (2018) menyebutkan bahwa dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validasi data juga dilakukan dengan teknik member check, yaitu meminta konfirmasi kepada informan kunci untuk memastikan bahwa interpretasi data sesuai dengan kondisi faktual di lapangan.

Berdasarkan pendekatan dan prosedur yang telah dijelaskan, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran yang mendalam dan komprehensif mengenai penerapan kepemimpinan transformasional Camat ......................... dalam meningkatkan partisipasi masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi teoritis dalam pengembangan ilmu pemerintahan, tetapi juga memberikan rekomendasi praktis bagi pemerintah daerah dalam merumuskan strategi peningkatan partisipasi masyarakat secara berkelanjutan.

 

Hasil dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan transformasional oleh Camat ......................... telah berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat secara signifikan dalam program pembangunan daerah. Keberhasilan ini terlihat dari tiga indikator utama, yaitu peningkatan pembangunan sarana dan prasarana, kualitas pelayanan publik yang semakin membaik, serta keberhasilan promosi dan pengembangan objek wisata yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal. Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 15 informan yang terdiri dari 5 aparatur pemerintah kecamatan, 4 tokoh masyarakat, 3 pelaku usaha pariwisata, dan 3 perwakilan masyarakat umum, diperoleh gambaran bahwa kepemimpinan yang diterapkan Camat ......................... bersifat partisipatif, komunikatif, dan mampu membangun semangat kolektif dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Aspek pembangunan sarana dan prasarana menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan terutama dalam pembangunan infrastruktur jalan penghubung antar kampung, perbaikan fasilitas umum, dan penyediaan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kemampuan Camat ......................... dalam menerjemahkan visi pembangunan menjadi program kerja yang konkret dan dapat diterima oleh masyarakat. Informan dari kalangan tokoh masyarakat menyatakan bahwa, Camat ......................... aktif turun ke lapangan dan mendengarkan langsung kebutuhan warga, sehingga program pembangunan benar-benar sesuai dengan prioritas masyarakat. Hal ini sejalan dengan pendapat Arwiya. (2023) yang menegaskan bahwa kepemimpinan yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dapat mempercepat realisasi program pembangunan daerah.

Aspek pelayanan publik menerapkan kebijakan pelayanan satu pintu dan penggunaan teknologi informasi sederhana telah mempermudah akses masyarakat terhadap layanan administrasi. Layanan yang sebelumnya lambat dan berbelit, kini menjadi lebih cepat, transparan, dan akuntabel. Berdasarkan pengamatan di lapangan, terlihat adanya peningkatan kepuasan masyarakat terhadap layanan publik yang diberikan oleh pemerintah kecamatan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Norizan, et all, (2024) yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional tidak hanya berfokus pada pelaksanaan kebijakan administratif, tetapi juga berperan sebagai penggerak utama dalam mendorong partisipasi dan keterlibatan anggota organisasi, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja keseluruhan

Pengembangan dan promosi objek wisata, Camat ......................... berhasil memberdayakan potensi lokal seperti Danau ......................... dan kawasan budaya Dayak Benuaq menjadi destinasi wisata unggulan. Strategi promosi yang dilakukan melalui media sosial serta kolaborasi dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan. Seorang pelaku usaha pariwisata menyatakan bahwa, “Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Danau ......................... meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir, membawa dampak ekonomi yang besar bagi pelaku usaha lokal.” Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Candra &  Alfiyah (2024).  yang menunjukkan bahwa pemimpin harus menjaga dan meningkatkan kekayaan alam serta keanekaragaman hayati sebagai landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan pengembangan inovatif adalah kunci dalam mencapai keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, pelestarian budaya, dan lingkungan.

Temuan tersebut ditafsirkan bahwa keberhasilan kepemimpinan transformasional di Kecamatan ......................... ditentukan oleh beberapa faktor kunci, yaitu adanya visi yang jelas, kemampuan membangun komunikasi efektif dengan masyarakat, serta keterampilan dalam mengelola potensi sumber daya lokal secara optimal. Berdasarkan kerangka teori kepemimpinan kontemporer, keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya diukur dari hasil fisik pembangunan, tetapi juga dari kemampuannya dalam membangun kepercayaan dan menciptakan lingkungan sosial yang kondusif bagi partisipasi aktif masyarakat (Hasibuan, 2021).

Keberhasilan tersebut juga tidak terlepas dari dukungan kebijakan pemerintah daerah yang memberikan keleluasaan bagi pemerintah kecamatan untuk berinovasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana keberlanjutan program-program ini dapat dijaga, terutama terkait dengan konsistensi kualitas kepemimpinan serta partisipasi masyarakat yang harus terus ditingkatkan. Sebagaimana dikemukakan oleh Bagus dan Sasmito (2021), gaya kepemimpinan memiliki peran penting dalam mendorong keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Untuk meningkatkan partisipasi tersebut, pemimpin perlu menerapkan pendekatan kepemimpinan yang bersifat memberdayakan serta mendorong terjadinya kolaborasi antar warga. Pendekatan ini menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan yang lebih responsif, karena masyarakat merasa dihargai dan turut berkontribusi dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian, pembangunan yang dijalankan akan lebih sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi lokal, serta mendukung terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik.

Implikasi dari temuan ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan transformasional yang berhasil diterapkan di Kecamatan ......................... dapat menjadi model bagi kecamatan lain di wilayah Kabupaten .......................... Keberhasilan ini juga dapat dijadikan rujukan dalam merumuskan kebijakan peningkatan kapasitas kepemimpinan di tingkat lokal, terutama dalam mendorong kemandirian pembangunan berbasis potensi lokal. Sebagai rekomendasi, perlu dilakukan pelatihan dan pengembangan keterampilan menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap individu dalam organisasi memiliki kemampuan yang sesuai dengan perkembangan zaman. Di samping itu, pembenahan sistem manajemen dibutuhkan guna meningkatkan efisiensi dalam operasional organisasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam mendorong inovasi serta mendukung proses transformasi digital. Kerja sama yang kuat antara berbagai pihak, baik internal maupun eksternal organisasi, menjadi faktor kunci dalam mempercepat proses adaptasi terhadap perubahan dan menjamin keberlangsungan kebijakan yang telah ditetapkan (Anwar & Hanim,2025).

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan transformasional oleh Camat ......................... terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan di wilayah tersebut. Keberhasilan ini tampak dari tiga aspek utama, yaitu pembangunan sarana dan prasarana, perbaikan kualitas pelayanan publik, serta pengembangan dan promosi objek wisata yang berdampak positif terhadap perekonomian lokal. Kepemimpinan yang bersifat partisipatif, komunikatif, dan inspiratif mampu membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk terlibat aktif dalam setiap tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi (Khoiri, et all, 2024). Peningkatan kualitas pelayanan publik di Kecamatan ......................... juga menunjukkan hasil yang signifikan melalui implementasi sistem pelayanan satu pintu yang mempermudah akses masyarakat terhadap layanan administrasi secara lebih cepat, transparan, dan responsif. Di sisi lain, pengembangan sektor pariwisata yang berbasis pada potensi lokal, seperti Danau ......................... dan kawasan budaya Dayak Benuaq, berhasil meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, sehingga berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan yang efektif tidak hanya berorientasi pada pencapaian hasil fisik pembangunan, tetapi juga mampu mendorong peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

Sejalan dengan temuan tersebut, disarankan agar pemerintah kecamatan terus mempertahankan dan memperkuat penerapan gaya kepemimpinan transformasional yang telah terbukti efektif dalam mendorong partisipasi masyarakat. Upaya peningkatan kapasitas kepemimpinan aparatur pemerintah perlu dilakukan melalui pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan, agar mampu menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks dan dinamis. Selain itu, kolaborasi dengan tokoh masyarakat, pelaku usaha, dan organisasi lokal perlu terus diperkuat untuk menciptakan sinergi yang mendukung implementasi program pembangunan yang lebih inklusif dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Pemerintah daerah di tingkat kabupaten diharapkan memberikan dukungan kebijakan yang lebih konkret dalam bentuk peningkatan alokasi anggaran berbasis kebutuhan masyarakat dan pemberian ruang bagi kecamatan untuk mengembangkan inovasi pelayanan publik serta pengelolaan potensi pariwisata secara mandiri.

Bagi peneliti selanjutnya, penting untuk melakukan kajian yang lebih mendalam mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap pemberdayaan ekonomi masyarakat secara langsung, serta mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah daerah mendukung penguatan kapasitas kepemimpinan di tingkat kecamatan. Kajian lanjutan juga diharapkan dapat memperluas cakupan wilayah penelitian untuk memperoleh gambaran yang lebih komprehensif mengenai efektivitas penerapan kepemimpinan transformasional dalam berbagai konteks sosial dan budaya yang berbeda, sehingga dapat menjadi referensi strategis dalam penyusunan kebijakan pembangunan yang lebih adaptif dan berkelanjutan.

 

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan gaya kepemimpinan transformasional oleh Camat ......................... terbukti efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap program pembangunan di Kecamatan .......................... Efektivitas ini tercermin dalam tiga aspek utama: pembangunan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas pelayanan publik melalui sistem satu pintu, serta pengembangan dan promosi sektor pariwisata berbasis potensi lokal. Kepemimpinan yang partisipatif, komunikatif, dan inspiratif telah berhasil membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk berperan aktif dalam seluruh tahapan pembangunan. Secara keseluruhan, hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional tidak hanya berfokus pada hasil fisik pembangunan, tetapi juga berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan sosial dan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.

Sebagai tindak lanjut dari temuan penelitian ini, disarankan agar pemerintah Kecamatan ......................... terus mengembangkan gaya kepemimpinan transformasional yang terbukti efektif dalam mendorong partisipasi masyarakat. Peningkatan kapasitas aparatur melalui pelatihan berkelanjutan dan penguatan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk menciptakan pembangunan yang inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat. Pemerintah kabupaten juga diharapkan mendukung melalui kebijakan dan alokasi anggaran yang memadai serta pemberian ruang inovasi di tingkat kecamatan. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan mengkaji dampak langsung kepemimpinan transformasional terhadap pemberdayaan ekonomi serta memperluas wilayah studi guna memperoleh pemahaman yang lebih menyeluruh dalam berbagai konteks sosial budaya.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Anwar, C., & Hanim, Z. (2025). Pengembangan Kapasitas Lembaga (Strategi dan Kebijakan untuk Peningkatan Kualitas Sistem Layanan dan Kelembagaan), Journal on Education. 7(2), 12374-12384

Arwiya. (2023). Analisis Gaya Kepemimpinan Camat Di Kantor Kecamatan Banda. Cross-Border: Journal IAISAMBAS, 6(1).138-158

Bappeda .......................... (2021). Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten ......................... Tahun 2021–2026. Pemerintah Kabupaten ..........................

Candra, Adi&  Alfiyah, Nur Inna, (2024). Analisis Peran Inovasi Kepemimpinan Dalam Pengembangan Pariwisata Bukit Tawap Studi di Desa Pagar Batu. Jurnal Inovasi Sektor Publik, 4 (2), 1-13

Ginting, G., Kuswandi , A., & Budiati, A. (2024). Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan Desa Kandui: Faktor Pengaruh dan Tantangan. NeoRespublica : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 6(1), 112–129.

Hasibuan, M. (2021). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Julianto, B., Yunara, T., & Carnarez, A. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Organisasi Professional: Kepemimpinan, Komunikasi Efektif, Kinerja, dan Efektivitas Organisasi (Suatu Kajian Studi Literature Review Ilmu Manajemen Terapan). JIMT: Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 2(5), 676–691.

Khoiri, M.H.M.,  Wahhab, M.N., Apriyanto, A., Fathoni, T., (2024), Esensi Kepemimpinan Partisipatif dalam Membangun Budaya Kerja Kolaboratif Yang Berkelanjutan, Jurnal Inovasi Pendidikan Nusantara (IPNU), 1(2),  64-68

Miles, M. B., Huberman, A. M. and Saldana, J. (2018). Qualitative Data Analysis. (Fourth Edi). SAGE Publication.

Moleong, L. J. (2021). Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Norizan, Nor Sabrena, Arham, Ahmad Fadhly, Arham, Ahmad Firdhaus, Jislan, Fatanah & Bashirun, Siti Norashikin. (2024). Perceived organisational support, transformational leadership and organizational performance: Perspectives of hospitality industry in Malaysia. Information Management and Business Review, 16(1), 157–172.

Pasaribu, M. H. (2021). Penerapan Gaya dan Pendekatan Kepemimpinan untuk Kepemimpinan yang Efektif. Journal Of Administration and Educational Management (ALIGNMENT), 4(2), 246–252

Saleh, Munandi, Insani, S.M., Putra, E.L.H., Feriyanto, Lestari, T., (2024). Strategi Kepemimpinan Efektif Untuk Meningkatkan Kinerja Tim. Jurnal Ilmu Manajemen Retail (JIMAT), 5(2), 72-78

Setiawan, M. A., Saprudin, & Iskandar, A. (2023). Pengaruh Kepemimpinan Transformasional terhadap Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Cibungbulang. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 6(4), 301–312.

Sugiyono. (2022). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D (Edisi Terbaru). Bandung: Alfabeta.

 

Untuk tindak lanjut silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707-(WA) 081327789201 terima kasih 
 

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih