TUGAS 1
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Karya Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PDGK4560)
Tutor Pembimbing: ………………………..
Disusun Oleh
Nama : …………………………
NIM : ………………………….
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH TARAKAN
2024
A. JUDUL KARYA ILMIAH : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Subtema Pengaruh Kalor Terhadap Kehidupan melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Siswa Kelas V SDN ............. Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar subtema pengaruh kalor terhadap kehidupan melalui model pembelajaran discovery learning pada siswa kelas V SDN .......... Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024?
C. RANGKUMAN JURNAL DAN BUKU
1. JURNAL
a. Kurniawan, F., Erita, Y., Syahril, D. and Qhairumnisa Utami, V. 2023. Peningkatan Hasil Pembelajaran Tematik Menggunakan Model Discovery Learning di Sekolah Dasar. Journal on Education. 6, 1 (Jun. 2023), 4017-4024. DOI:https://doi.org/10.31004/joe.v6i1.3522. Tersedia di : https://www.jonedu.org/index.php/joe/article/view/3522
Tujuan dari Kurikulum 2013 adalah mencetak individu yang produktif, kreatif, dan inovatif agar dapat bersaing di tingkat internasional. Kurikulum 2013 mengadopsi pendekatan tematik terpadu, di mana beberapa mata pelajaran terkait digabungkan dalam satu tema yang memungkinkan siswa membuat koneksi antara berbagai konsep dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, kurikulum ini juga menekankan pengembangan kecerdasan multiple, peningkatan keterampilan abad ke-21, serta penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tematik terpadu merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang memiliki makna penting bagi peserta didik. Pembelajaran tematik terpadu adalah salah satu karakteristik yang ada dalam kurikulum 2013, di mana proses pembelajaran dimulai dengan menggunakan tema-tema sebagai penghubung antara berbagai mata pelajaran yang spesifik. Menurut pendapat (Ginting, 2018) Pembelajaran tematik merupakan suatu sistem pembelajaran terpadu (Integrated Instruction) yang memberikan kesempatan kepada siswa, baik secara individu maupun dalam kelompok, untuk aktif menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Sedangkan menurut (Wahyuni et al., 2016) Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema sebagai alat untuk menghubungkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang memiliki makna kepada siswa.
b. Yulianti, A., Hartono, H., & Basri, B. (2023). Penerapan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri 5 Selayar Tahun Ajaran 2023/2024. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Pembelajaran, 5(3), 706-711. https://doi.org/10.31970/pendidikan.v5i3.956. Tersedia di : http://ejournal jp3.com/index.php/Pendidikan/article/view/956
Aktivitas belajar peserta didik merupakan hal yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Aktivitas belajar ini dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Meningkatnya aktivitas belajar peserta didik diharapkan sejalan dengan meningkatnya pemahaman konsep dan memori atau ingatan peserta didik terhadap suatu materi yang diajarkan di kelas. Oleh karena itu, dalam mencapainya seorang guru perlu menerapkan model pembelajaran yang mampu melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar (Erlidawati, 2020). Salah satu tantangan yang dihadapi dunia pendidikan pada saat ini adalah pendidikan harus mampu menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas, di mana dapat membentuk atau meningkatkan rasa ingin tahu, kejujuran, sifat terbuka, objektif, kreativitas, toleransi, kecermatan bekerja, rasa percaya diri pada siswa. Sehingga dengan tercapainya hal tersebut akan mempengaruhi hasil belajar siswa (Dewa putu & Ni Kadek) 2023. Sehubungan dengan kondisi dan hasil pembelajaran yang belum optimal, perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses belajar mengajar di kelas. Salah satu upaya tersebut adalah dengan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK). Melalui PTK kekurangan atau kelemahan yangterjadi dalam proses belajar mengajardapat teridentifikasi dan terdeteksi, untuk selanjutnya dicari solusi yang tepat (Kunandar, 2013). Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum merdeka berupa penerapan pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran Discovery Learning (DL). Model Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya peserta didik harus menyampaikan ide atau gagasan melalui proses penemuan (Martaida, 2017). Menurut Akinbobola & Afolabi (2010) penggunaan Discovery Learning dapat melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah, belajar mandiri, berpikir kritis, dan pemahaman serta belajar kreatif. Discovery Learning adalah model mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berfikir ilmiah, siswa ditempatkan sebagai subjek yang belajar, peranan guru hanya sebagai pembimbing belajar dan fasilitator belajar.
c. Simanjuntak , R., Napitupulu, R. P., & Simarmata, R. K. (2023). Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Sub Tema 2 Kelas V SD Swasta Advent . Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(2), 3922–3938. https://doi.org/10.31004/innovative.v3i2.776. Tersedia di : https://j-innovative.org/index.php/Innovative/article/view/776
Hasil belajar adalah keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses pembelajaran yang biasanya terlihat dalam perubahan sikap, keterampilan dan kemampuan peserta didik.dalam pengertian lain hasil belajar adalah prestasi belajar yang telah dicapai peserta didik dalam suatu proses belajar mengajar dengan menunjukan suatu perubahan terhadap seseorang. Tetapi nilai peserta didik digunakan sebagai tolak ukur terhadap guru dalam suatu proses belajar mengajar.serta nilai bagi peserta didik untuk megetahui sejauh mana perkembangan kognif, psikomotorik serta afektif yang mereka miliki. Namun dalam sekolah tidak semuanya dapat berjalan dengan lancar karena pasti ada saja kekurangan yang akan terjadi. Karena ada beberapa aspek yang mempengarhui baik itu dalam faktor internal dan faktor eksternal, karena dalam faktor internal Oleh sebab itu untuk melengkapinya maka kita butuhkan suatu model pembelajaran yang dimana model pembelajaran adalah rangkaian penyajian materi yang di gunakan untuk mengorganisasikan suatu pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang telah di tetapkan. model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang di terapkan guru agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang di harapkan agar cepat dapat dicapai dengan efektif dan efesien.jadi dapat di simpulkan model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah utama dalam suatu proses belajar mengajar yang akan diterapkan oleh guru untuk dapat mencapai tujuan yang efektif dan efesien (Puspitasari & Nurhayati, 2019). Oleh sebab itu guru menjelaskan bahwa hasil belajar siswa tidak sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dengan menggunakan langkah-langkah model Discovery Learning ini diharapakan agar dapat mendorong siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan dan dapat menimbulkan pengetahuan baru dengan apa yang mereka pelajari secara langsung (Winoto & Prasetyo, 2020). Dengan adanya model discovery learing ini maka siswa akan lebih aktif lagi karena model Discovery Learning ini lebih berpusat pada peserta didik untuk menemukan cara penyelesaian masalah yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu model Discovery Learning akan membuat peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi maka membuat model discovery learninng ini lebih disukai siswa karena akan membuat siswa menjadi aktif,dan kreatif sehingga peserta didik menjadi termotivasi dalam belajar (Shanthi & Maghfiroh, 2020).
d. Sofian, S. R. A., Subchan, W., & Sudarti, S. (2022). Penerapan Model Discovery Learning Berbantuan Google Lens Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Klasifikasi Makhluk Hidup. Jurnal Teknologi Pendidikan, 11(2), 176–189. https://doi.org/10.32832/tek.pend.v11i2.5972 Tersedia di : https://ejournal.uika-bogor.ac.id/index.php/TEK/article/view/5972
Salah satu permasalahan yang dihadapi guru dalam mengajarkan materi klasifikasi makhluk hidup adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, diketahui bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar yang rendah disebabkan karena beberapa hal. Terdapat banyak siswa banyak siswa yang kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran hal ini dibuktikan dengan masih banyak siswa yang tidak mengikuti pelajaran dengan berbagai alasan. Selain itu, terdapat cukup banyak siswa yang mengobrol saat proses pembelajaran berlangsung. Banyaknya siswa yang tidak mengerjakan tugas juga menjadi salah satu hal permasalahan yang menimbulkan beberapa dampak yang menyulitkan guru. Dampak yang paling dirasakan oleh guru karena permasalahan permasalahan tersebut adalah rendahnya hasil belajar siswa pada tes materi klasifikasi makhluk hidup. Guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi tersebut, diperlukan model dan media pembelajaran yang mampu mengakomodasi siswa menjadi lebih aktif dan antusias untuk terlibat dalam setiap proses pembelajaran. Model pembelajaran yang mampu secara efektif meningkatkan partisipasi siswa dalam pelaksanaan pembelajaran adalah Model pembelajaran Discovery Learning. Model pembelajaran Discovery Learning dipilih karena dipertimbangkan mampu menjadi solusi pada permasalahan yang telah disebutkan diatas. Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menerapkan sebuah model pembelajaran, salah satunya adalah dengan mengantisipasi masalah yang akan dihadapi oleh siswa dalam melakukan proses pembelajaran (Subakti, 2021). Model pembelajaran Discovery Learning disarankan untuk diuji coba secara luas serta melibatkan pemanfaatan lingkungan sebagai bagian dari pembelajaran yang menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa (Rosdiana, 2017). Model Pembelajaran Discovery Learning adalah model pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar karena berdasarkan model pembelajaran ini siswa dituntut untuk aktif dalam menemukan melakukan penyelidikan dalam hal pendalaman materi (Oktaviani, 2018).
e. Putri, A.N., Nasri, W.O.L.A., &Renata, D. (2022). Discoverylearning untuk meningkatkanaktivitas belajar siswa. Orien:Cakrawala Ilmiah Mahasiswa, 2(1),pp. 33-38. DOI:10.30998/ocim.v2i1.6770 Tersedia di : https://jim.unindra.ac.id/index.php/orien/article/view/6770/1034
Aktivitas belajar adalah kegiatan yang melibatkan seluruh pancaindera yang dapat membuat seluruh anggota tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar (Ahmadiyanto, 2016). Aktivitas belajar adalah suatu proses kegiatan belajar siswa yang menimbulkan perubahan perubahan dalam tingkah laku atau kecakapan. Dalam standar proses pendidikan, pembelajaran untuk membelajarkan siswa. Artinya, dalam kegiatan belajar siswa menjadi pelaku belajar. Titik tumpu pada pernyataan tersebut bahwa belajar perlu mengedepankan aktivitas siswa. Belajar bukanlah menghapal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah melakukan tindakan serta memperoleh wawasan serta nilai tertentu sesuai dengan tujuan pembelajaran. Untuk itu strategi pembelajaran dihasilkan untuk mengoptimalkan aktivitas siswa. Tidak hanya aktivitas fisik semata melainkan aktivitas mental pula. Disebutkan bahwa ada atau tidaknya belajar dicerminkan dari ada atau tidaknya aktivitas. Tanpa ada aktivitas, belajar tidak mungkin terjadi (Widodo & Widayanti, 2013). Selain itu terdapat pandangan yang menyatakan bahwa kesuksesan aktivitas belajar ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar (Nurhidayah, 2015). Untuk itu perlu dilakukan penelusuran mendalam guna melihat bagaimana aktivitas belajar yang ditunjukkan oleh siswa di sekolah. Mengenai permasalahan tersebut maka dibutuhkan solusi agar tidak menimbulkan persoalan yang lebih jauh lagi seperti academic burnout maupun ketidakinginan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara optimal. Bukti bahwa kegiatan pembelajaran menggunakan metode ceramah kurang memiliki tingkat keberterimaan yang baik pada siswa perlu diupayakan solusinya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengubah metode pembelajaran yang telah dilakukan. Melalui penelitian ini akan diupayakan pemecahan masalah terkait rendahnya aktivitas belajar siswa melalui implementasi discovery learning. Discovery learning merupakan metode belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip prinsip umum berdasarkan pengalaman (Amyani et al., 2018). Discovery learning merupakan proses pembelajaran yang tidak diberikan keseluruhan melainkan melibatkan siswa untuk mengorganisasi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk pemecahan masalah (Yuliana, 2018).
2. BUKU
a. Judul : MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING SUKSES PEMBELAJARAN IPA
Penulis : Hersen Strauning, S.Pd
Penerbit : CV. Adanu Abimata
Terbit : Cetakan Pertama, 27 Juli 2023
Tebal : 62 halaman
ISBN : 978-623-497-961-9
Tersedia di : https://ebooks.gramedia.com/id/buku/model-pembelajaran-discovery-learning-sukses-pembelajaran-ipa
Rangkuman isi : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu pelajaran yang wajib diajarkan disetiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan menengah, karena Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pelajaran yang dapat memecahkan masalah-masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, pada proses pembelajaran minat belajar siswa masih rendah, dan kurang aktif dalam belajar sehingga siswa kurang mampu menyelesaikan masalah masalah dalam pembelajaran IPA. Ini dapat dilihat dari rendahnya hasil belajar siswa.Salah satu alternatif untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dipaparkan di atas adalah model pembelajaran Discovery Learning. Dalam model pembelajaran Discovery Learning mendorong siswa untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka untuk memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan sendiri konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam pembelajaran IPA, serta mampu menggunakan konsep yang telah mereka temukan untuk menyelesaikan soal IPA.Buku ini dapat dijadikan salah satu referensi guru dalam menerapkan model pembelajaran di kelas yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran dan tentunya juga dapat meningkatkan hasil belajarnya.
b. Judul : CLASSROOM ACTION RESEARCH, PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU
Penulis : Asrori, Rusman
Penerbit : CV. Pena Persada
Terbit : Cetakan pertama : 2020
Tebal : 138 halaman
ISBN : 978-623-7699-73-6
Tersedia di : https://repository.um-surabaya.ac.id/4459/
Penyusunan buku, didasarkan kebutuhan pengembangan keterampilan pendidik dan tenaga professional dalam persoalan pembelajaran yang dihadapi di kelas. harapan penulis semoga buku penelitian ini dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam buku Classroom Action Research ini secara utuh membahas tentang hakikat penelitian tindakan kelas, model penelitian tindakan kelas, pengembangan kompetensi guru melalui penelitian tindakan kelas, instrumen pengumpulan data penelitian tindakan kelas, analisis data penelitian tindakan kelas, sistematika penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan upaya yang digunakan dalam memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Penelitian tindakan kelas merupakan model pengembangan profesi dimana guru mempelajari cara siswa belajar dalam kaitannya dengan cara guru mengajar, sehingga guru dapat memperbaiki kekurangannya dalam mengajar agar berdampak pada perbaikan proses belajar siswa.
c. Judul : PENULISAN KARYA ILMIAH
Penulis : Dra. Zulmiyetri, M.Pd, Dr. Nurhastuti, M.Pd, Salaruddin, M.Pd
Penerbit : Prenadamedia Group, Jakarta
Terbit : Cetakan pertama : November 2019
Tebal : 212 halaman
ISBN : 978-623-218-360-5
Tersedia di : http://repository.unp.ac.id/id/eprint/27113
Buku ini disusun dengan maksud untuk memberikan pedoman penulisan penelitian bagi peneliti, baik dalam menulis tugas akhir terutama skipsi, tesis, disertasi dan makaiah. Dengan adanya buku ini diharapkan para peneliti mendapat petunjuk yang praktis dan detail tentang tehnik penulisaan karya iirniah. Di samping itu, buku ini juga melengkapi pedornan penulisan tugas aihhir yang disusun penulis dengan penyesuaia-npenyesuaian untuk kebutuhan peneliti. Pedoman ini berisikan sistematika penyusunan proposal peneiitian kuantitatif, kualitatil penelitian tindakan kelas dan makalah serta dilengkapi dengan sistematika penulisan tugas akhir. Dari buku ini dapat disimpulkan bahwa tulisan yang baik datang karena penulisnya telah banyak menjelajahi dan membaca ragam bacaan. Ide dari pembahasan yang diangkat merupakan hal yang buat bukan dicari. Buku ini juga menjelaskan cara untuk meningkatkan mood dalam menulis. Hal yang harus diperhatikan yaitu mengenali diri sendiri dengan cara mencari tahu kondisi yang bagaimana agar bisa nyaman menulis, pilihlah tema yang sesuai dengan diri atau hal yang diminati, dan berhenti ketika ide tulisan sudah buntu. Buku ini mengingatkan untuk langsung mencatat ide yang ada sebelum ide itu hilang diterpa banyaknya pemikiran lain. walaupun kelihatannya buku ini kecil, namun isi dari buku ini sangat membantu mahasiswa untuk menyempurnakan tulisan yang akan dibuatnya. Buku satu ini dilengkapi dengan contoh ide-ide dari hari-hari penting dalam satu tahun. Terdapat ragam macam kalimat, kata hubung, klausa, dan jenis keterangan dengan berbagai contohnya.
d. Judul : MODEL PEMBELAJARAN IPA SD
Penulis : Jajang Bayu Kelana, M.Pd, Duhita Savira Wardani, M.Pd
Penerbit : Edutrimedia Indonesia Perum Graha Kartika Plumbon, Blk. B No.1, Kebarepan, Kec. Plumbon, Cirebon
Terbit : Cetakan pertama : Februari 2021
Tebal : 64 halaman
ISBN : 978-623-95766-1-5
Tersedia di : https://www.researchgate.net/publication/349502217
Buku ini merupakan buku referensi bagi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dalam mata kuliah yang berkaitan dengan Pembelajaran IPA di SD. Oleh sebab itu, materi dalam buku ini berisi tentang berbagai macam model pembelajaran aktif dalam pembelajaran IPA di SD yang dilakukan dengan pendekatan saintifik yang melibatkan investigasi, eksperimen, pemecahan masalah dan pengolahan data. Namun buku ini masih terbatas dan hanya membahas beberapa model pembelajaran saja. Dengan mempelajari buku ini, diharapkan mahasiswa dapat merencanakan pembelajaran dengan mengimplementasikan model pembelajaran yang bersifat student centered dengan tetap menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dalam sains di Sekolah Dasar. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memahami konsep, meningkatkan rasa ingin tahu mengenai berbagai peristiwa yang berkaitan dengan alam sekitar, mengembangkan keterampilan proses sehingga mampu memecahkan masalah melalui “doingscience”, serta mengembangkan wawasan, sikap, nilai, dan kemampuan untuk menerapkan konsep IPA, dan keterampilan dalam kehidupan sehari-hari.
e. Judul : METODE PEMBELAJARAN DI ERA DIGITAL 4.0
Penulis : Andri Kurniawan, Nanang Arifannisa, Resty Noflidaputri, Agus Supriyadi, Arief Aulia Rahman, Jimatul Arrobi Jamaludinm Febri Arissandim Desi Sianipar, Citra Indriyati, Kurroti A’yun
Penerbit : PT GLOBAL EKSEKUTIF TEKNOLOGI
Terbit : Cetakan pertama : Desember 2022
Tebal : 166 halaman
ISBN : 978-623-8051-56-4
Tersedia di : http://repository.uki.ac.id/9835/1/MetodePembelajarandiEraDigital.pdf
Buku ini di susun secara lengkap dengan tujuan untuk memudahkan para pembaca memahami isi buku ini. Buku ini membahas tentang konsep media pembelajaran era digital, teknologi pembelajaran, media pembelajaran visual, media pembelajaran audio, media pembelajaran multimedia, media pembelajaran tiga dimensi, pembelajaran berbasis komputer, multimedia learning, pusat sumber belajar sebagai media pembelajaran, inovasi media pembelajaran era digital, media pembelajaran inovatif, blended learning, e-learning, evaluasi media pembelajaran, media pembelajaran spiritual, media pembelajaran video. dalam buku ini dibahas tentang Konsep media pembelajaran inovatif, media pembelajaran inovatif, model pembelajaran inovatif, metode pembelajaran inovatif, serta inovasi pembelajaran dengan metode, blended learning, problem based learning, percobaan, kontekstual, jigsaw, mind mapping, role playing, kooperatif tipe stad dan metode pembelajaran think pair share. Buku ini akan menjadi bahan bacaan bagi mahasiswa bidang ilmu keguruan yang sedang mempelajari model dan metode pembelajaran pada era revolusi Industri 4.0 menuju era Society 5.0.
D. KERANGKA PENULISAN KARYA ILMIAH
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Masalah
3. Alternatif Pemecahan Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
C. Teknik Analisa Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
B. Saran dan Tindak Lanjut
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih