TUGAS 1
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Karya Ilmiah
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PDGK4560)
Tutor Pembimbing: ………………………..
Disusun Oleh
Nama : ………………
NIM : ……………..
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH ……………….
2024
A. JUDUL KARYA ILMIAH : PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATERI DONGENG BINATANG (FABEL) TENTANG SIKAP HIDUP RUKUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN ……………. SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2023/2024
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana peningkatan partisipasi dan hasil belajar dongeng binatang (fabel) tentang sikap hidup rukun melalui penggunaan media gambar pada siswa kelas II SDN ………………. Semester 2 Tahun Pelajaran 2023/2024?
C. RANGKUMAN JURNAL DAN BUKU
1. JURNAL
a. I Made Ary Yustikanatha Wirjana, & I Wayan Sumandya. (2023). PENERAPAN TEACHING AT THE RIGHT LEVEL (TARL) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA. Widyadari, 24(2), 263 - 275. https://doi.org/10.59672/widyadari.v24i2.3190
Tersedia di : https://ojs.mahadewa.ac.id/index.php/widyadari/article/view/3190
Cukup banyak fenomena yang menggambarkan bila peserta didik hanya datang ke sekolah namun di dalamnya tidak terdapat proses belajar yang semestinya, hal ini dapat diakibatkan sekian banyak faktor pemicu salah satunya adalah kurangnya interaksi peserta didik akibat partisipasi yang tidak optimal (Ginanjar et al., 2019). Praktik pendidikan saat ini belum memperhatikan aspek-aspek tersebut, pembelajaran yang berpusat pada guru sebagai satu-satunya sumber informasi masih sering dilakukan padahal pelaksanaan pembelajaran tersebut sudah tidak relevan untuk digunakan pada masa sekarang (Wibowo, 2016). Menurut Rahayu & Fauzi (2018) pembelajaran yang berpusat pada guru membuat peserta didik pasif dalam pembelajaran, pengetahuan yang diterima oleh siswa cenderung tidak bertahan lama karena siswa hanya menghafal konsep, bukan menemukan konsep belajarnya sendiri. Pendapat ini di dukung oleh Serin (2018) yang menyatakan bila pembelajaran dengan pendekatan teacher-centered menyebab-kan peserta didik menjadi pasif dan kurang aktif sehingga mempengaruhi proses pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Pembelajaran yang berpusat dan berfokus pada peserta didik tidak menciptakan suasana belajar yang efektif dan menghasilkan peserta didik yang pasif. Padahal proses keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran akan meningkatkan kesempatan terjadinya proses asimilasi dan akomodasi kognitif dalam pencapaian pengetahuan, perbuatan serta pengalaman langsung terhadap baiknya dan pembentukan nilai dan sikap (I Komang Sukendra dan I Wayan Sumandya, 2018). Proses pembelajaran, seorang guru hendaknya dapat mengembangkan pembelajaran aktif sehingga seluruh siswa dapat berpartisipasi secara aktif(Fatah et al., 2021).
b. Titis Dewantari, Suharmono Kasiyun, Sri Hartatik, Pance Mariati, (2023). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Lagu, Jurnal Ilmiah Matematika Realistik (JI-MR) Vol. 4, No. 2, Desember 2023, 212-217 E-ISSN: 2723-6153. DOI: https://doi.org/10.33365/ji-mr.v4i2.3475
Tersedia di : http://jim.teknokrat.ac.id/index.php/pendidikanmatematika/index
Hasil belajar siswa dijadikan sebagai penanda keberhasilan proses pembelajaran. Hal ini didukung oleh beberapa faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa apabila menggunakan media pembelajaran, antara lain: 1) menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami siswa; 2) memungkinkan siswa untuk berpartisipasi langsung dalam proses pembelajaran; 3) memungkinkan siswa lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar dan 4) meningkatkan keinginan siswa untuk belajar. Salah satu alternatif yang dapat membuat suasana kelas lebih ceria dan menarik adalah memanfaatkan lagu selama proses pembelajaran. Banyak manfaat yang ditawarkan oleh penggunaan lagu (Ilmi et, al., 2021). Manfaat ini mencakup penggunaan lagu sebagai alat pembelajaran yaitu lagu dapat membantu siswa belajar bahasa baru, sebagai alat afektif dan psikologis yaitu lagu dapat menanamkan sikap positif dan memotivasi dan sebagai alat kognitifyaitu lagu dapat membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Lagu dapat membantu siswa meningkatkan mood atau emosi mereka saat belajar. Lagu dengan nada gembira sebagian besar dapat membuat siswa bosan saat belajar. Pilihan media pembelajaran yang tepat dapat memengaruhi seberapa efektif seseorang belajar. Situasi di atas menunjukkan bahwa siswa kelas II SDN Kutisari II/269 Surabaya memiliki pengetahuan yang buruk dan hasil belajar mereka tidak memenuhi standar kompetensi tentang mata pelajaran yang diajarkan. Hal ini disebabkan oleh pendekatan pembelajaran ceramah yang membosankan siswa dan kurangnya penggunaan media saat memberikan informasi. Peneliti di SDN Kutisari II/269 Surabaya mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggunakan media pembelajaran berbasis lagu untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas II.
c. Salsabila, S., & Witri , G. . (2023). Penerapan Pendekatan Active Learning Untuk Meningkatkan Partisipasi Dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SDN 123 Pekanbaru. Jurnal Pendidikan Dan Konseling (JPDK), 5(2), 1466–1471. https://doi.org/10.31004/jpdk.v5i2.12981
Tersedia di :https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/12981
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan kontribusi positif akan ketercapain masyarakat yang cerdas, bermartabat melalui sikap dan berfikir logis. Matematika sendiri dapat dikatakan sebagai salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan diberikannya pelajaran matematika ini dalam setiap tingkat jenjang pendidikan, mulai dari Sekolah Dasar hingga Pendidikan Tinggi. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar yang bergantung pada aspek yang dipelajari (Anni, 2011:85 dikutip oleh Armiyanti, 2019). Hasil belajar adalah perubahan yang terjadi pada diri siswa baik dari segi kognitif, afektif dan psikomotor (Armiyanti, 2019).Pembelajaran aktif menurut Bonwell (1991) dalam (TIM, 2017) merupakan pembelajaran yang melibatkan berpartisipasi siswa dalam proses pembelajaran, di mana siswa melakukan suatu kegiatan sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tidak hanya pasif mendengarkan penjelasan penyaji.
d. Likka, Y. E., Lede, Y. K., & Making, S. R. (2023). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II pada Materi Matematika Perkalian Bilangan Cacah dengan Menggunakan Media Gambar di SDM PUU UPPO. Indo-MathEdu Intellectuals Journal, 4(3), 1870–1877. https://doi.org/10.54373/imeij.v4i3.429
Tersedia di : https://indo-intellectual.id/index.php/imeij/article/view/429
Gegne mengungkapkan bahwa media gambar memberikan pengaruh yang sangat baik dalam meningkatkan hasil belajar siswa, penggunaan media gambar di dalam proses pembelajaran dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa lebih serius dalam memperhatikan penjelasan dari guru. Menurut Rivai (Junioviona dkk, 2020), Media pembelajaran adalah salah satu aspek yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran adalah perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan ke peserta didik agar terpacu dalam pembelajaran. Media gambar termasuk kedalam media visual karena media gambar merupakan media pembelajaran yang hanya dapat dilihat saja yang tidak memiliki unsur suara atau audio. Menurut Sadiman (2016) media gambar adalah sebuah gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berguna untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip, proyektor. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya relative terhadap lingkugan. Media gambar merupakan media yang paling umum dipakai. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar dari pada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik. Sehubungan dengan pentingnya keterampilan berhitung tersebut, peneliti mengambil insiatif menggunakan media dalam proses pembelajaran. Media dapat digunakan saat kegiatan pembelajaran materi perkalian yaitu perkalian bilangan cacah. Guru harus dapat memilih dan menggunakan strategi, metode, media pembelajaran yang dianggap sesuai dengan keadaan siswa di kelas, sehubungan dengan kesenjangan tersebut dengan penggunaan media. Media yang digunakan adalah media gambar. Penggunaan media gambar sebagai alat bantu dalam menyampaikan materi yang dapat menarik perhatian siswa dalam mempelajari dan memahami materi perkalian bilangan cacah yang merupakan dasar dari pembelajaran matematika, dan diharapkan dengan menggunakan media gambar dapat menigkatkan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pada materi matematika perkalian bilangan cacah dengan menggunakan media gambar.
e. K. E. N. Nahak and C. A. Naitili, (2023) “Penggunaan Buku Cerita Fabel Dengan Model Quantum Learning Dalam Pembelajaran Membaca Permulaan Di Sekolah Dasar”, hinef, vol. 2, no. 2, pp. 39–47, Aug. 2023. DOI: https://doi.org/10.37792/hinef.v2i2.1000
Tersedia di : https://ojs.cbn.ac.id/index.php/hinef/article/view/1000/350
Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup berbagai kompetensi dan standar yang berbeda, seperti keterampilan membaca, menulis, mendengarkan, dan menyimak. Keempat aspek dalam berbahasa Indonesia ini akan dipelajari dan dimiliki secara hierarkis. Siswa diminta untuk mahir dan memiliki kecakapan dalam berbahasa Indonesia salah satunya adalah kecakapan dalam membaca. Salah satu media yang cocok untuk menerapkan model pembelajaran quantum learning adalah buku cerita fabel. Buku cerita fabel menjadi daya tarik khusus untuk anak anak karena menghadirkan gambar dan ilustrasi yang menarik. Buku ini merupakan pengembangan dari buku fiksi dengan menggunakan hewan sebagai tokoh cerita. Oleh karena itu, cerita fabel menjadi sangat populer di kalangan anak-anak. Dikemukakan oleh Seto Mulyadi (Anton, 2008), Cerita fabel menjadi favorit anak-anak di bawah usia 10 tahun karena memicu daya imajinasi dan memberikan kesenangan. Tampilan visual yang simpel tetapi menarik dan penuh warna menjadikan cerita fabel lebih menyenangkan dan ringan bagi anak-anak. Buku cerita fabel menjadi alat yang efektif untuk menarik minat membaca anak-anak dan memupuk rasa cinta mereka terhadap membaca, karena mereka menyukai karakter-karakter binatang yang ada dalam cerita.
2. BUKU
a. Judul : FABEL AKU SAYANG KELUARGA: MENCARI ODI
Penulis : Yovita Siswati & Inner Child
Penerbit : Bhuana Ilmu Populer
Terbit : Cetakan Pertama, Desember 2021
Tebal : 40 halaman
ISBN : 978-623-04-0610-2
Genre : pictorial book
Tersedia di : https://ebooks.gramedia.com/id/buku/fabel-aku-sayang-keluarga-mencari-odi
Fabel Aku Sayang Keluarga merupakan serangkaian buku cerita bergambar tentang kisah-kisah seputar keluarga yang menghangatkan hati. Disusun dengan kalimat-kalimat sederhana dan ilustrasi menawan, buku ini cocok dijadikan bahan bacaan untuk memberikan gambaran kepada anak-anak akan pentingnya hidup rukun baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga. Buku fabel anak ini menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami anak-anak. Selain itu, ilustrasinya juga menarik dan membuat anak-anak akan senang melihatnya sehingga buku ini sangat cocok digunakan dalam pembelajaran di kelas rendah (1,2,3). Buku ini terdapat tambahan fakta tentang hewan yang ditulis oleh pengarang, sehingga pembaca jadi tahu tentang kisah hidup hewan tersebut di alam liarnya. Misalnya bahwa paus orca senang bergerombol saat berenang di lautan dan dipimpin oleh nenek ikan
b. Judul : MICROTEACHING DI SD/MI
Penulis : Fauzan, Syafrilianto, Maulana Arafat Lubis
Penerbit : Kencana Jakarta
Terbit : Cetakan Pertama, Maret 2020
Tebal : 214 halaman
ISBN : 978-623-218-479-4
Tersedia di : https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/62094
Buku ini berisi tentang Hakikat Microteaching, Pembelajaran Tematik SD/MI, Teori Belajar, Pendekatan Saintifik, Model-model Pembelajaran, Media Pembelajaran, Desain Pembelajaran, Keterampilan Dasar Mengajar, Buku Kerja Guru. Semoga setelah membaca buku ini dapat membentuk kepribadian dan profesionalisme bagi mahasiswa keguruan maupun guru pemula khususnya di SD/MI. Sedikit pesan penulis bagi para pembaca tulisan sederhana ini “esensi pembelajaran bukanlah pada hasil belajar, tetapi proses perubahan murid yang perlu dibentuk, baik dari aspek soft skill dan hard skill. Murid juga tidak butuh guru yang hanya sekadar pintar, tetapi guru yang menghargai, peduli, perhatian dan kasih sayang kepada peserta didik. Menjadi guru adalah pekerjaan profesional dan mulia, sebab mampu membawa seseorang untuk mengubah diri dan orang lain untuk menuju lebih baik. Dalam pembelajaran, peserta didik membutuhkan guru yang super atau great, artinya bukan hanya sekadar pintar, kreatif, inovatif, tetapi juga mulia akhlaknya. Menjadi guru dibutuhkan kemampuan dasar yang melekat pada diri seorang guru, yakni (1) kemampuan pribadi yang terkait langsung dengan akhlak al-karimah, kesalehan pribadi yang hadir sebagai role model bagi para peserta didik; (2) kemampuan komunikasi dengan subjek pendidikan (di dalam atau di luar kelas) hingga melahirkan kolaborasi positif untuk pengembangan pendidikan, (3) kemampuan penguasaan materi ajar, poin ini mengidealkan seorang guru fokus dengan pengembangan keilmuan yang dimilikinya, mampu melahirkan sumber dan bahan ajar yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran; serta (4) kemampuan teaching skill, kompetensi dasar yang berkaitan langsung dengan kegiatan pembelajaran. Tugas terberat guru saat ini antara lain bagaimana dapat memotivasi diri untuk terus belajar, membaca, meneliti, berinovasi, beradaptasi dengan segala bentuk kemajuan teknologi yang terjadi saat ini. Jadilah guru yang diinginkan peserta didik, bukan yang diinginkan guru. Jadilah guru yang disukai dan jadilah guru yang dirindukan oleh peserta didik. Guru perlu melahirkan merdeka belajar, karena dalam belajar peserta didik harus merasakan kegembiraan bukan ketakutan.
c. Judul : MEDIA PEMBELAJARAN
Penulis : Hamzah Pagarra, Ahmad Syawaluddin, Wawan Krismanto, Sayidiman
Penerbit : Badan Penerbit UNM Gedung Perpustakaan Lt. 1 Kampus UNM Gunungsari Jl. Raya Pendidikan 90222
Terbit : Cetakan Pertama, Cetakan pertama Mei 2022
Tebal : 114 halaman
ISBN : 978-623-387-080-1
Tersedia di : http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/25438
Buku ini disusun sebagai salah satu buku utama dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam buku ini disajikan materi konsep media, tujuan media, fungsi media, manfaat media taksonomi media, jenis media, kriteria dan prinsip pemilihan media serta pengembangan media pembelajaran di SD. Buku ini menjelaskan secara rinci penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran, guru perlu cermat dalam pemilihan dan atau penetapan media yang akan digunakan. Kecermatan dan ketepatan dalam pemilihan media akan menunjang efektivitas kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Disamping itu kegiatan pembelajaran menjadi menarik sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, dan perhatian siswa menjadi terpusat kepada topik yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum memutuskan untuk memanfaatkan media dalam kegiatan pembelajaran di kelasnya, sebaiknya guru melakukan seleksi terlebih dahulu terhadap media pembelajaran. Media pembelajaran mana yang sesuai yang akan digunakan untuk mendampingi dirinya dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran memberi kemudahan pada siswa sekolah dasar dalam hal belajar, karena media dapat membuat hal-hal yang bersifat abstrak menjadi lebih kongkrit (nyata). Dengan demikian proses pembelajaran di sekolah dasar mampu menyesuaikan dengan fase perkembangan anak usia sekolah dasar yaitu fase operasional konkrit, dimana pada usia tersebut mempelajarai segala sesuatu dari hal-hal yang bersifat konkrit. Dalam hal ini media pembelajaran mampu menjembatani mater-materi yang bersifat abstrak menjadi konkrit dihadapan siswa sekolah dasar
d. Judul : PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH UNTUK MAHASISWA DAN DOSEN
Penulis : Dr. Ir. Jaka Fajar Fatriansyah, M.Sc. I Iping Suhariadi, M.Sc., Ph.D I, Muhammad Syaikh Rohman M.Ec. I Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi I Dr. Ir. Donanta Dhaneswara, M.Si. I Andrian Fauzi, M.P.A. I Andreas, Federico, S.T. I Agrin Febrian Pradana, M.Si.
Penerbit : YPSIM Banten
Terbit : Cetakan Pertama, Cetakan pertama 2023
Tebal : 68 halaman
ISBN : 978-623-457-121-9
Tersedia di : https://store.ypsimbanten.com/product/penulisan-karya-tulis-ilmiah-untuk-mahasiswa-dan-dosen/
Buku ini merupakan panduan ringan untuk mahasiswa, dosen dan mungkin untuk beberapa peneliti mengenai teknik penulisan karya tulis ilmiah. Seringkali penelitian yang dilakukan sudah sangat baik dan memenuhi standar ilmiah keilmuan tetapi tidak dapat dipublikasikan ke dalam jurnal yang berkualitas. Salah satu penyebabnya adalah ketidaktahuan penulis untuk menulis dengan teknik penulisan saintifik yang baik. Buku ini memuat cara mengenal jurnal dan prosiding, kriteria-kriteria jurnal dan karya tulis ilmiah yang baik dan saintifik serta hal-hal teknis lainnya dari cara memilih judul sampai membuat cover letter. Buku ringan ini cocok untuk mahasiswa S2 dan S3, dosen dan peneliti pemula dalam memulai karir di bidang penelitian sehingga dapat menulis karya tulis ilmiah yang baik dan dapat dimuat di jurnal saintifik yang bereputasi tinggi.
e. Judul : PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SD (PENDEKATAN DAN TEKNIS)
Penulis : Apri Damai Sagita Krissandi
Penerbit : Media Maxima, Bekasi
Terbit : Cetakan Pertama, Januari 2018
Tebal : 146 halaman
ISBN : 978-602-8847-87-2
Tersedia di : http://repository.usd.ac.id/id/eprint/35928
Buku ini membahas problematika yang ada dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ada berbagai macam. Diantaranya adalah minat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia cenderung kurang dibadingkan dengan mata pelajaran lain. Siswa juga kurang terampil dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam ke hidupan sehari-hari. Keterampilan siswa dalam menyampaikan pendapat, ide, dan pikiran menggunakan bahasa Indonesia masih kurang. Guru pun memiliki problematika dalam merancang pembelajaran bahasa Indonesia agar menarik dan memberikan kesan pada siswa.
Guru perlu merancang kembali pembelajaran yang lebih menarik, membangkitkan rasa ingin tahu dalam diri anak, mendorong anak lebih aktif, meningkatkan kreativitas anak dan lain-lain. Oleh karena itu guru perlu menerapkan strategi pembelajaran tertentu, pendekatan-pendekatan, model-model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia. Maka dibutuhkan sebuah buku tentang pendekatan, metode, dan model pembelajaran Bahasa Indonesia yang dapat digunakan calon-calon guru (khususnya sekolah dasar) sebagai bekal menjadi guru yang berkualitas.
D. KERANGKA PENULISAN KARYA ILMIAH
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Masalah
3. Alternatif Pemecahan Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
C. Teknik Analisa Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
BAB V SIMPULAN, SARAN DAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan
B. Saran dan Tindak Lanjut
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan : klik DOWNLOAD atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih