Loggo
LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH
(PTS)
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH)
DI SDN ………......... KECAMATAN ………. SEMESTER 1
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Kenaikan Pangkat IV/b
Bidang Pengembangan Profesi Kepala Sekolah
Oleh
……………………………….
NIP. ……………………………..
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN ...............................
Alamat : Jl. ..............................................................................................
2020
LEMBAR PENGESAHAN
1. |
Judul Penelitian |
Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Program BDR (Belajar Dari Rumah) di sdn …………… Kecamatan ……………… Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021
|
2. |
Identitas Peneliti a. Nama b. NIP. c. Pangkat Golongan d. Jabatan e. Kecamatan f. Kabupaten g. Provinsi h. Unit Kerja
|
…………………………….. ………………………………… …………………………………. Kepala Sekolah …………………………………. …………………………………. …………………………………. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten …………………….. |
3. |
Lama Penelitian |
3 bulan (Januari 2020 sampai dengan bulan Maret 2020) |
4. |
Sumber Dana |
Swadaya |
Mengetahui ........................, 31 Maret 2020
Kepala Sekolah Peneliti
...................................... ……………………..
NIP. ………………………… NIP. …………………
Mengesahkan
Pengawas Sekolah
………………………
NIP. …………………..
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami guru di SDN ..................... Kecamatan ..................... terhadap pelaksanaan program BDR (Belajar Dari Rumah) yang dicetuskan pemerintah dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 di sekolah. Oleh sebab itu, peneliti melaksanakan kegiatan supervisi akademik guna meningkatkan keterampilan mengajar guru dalam melaksanakan program BDR. Peneliian ini merupakan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) dan dilaksanakan di di SDN ..................... Kecamatan ...................... Subjek Penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang berjumlah 12 guru. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi kegiatan pembelajaran dan catatan lapangan. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang telah valid dan reliabel. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dan kualitatif terhadap hasil observasi kegiatan guru selama proses belajar mengajar. Observasi dikembangkan dari instrumen BDR oleh Kemendikbud. Penerapan supervisi akademik yang telah dilakukan oleh peneliti mampu meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan program BDR di di SDN ..................... Kecamatan ...................... Peningkatan kemampuan guru dalam penyusunan program BDR (belajar dari rumah) secara individu meningkat pada setiap siklusnya. Pada kondisi awal tidak ada satupun guru yang dinyatakan mampu menyusun program BDR (belajar dari rumah) dengan baik, pada siklus pertama meningkat menjadi 7 orang guru atau 58,33%, dan 100% atau semua guru dinyatakan mampu program BDR (belajar dari rumah) dengan baik pada siklus kedua.
Kata Kunci : supervisi, teknik individual, kompetensi
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan PTS (Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini tepat pada waktunya. Masalah yang kami angkat berjudul “Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah Sebagai Upaya Meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Melaksanakan Program BDR (Belajar Dari Rumah) di sdn …………… Kecamatan ……………… Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021“
Dalam penyusunan PTS ini tentu saja tidak terlepas dari kerjasama peneliti dan bantuan serta kerjasama semua guru di SDN ……………… Kecamatan ……………….. Kami menyadari PTS yang kami susun ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya sangat kami harapkan kritik dan koreksi dari para pembaca maupun pihak yang terkait untuk perbaikan penyusunan PTS di masa mendatang. Sebagai akhir kata, kami berharap dengan penyusunan PTS ini bisa bermanfaat untuk mengevaluasi masalah yang kami hadapi dan mencari jalan penyelesaian yang terbaik dan terprogram, yang pada gilirannya bisa berimbas pada peningkatan mutu pendidikan di SDN …………….. pada khususnya dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten ………………….. pada umumnya.
………………., Maret 2020
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1
B. Identifikasi Masalah.................................................................. 4
C. Perumusan Masalah................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian....................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian..................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori................................................................................. 6
B. Kerangka Pikir............................................................................. 22
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian ........................................................................ 26
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 26
C. Subjek dan Objek Penelitian........................................................ 28
D. Teknik dan metode Pengumpulan Data....................................... 28
E. Validasi Data............................................................................... 29
F. Teknik Analisis Data ................................................................... 30
G. Prosedur Penelitian...................................................................... 31
H. Kriteria Keberhasilan................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 35
1. Kondisi Awal......................................................................... 35
2. Siklus I................................................................................... 37
3. Siklus II................................................................................. 41
B. Hasil Penelitian............................................................................ 45
B. Pembahasan Hasil Penelitian....................................................... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 53
B. Saran ........................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Penilaian Kemunculan Indikator ........................................... 30
Tabel 3.2 Pedoman Penilaian Peningkatan Kemampuan Guru dalam Melaksanakan Program BDR (Belajar dari Rumah) ............................................................. 31
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Keadaan Awal................................................. 36
Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Siklus Pertama................................................. 39
Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Siklus Kedua................................................... 43
Tabel 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Kondisi Awal dan Siklus Pertama ........................................................................................... 45
Tabel 4.5 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua..................................................................................... 46
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua.................................................... 47
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Segitiga tujuan supervisi akademik....................................... 12
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Pikir Penelitian........................................... 24
Gambar 3.1 Siklus dalam Penelitian Tindakan Sekolah (Kasiani Kasbolah, 1998) 28
Gambar 4.1 Peningkatan Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah)pada Kondisi Awal dan Siklus Pertama ........................................................................................... 46
Gambar 4.2 Peningkatan Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Siklus Pertama dan Siklus Kedua ........................................................................................... 47
Gambar 4.3 Peningkatan Peningkatan Nilai Rata-Rata Hasil Supervisi Akademik Kemampuan Guru dalam Penyusunan Program BDR (Belajar dari Rumah) pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus Kedua ......................................................................... 48
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Sekolah
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah Siklus I dan Siklus II
Lampiran 4 Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 5 Analisis Data Hasil Penelitian
Lampiran 6 Daftar Hadir Pelaksanaan K3S
Lampiran 7 Foto Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020
tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus
disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari
rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun
siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan
pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau
laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus
terhubung dengan koneksi internet.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan hasil belajar pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Nira Radita, dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain menyebutkan bahwa hasil belajar yang menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013). Secara teknis dalam pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan koneksi internet yang keduanya harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan siswa (Simanihuruk, dkk, 2019). Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.
Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat beragam dan senantiasa berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas tanpa disibukkan dengan kegiatan membuat media itu sendiri. Guru dapat memanfaatkan aplikasi video pengajaran yang menampilkan wajah guru sehingga lebih efektif dalam penyampaian informasi ke siswa daripada sekedar narasi informasi. Pemanfaatan fitur pengiriman pesan (messegeboard) juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi. Guru juga dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana evaluasi penilaian di akhir pembelajaran. Salah satu bentuk media yang tersedia adalah aplikasi pembuatan kuis online. Terdapat banyak aplikasi kuis yang memberikan kemudahan dan efisiensi bagi guru terutama untuk men dapatkan informasi hasil pengerjaan siswa secara cepat sebagai atribut terkait pengerjaan soal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Subiyantoro dan Sri Mulyani (2017) yakni dengan adanya kuis membuat siswa mampu mengetahui tingkat pemahamannya sendiri dan interaktivitas dari kuis yang disajikan menjadikan siswa lebih fokus.
Dalam upaya mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19, pada pertengahan Maret 2020, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah. Sekolah dianggap sebagai salah satu media yang berpotensi memperluas penyebaran COVID-19 karena adanya interaksi secara langsung antara murid, guru, dan orang tua dengan jarak yang dekat. Pada awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini akan diberlakukan selama dua minggu. Namun, angka penularan pandemi di berbagai daerah yang terusmeningkat memaksa sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) hingga setidaknya Oktober 2020. Penerapan BDR yang berkepanjangan ini membuat beberapa guru yang pada awalnya berpikir bahwa penutupan sekolah hanya akan dilakukan dalam waktu singkat mengalami kesulitan karena tidak memiliki persiapan yang memadai.
Program BDR sebagai proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 lebih lanjut dijelaskan dalam Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Berdasarkan surat edaran tersbut, proses BDR dilaksanakan melalui pembelajaran daring/jarak jauh untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi para siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran daring, siswa dan guru minimal harus memiliki kecakapan memanfaatkan teknologi digital untuk pembelajaran.
Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, terjadi berbagai macam kendala dalam pelaksanaan BDR di SDN 04 ………….. antara lain: (1) sebagian besar guru, mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran; (2) kurangnya pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning manajemen system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring; (3) kurang terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring
Kesenjangan yang terjadi di SD 04 ..................... adalah kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah). Untuk memotivasi guru agar melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) secara optimal maka kepala sekolah perlu mengefektifkan kembali supervisi akademik terhadap guru di SD 04 ..................... Keadaan ini tentunya menjadi perhatian tersendiri dari peneliti sebagai kepala di daerah binaan sekolah tersebut. Hasil observasi pada kondisi awal menunjukkan hasil yang kurang baik, dimana dari 12 guru, 8 guru berada pada kriteria kurang, dan 4 guru dalam kriteria cukup, dengan perolehan nilai rata-rata penilaian sebesar 45,00 dengan kriteria cukup.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan supervisi akademik kepada para guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar program BDR selama masa pandemi Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola pembelajaran. Melalui kegiatan supervisi akademik, diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya mengajar. Supervisi akademik yang diterapkan dalam penelitian ini tentu dikaitkan dengan pembelajaran BDR.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH) DI SDN 04 ………………………. SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagian besar guru, mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
2. Kurangnya pengetahuantentang sumber belajar daring dan aplikasi /learning manajemen system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring;
3. Kurang terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah:
1. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi akademik di SDN 04 ........................ sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah)?
2. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) di SDN 04 ........................ melalui pelaksanaan supervisi akademik?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan supervisi akademik di SDN 04 ........................ sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah).
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) di SDN 04 ........................melalui pelaksanaan supervisi akademik.
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis
a) Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai supervisi kepala sekolah, dan kompetensi guru dalam mengajar guru di SDN 04 .........................
b) Untuk mengembangkan wawasan mengenai supervisi kepala sekolah, dan kompetensi guru dalam mengajar guru di SDN 04 .........................
2. Kegunaan secara praktis
a) Sebagai bahan masukan atau input bagi kepala sekolah dan guru-guru SDN 04 ........................ agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar melalui supervisi kepala sekolah dan memotivasi kerja guru.
b) Memberi dorongan para guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan melalui supervisi kepala sekolah yang nantinya dapat meningkatkan mutu pendidikan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan
data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis
pembahasan tentang pelaksanaan supervisi akademik sebagai upaya untuk
meningkatkan kemampuan guru-guru di SDN ....................... dalam penyusunan program BDR (belajar dari
rumah) di masa pandemi Covid 19, maka dapat ditarik suatu kesimpulan untuk
menjawab permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Supervisi akademik di SDN ....................... terbukti dapat meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan program BDR (belajar dari rumah). Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan penilaian instrumen supervisi akademik masing-masing guru berdasarkan penilaian perangkat penyusunan program BDR (belajar dari rumah) masing-masing guru yang menjadi subjek penelitian.
2. Peningkatan kemampuan guru dalam penyusunan program BDR (belajar dari rumah) secara individu meningkat pada setiap siklusnya. Pada kondisi awal tidak ada satupun guru yang dinyatakan mampu menyusun program BDR (belajar dari rumah) dengan baik, pada siklus pertama meningkat menjadi 7 orang guru atau 58,33%, dan 100% atau semua guru dinyatakan mampu program BDR (belajar dari rumah) dengan baik pada siklus kedua dengan perolehan nilai rata-rata pada kondisi awal sebesar 45,00 dalam kriteria nilai KURANG, meningkat pada siklus pertama menjadi 67,71 dalam kriteria nilai CUKUP dan pada siklus kedua menjadi 86,88 dalam kriteria nilai BAIK.
Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah ini, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap 12 guru di SDN ....................... dinyatakan, berhasil meningkatkan kemampuan guru dalam penyusunan program BDR (belajar dari rumah).
B. Saran
Sehubungan dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dalam rangka perbaikan pelaksanaan program tindakan selanjutnya ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian seperti
1. Guru
Untuk perbaikan kemampuan guru-guru dalam mengajar disarankan untuk mengunakan beberapa supervisi termasuk teknik kelompok, individual maupun dengan pendekatan kunjungan kelas.
2. Kepala Sekolah
a. Diusahakan supervisi akedemik di masa Pandemi Covid-19 merupakan kegiatan monitoring yang menyenangkan, memudahkan, dan disesuaikan dengan kondisi guru dan peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan ketat sesuai ajuran pemerintah.
b. Dalam penerapan teknik supervisi agar tidak terpaku pada satu teknik saja, sebaiknya mencoba teknik yang lain yang memungkin disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid 19 dan ketersediaan sarana dan prasarana sekolah yang mendukung.
3. Pengawas Sekolah
Hasil pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat dijadikan acuan tidak bagi pengawas sekolah sebagai salah satu upaya meningkatkan kemampuan guru-guru dalam mengajar khususnya di daerah binaan masing-masing di masa pandemi Covid 19
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan :
klik DOWNLOAD
atau hub. (WA) 081327121707 - (WA) 081327789201 terima kasih
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyebaran pandemi virus corona atau COVID-19 telah memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan seperti social distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetap diam di rumah, belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses pembelajaran secara tatap muka. Sebagai gantinya, proses pembelajaran dilaksanakan secara daring yang bisa dilaksanakan dari rumah masing-masing siswa.
Sesuai dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 tahun 2020
tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran coronavirus
disease (COVID-19) menganjurkan untuk melaksanakan proses belajar dari
rumah melalui pembelajaran daring. Kesiapan dari pihak penyedia layanan maupun
siswa merupakan tuntutan dari pelaksanaan pembelajaran daring. Pelaksanaan
pembelajaran daring ini memerlukan perangkat pendukung seperti komputer atau
laptop, gawai, dan alat bantu lain sebagai perantara yang tentu saja harus
terhubung dengan koneksi internet.
Dengan pelaksanaan pembelajaran dari rumah secara daring, guru dituntut untuk lebih inovatif dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran. Perubahan cara mengajar ini tentunya membuat guru dan siswa beradaptasi dari pembelajaran secara tatap muka di kelas menjadi pembelajaran daring (Mastuti, dkk, 2020). Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan hasil belajar pembelajaran daring lebih baik daripada pembelajaran tatap muka (Nira Radita, dkk, 2018; Means, dkk, 2013), sedangkan penelitian yang lain menyebutkan bahwa hasil belajar yang menggunakan pembelajaran tatap muka lebih baik daripada yang menggunakan pembelajaran daring (Al-Qahtani & Higgins, 2013). Secara teknis dalam pembelajaran daring perangkat pendukung seperti gawai dan koneksi internet yang keduanya harus tersedia untuk kedua belah pihak pengajar dan siswa (Simanihuruk, dkk, 2019). Dengan bantuan perangkat pendukung tersebut dapat memudahkan guru dalam menyiapkan media pembelajaran dan menyusun langkah-langkah pembelajaran yang akan diterapkan.
Media pembelajaran yang tersedia secara online sangat beragam dan senantiasa berkembang. Keberadaan media tersebut sangat membantu guru dalam proses pembelajaran di kelas tanpa disibukkan dengan kegiatan membuat media itu sendiri. Guru dapat memanfaatkan aplikasi video pengajaran yang menampilkan wajah guru sehingga lebih efektif dalam penyampaian informasi ke siswa daripada sekedar narasi informasi. Pemanfaatan fitur pengiriman pesan (messegeboard) juga dapat digunakan sebagai sarana diskusi. Guru juga dapat memanfaatkan media pembelajaran sebagai sarana evaluasi penilaian di akhir pembelajaran. Salah satu bentuk media yang tersedia adalah aplikasi pembuatan kuis online. Terdapat banyak aplikasi kuis yang memberikan kemudahan dan efisiensi bagi guru terutama untuk men dapatkan informasi hasil pengerjaan siswa secara cepat sebagai atribut terkait pengerjaan soal. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Subiyantoro dan Sri Mulyani (2017) yakni dengan adanya kuis membuat siswa mampu mengetahui tingkat pemahamannya sendiri dan interaktivitas dari kuis yang disajikan menjadikan siswa lebih fokus.
Dalam upaya mengendalikan penyebaran pandemi COVID-19, pada pertengahan Maret 2020, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara kegiatan belajar di sekolah. Sekolah dianggap sebagai salah satu media yang berpotensi memperluas penyebaran COVID-19 karena adanya interaksi secara langsung antara murid, guru, dan orang tua dengan jarak yang dekat. Pada awalnya, kebijakan penutupan sekolah ini akan diberlakukan selama dua minggu. Namun, angka penularan pandemi di berbagai daerah yang terusmeningkat memaksa sekolah untuk menerapkan kegiatan belajar dari rumah (BDR) hingga setidaknya Oktober 2020. Penerapan BDR yang berkepanjangan ini membuat beberapa guru yang pada awalnya berpikir bahwa penutupan sekolah hanya akan dilakukan dalam waktu singkat mengalami kesulitan karena tidak memiliki persiapan yang memadai.
Program BDR sebagai proses pembelajaran selama masa pandemi Covid-19 lebih lanjut dijelaskan dalam Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Berdasarkan surat edaran tersbut, proses BDR dilaksanakan melalui pembelajaran daring/jarak jauh untuk memberikan pembelajaran bermakna bagi para siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran daring, siswa dan guru minimal harus memiliki kecakapan memanfaatkan teknologi digital untuk pembelajaran.
Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, terjadi berbagai macam kendala dalam pelaksanaan BDR di SDN 04 ………….. antara lain: (1) sebagian besar guru, mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran; (2) kurangnya pengetahuan tentang sumber belajar daring dan aplikasi/learning manajemen system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring; (3) kurang terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring
Kesenjangan yang terjadi di SD 04 ..................... adalah kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah). Untuk memotivasi guru agar melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) secara optimal maka kepala sekolah perlu mengefektifkan kembali supervisi akademik terhadap guru di SD 04 ..................... Keadaan ini tentunya menjadi perhatian tersendiri dari peneliti sebagai kepala di daerah binaan sekolah tersebut. Hasil observasi pada kondisi awal menunjukkan hasil yang kurang baik, dimana dari 12 guru, 8 guru berada pada kriteria kurang, dan 4 guru dalam kriteria cukup, dengan perolehan nilai rata-rata penilaian sebesar 45,00 dengan kriteria cukup.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti menerapkan supervisi akademik kepada para guru untuk meningkatkan keterampilan mengajar program BDR selama masa pandemi Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola pembelajaran. Melalui kegiatan supervisi akademik, diharapkan guru dapat meningkatkan kemampuan dan kompetensinya mengajar. Supervisi akademik yang diterapkan dalam penelitian ini tentu dikaitkan dengan pembelajaran BDR.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH) DI SDN 04 ………………………. SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul diantaranya sebagai berikut:
1. Sebagian besar guru, mengalami kesulitan dalam menggunakan teknologi digital untuk pembelajaran;
2. Kurangnya pengetahuantentang sumber belajar daring dan aplikasi /learning manajemen system (LMS) yang dapat digunakan oleh siswa dan guru untuk meunjang kegiatan belajar daring;
3. Kurang terbangun interaksi dua arah antara guru dengan siswa maupun guru dengan wali siswa saat pelaksanaan pembelajaran daring.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah:
1. Bagaimana proses pelaksanaan supervisi akademik di SDN 04 ........................ sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah)?
2. Bagaimana hasil peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) di SDN 04 ........................ melalui pelaksanaan supervisi akademik?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:
1. Mendeskripsikan proses pelaksanaan supervisi akademik di SDN 04 ........................ sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah).
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan program BDR (belajar dari rumah) di SDN 04 ........................melalui pelaksanaan supervisi akademik.
E. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan secara teoritis
a) Untuk mengembangkan pengetahuan mengenai supervisi kepala sekolah, dan kompetensi guru dalam mengajar guru di SDN 04 .........................
b) Untuk mengembangkan wawasan mengenai supervisi kepala sekolah, dan kompetensi guru dalam mengajar guru di SDN 04 .........................
2. Kegunaan secara praktis
a) Sebagai bahan masukan atau input bagi kepala sekolah dan guru-guru SDN 04 ........................ agar mampu mengambil langkah-langkah tepat dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar melalui supervisi kepala sekolah dan memotivasi kerja guru.
b) Memberi dorongan para guru untuk meningkatkan kinerjanya dengan melalui supervisi kepala sekolah yang nantinya dapat meningkatkan mutu pendidikan.