PENERAPAN PENDEKATAN PERMAINAN LARI BOLA
KERANJANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN GERAK DASAR LARI PADA
SISWA KELAS I SD NEGERI ................
KECAMATAN ..................................KOTA ...................
Oleh
…………………………………..
NIP . ……………………..
UPT DINAS PENDIDIKAN ……………………..
KECAMATAN ..............
SEKOLAH DASAR NEGERI .......................
Jl................................
Kode Pos ...........
20......
LEMBAR PENGESAHAN
1. a. Judul Penelitian : ..........................................................................
b.
Bidang Ilmu : Penjaskes
c.
Kategori Penelitian : Teknik
Pembelajaran
d. Jenis Penelitian : Penelitian
Tindakan Kelas
2. Ketua
Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : ………………………….
b.
NIP : …………………………….
c. Pangkat / Golongan : …………….
d. Jabatan :
e. Instansi :
SD Negeri .........................
f.
Tempat Penelitian : SD Negeri .........................
3. Lama
Penelitian : 3 bulan (Bulan ……….. sampai dengan Bulan
…………..)
4. Sumber
Biaya : Swadaya
…………….,…………………….
Petugas Perpustakaan Peneliti
…………………….. ………………………
NIP. …………………….. NIP. ……………………..
Mengetahui/Mengesahkan
Kepala
Sekolah
…………………….
NIP. ……………………..
ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
apakah pembelajaran menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat
meningkatkan hasil belajar lari jarak pendek pada siswa kelas I SD Negeri ………………
kecamatan…………..kabupaten ………. tahun pelajaran 2012/2013?. Adapun tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas SD
Negeri ……………… kecamatan…………..kabupaten ………. tahun pelajaran 2012/2013 melalui
pembelajaran lari jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola
keranjang. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri ……………… kecamatan…………..kabupaten
………., penelitian ini melibatkan semua siswa kelas I yang berjumlah 22 siswa.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus
dimana setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan,
observasi (pengamatan) dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini menggunakan penilaian pengamatan sikap keaktifan siswa, penilaian
ketuntasan hasil belajar, serta angket respon/tanggapan siswa. Hasil pengamatan
proses pembelajaran yang kaitannya dengan sikap aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran, yaitu siklus I hasil prosentase sebesar 72,00% dan siklus II
hasil prosentase sebesar 92,00%, ini ada peningkatan sebesar 20,00%. Sedangkan
ketuntasan hasil belajar siswa melalui hasil penelitian ini menunjukkan adanya
peningkatan yaitu siklus I mencapai 72,72 % dan siklus II mencapai 90,91%, ini
ada peningkatan sebesar 18,19%. Dan hasil analisis angket respon siswa mendapat
respon yang positif dari siswa. Ini terlihat dari ratarata siswa 80,91% jawaban
siswa sangat setuju/sangat menarik/sangat senang mengikuti pembelajaran. Ini
dapat dikatakan bahwa siswa menyukai model pembelajaran yang disajikan.
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah pembelajaran lari jarak pendek
menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang mampu meningkatkan hasil
belajar siswa. Sedangkan saran dalam penelitian ini adalah siswa diharapkan
untuk meningkatkan semangat belajar. Guru hendaknya terus berusaha untuk
meningkatkan kemampuannya dan juga guru diharapkan lebih inovatif, kreatif
dalam memilih dan menerapkan metode serta media pembelajaran yang sesuai dengan
materi pelajaran, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan efektif dan
menyenangkan.
Kata kunci : lari jarak pendek menggunakan pendekatan
permainan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian
1. Siklus
1
a. Tahap
Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang gerak dasar atletik dengan
menggunakan metode pendekatan bermain, menyiapkan daftar hadir siswa dan lembar
penilaian siswa, menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa yang berguna untuk
melihat bagaimana kondisi belajar mengajar, dan menyiapkan alat pembelajaran.
b. Tahap
Pelaksanaan/Tindakan
Pada pelaksanaan tahap ini yaitu kegiatan awal, waktu yang
digunakan dalam kegiatan awal adalah 15 menit yaitu siswa dibariskan 4 bersaf,
guru memimpin berdo’a setelah itu mengecek kehadiran siswa, kemudian guru
menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu gerak dasar lari. Selanjutnya
melakukan pemanasan, siswa melakukan peregangan statis dan dinamis guru memberi
contoh dan menegur siswa yang kurang serius dalam melakukan pemanasan.
Memasuki kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan inti
adalah 75 menit. Kegiatan inti pertama adalah melakukan sikap awal tubuh
sebelum melakukan gerak dasar lari, yang kedua melakukan gerakan lari ke depan,
ketiga melakukan gerakan lari ke belakang. Yang keempat melakukan gerakan lari
ke berbagai arah, yang kelima melakukan permainan lari bola keranjang. Guru
mencontohkan gerakan dan siswa ikut melakukan gerakan tersebut.
Melakukan permainan lari bola keranjang diawali dengan start
jongkok dengan membawa bola kecil yang telah disiapkan kemudian lari membawa
bola dimasukan ke dalam keranjang. Jarak lari dalam permainan lari bola
keranjang adalah 10 meter. Setiap siswa melakukan permainan lari bola
keranjang. Setelah melakukan permainan lari bola keranjang siswa dicoba untuk melakukan
gerakan lari ke depan, gerakan lari ke depan gerakan lari ke belakang, gerakan
lari ke berbagai arah dengan jarak 5 meter.
Kegiatan penutup, waktu yang digunakan 15 menit. Pada kegiatan
penutup siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksi menyeluruh tentang
gerakan-garakan yang telah dilakukan/diajarkan, kemudian memberikan kesempatan
pada siswa untuk tanya jawab, dilanjutkan pendinginan, berdo’a kemudian siswa
dibubarkan.
c. Observasi
Hasil pengamatan pada siklus 1 dari 17 siswa kelas I SDN 2 Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka
Raya ada 13 siswa atau 76,47% yang sudah dapat
melaksanakan gerak dasar lari dengan benar. Dari pengamatan selama proses
pembelajaran berlangsung siswa kurang respon terhadap materi pelajaran dan juga
siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar lari. Akan
tetapi secara umum suasana pembelajaran siswa cukup aktif ini terlihat siswa
mengikuti dari awal pembelajaran sampai selesai pembelajaran.
Observasi berdasarkan pengamatan pembelajaran yang sedang
berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh observer yang kaitannya
dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran. Penjelasan secara rinci dapat
dilihat pada bagian lampiran-lampiran.
Tabel 4.1 Pengamatan
Proses Pembelajaran Siswa Satu Kelas Siklus I
No
|
Nama Siswa
|
Jumlah
|
Skor Nilai
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
T
|
B
|
||||
1
|
Adriano Cahyanto
|
32
|
64
|
-
|
B
|
2
|
Arora Cahya Dewi
|
34
|
68
|
T
|
-
|
3
|
Aisha Kamila Putri
|
34
|
68
|
T
|
-
|
4
|
Anisa Putri
|
35
|
70
|
T
|
-
|
5
|
Ahmad Rahmadi
|
27
|
54
|
-
|
B
|
6
|
Gelano Jorge L
|
32
|
64
|
-
|
B
|
7
|
Hamid Ramadhani
|
30
|
60
|
-
|
B
|
8
|
Ihda Sabila
|
35
|
70
|
T
|
-
|
9
|
I Ketut Suardana
|
33
|
66
|
T
|
-
|
10
|
Jhon Friansyah
|
37
|
74
|
T
|
-
|
11
|
M. Daffa MR
|
31
|
62
|
-
|
B
|
12
|
M. Hilmy K
|
28
|
56
|
-
|
B
|
13
|
Niko Febrianto
|
31
|
62
|
-
|
B
|
14
|
Nurhaidah
|
37
|
74
|
T
|
-
|
15
|
Randy Gabriel A
|
33
|
66
|
T
|
-
|
16
|
Sifa Aprilina
|
26
|
52
|
-
|
B
|
17
|
Suci
|
34
|
68
|
T
|
-
|
Jumlah
|
549
|
1098
|
9
|
8
|
|
Rata-rata/Persentase
|
32,29
|
64,59
|
52,94
|
47,06
|
Berdasarkan tabel di atas diketahui hasil prosentase sebesar 76,47%,
masih ada aspek-aspek yang mendapat kriteria rendah diantaranya respon siswa
terhadap materi pelajaran yang diberikan dan antusias siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Kedua aspek tersebut merupakan kelemahan yang terjadi pada siklus
I, dan akan dijadikan bahan kajian refleksi pada revisi yang akan dilakukan
pada siklus II. Sacara garis besar kegiatan belajar mengajar pada siklus I
pembelajaran gerak dasar lari menggunakan permainan bola keranjang sudah cukup
baik, akan tetapi peran guru masih sangat dominan untuk memberikan arahan dan
penjelasan karena model pembelajaran tersebut dirasakan oleh siswa masih baru.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi
dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1) Respon
siswa terhadap materi pembelajaran masih rendah.
2) Antusias
siswa rendah dalam mengikuti pembelajaran.
3) Guru
kurang baik dalam memberikan motivasi kepada siswa sehingga respon dan antusias
siswa dalam mengikuti pembelajaran rendah.
e. Deskripsi
Data Hasil Pembelajaran Siklus I
Deskripsi data hasil belajar gerak dasar lari dan kriteria
ketuntasan hasil belajar siklus I siswa kelas I SDN 2 Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka
Raya.
Tabel 4.2 Hasil
Ketuntasan Belajar Siswa Pada siklus I
No
|
Nama
|
Aspek Penilaian
|
Rata-2
|
Ketuntasan
|
|||
Afektif
|
Psi
|
Kog
|
T
|
B
|
|||
1
|
Adriano Cahyanto
|
60
|
64
|
56
|
60,00
|
-
|
B
|
2
|
Arora Cahya Dewi
|
68
|
68
|
68
|
68,00
|
T
|
-
|
3
|
Aisha Kamila Putri
|
68
|
68
|
72
|
69,33
|
T
|
-
|
4
|
Anisa Putri
|
72
|
68
|
80
|
73,33
|
T
|
-
|
5
|
Ahmad Rahmadi
|
52
|
56
|
56
|
54,67
|
-
|
B
|
6
|
Gelano Jorge L
|
68
|
60
|
56
|
61,33
|
-
|
B
|
7
|
Hamid Ramadhani
|
68
|
52
|
68
|
62,67
|
-
|
B
|
8
|
Ihda Sabila
|
68
|
72
|
68
|
69,33
|
T
|
-
|
9
|
I Ketut Suardana
|
68
|
64
|
64
|
65,33
|
T
|
-
|
10
|
Jhon Friansyah
|
72
|
76
|
68
|
72,00
|
T
|
-
|
11
|
M. Daffa MR
|
68
|
52
|
56
|
58,67
|
-
|
B
|
12
|
M. Hilmy K
|
56
|
56
|
56
|
56,00
|
-
|
B
|
13
|
Niko Febrianto
|
56
|
68
|
68
|
64,00
|
-
|
B
|
14
|
Nurhaidah
|
72
|
76
|
80
|
76,00
|
T
|
-
|
15
|
Randy Gabriel A
|
64
|
68
|
68
|
66,67
|
T
|
-
|
16
|
Sifa Aprilina
|
52
|
52
|
52
|
52,00
|
-
|
B
|
17
|
Suci
|
68
|
68
|
68
|
68,00
|
T
|
-
|
Jumlah
|
1100
|
1088
|
1104
|
1097,33
|
9
|
8
|
|
Rata-2/Persentase
|
64,71
|
64,00
|
64,94
|
64,55
|
52,94
|
47,06
|
Untuk memperjelas tingkat
ketuntasan belajar siswa pada pelaksanaan siklus pertama dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Gambar
4.1. Grafik Ketuntasan Belajar Siklus I
Berdasarkan data di atas siswa yang mencapai ketuntasan sebesar 52,94
% dan siswa yang belum mencapai ketuntasan sebesar 47,06 % dari jumlah siswa.
Hal tersebut menunjukkan bahwa target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari
jumlah siswa belum tercapai sehingga harus ditingkatkan lagi. Dengan melihat
data diatas perlu adanya siklus II, dan diharapkan siklus II dapat tercapainya
target yang diinginkan peneliti yaitu 80% siswa mencapai ketuntasan belajar.
Untuk itu peneliti dan kolaborator merencanakan tindakan di siklus II.
2. Siklus
II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri
dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2 tentang gerak dasar lari dengan
menggunakan metode pendekatan bermain bola keranjang, menyiapkan daftar hadir
siswa dan lembar penilaian siswa 2, menyiapkan lembar pengamatan guru dan siswa
2 yang berguna untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar, dan menyiapkan
alat pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan/tindakan
Pada pelaksanaan tahap ini yaitu kegiatan awal, waktu yang
digunakan dalam kegiatan awal adalah 15 menit yaitu siswa dibariskan 4 bersaf,
guru memimpin berdo’a setelah itu menyecek kehadiran siswa, kemudian guru
menjelaskan materi yang akan diajarkan yaitu gerak dasar lari. Selanjutnya
melakukan pemanasan, siswa melakukan peregangan statis dan dinamis guru memberi
contoh dan menegur siswa yang kurang serius dalam melakukan pemanasan. Memasuki
kegiatan inti, waktu yang digunakan dalam kegiatan inti adalah 75 menit.
Kegiatan inti pertama kegiatan yang dilakukan sama dengan
pelaksanaan siklus pertama, yaitu Kegiatan inti pertama adalah melakukan sikap
awal tubuh sebelum melakukan gerak dasar lari, yang kedua melakukan gerakan
lari ke depan, ketiga melakukan gerakan lari ke belakang. Yang keempat melakukan
gerakan lari ke berbagai arah, yang kelima melakukan permainan lari bola
keranjang. Guru mencontohkan gerakan dan siswa ikut melakukan gerakan tersebut.
Melakukan permainan lari bola keranjang diawali dengan start jongkok
dengan membawa bola kecil yang telah disiapkan kemudian lari membawa bola
dimasukan ke dalam keranjang. Jarak lari dalam permainan lari bola keranjang
adalah 5 meter. Setiap siswa melakukan permainan lari bola keranjang. Setelah
Melakukan permainan lari bola keranjang siswa dicoba untuk melakukan gerakan
dasar lari dengan jarak 5 meter. Kegiatan penutup, waktu yang digunakan 15
menit. Pada kegiatan penutup siswa dikumpulkan untuk diadakan koreksi
menyeluruh tentang gerakan-garakan yang telah dilakukan/diajarkan, kemudian
memberikan kesempatan pada siswa untuk tanya jawab, dilanjutkan pendinginan,
berdo’a kemudian siswa dibubarkan.
c. Observasi
Hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, siswa
dalam mengikuti pembelajaran lari jarak pendek sudah mengalami peningkatan.
Dari pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung respon siswa terhadap
materi pelajaran dan juga antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran lari jarak
pendek mengalami peningkatan. Dari 17 siswa, semua siswa dapat melaksanakan gerakan
dasar lari dengan benar.
Dalam hal ini lembar observasi diisi berdasarkan pengamatan
pembelajaran yang sedang berlangsung. Pengisian lembar observasi dilakukan oleh
guru yang kaitannya dengan sikap siswa selama mengikuti pembelajaran.
Tabel 4.3 Pengamatan Proses
Pembelajaran Siswa Siklus II
No
|
Nama Siswa
|
Jumlah
|
Skor Nilai
|
Kriteria Ketuntasan
|
|
T
|
B
|
||||
1
|
Adriano Cahyanto
|
72
|
144
|
T
|
-
|
2
|
Arora Cahya Dewi
|
78
|
156
|
T
|
-
|
3
|
Aisha Kamila Putri
|
78
|
156
|
T
|
-
|
4
|
Anisa Putri
|
80
|
160
|
T
|
-
|
5
|
Ahmad Rahmadi
|
66
|
132
|
T
|
-
|
6
|
Gelano Jorge L
|
74
|
148
|
T
|
-
|
7
|
Hamid Ramadhani
|
70
|
140
|
T
|
-
|
8
|
Ihda Sabila
|
80
|
160
|
T
|
-
|
9
|
I Ketut Suardana
|
76
|
152
|
T
|
-
|
10
|
Jhon Friansyah
|
82
|
164
|
T
|
-
|
11
|
M. Daffa MR
|
70
|
140
|
T
|
-
|
12
|
M. Hilmy K
|
66
|
132
|
T
|
-
|
13
|
Niko Febrianto
|
72
|
144
|
T
|
-
|
14
|
Nurhaidah
|
84
|
168
|
T
|
-
|
15
|
Randy Gabriel A
|
76
|
152
|
T
|
-
|
16
|
Sifa Aprilina
|
66
|
132
|
T
|
-
|
17
|
Suci
|
78
|
156
|
T
|
-
|
|
Jumlah
|
1268
|
2536
|
17
|
0
|
|
Rata-rata/Persentase
|
74,59
|
149,18
|
100,00
|
0,00
|
Berdasarkan tabel di atas pembelajaran lari jarak pendek mengalami
peningkatan dari hasil prosentase 76,47% pada siklus I meningkat menjadi 100%
di siklus II. Ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 23,43%.
d. Refleksi
Setelah melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada siklus II
diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1) Rendahnya
pada siklus I sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih
baik.
2) Hasil
belajar siswa pada siklus II mangalami peningkatan.
3) Respon
dan antusias siswa terhadap pembelajaran gerak daasar lari mengalami
peningkatan.
4) Guru
selama proses kegiatan belajar mengajar secara umum telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik
e. Deskripsi Data Hasil
Pembelajaran siklus II
Deskripsi data hasil belajar gerak dasar lari dan kriteria
ketuntasan hasil belajar siklus II siswa kelas I SDN 2 Langkai Kecamatan Pahandut Kota Palangka.
Tabel 4.4 Hasil
Ketuntasan Belajar Pada siklus II
No
|
Nama
|
Aspek Penilaian
|
Rata-2
|
Ketuntasan
|
|||
Afektif
|
Psi
|
Kog
|
T
|
B
|
|||
1
|
Adriano Cahyanto
|
80
|
84
|
76
|
80,00
|
T
|
-
|
2
|
Arora Cahya Dewi
|
88
|
88
|
88
|
88,00
|
T
|
-
|
3
|
Aisha Kamila Putri
|
88
|
88
|
92
|
89,33
|
T
|
-
|
4
|
Anisa Putri
|
92
|
88
|
96
|
92,00
|
T
|
-
|
5
|
Ahmad Rahmadi
|
72
|
76
|
76
|
74,67
|
T
|
-
|
6
|
Gelano Jorge L
|
88
|
80
|
76
|
81,33
|
T
|
-
|
7
|
Hamid Ramadhani
|
88
|
72
|
84
|
81,33
|
T
|
-
|
8
|
Ihda Sabila
|
88
|
92
|
88
|
89,33
|
T
|
-
|
9
|
I Ketut Suardana
|
88
|
84
|
84
|
85,33
|
T
|
-
|
10
|
Jhon Friansyah
|
92
|
92
|
88
|
90,67
|
T
|
-
|
11
|
M. Daffa MR
|
88
|
72
|
76
|
78,67
|
T
|
-
|
12
|
M. Hilmy K
|
76
|
76
|
76
|
76,00
|
T
|
-
|
13
|
Niko Febrianto
|
76
|
88
|
88
|
84,00
|
T
|
-
|
14
|
Nurhaidah
|
92
|
96
|
88
|
92,00
|
T
|
-
|
15
|
Randy Gabriel A
|
84
|
88
|
88
|
86,67
|
T
|
-
|
16
|
Sifa Aprilina
|
72
|
72
|
72
|
72,00
|
T
|
-
|
17
|
Suci
|
88
|
88
|
88
|
88,00
|
T
|
-
|
Jumlah
|
1440
|
1424
|
1424
|
1429,33
|
17
|
0
|
|
Rata-2/Persentase
|
84,71
|
83,76
|
83,76
|
84,08
|
100
|
0,00
|
Untuk memperjelas tingkat
ketuntasan belajar siswa pada pelaksanaan siklus kedua dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Gambar
4.2 Grafik Ketuntasan Belajar Siklus II
Dari data di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran gerak dasar lari menggunakan pendekatan
permainan lari bola keranjang. Nilai rata-rata pada siklus II ini meningkat
menjadi 84,08 serta dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas sebesar 100% siswa
(17 siswa) dari jumlah seluruhnya 17 siswa. Ini menunjukkan semua siswa
memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 65. Penjelasan
mengenai peningkatan ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal, siklus pertama
dan siklus kedua dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.5 Hasil
Ketuntasan Belajar Berdasarkan Nilai Rata-Rata Pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus
Kedua
No
|
Siklus
|
Tuntas
|
%
|
Belum Tuntas
|
%
|
1
|
Awal
|
4
|
23,53
|
13
|
76,47
|
2
|
Siklus I
|
9
|
52,94
|
8
|
47,06
|
3
|
Siklus II
|
17
|
100,00
|
0
|
0,00
|
Dalam bentuk grafik,
peningkatan ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal, siklus pertama dan
siklus kedua dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar
4.3 Grafik Ketuntasan Belajar Berdasarkan Nilai Rata-Rata Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Sedangkan
penjelasan mengenai peningkatan ketuntasan belajar berdasarkan hasil observasi
terhadap siswa selama mengikuti proses pembelajaran dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.6 Hasil
Ketuntasan Belajar Berdasarkan Hasil Observasi Pada Kondisi Awal, Siklus Pertama dan Siklus
Kedua
No
|
Siklus
|
Tuntas
|
%
|
Belum Tuntas
|
%
|
1
|
Awal
|
6
|
35,29
|
11
|
64,71
|
2
|
Siklus I
|
9
|
52,94
|
8
|
47,06
|
3
|
Siklus II
|
17
|
100,00
|
0
|
0,00
|
Dalam
bentuk grafik, peningkatan ketuntasan belajar siswa dari kondisi awal, siklus
pertama dan siklus kedua dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar
4.4 Grafik Ketuntasan Belajar Berdasarkan
Hasil Observasi pada Kondisi
Awal, Siklus I dan Siklus II
B. Pembahasan
Dari hasil pada siklus I, hasil pengamatan proses pembelajaran
yang kaitannya dengan hasil observasi terhadap sikap dan aktivitas siswa selama
mengikuti pembelajaran, diperoleh hasil prosentase sebesar 52,94% atau 9 siswa
dari kondisi awal sebesar 35,29% atau 6 siswa. Ini dikarenakan adanya kelemahan
dalam proses pembelajaran yaitu respon siswa terhadap materi pembelajaran masih
rendah serta antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran juga masih rendah.
Sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa memperoleh prosentase sebesar 52,94%
atau 9 siswa dari kondisi awal sebesar 4 siswa atau 23,53%, disini adanya
kelemahan yaitu masih banyak siswa yang belum tuntas. Sedangkan target yang
diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa harus tuntas mencapai nilai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan melihat data tersebut maka perlu
diadakan siklus II untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan itu.
Hasil pada siklus II, hasil pengamatan proses pembelajaran yang kaitannya
dengan hasil observasi terhadap sikap dan aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran memperoleh hasil prosentase sebesar 100%, sedangkan hasil pada
siklus I hasil prosentasenya sebesar 52,94%. Ini menunjukkan adanya peningkatan
sebesar 47,06% atau sebanyak 6 siswa.
Dan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II 100% sedangkan pada siklus I
sebesar 52,94% hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sebesar 47,06%
atau 6 siswa. Dengan begitu pada siklus II sudah mencapai target bahkan
melebihi target yang diinginkan peneliti yaitu 80% dari jumlah siswa tuntas
mencapai nilai KKM.
Dalam siklus II guru memberikan motivasi terhadap siswa dan siswa
untuk memperhatikan penjelasan dan melakukan kegiatan dengan sungguh-sungguh.
Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat di
interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
Hal ini juga dinyatakan oleh Achmad Sugandi,dkk(2004:14) yang
menyatakan bahwa motivasi ialah dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk
melakukan sesuatu dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Motivasi memegang peranan
penting dalam belajar. Makin kuat motivasi seseoarang dalam belajar makin
optimal dalam melakukan aktivitas belajar. Dengan kata lain intensitas proses
pembelajaran sangat ditentukan oleh motivasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran lari
jarak pendek menggunakan pendekatan permainan lari bola keranjang dapat
diterima dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.