BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Sepakbola adalah salah satu jenis olah raga yang sangat digemari orang seluruh
dunia. Olah raga ini sangat universal. Selain digemari orang laki-laki olah raga ini juga digemari
para perempuan tidak hanya tua muda bahkan anak-anak Sejak tahun 1990 an olah
raga ini mulai digunakan untuk para
wanita meskipun sebelumnya olah raga ini hanya diperuntukkan bagi kaum pria.
Olah raga ini melibatkan 11 orang
dalam satu teamnya. Untuk menjadi pemenang dalam suatu pertandingan harus
melawan satu team lainnya. Lapangan . para pemain sepak bola memperebutkan
sebua bola untuk dimasukkan ke dalam gawang yang dijaga seorang penjaga gawang (goal keeper)
Olah raga ini menjadi sangat
menarik karena selain hanya memperebutkan sebuah bola dilapangan dengan
menggunakan kaki tetaspi juga terlihat gaya-gaya permainannya dalam
memperebutkan bola untuk memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh
karena olah raga ini melibatkan banyak orang tentunya
kerjasama team yang baik sangat dibutuhkan selain teknik bermain yang baik.
Hanya para atlet sepak bola manea Negara yang sukses membina
karier di bidang olah raga ini. Tentunya diperlukan usaha dan latihan yang keras
untuk menjadi atlet sepak bola yang handal dan professional
“goallll……!” teriakan ini sungguh
identik dengan sepakbola siapapun yang berteriak “ goal” dapat dipastikan akan
mengangkat tangan, berdiri, wajah mendongak, mulut terbuka lebar, mata
berbinar-binar, hati berbunga-bunga dan diakhiri dengan tengok kanan, tengok
kiri sambil mengulurkan tangan dan suara gemuruh . hal ini sungguh kontradiksi
dengan sebagian orang yang ada di tempat yang sama yang tidak bisa berteriak”
goal..” Mereka duduk diam, kaget, gelisah, kecewa, dengan tangan di depat
mulut, sambil menggit jari dengan muka yang pucat. Sebagian lain berteriak
langkat, mengutuki, menyumpahi, protes keras, pemandangan seperti ini selalu
ada di dalam permaianan sepak bola, baik di kampong, halaman rumah, sekolah ,
lapangan kecil atau di stadion yang megah.
Olah raa ini juga dilakukan anak
kecil, anak-anak, remaja , pemuda , orang dewasa, priba bahkan wanita.
Sepakbola sungguh popular di mata masyarakat, dari pelosik desa hingga kota besar di seluruh
dunia.
Sepak bola merupakan olah raga yang simple, sederhana
dan murah. Bahkan hamper tidak memerlukan biaya. Namun bila pertandingan yuang
professional, olah raga ini biayanya bisa terbesar dari aneka cabang olah raga
lainnya. Untuk mengelola dan menghidupi
sebuah klub sepak bola bisa memakan biaya milyaran rupiah. Di satu pihak sepak
bola dikatakan hamper tidak memerlukan biaya, karena alat dan sarana yang dibutuhkan hanya satu benda bulat dan tanah
lapang. Benda bulat yang disebut bola itu bisa
bola yang mahal, (bola karet), bola plastic, jeruk bali (keprok) atau
jerami, kertas, serabut kelapa, yang pengelola
harus mengadakan studi banding, harus tanggap akan anak asuhnya, mau
belajar dari pengalaman pahit, sekkaligus berusaha membuktikan pengelolaan
yang lebih professional.
Bila dikaji bersama pola permainan
sepak bola. Itu sederhana, pola permainan hanya menyerang (Attacktion),
mempertahankan (defention) dan menyusun posisi strategi ini, keahlian dan
keterampilan masing-masing pemain tampak jelas, kemauan membawa bola ,
menggiring bola, merebut bola,
mempertahankan bola, mengecoh lawan, sangat diperlukan oleh individu pemain
untuk diterapkan dalam kerja sama antara pemain.
Tiap pemain harus punya kemampuan DK4, maksudnya daya tahan
tubuh, kekuatan, kelenturasn, kecepatan dan kelincahan. Ke 5 faktor ini harus dimiliki para pemain untuk
mengembangkan ke posisi puncak. Dari kelima faktor tersebut yang menarik untuk
dikaji bersama adalah faktor kecepatan dan kelincahan. Kecepatan dan kelincahan
ini dapat dibentuk dari dalam diri (pembawaan) atau dari luar diri (karena
mampu mengkombinasikan dari segala teknik yang dimiliki)
Mempunyai kecepatan dan kelincahan
yang lebih, bagi setiap pemain merupakan mudah dan sukses untuik mencetak gol,
dan mempertahankan kemasukan bola. Dengan kemampuan kecepatan dan kelincahan
akan memudahkan pemain tersebut dalam rangka membawa bola (menggiring bola) ke
hadapan gawang lawan.
Seorang pemain yang mempunyai
kelincahan dan kecepatan yang bagus, bola yang digiring bagaikan lekat di kaki
dan tentu mudah melewati halangan lawan dan tidak mudah dikelabuhi lawan.
Berdasarkan uraian-uraian diatas ,
cabang olah raga bola sepak bola menarik untuk dikaji bersama sehingga
perkembangan sepak bola Indonesia
semakin diminati masyarakat sekaligus mampu duduk sejajar dengen club-club di
negeri luar. Sedangkan masalah yang khusus menarik untuk dibahas bersama dengan
judul “Upaya Meningkatkan Kelincahan dan
Kecepatan Dalam Bermain Sepak Bola Pada Siswa Kelas……………………………………………tahun pelajaran
………………….
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka
dirumuskan suatu maslaah sebagai berikut:
1. bagaimana
peningkatan prestasi penguasaan
dasar-dasar sepak bola bagi siswa dengan diterapkannya metode demonstrasi?
2. Bagaimanakah
pengaruh metode demonstrasi terhadap motivasi belajar dasar-dasar sepakbola
pada siswa………………………………………..
C. Tujuan
Penelitian
Sesuai dengan permasalahan diatas,
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui
peningkatan prestasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah
diterapkan metode demonstrasi.
2. Mengetahui
pengaruh motivasi belajar dasar-dasar bermain sepak bola pada siswa setelah diterapkan metode
demonstrasi.
D. Manfaat Penelitian
Penulis mengharapkan dengan hasil
penelitian ini dapat:
1. Memberikan
informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.
2. Meningkatkan
motivasi pada pelajar Penjas
3. Mengembangkan
model pembelajaran yang sesuai dengan mata diklat Penjas.
E. Definisi
Operasional Variabel
Agar
tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian ini , maka perlu
didefinisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Metode Demonstrasi adalah:
Suatu pembelajaran yang mendatangkan
guru atau pelatih yang memiliki keahlian tertentu untuk memperagakan dihadapan
siswa, kemudian siswa diberi kesempatan
untuk melakukan latihan ketrampilan seperti yang telah diperagakan oleh guru
atau pelatih.
2. Motivasi
belajar adalah
Dorongan dan keamanan belajar yang dinyatakan dalam nilai atau skor yang dijaring melalui angkat motivasi.
3. Prestasi
belajar adalah
Hasil belajar yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau dalam bentuk skor, setelah siswa mengikuti pelajaran.
F. Asumsi
Dalam penelitian ini diasumsikan bahwa :
1. Penelitian
ini hanya dikenakan pada siswa kelas ……………………………
2. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan September semester genap tahun ajaran ……………….
3. Materi
yang disampaikan adalah pokok bahasan permaiann sepak bola.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih