UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS
ANAK MELALUI METODE MELIPAT DENGAN MEDIA
KERTAS KORAN BEKAS PADA KELOMPOK B
TK MEKAR ASIH.................................
KECAMATAN............................
KABUPATEN.....................
S E M E S T E R II
TAHUN 2011/ 2012
UPAYA PENINGKATAN
KEMAMPUAN MOTORIK HALUS
PENDAHULUAN
Permasalahan utama yang dihadapi
pada Taman Kanak-kanak itu adalah kurangnya
variasi metode pengajaran dalam upaya menumbuhkembangkan kualitas anak atau
murid, dalam hal ini dengan pembelajaran keterampilan melipat. Pembelajaran
keterampilan melipat pada siswa diharapkan akan memacu kemampuan psikomotorik
halus dan merangsang tumbuhnya motivasi, kreativitas, serta melatih ketekunan
anak, karena seorang anak akan langsung terlibat dan mampu melakukan kegiatan
keterampilan melipat dengan baik dan benar sesuai dengan aturan dan petunjuk
yang diberikan. Keberhasilan dalam melaksanakan tugas mengajar tentu menjadi
harapan semua guru. Kenyataan yang dijumpai malah sebaliknya, siswa terlihat
pasif tidak semangat, hasil yang dicapai rendah dan masih banyak lagi
kekurangan yang ditemui pada kemampuan siswa, salah satunya adalah kemampuan motorik halus terutama keterampilan melipat.
TINJAUAN PUSTAKA
1.
Pengertian Motorik Halus
Keterampilan motorik halus
merupakan keterampilan yang
terkoordinasi baik, otot yang lebih kecil memainkan peran yang besar, misalnya untuk menggenggam,
melempar, menangkap bola, menulis dan menggunakan alat (Hurlock, 1978:150).
Depdiknas (2008:10) menyebutkan bahwa motorik halus adalah gerakan yang
melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu
dan dilakukan oleh otot-otot kecil (halus) serta memerlukan koordinasi yang cermat, seperti menggunting mengikuti
garis, menulis, meremas, menggenggam, menggambar, menyusun balok, memasukkan
kelereng ke lubang, membuka dan menutup objek dengan mudah, menuangkan air ke
dalam gelas tanpa berceceran, menggunakan kuas, krayon dan spidol, serta
melipat.
2.
Pengertian Melipat
Sumanto (2005:99-100) menjelaskan bahwa melipat atau origami adalah
suatu teknik berkarya seni/kerajinan tangan yang umumnya dibuat dari bahan
kertas, dengan tujuan untuk menghasilkan aneka bentuk mainan, hiasan, benda
fungsional, alat peraga, dan kreasi lainnya. Bagi anak usia taman kanak-kanak
melipat merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreatif yang menarik dan menyenangkan. Melalui kegiatan ini dapat
mengembangkan kompetensi pikir, imajinasi, rasa seni, dan keterampilan anak.
3.
Prosedur Penilaian
Catatan hasil penilaian harian dilaksanakan oleh guru dapat dijelaskan sebagai berikut :
a.
Catatan hasil penilaian perkembangan anak dicantumkan
pada kolom penilaian di rencana kegiatan harian (RKH)
b.
Anak yang belum berkembang (BB) perkembangan sesuai
dengan indikator seperti diharapkan dalam rencana kegiatan harian (RKH) atau dalam
melaksanakan tugas selalu dibantu guru, pada kolom penilaian dituliskan nama
anak dan diberitanda satu bintang (ê).
c.
Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai dengan
indikator seperti yang diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda dua bintang (êê)
d.
Anak yang sudah berkembang sesuai dengan harapan (BSH)
pada indikator dalam RKH mendapatkan tiga bintang (êêê)
e.
Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi
indikator seperti yang diharapkan dalam RKH mendapatkan tanda empat bintang (êêêê)
(Buku Pedoman Penilaian di TK, Kemendiknas, 2010:11)
4.
Kerangka Pikir
Rendahnya kemampuan motorik halus rendah pada anak TK Mekar Asih
Sindangbarang memerlukan penanganan intensif, yaitu dengan melaksanakan
kegiatan penelitian untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dengan
menggunakan metode melipat menggunakan kertas koran bekas. Penelitian
dilaksanakan dalam dua siklus. Kegiatan yang dilakukan pada siklus I adalah melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai SKH dengan
kegiatan meniru melipat kertas sederhana 5-6 lipatan berupa baling-baling,
kipas, dan perahu layar secara berkelompok
dengan bimbingan guru, dan pada siklus II adalah Melaksanakan kegiatan
sesuai SKH, dengan kegiatan kerja kelompok dilanjutkan dengan demonstrasi dan peragaan
di depan kelas dengan kegiatan meniru melipat kertas sederhana 5-6 lipatan
berupa baling-baling, kipas, dan perahu layar dengan tujuan untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak TK Mekar Asih Sindangbarang.
5.
Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir di atas diajukan hipotesis bahwa melalui
metode melipat dengan media kertas koran bekas dapat meningkatkan kemampuan
motorik halus pada pengenalan dalam melipat kertas bagi siswa Kelompok B
Semester II di ................................................ Semeter II Tahun 2011/2012.
METODE PENELITIAN
1.
Desain penelitian
Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Arikunto dkk, (2009:2-3).
2.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah PTK yang akan dilakukan 2 siklus, siklus I akan
dilakukan 3 pertemuan dan siklus 2 akan dilakukan 3 pertemuan.
3.
Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B TK ........................................... sejumlah 20
siswa dengan perincian laki-laki 10 perempuan 10 usia berkisar 5 – 6 tahun.
4.
Tempat dan Waktu Penelitian
a.
Waktu Penelitian
No
|
Uraian
|
Waktu
|
|||
Maret
|
April
|
Mei
|
Juni
|
||
1
|
Perencanaan (Proposal)
|
|
|
|
|
2
|
Observasi
|
|
|
|
|
3
|
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
4
|
Analisis
|
|
|
|
|
5
|
Penulisan PTK
|
|
|
|
|
b.
Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan dengan mengambil lokasi di kelas kelompok B ..........................................................
5.
Sumber Data
a.
Data Primer
Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari subyek
penelitian (Margono, 2005:156). Data primer ini berupa hasil observasi,
dokumentasi dan portopolio terhadap
peserta didik pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
metode melipat dengan menggunakan kertas koran bekas berlangsung.
b.
Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diambil secara langsung dari
subyek penelitian tetapi diperoleh dari dokumentasi pendukung seperti profil
TK, biodata anak, riwayat hasil belajar anak, nilai rapor, dan lainnya. (Margono, 2005:156).
6.
Variabel Penelitian
a.
Peningkatan kemampuan motorik halus pada anak didik
kelompok B TK ................................................
b.
Metode melipat dengan menggunakan media kertas koran
bekas anak didik kelompok B TK .................................................................
7.
Metode Pengumpulan Data
a.
Observasi
Arikunto (2002:133), menjelaskan
bahwa observasi merupakan
salah satu teknik
pengumpulan data dengan cara
mengamati langsung pada
objek-objek yang ingin diketahui dalam
berbagai situasi sosial
mengenai tempat, orang, benda-benda, maupun
kegiatan-kegiatan yang sedang
berlangsung.
b.
Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan hasil
kerja anak, foto-foto, video, dan lain sebagainya. Studi
dokumentasi merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi
dan wawancara dalam
penelitian kualitatif (Arikunto, 2002 : 206).
c.
Portofolio
Portofolio pada hakekatnya merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai
hasil kegiatan atau catatan-catatan guru tentang berbagai aspek perkembangan
anak dalam kurun waktu tertentu (Kemendiknas, 2010: 9) . Dalam penelitian ini
penelitian portofolio difokuskan pada hasil karya anak atau bentuk dari hasil
kegiatan anak yang berupa lembar kegiatan anak.
8.
Metode Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan
rumus atau aturan-aturan yang ada sesuai
dengan pendekatan penelitian (Arikunto
2002: 208). Dalam analisis data peneliti
mempergunakan perhitungan prosentase keberhasilan berdasarkan jumlah siswa yang
mencapai tingkatan ketuntasan berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang
baik sekali (BSB) minimal 75% dari jumlah seluruh siswa.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsi Kondisi Awal
Berdasarkan hasil observasi awal dari 20 anak hanya 5 anak (25%) yang
kemampuan motoriknya baik sedangkan 15 anak (75%) kemampuan motorik halusnya
masih di bawah standar. Secara rinci sebagaimana gambar diagram dibawah ini :
2. Deskripsi Hasil Siklus I
. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa yang sudah tuntas
baru 60% atau 12 siswa dari jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 20 sehingga
dapat dinyatakan bahwa hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama belum
sesuai dengan kriteria persentase ketuntasan dalam belajar sebesar 75%. Secara
rinci sebagaimana gambar diagram dibawah ini :
3. Deskripsi Hasil Siklus II
pada siklus II dari 20 anak yang sudah berkembang sesuai harapan (BSH)
dan berkembang sangat baik (BSB) dalam melipat menggunakan kertas koran bekas
menjadi 17 siswa atau 85%, sedangkan
kepada 3 ssiwa yang mulai berkembang (MB) akan diberikan bimbingan secara
individu dan motivasi agar mereka dapat melaksanakan kegiatan melipat dengan
baik. Secara rinci sebagaimana gambar diagram dibawah ini :
4. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada siklus I, dari 20 anak
terdapat 12 anak (60%) yang sudah berkembang sesuai harapan dan berkembang baik
sekali. Sedangkan anak yang lain sebanyak 8 anak (40%) belum berkembang sesuai
dengan harapan. Pada siklus II, menunjukkan bahwa ada perubahan/peningkatan
yang sangat signifikan pada kemampuan motorik anak. Dari 20 anak terdapat 17 anak (85%) yang sudah
berkembang sesuai harapan. Sedangkan anak yang lain sebanyak 3 anak (15%) belum
berkembang sesuai harapan.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
1.
Kesimpulan
Hasil data kegiatan dalam
kemampuan motorik halus pada siklus I yang dilaksanakan dalam 3 pertemuan baru
60% atau 12 siswa dari jumlah siswa secara keseluruhan sebanyak 20 sehingga
dapat dinyatakan bahwa hasil pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama belum
sesuai dengan kriteria persentase ketuntasan dalam belajar sebesar 75% dari
jumlah seluruh siswa. Pada pelaksanaan siklus II dari 20 anak, yang sudah
berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB) dalam melipat
menggunakan kertas koran bekas menjadi 17 siswa atau 85%. Melihat hasil tersebut peneliti
memutuskan untuk perbaikan berhenti pada siklus II.
2.
Implikasi
a.
Keberhasilan implementasi metode pembelajaran khususnya
melipat pada dasarnya tidak lepas dari
kemampuan guru untuk
merencanakan sebuah program
pembelajaran yang lebih baik.
b.
Efektivitas
penerapan metode melipat sebagai upaya peningkatan kemampuan motorik
halus sangat menuntut
adanya peranan guru.
c.
Dalam
pelaksanan penerapan metode
melipat, penggunaan media
atau sumber pembelajaran sebagai
penunjang keberhasilan kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Siti, dkk. 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Universitas Terbuka. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.
Depdiknas. 2008. Pengembangan Kemampuan Motorik Halus di
Taman Kanak-kanak. Dirjen Pendas TK/SD. Jakarta
Depdiknas. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009 tentang
Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Depdiknas. Jakarta.
Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini. Universitas
Terbuka. Jakarta.
Hurlock, Elizabeth. B. 1978. Perkembangan Anak. Edisi Terjemahan.
Erlangga. Jakarta.
Kemendiknas. 2010. Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak.
Dirjen Pendas TK/SD. Jakarta.
Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka
Cipta. Jakarta.
Montolalu, dkk. 2009. Bermain
dan Permainan Anak. Universitas Terbuka. Jakarta.
O’Brien, Eileen & Kate
Needham. 2005. Kreasi Origami. Edisi
Terjemahan. Erlangga for Kids. Jakarta.
Pamadhi, Hajar & Evan
Sukardi. 2008. Seni dan Keterampilan Anak.
Universitas Terbuka. Jakarta.
R, Moeslichatoen, 2004. Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak.
Tineka Cipta. Jakarta.
Samsudin. 2008. Pembelajaran Morotik di Taman Kanak-kanak.
Litera Prenada Media Grup. Jakarta.
Santrock, John, W. 2002. Perkembangan Anak. Edisi Terjemahan.
Erlangga. Jakarta.
Satori, Djam’an & Aan
Komariah. 2009. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Suhardjono. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah.
Cakrawala Indonesia
LP3 UNM. Malang.
Sujiono, Bambang, dkk. 2010. Metode Pengembangan Fisik. Universitas
Terbuka. Jakarta.
Sukanto & HR. Sugeng. 2001. Melipat Kertas Dasar Keterampilan Anak.
Aneka Ilmu. Semarang.
Taniredja, Tukiran. 2010. PTK untuk Pengembangan Profesi Guru,
Praktik, Praktis, dan Mudah. Alfabeta. Bandung.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas.
Rosdakarya. Bandung.
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih