Lencana Facebook

banner image

Thursday 27 June 2013

PROPOSAL SKRIPSI NILAI-NILAI PENDIDIKAN TAUHID DALAM KITAB USHUL TSALATSAH KARYA MUHAMMAD BIN ABDUL WAHAB



A.    Latar Belakang Masalah
Agama adalah rahasia sejarah yang terbesar. Sepanjang sejarah manusia, tidak ada faktor yang mampu menggerakkan bahkan mengarahkan jarum sejarah seperti yang dilakukan agama. Sayangnya, secara sadar ataupun tidak, pendidikan kita selama ini lebih kerap mengabaikan faktor agama. Agama atau sisi spiritual kehidupan manusia cenderung dilupakan kalau tidak malah diupayakan untuk disingkirkan. Padalah, pada sisi inilah tersimpan potensi dahsyat manusia. Karena ia merupakan puncak kesadaran tertinggi kehidupannya.
Lebih jauh, praktik pendidikan kemudian hanya memandang manusia sebagai instrumen material. Baik itu instrumen bagi kekokohan suatu negara atau bahkan ideologi tertentu. Dalam banyak kasus, paradigma pertumbuhan (atau dalam bahasa populer: pengembangan sumber daya manusia) yang merupakan representasi ideologi kapitalistik kerap menjadi acuan.
Islam menawarkan paradigma ”langit.” Pendidikan dan belajar adalah bagian dari iman. Tujuannnya menyempurnakan ubudiyah kepada Allah subhanahu wata’ala (ibadah). Azasnya juga jelas  kemaslahatan bagi umat dan kemanusiaan (khilafah atau ’imaratul ardh). Islam mengajarkan kepada umat manusia bahwa manusia itu adalah hasil ciptaan Alloh bukan dari rekayasa alam sesuai dengan revolusi dari teori Darwin. Bahwa sesungguhnya manusia itu ada yang menciptakan dan seluruh alam semesta ini juga ada yang menciptakan yaitu Alloh SWT.
Allah telah menyempurnakan agama Islam dengan menjaga kitab-Nya sampai hari kiamat. Sebagai bukti penjagaan kitab dan agama ini adalah Allah akan menciptakan ulama pada setiap masa sesuai kehendak-Nya. Hal ini dalam rangka menjaga agama, menghidupkan sunnah dan membimbing manusia kepada jalan yang lurus. Rasulullah SAW bersabda, "sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini dalam setiap abadnya ada kalangan yang memperbaharuai agama-Nya.
Dalam hadits lain ia juga bersabda, "Akan senantiasa ada dari ummatku sekelompok orang yang tampil dalam membela kebenaran. Mereka tidak membahayakan orang-orang yang menghinakan mereka sampai datang urusan Allah sementara mereka tetap dalam pendirian mereka".  Sejarah mencatat, di setiap masa yang dilalui ummat Islam, banyak tokoh-tokoh Islam yang muncul dan hadir memberikan kontribusinya pada perkembangan Islam di masanya, dengan tetap berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw.
Salah satunya adalah Muhammad bin Abdul Wahab, seorang ulama abad ke-18 yang berda’wah mengembalikan Islam kepada citranya yang asli, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah. Meskipun Muhammad bin Abdul Wahab telah wafat sekitar tiga abad yang lalu, namun kisah dan ajarannya masih menjadi kontroversi hingga kini. Tapi satu hal yang pasti, kontroversi yang menyelimuti seseorang bukanlah tolak ukur yang ilmiah untuk menyimpulkan keburukan atau kebaikan seseorang tokoh. Untuk itu, melihat sosok Muhamad bin Abdul Wahab harus dengan paradigma ilmiah, bukan dengan paradigma kontroversi yang berujung kepada relativisme.
Pergerakan kaum Wahabiyah, atau lebih tepat dikenal dengan kaum Muwahhidun yang digerakan di ‘padang pasir Nejd’ pada abad ke-12H/18M, merupakan suatu pergerakan reformis Islam, dimana bobotnya tidak kalah dari pergerakan yang dicetuskan oleh para reformer besar sebelumnya, seperti Umar bin Abdul Aziz, Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Malik, Imam Tirmidzi, Imam Al-Asy'ari, Imam Al-Ghazali, dan Syaikh Ibnu Taimiyyah.
Semenjak layar Islam berkembang, para mujaddid ini telah mampu mengembalikan Islam kepada citranya yang asli (al-Qur'an dan Sunnah), dan telah menempati posisi yang cukup tenar baik dilihat dari sisi perjuangan dan keberhasilan, maupun dari sisi pengaruh serta dampak yang ditimbulkan oleh pergerakan mereka masing-masing.
Risalah “ Tsalatsatul Usul Wa Adillatuha” karya Syeikh Al Mujaddid Muhammad Bin Abdul Wahab adalah risalah singkat yang mencakup semua permasalahan tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma’wa shifat, masalah wara’dan bara’ serta permasalahan lainnya yang berkaitan dengan ilmu tauhid yang merupakan ilmu ilmu paling mulia dan utama.
Tsalatsatul Ushul atau yang lebih dikenal dengan tiga landasan utama memuat tiga landaan pokok yang mesti diketahui oleh setiap muslim. Landasan pertama mengenal Alloh, landasan kedua mengenal Rasul-Nya, dan landasan ketiga adalah mengenal dienul Islam dengan dalil-dalilnya berkembangnya praktek-praktek syirik di tengah masyarakat kita banyak disebabkan ketidaktahuan atau ketidak pahaman mereka tentang ilmu ini. Wajar saja bila semua itu terjadi, karena masyarakat tidak pernah mendapatkan pendidikan dan pengetahuan tentang masalah tauhid. Sehingga wajar saja bila mereka terjebak dalam praktek dan keyakinan syirik, takhayul dan bi’dah.
Dari latar belakang tersebut penulis mencoba untuk mengangkat permasalahan yang sebenarnya sudah bukan hal yang asing bagi umat Islam yaitu mengenai ketauhidan, “Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Ushul Tsalatsah Karya Muhammad Bin Abdul Wahab”

B.     Definisi Operasional
Untuk Menghindari kesalahan dalam memahami judul penelitian diatas maka perlu kiranya penulis memperjelas istilah-istilah yang ada pada judul yaitu sebagai berikut :
1.      Nilai
Nilai adalah suatu makna yang terkandung dari setiap perilaku. Menurut nilai juga dapat diartikan sebagai suatu penetapan atau suatu kualitas suatu objek yang menyangkut suatu jenis minat (Muhammad Noor,1986: 133).
2.      Pendidikan Tauhid
Terdapat dua suku kata yaitu pendidikan dan tauhid. Pendidikan itu sendiri adalah suatu usaha yang diwujudkan secara sadar dan terencana untuk mendewasakan orang lain agar memiliki potensi yang berkualitas dan bermanfaat bagi diri, masyarakat bangsa dan negara serta memberikan arah hidup yang lebih baik. Tauhid, secara bahasa berasal dari kata "wahhada - yuwahhidu" yang artinya menjadikan sesuatu satu/tunggal/esa (menganggap sesuatu esa) ( Arifin, 2009 : 13).  Sehingga pendidikan tauhid dapat diartikan sebagai sebuah upaya terencana dalam membentuk kepribadian manusia muslim untuk mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik tentang perubahan dalam ke-Esaan Alloh.
3.      Kitab Ushul Tsalatsah
Adalah karya dari Muhammad Bin Abdul Wahab yang berisikan tentang ketauhidan dan pengembalian Islam sesuai dengan AL-quran.
4.      Karya  Muhammad Bin Abdul Wahab
Adalah suatu hasil pemikiran sesuai dengan kaedah bahasa berarti proses, perbuatan, cara memikir, problem yang memerlukan pemecahan. (Alfandi : 415). Muhammad Bin Abdul Wahab adalah seorang ulama abad ke-18 yang berda’wah mengembalikan Islam kepada citranya yang asli, yaitu al-Qur'an dan Sunnah.
Jadi yang dimaksud dengan judul skripsi di atas : Nilai-nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kitab Ushul Tsalatsah Karya Muhammad Bin Abdul Wahab adalah suatu makna  sebagai sebuah upaya terencana dalam membentuk kepribadian manusia muslim untuk mengubah tingkah lakunya ke arah yang lebih baik tentang perubahan dalam ke-Esaan Alloh  dalam hasil pemikiran Muhammad Abdul Wahab.


C.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas penulis merumuskan beberapa permasalahan yang ingin diteliti adalah :
1.      Bagaimana nilai-nilai pendidikan tauhid yang terdapat dalam kitab  Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab ?
2.      Bagaimana pandangan Islam terhadap nilai-nilai pendidikan tauhid yang terdapat dalam kitab  Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab ?

D.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan penelitian ini adalah :
a.       Menggambarkan dan menjelaskan nilai-nilai pendidikan tauhid dalam kitab Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab.
b.    Untuk memberikan gambaran dan penjelasan yang jelas, bagaimana pandangan Islam terhadap ketauhidan.
2.      Manfaat penelitian
a.    Penelitian ini akan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap kajian hukum Islam khususnya mengenai ketauhidan.
b.      Kajian ini akan bermanfaat bagi siapa saja yang tertarik dengan kajian ketauhidan, khususnya dalam pandangan Islam.



E.     Metode Penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitianya. Adapun cara/tehnik yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.      Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian pustaka (library research) artinya sumber penelitian yang utama adalah telaah buku pustaka, sebagaimana acuannya yang berkaitan dengan konsep keluarga sakinah. dan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian untuk mendeskripsikan peristiwa, perilaku orang atau sesuatu keadaan pada tempat tertentu secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi  (Satori : 219).
2.      Sumber Data
Adapun sumber data yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini adalah :
a.       Sumber primer, yaitu sumber informasi yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan dan pengembangan data. Yang menjadi sumber primer adalah kitab Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab
b.      Sumber data sekunder, dalam hal ini adalah karya-karya penulis lain yang membahas dan mendukung pemahaman tentang aqidah Islamiyah antara lain buku karya Abdullah Bin Shalih Al-Fauzan dan karya Dr. Muhammad Al-Areifi.
3.      Obyek dan Subyek Penelitian
a.       Obyek utama dalam penelitian ini adalah berupa kandungan isi dari kitab Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab
b.      Subyek penelitian atau disebut juga sumber informasi  untuk keperluan pengumpulan data dalam skripsi ini Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab
4.      Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif biasanya dilakukan dengan mencari beberapa tema pokok yang berkaitan dengan perumusan masalah. Data yang dihasilkan dari penemuan tersebut kemudian dikumpulkan serta dikategorisasikan dalam bentuk uraian yang terperinci, kemudian direduksi, dirangkum, dan diunitkan oleh peneliti (Moleong : 22). Dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi.
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dari melalui benda-benda seperti buku, majalah, artikel, koran atau media cetak, internet dan lain sebagainya. Dalam pelaksanaan metode ini peneliti menyelidiki dokumen-dokumen yang berkaitan dengan konsep aqidah Islamiyah dan metode ini untuk memperoleh data sekunder sedangkan data primernya adalah dari kitab Ushul Tsalatsah.

5.      Teknik Analisa Data
Setelah data-data yang diperlukan terkumpul, selanjutnya penulis mengolah kesesuaian dengan pokok-pokok bahasan dalam skripsi ini. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisa data adalah:
a.       membaca buku terlebih dahulu, usaha ini dimaksudkan dapat memahami isi kitab karya Muhammad Bin Abdul Wahab.
b.      Setelah membaca buku kemudian melakukan content analisis,  yaitu menganalisi isi kitab  sesuai dengan pandangan penulisan.
c.       Setelah content analisis kemudian langkah yanng dilakukan adalah menafsirkan makna isi kitab yang sudah dianalisa, selanjutnya dapat ditarik kesimpulan tentang Pemikiran dari Muhammad Bin Abdul Wahab mengenai aqidah Islamiyah (Muhajir : 76)
Jadi, teknik analisis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini (skripsi) adalah diskriptif analisis, yaitu pemusatan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada, kemudian data yang sudah terkumpul disusun, dijelaskan dan dianalisis (Moleong : 32).

F.     Telaah Pustaka
Dalam penelitian ini sebagai acuan utama penulis adalah kitab Ushul Tsalatsah karya Muhammad Bin Abdul Wahab dalam terjemahan oleh Eko Haryono dengan penerbit Media Hidayah Yogyakarta. Kitab ini menjadi acuan pokok penulisan.
Selain itu beberapa buku pendukung adalah karya Abdullah Bin Shalih Al Fauzan mengenai Syarah dari kitab Ushul Tsalatsah. Sebuah risalah singkat yang mencakup semua permasalahan tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, tauhid asma’ wa shifat, masalah wala’ dan bara’ serta permasalahan lainnya yang berkaitan dengan ilmu tauhid.
Buku karya Abu Ubaidah Yusuf as-Sidawi mengupas tentang sejarah pejuang ahli tauhid Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab ketika beliau berdakwah dan sekaligus membantah orang yang membenci dakwahannya.
Karya Labib. Mz mengupas tentang hidup sukes dunia dan akherat, pelatihan sifat terpuji dalam tuntunan Al-Quran. Mengetahui tatanan hidup yang diridhoi oleh Alloh.
Karya Allamah Syaikh Dalhar mengupas tentang perjuangan Syadzii ra dalam berjuang menegakan agama Alloh, tentang ketauhidan mengenal Islam secara lebih mendalam.
Penelitian yang dilakukan oleh penulis terbilang masih langka sehingga penulis belum pernah menemukan karya skripsi dengan tujuan yang sama sehingga penulis tidak memakai acuan skripsi lain dalam penulisan.

G.    Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi tersusun dalam tiga bagian yaitu bagian awal, bagian utama dan bagian akhir. Pada bagian awal berisi halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
Bagian  utama dari penulisan skripsi berisi lima bab pokok yang terdiri dari :
BAB I       : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, telaah pustaka dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II      : Tinjauan Umum tentang ketauhidan terdiri dari pengertian dan hal-hal yang berhubungan dengan ketauhidan.
BAB III    : Metode Penelitian, berisikan metode-metode dan jenis penelitian yang dipakai dalam skripsi.
BAB IV    : Biografi dan Pembahasan. Pada bab ini menjabarkan biografi tentang Muhammad Bin Abdul Wahab dan pembahasan tentang nilai-nilai pendidikan ketauhidan dalam kitab Ushul Tsalatsah.
BAB V      : Merupakan bagian akhir dari bagian utama yang berisi penutup. Pada bab ini diuraikan kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian akhir penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran.


SKRIPSI BAB 1-5 
MINAT HUB 081327121707