BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Matematika
adalah salah satu
bidang studi yang
ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di
taman kanak-kanak secara informal. Belajar
matematika merupakan suatu
syarat cukup untuk
melanjutkan pendidikan
kejenjang berikutnya. Dengan
belajar matematika, kita akan
belajar bernalar secara
kritis, kreatif, dan
aktif. Matematika merupakan ide-ide abstrak
yang berisi simbol-simbol, maka
konsep-konsep matematika harus
dipahami terlebih dahulu sebelum memanipulasi simbol-simbol itu.
Rendahnya
penguasaan siswa terhadap
materi pecahan sederhana dikarenakan selama
ini siswa lebih
ditekankan pada metode
pembelajaran yang bersifat latihan
tanpa memahami konsep
materi yang diberikan.
Siswa lebih ditekankan untuk
dapat menyelesaikan soal
secara prosedural tanpa memahami konsep tersebut secara
bermakna. Dalam pembelajaran matematika,
pembelajaran cenderung bersifat monoton, tanpa variasi kreatif.
Apabila siswa ditanya ada saja alasan yang dikemukakan seperti: matematika
sulit, tidak mampu menjawab, takut disuruh maju ke depan, dan sebagainya. Pembelajaran
matematika pada umumnya
masih dominan menggunakan metode ceramah
dan penugasan yang
terkesan kaku dan
dogmatis, sehingga kurang
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berinteraksi
dengan kehidupan nyata. Pembelajaran seperti ini berakibat negatif terhadap
hasil belajar dan keaktifan belajar siswa.
Hal
ini dapat dilihat berdasarkan fakta di lapangan bahwa
hanya 5 siswa (20%) saja dari 25 siswa kelas IV SD Negeri 2 Tlaga yang mencapai
pengusaan materi di atas 70%, sehingga masih terdapat 20 atau 80% siswa yang
belum tuntas belajar karena memperoleh nilai di bawah KKM sebesar 63, dengan
perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 56,80 serta
tingkat keaktifan siswa sebesar 48% atau hanya 12 siswa dari 25 siswa.
Permasalahan
di atas, perlu
segera dicari pemecahan
atau solusinya agar pelajaran matematika mudah dicerna dan
disenangi oleh siswa, sehingga keaktifan belajar matematika dapat meningkat.
Salah satu pemecahannya adalah mengubah cara
mengajar dengan menerapkan
pendekatan pembelajaran yang
tepat, dalam hal ini
pendekatan pembelajaran yang
dianggap tepat adalah
pendekatan pembelajaran
realistik. Pembelajaran matematika
realistik adalah sebuah pendekatan pembelajaran
matematika dengan melibatkan
para siswa mendekati kenyataan dalam
kehidupan sehari-hari dan
mengaplikasikannya dalam dunia
nyata.
Dengan
demikian pendekatan matematika
realistik diharapkan mampu meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar
matematika tentang penjumlahan
dan pengurangan pecahan di kelas IV
SD Negeri 2 Tlaga. Berdasarkan hasil pengamatan dan diskusi terindentifikasi beberapa masalah yang
mempengaruhi rendahnya keaktifan dan hasil pembelajaran matematika materi pokok
penjumlahan dan pengurangan pecahan antara lain :
1.
Keterbatasan kemampuan berfikir
siswa
2.
Keterlibatan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran masih sangat kurang
3.
Ketidakberanian siswa dalam
menanyakan materi pelajaran yang belum jelas atau belum dikuasai.
4.
Situasi pembelajaran yang kurang
menarik dan menyenangkan sehingga terkesan kaku.
5.
Pengaruh bahasa di lingkungan
keluarga yang kuat.
6.
Kurang efektifnya jam
pembelajaran.
7.
Kurangnya kemampuan siswa dalam
memahami materi pelajaran yang disajikan oleh guru.
Berdasarkan identifikasi pada masalah
pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan pecahan maka ada
beberapa pertanyaan yang merefleksi diri (peneliti) tentang masalah
tersebut. Melalui diskusi dan kajian literatur dan refleksi diri ditemukan
permasalahan penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran
matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan antara lain :
- Ketidakmampuan guru memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
- Guru belum melibatkan siswa secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar
- Penyampaian materi pembelajaran oleh guru kurang mengena pada peserta didik
Melihat kondisi awal sebagaimana tersebut di
atas, maka peneliti berusaha untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian keaktifan dan
hasil belajar siswa dapat tercapai dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran matematika
materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Dari hal di atas peneliti ingin melaksanakan
penelitian tindakan kelas mata pelajaran matematika materi pokok penjumlahan
dan pengurangan pecahan dengan menggunakan model pembelajaran matematika
realistis siswa kelas IV SD Negeri 2
Tlaga UPK.
B.
Perumusan
Masalah
1.
Apakah penggunaan
metode pembelajaran matematika realistis dalam pembelajaran materi penjumlahan
dan pengurangan pecahan dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 2
Tlaga?
2.
Apakah penggunaan
metode pembelajaran matematika realistis dalam pembelajaran materi penjumlahan
dan pengurangan pecahan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD
Negeri 2 Tlaga?
C. Tujuan Penelitian
Sementara itu, tujuan penelitian
perbaikan pembelajaran ini untuk kepentingan hal-hal sebagai berikut.
1.
Untuk
mengetahui peningkatan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri 2 Tlaga dalam
pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah menggunakan
metode pendekatan matematika realistis.
2.
Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Tlaga dalam
pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan pecahan setelah menggunakan
metode pendekatan matematika realistis.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan pelaksanaan penelitian
tindakan kelas pada pembelajaran
matematika materi penjumlahan dan pengurangan pecahan dengan penerapan
metode pendekatan matematika realistis akan memberikan manfaat
bagi berbagai pihak, sebagai berikut.
1.
Manfaat
Teoritis
Dengan adanya
penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi dalam
dunia pendidikan, khususnya
lembaga pendidikan formal, agar
sekolah dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas, sesuai
dengan potensi yang
dimiliki siswa. Selain
itu, dapat memperkaya khasanah
ilmu pengetahuan di
Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
2.
Manfaat
Praktis
a.
Siswa
Pendekatan realistik diharapkan
dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengubah pola pikir
dalam mengikuti pembelajaran
matematika dan siswa mampu
mengemukakan pendapatnya dalam
mencari dan menemukan
alternatif penyelesaian
masalah dalam pembelajaran
matematika, sehingga siswa
mampu meningkatkan keaktifan belajarnya dengan optimal.
b.
Guru
Bagi guru hasil penelitian ini
diharapkan bermanfaat untuk meningkatkan mutu
pembelajaran khususnya matematika,
dan dalam pengembangan
pendekatan realistik pada mata pelajaran matematika.
c.
Sekolah
1)
Sekolah dapat memberikan perhatian agar
penyelenggaraan pembelajaran Matematika lebih baik sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran Matematika seoptimal mungkin.
2)
Membantu sekolah dalam mengembangkan prestasi
akademiknya dan meningkatkan mutu lulusan terutama mata pelajaran Matematika.
file lengkap silahkan kirim email ke fikrierizaldy@gmail.com
hanya untuk referensi bukan untuk digandakan secara utuh. SEMOGA BERMANFAAT !
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih