LAPORAN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI TELEPON MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR SISWA KELAS IX SLB NEGERI PEMBINA ......................
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Kenaikan Pangkat Dari Golongan ….. ke …….
Unsur Pengembangan Profesi Guru
Disusun Oleh
..............................
NIP. ..............................
SLB NEGERI PEMBINA ......................
Jl. ……………………………… ……………. Desa ……………………….
Kecamatan ………………… Kabupaten ......................
2020
LEMBAR PENGESAHAN
1. a. Judul Penelitian : Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Telepon Menggunakan Alat Peraga Gambar Siswa Kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020
b. Bidang Ilmu : Bahasa Indonesia
c. Kategori Penelitian : Teknik Pembelajaran
d. Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas
2. Identitas Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : ..............................
b. NIP : ..............................
c. Pangkat / Golongan : ..............................
d. Jabatan : Guru
e. Instansi : SLB Negeri Pembina ......................
f. Tempat Penelitian : SLB Negeri Pembina ......................
3. Lama Penelitian : 3 bulan (Bulan Januari 2020 sampai dengan Bulan Maret 2020)
4. Sumber Biaya : Swadaya
Mengesahkan ......................, Maret 2020
Pengawas Sekolah Kepala Sekolah
…………………………… ………………………
NIP. ………………….. NIP. ………………….
ABSTRAK
Tujuan dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis puisi dengan alat peraga gambar siswa kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX sebanyak 4 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode, antara lain adalah: observasi, tes dan dokumentasi. Validasi data menggunakan teknik triangulasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keaktifan belajar pada setiap siklusnya, dari 1 siswa (25,00%) pada studi awal menjadi 2 siswa (50,00%) pada siklus pertama dan pada siklus terakhir menjadi 4 siswa atau 100% dan peningkatan rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklusnya, yaitu 57,50 pada studi awal, 62,50 pada siklus pertama, dan 75,00 pada siklus terakhir serta didukung dengan peningkatan ketuntasan belajar dimana pada studi awal hanya 1 orang siswa (25,00%) menjadi 2 siswa (50,00%) pada siklus pertama dan pada siklus terakhir menjadi 4 siswa (100%). Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga gambar terbukti meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... pada materi telepon.
Kata Kunci : peraga gambar, keaktifan, hasil belajar
KATA PENGANTAR
Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas di SLB Negeri Pembina ...................... dengan lancar. Laporan Penelitian ini merupakan salah satu syarat dalam rangka memenuhi Diajukan pada penilaian angka kredit unsur pengembangan profesi guru untuk kenaikan pangkat dari golongan …… ke ……….
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat terselesaikan berkat bantuan dan berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada peneliti mendapatkan balasan yang selayaknya dari Tuhan Yang Maha Esa. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa laporan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini masih terdapat kekurangan-kekurangan sehingga sudilah kiranya apabila ada yang memberikan saran dan kritik demi kesempurnaan penulisan mendatang.
Akhirnya peneliti berharap semoga apa yang disajikan dalam karya tulis ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak pada umumnya dan peneliti khususnya.
......................, Maret 2020
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... vii
ABSTRAK.......................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................... 4
C. Perumusan Masalah ..................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
E. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori................................................................................. 7
B. Kerangka Pikir Penelitian............................................................ 20
C. Hipotesis Tindakan...................................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian......................................................................... 22
B. Metode dan Rancangan Penelitian ............................................. 22
C. Subjek Penelitian.......................................................................... 24
D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 24
E. Validasi Data............................................................................... 25
F. Analisis Data................................................................................ 25
G. Prosedur Penelitian ..................................................................... 26
H. Indikator dan Kriteria Keberhasilan............................................ 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data............................................................................. 31
B. Hasil Penelitian............................................................................ 42
C. Pembahasan................................................................................. 44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ..................................................................................... 48
B. Saran ........................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Nilai Tes Formatif Materi Telepon pada Kondisi Awal ............ 32
Tabel 4.2 Hasil Observasi Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal 33
Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Materi Telepon pada Siklus I 35
Tabel 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus I 36
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif Pembelajaran Materi Telepon pada Siklus II 40
Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Siklus II 41
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II 43
Tabel 4.8 Rekapitulasi Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II..................................................................................................... 43
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas...................... 21
Gambar 3.1 Bagan Pelaksanaan PTK (Arikunto, 2008:55)....................... 23
Gambar 4.1 Diagram Batang Perbandingan Angka Nilai Rerata Hasil Belajar, dan Siswa Belum Tuntas pada Setiap Siklus Perbaikan Pembelajaran .......................... 43
Gambar 4.2 Diagram Batang Peningkatan Keaktifan Belajar pada Setiap Siklus Perbaikan Pembelajaran ............................................................................................... 44
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Penelitian
Lampiran 3 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 4 Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5 Instrumen Pengumpulan Data
Lampiran 6 Analisis Data Hasil Penelitian
Lampiran 7 Contoh Hasil Kerja Siswa
Lampiran 8 Daftar Hadir Siswa
Lampiran 9 Dokumentasi Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
Lampiran 10 Dokumen Pelaksanaan Seminar PTK
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di dunia ini tidak ada satu anakpun yang mau dilahirkan jadi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), tidak ada satu orangtuapun yang menghendaki anaknya lahir ABK, tapi tidak ada satu orangpun yang mampu menolak ketika lahir ABK. Anak Berkebutuhan Khusus adalah warga negara yang juga berhak memperoleh poendidikan yang bermutu. Keterbatasan bukanlah hambatan, berilah mereka kesempatan untuk belajar, bekerja, dan meraih prestasi seperti layaknya anak-anak yang lain. Sebagai anak berkebutuhan khusus memiliki hak untuk tumbuh dan berkembang di tengah-tengah keluarga, masyarakat dan bangsa, ia memiliki hak untuk sekolah sama seperti saudara lainnya yang tidak memiliki kelainan atau normal. Dihadapan Tuhan manusia tidak ada bedanya, yang membedakana dalah akhlaknya, dan anak berkebuthan khusus adalah bukan produk Tuhan yang gagal karena Tuhan tidak pernah gagal.
Amanat hak atas pendidikan bagi penyandang berkalinan atau ketunaan ditetapkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 32 disebutkan bahwa: “Pendidikan khusus (pendidikan luar biasa) merupakan pendidikan bagi siswa yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosioinal, mental, sosial” (UU Sisdiknas, 2003: 21). Ketetapan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tersebut bagi anak penyandang kelainan sangat berarti karena memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran.
Dengan memberikan kesempatan yang sama kepada anak berkelainan untuk memperoleh pendidikan dan pengajaran, berarti memperkecil kesenjangan angka partisipasi pendidikan anak normal dengan anak berkelainan. Untuk bisa memberikan layanan pendidikan yang relevan dengan kebutuhannya, guru perlu memahami sosok anak berkelainan, jenis dan karakteristik, etiologi penyebab kelainan, dampak psikologis serta prinsip-prinsip layanan pendidikan anak berkelainan. Hal ini dimaksudkan agar guru memiliki wawasan yang tepat tentang keberadaan anak berkelainan, dalam hal ini anak tunagrahita sebagai sosok individu masih berpotensi dapat terlayani secara maksimal.
Salah satu anak yang mengalami kebutuhan khusus adalah anak tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak. Anak lebih lambat mempelajari berbagai hal dari anak-anak normal sebayanya. Tunagrahita memerlukan bimbingan atau layanan secara khusus untuk dapat membantunya mempelajari segala sesuatu, baik dalam hal pendidikan maupun kegiatan hidup sehari-hari (daily activity). Menurut E. Rochyadi dan Z. Alimin (2004:12), bahwa anak tunagrahita memiliki kemampuan dalam hal linguistik, logika matematika, musikal, natural intrapersonal, interpersonal, tetapi komponen tersebut tidak sebaik mereka yang normal. Ada 3 kategori anak cacat mental yaitu tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, dan tunagrahita berat. Anak tunagrahita memiliki kebutuhan khusus mengoptimalkan pencapaian potensinya. Kebutuhan khusus anak tunagrahita adalah kebutuhan dalam layanan pembelajaran. Kebanyakan guru mengajar di sekolah tempat anak tunagrahita (SLB/C) menggunakan metode ceramah yang membuat anak bosan belajar, namun kebosanan di sekolah dapat diatasi dengan peran keluarga untuk memaksimalkan potensi anak tunagrahita.
Cara guru mengajar di kelas itu menggunakan metode ceramah yang seharusnya tidak digunakan untuk anak-anak berkebutuhan khusus, mereka membutuhkan penanganan khusus yang berbeda dari murid normal biasanya. Guru membagi-bagi waktu untuk mengajar berbagai murid yang berbeda kelas tersebut. Biasanya guru akan memberi tugas pada kelas satu dan memintanya mengerjakan hingga selesai, kemudian memberi tugas kepada yang lainnya. Begitu juga dengan murid-murid yang lain. Terkadang guru membimbing satu murid yang dianggap paling sulit diajari dan membiarkan yang lain mengerjakan tugas mereka hingga selesai.
Berdasarkan uraian sebagaimana tersebut di atas serta hasil tes awal yang dilaksanakan diketahui bahwa 4 orang siswa, baru diketahui ada 1 orang siswa (25,00%) yang diketahui sudah mengalami tuntas belajar, dengan perolehan nilai tes formatif nilai 70 ke atas, sedangkan 3 orang siswa lainnya (75,00%) terbukti belum tuntas, dengan perolehan nilai tes formatif kurang dari nilai 70. Keadaan ini dibuktikan dengan rendahnya perolehan nilai rata-rata hasil belajar secara klasikal sebesar 57,50 dan keaktifan siswa sebesar 25,00% atau sebanyak 1 orang siswa dari jumlah keseluruhan siswa sebanyak 4 orang siswa.
Melihat keadaan tersebut sepertinya penggunaan media yang menarik dan sesuai dengan materi yang diajarkan akan turut membantu dalam proses belajar mengajar. Melalui penggunaan media diharapkan dapat mempertinggi kualitas hasil belajar siswa,karena media pengajaran merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah. Salah satu bentuk media pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media visual. Penggunaan media visual dalam pembelajaran materi telepon karena dianggap tepat karena dapat dihayati oleh siswa dengan cara dipandang.
Pembelajaran materi telepon dapat terjadi dengan efektif jika guru dapat menerapkan strategi pembelajaran yang dapat memberikan peluang kepada siswa untuk lebih aktif, kreatif, dan inovatif. Strategi tersebut diharapkan dapat membuat siswa mempunyai keyakinan bahwa dirinya mampu belajar, yang dapat memanfaatkan potensi siswa seluas-luasnya. Salah satu strategi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran materi telepon adalah dengan menggunakan alat peraga gambar.
Prinsip pembelajaran yang dimaksud adalah Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Pada hakikatnya pembelajaran ini memberi rasa nyaman dan betah kepada siswa dalam menerima pelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran dilaksanakan sedemikian rupa sehingga terdapat unsur permainan didalamnya, antara lain dalam bentuk kerjasama atau diskusi. Jadi, dalam praktiknya alat peraga gambar membantu siswa untuk berpikir kreatif tidak hanya pada aspek mata pelajaran tetapi melingkupi semuanya. Pembelajaran dengan menggunakan alat peraga gambar membantu siswa mengaitkan antara materi telepon dengan situasi dan pengalaman siswa, menuntut siswa untuk memunculkan ide-ide, mampu bekerja sama dengan teman, serta guru dapat mengetahui setiap perkembangan kemampuan siswa dalam memahani materi telepon. Penerapan alat peraga gambar di kelas akan membawa dampak terbentuknya semangat kerjasama dan menghasilkan manusia yang bersahabat dengan sesamanya serta kreatif dalam mengatasi masalah. Selain itu, suasana positif yang timbul dari penerapan pembelajaran ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencintai pelajaran, sekolah, dan gurunya. Dalam pembelajaran yang menyenangkan itu, siswa semakin termotivasi untuk belajar lebih giat.
Penelitian tindakan kelas ini menjadi bahan penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Materi Telepon Menggunakan Alat Peraga Gambar Siswa Kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020”
B. Identifikasi Masalah
Dari uraian sebagaimana tersebut di atas, dapat disimpulkan beberapa masalah yang menjadi penyebab ketidakberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran yaitu :
- Siswa tidak terlalu antusias dalam pembelajaran materi telepon sehingga kegiatan pembelajaran di kelas menjadi kurang menarik.
- Pembelajaran dengan metode ceramah membuat siswa cenderung hanya mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru sehingga siswa tidak terlibat aktif dalam pembelajaran materi telepon.
- Dalam pembelajaran belum menggunakan media yang bervariasi secara optimal.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dirumuskan masalah untuk menjadi fokus perbaikan pembelajaran adalah :
1. Bagaimana peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pembelajaran materi telepon melalui penggunaan alat peraga gambar?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pembelajaran materi telepon melalui penggunaan alat peraga gambar?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar siswa kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pembelajaran materi telepon melalui penggunaan alat peraga gambar.
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IX SLB Negeri Pembina ...................... Semester 2 Tahun Pelajaran 2019/2020 pada pembelajaran materi telepon melalui penggunaan alat peraga gambar.
E. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian perbaikan pembelajaran ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik manfaat secara teoritis maupun praktis sebagai berikut.
1. Manfaat Teoritis
Untuk mengkaji ilmu pendidikan khususnya mengenai media maupun alat peraga pembelajaran efektif yang dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya materi telepon yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali pengetahuan, meningkatkan kreatifitas serta melatih keterampilan materi telepon dengan menggunakan alat peraga berupa gambar.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan serta sebagai bahan masukan guru dalam pembelajaran materi telepon dapat menggunakan alat peraga gambar.
c. Sekolah
Dengan hasil penelitian ini pihak sekolah dapat lebih meningkatkan pemberdayaan media atau alat peraga pembelajaran yang menarik agar prestasi belajar siswa lebih baik dan perlu dicoba untuk diterapkan pada pembelajaran lainnya.
Untuk mendapatkan file lengkap, silahkan :
klik DOWNLOAD
atau hub. 081327121707 - 081327789201 terima kasih
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih