MENJADI
PENGAWAS SEKOLAH YANG PROFESIONAL DAN BERMARTABAT SIAP MENSUKSESKAN PELAKSANAAN
KURIKULUM 2013 DALAM MENYIAPKAN GENERASI EMAS 2045
 
ABSTRAK
Fokus utama kurikulum
baru yang segera diberlakukan terletak pada penciptaan pendidikan karakter,
yang diharapkan dapat menjadikan anak didik lebih memiliki kepribadian dan
menjadi manusia yang berkualitas. Pencanangan generasi emas tahun pertama juga
telah dibarengi dengan revitalisasi pendidikan karakter. Rumusan masalah dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu Bagaimana peran pengawas sekolah dalam
mengembangkan potensi-potensi yang ada di wilayah binaannya, baik bidang
akademik maupun potensi non-akademik dan bagaimana penerapan 18 nilai-nilai
kebaikan yang akan disemaikan kepada anak didik melalui pendidikan karakter
sejak dalam PAUD, bahkan sampai dengan pendidikan tinggi sebagai upaya
mendukung dan Mensukseskan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045 pada daerah binaan?.
Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah untuk mengetahui peran
pengawas sekolah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di wilayah
binaannya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik sebagai upaya
mendukung dan Mensukseskan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045, dan untuk mengetahui
penerapan 18 nilai-nilai kebaikan yang akan disemaikan kepada anak didik
melalui pendidikan karakter sejak dalam PAUD, bahkan sampai dengan pendidikan
tinggi sebagai upaya mendukung dan Mensukseskan
Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045 di
wilayah binaannya. Penelitian  ini  mengambil 
populasi  kepada  seluruh 
guru  Gugus Sungai Tandak dan
Panaladakan dengan prosentase sebanyak 45 orang guru menurut jenjang
pendidikannya 25 % berpendidikan SLTA, 15 % berpendidikan Diploma. 40 % berpendidikan
S1, dan 20 % berpendidikan S2 ke atas. Untuk 
mendapatkan  data  dan 
informasi  ini  penulis 
menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, angket,
dan wawancara. Teknik  analisis  data  menggunakan  langkah-langkah pengeditan, pentabulasian,
dan presentase. Data yang di dapat dari setiap item pertanyaan akan dibuat satu
table yang didalam langsung dibuat frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masih terjadi kekurangan 
sesuai dengan quisioner nomor 4, 7, 10, 12, 14 dan 17. Sementara,  di 
sisi  lain,  penulis 
menganggap  pengawas  terbilang sukses menjalankan tugasnya,
tercermin pada quisioner nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8,  9, 
11,  13, 15, 16,  18, 19 dan 20. Meskipun dengan catatan,
keberhasilan yang  diraih  masih 
jauh  dari  sempurna, 
dikarenakan  pengerjaan  tugas pokok 
pengawas  dilakukan  tidak 
secara  kontinu  sehingga 
tidak  ada kontinuitas  peningkatan 
mutu  pengajar  dan 
sekolah  secara berkesinambungan
khususnya dalam upaya meningkatkan peran pengawas
sekolah yang profesional dan bermartabat siap mensukseskan pelaksanaan
kurikulum 2013 dalam menyiapkan generasi emas.
Kata Kunci :
pengawas sekolah, kurikulum 2013, generasi emas
BAB I
PENDAHULUAN
A.  
Latar
Belakang Masalah 
Tugas pendidikan adalah
mengupayakan agar anak bisa mengenal potensi dirinya, sedangkan pendidikan
berperan memberikan fasilitas agar mereka dapat mengembangkan potensinya, baik
bidang akademik maupun potensi non-akademik, seperti seni dan olah raga. Secara
akademis, riset membuktikan bahwa setiap anak lahir dengan potensinya
masing-masing. Ada kata-kata bijak menyebutkan, "Jadikan anak
sesuai dengan potensinya, bukan sesuai dengan harapan orang
tua." Perlu juga dipahami, bahwa potensi itu adalah bawaan dari lahir,
namun ada juga produk dari proses pendidikan. Jika anak mempunyai bakat tetapi
tidak dididik dengan tepat, maka potensinya tidak akan tumbuh dan berkembang
optimal. Demikian sebaliknya, jika anak tidak berbakat tetapi dipaksakan oleh
guru atau orang tuanya, potensinnya pun tidak akan tumbuh dengan baik. Pasti
akan ada konflik internal dalam jiwa si anak. Karena itulah, harus serasi dan
seimbang antara potensi bawaan anak dengan proses pendidikannya.
Fokus utama kurikulum baru yang segera diberlakukan terletak
pada penciptaan pendidikan karakter, yang diharapkan dapat menjadikan anak
didik lebih memiliki kepribadian dan menjadi manusia yang berkualitas. Sehingga
kelak tidak ada lag! tawuran antarpelajar, pergaulan bebas, serta narkoba,
karena telah tercipta anak didik yang berkarakter dan memiliki moral yang baik,
dan menjadi Generasi Emas pada 2045.
Momentum Hari Pendidikan
Nasional Tahun 2012 dijadikan sebagai ajang me-launching program baru pemerintah untuk mencetak Generasi Emas 2045
yang diproyeksikan akan menjadi hadiah bagi 100 tahun kemerdekaan Indonesia. “Tahun
ini kami canangkan sebagai masa ‘menanam’ generasi emas tersebut. Dari
2012-2035, Indonesia mendapat bonus demografi, dimana jumlah penduduk usia
produktif paling tinggi di antara usia anak-anak dan orang tua”. Sebagaimana
sambutan yang disampaikan Mendikbud Muhammad Nuh saat peringatan Hardiknas
2012.
Bonus demografi yang
diungkapkan ole M. Nuh adalah kondisi populasi masyarakat dimana jumlah
penduduk usia muda lebih bayak dibandingkan dengan penduduk usia tua. Kondisi
yang disebut sebagai Bonus Demografi ini akan berlangsung antara tahun 2012 –
2035. Dari data yang diperoleh Badan Pusat Statistik 2011 bahwa jumlah anak
usia 0-9 tahun mencapai 45,93 juta, sedangkan anak usia 10-19 tahun berjumlah
43,55 juta jiwa. Mereka inilah anak-anak kader Generasi Emas 2045, karena
nantinya pada 2045 mereka yang berusia 0-9 tahun akan berusia 35-45 tahun dan
yang berusia 10-19 tahun akan berusia 45-54 tahun. Dan memang orang-orang usia
ini lah yang nantinya akan menjadi pemegang pemerintahan dan roda kehidupan di
Indonesia.
Secara historis, kebangkitan
bangsa pertama kalinya digaungkan pada hari kemerdekaan Indonesia pada 17
Agustus 1945. Lalu, lahirlah generasi yang mengisi pembangunan. Saat ini,
Indonesia akan menuju kebangkitan kedua, yaitu 100 tahun Indonesia merdeka pada
tahun 2045. Inilah yang melatarbelakangi kebangkitan generasi emas. Inilah saat
yang tepat bagi pendidikan untuk berperan menciptakan generasi emas Indonesia.
Ini adalah momentum sangat tepat bagi para pemangku kepentingan pendidikan
untuk menata dengan sebaik-baiknya pendidikan berkualitas. 
Pencanangan generasi emas
tahun pertama juga telah dibarengi dengan revitalisasi pendidikan karakter.
Mengintegrasikan (kembali) pendidikan dan kebudayaan merupakan langkah sangat
tepat, dengan harapan pendidikan akan melahirkan anak yang berbudaya sehingga
jika disatukan akan serasi antara proses dan produk. Namun, dalam hal ini,
budaya hendaknya tidak serta merta dimaknai secara sempit, tetapi lebih luas
lagi, seperti budaya sopan santun, budaya pemanfaatan teknologi dengan bijak.
Berdasarkan hasil kajian yang mendalam, telah ditetapkan 18 nilai-nilai
kebaikan yang akan disemaikan kepada anak didik melalui pendidikan karakter.
Jika nilai-nilai ini disemaikan sedini mungkin, sejak dalam PAUD, bahkan sampai
dengan pendidikan tinggi, maka diharapkan tersemailah perilaku-perilaku
berkarakter dan berbudaya yang baik, dan juga telah menyusun dan terus-menerus
melakukan evaluasi terhadap tahap-tahap grand design generasi emas Indonesia.
Akan lebih sempurna hasilnya jika terdapat ada kerja sama masyarakat dan
pemerintah. Bagi anak didik, jangan berpikir dirinya sebagai obyek, tetapi
sebagai subyek yang berperan aktif atas dukungan dan fasilitas yang telah
disediakan oleh pemerintah, orangtua, maupun masyarakat.
Dari uraian sebagaimana latar
belakang di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun sebuah karya tulis
ilmiah dengan judul “Menjadi Pengawas Sekolah yang Profesional dan Bermartabat
Siap Mensukseskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas
2045”.
B.   
Rumusan
Masalah 
Dari penjelasan sebagaimana
latar belakang masalah di atas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
penulisan karya tulis ilmiah ini, yaitu 
1.     Bagaimana
peran pengawas sekolah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada di wilayah
binaannya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik sebagai upaya
mendukung dan Mensukseskan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045?
2.     Bagaimana
penerapan 18 nilai-nilai kebaikan yang akan disemaikan kepada anak didik
melalui pendidikan karakter sejak dalam PAUD, bahkan sampai dengan pendidikan
tinggi sebagai upaya mendukung dan Mensukseskan
Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045 pada
daerah binaan?
C.  
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di
atas, maka tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut
:
1.     Untuk
mengetahui peran pengawas sekolah dalam mengembangkan potensi-potensi yang ada
di wilayah binaannya, baik bidang akademik maupun potensi non-akademik sebagai
upaya mendukung dan Mensukseskan
Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045
2.     Untuk
mengetahui penerapan 18 nilai-nilai kebaikan yang akan disemaikan kepada anak
didik melalui pendidikan karakter sejak dalam PAUD, bahkan sampai dengan
pendidikan tinggi sebagai upaya mendukung dan Mensukseskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas
2045 di wilayah binaannya.
D.  
Manfaat
Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan
dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1.    Manfaat
Praktis 
Diharapkan penulisan karya
tulis ilmiah ini dapat menjadi sumbangsih dalam peningkatan peran serta
pengawas dalam Mensukseskan Pelaksanaan Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan
Generasi Emas 2045 khususnya pada daerah binaan penulis secara pribadi maupun
para pembaca khususnya pengawas sekolah lain dalam wilayah binaannya
masing-masing.
2.    Manfaat
Teoritis
a.    Guru
Dapat
dijadikan acuan dalam meningkatkan kemampuan dalam menerapkan kurikulum 2013
b.    Kepala
Sekolah
Dapat
dijadikan pedoman bagi penilaian kinerja guru pada sekolahnya masing-masing
khususnya dalam menerapkan pelaksanaan kurikulum 2013
c.    Pengawas
Sekolah 
Sebagai bahan
perbandingan dalam kegiatan supervisi kepengawasan baik akademik maupun
manajerial dalam upaya menerapkan pelaksanaan kurikulum 2013 khususnya pada
wilayah binaannya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,
Abu, Sosiologi Pendidikan, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 1982 
Anita
Lie. 2007. Kooperatif Learning (Mempraktikkan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas). Jakarta: Grasindo
Arikunto,  Suharsimi, 
Organisasi  dan 
Administrasi  Pendidikan  Teknologi 
Dan Kejuruan, Jakarta: Rajawali, 1990 
Arikunto,
Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002 
Badan
PSDMP dan PMP, 2013. Buku Kegiatan
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah,
Dan Guru Inti. Jakarta : Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
Blog  Pengawas 
Sekolah,  36  Kompetensi  Inti 
Yang  Harus  Dikuasai 
Pengawas Agar  Menjadi  Pengawas 
Sekolah  Yang Profesional.(online),  Artikel Tersedia: http:// pengawas20.
wordpress.com, 27 Mei 2014.
Hamalik,
Oemar, Kurikulum Dan Pembelajaran,
Jakarta: Bumi Aksara, 2009 
Keputusan
Menteri Pendaya-gunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor 118/1996,
tanggal 30 Oktober 1996 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya.
Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas sekolah/Madrasah.
Sudjana,
Nana. 2012a. Pengawas dan Kepengawasan:
Memahami Tugas Pokok, Fungsi, Peran dan Tanggung Jawab Sekolah. Bekasi:
Binamitra Publishing.
ANGKET PENELITIAN
Kepada
Yth. 
Bapak/Ibu
……………..
Di
Tempat 
Pengantar
Dalam  rangka 
mengembangkan  ilmu  pengetahuan 
dan  dalam menyelesaikan  karya 
ilmiah  tentang  Peran Pengawas
Sekolah yang Profesional dan Bermartabat Siap Mensukseskan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045, penulis
sangat mengharapkan Bapak/Ibu untuk memberikan jawaban dan informasi yang
sesuai dengan  keadaan  yang 
sebenarnya  tentang  pelaksanaan 
supervisi  oleh pengawas sekolah
di Gugus ……………. Dan ……………….. sebagai upaya Peran Pengawas
Sekolah yang Profesional dan Bermartabat Siap Mensukseskan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045. Data  yang 
bapak/ibu  berikan  semata-mata 
untuk  penelitian  dan 
tidak hubungannya  dengan  nama 
baik  atau  hal-hal 
yang  dapat  merugikan 
berkenaan dengan tugas bapak/ibu.  Atas 
bantuan  dan  partisipasinya,  saya 
mengucapkan  terima  kasih 
yang sebesar-besarnya. 
Semoga  Allah  swt 
senantiasa  memberikan  rahmat 
dan keberkahan hidup Bapak/Ibu dalam menjalankan tugas mulia sehari-hari
amin. 
ANGKET UNTUK GURU DAN
KEPALA SEKOLAH
“Peran Pengawas
Sekolah yang Profesional dan Bermartabat Siap Mensukseskan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045”
Petunjuk
Pengisian: 
1.  Isilah Identitas Bapak/Ibu dengan jelas 
2.  Berilah 
tanda  check  list 
(√)  pada  pernyataan 
yang  menurut Bapak/Ibu  benar, 
dengan  kriteria  pilihan: 
SL  (Selalu),  SR 
(Sering), KK (Kadang-kadang), TP (Tidak Pernah) 
BIODATA GURU / KEPALA
SEKOLAH
Nama                                 :      ……………………………………………………
Jenis Kelamin 
                  :      ……………………………………………………
Alamat                               :      ……………………………………………………
Tugas Mengajar* 
             :      ……………………………………………………
Status Kepegawaian          :      ……………………………………………………
Pendidikan Terakhir          :      ……………………………………………………
*Guru
kelas atau guru bidang studi
| 
No | 
Indikator | 
SL | 
SR | 
KK | 
TP | 
| 
1 | 
Pengawas sekolah mengadakan rapat
  dengan bapak/ibu guru untuk kegiatan supervisi yang akan dilaksanakan |  |  |  |  | 
| 
2 | 
Pengawas memeriksa daftar hadir
  guru dan menanyakan alasan apabila bapak/ibu tidak hadir |  |  |  |  | 
| 
3 | 
Pengawas membuat jadwal pelaksanaan
  supervisi dalam tiap semester |  |  |  |  | 
| 
4 | 
Pengawas menginformasikan terlebih
  dahulu Sebelum berkunjung ke sekolah. |  |  |  |  | 
| 
5 | 
Pengawas  memberikan 
  bantuan kepada  guru  jika 
  mengalami kesulitan  dalam  proses 
  belajar mengajar |  |  |  |  | 
| 
6 | 
Pengawas  memberikan pembinaan  dan 
  pengawasan dalam  usaha  peningkatan 
  mutu pendidikan sekolah |  |  |  |  | 
| 
7 | 
Pengawas  mengadakan kunjungan  kelas 
  (supervisi kelas) pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar |  |  |  |  | 
| 
8 | 
Pengawas  mendiskusikan metode-metode  mengajar kepada guru |  |  |  |  | 
| 
9 | 
Pengawas  menggunakan instrumen  supervisi 
  dalam melaksanakan  tugas
  supervisinya |  |  |  |  | 
| 
10 | 
Pengawas  memberikan bimbingan dan penilaian dalam
  penyusunan  satuan pembelajaran (RPP) |  |  |  |  | 
| 
11 | 
PeningkatanPengawas  senantiasa memberikan
  bimbingan/informasi  baru kepada guru
  mengenai masalah mutu pendidikan |  |  |  |  | 
| 
No | 
Indikator | 
SL | 
SR | 
KK | 
TP | 
| 
12 | 
Pengawas  memberikan pengetahuan  dan 
  keterampilan kepada guru |  |  |  |  | 
| 
13 | 
Pengawas  menjalin 
  hubungan yang  baik  dengan 
  guru  dalam melaksanakan  program supervisi |  |  |  |  | 
| 
14 | 
Pengawas  membantu 
  guru  agar dapat  memberi 
  informasi  yang
  seluas-luasnya  kepada masyarakat  tentang 
  kemajuan sekolah |  |  |  |  | 
| 
15 | 
Pengawas  menciptakan hubungan  yang 
  harmonis dengan pihak sekolah |  |  |  |  | 
| 
16 | 
Pengawas  memberikan kesempatan  kepada 
  guru  untuk mempraktekkan  gagasan 
  baru bagi kegiatan belajar mengajar |  |  |  |  | 
| 
17 | 
Pengawas  menyiapkan 
  sumbersumber  atau  unit-unit pengajaran  bagi 
  keperluan guru-guru |  |  |  |  | 
| 
18 | 
Pengawas  membantu mengembangkan  dan memperbaiki teknik pengajaran,
  baik  secara  individual, 
  maupun secara  bersama  bersama 
  para guru |  |  |  |  | 
| 
19 | 
Pengawas  mengorganisasi  dan bekerja 
  dengan  guru  dalam program revisi kurikulum |  |  |  |  | 
| 
20 | 
Pengawas  memberikan
  motivasi  pada  guru 
  untuk meningkatkan cara mengajar |  |  |  |  | 
Bab 2, 3, 4 dan 5 bila berminat silahkan klik DOWNLOAD
terima kasih.
 






