PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA DI KELUARGA DAN MASYARAKAT DENGAN
PRESTASI PENDIDIKAN
DI SMP DARUSSALAM CIMANGGU
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan
memegang peranan penting dalam upaya mengangkat harkat dan martabat manusia
dalam kancah kehidupan guna mencapai status kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya. Pendidikan juga
memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan
merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan konstitusi, serta sarana
dalam membangun watak bangsa.
Pendidikan
juga merupakan salah satu sarana yang sangat penting karena sebagai salah satu
sarana dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana tujuan
Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3
berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (UU RI No 20
Tahun 2003:12).
Dengan adanya pemberlakuan UU No 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional yang mencakup tentang hak peserta didik pada tingkat
satuan pendidikan dimana anak didik berhak untuk mendapatkan pendidikan agama
sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama,
maka Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi salah satu mata pelajaran yang harus
dimasukan dalam kurikulum sekolah khsusnya untuk memenuhi hak bagi siswa-siswa
yang beragama Islam. Oleh karena itu
PAI termasuk mata pelajaran yang sudah seharusnya juga diketahui tingkat
keberhasilannya sebagai mana mata pelajaran lainnya.
Menurut
Zakiah Darojat (1997:41), pendidikan Islam bertujuan untuk membuat kepribadian
seseorang menjadi insan kamil dengan pola takwa. Insan
kamil, artinya manusia utuh jasmani dan rohaninya dapat berkembang dan
hidup secara wajar dan normal karena ketakwaannya kepada Alloh SWT. Hal ini
mengandung arti bahwa PAI itu diharapkan mampu menghasilkan manusia yang
berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang melakukan dan mengamalkan
Agama Islam baik bagi yang berhubungan dengan Alloh maupun hubungan antar
sesamanya.
Berkaitan dengan pernyataan diatas Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an
Surat Al Mujadalah Ayat 11:
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu,
maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu
dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan
Ayat di
atas menjelaskan bahwa betapa pentingnya arti pendidikan bagi manusia. Allah
meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu
pengetahuan. Yang dimaksud dengan ilmu disini yaitu semua ilmu pengetahuan yang
bermanfaat untuk kemaslahatan dunia dan akhirat.
Secara umum
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Agama Islam.
Ajaran-ajaran tersebut terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadis yang tertuang dalam
tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu akidah, syariah dan akhak. Akidah merupakan
penjabaran dari konsep iman; syariah merupakan penjabaran dari konsep Islam
dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari
ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian ke-Islaman, termasuk
kajian yang terkait dengan ilmu teknologi serta seni budaya.
Mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk
menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana
peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga menekankan keutuhan dan keterpaduan
antara ranah kognitif, psikomotor dan afektifnya.Tujuan diberikannya mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah untuk membentuk peserta didik yang
beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki pengetahuan yang luas tentang
Islam dan berakhalkul karimah. Oleh karena itu semua mata pelajaran hendaknya
seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam. Mengenai tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Menengah Umum adalah terbentuknya peserta didik yang
memiliki akhlak mulia (Depdiknas, 2003:2). Tujuan inilah yang sebenarnya
merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, pendidikan
akhlak adalah jiwa dari Pendidikan Agama Islam. Sejalan dengan ini maka semua
mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkan haruslah mengandung muatan
pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah memperhatikan akhlak atau tingkah
laku peserta didiknya baik terhadap Allah, yang diwujudkan dalam bentuk ibadah
maupun terhadap alam seisi-NYA termasuk manusia sebagai interaksi sosial yang
diwujudkan dalam bentuk muamalah. Lebih jauh, akhlak bukan saja berfungsi
sebagai pengendali diri secara pribadi, tetapi juga sebagai standar untuk
tinggi rendahnya suatu peradaban manusia.
Keluarga
adalah kelompok sosial pertama di mana anak mengenal ayah, ibu dan
saudara-saudara lainnya. Di dalam keluarga inilah akan terbentuk kepribadian
dari watak anak. Dalam hal ini tentu saja peranan ayah dan ibu sangat menentukan mereka berdualah
yang memegang tanggung jawab seluruh keluarga.
Setiap
orang tua yang bertanggung jawab juga memikirkan dan mengusahakan agar
senantiasa tercipta dan terpelihara suatu hubungan antara orang tua dengan anak
yang baik, efektif dan menambah kebaikan dan keharmonisan hidup dalam keluarga.
Sebab telah menjadi bahan kesadaran para orang tua bahwa hanya dengan hubungan
yang baik kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan dengan efektif dan dapat
menunjang terciptanya kehidupan keluarga yang harmonis (Basri, 2004 : 85).
Masyarakat
sebagai kelanjutan dari keluarga merupakan faktor yang juga berperan terhadap
pendidikan anak. Tidak bisa diremehkan bahwa keluarga dan masyarakat merupakan
salah faktor penentu keberhasilan pendidikan anak.
"Keluarga merupakan lembaga pemdidikan yang bersifat
informal yaitu pendidikan yang tidak mempunyai program yang jelas dan resmi,
selain itu keluarga juga merupakan lembaga yang bersifat kodrati, karena
terdapatnya hubungan darah antara pendidik dan anak didiknya" (Soewarno,
1992: 66-67). Didalamnya selain ada ayah dan ibu juga ada anak yang menjadi
tanggung jawab orang tua. Menurut M. Arifin (1995: 74) bahwa keluarga adalah
persekutuan hidup terkecil dari masyarakat yang luas. Keluarga merupakan ladang
terbaik dalam penyemaian nilai-nilai agama. Pendidikan dan penanaman
nilai-nilai agama harus diberikan kepada anak sedini mungkin salah satunya
melalui keluarga sebagai tempat pendidikan pertama yang dikenal oleh anak.
Menurut Zuhairini dkk (1995: 182) bahwa pendidikan keluarga merupakan lembaga
pendidikan pertama, tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan
bimbingan dari orang tua atau anggota keluarga lainnya.
Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar
kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak
lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikan (orang tua dan anggota lain).
Manusia dalam menuju kedewasaannya memerlukan bermacammacam proses yang
diperankan oleh bapak dan ibu dalam lingkungan keluarga. Keluarga merupakan
wadah yang pertama dan dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengalaman
empiris membuktikan bahwa institusi lain diluar keluarga tidak dapat
menggantikan seluruhnya peran lembaga bahkan pada institusi non keluarga,
seperti play group sangat mungkin adanya beberapa nilai yang negatif yang
berpengaruh jelek bagi pembentukan dan pendidkan anak terutama pendidikan
akhlak (Faiz, 2001: 70). Kesadaran orang tua akan peran dan tanggung jawabnya
selaku pendidik pertama dan utama dalam keluarga sangat diperlukan. Tanggung
jawab orang tua terhadap anak tampil dalam bentuk yang bermacam-macam.
Konteknya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua
adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Bagi anak orang tua adalah
model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai model seharusnya orang tua
memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku
orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Oleh karena itu Islam
mengajarkan kepada orang tua agar selalu mengajarkan sesuatu yang baik baik
saja kepada anak mereka.
Dari latar belakang permasalahan tersebut di atas penulis
tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Agama di
Keluarga dan Masyarakat dengan Prestasi Pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu.
B.
Definisi Operasional
Untuk
menghindari salah penafsiran dan meluasnya permasalahan maka peneliti akan
menjelaskan kata-kata yang ada dalam judul penelitian ini, yaitu:
1.
Hubungan
Berasal dari kata "Hubung" mendapat
akhiran "an" yang berarti keadaan berhubungan atau dihubungkan (Poerwadarminta,
2005 : 425).
2.
Pelaksanaan
Pendidikan Agama
Adalah tindakan bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama
menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran agama
tersebut (Marimba : 20)
3.
Keluarga
Yang dimaksud keluarga disini adalah "ibu,
bapak dengan anak-anaknya".
4.
Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama (Majid :
15)
5.
Prestasi
Pendidikan
Adalah hasil diperoleh karena adanya aktivitas pendidikan
yang telah dilakukan (Majid : 25)
6.
SMP
Darussalam Cimanggu
Adalah suatu sekolah formal tingkat menengah yang
bercirikan Islam yang berada di wilayah kecamatan Cimanggu.
Dapat
diambil suatu pengertian dari judul di atas Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Agama Di Keluarga Dan Masyarakat Dengan
Prestasi Pendidikan Di SMP Darussalam Cimanggu adalah keadaan tindakan suatu program dalam bidang
agama disuatu lingkungan keluarga dan masyarakat dengan hasil yang diperoleh
pada bidang pendidikan di sebuah sekolah swasta yang bercirikan Islam dan
berada di kecamatan Cimanggu.
C.
Rumusan Masalah
Dari latar
belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang menjadi pokok
penelitian dalam skripsi ini adalah :
1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan keluarga
dan masyarakat di SMP Darussalam Cimanggu ?
2. Bagaimana prestasi pendidikan di SMP
Darussalam Cimanggu
3. Adakah hubungan antara pelaksanaan
pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP
Darussalam Cimanggu ?
D.
Tujuan Penelitian
Tujuan yang
hendak dicapai pada penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan
keluarga dan masyarakat di SMP Darussalam Cimanggu.
2. Untuk mengetahui prestasi pendidikan di di
SMP Darussalam Cimanggu.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi
pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu.
E.
Manfaat Penelitian
Beberapa
manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah
a. Sebagai pijakan referensi bagi kelanjutan
pembahasan tentang pendidikan agama.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam menambah
khasanah keilmuan Islam dalam bidang efektivitas pendidikan agama dengan
prestasi pendidikan.
c. Menambah wawasan dan cakrawala dan
keilmuan bagi penulis
F.
Telaah Pustaka
Telaah
pustaka adalah suatu uraian hasil mengkaji atau mempelajari, memeriksa,
menyelidiki, memikirkan (mempertimbangkan) menguji, menelaah pustaka yang ada
relevansinya. Dalam hal ini akan dijelaskan beberapa teori yang ada hubungannya
dengan judul skripsi Hubungan
Efektivitas Pendidikan Agama Di Keluarga Dan Masyarakat Dengan Prestasi
Pendidikan Di SMP Darussalam Cimanggu. Telaah pustaka penelitian dan penyusunan
skripsi. Beberapa buku primer yang digunakan sebagai dasar pemikiran penyusunan
skripsi :
- Tahapan Mendidik Anak (Teladan Rosululloh )
Karya Jamaal Abdur Rahman diterbitkan oleh
Irsyad Baitus Salam Bandung tahun 2005 mengupas tentang contoh dan teladan
Rosululloh dalam mendidik dan membimbing anak yang tertuang dalam hadist-hadistnya.
Merupakan panduan bagi para orang tua dan pendidik dalam mendidik dan
membimbing putra-putri dan anak didiknya agar menjadi anak shalih.
- Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan).
Karya
Dr. Kartini Kartono diterbitkan oleh CV Mandar Maju Bandung tahun 2007 mengupas
tentang kedudukan ilmu jiwa anak dan sejarahnya, memasuki dunia anak-anak, pertumbuhan, perkembangan dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, pembagian fase-fase perkembangan dan
prinsip-prinsip perkembangan.
- Psikologi agama
(memahami perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip
psikologi)
Karya Prof, Dr. H. Jalaludin diterbitkan
oleh PT. Raja Grafindo Persada Jakarta tahun 2007 mengupas tentang psikologi
agama sebagai disiplin ilmu, perkembangan psikologi agama, perkembangan jiwa
keagamaan pada anak dan remaja, perkembangan jiwa keagamaan pada orang dewasa
dan usia lanjut, agama dan kesehatan mental.
- Berbakti kepada Ibu Bapak,
Karya Suad
Muhammad Faraj mengupas
tentang berbuat baik kepada orang tua adalah perkara yang agung dan mengutamakan
keduanya memang merupakan hal yang seharusnya. Hubungan antara anak dan orang tua
senantiasa dapat dilakukan walaupun kedua orang tua telah wafat, yaitu dengan
memohonkan bagi mereka rahmat dan ampunan dari Alloh SWT, melaksanakan janji
mereka, menghormati sahabat mereka dan tetap menyambung silaturahmi yang telah
mereka jalin sebelum wafat.
- Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak.
Karya Monly P. Satiadarma dicetak oleh
Pustaka Populer Obor Jakarta tahun 2007 mengupas tentang persepsi mendorong
seseorang untuk memperoleh apa yang dipersepsikan. Jika orang tua
mernpersepsikan anaknya berkembang dengan baik, maka si anak akan berkembang
dengan baik pula.
- Sedangkan literatur karya ilmiah yang
dijadikan bahan acuan oleh penulis adalah Skripsi dengan judul ” Hubungan antara penggunaan metode An-Nahdliyah dengan hasil
belajar Pendidikan Agama Islam Sub. Bidang studi baca tulis Al-Quran studi
kasus di SDN Tambakreja 02 Cilacap tahun 2008”, Karya Ma’ruf Mahasiswa IAIIG Cilacap
fakultas Tarbiyah, walaupun tidak relevan dengan judul yang penulis ambil
namun penulis hanya memakai sebagai bahan panduan saja.
G.
Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian ini,
penulis menggunakan metode penelitian lapangan (telaah lapangan) dengan
analisis data kuantitatif. Penulis mengambil penelitian siswa SMP
Darussalam Cimanggu Kecamatan
Cimanggu Kabupaten Cilacap.
1.
Langkah-langkah Penelitian
a.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (telaah lapangan) dengan analisis data kuantitatif. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
korelasional. Dalam ilmu statistik korelasi adalah hubungan antara dua variabel
atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel
atau beberapa variabel lainnya. Teknik penghitungan korelasinya
menggunakan teknik korelasi product
moment.
b.
Lokasi Penelitian
Lokasi dalam
penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SMP Darussalam Cimanggu dengan
pertimbangan bahwa penulis bekerja di sekolah tersebut.
c.
Objek Penelitian
Objek penelitian
ini adalah pelaksanaan pendidikan agama dikeluarga dan masyarakat di SMP Darussalam Cimanggu.
d.
Variabel Penelitian
Yang menjadi variabel penelitian ini adalah
pelaksanaan pendidikan agama dikeluarga dan masyarakat sebagai variabel
independen (x) dan prestasi pendidikan
sebagai variabel dependen (y).
e. Menentukan
Subyek Penelitian
1)
Populasi
Adalah keseluruhan subyek penelitian. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
penelitian mengambil populasi keluarga dan siswa SMP Darussalam
Cimanggu. Populasi yang diambil oleh peneliti adalah kelas VII yang terdiri
dari 2 kelas yaitu kelas VII A berjumlah 20 siswa dan kelas VII B berjumlah 24
siswa jadi jumlah keseluruhan populasi yang diambil adalah 64 siswa.
2)
Sampel
Sampel adalah sebagian individu yang
diselidiki. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini, Dr. Suharsimi Arikunto memberi pedoman yang
kiranya dapat dipakai sebagai acuan, yaitu : “Apabila subjeknya kurang dari 100
orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian
populasi, sedangkan jika jumlahnya lebih dari 100 orang dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% atau 20-25%.
3)
Teknik Sampling
Teknik
sampling adalah suatu penelitian yang tidak meneliti semua objek, seluruh situasi atau peristiwa
rnelainkan hanya sebagian saja dari objek-objek, situasi-situasi, atau
peristiwa-peristiwa itu.
f.
Menentukan Teknik Pengumpulan Data
Untuk
mencapai penelitian yang valid harus menggunakan sumber-sumber yang bisa dipercaya. Oleh karena itu peneliti
kemukakan beberapa metode penelitian yang ada kaitannya dengan pengumpulan
data-data penelitian, yaitu :
1)
Metode Angket
Yaitu
cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah
daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
2)
Metode Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan secara
sistematis, fenomena-ferlomena yang diselidiki.
3)
Metode Dokumentasi
Yaitu
mencari data mengenai
hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
2.
Analisis Data
Setelah data terkumpul. maka langkah
selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Dalam analisis ini peneliti
menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahapan analisanya serta
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Analisis
Pendahuluan
Analisis
pendahuluan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan tabel-tabel distribusi
frekuensi atau pembagian kekerapan, keseringan secara sederhana untuk setiap
variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam analisis ini peneliti memasukkan
data-data yang terkumpul ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan
perhitungan dalam pengolahan data selanjutnya.
dapun kriteria kuantifikasi yang digunakan adalah
sebagai berikut :
1) Alternatif a, diberi skor 4 dengan
interval 61 - 80
2) Alternatif b, diberi skor3 dengan interval
41 - 60
3) Alternatif c, diberi skor 2 dengan
interval 21- 40
4) Alternatif d, diberi skor I dengan
interval 0 – 20
b. Analisis
Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji
kebenaran hipotesis yang diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah melalui
pengolahan data yang ada hubungan antara variable independen
(x) dengan variable dependen (y) yang dicari melalui teknik korelasi product moment untuk data tunggal.
Menurut Drs. Anas Sudijono dalam bukunya
Pengantar Statistik Pendidikan disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengantar
Korelasi Product Moment adalah : roduct
Moment correlation atau lengkapnya Product
Of The Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi
antara dua variabel yang kerap kali digunakan, disebut Product Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh
dengan cara mencari hasil kali perkalian dari moment-moment variabel yang
dikorelasikan.
Rumusnya adalah :
Keterangan :
Rxy : Angka indeks korelasi antara variable x dan variable y
Ã¥xy : Jumlah
dari hasil perkalian antara deviasi skor-skor variabel x (yaitu : x) dari deviasi dari skor-skor variable y (yaitu: y)
SDx : Deviasi standar dari variabel -x
SDy : Deviasi standar dari variabel y
N : Jumlah responden
c. Analisis
Lanjut
Interprestasi atau penafsiran terhadap
angka indeks korelasi yang telah
diperoleh dari perhitungan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1) Interprestasi terhadap angka indeks
korelasi “r” product moment itu
dilakukan dengan cara kasar atau sederhana.
2) Interprestasi diberikan dengan terlebih
dahulu berkonsultasi pada tabel “r” product
moment.
Penelitian akan memberikan interprestasi
dengan cara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan menggunakan pedoman sebagai berikut : dengan
melihat tabel nilai “r” product moment maka peneliti harus membandingkan besarnya rxy
dengan rt. Nilai rt sama dengan nilai
Keterangan :
N : Jumlah
sample penelitian
nr
: Jumlah
Variabel
Dengan demikian, jika
nilai rxy adalah lebih kecil dari pada nilai rt baik pada
taraf signifikan 5% maupun l%, maka hipotesis kerja ditolak, sedangkan
hipotesis nihil diterima. Artinya
tidak terdapat hubungan antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan
masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu, Kabupaten
Cilacap. Tetapi jika nilai rxy lebih besar dari pada rt
baik pada taraf signifikan 5% maupun lebih, maka hipotesis kerja diterima,
sedangkan hipotesis nihil ditolak. Artinya
terdapat korelasi antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan
masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu
H.
Hipotesis
Hipotesis merupakan pemecahan sementara
atas masalah penelitian atau prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan
untuk memperjelas masalah yang diteliti. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto
Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara (Arikunto, 1998 : 67).
Untuk memecahkan permasalahan tersebut
diatas, penulis rnengajukan hipotesis sebagai berikut :
- Hipotesis
Kerja
“Ada hubungan antara pelaksanaan
pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP
Darussalam Cimanggu”.
- Hipotesis
Nihil
Tidak ada hubungan antara pelaksanaan
pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP
Darussalam Cimanggu." Dengan demikian dapat ditentukan apabila hipotesis
kerja terbukti, maka hipotesis ditolak, artinya ada hubungan antara efektifitas
pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP
Darussalam Cimanggu. Dan sebaliknya hipotesis kerja tidak terbukti, maka
hipotesis nihil diterima artinya tidak ada hubungan antara efektifitas
pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP
Darussalam Cimanggu.
I.
Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima
bab pokok, disamping dari halaman judul, pengesahan, moto, persembahan, daftar
isi dan lampiran :
BAB I : Pendahuluan, terdiri dari latar belakang
masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
telaah pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II : Kajian Teori yang akan membahas tentang pelaksanaan
pendidikan agama di keluarga dan masyarakat,
prestasi pendidikan dan hipotesis.
BAB III :
Metode penelitian..
BAB IV :
Analisis, bab yang akan menguraikan hasil
penelitian kemudian di analisis.
BAB V : Merupakan bagian akhir dari bagian utama
yang berisi penutup. Pada bab ini diuraikan kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian akhir penulisan skripsi ini adalah daftar
pustaka dan lampiran.