BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar untuk memanusiakan manusia. Oleh sebab itu, untuk menuju ke arah pendewasaan manusia perlu adanya bimbingan yang optimal. Optimalisasi pendewasaan seseorang sangat dipengaruhi oleh faktor pembawaan dan lingkungan.
Mengingat optimalisasi pendewasaan seseorang dipengaruhi oleh kedua faktor tersebut, guru sering mengalami masalah dalam kegiatan pembelajaran. Namun tidak semua guru mampu merasakan adanya masalah, meskipun tidak mustahil semua guru mempunyai masalah yang berkaitan dengan praktik pembelajaran yang dikelolanya. Bahkan mungkin ada guru yang mendiamkan saja saat masalahnya, meskipun ia sendiri merasakan adanya sesuatu yang tidak beres dikelasnya, yang memerlukan perbaikan segera. Dampak dari sikap itu sangat jelas, yaitu penurunan kualitas pembelajaran. Agar mampu merasakan dan mengungkapkan adanya masalah, seorang guru dituntut jujur pada diri sendiri dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya. Berbekal kejujuran dan kesadaran tersebut, peneliti mencoba merenung, merefleksikan diri dan akhirnya mencoba mengidentifikasi masalah yang terjadi dalam pembelajaran yang dilakukan.
Keberhasilan pembelajaran ditunjukkan dengan dikuasainya materi pembelajaran siswa. Tercapainya tujuan pembelajaran siswa dapat diukur dengan tes hasil pembelajaran atau formatif. Temuan di lapangan, di tempat peneliti bertugas menunjukkan adanya kesenjangan antar harapan dan kenyataan. Pada studi awal pembelajaran IPA materi “Struktur Bahan”, hasil dari tes formatif menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan materi yang diajarkan. Ini dapat ditunjukkan hanya lima siswa dari 25 siswa yang mengikuti tes formatif dapat mencapai tingkat penguasaan materi 70% ke atas.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan hal tersebut, peneliti meminta bantuan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan. Dari hasil diskusi terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu :
Rendahnya motivasi belajar siswa
Rendahnya minat belajar siswa
Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran IPA yang berdampak hasil belajar rendah.
Analisis Masalah
Melalui refleksi diri, kaji literatur, dan diskusi dengan supervisor, kepala sekolah dan teman sejawat dapat diketahui bahwa faktor penyebab rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran, dan rendahnya motivasi serta minat belajar siswa adalah :
Model pembelajaran yang diambil tidak tepat
Penjelasan materi terlalu cepat, sehingga kurangnya model dialog yang interaktif, efektif dan kreatif.
Guru tidak mampu mengembangkan model dialog yang efektif, aktif dan kreatif.
Kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung
Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi
Sadar akan hal tersebut agar tidak berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar selanjutnya, dengan refleksi diri dan mendiskusikan dengan teman sejawat peneliti termotivasi untuk melakukan upaya untuk memperbaiki pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah, maka penulis dapat mengambil kesimpulan rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu Apakah penggunaan metode eksperimen dalam pembelajaran IPA materi pokok struktur bahan dapat meningkatkan keaktifan dan ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri Karangsari 02 Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap ?.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan adalah untuk :
Tujuan Umum
Untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGDK 4501) pada Program S1 PGSD Universitas Terbuka.
Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok “Struktur Bahan” melalui melalui metode eksperimen.
Untuk meningkatkan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok “Struktur Bahan” melalui metode eksperimen.
Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian ini juga dapat memberikan manfaat bagi :
1. Siswa
a. Meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa
b. Dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
2. Guru
Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
Dapat berkembang secara profesional dan lebih percaya diri
Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
Untuk memperbaiki kinerja guru khususnya dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk ikut aktif mengembangkan inovasi pembelajaran khususnya mata pelajaran IPA.
3. Sekolah
Dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah.
Saturday, 5 December 2009
Bab 1
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar, hindari unsur SARA.
Terima kasih