Lencana Facebook

banner image

Tuesday 11 December 2012

PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA DI KELUARGA DAN MASYARAKAT DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN



PROPOSAL SKRIPSI
HUBUNGAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA DI KELUARGA DAN MASYARAKAT DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN
DI SMP DARUSSALAM CIMANGGU

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya mengangkat harkat dan martabat manusia dalam kancah kehidupan guna mencapai status kehidupan yang lebih baik. Pendidikan menentukan model manusia yang akan dihasilkannya. Pendidikan juga memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menterjemahkan pesan-pesan konstitusi, serta sarana dalam membangun watak bangsa.
Pendidikan juga merupakan salah satu sarana yang sangat penting karena sebagai salah satu sarana dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam UU RI No 20 Tahun 2003 pasal 3 berbunyi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dalam membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (UU RI No 20 Tahun 2003:12).

Dengan adanya pemberlakuan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang mencakup tentang hak peserta didik pada tingkat satuan pendidikan dimana anak didik berhak untuk mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama, maka Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi salah satu mata pelajaran yang harus dimasukan dalam kurikulum sekolah khsusnya untuk memenuhi hak bagi siswa-siswa yang beragama Islam. Oleh karena itu PAI termasuk mata pelajaran yang sudah seharusnya juga diketahui tingkat keberhasilannya sebagai mana mata pelajaran lainnya.
Menurut Zakiah Darojat (1997:41), pendidikan Islam bertujuan untuk membuat kepribadian seseorang menjadi  insan kamil dengan pola takwa. Insan kamil, artinya manusia utuh jasmani dan rohaninya dapat berkembang dan hidup secara wajar dan normal karena ketakwaannya kepada Alloh SWT. Hal ini mengandung arti bahwa PAI itu diharapkan mampu menghasilkan manusia yang berguna bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang melakukan dan mengamalkan Agama Islam baik bagi yang berhubungan dengan Alloh maupun hubungan antar sesamanya.
Berkaitan dengan pernyataan diatas Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an Surat Al Mujadalah Ayat 11:










Artinya   : Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majelis", maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan

Ayat di atas menjelaskan bahwa betapa pentingnya arti pendidikan bagi manusia. Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan. Yang dimaksud dengan ilmu disini yaitu semua ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kemaslahatan dunia dan akhirat.
Secara umum mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang dikembangkan dari ajaran-ajaran dasar yang terdapat dalam Agama Islam. Ajaran-ajaran tersebut terdapat dalam Al-Quran dan Al-Hadis yang tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu akidah, syariah dan akhak. Akidah merupakan penjabaran dari konsep iman; syariah merupakan penjabaran dari konsep Islam dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian ke-Islaman, termasuk kajian yang terkait dengan ilmu teknologi serta seni budaya.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai berbagai ajaran Islam, tetapi yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam juga menekankan keutuhan dan keterpaduan antara ranah kognitif, psikomotor dan afektifnya.Tujuan diberikannya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah untuk membentuk peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki pengetahuan yang luas tentang Islam dan berakhalkul karimah. Oleh karena itu semua mata pelajaran hendaknya seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Mengenai tujuan akhir dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Umum adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki akhlak mulia (Depdiknas, 2003:2). Tujuan inilah yang sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian, pendidikan akhlak adalah jiwa dari Pendidikan Agama Islam. Sejalan dengan ini maka semua mata pelajaran atau bidang studi yang diajarkan haruslah mengandung muatan pendidikan akhlak dan setiap guru haruslah memperhatikan akhlak atau tingkah laku peserta didiknya baik terhadap Allah, yang diwujudkan dalam bentuk ibadah maupun terhadap alam seisi-NYA termasuk manusia sebagai interaksi sosial yang diwujudkan dalam bentuk muamalah. Lebih jauh, akhlak bukan saja berfungsi sebagai pengendali diri secara pribadi, tetapi juga sebagai standar untuk tinggi rendahnya suatu peradaban manusia.
Keluarga adalah kelompok sosial pertama di mana anak mengenal ayah, ibu dan saudara-saudara lainnya. Di dalam keluarga inilah akan terbentuk kepribadian dari watak anak. Dalam hal ini tentu saja peranan ayah  dan ibu sangat menentukan mereka berdualah yang memegang tanggung jawab seluruh keluarga.
Setiap orang tua yang bertanggung jawab juga memikirkan dan mengusahakan agar senantiasa tercipta dan terpelihara suatu hubungan antara orang tua dengan anak yang baik, efektif dan menambah kebaikan dan keharmonisan hidup dalam keluarga. Sebab telah menjadi bahan kesadaran para orang tua bahwa hanya dengan hubungan yang baik kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan dengan efektif dan dapat menunjang terciptanya kehidupan keluarga yang harmonis (Basri, 2004 : 85).
Masyarakat sebagai kelanjutan dari keluarga merupakan faktor yang juga berperan terhadap pendidikan anak. Tidak bisa diremehkan bahwa keluarga dan masyarakat merupakan salah faktor penentu keberhasilan pendidikan anak.
"Keluarga merupakan lembaga pemdidikan yang bersifat informal yaitu pendidikan yang tidak mempunyai program yang jelas dan resmi, selain itu keluarga juga merupakan lembaga yang bersifat kodrati, karena terdapatnya hubungan darah antara pendidik dan anak didiknya" (Soewarno, 1992: 66-67). Didalamnya selain ada ayah dan ibu juga ada anak yang menjadi tanggung jawab orang tua. Menurut M. Arifin (1995: 74) bahwa keluarga adalah persekutuan hidup terkecil dari masyarakat yang luas. Keluarga merupakan ladang terbaik dalam penyemaian nilai-nilai agama. Pendidikan dan penanaman nilai-nilai agama harus diberikan kepada anak sedini mungkin salah satunya melalui keluarga sebagai tempat pendidikan pertama yang dikenal oleh anak. Menurut Zuhairini dkk (1995: 182) bahwa pendidikan keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama, tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tua atau anggota keluarga lainnya.
Di dalam keluarga inilah tempat meletakkan dasar-dasar kepribadian anak didik pada usia yang masih muda, karena pada usia ini anak lebih peka terhadap pengaruh dari pendidikan (orang tua dan anggota lain). Manusia dalam menuju kedewasaannya memerlukan bermacammacam proses yang diperankan oleh bapak dan ibu dalam lingkungan keluarga. Keluarga merupakan wadah yang pertama dan dasar bagi perkembangan dan pertumbuhan anak. Pengalaman empiris membuktikan bahwa institusi lain diluar keluarga tidak dapat menggantikan seluruhnya peran lembaga bahkan pada institusi non keluarga, seperti play group sangat mungkin adanya beberapa nilai yang negatif yang berpengaruh jelek bagi pembentukan dan pendidkan anak terutama pendidikan akhlak (Faiz, 2001: 70). Kesadaran orang tua akan peran dan tanggung jawabnya selaku pendidik pertama dan utama dalam keluarga sangat diperlukan. Tanggung jawab orang tua terhadap anak tampil dalam bentuk yang bermacam-macam. Konteknya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. Bagi anak orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani. Sebagai model seharusnya orang tua memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam keluarga. Sikap dan perilaku orang tua harus mencerminkan akhlak yang mulia. Oleh karena itu Islam mengajarkan kepada orang tua agar selalu mengajarkan sesuatu yang baik baik saja kepada anak mereka.
Dari latar belakang permasalahan tersebut di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Agama di Keluarga dan Masyarakat dengan Prestasi Pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu.

B.     Definisi Operasional
Untuk menghindari salah penafsiran dan meluasnya permasalahan maka peneliti akan menjelaskan kata-kata yang ada dalam judul penelitian ini, yaitu:
1.            Hubungan
Berasal dari kata "Hubung" mendapat akhiran "an" yang berarti keadaan berhubungan atau dihubungkan (Poerwadarminta, 2005  : 425).
2.            Pelaksanaan Pendidikan Agama
Adalah tindakan bimbingan  jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran agama tersebut (Marimba : 20)
3.            Keluarga
Yang dimaksud keluarga disini adalah "ibu, bapak dengan anak-anaknya".
4.            Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama (Majid : 15)


5.            Prestasi Pendidikan
Adalah hasil diperoleh karena adanya aktivitas pendidikan yang telah dilakukan (Majid : 25)
6.            SMP Darussalam Cimanggu
Adalah suatu sekolah formal tingkat menengah yang bercirikan Islam yang berada di wilayah kecamatan Cimanggu.
Dapat diambil suatu pengertian dari judul di atas Hubungan Pelaksanaan Pendidikan Agama Di Keluarga Dan Masyarakat Dengan Prestasi Pendidikan Di SMP Darussalam Cimanggu adalah  keadaan tindakan suatu program dalam bidang agama disuatu lingkungan keluarga dan masyarakat dengan hasil yang diperoleh pada bidang pendidikan di sebuah sekolah swasta yang bercirikan Islam dan berada di kecamatan Cimanggu.

C.    Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dalam skripsi ini adalah :
1.      Bagaimana pelaksanaan pendidikan keluarga dan masyarakat di SMP Darussalam Cimanggu ?
2.      Bagaimana prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu
3.      Adakah hubungan antara pelaksanaan pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu ?

D.    Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah :
1.      Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan keluarga dan masyarakat di SMP Darussalam Cimanggu.
2.      Untuk mengetahui prestasi pendidikan di di SMP Darussalam Cimanggu.
3.      Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu.

E.     Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah
a.       Sebagai pijakan referensi bagi kelanjutan pembahasan tentang pendidikan agama.
b.      Sebagai sumbangan pemikiran dalam menambah khasanah keilmuan Islam dalam bidang efektivitas pendidikan agama dengan prestasi pendidikan.
c.       Menambah wawasan dan cakrawala dan keilmuan bagi penulis

F.     Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah suatu uraian hasil mengkaji atau mempelajari, memeriksa, menyelidiki, memikirkan (mempertimbangkan) menguji, menelaah pustaka yang ada relevansinya. Dalam hal ini akan dijelaskan beberapa teori yang ada hubungannya dengan judul skripsi Hubungan Efektivitas Pendidikan Agama Di Keluarga Dan Masyarakat Dengan Prestasi Pendidikan Di SMP Darussalam Cimanggu.  Telaah pustaka penelitian dan penyusunan skripsi. Beberapa buku primer yang digunakan sebagai dasar pemikiran penyusunan skripsi :
  1. Tahapan Mendidik Anak (Teladan Rosululloh )
Karya Jamaal Abdur Rahman diterbitkan oleh Irsyad Baitus Salam Bandung tahun 2005 mengupas tentang contoh dan teladan Rosululloh dalam mendidik dan membimbing anak yang tertuang dalam hadist-hadistnya. Merupakan panduan bagi para orang tua dan pendidik dalam mendidik dan membimbing putra-putri dan anak didiknya agar menjadi anak shalih.
  1. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan).
Karya Dr. Kartini Kartono diterbitkan oleh CV Mandar Maju Bandung tahun 2007 mengupas tentang kedudukan ilmu jiwa anak dan sejarahnya, memasuki dunia anak-anak, pertumbuhan, perkembangan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pembagian fase-fase perkembangan dan prinsip-prinsip perkembangan.
  1. Psikologi agama (memahami perilaku keagamaan dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi)
Karya Prof, Dr. H. Jalaludin diterbitkan oleh PT. Raja Grafindo Persada Jakarta tahun 2007 mengupas tentang psikologi agama sebagai disiplin ilmu, perkembangan psikologi agama, perkembangan jiwa keagamaan pada anak dan remaja, perkembangan jiwa keagamaan pada orang dewasa dan usia lanjut, agama dan kesehatan mental.
  1. Berbakti kepada Ibu Bapak,
Karya Suad Muhammad Faraj mengupas tentang berbuat baik kepada orang tua adalah perkara yang agung dan mengutamakan keduanya memang merupakan hal yang seharusnya. Hubungan antara anak dan orang tua senantiasa dapat dilakukan walaupun kedua orang tua telah wafat, yaitu dengan memohonkan bagi mereka rahmat dan ampunan dari Alloh SWT, melaksanakan janji mereka, menghormati sahabat mereka dan tetap menyambung silaturahmi yang telah mereka jalin sebelum wafat.
  1. Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak.
Karya Monly P. Satiadarma dicetak oleh Pustaka Populer Obor Jakarta tahun 2007 mengupas tentang persepsi mendorong seseorang untuk memperoleh apa yang dipersepsikan. Jika orang tua mernpersepsikan anaknya berkembang dengan baik, maka si anak akan berkembang dengan baik pula.
  1. Sedangkan literatur karya ilmiah yang dijadikan bahan acuan oleh penulis adalah Skripsi dengan judul Hubungan antara penggunaan metode An-Nahdliyah dengan hasil belajar Pendidikan Agama Islam Sub. Bidang studi baca tulis Al-Quran studi kasus di SDN Tambakreja 02 Cilacap tahun 2008”,  Karya Ma’ruf Mahasiswa IAIIG Cilacap fakultas Tarbiyah, walaupun tidak relevan dengan judul yang penulis ambil namun penulis hanya memakai sebagai bahan panduan saja.

G.    Metode Penelitian
Sesuai dengan masalah penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian lapangan (telaah lapangan) dengan analisis data kuantitatif. Penulis mengambil penelitian siswa SMP Darussalam Cimanggu Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap.
1.      Langkah-langkah Penelitian
a.       Jenis dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (telaah lapangan) dengan analisis data kuantitatif.  Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian korelasional. Dalam ilmu statistik korelasi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel lainnya. Teknik penghitungan korelasinya menggunakan teknik korelasi product moment.
b.      Lokasi Penelitian
Lokasi dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di SMP Darussalam Cimanggu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja di sekolah tersebut.
c.       Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan agama dikeluarga dan masyarakat   di SMP Darussalam Cimanggu.
d.      Variabel Penelitian
Yang menjadi variabel penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan agama dikeluarga dan masyarakat sebagai variabel independen (x) dan prestasi pendidikan  sebagai variabel dependen (y).

e.       Menentukan Subyek Penelitian
1)      Populasi
Adalah keseluruhan subyek penelitian.  Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian mengambil populasi keluarga dan siswa SMP Darussalam Cimanggu. Populasi yang diambil oleh peneliti adalah kelas VII yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas VII A berjumlah 20 siswa dan kelas VII B berjumlah 24 siswa jadi jumlah keseluruhan populasi yang diambil adalah 64 siswa.
2)      Sampel
Sampel adalah sebagian individu yang diselidiki. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini,  Dr. Suharsimi Arikunto memberi pedoman yang kiranya dapat dipakai sebagai acuan, yaitu : “Apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, sedangkan jika jumlahnya lebih dari 100 orang dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau 20-25%.
3)      Teknik  Sampling
Teknik sampling adalah suatu penelitian yang tidak meneliti semua objek, seluruh situasi atau peristiwa rnelainkan hanya sebagian saja dari objek-objek, situasi-situasi, atau peristiwa-peristiwa itu.


f.       Menentukan Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencapai penelitian yang valid harus menggunakan sumber-sumber yang  bisa dipercaya. Oleh karena itu peneliti kemukakan beberapa metode penelitian yang ada kaitannya dengan pengumpulan data-data penelitian, yaitu :
1)      Metode Angket
Yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
2)      Metode Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan secara sistematis, fenomena-ferlomena yang diselidiki.
3)      Metode Dokumentasi
Yaitu  mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
2.      Analisis Data
Setelah data terkumpul. maka langkah selanjutnya adalah menganalisa data tersebut. Dalam analisis ini peneliti menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahapan analisanya serta rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


a.       Analisis Pendahuluan
Analisis pendahuluan pada umumnya dilakukan dengan menggunakan tabel-tabel distribusi frekuensi atau pembagian kekerapan, keseringan secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam analisis ini peneliti memasukkan data-data yang terkumpul ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan perhitungan dalam pengolahan data selanjutnya.   dapun kriteria kuantifikasi yang digunakan adalah sebagai berikut :
1)      Alternatif a, diberi skor 4 dengan interval  61 - 80
2)      Alternatif b, diberi skor3 dengan interval  41 - 60
3)      Alternatif c, diberi skor 2 dengan interval  21- 40
4)      Alternatif d, diberi skor I dengan interval  0 – 20
b.      Analisis Uji Hipotesis
Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan data yang ada hubungan antara variable independen  (x) dengan variable dependen (y) yang dicari  melalui teknik korelasi product moment untuk data tunggal.
Menurut Drs. Anas Sudijono dalam bukunya Pengantar Statistik Pendidikan disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pengantar Korelasi Product Moment adalah : roduct Moment correlation atau lengkapnya Product Of The Moment Correlation adalah salah satu teknik untuk mencari korelasi antara dua variabel yang kerap kali digunakan, disebut Product Moment Correlation karena koefisien korelasinya diperoleh dengan cara mencari hasil kali perkalian dari moment-moment variabel yang dikorelasikan.
Rumusnya adalah :


Keterangan :
Rxy     :  Angka indeks korelasi antara variable x dan variable y
Ã¥xy   :  Jumlah dari hasil perkalian antara deviasi skor-skor variabel x (yaitu : x) dari deviasi dari skor-skor variable y (yaitu: y)
SDx  :  Deviasi standar dari variabel -x
SDy  :  Deviasi standar dari variabel y
N      :  Jumlah responden
c.       Analisis Lanjut
Interprestasi atau penafsiran terhadap angka indeks korelasi yang telah  diperoleh dari perhitungan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1)      Interprestasi terhadap angka indeks korelasi “r” product moment itu dilakukan dengan cara kasar atau sederhana.
2)      Interprestasi diberikan dengan terlebih dahulu berkonsultasi pada tabel “r” product moment.
Penelitian akan memberikan interprestasi dengan cara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” product moment dengan menggunakan pedoman sebagai berikut : dengan melihat tabel nilai “r” product moment  maka peneliti harus membandingkan besarnya rxy dengan rt. Nilai rt sama dengan nilai
df : N - n r
 



Keterangan :
N      :     Jumlah sample penelitian
nr      :     Jumlah Variabel
Dengan demikian, jika nilai rxy adalah lebih kecil dari pada nilai rt baik pada taraf signifikan 5% maupun l%, maka hipotesis kerja ditolak, sedangkan hipotesis nihil diterima. Artinya tidak terdapat hubungan antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu, Kabupaten Cilacap. Tetapi jika nilai rxy lebih besar dari pada rt baik pada taraf signifikan 5% maupun lebih, maka hipotesis kerja diterima, sedangkan hipotesis nihil ditolak. Artinya terdapat korelasi antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu

H.    Hipotesis
Hipotesis merupakan pemecahan sementara atas masalah penelitian atau prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan untuk memperjelas masalah yang diteliti. Sedangkan menurut Suharsini Arikunto Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara (Arikunto, 1998 : 67).
Untuk memecahkan permasalahan tersebut diatas, penulis rnengajukan hipotesis sebagai berikut :
  1. Hipotesis Kerja
“Ada hubungan antara pelaksanaan pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu”.
  1. Hipotesis Nihil
Tidak ada hubungan antara pelaksanaan pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu." Dengan demikian dapat ditentukan apabila hipotesis kerja terbukti, maka hipotesis ditolak, artinya ada hubungan antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu. Dan sebaliknya hipotesis kerja tidak terbukti, maka hipotesis nihil diterima artinya tidak ada hubungan antara efektifitas pendidikan agama di keluarga dan masyarakat dengan prestasi pendidikan di SMP Darussalam Cimanggu.


I.       Sistematika Penulisan Skripsi
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab pokok, disamping dari halaman judul, pengesahan, moto, persembahan, daftar isi dan lampiran :
BAB I    :     Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, definisi operasional, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, telaah pustaka, dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II   :     Kajian Teori yang akan membahas tentang pelaksanaan pendidikan agama di keluarga dan masyarakat,  prestasi pendidikan dan hipotesis.
BAB III       : Metode penelitian..
BAB IV       : Analisis, bab yang akan menguraikan hasil penelitian kemudian di analisis.
BAB V   :     Merupakan bagian akhir dari bagian utama yang berisi penutup. Pada bab ini diuraikan kesimpulan, saran dan kata penutup.
Bagian akhir penulisan skripsi ini adalah daftar pustaka dan lampiran.