Lencana Facebook

banner image

Monday 22 October 2012

Bab 3 PTK

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A.    Subjek Penelitian

1.      Karakteristik Siswa
Penelitian tindakan kelas mempunyai berbagai aturan dan langkah. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Research, yaitu satu action research yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi menjadi meningkat.  PTK termasuk salah satu jenis penelitian kelas, karena memang penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas, namun penelitian kelas yang dapat didefinisikan sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas, mencakup tidak hanya PTK, tetapi juga berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas. PTK ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Karangsari 02, dengan jumlah siswa sebanyak 33  anak terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.

Tabel 3.1    Usia Siswa Kelas IV SD Negeri Karangsari 02 Berdasarkan Kelompok Umur

No
Tahun
Siswa
Jumlah
Ket
Lahir
Usia
P
L
2
1999
13
2
3
5

3
2000
12
13
9
22

4
2001
11
4
2
6

5
2002
10
-
-
-

5
2003
9
-
-
-

Jumlah
19
14
33


Berdasarkan jenis pekerjaan orang tua siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri  Karangsari 02 sebagian besar didominasi  bekerja sebagai buruh dan petani, hal tersebut didukung oleh kondisi geografis desa Karangsari yang berada di daerah pegunungan dan hanya sebagian kecil yang bekerja di luar di sektor tersebut, misalnya bekerja di sektor jasa. Secara rinci sebagaimana tabel di bawah ini :
Tabel 3.2    Daftar Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas IV SD Negeri Karangsari 02



No
Pekerjaan
Siswa
Jumlah
Keterangan
Laki-laki
Perempuan
1
Buruh
5
4
9

2
Tani
7
8
15

3
Dagang
4
2
6

4
Swasta
2
-
2

5
PNS
-
-
-

6
Sektor Lainnya
1
-
1

Jumlah
19
14
33

 

Lokasi sekolah SD Negeri Karangsari 02 berada di daerah pegunungan di mana sarana transportasinya cukup sulit karena kondisi prasarana jalan yang kurang memadai terutama kondisi sarana jalan yang rusak, namun kondisi tersebut tidak mempengaruhi kinerja guru dan juga semangat para siswa untuk menuntut ilmu. Keadaan ini dibuktikan dengan diraihnya beberapa kejuaraan baik yang bersifat akademik maupun non akademik di tingkat kecamatan bahkan ada yang sampai tingkat kabupaten.
2.      Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Karangsari 02 yang berlokasi di Desa Karangsari Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu dua bulan mulai dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012 dengan nincian per siklusnya sebagai berikut :
a.       Siklus Pertama         :     Sabtu,     24 Maret 2012
                                             Senin,     26 Maret 2012
b.      Siklus Kedua            :     Rabu,      28 Maret 2012
                                             Kamis,    29 Maret 2012
3.      Materi Kajian
Mata pelajaran yang menjadi bahan kajian yaitu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada semester 2 dengan spesifikasi sebagai berikut :
Kelas/Semester            : IV (empat) / 2
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi   :  Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar       : Mendeskripsikan kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok              :  Kegunaan matahari
Indikator                     :  1.   Mampu menceritakan kegunaan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
                                       2.   Menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari, angin, air, panas bumi serta mememberikan contohnya

B.     Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas memiliki empat tahap yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan MC Taggar,1992) yaitu Planning (rencana), Action (tindakan), Observation (pengamatan) dan Reflection (refleksi). Untuk lebih memperjelas mari kita perhatikan tahapan-tahapan berikut:


 









Gambar 3.1. Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas (Wardani, 2006 : 46)

1.      Perencanaan
Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan khusus apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan. Setelah pertimbangan itu dilakukan, maka selanjutnya disusun gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang dirinci. Kemudian gagasan-gagasan itu diperhalus, hal-hal yang tidak penting dihilangkan, pusatkan perhatian pada hal yang paling penting dan bermanfaat bagi upaya perbaikan yang dipikirkan. Sebaiknya perencanaan tersebut didiskusikan dengan guru yang lain untuk memperoleh masukan.
2.      Pelaksanaan Tindakan
Jika perencanan yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan perencanaan yang cukup matang, maka proses tindakan semata-mata merupakan pelaksanaan perencanaan itu. Namun, kenyataan dalam praktik tidak sesederhana yang dipikirkan. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. Tetapi jangan sampai modifikasi yang dilakukan terlalu jauh menyimpang. Jika perencanaan yang telah dirumuskan tidak dilaksanakan, maka Guru hendaknya merumuskan perencanaan kembali sesuai dengan fakta baru yang diperoleh.
3.      Pengamatan
Hal yang tidak bisa dilupakan, bahwa sambil melakukan tindakan hendaknya juga dilakukan pemantauan secara cermat tentang apa yang terjadi. Dalam pemantauan itu, lakukan pencatatan-pencatatan sesuai dengan form yang telah disiapkan. Catat pula gagasan-gagasan dan kesan-kesan yang muncul, dan segala sesuatu yang benar-benar terjadi dalam proses pembelajaran. Secara teknis operasional, kegiatan pemantauan dapat dilakukan oleh Guru lain. Di sinilah letak kerja kolaborasi antar profesi. Namun, jika petugas pemantau itu bukan rekanan peneliti, sebaiknya diadakan sosialisasi materi pemantauan untuk menjaga agar data yang dikumpulkan tidak terpengaruh minat pribadinya. Untuk memperoleh data yang lebih obyektif, Guru dapat menggunakan alat alat optik atau elektronik, seperti kamera, perekam video, atau perekam suara. Pada setiap kali akan mengakhiri penggalan kegiatan, lakukanlah evaluasi terhadap hal-hal yang telah direncanakan. Jika observasi berfungsi untuk mengenali kualitas proses tindakan, maka evaluasi berperan untuk mendeskripsikan hasil tindakan yang secara optimis telah dirumuskan melalui tujuan tindakan.
4.      Refleksi
Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan. Dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. Untuk maksud ini, guru hendaknya terlebih dahulu menentukan kriteria keberhasilan.
Hasil refleksi terhadap tindakan yang dilaksanakan akan digunakan kembali untuk merevisi rencana jika ternyata tindakan yang dilakukan belum berhasil memecahkan masalah.


 




Observing
 
                                                                                                                       













 



Gambar 3.2. Daur PTK dalam Dua Siklus Perbaikan Pembelajaran

Setelah siklus ini berlangsung beberapa kali barangkali perbaikan yang diinginkan telah terjadi, maka kegiatan pembelajaran telah berakhir. Namun apabila muncul masalah baru yang perlu diatasi, akan kembali dicari pemecahannya melalui daur PTK. Bagan yang menggambarkan beberapa siklus kegiatan perbaikan pembelajaran seperti berikut ini. Secara lebih terperinci, daur PTK dapat dilihat pada gambar 3.3.

Text Box: IDE AWALText Box: Persiapan Penelitian 

1. Penyamaan konsep metode contoh dan latihan antar peneliti dan pengamat.
2. Penyusunan lembar observasi.
3. Penyusunan format wawancara
4. Penyusunan Tes.


Text Box: Studi Pendahuluan/Awal 
1. Wawancara dengan siswa
2. Tes diagnostic. (memperoleh data awal)
3. Analisis dokumen.
























Text Box: Tindakan Siklus I
1. Perencanaan perbaikan
2. Pelaksanaan perbaikan
3. Observasi
4. Diskusi dan pengamat
5. Refleksi Siklus I
Text Box: BELUM




Text Box: REVISI



Text Box: BERHASILText Box: Tindakan Siklus II
1. Perencanaan Perbaikan
2. Pelaksanaan perbaikan
3. Obsevasi
4. Diskusi dengan pengamat 
5. Refleksi Siklus II



Text Box: KESIMPULAN



Gambar 3.3.   Diagram Siklus Perbaikan Pembelajaran (dimodifikasi dari Rusna Ristasa, 2006 : 46)

Prosedur perbaikan pembelajaran pada gambar di atas selanjutnya dirancang dalam urutan tahapan sebagai berikut:
1.   Mengidentifikasikan masalah, menganalisis dan merumuskan masalah serta merumuskan hipotesis.
2.   Menemukan cara memecahkan masalah/ tindakan perbaikan.
3.   Merancang skenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran (RPPP).
4.   Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan teman sejawat yang ditugasi sebagai pengamat (observer).
5.   Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario yang telah dirancang dan diamati oleh teman sejawat.
6.   Mendiskusikan hasil pengamatan dengan teman sejawat (observer).
7.   Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
8.   Konsultasi dengan supervisor.
9.   Merancang tindak lanjut.
10. Re-planning, dan seterusnya; sampai ditetapkan.

C.    Data, Teknik Pengumpulan, dan Analisis Data

1.      Sumber Data : Sumber Data dalam penelitian ini adalah siswa dan guru kelas IV SD Negeri Karangsari 02  dalam kegiatan belajar mengajar
2.      Jenis Data
Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri atas :
a.       Proses belajar mengajar
b.      Data Hasil Belajar / tes formatif
c.       Data keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan
3.      Cara Pengumpulan Data
a.   Data Kuantitatif
1)   Data tentang hasil belajar siswa dengan memberikan tes kepada siswa.
2)   Data tentang penilaian kegiatan siswa dengan menggunakan lembar penilaian kegiatan siswa untuk setiap kelompok.
b.   Data Kualitatif
1)   Data tentang kemudahan siswa dalam memahami materi setelah intervensi, dilakukan melalui wawancara dengan siswa.
2)   Data tentang kesungguhan belajar siswa, dilakukan dengan menggunakan lembar observasi.
4.      Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan yaitu sejak tindakan pembelajaran dilaksanakan sampai pada pengembangan dan proses refleksi sampai penyusunan laporan. Teknik analisis data yang digunakan adalah model alur yang terekam dalam catatan lapangan, yang terdiri dari tiga alur kegiatan yang berlangsung secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles & Huberman, 1992: 20).
Reduksi data adalah kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari catatan pengamatan. Hasil reduksi berupa uraian singkat yang telah digolongkan dalam suatu kegiatan tertentu. Penyajian data berupa sekumpulan informasi dari hasil rekaman pembelajaran dan pengamatan yang disusun, secara kolaborasi antara peneliti, guru dan siswa, sehingga mudah dipahami makna yang terkandung di dalamnya. Penarikan kesimpulan juga dilakukan secara kolaborasi yaitu dari peneliti serta subyek didik agar hasil lebih bermakna untuk peningkatan pembelajaran berikutnya.
5.      Observer
Dalam pengumpulan data tersebut, peneliti dibantu oleh teman sejawat dengan identitas dan tugas sebagai berikut:
Nama            :     DASTO, S.Pd
NIP              :     19780224 201001 1 007
Pekerjaan      :     Guru Kelas VI
Tugas            :     -     Mengobservasi pelaksanaan perbaikan pembelajaran mulai siklus pertama sampai dengan selesai.
                           -     Memberikan masukan tentang kekuatan dan kelemahan-­kelemahan yang terjadi selama proses pembelajaran.
                           -     Ikut merencanakan proses dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

D.    Deskripsi per Siklus

1.      Siklus Pertama
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan penjelasan kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Kelas/Semester            : IV (empat) / 2
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi   :  Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar       : Mendeskripsikan kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok              :  Kegunaan matahari
Indikator                     :  1.   Mampu menceritakan kegunaan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
                                       2.   Menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari, angin, air, panas bumi serta mememberikan contohnya
Waktu Pelaksanaan     : 24 Maret 2012 dan 26 Maret 2012
a.       Perencanaan
Tahap  perencanaan  pada  siklus  I  tindakan  1  adalah  menetapkan mata  pelajaran  IPA  untuk  penelitian  hari  selasa.  Kegiatan  selanjutnya adalah  melakukan  penelaahan  terhadap  program  pengajaran  terhadap kurikulum  (KTSP)  untuk  mempersiapkan  silabus  pembelajaran  IPA yang sesuai dengan materi. Kegiatan yang direncanakan pada pertemuan pertama  adalah  pelaksanaan  pembelajaran materi Kegunaan panas dan energi matahari. Tujuan  pembelajaran  ini  siswa  diharapkan  mampu menjelaskan  materi kegunaan panas dan energi.  Pada  pertemuan  pertama  pembelajaran  dilaksanakan  secara kelompok  setelah  guru  menjelaskan  materi  yang  akan  dipelajari  dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Terkait dengan rencana perbaikan pembelajaran, peneliti perlu menyiapkan berbagai bahan yang diperlukan sesuai dengan hipotesis yang dipilih seperti : lembar kerja, alat bantu pembelajaran, lembar tes formatif dan lembar observasi. Kemudian bersama-sama dengan teman sejawat (observer) menyepakati fokus observasi dan kriteria yang akan digunakan, yaitu melaksanakan eksperimen tentang gerak matahari mengelilingi bumi. Sebelumnya peneliti dan observer mengadakan simulasi untuk mengantisipasi adanya kegagalan pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
b.      Pelaksanaan
1)      Pertemuan Pertama
a)      Kegiatan Awal ( (5 menit)
Peneliti menyiapkan peraga berupa gambar. Anak-anak duduk dengan tertib segera siap-siap mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Sebagai apersepsi, peneliti bertanya kepada siswa “Waktu pagi hari matahari terbit dari sebelah mana ?” serentak menjawab dari sebelah timur … Pak., sambil tangannya menunjuk ke arah kanan. “Bagus … pintar.. memang kalian ”.
Nah … anak-anak hari ini kita akan belajar tentang kegunaan matahari. Adapun pembelajaran yang perlu dipahami kali ini antara lain : apa kegunaan matahari pada kehidupan kita sehari-hari, misalnya petani, peternak ikan dan lain sebagainya.
b)      Kegiatan Inti  (20 menit)
Peneliti  membagi  siswa  menjadi  5  kelompok  yang  anggotanya  terdiri dari  laki-laki  dan  perempuan,  kemudian  peneliti  membagikan  lembar tugas  kepada  masing-masing  kelompok.  Setelah  menginformasikan topik, tujuan, dan  manfaat belajar peneliti mengajukan pertanyaan  yang relevan  dengan  pengetahuan  dan  pengalaman  siswa.  Kegiatan  bertanya dilakukan  secara  kelompok  dan  individual.  Pertanyaannya  adalah “Bagaimana matahari sekarang ini?” Siswa menjawab : “Sejuk ! Hangat !  Panas  !  Cahayanya  terang  !.  Pertanyaan  untuk  individu  :  “Kapankah matahari muncul ?” Siswa menjawab : “Subuh !, pagi-pagi !, jam enam !”.  “Di sebelah  manakah  kamu  melihat  matahari  pada  waktu  pagi  ?” Siswa menjawab : “Di barat ! Di timur ! Di wetan !”.  Peneliti memberikan pujian atas semua jawaban siswa, sekaligus mengakhiri pelaksanaan kegiatan apersepsi.
Pada kegiatan inti pertemuan pertama, peneliti meminta para siswa untuk memperhatikan gambar yang disajikan. “Anak-anak perhatikan gambar yang terpasang di papan tulis, gambar apa ini? Guru menunjuk gambar pertama. Anak-anak serentak menjawab “orang menjemur padi.” Ya kalian benar! Ini gambar petani yang sedang menjemur padi. Saat terbit matahari dari sebelah timur tampak rendah, cahayanya membuat langit berwarna kemerahan, mula-mula matahari tampak sedikit-sedikit terus sebagian dan akhirnya seluruhnya. “Nah, anak-anak. Ilustrasi di atas dapat diperjelas dengan memperhatikan gambar-gambar di bawah ini”, lanjut peneliti






Gambar 4.1 Gambar Kedudukan Matahari pada Pagi, Siang dan Sore Hari (Sumber : Buku IPA 4,  Sarjan, dkk, Depdiknas, 2010. hal. 128)

Setelah menjelaskan tentang proses matahari terbit, peneliti juga menjelaskan tentang kegunaan maahari. Sebagai upaya peningkatan pemahaman. Peneliti juga menyajikan contoh gambar-gambar kegunaan matahari.






Gambar 4.2 Kegunaan matahari dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Alam 4,  Sularmi, dkk, Depdiknas, 2010. hal. 133)

Anak-anak menjawab serentak “Bapak sedang menjemur pakaian ...” jawabnya. Peneliti memberikan jawaban “ Iya… ya.. betul”, ini gambar yang menunjukkan bahwa sinar matahari bersinar sangat panas. Coba waktu kapan sinar matahari terasa sangat panas ? “ayo siapa yang mau jawab “. Lalu ada siswa yang menunjukkan jari sambil mengucapkan “saya Pak..”, “apa jawabanmu “ “ siang hari .. Pak”. “betul sekali “, jawab Pak Guru memberikan penghargaan, dan karena waktu sudah habis, maka pelajaran dilanjutkan pada pertemuan kedua. Sebagai penguatan kegiatan siswa diberikan pekerjaan rumah.
c)      Kegiatan Akhir  (10 menit)
Pada kegiatan akhir, peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dari kegiatan belajar yang dilaksanakan. Siswa mencatat di buku masing-masing. Kemudian siswa menerima lembar soal tes formatif supaya dikerjakan secara individu.
Setelah selesai mengerjakan tes formatif, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab untuk dinilai. Di akhir kegiatan peneliti memberikan saran dan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya
2)      Pertemuan Kedua
a)      Kegiatan Awal  (5 menit)
Pada pertemuan kedua, peneliti melanjutkan kegiatan pertemuan pertama.  Peneliti menjelaskan bahwa pada siang hari matahari bersinar sangat terang, sehingga terasa sangat panas, matahari bergerak perlahan-lahan sampai di posisi atas kepala kita. Cahayanya sangat menyilaukan mata, langitpun berwarna putih bersih. Lalu perlahan-lahan matahari tampak bergerak turun, sampai menuju waktu sore. Sore harinya matahari sudah berada di sebelah barat. Langit berwarna kemerahan, matahari tampak semakin rendah sampai akhirnya hilang dan gelap, masuk waktu malam hari. Kegiatan selanjutnya peneliti mengadakan kegiatan apersepsi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi pembelajaran. Pertanyaannya  adalah “Waktu  apakah  pancaran  matahari  terasa  panas?”  Siswa  menjawab  :“Siang ! Pak!. Pertanyaan untuk individu : “Mengapa kita menjemur pakaian di siang hari?” Siswa menjawab : “Panas !“. 
b)      Kegiatan Inti  (20 menit)
Setelah peneliti menjelaskan, dan dirasakan cukup, sambil diselingi tanya jawab, kemudian peneliti mencoba siswa untuk melatih kemampuannya melalui gambar seperti yang baru saja peneliti jelaskan dengan melakukan eksperimen gerak  bumi mengelilingi matahari menggunakan peraga senter dan globe.
Peneliti  memberi  petunjuk  kepada  siswa  tentang  kegiatan  belajar yang  akan  dilakukan  berupa  kegiatan eksperimen  sebagai  petunjuk kegiatan Kegunaan panas dan energi matahari. Masing-masing  anggota  kelompok mendapat  tugas  yang  berbeda.  Tugas-tugas  tersebut  yaitu  mengamati, mencatat  dan  melaporkan  hasil  pengamatan.  Peneliti  membimbing kegiatan  yang  harus  dilakukan  siswa  untuk  mengamati  kedudukan matahari  pada  pagi  hari,  siang  dan  sore  hari  kemudian menggambarkannya.  Kegiatan dilanjutkan dengan pengisian lembar kerja, kemudian siswa mengerjakan lembar kerja dan beberapa siswa mencoba bercerita tentang  eksperimen  yang baru saja dilakukan.
Setelah lembar kerja selesai dikerjakan, dievaluasi bersama dengan bimbingan guru, setiap  kelompok  melaporkan  hasil  diskusinya  di depan kelas secara bergantian. Peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan kepada  siswa  untuk  dijawab  secara  lisan.  Siswa  menjawab  setiap pertanyaan  dengan  semangat  tetapi  tetap  tertib.  Siswa  juga  mengamati gambar berbagai Kegunaan panas dan energi matahari yang ada pada gambar yang ada di papan tulis. Setelah siswa selesai menjawab soal, peneliti mengakhiri pembelajaran dengan ucapan  terima kasih dan ucapan salam.
Kegiatan selanjutnya siswa diminta membuat kesimpulan proses pembelajaran dengan melakukan analisa terhadap pembahasan lembar kerja. “Anak-anak, apakah kalian sudah mencatat dalam buku catatan kalian mengenai kegiatan pembahasan lembar kerja yang kalian kerjakan kemarin ?”, tanya peneliti. Siswa menjawab, “Sudah, Pak Guru !”.
c)      Kegiatan akhir  (10 menit)
Pada kegiatan akhir, peneliti membacakan kembali hasil kesimpulan dari kegiatan belajar yang dilaksanakan. Siswa mencatat di buku masing-masing. Kemudian siswa menerima lembar soal tes formatif supaya dikerjakan secara individu.
Setelah selesai mengerjakan tes formatif, peneliti menyuruh siswa untuk mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab untuk dinilai. Di akhir kegiatan peneliti memberikan saran dan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
c.       Observasi
Observer melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.  Di samping itu observer melakukan wawancara dengan siswa yang belum tuntas belajarnya. Hasil observasi  menunjukkan bahwa pada  siklus pertama  dalam  proses  pembelajaran  masih  memiliki berbagai kekurangan dalam penerapannya, pengelolaan waktu masih belum  efektif  dengan  adanya  kelebihan  penggunaan  waktu  dari alokasi  waktu  yang  telah  ditentukan.  Di  antaranya  dalam memberikan persepsi yang terlalu luas. Dalam menyampaikan materi kurang  jelas  dengan  mengaitkan  realita  kehidupan  sehari-hari, penguasaan  kelas  dinilai  cukup  menguasai.   Berdasarkan  hasil  pengamatan  terhadap  data  dan  temuan  yang ada  dilapangan,  dalam  proses  belajar  kerjasama  dalam  kelompok sudah  mulai  terjalin  mesti  ada  siswa  pandai  mementingkan  dirinya sendiri.  Pada  saat  melaporkan  hasil  penugasan  respon  siswa  kurang aktif  karena  siswa  belum  terbiasa  melaporkan  hasil  kerja kelomponya di depan kelas.
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa belum semua siswa memahami konsep pembelajaran, hal ini disebabkan proses pembelajaran masih bersifat abstraktif dan perlu dilakukan dengan praktik langsung.
d.      Refleksi
Pembelajaran  Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi dasar “Mengidentifikasi kegunaan matahari pada pagi, siang dan sore hari” pada siklus pertama dengan menggunakan metode eksperimen gerak bumi mengelilingi matahari dianggap belum berhasil.
Proses  pembelajaran  yang  sesuai  dengan  metode  eksperimen dilaksanakan  sesuai  rencana  yang  telah  disusun.  Berdasarkan  hasil temuan  dilapangan  terdapat  hal-hal  yang  perlu  diperbaiki  peneliti  pada pertemuan pertama  ini,  peneliti  harus  senantiasa  mengacu  pada  rencana pembelajaran,  pembagian  waktu  harus  efektif  sesuai  dengan  pembagian dalam  langkah-langkah  pembelajaran.  Sehingga  kegiatan  pembelajaran tidak  menyita  waktu  mata  pelajaran  berikutnya.  Peneliti  juga  kurang dalam  pengelolaan  kelas,  pemanfaatan  media  pembelajaran  yang  dapat menghasilkan  pesan  dan  melibatkan  siswa  dalam  pemanfaatan  benda cukup  sehingga  dapat  menumbuhkan  partisipasi  aktif  siswa  dalam kegiatan pembelajaran.
Proses  pembelajaran  perlu  meningkatkan  aktivitas  seluruh  siswa tidak  hanya  didominasi  oleh  ketua  kelompok  dan  beberapa  orang  saja, tetapi  semua  siswa  harus  terlibat  aktif  sebab  keberhasilan  proses pembelajaran  lebih  ditentukan  oleh  partisipasi  belajar  siswa.  Kegiatan pelaporan  dalam  diskusi  kelas,  guru  perlu  memberikan  motivasi  untuk menumbuhkan  keberanian  siswa.  Siswa  dipacu  untuk  dapat menggunakan  pengetahuan  dan  pengalamannya  dalam  memberikan tanggapan  yang  diajukan  oleh  kelompok  lain.  Jadi  siswa  dilatih  untuk memecahkan masalah tanpa tergantung pada pendapat orang lain.
Pada akhir siklus pertama kegiatan pembelajaran belum tuntas karena setelah peneliti dengan observer mendiskusikan hasil observasi dan wawancara yang dikaitkan dengan hasil tes formatif, maka pada siklus kedua perlu ditanggulangi dengan menggali persepsi dan pemahaman siswa tentang materi yang akan dipelajari sebelum proses pembelajaran berlangsung dilanjutkan dengan  melakukan praktik langsung di luar kelas  untuk mengamati bayangan tiang bendera di halaman sekolah, serta beberapa benda lainnya.
2.      Siklus Kedua
Kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam dua pertemuan, dengan penjelasan kegiatan sebagaimana diuraikan di bawah ini :
Kelas/Semester            : IV (empat) / 2
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi   :  Memahami peristiwa alam dan pengaruh matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar       : Mendeskripsikan kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
Materi Pokok              :  Kegunaan matahari
Indikator                     :  1.   Mampu menceritakan kegunaan cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari.
                                       2.   Menyebutkan cara memanfaatkan energi matahari, angin, air, panas bumi serta mememberikan contohnya.
Waktu Pelaksanaan     : 28 Maret 2012 dan 29 Maret 2012
a.       Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi dari siklus pertama, peneliti merevisi Rencana Perbaikan Pembelajaran beserta skenario tindakan. Terkait dengan revisi rencana perbaikan pembelajaran, peneliti menyiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan, meliputi : lembar kerja siswa, lembar tes formatif dan lembar observasi, gambar Kegunaan panas dan energi matahari, bayangan matahari, bola, botol dan ember.
Setelah semua komponen yang diperlukan lengkap, peneliti bersama teman sejawat mensimulasikan langkah-langkah perbaikan pembelajaran untuk mengantisipasi adanya kegagalan pada saat pelaksanaan kegiatan.
b.      Pelaksanaan
1)      Pertemuan Pertama
a)      Kegiatan Awal  (5 menit)
Pada kegiatan awal, setelah bel tanda masuk berbunyi, anak-anak segera berbaris di depan kelas dan segera masuk dengan tertib. Setelah duduk, ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa dilanjutkan memberi salam kepada peneliti. Penelitipun menjawab salam serta mengabsen siswa. Mereka segera menyiapkan buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam pada materi Kegunaan panas dan energi matahari.
Peneliti menyiapkan lembar kerja, lembar observasi, lembar evaluasi, dan media peraga gambar. Mengadakan apersepsi berupa pertanyaan. “Bayangan benda saat pagi hari ada di sebelah mana ?”. Ashari menjawab, “Sebelah barat, Pak Guru !”.  “Mengapa waktu siang hari udara sangat panas ?“, lanjut peneliti.  Kusmara menjawab, “Karena matahari bersinar terik, Pak Guru”.  Setelah melakukan apersepsi  penelit memberikan pujian atas jawaban yang berikan siswa. ”Baiklah, jawaban kalian benar semua. Berarti kalian memang murid yang rajin belajar”, puji peneliti kemudian peneliti menjelaskan tujuan dari perbaikan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua.
b)      Kegiatan Inti  (20 menit)
Peneliti  membagi  siswa  menjadi  5  kelompok  yang  anggotanya  terdiri dari  laki-laki  dan  perempuan,  kemudian  peneliti  membagikan  lembar tugas  kepada  masing-masing  kelompok.  Setelah  menginformasikan topik, tujuan, dan  manfaat belajar peneliti mengajukan pertanyaan  yang relevan  dengan  pengetahuan  dan  pengalaman  siswa.  Kegiatan  bertanya dilakukan  secara  kelompok  dan  individual.  Peneliti  memberi  petunjuk  kepada  siswa  tentang  kegiatan  belajar yang  akan  dilakukan  berupa  kegiatan eksperimen tentang manfaat dan Kegunaan panas dan energi matahari dengan  mengamati  gambar  kegiatan  masyarakat  yang  memanfaatkan  panas matahari.  Masing-masing  anggota  kelompok  mendapat  tugas  yang berbeda. 
Pada kegiatan inti pertemuan pertama, peneliti mengulang kembali secara singkat pelajaran yang lalu, kemudian melanjutkannya kembali.
Peraga gambar selalu peneliti berikan, karena untuk memberikan rangsangan pada pikiran siswa dalam memahami materi pelajaran. “Anak-anak, coba kalian perhatikan baik-baik gambar yang Bapak sajikan di papan tulis”, perintah peneliti. “Nah, apakah kalian tahun gambar apa yang Bapak sajikan ?”, tanya peneliti lebih lanjut.
Siswa menjawab, “Gambar posisi matahari, Pak Guru”. Peneliti tersenyum mendengar jawaban yang lugu dari para siswa, kemudian peneliti melanjutkan penjelasan tentang gambar yang disajikan di papan tulis. “Ya, benar. Gambar tersebut memang gambar posisi matahari, tapi yang dimaksud Bapak Guru bukan itu, gambar yang ada di papan tulis menunjukkan posisi matahari pada pagi, siang dan sore hari”, jelas peneliti.
Serempak siswa menjawab, “O, . . begitu ya Pak !”. “Ya. Bapak akan menyajikan gambar tentang posisi matahari dan kegunaannya bagi kehidupan kita sehari-hari karena matahari mempunyai manfaat yang sangat banyak, baik untuk kehidupan manusia, hewan, maupun tumbuhan-tumbuhan terutama untuk keseimbangan ekosistem. Adapun gambar yang disajikan adalah :










Gambar 4.3      Gambar berbagai Kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari (Sumber : Buku Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4,  Sarjan, dkk, Depdiknas, 2010. hal. 130-131)
Setelah siswa mengamati gambar yang disajikan,  peneliti kemudian menjelaskan materi dan sambil dilakukan tanya jawab seputar materi. Tanya jawab dikembangkan dan respon siswa menunjukkan positif, dialog terasa menyenangkan. Peneliti menjelaskan Kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.
c)      Kegiatan akhir  (10 menit)
Dialog terus berlangsung dan siswa dengan cukup merespon. Setelah dirasakan cukup peneliti memberikan lembar kerja, untuk siswa mengerjakan. Peneliti mengajak siswa untuk praktik lapangan, sebagaimana dalam lembar kerja. Siswa diminta untuk mengamati bayangan tiang bendera yang ada di halaman sekolah. Siswa dengan serius mengamati dan peneliti memang sengaja memberikan kebebasan untuk mengamati benda lain, termasuk dirinya sendiri atau temannya. Kegiatan ini sekaligus menutup pelaksanaan pertemuan pertama.
2)      Pertemuan Kedua
a)      Kegiatan Awal  (5 menit)
Pada kegiatan awal, setelah bel tanda masuk berbunyi, anak-anak segera berbaris di depan kelas dan segera masuk dengan tertib. Setelah duduk, ketua kelas memimpin teman-temannya untuk berdoa dilanjutkan memberi salam kepada peneliti. Penelitipun menjawab salam serta mengabsen siswa. Mereka segera menyiapkan buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Peneliti memulai kegiatan apersepsi dengan memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Peneliti melakukan tanya jawab seputar materi. “Anak-anak,  kalau matahari tepat di atas kepala berarti menunjukan apa ?”.  Widia menjawab, “Siang hari, Pak Guru !”. “Nah, kalau matahari tepat berada di atas kepala kita apa yang kita rasakan ?”,  Hani Padilah coba kamu jawab. “Hani Padilah menjawab, “Panas, Pak Guru !”. Peneliti melanjutkan kegiatan tanya jawab tersebut. Tanya jawab dikembangkan dan respon siswa menunjukkan positif, dialog terasa menyenangkan
Kegiatan yang direncanakan pada pertemuan pertama  adalah  pelaksanaan  pembelajaran  tentang  kompetensi  dasar mendeskripsikan kegunaan panas dan energi matahari dalam kehidupan sehari-hari.  Tujuan  pembelajaran  ini  siswa  mampu  menyebutkan kegunaan panas dan cahaya  matahari dalam kehidupan sehari-hari.
b)      Kegiatan Inti  (20 menit)
Pada pertemuan kedua, peneliti melakukan kegiatan pengulangan pertemuan pertama. Peneliti menyajikan peraga gambar dan melakukan tanya jawab seputar gambar. Peraga gambar selalu peneliti berikan, karena untuk memberikan rangsangan pada pikiran siswa dalam memahami materi pelajaran.








Gambar 4.4  Gambar mengamankan diri dari panas matahari (Sumber : Ilmu Pengetahuan Alam 4,  Sularmi, dkk, Depdiknas, 2009. hal. 138)

Peneliti menjelaskan cara-cara mengamankan diri dari panas matahari sebagaimana gambar yang disajikan. Mmatahari menyinari muka bumi panasnya terasa setiap hari. pada musim kemarau bumi kita menjadi kering tubuh kita juga menyesuaikan diri yaitu banyak mengeluarkan keringat jika kulit terkena matahari langsung itu sangat berbahaya. kita harus melindunginya dengan memakai topi atau payung baju yang kita pakai harus disesuaikan bahannya yang menyerap keringat, hindarilah memakai baju berwarna hitam karena menyerap panas sehingga badan terasa lebih panas
Di akhir kegiatan peneliti memberikan pujian, “Anak-anak, Bapak percaya kalian adalah murid yang pintar, jadi kalian pasti bisa memahami penjelasan yang Bapak berikan”, kata peneliti. Siswa menjawab, “Siap, Pak Guru !”. 
Langkah berikutnya adalah mengajak siswa untuk melaksanakan kegiatan di luar kelas. Siswa terlihat sangat antusias, mungkin dikarenakan belajar di luar, seolah-olah bermain. Hal ini menunjukkan bahwa memang benar, karakteristik anak SD apalagi kelas IV masih berkarakter suka bermain. Untuk itu sangat tepat kiranya langkah yang diambil peneliti dalam metode pembelajaran.
Peneliti  memberi  petunjuk  kepada  siswa  tentang  kegiatan  belajar yang  akan  dilakukan  berupa  pemberian  tugas  sebagai  petunjuk mengamati  dua  orang  anak  yang  satu  memakai  payung  dan  yang  satu lagi  tidak  memakai  payung.  Masing-masing  anggota  kelompok mendapat  tugas  yang  berbeda.  Tugas-tugas  tersebut  yaitu  mengamati, mencatat  dan  melaporkan  hasil  pengamatan.  Peneliti  membimbing kegiatan  yang  harus  dilakukan  siswa  untuk  mengamati  dua  orang  anak yang  satu  memakai  payung  dan  yang  satu  lagi  tidak  memakai  payung,  kemudian menjawab pertanyaan bagaimana rasanya anak yang memakai pelindung  dengan  anak  yang  tidak  memakai  pelindung?.  Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya di depan kelas secara bergantian.
. Setelah selesai, semua siswa masuk ke kelas dan secara bersama-sama mengevaluasi dan menyimpulkan hasil kegiatan eksperimen yang baru saja dilakukan. Peneliti  mengajukan  sejumlah  pertanyaan-pertanyaan  tentang  pengaruh buruk  cahaya  matahari  kepada  siswa  untuk  dijawab  secara  tertulis.  “Anak-anak, apakah kalian sudah mencatat dalam buku catatan kalian mengenai kegiatan pembahasan lembar kerja yang kalian kerjakan kemarin ?”, tanya peneliti. Siswa menjawab, “Sudah, Pak Guru !”. Setelah  siswa  selesai  mengerjakan  soal  dan  mengumpulkan  hasil, peneliti  mengakhiri  pembelajaran  dengan  ucapan  terima  kasih  dan ucapan salam. 
c)      Kegiatan Akhir  (10 menit)
Pada kegiatan akhir siklus, peneliti membacakan kembali kesimpulan materi pelajaran. Siswa mencatat di buku masing-masing. Lembar kerja siswa dikumpulkan untuk dinilai dan dipajangkan. Siswa kemudian mengerjakan lembar tes formatif. Selesai mengerjakan tes formatif, peneliti menyuruh siswa mengumpulkan lembar soal dan lembar jawab untuk dinilai. Di akhir kegiatan peneliti memberikan saran dan tidak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
c.       Observasi
Observer mengamati proses pembelajaran pada siklus ketiga dengan menggunakan format observasi yang telah disiapkan. Hasil observasi yang dilakukan oleh observer menunjukkan peningkatan yang sangat baik. Keaktifan siswa meningkat, demikian juga dengan kemampuan pemahaman materi kegiatan.
Dari  hasil  observasi  dapat  disimpulkan  bahwa  pembelajaran  yang dilaksanakan  pada  siklus  ini  cukup  membuat  siswa  faham  pada  materi pembelajaran dan terlihat lebih aktif  pada proses pengamatan lingkungan. Siswa aktif  berdiskusi    dengan  kelompoknya  untuk    mengisi  lembar  LKS.  Siswa juga lebih  berani  mengajukan  pertanyaan  kepada  guru  untuk  lebih  meyakinkan pengambilan  keputusan  bagi kelompok mereka.
d.      Refleksi
Secara umum pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen ini sudah  dapat  dikatakan  baik,  hal  ini  didasarkan  atas  hasil  pengamatan  peneliti. Selama  kegiatan  pembelajaran  berlangsung  siswa  telah  mematuhi  tata  tertib selama  proses  pembelajaran.  Hal  ini  menunjang  kelancaran  proses  pembelajaran yang berarti pula menanamkan kedisiplinan. Perhatian siswa terfokus dan terlibat aktif pada proes pembelajaran.  Berdasarkan hasil observasi, analisis dan refleksi disimpulkan bahwa guru telah  melakukan  berbagai  perubahan  yang  menunjukkan  berbagai  perbaikan-perbaikan  dalam  proses  pembelajaran  sehingga  terjadi  peningkatan  kualitas pembelajaran  sesuai  yang diharapkan  dalam  upaya  mencapai  tujuan  yang  telah direncanakan.  Melalui  dua  kali  penelitian  yang  dilakukan  peneliti  yaitu  dari tindakan pertama dan kedua prestasi dan aktivitas siswa dalam belajar secara terus menerus mengalami peningkatan.  Secara  umum  pembelajran  dengan  metode  eksperimen  pada  materi Kegunaan panas dan energi matahari  terlihat  mengalami  peningkatan  dan kemajuan  yang  cukup baik.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulan bahwa proses perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan berhasil pada siklus ketiga. Hal ini didasarkan pada perolehan nilai rata-rata hasil belajar, tingkat keaktifan dan ketuntasan belajar siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang ditetapkan. Keadaan ini menunjukkan bahwa pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi kegunaan matahari” dengan metode eksperimen terbukti tepat dan dan mampu mengatasi masalah pembelajaran yang muncul sehingga proses perbaikan pembelajaran dapat berhasil dengan baik sesuai harapan.